cover
Contact Name
JURNAL PETERNAKAN NUSANTARA
Contact Email
jurnal.peternakan@unida.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.peternakan@unida.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Peternakan Nusantara
ISSN : 24422541     EISSN : 25500740     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Peternakan Nusantaraa adalah jurnal diterbitkan oleh Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor. Jurnal ilmiah yang membahas tentang hasil-hasil penelitian bidang ilmu dan teknologi peternakan yang belum pernah dipublikasikan pada media lain.Cakupan artikel meliputi hasil penelitian tentang genetika dan pemuliaan ternak, nutrisi dan teknologi pakan ternak, produksi dan reproduksi ternak, teknologi pasca panen ternak. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam satu tahun: April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 2 (2020)" : 8 Documents clear
PENGARUH EKSTRAK DAUN THE HIJAU (CAMELLIA SINENSIS) PADA PEMBUATAN NAGET DAGING SAPI TERHADAP DAYA AWET Faiqoh, Areza Febriyanti
Jurnal Peternakan Nusantara Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jpn.v6i2.2097

Abstract

Green tea (Camellia sinensis) contains active compounds in the form of polyphenols which can function as natural preservatives for food products as nuggets. This study was conducted to study the effect of using green tea leaf extract on the process of making beef nuggets for shelf life (total number of bacteria, rancidity and early spoilage), and determine the best concentration of green tea leaf extract which can produce the best preservation of beef nuggets. This research was conducted at the Animal Product Processing Technology Laboratory (TPPP), Faculty of Animal Husbandry and Test Service Laboratory, Faculty of Agricultural Industrial Technology, Padjadjaran University on March 2019. This research was conducted experimentally using a Randomized Complete Design with the utilization of green tea leaf extract in 0, 0.5, 1, and 1.5%, the measured variable is the total number of bacteria, rancidity and early spoilage. The results showed that the addition of green tea leaf extract 0,5% (P2), 1% (P3), and 1,5% (P4) had a significant effect (P<0,05) on the total number of bacteria, value of rancidity and time of early spoilage compared to 0% (P1). Addition of green tea leaf extract in 1.5% to beef nuggets gave the best results for the shelf life of beef nuggets with the total number of bacteria 99.71 × 105 CFU/g, the value of rancidity 0.53 mg malonaldehyde/kg, and the time of early spoilage was 1061.20 minutes.Keywords :  green tea, Nuggets, total number of bacteria, rancidity, early spoilage
KONSUMSI DAN KOEFISIEN CERNA SERAT KASAR DOMBA LOKAL SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN WARU Utami, Efrilia Tri Wahyu
Jurnal Peternakan Nusantara Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jpn.v6i2.2964

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menemukan dosis optimum pemberian tepung daun waru (TDW) pada pakan domba lokal dengan jerami padi amoniasi yang diberi tambahan probiotik terhadap  konsumsi dan kecernaan serat  kasar. Penelitian ini menggunakan 12 ekor domba lokal jantan berumur sekitar 2 tahun. Penelitian menggunakan metode eksperimental dirancang sesuai Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali. Suplementasi TDW pada konsentrat adalah 0%, 0,24 dan 0,48% berdasarkan bahan kering konsentrat pada masing-masing perlakuan W0, W1 dan W2. Peubah yang diukur adalah konsumsi dan koefisien cerna serat kasar menggunakan metode koleksi total. Analisis variansi menunjukan bahwa peningkatan dosis TDW berpengaruh nyata (P<0,5) secara kuadrater terhadap konsumsi dan koefisien cerna serat kasar. Konsumsi dan koefisien cerna serat kasar paling rendah dicapai pada dosis TDW masing-masing adalah 0,22% dan 0,19%. Berdasarkan hasil penelitian dosis TDW yang direkomendasikan untuk meningkatkan konsumsi dan koefisien cerna serat kasar adalah 0,48%
PEMANFAATAN HIJAUAN RAWA TERMODIFIKASI SEBAGAI PAKAN LENGKAP GRANULE TERHADAP KARKAS DAN DAGING KAMBING LOKAL Jaelani, Achmad; Zakir, Muhammad Irwan
Jurnal Peternakan Nusantara Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jpn.v6i2.2978

Abstract

Swamps forage generally have crude fiber content and tannin content which is quite high. Unlike the case with legumes which are high in protein content but crude fiber content, and tannins that are not too high compared to swamp forages. The presence of tannin in swamp forage, has an impact on palatability, digestibility and biological value of feed. In such a situation, modification of swamp forages with tree legumes is a promising alternative source of feed for goats.         Protein in small ruminant animals is generally degraded in the rumen before reaching the abomasum, where absorption of nutrients occurs. As a result, protein digestibility will be reduced because it is damaged during the journey to the abomasum, so there needs to be modification so that protein damage to the rumen can be reduced. One way is to create a protein protector that is able to protect protein by using tannin which is quite abundant in swamp forages. In addition to functioning as a protein protector, tannin is also useful as an anthelmintic agent (anti-parasite) in goats, so that it will reduce the occurrence of worm disease in goats so that it will reduce the use of worm parasitic drugs which will have an impact on goat performance.           The specific objectives of this study were to analyze the ability of a combination of swamp forage with modified legume as a complete feed granule with different tannin content on the quality of local carcass and goat meat          Trial feeding was carried out on 12 male local goats aged 1.5-2 years, body weight 33-35 kg. At this stage a modified swamp and legume forage in the form of granules was modified as a complete feed on the performance of local meat-producing goats. Parameters measured included: Carcass quality, physical and organoleptic quality of meat.          The results showed that the application of swamp forage and indigofera legume on male goats affected the cut weight and carcass percentage. Giving a combination of swamp forage with indigofera legume with different tannin content affects the physical properties of goat meat which includes cooking losses, water holding capacity, but does not affect the tenderness of meat, and pH. 
PENAMBAHAN AMPAS TEH HIJAU FERMENTASI DI DALAM RANSUM SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN ITIK CIHATEUP Kusmayadi, Andri
Jurnal Peternakan Nusantara Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jpn.v6i2.3044

Abstract

Pertumbuhan itik lokal relatif lambat namun ketersediaannya dalam kehidupan sehari-hari sangat diperlukan untuk menunjang asupan protein hewani masyarakat. Pemberian pakan yang mengandung antioksidan alami yang berasal dari tanaman diyakini mampu memperbaiki pertumbuhan unggas. Ampas teh hijau dilaporkan mengandung senyawa antioksidan tinggi yang bermanfaat bagi tubuh namun mengandung senyawa tannin yang keberadaannya dapat mengganggu kecernaan. Diperlukan metode pengolahan pada ampas teh hijau untuk mengurangi senyawa antinutrisi tersebut salah satunya dengan fermentasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ampas teh hijau fermentasi terhadap laju pertumbuhan itik Cihateup. Penelitian menggunakan 60 ekor itik Cihateup yang telah dikelompokkan ke dalam 4 kelompok perlakuan pakan yang mengandung ampas teh hijau fermentasi masing-masing sebanyak 0, 1, 2 dan 3%. Itik dipelihara selama 56 hari untuk diamati laju pertumbuhannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ampas teh hijau fermentasi dalam pakan berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan itik. Penambahan ampas teh hijau fermentasi pada level 1% memberikan dampak positif terhadap laju pertumbuhan.
KUALITAS SENSORIS DAGING ITIK AFKIR YANG DIBERI TEPUNG DAUN ASAM GELUGUR (GARCINIA ANTROVIRIDIS) DALAM RANSUM NONKONVENSIONAL TERFERMENTASI Merliana, merliana; dihansih, elis; wahyuni, dewi
Jurnal Peternakan Nusantara Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jpn.v6i2.3284

Abstract

Daging itik merupakan salah satu bahan pangan yang masih kurang diminati oleh masyarakat. Beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya minat masyarakat untuk mengkonsumsi daging itik adalah karena adanya aroma bau amis. Asam gelugur (Garcinia antroviridis) mengandung asam-asam organik seperti asam tartarik, asam sitrat, asam malat dan asam hidroksisitrat. Asam hidroksisitrat (HCA) merupakan asam organik utama yang berkhasiat sebagai antilipidemik dan antiobesitas. Penelitian dilakukan selama 40 hari yaitu bulan Mei - Juni 2019 bertempat di kandang unggas Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor. Ransum yang digunakan adalah ransum nonkonvensional terfermentasi. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 5 ulangan. Setiap perlakuan terdiri dari R0 = 0% tepung daun asam gelugur, R1 = 2% tepung daun asam gelugur, R2 = 4% tepung daun asam gelugur, R3 = 6% tepung daun asam gelugur. Data dianalisis menggunakan Kruskal Wallis. Peubah yang diamati yaitu uji hedonik dan uji mutu hedonik (aroma, keempukkan, warna, rasa dan juiceness). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian tepung daun asam gelugur berbeda nyata (P<0,05) terhadap warna daging itik pada uji hedonik dan pada uji mutu hedonik berbeda nyata (P<0,05) terhadap warna dan rasa daging itik. Pemberian tepung daun asam gelugur (Garcinia antroviridis) sebesar 6% dalam ransum nonkonvensional terfermentasi meningkatkan kesukaan panelis terhadap warna daging dan meningkatkan kecerahan warna daging akan tetapi tidak merubah rasa, aroma, keempukan dan juiceness daging itik
EFEKTIFITAS JAMU HERBAL TERHADAP KADAR LEMAK DAN KOLESTEROL DAGING AYAM PETELUR UMUR 26 BULAN Nurcholis, Nurcholis
Jurnal Peternakan Nusantara Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jpn.v6i2.3285

Abstract

Potensi ayam petelur di merauke cukup tinggi, dan pada ahirnya ayam-ayam ini akan dijadikan ayam afkir. Ayam afkir memiliki kekurangan selain karkas dagingnya cukup kenyal dan keras, ayam ini memiliki banyak lemak abdomen dan kandungan kolesterol. Jamu herbal memiliki kelebihan diantaranya kandungan antioksidan, minyak atsiri dan kurkumin dalam tumbuhan herbal mampu menurunkan kadar lemak dan kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas jamu herbal terhadap kandungan persentase kolesterol daging dan lemak abdomen. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, menggunakan 36 ekor ayam afkir petelur umur 26 bulan. Bahan penelitian menggunakan jamu herbal yang terdiri dari beberapa jensi tumbuhan diantaranya : Buah merah 30%; Kunyit 20%; Jahe 5%; temu lawak 25%; Kencur 20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamu herbal yang diberikan tidak memberikan pengaruh (P> 0.05) terhadap kolesterol R0 yaitu 131 mg, R1 sebanyak 130, 67 mg, R2 sebanyak 128,33 mg, dan R3 sebanyak 126 mg dan lemak R0 (4.6 %), R1 (4.23 %), R2 (4. 43 %), R3 (4.5 %), namun nilai persentase menunjukkan adanya kecenderungan menurun. Hal ini diduga pemberian jamu herbal cukup sedikit sehingga belum maksimal dalam mempengaruhi kadar kolesterol dan lemak.
KUALITAS SENSORIS TELUR DARI BURUNG PUYUH YANG DIBERI AIR MINUM MENGANDUNG EKSTRAK BUAH PARE Julaeha, siti; Anggraeni, Anggraeni; Handarini, Ristika
Jurnal Peternakan Nusantara Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jpn.v6i2.3288

Abstract

Tanaman pare (Momordica Charantia) adalah jenis tumbuhan jalar yang mempunyai rasa pahit dan buahnya panjang bergerigi. Kandungan pare memiliki pigmen yang memengaruhi warna kuning telur yaitu B-karoten. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas sensoris telur puyuh (uji hedonik dan mutu hedonik) dari telur burung puyuh yang diberi ekstrak buah pare (EBP) pada air minum. Penelitian ini dilaksanakan selama 2bulan dari bulan Februari - bulan Maret 2019. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Universitas Djuanda Bogor. Ternak yang digunakan 100 ekor puyuh betina yang berumur 30 hari siap produksi. Pakan yang diberikan adalah pakan komersil dengan PK 20 – 22 %. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri atas R0 = 0% EBP, R1 = 2,5% EBP + 97,5% air, R2 = 5% EBP + 95% air, R3 = 7,5% EBP + 92,5% air, R4 : 10% EBP + 90% air. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis. Peubah yang diamati yaitu uji hedonik dan uji mutu hedonik (warna putih telur,kuning telur, aroma, rasa dan tekstur). Hasil penelitian menyatakan bahwa pemberian ekstrak  buah pare berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap warna putih telur, warna kuning telur dan tidak berpengaruh nyata  (P>0,05) terhadap aroma, rasa dan tekstur pada uji hedonik. Pada mutu hedonik nyata (P<0,05) terhadap warna putih telur, kuning telur, aroma, rasa dan tekstur.  Kualitas sensoris terbaik dari telur puyuh yakni yang diberi air minum mengandung 7,5% ekstrak buah pare.Kata kunci :kualitas sensoris telur puyuh, burung puyuh, ekstrak buah pare.
KEMAMPUAN NETRALISASI KEKEBALAN TUBUH INDUK MELALUI KUNING TELUR AYAM PETELUR PADA VIRUS AI (H5N1) ISOLAT LAPANGAN Haryanto, Agung Puji
Jurnal Peternakan Nusantara Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jpn.v6i2.3309

Abstract

Day old chick in the first week of their life got the immunity from maternal antibody / immunoglobulin trough egg yolk. Hens with high antibody titer will decended the immunoglobulin to their harvest trough egg yolk. The research studied the capability of antibody anti H5N1 from egg yolk to neutralized H5N1 AIV.  Twenty hens were devided to five group, one group as  a control group were unvaccinated group and four other groups were vaccinated with H5N1 AI inactive vaccine produced by several  Indonesia vaccine company. Four H5N1 AI inactive vaccines code VS1, VC1, VV1 and VM1 were vaccinated twice to group 2, 3, 4 and 5. A week after second vaccination the egg were collected and analyzed the antibody titer against H5N1 AIV  by hemagglutination test using H5N1 AIV field isolates as standard virus (NG and LW)). The egg yolk were contain high antibody titer (above 26) collected and tested against H5N1 AIV field isolates NG and LW by serum neutralization test.  The result showed that H5N1 AIV NG isolate were able to neutralized by antibody anti H5N1 AIV from egg yolk produced by hens vaccinated with VS1, VC1, VV1 and VM1, but LW isolate were able to neutralized by showed that H5N1 AIV NG isolate were able to neutralized by antibody anti H5N1 AIV from egg yolk produced by hens vaccinated with VS1, VC1, and VM1.  It’s concluded that hens were vaccinated with H5N1 AI inactive vaccine were able to protect their off spring against H5N1 AIV from the field by transferred maternal antibody trough the egg yolk with titer above 26.

Page 1 of 1 | Total Record : 8