cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta utara,
Dki jakarta
INDONESIA
PRoMEDIA
ISSN : -     EISSN : 24609633     DOI : -
Core Subject : Education,
JURNAL TENTANG PERMASALAHAN DAN ISU TERKINI DALAM PERKEMBANGAN KEHUMASAN SERTA MEDIA KOMUNIKASI. DITERBITKAN OLEH PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA.
Arjuna Subject : -
Articles 116 Documents
Analisis Peringkat Halaman (PageRank) pada Jaringan Komunikasi dengan Hashtag #IbuKotaBaru di Twitter Kiayati Yusriyah; Sudaryanto Sudaryanto; Ahmad Fatoni
PRoMEDIA Vol 6, No 2 (2020): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v6i2.2667

Abstract

Abstract The President of the Republic of Indonesia Joko Widodo announced plans to relocate Indonesia's capital city Jakarta to the administrative region of North Penajam Paser Regency and Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan province. This removal is due to the condition of Jakarta which has increasingly complex problems, ranging from traffic congestion, population density, natural disasters, floods and others. Dissemination of information about the planned move of the capital of the country of Indonesia is done through various communication networks on social media including Twitter. One unit of analysis in communication networks is PageRank. PageRank value is not determined by how many links are seen, but how many other sites make links that point to the pages of that site. This study aims to determine the actors who have the highest PageRank value on the #IbuKotaBaru communication network on Twitter. The study was conducted using Gephi tools with quantitative methods. Data were collected from August 1 to September 22, 2019. The results showed that in the #IbuKotaBaru communication network, the actor with the highest PageRank was detikfinance followed by Jokowi and BappenasRI.Keywords: Communication Network Analysis, PageRank, #IbuKotaBaruAbstraksiPresiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan rencana pemindahan ibukota negara Indonesia Jakarta ke wilayah administratif  Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, provinsi Kalimantan Timur.  Pemindahan ini disebabkan kondisi Jakarta memiliki permasalahan yang semakin kompleks, mulai dari kemacetan lalu lintas, kepadatan penduduk, risiko bencana alam dan lain-lain. Penyebaran informasi tentang rencana pemindahan ibukota negara Indonesia dilakukan melalui  berbagai  jaringan komunikasi di media sosial termasuk Twitter. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktor yang memiliki nilai Peringkat Halaman (PageRank) tertinggi pada jaringan komunikasi #IbuKotaBaru di Twitter. Nilai PageRank tidak ditentukan oleh seberapa banyak link tersebut dilihat, tetapi seberapa banyak situs lain yang membuat tautan yang mengarah ke halaman situs tersebut.    Penelitian dilakukan dengan menggunakan tools Gephi dengan metode kuantitatif. Data dihimpun dari tanggal 1 Agustus 2019 sampai 22 September 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jaringan komunikasi #IbuKotaBaru, aktor yang memiliki PageRank tertinggi adalah detikfinance diikuti oleh Jokowi dan BappenasRI.Kata kunci: Analisis Jaringan Komunikasi, PageRank, #IbuKotaBaru
LITERASI MEDIA DI ERA POST TRUTH Bambang Mudjiyanto; Amri Dunan
PRoMEDIA Vol 6, No 2 (2020): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v6i2.4358

Abstract

AbstractFraming of media messages through text, sound and images is a media activity to influence the thoughts and feelings of the audience. The relationship between media and audiences is built by media messages, whereas media messages are in themselves unique. Media literacy is intended to make media literate individuals who have an understanding and skills in access to, knowledge, and attitudes towards the media used. Media literacy is built to increase individual control over the media they use to send and receive messages. This social shift cannot be separated from the influence of the strengthening of the digital world where humans are connected to one another in a network called the internet. This condition makes information production no longer a monopoly on mainstream media but also social media managed by the public. The emergence of hoax news on social media, the post truth era is marked by media and journalism indecision, especially in dealing with fake statements from news sources. Post truth is an abnormality. Adapted societies, of course, still adhere to the values of truth and divine morality as shared values.Keywords: Literacy, Media, Post TruthAbstraksiPembingkaian pesan media melalui teks, suara dan gambar merupakan aktivitas media untuk mempengaruhi pikiran dan perasaan khalayak. Hubungan antara media dan khalayak dibangun oleh pesan media, sedangkan pesan media itu sendiri sesuatu yang khas. Literasi media dimaksud bertujuan menjadikan individu melek media yang memiliki pemahaman dan kecakapan atas akses, pengetahuan, dan sikap terhadap suatu media yang digunakan. Literasi media dibangun untuk meningkatkan kontrol individu terhadap media yang mereka gunakan untuk mengirim dan menerima pesan. Pergeseran sosial tak lepas dari pengaruh menguatnya dunia digital dimana manusia terkoneksi satu sama lain dalam jaringan bernama internet. Kondisi ini membuat produksi informasi tidak lagi menjadi monopoli media arus utama (mainstream) melainkan juga media sosial yang dikelola oleh masyarakat. Munculnya berita-berita hoaks di media sosial, era post truth ditandai dengan kebimbangan media dan jurnalisme khususnya dalam menghadapi pernyataan-pernyataan bohong sumber berita. Post truth adalah sebuah ketidaknormalan. Masyarakat beradap, tentu masih berpegang pada nilai-nilai kebenaran dan moralitas ke-Tuhan-an sebagai nilai bersama.Kata-kata Kunci: Literasi, Media, Post Truth
Dramaturgi Media Sosial: Fenomena Penggunaan Fake Account Instagram Pada Penggemar K-POP Perempuan di Karawang Jihan Akhidatussolihah; Ana Fitriana Poerana; Fardiah Oktariani Lubis
PRoMEDIA Vol 7, No 1 (2021): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v7i1.4370

Abstract

AbstractDevelopment of technology gives a significant impact in all areas, including communication. The emergence of new media or new media becomes a form of a media revolution that can facilitate people in the process of communication, one example is Instagram, launched in 2010, this app has a lot of features provided to support its user convenience. One of them is multiple account feature which was released in 2016, this feature raises the occurrence of a fake account usage phenomenon in Instagram app. Fake account Instagram or finstagram is interpreted as a non-real account, the multiple accounts feature allows Instagram users to access two accounts at once in one smartphone. This research uses qualitative research methods with dramaturgy theory, the primary data of researchers is the result of observing research objects and in-depth interviews with research subjects. Through this study the researchers found the result there are UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA 109 PROMEDIA (PUBLIC RELATION DAN MEDIA KOMUNIKASI) ISSN2460-9633 Volume Ke-7 No. 1, 2021, Akhidatussolihah,dkk, Dramaturgi Media Sosial, hal 108-hal 136. several reasons and the motivation of K-Pop fans who use fake account. There is a difference in account management and identity when using a fake account (back stage) and a real account (front stage), this is a form of impression management to get a good rating from other people.Keywords: Dramaturgy, Fake Instagram Account, K-Pop Fans, Identity, Social Media AbstraksiPerkembangan teknologi yang pesat memberikan perubahan yang signifikan di segala bidang, termasuk komunikasi. Munculnya media baru atau new media menjadi suatu bentuk dari revolusi media yang dapat memudahkan manusia dalam proses komunikasi, contohnya adalah Instagram, aplikasi yang resmi dirilis pada tahun 2010 ini memiliki banyak sekali fitur untuk mendukung kenyamanan pengunanya. Salah satunya adalah fitur mutiple account yang dirilis pada tahun 2016 lalu, adanya fitur ini memunculkan terjadinya fenomena penggunaan fake account di aplikasi Instagram. Fake Account Instagram atau Finstagram yang diartikan sebagai akun bukan sebenarnya atau palsu, fitur multiple account ini membuat para pengguna Instagram dapat mengakses lebih dari satu akun Instagram dalam satu smartphone.  Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teori dramaturgi, data utama peneliti merupakan hasil observasi dan wawancara mendalam terhadap subjek penelitian. Peneliti menemukan hasil bahwa akan adanya beberapa tujuan yang dikemukakan oleh para penggemar K-Pop untuk menggunakan fake account. Dimana terdapat perbedaan dari segi tampilan akun dan identitas yang dipakai saat menggunakan akun palsu sebagai panggung belakang sedangkan akun asli sebagai panggung depan digunakan sebagai bentuk pengelolaan kesan untuk mendapat penilaian citra yang baik dimata orang lain.Kata Kunci: Dramaturgi, Fake Instagram Account, Penggemar K-Pop, Identitas, Media Sosial
Pengaruh Online Shop di Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa SMA Mutiara 1 Jakarta Fauziah Yanis; Hilda Tamaroba
PRoMEDIA Vol 7, No 1 (2021): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v7i1.4567

Abstract

AbstractThis study aims to analyze the online shop that affects consumer behavior. This study uses quantitative descriptive methods with data collection techniques using questionnaires and documentation. Participants in this study were 30 students of Social Studies Program, Mutiara 1 Jakarta High School. Based on the results of the analysis, the results of the calculation of simple linear regression Y = 14.605 + 0.162X means that if X (the influence of online shop) increases to Y (consumer behavior) will also increase. Regression test results show that 0.692> 0.05 (5%), it means that the results of this study indicate that online shops on Instagram affect the consumer behavior of SMA 1 Mutiara students. Time efficiency in online shopping makes consumers no longer need to spend time carelessly, especially the marketing strategies presented through advertising and with a large number of discounts offered are very effective to attract consumers. So the prices offered by online shops are more affordable compared to prices in traditional markets in general. In addition to the testimonials from consumers about a product review, so get the most out of buying an item.Keywords : Online Shop, Instagram, Consumptive BehaviorAbstraksiPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis online shop yang mempengaruhi perilaku konsumtif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Partisipan dalam penelitian ini adalah 30 siswa Program Studi Sosial SMA Mutiara 1 Jakarta. Berdasarkan hasil analisis, hasil perhitungan regresi linier sederhana Y = 14,605 + 0,162X itu berarti jika X (pengaruh online shop) meningkat menjadi Y (perilaku konsumtif) juga akan naik. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa 0,692> 0,05 (5%), itu berarti hasil penelitian ini menunjukkan bahwa online shop di Instagram memengaruhi perilaku konsumtif siswa SMA Mutiara 1 Jakarta. Efisiensi waktu dalam berbelanja online membuat konsumen tidak perlu lagi menghabiskan waktu sembarangan, terutama strategi pemasaran yang disajikan melalui iklan dan dengan sejumlah besar diskon yang ditawarkan sangat efektif untuk menarik konsumen. Maka harga yang ditawarkan oleh online shop lebih terjangkau dibandingkan dengan harga di pasar tradisional pada umumnya. Selain testimoni dari konsumen mengenai review suatu produk, sehingga mendapatkan hasil maksimal dalam membeli suatu barang.Kata Kunci : Toko Online, Instagram, Perilaku Konsumen
Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp Sebagai Media Komunikasi Penunjang Kinerja pada Karyawan PT. Flexindo Supriyanto Supriyanto; Danang Trijayanto
PRoMEDIA Vol 7, No 1 (2021): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v7i1.4568

Abstract

AbstractThe research objective was to determine the effectiveness of using the WhatsApp aplication in thw work environment, especially in the work of PT. Flexindo. In this research, there are variables studied, namely the independent variable (X), namely the WhatsApp aolication and the dependent variable (Y), namely the performance of the employees of PT.Flexindo, with the following variable details: Intensity, Communication and Satisfaction. Data collection methods used Survey methods and Census technique on 50 respondent. The result of the analysis is that effectiveness of using the WhatsApp aplication as a communication medium to support performance among employees of PT.Flexindo is very effective.Keywords: Whatsapp, Performance, Employees, Flexindo.AbstraksiTujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan aplikasi whatsapp di dunia kerja khususnya di lingkungan kerja PT. Flexindo. Pada penelitian yang dilakukan ini, terdapat variabel yang diteliti yaitu variabel bebas (X) yaitu aplikasi whatsapp dan variabel terikat (Y) yaitu kinerja karyawan PT. Flexindo., dengan rincian variabel sebagai berikut: Intensitas, Komunikasi dan Kepuasan.  Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode survei dan teknik sensus pada 50 Karyawan Flexindo. Hasii analisis bahwa Efektivitas pemanfaatan aplikasi whatsapp sebagai media komunikasi penunjang kinerja di kalangan karyawan PT. Flexindo adalah Sangat Efektif.Kata Kunci: Whatsapp, Kinerja, Karyawan, Flexindo
Event Tradisi Sebagai Daya Tarik Kunjungan Wisatawan: Studi Kasus Pasar Kampong Koepat di Kabupaten Banyuwangi Safrieta Jatu Permatasari; Andhika Wahyudiono; Dimas Imaniar
PRoMEDIA Vol 7, No 1 (2021): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v7i1.4585

Abstract

AbstractEffective promotional activities are very essential in the development of tourism in an area. Promotional mix is one of the marketing tools, it can be used to inform, persuade and remind potential tourists. Apart from its natural beauty, Banyuwangi is also famous for its traditional culture which can attract many tourists to come. Together with tourism development, traditional culture is carried out as a tourist place. This study analyzes the development of the Koepat village market in Boyolangu Village, Giri District, Banyuwangi Regency, as an atourist attraction. This tradition has been praised by many people since it was held in 2018, the community adopted it as “Kumpul tekO Punjer paPAT” (KOEPAT) with two goals, namely to support Banyuwangi Regency as a "tourism city" and to carry out the tradition in a more professional festival. so that not only to maintain the pride of the younger generation of the local community to preserve their traditions, but also as a unique tourist attraction in urban areas. The method used is descriptive qualitative, data collection techniques are by observation and interviews with the head of the lurah, the social service office, the sub-district head and the staff of the Banyuwangi Regency Dispar, and literature studies. The author's interest in raising this case is because first, there is no community empowerment to increase public awareness in increasing economic independence through a local cultural tradition. Second, seeing that Banyuwangi is currently getting the title as the best festival city in Indonesia, this can be an alternative for Banyuwangi Regency in empowering the community through local cultural traditions in each region to increase tourist visits.Keywords: Event Tradition, Tourism, Pasar Kampong KoepatAbstraksiKegiatan promosi yang efektif merupakan hal yang sangat esensial dalam pengembangan pariwisata di suatu daerah.  Bauran  promosi merupakan salah satu alat pemasaran, dapat digunakan untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan calon wisatawan. Terlepas dari keindahan alamnya, Banyuwangi juga terkenal dengan tradisional budayanya yang dapat menarik banyak wisatawan untuk datang. Bersama dengan pengembangan pariwisata, budaya tradisional dilakukan sebagai tempat wisata. Penelitian ini menganalisis perkembangan pasar kampong koepat di Kelurahan Boyolangu Kecamatan Giri Kabupaten Banyuwangi, sebagai daya tarik atourist. Tradisi ini telah dipuji banyak orang mulai sejak digelar pada tahun 2018 lalu, masyarakat mengadopsinya sebagai “Kumpul tekO Punjer paPAT ”(KOEPAT) dengan dua tujuan, yaitu adalah untuk mendukung Kabupaten Banyuwangi sebagai "kota pariwisata" dan untuk melakukan tradisi dalam festival yang lebih profesional sehingga tidak hanya untuk mempertahankan kebanggaan generasi muda dari komunitas lokal untuk melestarikan tradisi mereka, tetapi juga sebagai daya tarik wisata yang unik di perkotaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, teknik  pengumpulan data yaitu dengan observasi dan wawancara dengan kepala lurah, kantor dinas sosial, camat giri dan Staf Dispar Kabupaten Banyuwangi, serta studi literatur. Adapun ketertarikan penulis mengangkat kasus ini dikarenakan Pertama, belum adanya suatu pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam meningkatkan kemandirian ekonomi melalui suatu tradisi budaya lokal. Kedua, melihat dewasa ini Banyuwangi mendapatkan predikat sebagai kota festival terbaik di Indonesia, hal ini bisa menjadi alternatif Kabupaten Banyuwangi dalam melakukan pemberdayaan masyarakat melalui tradisi budaya lokal di setiap wilayahnya untuk meningkatkan kunjungan wisatawanKata Kunci: Event Tradisi, Pariwisata, dan Pasar Kampong KOEPAT
Teknologi Digital Sarana Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila Bambang Mudjiyanto; Amri Dunan
PRoMEDIA Vol 7, No 1 (2021): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v7i1.4570

Abstract

AbstractInstilling the values of Pancasila ideology in the digital era through the internet is very much needed. Through the right formulas and methods, all Indonesian people, including the millennial generation, are able to understand and implement the values of Pancasila in the life of society, nation and state. In its implementation, it requires superior programs in the structural aspects of education, and exemplary. It takes a creative way, especially one that is closer to the younger generation by using technology, science, social media, and creative approaches. Pancasila as an ideology can be articulated with various forms of real life. As an open ideology, Pancasila cannot be separated from the influence of values that develop in society today. The precepts of divinity are the spirit of nationality, while the precepts of humanity are national character and the precepts of unity are national bonds. As for the fourth precept regarding democracy as a medium or instrument of Indonesian nationality, the fifth precept of social justice is the goal of Indonesian nationality. The Indonesian people must be strong in maintaining the Pancasila ideology so that it is not eroded or lost by the times.Keywords: Digital Technology, Pancasila ValuesAbstraksiPenanaman nilai-nilai ideologi Pancasila pada era digital melalui media internet sangat dibutuhkan. Melalui formula dan metode yang tepat maka seluruh masyarakat Indonesia termasuk generasi milenial, mampu memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam pelaksanaannya memerlukan program-program unggulan pada aspek struktural pendidikan, dan keteladanan. Butuh cara kreatif, khususnya yang mendekatkan ke generasi muda dengan pendekatan teknologi, ilmu pengetahuan, media sosial, dan kreatif. Pancasila sebagai ideologi dapat diartikulasikan dengan berbagai bentuk kehidupan nyata. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila tidak bisa lepas dari pengaruh nilainilai yang berkembang di masyarakat pada zaman kekinian. Pada sila Ketuhanan merupakan roh kebangsaan, sedangkan sila kemanusiaan adalah watak kebangsaan serta sila persatuan merupakan ikatan kebangsaan. Adapun sila keempat mengenai demokrasi merupakan media atau alat kebangsaan Indonesia, berikutnya sila kelima keadilan sosial merupakan tujuan dari kebangsaan Indonesia. Masyarakat Indonesia harus kukuh dalam menjaga ideologi Pancasila agar tidak tergerus atau hilang oleh zaman.Kata Kunci: Teknologi Digital, Nilai-nilai Pancasila
Myanmar: Surga Yang Hilang Dewi Maria Herawati; Agung Yudhistira Nugroho
PRoMEDIA Vol 7, No 1 (2021): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v7i1.4551

Abstract

AbstractMyanmar has a diversity of tribes and cultures, as well as unspoiled natural scenery to be one of the best potentials in its tourism sector. This can be a positive image for the country. However, Myanmar is also a country that has a long and winding history. Starting from a rich kingdom, colonized, independent, coup and the existence of divisions, to reforms which then experienced a coup again. Judging from the long history of this country, this article describes the nation branding inherent in Myanmar due to the intrigue that occurs in it. To see this phenomenon, the theoretical approach of Anholt's Nation Branding theory is used as a literature review. From this theory, it is concluded that the politically unstable state of the country certainly has a negative impact on the image of the country itself. The country's political instability has hampered economic growth, infrastructure and human resource development, causing the tourism sector to suffer. All of these things affect the nation branding for Myanmar. Therefore, the journey to change Myanmar's image as a competitive tourism destination in the eyes of the world will be a long journey.Keywords: Myanmar, Anholt, Nation BrandingAbstraksiMyanmar memiliki keberagaman suku dan budaya, serta panorama alam yang masih alami untuk dapat menjadi salah satu potensi terbaik di sektor pariwisatanya. Hal ini dapat menjadi citra yang positif bagi negara tersebut. Namun, Myanmar juga merupakan negara yang memiliki sejarah panjang yang cukup berliku. Mulai dari kerajaan yang kaya, dijajah, merdeka, dikudeta dan adanya perpecahan, hingga reformasi yang kemudian mengalami kudeta kembali.  Melihat dari panjangnya sejarah negara ini, maka artikel ini menggambarkan nation branding yang melekat di Myanmar diakibatkan intrik yang terjadi didalamnya. Untuk melihat fenomena tersebut, pendekatan teoritis dari teori Nation Branding dari Anholt digunakan sebagai telaah literatur. Dari teori tersebut, disimpulkan bahwa kondisi negara yang tidak stabil secara politik tentu berdampak negatif bagi citra negara itu sendiri. Ketidakstabilan politik negara mengakibatkan pertumbuhan ekonomi, infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia menjadi terhambat sehingga menyebabkan sektor pariwisata pun mendapatkan imbasnya. Semua hal tersebut saling mempengaruhi nation branding bagi Myanmar. Oleh karena itu, perjalanan untuk mengubah citra Myanmar sebagai tujuan pariwisata yang kompetitif di mata dunia akan menjadi perjalanan yang panjang.Kata Kunci: Myanmar, Anholt, Nation Branding
Pengaruh Intensitas Penggunaan Tik Tok Terhadap Gratifikasi Penggunanya Sri Wahyuning Astuti; Dyah Sri Subandiah
PRoMEDIA Vol 7, No 1 (2021): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v7i1.4459

Abstract

AbstractThe TikTok application until April 2020 has increased its usage to reach 2 billion downloads. Indonesia is the country with the highest number of Tik Tok downloaders in the world. In a day 100 videos or about 39 minutes are used by Tik Tok users in Indonesia watching videos. This study aims to determine the motives for selecting media (uses and gratification) with the habits of Tik Tok users. Of the 6 motives that underlie media selection (uses and gratification), the results of the study reveal that most tik tok users in Indonesia have a motive to seek information and spend time. In addition, there was a positive relationship between the choice of the motive for using Tik Tok with user habits with a correlation value of p <0.005 and R = .662.Keywords : Tik Tok, Uses and Gratification, User HabitAbstraksiAplikasi TikTok hingga April 2020 mengalami peningkatan penggunaan hingga mencapai 2 Milyar unduhan. Indonesia menjadi negara dengan jumlah pengunduh Tik Tok terbanyak di dunia.  Dalam sehari 100 video atau sekitar 39 menit digunakan oleh pengguna Tik Tok di Indonesia menyaksikan video. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif pemilihan media (uses and gratification) dengan kebiasaan pengguna Tik Tok. Dari 6 motif yang mendasari pemilihan media (uses and gratification), hasil penelitian mengungkap sebagian besar pengguna tik tok di Indonesia memiliki motif untuk mencari informasi, dan menghabiskan waktu. Selain itu didapatkan hubungan yang positif antara pemilihan motif penggunaan Tik Tok dengan kebiasaan pengguna dengan nilai korelasi p < 0,005 dan R= .662.Kata Kunci: Tik Tok, Uses and Gratification, Intensitas Penggunaan
Analisis Isi Pemberitaan Penerimaan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia (Studi Kasus Pada Media Kompas.com Edisi 25 Februari – 25 Mei 2021) Endah Sufi Sudrajat; Vidya Kusumawardani
PRoMEDIA Vol 7, No 2 (2021): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v7i2.5278

Abstract

AbstractAt the beginning of the news on the Covid-19 vaccination, information and news spread in various versions, thus confusing the public. A situation full of uncertainty that leads to negative, positive or neutral sentiments is out of control, especially when these conversations appear on social media and online media. Therefore, this study aims to look at the contents of the news on Kompas.com Online Media in disseminating information about Covid-19 Vaccination in Indonesia. The research method used is quantitative content analysis method, with the concept of news content categories. The categories in question are news themes, news sources and news tones. The results of this study conclude that there is a positive response or response from the community, which means that the community is willing to accept and support the implementation of the covid-19 vaccination. It can be seen from the research results, positive news is 57.1%, and negative news is 23.4% while neutral is 19.5%.Keywords : content analysis, positive response, covid-19 vaccinationAbstraksiPada awal pemberitaan vaksinasi covid-19 informasi dan berita tersebar hadir dengan berbagai versi sehingga membingungkan masyarakat. Situasi penuh ketidakpastian yang mengarah pada sikap sentimen negatif, positif maupun netral berada di luar kendali, terutama saat perbincangan tersebut muncul di media sosial dan media online. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk Melihat isi Pemberitaan pada Media Online Kompas.com dalam Penyebaran Informasi tentang Vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode analisis isi kuantitatif, dengan konsep kategori isi berita. Kategori yang dimaksud yaitu tema berita, sumber berita dan nada berita. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa adanya tanggapan atau respon positif dari masyarakat yang berarti masyarakat bersedia menerima serta mendukung pelaksanaan vaksinasi covid-19. Dapat dilihat dari hasil penelitian, berita positif sebesar 57.1%, berita negatif 23.4% sedangkan netral sebesar 19.5%.Kata Kunci : analisis isi, respon positif, vaksinasi covid-19

Page 8 of 12 | Total Record : 116