cover
Contact Name
oktarina
Contact Email
oktarina@unmuhjember.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
agritrop-faperta@unmuhjember.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)
ISSN : 16932897     EISSN : 25020455     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JURNAL AGRITROP adalah publikasi ilmiah hasil penelitian ilmu-ilmu pertanian yang diterbitkan atau dikelola oleh dari Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember. Jurnal agritrop ini diterbitkan secara berkala tiap semester atau satu tahun dua kali terbit, yaitu pada Bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue " Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian" : 12 Documents clear
APLIKASI BERBAGAI DOSIS PUPUK KALIUM DAN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) Nurwanto, Achmad; Sulistyaningsih, Niken
AGRITROP Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.454 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i2.1172

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu jenis tanaman yang berumur pendek atau tanaman semusim dan merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang banyak di budidayakan secara komersil. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap produksi tanaman cabai rawit yaitu kerontokan bunga. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kerontokan bunga dan buah  yaitu dengan pemupukan kalium dan kompos. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jember pada bulan Mei sampai Oktober 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 4 x 4 yang terdiri dari dua faktor yaitu penggunaan pupuk kalium dan kompos. Faktor penggunaan pupuk kalium terdiri dari 4 taraf K0 : 0 g/polibag, K1 : 1.35 g/polibag, K2 : 2.70 g/polibag dan K3 : 4.05 g/polibag dan faktor penggunaan pupuk kompos terdiri dari 4 taraf B0 : 0%, B1 : 5%, B2 : 10% dan B3 : 15%, sehingga terdapat 16 kombinasi perlakuan dengan 2 ulangan. Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa perlakuan terbaik pada faktor tunggal pemberian pupuk kalium adalah perlakuan K2 dengan dosis pupuk kalium sebanyak 2.70 gram/tanaman, sedangkan perlakuan terbaik pada faktor tunggal pemberian kompos adalah perlakuan B3 dengan dosis kompos sebanyak 15%  dan pemberian pupuk kalium dan kompos (K3B3) merupakan perlakuan terbaik pada variabel penentuan kualitas buah.
APLIKASI CARA TANAM PADA DNA VARIETAS WIJEN, TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN Sulistyono, Agus; S, Sukartiningrum; Mujahid K, Moch.
AGRITROP Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.533 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i2.1180

Abstract

Wijen merupakan tanaman semusim, berbatang tegak dan basah. Agar dapat berproduksi maksimal, wijen menghendaki suhu tinggi dan produksi atau hasil panen wijen dapat dipengaruhi oleh cara tanam dan varietas.Cara tanam dengan menyebar benih, dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman akan terhambat karena jarak tanam tidak terkontrol,sehingga terjadi persaingan. Selanjutnya cara tanam ditugal dengan jarak tanam tertentu akan mengurangi persaingan tanaman. Usaha untuk mengurangi persaingan tanaman akibat dari cara tanam dengan menyebar  benih, dapat dilakukan dengan penjarangan tanaman.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi cara tanam pada dua varietas wijen, terhadap pertumbuhan dan hasil. Parameter yang diamati meliputi ; tinggi tanaman, jumlah polong, berat polong dan berat biji per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman  berpengaruh terhadap cara tanam pada umur pengamatan yang berbeda. Jumlah polong dan berat polong berpengaruh terhadap varietas dan cara tanam.
ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS ENZIM SELULASE PADA BAKTERI SELULOLITIK ASAL TANAH SAMPAH Murtiyaningsih, Hidayah; Hazmi, Muhammad
AGRITROP Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.454 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i2.1185

Abstract

Bakteri selulolitik merupakan bakteri penghasil enzim selulase yang mampu mendegradasi substrat selulosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri selulolitik asal tanah sampah, melakukan karakterisasi morfologi serta mengukur aktivitas enzim selulase ekstrak kasar pada bakteri selulolitikyang diisolasi pada salah satu tanah sampah di dramaga Bogor. Isolasi bakteri selulolitik dilakukan dengan menggunakan media selektif Carboxy Methyl Cellulose 1% (CMC 1%) dengan metode spread plate. Karakterisasi dilakukan dengan cara menumbuhkan isolat murni terpilih pada media CMC 1% selanjutnya ditetesi congo red 0,1% untuk menguji potensi selulolitiknya (potensi selulolitik ditandai dengan munculnya zona bening di sekitar koloni). Hasil isolasi bakteri diperoleh 4 isolat yang berpotensi mendegradasi selulosa. Indeks aktivitas selulolitik paling besar dimiliki isolat 10.1 yaitu 0.875. Uji secara kuantitatif dengan metode spektrofotometri DNS menunjukkan bahwa aktivitas enzim tertinggi terjadi pada masa inkubasi hari ke-9.
DAYA HAMBAT BIORASIONALEKSTRAK SIRIH DAN TEMBAKAU PADA Colletotrichum capsici PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA CABAI Oktarina, O; Tripama, Bagus; Rohmah, Wheni Nur
AGRITROP Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.934 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i2.1173

Abstract

Colletotrichum capsicimerupakan jamur patogen pada tanaman cabai besar (Capsicum annum) yang menimbulkan gejala penyakit antraknosa.Pengendalian penyakit menggunakan fungisida kimiawi menimbulkan berbagai permasalahan baru Sehingga diperlukan pengendalian yang aman bagi lingkungan dan makhluk hidup.Ekstrak sirih dan tembakau merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai fungisida nabati.Pengujian campuran ekstrak sirih dan tembakau dengan rasio yang berbeda diharapkan dapat menghambat pertumbuhan Colletotrichum capsici dan dapat menurunkan keparahan penyakit pada buah cabe merah. Biorasional ekstrak sirih dan tembakau yang diuji yaitu1:1, 1:2, 2:1, 1:3, 3:1 dan kontrol sebagai pembanding.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa, biorasional ekstrak sirih dan tembakau yang tepat dalam menghambat pertumbuhan jamur Colletotrichumcapsici secara in vitro adalah biorasional 3:1 dengan daya hambat  30,44% dan dapat menekan munculnya jumlah spora jamur Colletotrichum capsici yaitu 4,6x106 spora/ml. Keparahan penyakit pada buah cabai mencapai 25% dengan masa inkubasi 12 hari.
Pengaruh Aplikasi Foliar NAA dan GA3 terhadap Pertumbuhan dan Hasil Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) cv. Arka Anamika Ichsan, Muhammad Chabib; Suroso, Bejo
AGRITROP Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.895 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i2.1181

Abstract

Percobaan lapangan dilakukan di Lahan PT. Mitratani Duatujuh, Plendu, Karangrejo, Sumbersari, Jember, 2016. Kedelapan perlakuan yang terdiri dari tiga tingkat GA3 (10, 20, 30 ppm), tiga tingkat asam asetat naftalena (10, 20, 30 ppm), diuji secara acak dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semprotan asam asetat naftalena, asam giberelat sangat mempengaruhi kinerja atribut pertumbuhan yaitu tinggi tanaman, panjang buah, diameter buah, jumlah buah per tanaman, berat rata-rata buah per tanaman, rendemen per plot maupun per hektar. Perlakuan terbaik untuk parameter pertumbuhan dan atribut hasil ditemukan pada asam asetat naftalen 20 ppm (T6) 40 hari setelah disemai. Maksimum laba bersih Rs. 152344,3 per hektar diperoleh saat panen diolah dengan asam asetat naftalena 20 ppm dengan manfaat: rasio biaya 2,68: 1
OPTIMIZATION OF PRODUCTION TECHNOLOGY TRUE SHALLOT SEED (BIOLOGICAL SEEDS) ONION(Allium ascalonicum L) Widiarti, Wiwit; Wijaya, Insan; Umarie, Iskandar
AGRITROP Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.629 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i2.1174

Abstract

Penggunaan True Shallot Seed (TSS) untuk produksi umbi bawang merah belum banyak dilakukan di Indonesia. Ketersediaan TSS sebagai benih bawang merah yang sehat dan berdayahasil tinggi masih sangat terbatas karena belum banyak yang memproduksi TSS. Masalah utama dalamp roduksi TSS di Indonesia adalah kemampuan berbunga dan menghasilkan biji varietas-varietas bawang merah masih rendah, terutama di dataran rendah. Tujuan jangka pendek: ditemukan teknik pembungaan dan pembentukan biji bawang merah untuk memproduksi TSS. Tujuan jangka panjang: tersedia teknologi budidaya bawang merah menggunakan biji (TSS) sebagai bahan tanam. Target yang akan dicapai adalah diperoleh paket teknologi produksi True Shallot Seed (biji biologi) yang efektif dan efesien pada bawang merah, sehingga memudahkan masyarakat untuk memproduksi TSS secara masal. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember pada bulan Maret sampai Juni 2017. Rancangan yang digunakan adalah Split plot yang disusun secara Faktorial, dengan 3 ulangan, faktor utama penggunaan konsentrasi ZPT dengan 3 level pemberian, Z1 = GA3 konsentrasi 50 ppm, Z2 = GA3 konsentrasi 100 ppm, Z3 = GA3 konsentrasi 150 ppm dan anak petak adalah vernalisasi, terdiri dari 4 level, V0: tanpa vernalisasi, V1: vernalisasi 2 minggu, V2: vernalisasi 4 minggu, dan V3: vernalisasi 6 minggu, sebagai faktor ke dua. Karakter agronomis yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, diameter umbi, dan berat umbi.  Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pengaruh faktor utama yaitu: pemberian GA3 dengan berbagai konsentrasi belum menunjukkan pengaruh nyata terhadap semua karakteristik morfologi tanaman bawang merah. Sedangkan pengaruh anak petak yaitu waktu vernalisasi bibit, menunjukkan pengaruh yang nyata, disemua karakteristik morfologi tanaman bawang merah yang diamati. Hasil uji lanjut dengan LSD 0,05, menunjukkan perlakuan pendinginan pada bibit bawang merah berbeda nyata dengan kontrol, pada semua karakteristik morfologi tanaman bawang merah yang diamati, sedangkan antar perlakuan pendinginan (V1, V2, dan V3), tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada semua karakter yang diamati. Pengaruh interaksi antara konsentrasi ZPT dengan Pendinginan bibit, belum menunjukkan pengaruh yang nyata pada semua karakteristik morfologi tanaman bawang merah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, diameter umbi, dan berat umbi.
DETEKSI KANDUNGAN AIR RELATIF PADA DAUN SEBAGAI ACUAN INDUKSI PEMBUNGAAN JERUK SIAM JEMBER Salam, Abdus; Fitri, Mohamad Zaedan
AGRITROP Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.617 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i2.1182

Abstract

Penelitian bertujuan untuk : (1) Menentukan nilai optimal RWC untuk induksi pembungaan Jeruk Siam Jember berdasarkan gejala kelayuan visual sebagai respons tanaman terhadap pengeringan; (2) Menentukan nilai optimal Kadar Lengas Tanah pada saat pengeringan untuk induksi pembungaan; (3) Menganalisis dampak pengeringan terhadap pembungaan dan pembuahan Jeruk Siam Jember. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (action research) yang dilaksanakan di salah satu kebun jeruk siam milik petani di daerah sentra produksi. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan kreteria umur tanaman sama, vigor  tanaman identik, dan sudah berproduksi.    Untuk mendapatkan nilai RWC  dan Kadar Lengas Tanah yang optimal dilakukan dengan cara membagi lahan pertanaman menjadi lima petak percobaan. Masing-masing petak minimal terdapat 16 tanaman dan dipisahkan dengan batas parit sedalam 60 cm dan lebar 50 cm. Petak-petak percobaan tersebut selanjutnya diberi perlakuan pengeringan sebagai berikut: (1) Pengeringan selama dua minggu (P1); (2) Pengeringan selama tiga minggu (P2); (3) Pengeringan selama empat minggu (P3); (4) Pengeringan selama lima minggu (P4). Pengairan dilakukan dengan cara memompa air irigasi ke permukaan lahan  sampai mencapai kapasitas lapang. Dengan cara demikian petak lain yang masih dalam perlakuan pengeringan tetap kering.. Data  yang terkumpul dianalisis secara deskriptif statistik Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Pengeringan selama 3 minggu (P2 menunjukkan hasil yang terbaik dengan jumlah bunga jeruk paling banyak secara signifikan dibanding perlakuan lainnya.
EKSPLORASI Bacillus spp., DARI PERAKARAN KUBIS SEBAGAI AGEN ANTAGONIS Xanthomonas campestris pv. campestris Agustina Wati, Fajar Dwi; Nurcahyanti, Suhartiningsih Dwi; Addy, Hardian Susilo
AGRITROP Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.197 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i2.1178

Abstract

Isolasi Bacillus spp diambil dari tanah rhizosfer kubis sehat di oven dengan suhu 80○C selama 1 jam dan ditumbuhkan pada media YPGA.Sebanyak 24 isolat Bacillus spp merupakan gram positif dan hipersensitif bersifat negatif. Isolat tersebut dilakukan uji zona penghambatan terhadap Xanthomonas campestris pv. campestris, terdapat 12 isolat yang membentuk zona hambatan. Ke 12 isolat Bacillus spp tersebut memiliki perbedaan ukuran daam membentuk zona hambatan dan memiliki mekanisme penghambatan bakteriostatik, isolat tersebut masing-masing diambil 2 perwakilan untuk kategori zona hambatan besar, sedang dan kecil. Terdapat 6 isolat terpilih, kemudian dilakukan karakterisasi yang terdiri dari uji oksidase, katalase, dan hidrolisa pati dan memiliki kesamaan dalam hasil karakeristiknya.
PENGEMBANGAN TEBU PRODUK REKAYASA GENETIK SUT DENGAN INSERSI GEN SUCROSE PHOSPHATE SYNTHASE Aswan, Mohamad Syaifudin
AGRITROP Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1131.166 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i2.1183

Abstract

Tebu produk rekayasa genetika SUT (PRG SUT) merupakan tebu overekspresi gen SoSUT1 yang diketahui mampu meningkatkan produksi Sucrose trasporter (SUT). SUT merupakan protein membrane yang berfungsi sebagai protein transporter sukrosa dari jaringan asimilasi ke jaringan penyimpanan. Peningkatan translokasi sukrosa harus di imbangi dengan peningkatan sintesis sukrosa di organ asimilasi. SoSPS1 merupakan gen pengkode Sucrose phosphate synthase yang merupakan enzim kunci dalam sintesis sukrosa di sitosol. Insersi gen SoSPS1 pada tebu Produk rekayasa genetika SUT dipandang perlu untuk mendapatkan tebu dengan sintesis sukrosa tinggi.  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman tebu produk rekayasa genetic SUT - SPS. Insersi gen SoSPS1menggunakan vektor Agrobacterium tumefaciens LBA4404 pembawa konstruk pKYS-SoSPS1. Parameter keberhasilan penelitian ini adalah terintegrasinya konstruk pKYS-SoSPS1 kedalam genon tanaman Tebu PRG SUT dengan uji ketahanan terhadap media seleksi antibiotik dan analisis PCR. Penelitian ini berhasil mendapatkan 10 tanaman tebu PRG SUT-SPS.
KARAKTER FISIOLOGIS DAN PRODUKSI PADI RATUN YANG DI APLIKASI Synechococcus sp. DAN PUPUK ORGANIK Faizal, Risky; Soedradjad, Raden; Soeparjono, Sigit
AGRITROP Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.868 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i2.1171

Abstract

Produksi beras dalam negeri dari tahun ke tahun terus meningkat, walaupun mempunyai kecenderungan laju pertumbuhan yang melandai. Namun pertumbuhan penduduk Indonesia melaju dengan cepat, yakni 1,49 % per tahun pada periode tahun 1990-2000. Konsumsi domestik beras Indonesia akan terus meningkat walaupun per kapitanya menunjukkan penurunan. Oleh karena itu dibutuhkan teknologi yang dapat meningkatkan produksi padi. Teknologi yang dapat menjadi pendukung budidaya padi adalah sistem ratun dengan keunggulan menurut Purwoko dan Susilowati (2012) yaitu lebih hemat pemenuhan modal faktor produksi, lebih cepat panen dan bersifat ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan budidaya padi sistem ratun yang menerapkan faktor aplikasi bakteri Synechococcus sp. dan pupuk organik. Penggunaan bakteri Synechococcus sp.bertujuan untuk menekan terjadinya kelemahan budidaya padi sistem ratun yaitu produksi yang menurun. Aplikasi pupuk organik bertujuan untuk mewujudkan produk beras organik yang sehat dan menyesuaikan dengan lahan budidaya penelitian sebagai Lahan Sawah Pertanian Organik Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan bakteri Synechococcus sp dan dosis pupuk organik 8 kg/petak mampu meningkatkan variabel-variabel karakteristik fisiologis dan produksi padi ratun.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 21, No 1 (2023): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 20, No 2 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 19, No 2 (2021): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 19, No 1 (2021): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 18, No 2 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 18, No 1 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 17, No 2 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 17, No 1 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16, No 2 (2018): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16, No 2 (2018): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16, No 1 (2018): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16, No 1 (2018): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 13, No 2 (2015): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 13, No 2 (2015): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 2 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 2 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 1 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 1 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 11, No 1 (2013): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 11, No 1 (2013): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian More Issue