cover
Contact Name
zulkarnain
Contact Email
zulfadhilalzabir@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agromix@yudharta.ac.id
Editorial Address
Jl. Yudharta No. 7, Sengonagung, Purwosari, Pasuruan, Indonesia
Location
Kab. pasuruan,
Jawa timur
INDONESIA
AGROMIX
ISSN : 2085241X     EISSN : 25993003     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Journal of Agromix as a scientific study and information on agricultural fields containing scientific writings, a summary of the results of research, service, critical thinking about Agricultural, Fisheries, Agricultural Product Technology, Animal Husbandry, and all fields related to Agriculture.
Arjuna Subject : -
Articles 214 Documents
BIOREEFTEK UNTUK KONSERVASI TERUMBU KARANG DI KECAMATAN SUNGAI RAYA KEPULAUAN KABUPATEN BENGKAYANG Frangky Fransiskus Tumion; Sadri Sadri; Lukas Wikbowo Sasongko

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.499 KB) | DOI: 10.35891/agx.v8i1.561

Abstract

Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat Kecamatan Sungai Raya Kepulauan khususnya Desa Pulau Lemukutan. Kecamatan Sungai Raya Kepulauan memiliki 12 pulau-pulau kecil dimana 7 pulau memiliki ekosistem terumbu karang antara lain Pulau Lemukutan, Pulau Kabung, Pulau Penata Besar, Pulau Penata Kecil, Pulau Baru, Pulau Seluas dan Pulau Randayan. Berdasarkan hasil survey pada tahun 2014 sebagian besar kondisi ekosistem terumbu karang berada pada kondisi ‘sedang’ dan ‘rusak’ kecuali di Pulau Lemukutan dan Pulau Penata Besar. Kerusakan ini terjadi karena ulah manusia dan peningkatan suhu global bumi. Tindakan rehabilitasi perlu dilakukan agar ekosistem ini dapat diperbaharui sehingga ekosistem ini dapat berkelanjutan. Rehabilitasi yang dilakukan adalah dengan penerapan teknologi bioreeftek. Bioreeftek adalah teknologi hijau yang memanfaatkan bahan alami (tempurung kelapa) sebagai media untuk penempelan larva planula karang sampai menjadi koloni individu baru (terumbu). Teknologi ini dipilih karena dianggap murah dan efektif. Konsep dari konservasi dengan bioreeftek ini adalah menanam bioreeftek di lokasi yang kondisi terumbu karangnya baik kemudian merelokasi bioreeftek ke lokasi yang memiliki terumbu karang kurang baik/rusak. Dari masa penanaman 3 bulan, pertumbuhan larva planula yang menempel pada tempurung kelapa sudah dapat dilihat baik yang terumbu karang lunak maupun keras walaupun masih sangat dini untuk dideteksi.
PEMBUATAN NUGGET IKAN LELE (CLARIAS SP) DENGAN VARIASI PENAMBAHAN TEPUNG TERIGU Frangky Fransiskus Tumion; Ningrum Dwi Hastuti

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1106.1 KB) | DOI: 10.35891/agx.v8i1.562

Abstract

Nugget merupakan salah satu produk olahan daging beku yang memiliki daya simpan yang cukup lama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan tepung terigu terhadap pembuatan nugget ikan lele yang dihasilkan dan untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap nugget dalam pembuatan nugget ikan lele. Metode yang digunakan dalam penelitian pembuatan nugget dari ikan lele ini antara lain menggunakan tiga variasi penambahan tepung terigu diantaranya dengan variasi penambahan tepung terigu sebanyak 5% , 10%, 15 %, selanjutnya dilakukan pengujian produk uji organoleptik dan analisa kandungan kadar protein dan kadar air pengujian tersebut dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Ketapang. Hasil penelitian menunjukan pengaruh variasi penambahan tepung terigu 5%, 10%, 15% dan penambahan ikan lele masing – masing sebanyak 500 gr pada kadar protein berturut – turut 15, 55%, 14, 70% dan 13,77% dan kadar air berturut – turut 50,34%, 48,58% dan 42, 08% sedangkan uji organoleptik dengan atribut penilaian tekstur dan rasa, yang paling disukai yaitu penambahan tepung terigu 5 % yang mempunyai skor rata –rata tekstur 5 rasa 5,44 sedangkan penilain aroma tidak berbeda nyata.
ANALISIS DAYA SAING APEL JAWA TIMUR (Studi Kasus Apel Batu, Nongkojajar dan Poncokusumo) Novi Itsna Hidayati; Teguh Sarwo Aji

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.731 KB) | DOI: 10.35891/agx.v8i1.563

Abstract

Apel yang terkenal di Jawa Timur adalah apel yang berasal dari Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Kabupaten Pasuruan (Nongkojajar). Tujuan penelitian ini adalah (a) menganalisa daya saing komoditas apel di Jawa Timur berdasarkan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan apel impor, (b) menganalisa hasil sensitivitas hasil analisa keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif tersebut akibat adanya perubahan input dan output. Metode analisis yang digunakan adalah analisis keunggulan komparatif, analisis keunggulan kempetitif, analisis Policy Analysis Matrix (PAM) dan analisis sensirivitas digunakan untuk menganalisis dampak kebijakan harga maupun kebijakan investasi pertanian. Hasil analisis PAM dapat menunjukkan pengaruh individual maupun kolektif dari kebijakan harga dan kebijakan faktor domestik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Analisa rata-rata nilai DRCR sebesar 0,69 dan nilai rata-rata PCR sebesar 0,49. Dengan demikian analisa keunggulan kompetitif lebih besar dari analisa keunggulan komparatif, sehingga usahatani apel Jawa Timur masih mempunyai daya saing baik di pasar dalam negeri mapun pasar luar negeri. Analisis sensitivitas dengan naiknya harga bibit sebesar 10%, kenaikan upah tenaga kerja sebesar 10%, harga pupuk sebesar 10% dan penurunan output sebesar 10% menyebabkan perubahan DRCR dan PCR, akan tetapi nilainya masih dibawah satu. Hal ini berarti bahwa usahatani apel di Jawa Timur masih layak untuk diusahakan.
PENGARUH JENIS TEGAKAN TERHADAP KOMPOSISI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN BAWAH DI HUTAN SAPEN KECAMATAN PRIGEN KABUPATEN PASURUAN Roisatul Ainiyah; Amang Fathurraman; Mulyono Wibisono; Fafit Rahmat Aji; Diyono Yusuf

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1101.177 KB) | DOI: 10.35891/agx.v8i1.564

Abstract

Penelitian keanekaragaman tumbuhan bawah dilakukan di Hutan Lindung Blok Sapen Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis tegakan terhadap komposisi dan keanekaragaman tumbuhan bawah di Hutan Sapen. Terdapat tiga stasiun pengambilan sampel berdasarkan jenis tegakan yang ada, yaitu stasiun 1 (dibawah tegakan mahoni), stasiun 2 (dibawah tegakan pinus), dan stasiun 3 (tanpa tegakan). Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode line transect. Dalam setiap stasiun pengamatan terdapat 70 plot pengamatan seluas 2x2 m2 sepanjang jalur line transect. Jumlah total spesies yang ditemukan di tiga stasiun pengamatan adalah 137 spesies dari 43 famili. Keanekaragaman tumbuhan bawah di hutan Blok Sapen bedasarkan indeks keanekaragaman (H’) tertinggi ada pada stasiun 1 (3,6518), kemudian stasiun 3 (tanpa tegakan) (3,54775), dan stasiun 2 ( 2,988). Struktur dan komposisi tumbuhan bawah Berdasarkan INP, pada stasiun 1 lima urutan teratas tumbuhan bawah yang mendominasi adalah Paspalum conjugatum, Athyrium sp, Pasphalum commersonii, Centrocema pubescens, dan Adiantum sp. Pada stasiun 2 adalah Pasphalum commersonii, Imperata cylindrica, Centrocema pubescens, Pennisetum purpureum, dan Axonopus enapositus, dan pada stasiun 3 adalah Desmodium triflorum, Imperata cylindrica, Axonopus sp, Juwawutan, dan Mimosa pudica.Jenis tegakan yang berbeda mempengaruhi iklim mikro yang berbeda pada lantai hutan, menyebabkan kondisi lingkungan (pH, suhu, kelembapan tanah, kelembapan udara, dan intensitas cahaya) berbeda. Selain itu zat alelopati dan kecepatan dekomposisi serasah, juga berperan serta dalam menentukan komposisi dan keanekaragaman tumbuhan bawah.
STRUKTUR BIAYA DAN PROFITABILITAS USAHATANI TANAMAN PANGAN (Padi, Jagung, dan Kedelai) Sri Karuniari Nuswardhani

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.913 KB) | DOI: 10.35891/agx.v8i1.565

Abstract

Salah satu cara untuk mengetahui baik dan tidaknya keragaan suatu usahatani adalah dengan mengetahui biaya dan profitabiltasnya. Analisis struktur biaya dan profitabilitas usahatani diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan tentang pengembangan komoditas dengan tujuan meningkatkan produksi sekaligus memperbaiki taraf hidup. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis struktur biaya dan profitabilitas usahatani tanaman pangan..Penelitian ini memanfaatkan data sekunder yang telah dirilis resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi dan Struktur Ongkos Usahatani Tanaman Pangan. Untuk Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi adalah publikasi BPS pada bulan Oktober 2016, sedangkan Struktur Ongkos Usahatani tanaman Pangan adalah publikasi BPS pada tahun 2011.Hasil penelitian menunjukkan struktur biaya usahatani ketiga komoditi (padi, jagung, dan kedelai hampir sama). Pada komoditas padi, jagung, dan kedelai pangsa biaya terbesar untuk upah tenaga kerja dan sewa lahan. Pada periode 2011-2014, total biaya usahatani untuk ketiga komoditas tersebut cenderung menurun. Penurunan total biaya ini dominan disebabkan oleh penurunan upah kerja selama periode 2011-2014, walaupun ada kenaikan sewa lahan, tetapi selisih kenaikannya masih lebih rendah daripada selisih penurunan upah kerja. Secara umum biaya per ha usahatani padi sawah paling besar dibandingkan dengan padi ladang, jagung dan kedelai.Hasil penelitian menunjukkan, bahwa tingkat keuntungan, R/C Ratio, dan efisiensi usahatani padi sawah lebih baik daripada padi ladang, jagung, apalagi kedelai. Usahatani padi sawah, padi ladang, jagung masih layak diusahakan, karena tingkat keuntungan, R/C Ratio dan efisiensi bernilai positif, sedangkan kedelai tidak layak, karena tingkat keuntungan dan efisiensi bernilai negative dan R/C Ratio di bawah 1.
ANALISIS POTENSI EKONOMI PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI HIJAU DI KABUPATEN PASURUAN Bambang Sutikno; Harsuko Riniwati

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.258 KB) | DOI: 10.35891/agx.v8i1.625

Abstract

Potensi ekonomi peternak sapi perah merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pembangunan ekonomi hijau. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara potensi ekonomi peternak sapi perah terhadap pembangunan ekonomi hijau di Kabupaten Pasuruan. Jenis penelitian ini adalah explanatory research yaitu menguji hipotesis penelitian. Populasi penelitian adalah peternak sapi perah di Kabupaten Pasuruan. Sampel penelitian ini peternak sapi perah di tiga kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Penarikan sampel dengan menggunakan stratifikasi random sampling. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan melakukan uji t. Hasil penelitian menunjukkan potensi ekonomi peternak sapi perah memberikan pengaruh yang signifikan sebesar 2,657 terhadap pembangunan ekonomi hijau di Kabupaten Pasuruan
ANALISIS EKONOMI USAHATANI PADI ORGANIK DI PRIGEN PASURUAN Wenny Mamilianti

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.597 KB) | DOI: 10.35891/agx.v6i1.683

Abstract

Tujuan Penelitian (1) m engetahui  dan mempelajari biaya, penerimaan, keuntungan dan  kelayakan usahatani padi sawah organik dibandingkan usahatani padi konvensional di  Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan. (2) m engetahui faktor produksi yang  mempengaruhi produksi padi organik dan konvensio nal di Kecamatan Pandaan,  Kabupaten Pasuruan (3) m engetahui efisiensi faktor produksi dan tingkat skala  usahatani (return to scale) . Analisis data menggunakan  Analisis Data menggunakan  analisis  Kelayakan Usahatani  Pengaruh , Faktor Produksi Terhadap Produks i Padi ,  Efisiensi Faktor Produksi dan  Tingkat Skala Usaha (Return to Scale). Hasil dari  penelitian ini adalah  Usahatani padi organik menguntungkan dan layak untuk dilakukan  ditinjau dari nilai RCR organik 2,72 dan nilai RCR konvensional 2,42. Keuntungan  u sahatani padi sawah organik adalah Rp  3.521.148/ha atau 36% lebih tinggi  dibandingkan konvensional sebesar Rp. 2.261.891/ha. Berdasarkan uji t, perbedaan  keuntungan tersebut nyata pada taraf kepercayaan 95% . Faktor produksi lahan, tenaga  kerja, benih, pupuk urea, pupuk KCl, pupuk SP36 dan pestisida secara simultan  berpengaruh nyata terhadap produksi padi organik maupun konvensional.  Untuk  organik, variasi faktor produksi memberikan kontribusi 69,1% terhadap variasi produksi  padi organik, sedangkan untuk konv ensional, variasi faktor produksi memberikan  kontribusi 81,8% terhadap variasi produksi padi konvensional.Faktor produksi yang  dominan mempengaruhi produksi padi sawah organik adalah luas lahan dan pupuk urea,  sedangkan pada padi sawah konvensional adalah  luas lahan, tenaga kerja dan  benih. Faktor produksi lahan, tenaga kerja, benih, pupuk urea, pupuk KCl, pupuk SP36  dan pestisida masih sangat kurang untuk produksi padi organik, sehingga perlu  ditambahkan untuk mencapai tingkat yang efisien . Faktor produksi l ahan, tenaga kerja,  benih, pupuk urea, pupuk KCl, dan pestisida masih sangat kurang untuk produksi padi  konvensional sehingga perlu ditambahkan untuk mencapai tingkat yang efisien. Faktor  produksi pupuk SP36 sudah berlebihan sehingga perlu dikurangi untuk  mencapai  tingkat yang efisien . Proses produksi padi organik maupun konvensional berada pada  tingkat skala usaha yang meningkat ( increasing return to scale ) yang berarti apabila  semua faktor produksi ditambah sebesar satu unit, maka produksi akan meningkat  lebih  besar dari satu unit.  
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA USAHA TERNAK AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN PASURUAN NOVI ITSNA HIDAYATI

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.565 KB) | DOI: 10.35891/agx.v6i1.684

Abstract

Usaha peternakan ayam ras pedaging  merupakan salah satu usaha yang  dapat menghasilkan perputaran modal yang sangat cepat serta harga daging yang  relatif murah dan mudah terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Sumber daya  manusia merupakan salah satu faktor yang penting dalam keberhasilan  dan  keberlanjutan usaha ayam ras pedaging. Kualitas dari sumber daya manusia yang  mengelola usaha ternak ayam ras pedaging bisa dilihat dari faktor - faktor seperti  motivasi, disiplin kerja, keterampilan kerja dan skala usaha pada usaha peternakan  ayam ras p edaging dalam rangka mengetahui pengaruh produktivitas tenaga kerja  ayam ras pedaging. T ujuan dari penelitian ini adalah: 1)  mengetahui faktor  motivasi kerja, disiplin kerja, keterampilan kerja dan skala usaha berpengaruh  terhadap produktivitas tenaga kerj a pada usaha ternak ayam ras pedaging ; 2)  me ngetahui faktor - faktor yang berpengaruh dominan terhadap produktivitas  tenaga kerja pada usaha ternak ternak ayam ras pedaging .  Hasil penelitian menunjukkan bahwa  faktor motivasi kerja, disiplin kerja,  keterampi lan kerja dan skala usaha berpengaruh signifikan terhadap produktivitas  tenaga kerja pada usaha ternak ayam  ras  pedaging. Dalam penelitian ini  digunakan analisis regresi linier berganda dengan hasil sebagai berikut: Y =  118,84 + 14,05 X 1 + 14,09 X 2 + 13,35 X 3 + 12,25 X 4 . Dari hasil analisi tersebut  menunjukkan bahwa disiplin kerja memberikan pengaruh hubungan dan  kontribusi yang signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Pengaruh yang  paling dominan terda pat pada disiplin kerja yaitu 14,09 yang dapat  diinterpretasikan bahwa bila disiplin kerja meningkat 1% maka akan meningkat  pula motivasi kerja karyawan sebesar 14,09 %.  
ANALISA FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI TEKNIK PADA USAHATANI JAGUNG Desy Cahyaning Utami

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.32 KB) | DOI: 10.35891/agx.v6i1.685

Abstract

Komoditas j agung ( Zea mays )  merupakan salah satu komoditas strate gis  karena merupakan bahan makanan penghasil karbohidrat kedua setelah padi.  Permasalahan utama dalam usahatani jagung adalah rendahnya produksi jagung  karena kepemilikan luas lahan yang terbatas oleh petani , penggunaan benih yang  berlebihan, penggunaan pupuk yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk:  (1) Menganalisis faktor - faktor produksi yang mempengaruhi tingkat produksi  pada usahatani jagung, dan (2) Menganalisis tingkat efisiensi penggunaan  faktor - faktor prod uksi pada usahatani jagung. Berdasakan hasil analisis yang telah dilakukan, maka hasil yang diperoleh  dari penelitian ini, faktor produksi yang berpengaruh nyata pada usahatani  jagung adalah luas lahan, benih, dan pupuk kandang. Pengukuran efisiensi  menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) menunjukkan bahwa  usahatani jagung di daerah penelitian belum mampu mencapai performansi  tingkat efisiensi yang  full - efisien secara teknis, karena rata - rata efisiensi teknis  yang dicapai sebesar 87 %, dengan kisa ran  antara 40,3% hingga  100%. Nilai  inefisiensi teknis rata - rata adalah sebesar 13%. Hal ini mengindikasikan  masih  adanya peluang bagi petani jagung untuk untuk meningkatkan hasil produksinya  dengan mengoptimalkan faktor - faktor produksi yang dimiliki.  
PEMASARAN BIBIT SENGON DI DESA KEDUNGLURAH KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK Idah Lumahtul Fuad

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.961 KB) | DOI: 10.35891/agx.v6i1.686

Abstract

Degradasi hutan serta kebutuhan kayu sebagai bahan baku industri yang  terus meningkat sepanjang tahun memungkinkan peluang usaha pembibitan  sengon terbuka lebar . Himpitan ekonomi menyebabkan petani  cenderung menjual  bibit sengon dengan harga murah  sehingga efisiensi pemasaran sulit tercapai.  Panjangnya saluran pemasaran juga menyebabkan keuntungan yang diterima  petani menjadi sedikit.  Mengidentifikasi pola pemasaran bibit sengon sehingga  di ketahui tingkat efisiensin ya  merupakan tujuan penelitian  dan sekaligus m enjawab permasalahan yang ditemukan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa  Kedunglurah Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek. Pemilihan tempat  dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa masyarakat Desa  Kedunglurah telah  melaksanakan p emasaran bibit sengon . Sistem pemasaran  dianalisis secara deskript if,  efisiensi pemasaran dianalisis dengan nilai margin dan  share  harga . Terdapat 6 pola saluran pemasaran dalam usaha pembibitan sengon di  Desa Kedunglurah . Saluran terpanjang terdapat pada saluran pemasaran IV yakni  petani --- makelar --- pedagang  besar --- pengecer --- konsumen. Panjangnya  saluran  pemasaran berarti semakin banyak lembaga pemasaran yang terlibat sehingga  keuntungan masing - masing lembaga pemasaran semakin kecil. Keuntungan  terbesar yang diterima petani dari pemasaran bibit sengon adalah pada saluran I  yakni pada saat petani menjual secara langsung kepada konsumen seharga Rp  1.000, - . Margin pemasaran terbesar terdapat pada saluran pemasaran V dan VI  yakni sebesar Rp 750, - . Keuntungan lembaga pemasaran terbesar yaitu Rp 550, - dan Rp 500 a dalah pada saluran V dan VI dimana petani menjual bibit sengon  untuk memenuhi pesanen proyek seharga Rp 250, - .  Share harga pada masing - masing saluran pemasaran berturut - turut 100%, 90%, 65%, 65%, 25%, 25%.  Diketahui bahwa saluran pemasaran V dan VI menunju kkan kondisi pemasaran  yang tidak efisien dilihat dari nilai  share yang kurang dari 40%. Pola saluran V  dan VI tetap dipilih petani dengan pertimbangan kapasitas penjualan yang besar  sehingga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga ataupun  pengemb alian modal pinjaman.  

Page 1 of 22 | Total Record : 214


Filter by Year

2010 2023


Filter By Issues
All Issue