cover
Contact Name
Farid Husin
Contact Email
farid_husin@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
ijemc.jppki@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care)
ISSN : 24071951     EISSN : 24423629     DOI : -
Core Subject : Health,
Indonesian Journal Of Education and Midwifery Care (IJEMC) is a peer-reviewed journal and a periodical scientific book published by the Midwifery Study Program of Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran 4 times a year in every March, June, September, and December. IJEMC also publishes Supplements containing articles of literature study and protocol studies. The IJEMC accepts the script of articles in accordance with the science and development of midwifery in midwifery services and education with interdisciplinary and multidisciplinary approaches related to pregnancy care, nursing care, postpartum care and nursing mothers, community midwifery care and midwifery education
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2016): Juni" : 10 Documents clear
Hubungan Kinerja Tutor dan Kualitas Kasus Skenario Terhadap Keefektifan Kelompok pada Metode Belajar Problem Based Learning Imelda M.G Sianipar; Dany Hilmanto; Ike MP Siregar; Farid Husin; Endang Sutedja; Hadyana Sukandar
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 3, No 2 (2016): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.387 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v3i2.9

Abstract

Penggunaan metode Problem Based Learning (PBL) di Program Studi D-III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel dirasakan belum memberi dampak yang positif terhadap kemampuan mahasiswa. Kualitas kasus pada skenario dan kinerja tutor merupakan faktor penyebab yang berpengaruh terhadap keefektifan kelompok dan berdampak pada pencapaian hasil prestasi belajar. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan kinerja tutor dan kualitas kasus pada skenario terhadap keefektifan kelompok pada metode belajar PBL. Metode penelitian adalah cross- sectional study terhadap 83 responden dari populasi mahasiswa semester III yang mengikuti pembelajaran PBL pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Persalinan, Bayi Baru Lahir, dan Kegawatdaruratan. Penelitian ini mengukur kinerja tutor, kualitas kasus, dan keefektifan kelompok berdasarkan persepsi responden. Analisis data menggunakan uji chi-kuadrat untuk melihat ada tidaknya hubungan dan regresi logistik untuk melihat faktor yang paling berpengaruh terhadap keefektifan kelompok. Hasil penelitian menunjukkan kinerja tutor yang baik menghasilkan keefektifan kelompok yakni 75% responden bekerja kelompok dengan efektif dan hanya 25% responden bekerja kurang efektif dengan nilai p<0,001 dan kualitas kasus yang baik menghasilkan keefektifan kelompok, yakni 73,2% responden bekerja kelompok dengan efektif dan hanya 26,8% responden bekerja dengan kurang efektif dengan nilai p<0,005. Kinerja tutor memiliki ratio prevalence 5,750 pada IK 95% dengan interval 2,210−14,958.  Hal ini dikarenakan peran tutor dalam proses tutorial sebagai fasilitator dalam mengaktifkan kelompok sehingga memungkinkan kelompok dapat berjalan efektif. Demikian juga masalah dalam skenario merupakan pemicu dalam merangsang mahasiswa untuk belajar bekerjasama dan aktif. Simpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kinerja tutor dan kualitas kasus pada skenario dengan keefektifan kelompok, dan hubungan kinerja tutor lebih besar dibandingkan dengan kualitas kasus pada metode belajar PBL di Program DIII Kebidanan.
Penerapan Senam Selama Hamil dan Efektifitasnya Terhadap Lama Persalinan, Robekan Perineum dan Hasil Luaran Bayi Sisilia P Yanuarita; Tono Djuwantono; Adjat Sedjati; Farid Husin; Herman Susanto
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 3, No 2 (2016): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.009 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v3i2.48

Abstract

Kurangnya latihan fisik (olahraga) dapat menjadi faktor pencetus timbulnya kecemasan dan ketidaksiapan menjalani kehamilan dan persalinan, tidak dapat beradaptasi terhadap nyeri persalinan serta meningkatkan kesulitan dalam proses persalinan dan kelahiran bayi. Seorang ibu hamil yang mengikuti senam hamil akan lebih bugar dan kuat sehingga mempermudah proses persalinan dan kelahiran bayi.Tujuan penelitian untukmenganalisis perbedaan lama persalinan, derajat robekan perineum dan derajat asfiksia antara ibu hamil yang melakukan senam hamil dan ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil.Metode penelitian ini menggunakan metode komparatif cross sectional dan teknik sampling secara consecutive.Subjek penelitian adalah ibu hamil yang datang ke kamar bersalin RS Mayapada dan RSUD Kota Tangerang untuk melahirkan. Jumlah sampel  60 orang, terdiri dari 30 ibu hamil yang melakukan senam hamil (perlakuan) dan 30 yang tidak melakukan senam hamil (kontrol) serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data diolah dan diuji secara statistik menggunakan program komputerisasi, untuk melihat perbedaan antara kedua kelompok tersebut. Hasil penelitian tentang lama persalinan, didapat perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p=0,007). Lama persalinan (kala I dan II) > 600 menitpada kelompok perlakuan 13,3% dan kelompok kontrol 43,3%. Pada robekan perineum, didapat perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (nilai p=0,000). Robekan perineum kelompok perlakuan terbanyak derajat 2 (53%) dan kelompok kontrol terbanyak derajat 3 (47%). Pada derajat asfiksia bayi; menit pertama menunjukkan perbedaan yang bermakna (nilai p=0,001). Bayi dari kelompok perlakuan terbanyak tidak mengalami asfiksia saat lahir (97%), dan bayi kelompok kontrol terbanyak tidak asfiksia (57%) tapi terdapat bayi asfiksia berat (7%).Simpulan dalam penelitian ini adalah senam hamil merupakan pelayanan prenatal efektif membawa dampak positif terhadap ibu hamil dalam menjalani proses persalinan dan kelahiran bayi, dibanding ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil. 96,7% lama persalinan lebih singkat, 97% ibu melahirkan mengalami robekan perineum derajat 1-2 dan 97% bayi baru lahir tidak mengalami asfiksia/asfiksia ringan.
Pengaruh Implementasi Metode Problem Based Learningterhadap Hasil Belajar MateriKeluarga Berencana (Dalam Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi dan KeluargaBerencana I pada Program Studi Kebidanan (D-III) STIKes Jenderal Achmad Yani Cimahi TA.2014/2015) Rani Sumarni; Ponpon S Idjradinata; Ike Rostikawati Husein; Farid Husin; Tita H Madjid; Hadyana Sukandar
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 3, No 2 (2016): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.163 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v3i2.17

Abstract

Bidan memegang peranan penting dalam memberikan pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam pelayanan Keluarga Berencana (KB). Salahsatu upaya yang dapat dilakukan guna menghasilkan bidan yang berkualitas adalah dengan peningkatan kualitas program pendidikan bidan melalui penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).Problem Based Learning (PBL) merupakan bagian dari strategi KBK yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai dasar pembelajaran peserta didik, sehingga diharapkan dapat berpikir kritis, memiliki keterampilan pemecahan masalah, serta memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi perkuliahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh implementasi PBL terhadap hasil belajar mahasiswa serta kaitannya dengan Indeks Prestasi Semester I, Self Directed Learning (SDL) dan kinerja tutor.Metode penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperimental dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan desain Intact Group Comparison, terdiri dari dua kelompok penelitian, yaitu kelompok perlakuan (PBL) dan kelompok kontrol (non PBL). Penelitian dilakukan di STIKes Jenderal Achmad Yani Cimahi pada bulan Februari−Maret 2015. Sampel sebanyak 120 mahasiswa Semester II, terbagi dalam 3 kelas, yang terdiri dari 1 kelas sebagai kelompok perlakuan dan 2 kelas sebagai kelompok kontrol. Analisis data melalui uji t tidak berpasangan, Mann-Whitney, regresi berganda, dan Korelasi Pearson. Kemaknaan hasil uji ditentukan berdasarkan nilai p<0,05.Hasil penelitian menunjukkan bahwaterdapat pengaruh metode PBL terhadap nilai ujian tulis materi KB dengan mempertimbangkan faktor IP Semester sebelumnya (IP Semester I) (p=0,001), tidak terdapat pengaruh metode PBL terhadap SDL (p=0,548), tidak terdapat hubungan bermakna antara kinerja tutor dengan nilai ujian tulis materi KB (p=0,360), terdapat hubungan bermakna antara kinerja tutor dengan kemampuan SDL mahasiswa (p<0,001), dengan nilai korelasi 0,559 yang menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi sedang.Simpulan bahwa Implementasi metode PBL berpengaruh terhadap nilai ujian tulis, metode PBL tidak berhubungan dengan kemampuan SDL mahasiswa, kinerja tutor tidak berhubungan dengan nilai ujian tulis, namun berhubungan dengan kemampuan SDL mahasiswa. Perlu disempurnakannya penerapan metode PBL pada materi KB, serta meningkatkan pelaksanaan tutor training yang lebih optimal, intensif, dan berkesinambungan.
Persepsi Dosen tentang Kemampulaksanaan Evaluasi 360° dan OSCE sebagai Alat Penilaian Keterampilan Komunikasi Mastiur Julianti; Tina Dewi Judistiani; Yuni Susanti Pratiwi; Dany Hilmanto; Farid Husin; Endang Sutedja
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 3, No 2 (2016): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.252 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v3i2.14

Abstract

Komunikasi merupakan salah satu standar kompetensi yang harus dikuasai oleh lulusan Prodi Diploma III Kebidanan yang mencakup pengetahuan, keterampilan klinis, dan perilaku. Metode penilaian keterampilan komunikasi mahasiswa yang banyak digunakan adalah Objective Structure Clinical Examination (OSCE). Terdapat alternatif metode penilaian keterampilan komunikasi, yakni metode evaluasi 360°.Mengingat metode evaluasi 360° merupakan alat penilaian yang baru di institusi kesehatan di Indonesia terutama di institusi kebidanan, pengkajian terhadap kemampulaksanaan evaluasi 360° dan OSCE ini perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampulaksanaan evaluasi 360° dan OSCE sebagai alat penilaian keterampilan komunikasi. Rancangan Penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam. Analisis data yang dilakukan dimulai dengan pembuatan catatan lapangan, transkripsi hasil wawancara, reduksi, koding, kategorisasi, tema, dan interpretasi data. Hasil penelitian didapatkan penguji dalam melaksanakan evaluasi 360° adalah orang yang berinteraksi langsung dengan yang dinilai pada saat mahasiswa memberikan asuhan terhadap pasien seperti dosen, CI lapangan, pasien, keluarga pasien, mahasiswa yang dinilai, dan teman mahasiswa yang dinilai, sedangkan penguji OSCE adalah dosen dari pendidikan sesuai dengan bidang keilmuan. Penilaian OSCE dipengaruhi oleh perbedaan jumlah penguji, jumlah mahasiswa, dan jumlah kompetensi yang akan diuji. Durasi untuk mempersiapkan penilaian evaluasi 360° sebagai alat penilaian keterampilan komunikasi singkat, tetapi durasi pelaksanaan ujian dengan metode evaluasi 360° independen/tidak terbatas sesuai dengan kasus yang ditemukan, sedangkan waktu untuk mempersiapkan penilaian dengan metode OSCE lama dan waktu pelaksanaan penilaian ditentukan 5−10 menit setiap pojok uji. Dana operasional untuk melaksanakan evaluasi 360° sebagai alat penilaian keterampilan komunikasi ekonomis, sedangkan untuk OSCE biayanya mahal. Sarana prasarana untuk melaksanakan evaluasi 360° sebagai alat penilaian keterampilan komunikasi minim, sedangkan untuk melaksnakan OSCE banyak. Keberhasilan pelaksanaan sebuah metode penilaian apabila adanya ketersediaan sumber daya, biaya, waktu, dan logistik yang baik.
Perbandingan Pengetahuan, Sikap, dan Keikutsertaan Vasektomi Antara Konseling dengan Pendekatan Health Belief Model dan Standar pada Pasangan Usia Subur (PUS) Di Kota Banjar Heni Masri; Dwi Prasetyo; Yoni F Syukriani; Farid Husin; Bambang S Nugroho; Henni Djuhaeni
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 3, No 2 (2016): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.19 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v3i2.49

Abstract

Program KB di Indonesia tidak hanya diperuntukkan bagi wanita melainkan juga bagi pria. Partisipasi pria menjadi salah satu indikator keberhasilan program KB. Namun partisipasi pria dalam vasektomi masih rendah. Selama ini konseling yang dilakukan belum optimal. Konseling yang dilakukan dengan pendekatan Health Belief Model (HBM) berpotensi meningkatkan pengetahuan, sikap dan keikutsertaan vasektomi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbandingan konseling berdasarkan teori HBM dengan konseling standar dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan keikutsertaan pria PUS dalam vasektomi.Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu dengan model pre test-post test with control group designyang dilakukan pada setiap kelompok 25orang pria pasangan usia subur dan pengambilan sampel dilakukan teknik random berstrata (stratified random sampling) dari setiap kecamatan di wilayah Kota Banjar. Pengetahuan dan sikap diukur dengan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-Kuadrat dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang bermakna pada skor pengetahuan, sikap dan keikutsertaan setelah dilakukan konseling dengan pendekatan HBM dengan nilai p <0,05. Konseling dengan pendekatan Health Belief Model tentang vasektomi mampu meningkatkan pengetahuan, sikap dan keikutsertaan vasektomi pria usia subur (PUS).
Peran Konseling Laktasi dengan Penerapan Media terhadap Tingkat Keyakinan Diri dan Keberhasilan Menyusui pada Ibu Post partum Catur E Suksesty; Bethy S Hernowo; Meita Damayanti; Farid Husin; Nanan Sekarwana
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 3, No 2 (2016): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.527 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v3i2.36

Abstract

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang dilakukan sejak usia dini dan dilanjutkan dengan ASI eksklusif selama 6 bulan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, serta meningkatkan tumbuh kembang bayi secara optimal. Namun, secara global masih sedikit bayi di  bawah usia enam bulan yang diberikan ASI secara eksklusif, yaitu sebesar 40%. Beberapa studi telah dilakukan tentang pentingnya ASI, tetapi angka pemberian ASI belum memuaskan. Salah satu penyebab rendahnya pemberian ASI, yaitu karena ketidaktahuan ibu tentang proses laktasi yang menyebabkan kurangnya keyakinan ibu untuk dapat menyusui bayinya. Ibu memerlukan informasi yang tepat dari tenaga kesehatan tentang proses laktasi. Informasi tersebut disampaikan dalam proses konseling laktasi dan wajib ibu ketahui mulai dari masa kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan media dalam konseling laktasi terhadap keyakinan diri dan keberhasilan menyusui ibu post partum. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan post test only with control group design. Pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling sesuai kriteria inklusi, yaitu sebesar 30 ibu primigravida usia kehamilan 36 minggu sampai 1 bulan post partum. Instrumen yang digunakan, yaitu Breastfeeding Self-Efficacy Scale Form (BSESF) dan lembar observasi kemampuan menyusui sesuai dengan modul konseling menyusui 40 jam WHO/UNICEF tahun 2011. Rancangan analisis penelitian ini menggunakan uji T dan uji Mann-Whitney serta uji Rank Spearman untuk mencari korelasi dengan bantuan SPSS. Keyakinan diri pada  usia kehamilan 36 minggu sampai 1 minggu post partum didapatkan nilai p<0,05, sedangkan pada waktu 1 hari post partum sampai 1 minggu post partum didapatkan nilai p<0,01. Tidak terdapat korelasi keyakinan diri terhadap kemampuan menyusui dan keberhasilan menyusui pada ibu post partum dengan nilap p>0,05.
Peran Penerapan Model Pembelajaran Asuhan Bayi Baru Lahir Terintegrasi Terhadap Motivasi dan Kompetensi Mahasiswa Serta Kepuasan Pasien pada Praktik Klinik Kebidanan Julaecha Julaecha; Anita Deborah Anwar; Rovina Ruslami; Farid Husin; Deni K Sunjaya; Achadiyani Achadiyani; Ishak Abdulhak
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 3, No 2 (2016): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.837 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v3i2.18

Abstract

Kualitas lulusan bidan dalam memberikan asuhan bayi baru lahir  cenderung menurun dan belum sesuai harapan masyarakat, perlu perbaikan kualitas dimulai dari proses pendidikan. Proses pembelajaran kebidanan saat ini sebagian besar diberikan secara terpisah antara satu mata kuliah dengan mata kuliah lain sehingga mahasiswa bersikap pasif dan  tidak dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang holistik. Diperlukan model pembelajaran terintegrasi dengan mengintegrasikan  kebutuhan  masyarakat dan menyesuaikan dimensi fisiologis, psikologis, agama, budaya dengan kompetensi asuhan bayi baru lahir. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran penerapan model pembelajaran asuhan bayi baru lahir terintegrasi terhadap motivasi dan kompetensi mahasiswa serta kepuasan pasien pada praktik klinik kebidanan. Desain penelitian intervensi  dengan kuasi eksperimental one group pre- post- test design. Subjek penelitian 37 mahasiswa semester IV prodi D-III kebidanan UNS Surakarta. Subjek penelitian diberikan  pre-test untuk penilaian awal dan  post-test setelah diberikan intervensi berupa pemberian materi model pembelajaran asuhan bayi baru lahir terintegrasi selama 4 minggu.Tes dilakukan untuk menilai motivasi dan kompetensi mahasiswa serta efek asuhan yang diberikan oleh mahasiswa terhadap kepuasan pasien yang bayinya mendapat asuhan bayi baru lahir dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif dan dilakukan uji statistik menggunakan uji wilcoxon (median skor, rentang), untuk mengetahui hubungan antar variabel menggunakan uji spearman rho. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan motivasi dan kompetensi mahasiswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran dengan median skor motivasi (52,0 vs 76,0, p<0,05). Jumlah mahasiswa yang kompeten sebelum dan sesudah praktik klinik kebidanan (0 vs18). Efek peningkatan kompetensi mahasiswa berpengaruh 21,4% terhadap kepuasan pasien yang bayinya mendapat asuhan oleh mahasiswa, 78,6 % dipengaruhi oleh faktor lain. Simpulan penelitian ini adalah terdapat efek penerapan model pembelajaran asuhan bayi baru lahir terintegrasi terhadap motivasi dan kompetensi mahasiswa serta kepuasan pasien pada praktik klinik kebidanan namun  perlu dilakukan penelitian lanjut untuk mengetahui faktor lain yang memengaruhi kepuasan pasien.
Penerapan Gerakan Karakter Sejuk Emosi, Hati, Akal, dan Tubuh (SEHAT) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma III Kebidanan Endang Susilowati; Nanan Sekarwana; Herman Susanto; Farid Husin; Firman F Wirakusumah; Juntika Nurihsan
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 3, No 2 (2016): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.347 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v3i2.51

Abstract

Berdasarkan kajian literatur, survei, dan pengalaman di lapangan, pelayanan kebidanan belum sesuai dengan harapan. Salah satu penyebabnya adalah karakter yang dimiliki bidan belum maksimal terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter diyakini memiliki dampak yang besar dalam menumbuhkan nilai-nilai karakter dalam diri seseorang. Gerakan Karakter Sejuk, Emosi, Hati, Akal, dan Tubuh (SEHAT) merupakan upaya menggerakkan civitas akademika dalam menanamkan nilai-nilai karakter yang baik berdasarkan kesejukan emosi, hati, akal, dan tubuh melalui gerakan pengungkapan nilai karakter, gerakan disiplin kampus, gerakan artikel dinding, gerakan olahraga, dan gerakan metamorfosa. Nilai karakter yang dikembangkan adalah mandiri, tanggung jawab, kreatif, kerja keras, dan menghargai prestasi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah action research dengan pre-post test design. Penelitian dilaksanakan selama 12 minggu, dengan masing-masing siklus selama 4 minggu. Populasinya adalah mahasiswa Diploma III Kebidanan Semester III Akademi Kebidanan (Akbid) Panti Wilasa YAKKUM Semarang dan Akbid Ar Rum Salatiga dengan jumlah 62 orang, menggunakan total populasi. Analisis data untuk nilai karakter mandiri, tanggung jawab, kreatif, kerja keras, menghargai prestasi, dan motivasi belajar dilakukan dengan uji T berpasangan dan uji Wilcoxon, sedangkan pengujian hipotesisnya dengan uji Korelasi Pearson dan Spearman rho. Hasil penelitian menunjukkan penerapan gerakan karakter “SEHAT” meningkatan nilai karakter mandiri, tanggung jawab, kreatif, kerja keras, dan menghargai prestasi (p<0,001). Penerapan gerakan karakter “SEHAT” meningkatkan motivasi belajar (p<0,001). Terdapat korelasi positif antara nilai karakter mandiri (p=0,005), tanggung jawab (p<0,001), kreatif (p=0,003), kerja keras (p=0,003), menghargai prestasi (p<0,001) dengan motivasi belajar. Simpulan hasil penelitian, penerapan gerakan karakter “SEHAT” meningkatkan nilai mandiri, tanggung jawab, kreatif, kerja keras, menghargai prestasi, dan motivasi belajar mahasiswa serta terdapat korelasi positif.
Analisis Kualitas AlatUji Objective Structure Clinical Examination(OSCE) di Pendidikan Diploma III Kebidanan STIKes Rajawali Intan Karlina; Tina Dewi Judistiani; Yuni Susanti Pratiwi; Dany Hilmanto; Endang Sutedja; Oki Suwarsa
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 3, No 2 (2016): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.904 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v3i2.13

Abstract

Penilaian kemajuan pendidikan perlu dilakukan untuk mengevaluasi kinerja peserta didik dan institusi pendidikan, apakah program pendidikan menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan standar kompetensi bidan yang telah ditetapkan. OSCE merupakan salah satu alat untuk menguji kompetensi keterampilan mahasiswa secara komprehensif meliputi aspek kognitif, psikomotor, dan afektif yang dibentuk melalui penjabaran kurikulum institusi. Kualitas alat uji OSCE mempunyai peran penting dalam menilai keterampilan klinik. Validitas alat uji perlu dianalisis oleh para penguji hingga didapatkan kesepakatan tentang mutu alat uji tersebut.STIKes Rajawali adalah satu dari tujuh institusi kebidanan Jawa Barat yang telah melaksanakan ujian akhir program dengan OSCE sejak 2012, tetapi belum pernah dilakukan evaluasi terhadap alat uji OSCE. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Wawancara mendalam dilakukan kepada empat dosen yang sudah menerapkan OSCE di Universitas Padjadjaran selama bulan Mei−Desember 2015 untuk mengetahui kualitas alat uji OSCE yang sudah diterapkan di STIKes Rajawali. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis isi.Alat uji OSCE yang sudah ada di STIKes Rajawali mengalami beberapa perbaikan: area kompetensi dalam blueprintharus mencakup perilaku profesional, jenis kasus yang diujikan harus dituliskan dengan jelas dalam blueprint. Penentuan jumlah station dilakukan berdasarkan jumlah kasus dan kompetensi yang akan diujikan. Waktu ujian harus disesuaikan dengan keterampilan yang diujikan sehingga perlu dilakukan uji coba pada kasus yang akan diujikan. Daftar tilik yang digunakan sebelumnya diubah ke dalam bentuk rubrik penilaian, diperlukannya standar pasien saat pelaksanaan OSCE. Bahasa dalam skenario kasus masih kurang jelas.Kualitas alat uji OSCE belum sesuai standar karena kelengkapan, keluasan dan kejelasan dari segi materi dan bahasa masih kurang. Berdasarkan simpulan tersebut maka perlu diadakan workshop mengenai persiapan dan pelaksanaan OSCE.
Hubungan Keterampilan Komunikasi Interpersonal dan Konseling oleh Mahasiswa Kebidanan dengan Kepuasan Klien di Bidan Praktik Mandiri Neli Sunarni; Tina Dewi Judistiani; Zahrotur R Hinduan; Hadyana Sukandar; Tita H Madjid
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 3, No 2 (2016): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.184 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v3i2.38

Abstract

Keberhasilan komunikasi interpersonal dalam konseling seorang bidan akan diuji bila menghadapi klien sesungguhnya. Kualitas komunikasi interpersonal dan konseling oleh mahasiswa kebidanan belum pernah dievaluasi, oleh karena itu, mahasiswa pada saat melakukan praktik kebidanan dilakukan penilaian keterampilan komunikasi interpersonal dan konseling oleh pembimbing klinik. Keterampilan  komunikasi interpersonal dan konseling merupakan aspek penting dalam pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, karena konseling membantu klien mengatasi masalah yang dihadapinya dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhannya, sehingga klien merasa puas atas pilihan dan pelayanan yang diterimanya. Penelitian observasional potong lintang dilaksanakan di empat lokasi Bidan Praktik Mandiri Kabupaten Ciamis pada bulan Agustus 2015. Subjek penelitian adalah mahasiswa kebidanan tingkat III semester VI yang sudah lulus mata kuliah pelayanan Keluarga Berencana sebanyak 46 orang dengan teknik pengambilan sampel secara random sampling.  Calon akseptor KB yang datang ke Bidan Praktik Mandiri dinilai apakah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, selanjutnya calon akseptor KB dipilih secara konsekutif sampai tercapai  46 orang. Data diperoleh menggunakan daftar tilik dan kuesioner, dianalisis dengan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara teknik konseling, perilaku empati dalam konseling yang ditampilkan mahasiswa, perilaku yang mencerminkan etika dalam konseling dengan kepuasan klien dengan nilai p>0,05. Tidak terdapatnya hubungan diduga karena pada saat penilaian hanya dinilai dari kepatuhan melakukan langkah klinik, namun tidak menilai isi atau materi konseling. Menilai empati tidak dinilai oleh klien, butir penilaian empati tidak dibuat secara khusus. Masih terdapatnya bias dalam proses penilaian dan mungkin juga dalam proses seleksi. Simpulan hasil penelitian, tidak terdapat hubungan antara teknik konseling, perilaku empati dalam konseling dan perilaku etika dalam konseling dengan kepuasan klien.

Page 1 of 1 | Total Record : 10