cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal IKA
ISSN : 18295282     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Ikatan Keluarga Alumni is an international journal which provides a forum for publishing research or review articles related to researches in instruction, learning and teaching, curriculum development, learning environment, teacher education, educational technology, and educational development.
Arjuna Subject : -
Articles 228 Documents
PENGARUH SUBSTITUSI JEROAN IKAN TUNA TERFERMENTASI DENGAN TEPUNG IKAN DALAM FORMULASI PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN (PANGASIUS SP.) Marantika, Alexsader Korinus
Jurnal IKA Vol 15, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v15i1.20178

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik substitusi tepung fermentasi jeroan ikan tuna dengan tepung ikan, terhadap pertumbuhan dan pemanfaatan pakan. Parameter yang diamati antara lain, kelulushidupan, rasio konversi pakan dan rasio efisiensi protein terhadap benih ikan patin (Pangasius sp.). Metode analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji masing-masing parameter dilanjutkan dengan Uji sidik ragam (anova), jika data signifikan maka dilanjutkan dengan Uji BNT dan Polinomial Orthogonal untuk melihat perbedaan antar perlakuan dan perlakuan terbaik. Kandungan protein pakan percobaan adalah 30% protein kasar. Pakan percobaan terdiri dari substitusi protein tepung fermentasi jeroan ikan tuna dengan tepung ikan sebesar, pakan A=(0%), B=(10%), C=(20%), dan D=(30%). Jumlah ikan patin yang ditebar per akuarium ukuran (50x30x30 cm) sebanyak 20 ekor, dengan berat rata-rata 3,12±0,03g. Frekuensi pemberian pakan harian adalah 5% sebanyak 3 kali, pukul 08.00, 13.00, dan 19.00, lama pemeliharaan 40 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan fermentasi protein tepung jeroan ikan tuna sampai pada dosis 20% g pakan menyebabkan peningkatan tingkat kelulushidupan sampai 100%, menurunkan rasio konversi pakan yang terendah 1,54. dan rasio terbaik efisiensi protein adalah 2,47 g
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI KONSEP TRI HITA KARANA PADA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Sriasih, Sang Ayu Putu; Budasi, I Gede; Nitiasih, Putu Kerti; Wisudariani, Ni Made Rai
Jurnal IKA Vol 17, No 2 (2019): September
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v17i2.19843

Abstract

Penelitian ini bertujuan memperoleh data mengenai keterpahaman civitas akademika terhadap landasan Tri HIta Karana sebagai bagian dari visi Fakultas Bahasa dan Seni dan  strategi pembelajaran berorientasi konsep Tri Hita Karana oleh para dosen di lingkungan Fakultas Bahasa dan Seni. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif yang bersifat expostfacto dengan subjek penelitian para dosen, mahasiswa, dan pegawai di lingkungan Fakultas Bahasa dan Seni, Undiksha. Data penelitian dikumpulkan dengan metode studi dokumenter, metode observasi, dan metode angket. Analisis data dilakukan melalui empat tahap, yaitu (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, dan (4) penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat keterpahaman dosen, mahasiswa, dan pegawai di Fakultas Bahasa dan Seni terhadap visi fakultas tergolong sangat baik.  Dalam pembelajaran, konsep Tri Hita Karana  diimplementasikan oleh dosen dalam bagian perencanaan, pelaksanaan, maupun dalam kegiatan evaluasi pembelajaran. Konsep Tri Hita Karana diintegrasikan untuk melandasi setiap komponen strategi pembelajaran baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pada tahap evaluasi.
NYENTANA ARUS BALIK IDEOLOGI PATRILINIAL (Studi Kasus Status, Kedudukan, dan Peranan Perempuan Putrika Setelah Perceraian Pada Masyarakat Bali Aga di Kabupaten Bangli) Suastika, I Nengah
Jurnal IKA Vol 8, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v8i2.162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara aktual dan konseptual mengenai perkawinan nyentana di Desa Adat Bonyoh. Teknik penarikan dan pengembangan informan penelitian dilakukan secara bertujuan (purposive sampling tecknique), kemudian jumlah dan jenisnya dikembangkan secara “snowball sampling tecnique” bergulir sampai tercapainya kejenuhan data atau informasi/data telah terkumpul secara tuntas. Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan prinsip bahwa peneliti adalah instrumen utama penelitian (human instrumen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa putrika merupakan proses perubahan status dan kedudukan perempuan secara adat untuk menjadi laki-laki walapun secara biologis masih tetap merupakan perempuan. Perempuan putrika memiliki kedudukan sebagai : (1) laki-laki dalam keluarga dalam hal menentukan keluarga, (2) ahli waris bagi keluarga, dan (3) penerus keturunan keluarga. Selain itu, ia juga diberikan kewajiban untuk : (1) mengurus keluarga, (2) menjadi anggota desa adat yang memiliki hak dan kewajiban yang sama, (3) meneruskan tradisi yang telah diwariskan keluarga, dan (4) membina keutuhan keluarga. Penyebab terjadinya perceraian atau kegagalan rumah tangga perempuan putrika adalah : (1) ideologi patrilinial yang dianut dan mengakar pada masyarakat Desa Adat Bonyoh mendiskriminasi laki-laki yang melakukan nyentana, (2) arogansi perempuan putrika yang disebabkan oleh kepentingan keluarga, (3) laki-laki nyentana yang merasakan kehilangan kelaki-lakiannya pada dunia laki-laki, (4) pengikisan dan “perusakan”  hubungan oleh keluarga ahli waris lainnya yang memiliki keinginan untuk menjadi ahli waris, dan (5) kondisi lingkungan yang kurang mendukung.  Kondisi ini diperparah dengan adanya persepsi keliru masyarakat yang menganggap nyentana sebagai “perkawinan paid bangkung”. Status dan kedudukan perempuan putrika setelah terjadinya perceraian masih tetap melekat, karena telah dilegitimasi oleh desa adat dan keluarga. Permpuan putrika akan kehilangan status dan kedudukannya apabila : (1) kawin lagi dan tidak melalui proses nyentana atau yang sering disebut dengan kawin kelur, (2) anak laki-lakinya telah menikah dan menggantikan posisinya sebagai pewaris dan penerus keturunan atau anak perempuannya telah menikah dan melakukan prosesi putrika, dan (3) status putrikanya dicabut oleh keluarga dan sisetujui oleh prajuru adat karena pertimbangan tertentu dan posisinya akan digantikan oleh keluarga yang berhak menjadi ahli waris keluarga.   Kata-kata kunci : putrika, nyentana, idiologi patrilinial.
PERKEMBANGAN PASANG AKSARA BALI DALAM UPAYA PELESTARIAN BUDAYA BALI Rai, Ida Bagus
Jurnal IKA Vol 11, No 2 (2013): September, 2013
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v11i2.1986

Abstract

PERKEMBANGAN PASANG AKSARA BALI DALAM UPAYA PELESTARIAN BUDAYA BALI Oleh Ida Bagus Rai Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Bali,FBS UNDIKSHA Singaraja ABSTRAK Dalam usaha memahami konep-konsep budaya pada naskah kuno orang harus memahami aksara Bali dengan Pasang Aksara/sistem ejaannya. Hal ini perlu dilakukan dalam usaha pewarisan dan pelestarian budaya Bali. Sampai saat ini sistem penulisan/Pasang Aksara Bali yang pernah berlaku adalah dua buah Pasang Aksara/ejaan, yaitu Pasang Aksara Purwadresta dan Pasang Aksara Schwartz. Pasang Aksara Purwadresta berlaku lebih dulu dari Pasang Aksara Schwartz. Beberapa ketentuan yang dimiliki sebagai sistem Pasang Aksara Purwadresta, yaitu: (1) menggunakan aksara biasa dan aksara suci; (2) rangkapan konsonan pada umumnya sesuai dengan daerah artikulasi; (3) mengikuti hukum pasang pageh; dan (4) bentuk penulisannya jajar sambung. Pasang Aksara Schwartz hanya menggunakan aksara wreastra saja beserta gantungan dan gempelan, serta sesapa sebagai gempelan sedanti. Pada tahun 1957 Pemerintah Daerah Bali mengadakan Pasamuan Agung memabahas ejaan bahasa Bali dengan huruf Latin dan Pasang Aksara Bali yang mana kembali pada sistim Pasang Aksara Purwadresta. Selanjutnya disempurnakan lagi pada Pasamuan Agung Kecil tahun 1963. Perubahan itu terjadi masih mengarah pada fungsionalisasi untuk pewarisan nilai budaya dan pelestarian aksara Bali. Kata-kata kunci: perkembangan, pasang aksara, pelestarian budaya Bali
DAMPAK OLAHRAGA WISATA BAGI MASYARAKAT Sudiana, I Ketut
Jurnal IKA Vol 16, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v16i1.19826

Abstract

Olahraga wisata merupakan salah satu jenis kegiatan wisata yang perkembangannya cukup pesat di Indonesia karena memiliki pegunungan, lautan, sungai dan danau yang begitu luas. Oleh karena masing-masing daerah memiliki karakteristik  geografis yang berbeda  maka pengembangan olahraga wisata sangat memungkinkan untuk dijadikan sebuah alternatif olahraga rekreasi bagi pencinta olahraga seperti olahraga gunung (mendaki, berkemah, jelajah hutan, bersepeda, atau trekking, dan sebagainya), olahraga air (diving, canoing, snorkeling, surfing, dan sebagainya)Hubungan olahraga dan pariwisata tidak dapat dipisahkan karena keduanya dapat memberikan keuntungan satu sama lain. Bisa saja peristiwa olahraga diselenggarakan di daerah wisata dengan tujuan untuk memberikan hiburan tambahan bagi wisatawan, ataupun sebaliknya hanya dimanfaatkan khusus guna menarik wisatawan lokal maupun wisatawan asing (Danasaputra, 2009). Dengan demikian olahraga pun akhirnya dapat memicu bisnis baru seperti tempat hiburan rekreasi, restoran, perhotelan, pengembangan usaha kecil (aksesoris-aksesoris daerah setempat menjadi lebih berkembang), makanan dan minuman khas daerah setempat menjadi lebih dikenal, dan pada akhirnya dapat menciptakan lapangan kerja.Sebagai produk dari industri olahraga, olahraga pariwisata memerlukan pengelolaan  lebih lanjut agar mampu menarik minat wisatawan asing maupun lokal sebagai konsumennya.Pengembangan olahraga pariwisata berpotensi besar sebagai daya tarik dan sarana promosi daerah setempat. Masyarakat yang datang untuk menyaksikan suatu event atau kejuaraan dapat sekaligus berwisata sementara masyarakat yang menonton kejuraan tersebut melalui tontonan televisi akan menjadi tertarik untuk mengunjungi daerah tersebut. Demikian pula akan berdampak positif bagi daerah dan masyarakat serta usaha kecil dan menengah di daerah penyelenggaraan.Penyelenggaraan olahraga pariwisata di suatu tempat secara langsung dapat pula memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar karena dapat membuka kesempatan berusaha seperti penyediaan makanan, minuman, usaha transportasi baik tradisional maupun konvensional.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI SMP WIDYA SAKTI DENPASAR Dewi, Ida Ayu
Jurnal IKA Vol 15, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v15i1.20181

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: perencanaan pembelajaran apresiasi sastra berbasis kearifan lokal di SMP Widya Sakti Denpasar. Untuk mencapai tujuan tersebut, dirancang penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah pencatatan dokumentasi dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perencanaan pembelajaran apresiasi sastra berbasis kearifan lokal secara umum sudah mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal. Pada RPP kelas VII dan VIII pengintegrasian tampak pada materi, langkah inti, dan media pembelajaran. Pada RPP kelas IX pengintegrasian nilai-nilai kearifan lokal tampak pada bagian rumusan kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan, materi, kegiatan inti, pemilihan media, dan penilaian hasil pembelajaran. (2) Pada langkah inti perencanaan pembelajaran apresiasi sastra berbasis kearifan lokal sudah diintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam semua tahapan pembelajaran. (3) Komponen evaluasi pada perencanaan pembelajaran apresiasi sastra berbasis kearifan lokal, sudah sejalan dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP Patri, Ni Ketut
Jurnal IKA Vol 17, No 1 (2019): Maret
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v17i1.19838

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar IPS siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa dalam pembelajaran IPS dengan metode problem solving. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan metode tes yang dilengkapi dengan instrumen berupa tes (soal) uraian. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan deskriptif statistik.Hasil pelaksanaan tindakan pada penelitian ini menunjukkan bahwapenerapanmetode problem solving dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Pada refleksi awal nilai rata-rata siswa sebesar 69,85. Hasil evaluasi pada siklus I menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa sebesar 74,42 dengan ketuntasan klasikal 66,67%. Pada siklus II nilai rata-rata siswa sebesar82,11 dengan ketuntasan klasikal 87,21%. Dari hasil tersebut ada perbedaan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah penerapan metode problem solving. Dengan demikian, penerapan pembelajaran dengan metode problem solving dapat meningkatkan hasil belajar IPS.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NOMOR 2 MAMBAL Ketut Sriariati, Gusti Ayu
Jurnal IKA Vol 8, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v8i1.157

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model keterampilan proses sosial, (2) meminimalkan berbagai kendala dalam proses pembelajaran IPS, dan (3) menemukan cara-cara atau alternatif pemecahannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas dengan desain siklus model Kemmis dan Taggart. Partisipan yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Mambal yang berjumlah 19 orang. Pembelajaran dilakukan dalam dua siklus tindakan selama lima kali pertemuan. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi, wawancara, tes hasil belajar, dan kajian dokumen. Data kemudian dianalisis, dievaluasi, dan direfleksikan. Diskusi yang intensif dengan teman sejawat dan pembimbing menjadi sarana utama memberi interpretasi atau pemaknaan terhadap hasil penelitian ini. Keberhasilan pelaksanaan tindakan pembelajaran di kelas ditetapkan dengan tingkat daya serap individual dan ketuntasan belajar secara klasikal. Untuk daya serap individual menggunakan standar 55%, sedangkan tingkat ketuntasan belajar menggunakan standar 65%. Ini sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran IPS dengan model keterampilan proses sosial dapat meningkatkan kualitas proses belajar IPS siswa dengan mengaktifkan dan mengefektifkan fungsi-fungsi belajar melalui penekanan pencapaian tujuan pembelajaran secara bermakna, peningkatan motivasi belajar siswa, belajar melalui bertanya, pemodelan, belajar secara mandiri dan kelompok kooperatif, mengefektifkan proses inkuiri, presentasi hasil belajar siswa, melakukan refleksi pengalaman belajar, dan penilaian proses dan hasil belajar yang lebih autentik. Efektivitas proses-proses belajar siswa tersebut dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Mambal. Di akhir siklus kedua, daya serap individual siswa sudah tergolong baik dengan mencapai rerata 67,84% dan tingkat ketuntasan belajar kelas sudah mencapai 89,47%. Dibandingkan dengan pencapaian siklus pertama ternyata mengalami peningkatan sebesar 14,37%. Walau terjadi peningkatan kualitas proses dan hasil belajar siswa, cukup banyak kendala yang dihadapi baik oleh guru maupun siswa selama proses pembelajaran. Namun, dengan kemampuan evaluasi dan refleksi tindakan yang cukup cermat berbagai hambatan dan kendala itu dapat diatasi sehingga guru dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya dan dari siklus pertama ke siklus kedua secara signifikan.   Kata-kata kunci:       model pembelajaran, keterampilan proses sosial, proses dan hasil belajar.
HAK WARIS LAKI-LAKI SETELAH PERCERAIAN DALAM PERKAWINAN NYENTANA DITINJAU DARI AWIG-AWIG DESA KUKUH, MARGA, TABANAN Mertha Sujana, I Putu Windu
Jurnal IKA Vol 11, No 1 (2013): Maret
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v11i1.1148

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor-faktor penyebab terjadinya perkawinan dan perceraian dalam perkawinan nyentana di Desa Kukuh; (2) latar belakang terbentuknya awig awig desa adat kukuh yang mengatur tentang hak mewaris kembali di keluarga asal dari pihak laki-laki yang telah cerai dalam perkawinan nyentana; (3) hak waris laki-laki yang cerai dalam perkawinan nyentana ditinjau dari awig-awig desa adat Kukuh. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ditentukan secara Purposive, yang meliputi: (1) pasangan yang melakukan perkawinan nyentana; (2) laki-laki dan perempuan yang telah bercerai dalam perkawinan nyentana; (3) orang tua dari si laki-laki yang telah bercerai dalam perkawinan nyentana; (4) kelian banjar; (5) bendesa adat; (6) masyarakat etnis Hindu di desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Data dikumpulkan dengan menggunakan: (1) metode wawancara; (2) metode observasi; (3) metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kulitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) pada dasarnya perkawinan nyentana disebabkan oleh faktor eksternal dan internal baik yang datang dari wanita maupun laki-laki, sedangkan perceraian dalam perkawinan nyentana disebabkan oleh tidak punya anak, suami tidak memberi nafkah, suami senang berjudi dan mabuk-mabukan, dan timbulnya kecurigaan; (2) terdapat tiga hal yang mendorong untuk dirumuskannya ketentuan tentang hak mewaris kembali dikeluarga asal yang dialami oleh pihak laki-laki yang telah bercerai dalam perkawinan nyentana sesuai dengan pawos 68 ayat 6 yaitu: (a) faktor kemanusiaan; (b) hak asasi manusia; (c) untuk memberikan motivasi kepada laki-laki agar tidak takut untuk melakukan perkawinan nyentana; (3) pawos 68 (6) awig-awig Desa Kukuh yang mengatur tentang laki-laki dan perempuan yang telah bercerai dalam perkawinan mempunyai hak mewaris kembali dikeluarga asalnya, hal tersebut telah dilaksanakan oleh masyarakat Desa Kukuh termasuk di dalamnya dilaksanakan oleh laki-laki yang telah bercerai dalam perkawinan nyentana yaitu mereka mendapatkan minimal tempat tinggal dan selebihnya disesuaikan dengan kebijakan masing-masing keluarga.Kata-kata kunci: hak waris, cerai, Nyentana, Awig-awig
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PPKN SISWA KELAS XI BOGA 4 SMK NEGERI 2 SINGARAJA Agustini, Tini
Jurnal IKA Vol 16, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v16i2.19829

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa kelas XI Boga 4 SMKN 2 Singaraja dengan menerapkan model pembelajaran problem solving. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Boga 4 SMKN 2 Singaraja. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes prestasi belajar. Data dianalisis dengan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Problem Solving dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Ini terbukti dari hasil yang diperoleh pada awalnya 59, setelah diberikan tindakan pada siklus I menjadi 73 dan pada siklus II meningkat menjadi 78. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Solving dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa kelas XI Boga 4 SMKN 2 Singaraja.

Page 4 of 23 | Total Record : 228