cover
Contact Name
Suryani
Contact Email
katalisator.kopertis10@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
katalisator.kopertis10@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Katalisator
ISSN : 25020943     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Katalisator (ISSN Online : 2502-0943) is a journal containing scientific articles through a review by peer reviewers in chemistry. Jurnal Katalisator publishes original manuscripts, short review reviews on the branches of chemistry including: organic chemistry, inorganic chemistry, physical chemistry, analytical chemistry, biochemistry and applied chemistry. The Catalyst Journal is published 2 (two) times a year, April and October.
Arjuna Subject : -
Articles 84 Documents
Analisis Kadar Klorida, Amoniak Di Sumber Air Tanah Universitas Muhammadiyah Sumbar Padang Femi Earnestly
Jurnal Katalisator Vol 3, No 2 (2018): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.092 KB) | DOI: 10.22216/jk.v3i2.3392

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kualitas air pada sumber air tanah yang difokuskan pada pengujian parameter kimia seperti uji kadar klorida dan kadar amoniak. Air yang diuji tersebut dipergunakan untuk keperluan sehari-hari di asrama mahasiswa dan perkantoran kampus I Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) yang berlokasi di Padang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dimana sebanyak 5 titik sampel dengan jarak masing-masing sampel 150 m. Uji kadar klorida dan kadar amoniak ini mengacu pada metoda SNI 06-6989.19-2009 dan SNI 06-6989.30-2005. Analisis kadar klorida dan amoniak pada 5 titik sampel tersebut berturut-turut berkisar antara 107-148 mg/L dan 0,092-0,756 mg/L. Berdasarkan hasil analisa klorida dan amonia secara umum masih berada dibawah ambang batas sesuai dengan peraturan menteri kesehatan RI. Dengan kata lain, semua sampel tersebut layak untuk dikonsumsi.
Efektifitas Penggunaan Amoniak Berulang Pada Proses Penghilangan Lignin Bagas Tebu Untuk Meningkatkan Perolehan Hidrolisat Gula Sebagai Sumber Bioetanol Silvi Octavia
Jurnal Katalisator Vol 1, No 2 (2016): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.719 KB) | DOI: 10.22216/jk.v1i2.1392

Abstract

Pengembangan teknologi penghilangan lignin merupakan bagian krusial/kritikal dalam upaya pengembangan teknologi komersial pembuatan bioetanol dari bahan lignoselulosa. Penelitian sebelumnya meraih hasil sangat memuaskan pada penghilangan lignin (delignifikasi) yang terdapat dalam tandan kosong sawit pada suhu kamar di dalam larutan amoniak encer. Kondisi pengolahan yang ringan ini sangat dikehendaki di negara berkembang seperti Indonesia, karena sesuai dengan kemampuan teknologi fabrikasi peralatan di dalam negeri dan sumber daya manusia yang tersedia. Penerapan bahan sekali pakai jika diaplikasikan pada industri kecil mengakibatkan pembengkakan biaya operasional industri. Oleh karena itu, penelitian tentang efektifitas penggunaan pelarut amoniak berulang perlu dikaji lebih jauh, sehingga teknologi ini bernilai ekonomis tinggi. Hasil penelitian menunjukan bahwa besarnya jumlah penggunaan amoniak sebagai reagen pendelignifikasi dapat dikurangi dengan jalan pemakaian kembali residual atau sisa-sisa amoniak bekas penedaman tersebut. Tanpa aliran make up amoniak dapat digunakan maksimal hingga 4 (empat) kali perulangan. Sedangkan dengan penambahan aliran make up maka amoniak dapat digunakan berulang-ulang dan memberikan hasil penggurangan lignin yang sama dengan perendaman pertama.
Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Daun Puding Hitam (Graptophyllum Pictum (L.) Griff) Elmitra Elmitra; Setya Enti Rikomah
Jurnal Katalisator Vol 3, No 1 (2018): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.534 KB) | DOI: 10.22216/jk.v3i1.2297

Abstract

Daun puding hitam (Graftophyllum pictum (L.) Griff) oleh masyarakat dimanfaatkan untuk pengobatan antiinflamasi, obat luka dan bisul. Penggunaan daun puding hitam sebagai obat luar masih sangat sederhana dengan cara menghaluskan daun puding hitam dengan air secukupnya kemudian dioleskan sehingga memerlukan waktu untuk membuatnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat ekstrak etanol daun puding hitam dalam bentuk krim sehingga memudahkan dalam penggunaannya. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%. Ekstrak etanol daun puding hitam dilakukan evaluasi ekstrak meliputi organoleptis, pH, Kelarutan, kadar abu dan uji flavonoid. Ekstrak kemudian diformulasi menjadi krim dengan konsentrasi 10%, 15% dan 20% dan dievaluasi selama 3 minggu meliputi sifat fisiknya meliputi warna, bau, konsistensi, pH, homogenitas dan daya sebar. Data yang diperoleh dari uji pH dan daya sebar dianalisis secara statistik dengan ANOVA One way. Hasil uji pH didapat nilai sig 0.000 (<0.05) yang menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak mempengaruhi pH sediaan krim. pH pada penyimpanan stabil dengan nilai sig 0.994 (>0.05). Konsentrasi ekstrak tidak mempengaruhi daya sebar dengan nilai sig 0.910 (>0.05), tetapi mempengaruhi warna. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak semakin pekat warna krim. Krim bersifat homogen, pH 5-6 dan tidak mengiritasi kulit pada 10 orang panelis, tetapi tidak memenuhi syarat daya sebar yang baik.Leaves of puding hitam (Graftophyllum pictum (L.) Griff) is used by the people as anti-inflammatory treatment, cure wounds and ulcers. The us of leaves puding hitam as external medicine is very simply by mixed puding hitam leaves with water then it can be applied but it takes a time to make it. This reseach objective make ethanol extract of puding hitam as a cream so it more easy in using. Making extraction is done by maceration method us ethanol 70%. The ethanol extract of leaves puding hitam is evaluatid includes extracts organoleptic, pH, solubility, ash content and flavonoid test. Then it’s formulated into a cream with 10%, 15% and 20% concentration. The evaluated is done in three weeks include physical properties color, odor, consistency, pH, homogeneity and dispersive power. This data is obtained from the scatter pH test and statistically analyzed by ANOVA One way. The pH test results obtained sig 0.000 (< 0.05), indicating that the concentration of the extract affects the pH of the cream preparations. pH stable on storage with sig 0.994 (> 0.05). The extract concentration did not affect the scatter with sig 0.910 (>0.05), but it can more affects of the color. The higher concentration of extract will be more dark to cream color. Cream is homogeneous, pH 5-6 and does not irritate the skin at the 10 panelists, but did not qualify good dispersive power.
PENETAPAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS PADA MINYAK GORENG Densi Selpia Sopianti; Herlina Herlina; Handi Tri Saputra
Jurnal Katalisator Vol 2, No 2 (2017): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.661 KB) | DOI: 10.22216/jk.v2i2.2408

Abstract

The purpose of this research is to know the increase of free fatty acid content on cooking oil which has been used several times for frying and shows that still fulfill SNI quality standard that is <0,3%. Approximately 290 million tons of oil is consumed every year by the Indonesian population, therefore cooking oil is one of the important needs that the people of Indonesia need. The process of repeated frying on cooking oil will lead to the formation of free fatty acids. Cooking oil is taken randomly from different types of brands from vegetable materials. Conducted for frying and then disampling frying to 0, 5, 7, and 9 for the determination of ALB levels using alkalimetri method. The results showed that free fatty acid content of cooking oil A, B, C, D on frying 0-5 still fulfill SNI requirement <0.3%. As for cooking oil brand B, C, D on frying 7 and 9 the result exceeds the requirement of SNI> 0.3%. In oil E fryer 0 still fulfill SNI requirement while 5-7 result exceeds the requirement of SNI that is> 0,3%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kadar asam lemak bebas pada minyak goreng yang telah digunakan beberapa kali untuk penggorengan dan untuk menunjukkan pemakaian yang masih memenuhi standar mutu SNI yaitu < 0,3%. Kurang lebih dari 290 juta ton minyak dikonsumsi tiap tahun oleh penduduk indonesia, oleh sebab itu minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan penting yang diperlukan masyarakat Indonesia. Proses penggorengan berulang pada minyak goreng akan menyebabkan terbentuknya asam lemak bebas. Minyak goreng diambil secara acak dari berbagai jenis merk dari bahan-bahan nabati. Dilakukan untuk penggorengan lalu disampling penggorengan ke 0, 5, 7, dan 9 untuk dilakukan penetapan kadar ALB menggunakan metode alkalimetri. Dari hasil penelitian menunjukkan kadar asam lemak bebas untuk minyak goreng A, B, C, D pada penggorengan 0-5 masih memenuhi syarat SNI <0,3%. Sedangkan untuk minyak goreng merek B, C, D pada penggorengan 7 dan 9 hasilnya melebihi syarat SNI >0,3%. Pada minyak  E penggorengan 0 masih memenuhi syarat SNI sedangkan 5-7 hasilnya melebihi syarat SNI yaitu >0,3%.
PENGGUNAAN SNO2 DAN TIO2-ANATASE SEBAGAI KATALIS DEGRADASI CARBARYL SECARA OZONOLISIS SERTA PENDETEKSIANNYA MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS DAN HPLC Sandra Tri Juli Fendri; Safni Safni; Hamzar Suyani
Jurnal Katalisator Vol 2, No 1 (2017): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.294 KB) | DOI: 10.22216/jk.v2i1.1550

Abstract

Penelitian terhadap degradasi  senyawa Carbaryl dalam pestisida Sevin 85 S dilakukan secara ozonolisis. Metoda ozonolisis menggunakan reaktor ozon dengan penambahan 10 mg SnO2 dan TiO2-anatase. Analisis hasil degradasi menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis dan HPLC pada panjang gelombang 280 nm. Pengukuran dengan Spektrofotometer UV-Vis dan HPLC ini menunjukkan penurunan absorban dari senyawa Carbaryl setelah didegradasi. Disamping itu, HPLC menunjukkan adanya puncak senyawa intermediet yang terbentuk selama proses degradasi. Degradasi 20 mg/L Carbaryl tanpa penambahan katalis dengan metoda ozonolisis mencapai 46,16% setelah 90 menit. Degradasi 20 mg/L Carbaryl dengan penambahan 10 mg SnO2 sebagai katalis dengan metoda ozonolisis mencapai 56,72% dan dengan penambahan 10 mg TiO2-anatase, degradasi mencapai 72,67% setelah 90 menit. TiO2-anatase lebih efektif daripada SnO2 dalam penggunaannya sebagai katalis dalam mendegradasi Carbaryl. 
Pengaruh Jus Buah Dan Ekstrak Daun Srikaya Terhadap Kadar Asam Urat Dan Kolesterol Darah Yuni Andriani; Nela Andriani; Randika Fransiska; Helmi Arifin
Jurnal Katalisator Vol 3, No 2 (2018): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.747 KB) | DOI: 10.22216/jk.v3i2.2964

Abstract

Pemanfaatan tanaman srikaya (Annona squamosa L) telah banyak dilakukan oleh masyarakat secara turun temurun. Tanaman srikaya secara tradisional digunakan untuk batu empedu, memperlancar pencernaan, anti sembelit, meningkatkan selera makan. hipertensi, asam urat dan kolesterol. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan studi tehadap pengaruh dari jus buah srikaya terhadap kadar asam urat dan pengaruh ekstrak daun srikaya terhadap kadar kolesterol. Pada penelitian ini hewan uji dibagi menjadi lima kelompok uji. Kelompok kontrol negatif, kontrol positif (menggunakan pembanding allupurinol dan simvastatin), kelompok beberapa dosis dari jus buah dan ekstrak daun srikaya. Sebelum penginduksian jus buah dan ekstrak daun srikaya hewan uji diberi makan purin tinggi selama 7 hari. Pengamatan pengaruh pemberian jus buah dan ekstrak daun srikaya dilakukan pada hari ke 0, 3, 5, 7 dan 14. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pengaruh pemberian jus buah srikaya menurunkan kadar asam urat darah selama waktu pengamatan dan pada konsentrasi 600 mg/Kg BB memberikan penurunan kadar asam urat yang sama dengan penuruan asam urat pada kelompok pembanding menggunakan allupurinol. Sedangkan pengaruh ekstrak etanol daun srikaya menurunkan kadar kolesterol secara signifikan (p = <0,05) pada hari ke 7 dan 14, dan penurunan kadar kolesterol darah pada hewan uji kelompok dosis 600 mg/ Kg BB menunjukkan penurunan kadar kolesterol lebih baik dari kelompok pembanding dengan menggunakan simvastatin 10 mg/Kg BB
Pengurangan Kadar Lignin Pada Biomassa Lignoselulosik Menggunakan Urea Untuk Meningkatkan Perolehan Glukosa Bahan Mentah Bioetanol Silvi Octavia
Jurnal Katalisator Vol 1, No 1 (2016): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.247 KB) | DOI: 10.22216/jk.v1i1.948

Abstract

Secara umum konversi lignoselulosa menjadi bioetanol dilakukan dalam 4 (empat)  proses, pengolahan awal, sakarifikasi, fermentasi, dan pemurnian (distilasi). Pengolahan awal dipandang sebagai tahap yang membutuhkan biaya paling tinggi. Untuk itu perkembangan penelitian diarahkan pada pencarian dan pemanfaatan teknologi pengolahan awal yang   ekonomis, sehingga dapat menurunkan biaya dan terutama dapat dikembangkan di negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu teknologi yang diharapkan dapat memenuhi persyaratan ini adalah teknologi perendaman menggunakan amoniak ataupun turunan amoniak. Amoniak diyakini mempunyai selektifitas yang tinggi terhadap lignin (delignifikasi) sehingga dapat meningkatkan perolehan gula fermentasi pada proses sakarifikasi. Penelitian ini menggunakan urea, yang mengandung amoniak 5% (b/v) pada kondisi 100oC dan 1 atm, sebagai bahan pendelignifikasi dan mengkaji ketercernaan bahan produk rendaman (berupa tandan kosong sawit dan bagas sorgum manis) oleh enzim selulosa. Hasil penelitian menunjukan peningkatan gula hasil hidrolisis enzim sebanyak 144% dibandingkan hidrolisis bahan tanpa pengolahan awal.
Ekstrak Biji Mahoni (Swietenia Mahogany (L.)Jacq) Untuk Pembuatan Obat Anti Nyamuk Elektrik Yuska Novi Yanti; Hepiyansori Hepiyansori
Jurnal Katalisator Vol 3, No 1 (2018): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.621 KB) | DOI: 10.22216/jk.v3i1.2305

Abstract

Indonesia daerah tropis yang baik untuk perkembangan jenis nyamuk sehingga membahayakan kesehatan. Indonesia kaya tanaman tradisional untuk  pengobatan. Salah Satunya Mahoni (Swietenia mahogany (L.)Jacq) pada bagian biji yang digunakan masyarakat untuk pengobatan malaria, diabetes, dan darah tinggi. Kandungan pada biji Mahoni yaitu saponin dan flavanoid dapat digunakan sebagai sediaan obat anti nyamuk. Sampel penelitian ini adalah biji mahoni yang diambil dari Taman Remaja Kota Bengkulu lalu di maserasi menggunakan pelarut metanol p.a dan etanol 96% selanjutnya ekstrak dibuat menjadi 3 konsentrasi ekstrak yaitu 1%, 3% dan 5%. Kemudian dibuat keping anti nyamuk dan di buat obat anti nyamuknya, dilanjutkan dengan pengujian evalusi ekstrak meliputi uji organoleptis, uji kadar abu dan uji rendemen kemudian pengujian evalusi sediaan yang meliputi uji organoleptis, uji keping anti nyamuk dan uji ketahanan sediaan. Hasil penelitian didapatkan, ekstrak metanol biji mahoni dapat mempengaruhi sifat fisik sediaan keping nyamuk, Ekstrak biji mahoni berwarna coklat sampai kemerahan, memiliki bau khas (aroma kacang tanah), konsistensi cukup padat sedikit berminyak dan berasa pahit. Uji parameter standar menghasilkan data untuk rendemen sebesar 0,8235% untuk metanol dan 0,6747% untuk etanol, kadar abu untuk metanol 1,249% dan untuk etanol 1,022%. sehingga ekstrak metanol biji mahoni dapat dibuat menjadi sediaan keping anti nyamuk.Indonesia tropical region places the development  some mosquitoes that endanger health. Indonesia traditional crops can used for treatment. Mahoni (Swietenia mahogany (L.)Jacq)  a plant which usually treatment. Especially   part of the seed malaria drugs, diabetes and high blood pseasure.That in the seeds of mahoni there is saponin and flavonid can be used as a mosquito repellent. The sample this research is seeds mahoni taken from the Remaja Bengkulu Pares. Processed  maserasi with methanol solvent p.a and ethanol 96% next methanol made to 3 concentration an extract that 1%, 3% and 5%. Created pieces of mosquito repellent and mosquito repellent that followed terts the evaluation of extract. covers organoleptis, ash content and rendemen and testing performed and evaluation dosage, includes organoleptis, pieces  mosquito repellent and dosage resutance.Result experiment is extract methanol seeds mahoni 82,35 gram and extract ethanol seeds mahoni 67,47 gram. Extract colored from dark brown to reddish, have peanut like aroma, adequate compact consistency, bitter taste and not sticky in hand. The result of standard quality parameters rendemen extract methanol 0,8235% and rendemen extract ethanol 0,6747%, ash content extract methanol 1,247% and ash content extract ethanol 1,022%. so that the extract of methanol mahogany seeds can  made into anti-mosquito
PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP KADAR FENOLAT TOTAL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Verawati Verawati; Dedi Nofiandi; Petmawati Petmawati
Jurnal Katalisator Vol 2, No 2 (2017): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.855 KB) | DOI: 10.22216/jk.v2i2.1744

Abstract

The research about influence of extraction method on phenolic content and antioxidant activity of Bay leaves (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) has been conducted.  Extraction methods used were maceration, percolation and soxhletation with ethanol 70% used as solvent extraction.  Total phenolic level were determined by using Folin Ciocalteu method whereas antioxidant activity with DPPH radical scavenging method. . The highest extractive value was obtained from percolation method at 59.8% followed by maceration at 44.4% and soxhletation 22%. The highest levels of phenolic content was obtained from percolation (103,91mg/g), followed by soxhletation (72.80 mg/g) and maceration (69.76 mg/g). The antioxidant activity was shown by IC50 values, the percolation method amounted to 49.67 µg/ml; soxhletation 49.98 µg/ml and maceration 35.05 µg/ml. Based on the results of statistical analysis SPSS 17 using one-way ANOVA known that the extraction method significantly affect phenolic content and antioxidant activity of the extract of bay leaves.
Penetapan Kadar Pati Pada Buah Mangga Muda ( Mangifera Indica L ) Menggunakan Metode Luff Schoorl Ifmaily Ifmaily
Jurnal Katalisator Vol 3, No 2 (2018): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.646 KB) | DOI: 10.22216/jk.v3i2.3406

Abstract

Amylum atau pati merupakan salah satu zat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi, sebagai sumber energi manusia di dunia, ini diperkirakan 80% bersumber dari pati. Di dunia saat ini, industri bahan makanan memproduksi pati berkisar 50 juta ton per tahun, dan laju pertumbuhan 7,7 % per tahun, dan perkembangan produksi pati dunia oleh industri makanan modern sudah merangsang berbagai pihak untuk mengidentifikasi polisakarida ini dari sumber baru. Selain beras, jagung, kacang, yang mengandung pati, buah-buahan juga mengandung pati, salah satunya buah mangga muda. Penelitian bertujuan untuk menentukan kadar pati pada buah mangga muda ( Mangifera indica L ) dan mengidentifikasi bentuk patinya. Pati merupakan bahan dasar di industri makanan atau bahan tambahan untuk pembuatan tablet di industri farmasi. Penetapan kadar dilakukan menggunakan metode Luff Schoorl. Hasil penelitian diperoleh rendemen 5,021 % dari ekstrak, kadar air pada buah mangga muda sebesar 0,42 %, kadar abu pada buah mangga muda sebesar 0,27%. Filtrat dari pati buah mangga muda direaksikan dengan larutan Luff Schoorl lalu dilakukan pemanasan menggunakan pendingin tegak lalu dititrasi dengan Na2S2O3. Hasil dari penetapan kadar pati yang diperoleh dari buah mangga muda yaitu sebesar 65,67%, dengan bentuk pati bulat dan bulirnya tidak rapat.