cover
Contact Name
Suryani
Contact Email
katalisator.kopertis10@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
katalisator.kopertis10@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Katalisator
ISSN : 25020943     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Katalisator (ISSN Online : 2502-0943) is a journal containing scientific articles through a review by peer reviewers in chemistry. Jurnal Katalisator publishes original manuscripts, short review reviews on the branches of chemistry including: organic chemistry, inorganic chemistry, physical chemistry, analytical chemistry, biochemistry and applied chemistry. The Catalyst Journal is published 2 (two) times a year, April and October.
Arjuna Subject : -
Articles 84 Documents
PEMISAHAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN MENGGUNAKAN METANOL-BUFFER FOSFAT DAN METANOL-BUFFER ASETAT Arief Yandra Putra
Jurnal Katalisator Vol 2, No 2 (2017): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.518 KB) | DOI: 10.22216/jk.v2i2.2537

Abstract

The development of food and beverage industry in Indonesia from year to year causes the production of food and soft drink circulating in community was increased. However, in food and soft drink were often added food additives such as sodium saccharin, benzoic acid, and caffeine that its level must be considered because it can caused negative effect on health. This study aims to compare optimum conditions of separation of sodium saccharin, benzoic acid and caffeine using methanol-phosphate buffer and methanol-acetate buffer as mobile phase using HPLC. The study was conducted by determining the wavelength, optimum pH of buffer and optimum composition of mobile phase. The optimum condition for the mobile phase of methanol-phosphate buffer were pH 4,5 with mobile phase composition of 12,5: 87,5 and UV detection system at 220 nm wavelength. The optimum condition for methanol-acetate buffer were pH 5,5 with mobile phase composition of 15:85 and the UV detection system at 230 nm wavelength. The composition of methanol-acetate buffer as mobile phase gives better result for the separation of sodium saccharin, benzoic acid and caffeine with shorter retention times. Perkembangan industri makanan dan minuman di Indonesia dari tahun ke tahun menyebabkan produksi makanan dan minuman ringan yang beredar di masyarakat semakin meningkat. Namun, di dalam makanan dan minuman ringan sering ditambahkan bahan tambahan pangan seperti natrium sakarin, asam benzoat, dan kafein yang kadarnya perlu diperhatikan karena dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kondisi optimum pemisahan natrium sakarin, asam benzoat dan kafein menggunakan metanol-buffer fospat dan metanol-buffer asetat sebagai fasa gerak menggunakan HPLC. Penelitian dilakukan dengan menentukan panjang gelombang, pH buffer optimum dan komposisi fasa gerak optimum. Kondisi optimum untuk fasa gerak metanol-buffer fospat adalah pH 4,5 dengan komposisi fasa gerak 12,5:87,5 dan sistem pendeteksian UV pada panjang gelombang 220 nm. Kondisi optimum untuk fasa gerak metanol-buffer asetat adalah pH 5,5 dengan komposisi fasa gerak 15:85 dan sistem pendeteksian UV pada panjang gelombang 230 nm. Komposisi fasa gerak metanol-buffer asetat memberikan hasil yang lebih baik untuk pemisahan natrium sakarin, asam benzoat dan kafein dengan waktu retensi yang lebih pendek.
ADSORPTION ISOTHERMS OF LEAD ION BY CHITOSAN FROM SHRIMP SHELL Yenni Rahmadani; Fauzia Rozani; Azimatur Rahmi; Muslim Suardi
Jurnal Katalisator Vol 2, No 1 (2017): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.617 KB) | DOI: 10.22216/jk.v2i1.1576

Abstract

The adsorption activities of chitosan from dried shrimp shells Metapenaeus monoceros (Fabrices) has been studied by analyzing its ability to remove lead ion from aqueous solution. This process including (i) isolation of chitosan from shrimp sells by  deproteinization with NaOH, demineralization by adding HCl solution, decolorization with sodium hypo chloride and deacetylation by adding NaOH, (ii) studied of interaction between chitosan and Pb. The qualitative and quantitative method were used to analyses this chitosan. The isolate of chitosan has 72.39 % degree of deacetylation. This isolate was added into lead solution 10 – 1000 mg/l at pH 5. Furthermore, the solutions were shaken during 24 hours. After separation of chitosan from solution, the filtrate was identified by using Atomic Adsorption Spectrophotometric. The results showed that chitosan from dried shrimp shells can used as adsorbent of lead ion at pH 5 which followed Freundlich isotherm (r > 0.95).
Uji Aktivitas Antijamur Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Jamur Candida albicans Melzi Octaviani; Fadila Fadila
Jurnal Katalisator Vol 3, No 2 (2018): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.399 KB) | DOI: 10.22216/jk.v3i2.3309

Abstract

Uji aktivitas antijamur sari buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap jamur Candida albicans telah dilakukan dengan menggunakan metode dilusi padat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur sari buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap jamur Candida albicans. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan  jumlah koloni jamur yang diperoleh pada konsentrasi 100%, 80%, 60%, 40% dan 20% berturut-turut dengan persentase 55%, 48%, 40%, 30% dan 0,16% terhadap pertumbuhan jamur uji. Hasil uji statistik one way ANOVA menunjukkan nilai p<0,05 (p=0,000) yang berarti seluruh konsentrasi menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar seluruh kelompok perlakuan
STUDI MUTU IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) ASAP DI BEBERAPA PASAR KOTA PADANG yusra yusra
Jurnal Katalisator Vol 1, No 2 (2016): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.536 KB) | DOI: 10.22216/jk.v1i2.959

Abstract

ABSTRAKPenelitian tentang studi mutu ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis) asap di beberapa pasar kota Padang telah selesai dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutu ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis) asap di beberapa pasar kota Padang ditinjau dari kandungan proksimat (kadar protein, kadar lemak, kadar air, kadar abu dan kadar karbohidrat), organoleptik, bahan pengawet berbahaya (formalin dan boraks), kadar garam, ketengikan,  dan warna. Hasil penelitian diperoleh rata-rata kadar protein, lemak, air, abu, dan karbohidrat masing-masing adalah 24,30%, 14,88%, 6,17%, 11,88%, dan 42,77%. Uji organoleptik diperoleh rata-rata skor yaitu kenampakan 7,40, bau 7,64, rasa 7,24, tekstur 7,40 dan jamur 9,00. Uji boraks menunjukkan bahwa ikan Bilih asap tidak mengandung boraks, sedangkan pada uji formalin ikan Bilih asap mengandung formaldehid. Kadar garam menunjukkan nilai rata-rata sebesar 4,65%. Nilai Thiobarbituric Acid(TBA) menunjukkan nilai rata-rata sebesar 1,98 mg MDA/Kg. Kata kunci : ikan Bilih, asap, mutu, pasar, Padang
Mikroenkapsulasi Atenolol Dengan Penyalut Albumin Menggunakan Metode Penguapan Pelarut Elfia Neswita; Elfi Sahlan Ben; Rahmi Nofita
Jurnal Katalisator Vol 3, No 1 (2018): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4674.506 KB) | DOI: 10.22216/jk.v3i1.3234

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang mikroenkapsulasi atenolol dengan penyalut albumin menggunakan metode penguapan pelarut dan perbandingan atenolol dengan penyalut albumin yang digunakan adalah 1:1, 1:2 dan 1:3 berturut-turut untuk Formula I, Formula II dan Formula III. Mikrokapsul yang dihasilkan dievaluasi berdasarkan bentuk mikroskopis, distribusi ukuran partikel, penetapan kadar atenolol dalam mikrokapsul dan uji disolusi. Hasil foto mikroskopis menunjukkan mikrokapsul yang dihasilkan berbentuk sferis. Mikrokapsul mempunyai distribusi ukuran partikel 212-2000µm. Data penetapan kadar zat aktif dari masing-masing formula digunakan spektrofotometer UV dengan pelarut metanol dan  diperoleh kadar zat aktif  56,963 ± 17,589; 60,410 ± 1,005; 60,173 ± 1,016 % berturut-turut dalam formula I, Formula II, Formula III. Hasil disolusi menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi albumin pelepasan zat aktif dari mikrokapsul akan semakin diperlambat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikrokapsul dengan perbandingan antara atenolol dengan albumin 1:1 memiliki pelepasan zat aktif yang paling baik. Kinetika pelepasan bahan aktif dari mikrokapsul mengikuti persamaan Korsmeyer Peppas dan HiguchiThe study about microencapsulation of atenolol with albumen as coating agent and by using solvent evaporation method had be done. The ratio atenolol and albumen were 1:1, 1:2 and 1:3 for Formula I, Formula II and Formula III respectively. The microencapsulation produced was evaluated by measuring microscopic, form particle size distribution, active compound released. The result of photo microscopic showed that microcapsules had spherical form. Microcapsules had particle size distribution between 212-2000 µm. The Spectrophotometer UV in methanol was used to measured the activate compound concentration of microcapsules and was got 56,963 ± 17,589; 60,41 ± 1,0045; 60 and 173 ± 1,0160 % for formula I, Formula II and Formula III. The result of this study showed that microcapsules with comparison between atenolol and albumen 1:1 had better release of active compound. Kinetic of atenolol released from microcapsule followed the Korsmeyer-Peppas and Higuchi.
PENGARUH PERBANDINGAN MOLAR Ca/P DALAM PEMBUATAN LAPISAN TIPIS KALSIUM FOSFAT DARI PREKURSOR Ca(NO3)2.4H2O MELALUI METODE SOL-GEL veni dayu putri
Jurnal Katalisator Vol 1, No 2 (2016): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.315 KB) | DOI: 10.22216/jk.v1i2.1741

Abstract

ABSTRAK Pembuatan lapisan tipis kalsium fosfat dari kalsium nitrat tetrahidrad (Ca(NO3)2.4H2O) sebagai prekursor kalsium dan asam fosfat (H3PO4) sebagai prekursor fosfat dengan variasi perbandingan mol Ca/P 1.50 , 1.60 , 1.67 , 1.70 dan 1.80 melalui metode sol-gel telah dilakukan. Sol yang didapat dibakar pada suhu 1000oC sehingga terbentuk powder kalsium fosfat berwarna putih. Powder yang didapat dianalisis menggunakan Fourier Transform Infra Red Spectroscopy (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Analisis FTIR menunjukkan adanya serapan gugus PO43-, O-H, H2O, CO2, dan P2O74-. Difraksi sinar-X dari powder yang terbentuk memberikan puncak pada sudut 2θ yang berbeda yaitu Calsium Pyrophospate (Ca2P2O7) dan Hydroxyapatite HAP (Ca10(PO4)6(OH)2 pada perbandingan molar Ca/P 1.80 . Analisis SEM menghasilkan Hydroxyapatite dan Calsium Pyrophospate dengan distribusi partikel yang tidak merata dan berbentuk spheric. Proses pelapisan dilakukan pada plat kaca yaitu pada perbandingan mol Ca/P 1.80 menggunakan metode dip-coating dan kemudian dipanaskan pada suhu 400oC. Hasil analisa XRD pada lapisan kalsium fosfat memperlihatkan bahwa senyawa yang terbentuk berbentuk amorf. Sedangkan analisis menggunakan SEM memperlihatkan bahwa lapisan tipis kalsium fosfat memiliki morfologi permukaan yang halus, rapat, homogen dan berbentuk speric.          Kata kunci : kalsium fosfat, hydroxyapatite, dip-coating, metode sol-gel ABSTRACT Preparation a thin layer of calcium phosphate using tetrahidrad calcium nitrate (Ca(NO3)2.4H2O) as a precursor of calcium and phosphoric acid (H3PO4) as a precursor of phosphate with a variation of the mole ratio Ca/P 1.50; 1.60, 1.67, 1.70 and 1.80 through the sol-gel method have been done. Sol obtained burned at a temperature of 1000oC to form white powder of calcium phosphate. Powder obtained were analyzed using Fourier Transform Infra Red Spectroscopy (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD) and Scanning Electron Microscopy (SEM). FTIR analysis showed absorption PO43- group,  O-H, H2O, CO2, and P2O74-. X-ray diffraction from powder formed providing a peak at an angle 2θ different namely Calcium Pyrophospate (Ca2P2O7) and Hydroxyapatite HAP (Ca10(PO4)6(OH)2) at a molar ratio of Ca/P 1.80. Analysis of SEM produces Hydroxyapatite and Calcium Pyrophospate with particle distribution is uneven and shaped spheric. The coating process performed on glass plates with mole ratio of Ca/P 1.80 using a dip-coating and then heated at a temperature of 400oC. XRD analysis on a layer of calcium phosphate showed that the compound formed shaped amorphous. While using SEM analysis showed the morphology of thin layer of calcium phosphate are smooth, dense, homogeneous and shaped speric.          Keywords : calcium phosphate, hydroxyapatite, dip-coating, sol-gel method
Produksi Pupuk Kompos Dari Sampah Rumah Tangga Yuli Yetri; Ichlas Nur; Rahmi Hidayati
Jurnal Katalisator Vol 3, No 2 (2018): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.501 KB) | DOI: 10.22216/jk.v3i2.2818

Abstract

Dengan melihat kondisi yang ada di Mentawai maka terjadilah kesepakatan bersama antara mitra bank sampah Siput Bisa dan bank sampah Polak Sikerey dengan tim Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Padang untuk mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos. Kesepakatan ini dilakukan untuk pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan sampahrumah tangga dan limbah pertanian yang melimpah jumlahnya. Program ini didahului  dengan  penyuluhan  yang  melibatkan    unsur  terkait  yaitu: pengurus dan seluruh anggota kelompok PKK di desa Sipora Jaya kecamatan  Sipora Utara kepulauan Mentawai serta dibantu oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang bertugas di wilayah tersebut. Penyuluhan  ini  diberikan  dalam  bentuk  ceramah dan diskusi mengenai berbagai aspek teknologi pembuatan pupuk organik. Demonstrasi pembuatannya dilakukan setelah diskusi dan penyuluhan kelompok dilaksanakan. Pembuatan pupuk organik dilakukan secara intensif dengan menggunakan sampah yang sudah dikumpul oleh bank Sampah Siput Bisa dan Polak Sikerey serta sisa limbah pertanian oleh kelompok tani. Sampah rumah tangga tersebut dicincang dan dicampur dengan digester EM4, kemudian ditumpuk dan dibiarkan 3 minggu dan setiap minggu dibalik.. Hasil kegiatan ini memberikan beberapa manfaat terutama dari segi ekonomis dan   pengembangan   iptek, diantaranya adalah lingkungan menjadi bersih dan mengurangi bau, lalat dan penyebaran mikroorganisme patogen atau penyebab penyakit pada manusia dan ternak. Dengan pengelolaan sampah menjadi pupuk organik akan mendapatkan hasil tambahan yang lebih besar, dan dengan bisanya masyarakat membuat pupuk organik/pupuk kandang/kompos maka akan mengurangi ketergantungan penggunaan pupuk anorganik.
KAJIAN PENERAPAN GMP DAN SSOP PADA PENGOLAHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) ASAP DI KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM yusra nur
Jurnal Katalisator Vol 1, No 1 (2016): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.566 KB) | DOI: 10.22216/jk.v1i1.929

Abstract

Masyarakat Sumatera Barat sejak lama mengenal ikan salai, yaitu ikan yang dikeringkan melalui proses pengasapan. Hampir semua jenis ikan dapat dibuat ikan salai, salah satunya adalah ikan Nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilakukan di Nagari Koto Malintang,  Bayua dan Sigiran Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam pada bulan Mei 2015. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Mengetahui proses pengolahan ikan Nila (Oreochromis niloticus) asap yang biasa dilakukan oleh nelayan pengolah dan 2). Program kelayakan dasar (GMP dan SSOP) dan tingkat penerapannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan dianalisis secara deskriptif  kualitatif. Berdasarkan kegiatan ini diketahui proses pengolahan ikan Nila (Oreochromis niloticus) asap masih bersifat tradisional dan belum menerapkan standar GMP dan SSOP dalam mengolah ikan asap. Kata kunci: Penerapan, GMP, SSOP, Nila (Oreochromis niloticus),
Efek Ekstrak Etanol Kulit Petai (Parkia speciosa Hassk) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Verawaty Verawaty; Dhea Claudia Novel
Jurnal Katalisator Vol 3, No 1 (2018): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.639 KB) | DOI: 10.22216/jk.v3i1.2178

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit petai (Parkia speciosa Hassk) terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit jantan yang diinduksi aloksan. Hewan percobaan dibagi atas 5 kelompok diantaranya kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif,dosis I (280 mg/kgBB mencit), dosis II (560 mg/kg BB mencit), dosis III (840 mg/kg BB mencit). Penelitian dilakukan selama 21 hari. Persentase penurunan kadar glukosa darah mencit jantan setelah diberikan ekstrak etanol kulit petai pada hari ke-21 adalah dosis I (77,52 %) lebih besar dibandingkan dengan dosis II (69,5 %) dan dosis III (73,37 %). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Two Way Anova dengan program SPSS 17. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol kulit petai untuk tiga variasi dosis menyatakan perbedaan yang bermakna secara statistik terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit jantan.Petai (Parkia speciosa Hassk) has a compound β-sitosterol and stigmasterol that have efficacy to decreased blood glucose levels. This study aimed to determine the effect of ethanol extract of petai peel for decrease blood glucose levels of male mice induced by alloxan. Experimental animals were divided into 5 groups including negative control group, positive control group, the first dose (280 mg/kg in mice), the second dose (560 mg/kg in mice), the third dose (840 mg/kg in mice). The study was conducted for 21 days. After 21 days, the result found that the percentage of blood glucose levels after the male mice given the ethanol extract of petai peel was, the first dose (77.52%) biger than the second dose (69.5%) and the third dose (73.37%). The data obtained were analyzed by Two Way ANOVA using SPSS 17. The results showed that have signicantly difference between three dose variation of ethanol extract of petai peel in blood glucose levels.
ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN IKAN ASIN KERING DI GASAN GADANG, KABUPATEN PADANG PARIAMAN, SUMATERA BARAT Yusra Yusra
Jurnal Katalisator Vol 2, No 1 (2017): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.241 KB) | DOI: 10.22216/jk.v2i1.1878

Abstract

Penggaraman dan pengeringan merupakan metode yang sering digunakan oleh nelayan pengolah untuk memperpanjang mutu ikan. Tujuan penelitian ini adalah: mengidentifikasi keberadaan formalin pada produk olahan ikan asin, dan menganalisis kandungan proksimat ikan asin. Bahan  yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan Talang-talang (Chorinemus tala) dan Gulamah (Pseudocienna amovensis) asin yang berasal dari beberapa pengolah di daerah Gasan Gadang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan penambahan formalin pada seluruh sampel ikan asin. Rata-rata kadar protein ikan asin adalah 26,5589%, kadar lemak 5,7499%, kadar air 33,4258%, kadar abu 18,5629%, karbohidrat 15,7023%, dan garam 15,5116%.