cover
Contact Name
Kalis Stevanus
Contact Email
kalisstevanus91@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalfidei@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. karanganyar,
Jawa tengah
INDONESIA
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika
ISSN : 26218151     EISSN : 26218135     DOI : https://doi.org/10.34081/fidei
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika focusing on submission of field research results, systematic Theology, and practical theology, the study of Evangelical Theology and Community Development is not only internal of STT Tawangmangu but also external intitution with ratio 40:60. Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika published twice a year is the month of June (the limits of acceptance of the script in March) and December (the limits of acceptance of the script in September).
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2023): 15 Desember 2023" : 10 Documents clear
Kontekstualisasi Pendidikan Agama Kristen Melalui Falsafah Suku Dayak Kanayatn Gabriel Dhandi; Yusak Tanasyah; Sutrisno Sutrisno
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 6, No 2 (2023): 15 Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v6i2.472

Abstract

Berbagai macam pengaruh buruk yang masuk untuk mempengaruhi generasi muda suku Dayak Kanayatn itu sudah tidak dapat dihentikan lagi oleh siapapun. Karena setiap orang, baik tua maupun muda itu sudah memakai Handphone dan telah menggunakan semua platform media sosial seperti Youtube, Tiktok, Instagram, Facebook dan sebagainya. Jika pengaruh buruk telah mempengaruhi generasi muda suku Dayak Kanayatn di Kalimantan Barat, maka nilai-nilai seperti toleransi, cinta budaya, cinta Tuhan dan sebagainya akan hilang dengan sendirinya. Suku Dayak memiliki budaya dan spiritual yang kuat, sehingga tujuan penelitian ini untuk menggambarkan nilai-nilai Kristiani yang tertuang dalam falsafah Adil Ka’ Talino, Bacuramin Ka’ Saruga, Basengat Ka’ Jubata. Juga, menawarkan suatu bentuk pendidikan Kristen yang dapat menyentuh dimensi kehidupan sosial masyarakat suku Dayak Kanayatn terutama dimensi kehidupan generasi mudanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur dan ditulis secara deskriptif untuk mengkaji tentang nilai-nilai dalam falsafah suku Dayak, kemudian disesuaikan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan Kristen. Disinilah penulis mulai mengkonstruksikan dan menyandingkan antara nilai-nilai pendidikan Kristen dengan nilai-nilai yang tertuang dalam falsafah suku Dayak Kanayatn. Ditemukan bahwa falsafah suku Dayak Kanayatn dapat dijadikan sebagai instrument kontekstualisasi pendidikan Kristen di Kalimantan Barat.
Gereja Inklusif: Membangun Komunitas Ramah Yang Mampu Menangkal Stigma Terhadap Kaum Difable Arif Wicaksono; Felicia Irawaty
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 6, No 2 (2023): 15 Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v6i2.480

Abstract

Gereja sebagai institusi sosial memainkan peran penting dalam membentuk pandangan masyarakat terhadap berbagai kelompok dan individu. Salah satu kelompok yang sering mengalami diskriminasi dan stigmatisme adalah kaum difabel. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana gereja dapat menjadi agen perubahan dalam membentuk komunitas yang inklusif dan ramah terhadap kaum difabel serta mengurangi stigma terhadap mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi pustaka guna menggali bentuk gereja yang inklusif. Melalui penerapan nilai-nilai kasih, keadilan, dan keterbukaan, gereja menciptakan lingkungan yang mendukung dan menghargai keragaman manusia, termasuk orang difabel. Pendekatan ini mencakup edukasi, kesadaran sosial, dan dukungan praktis, yang bersama-sama membantu mengembangkan kesetaraan, memperjuangkan hak-hak, dan mendorong partisipasi aktif orang difabel dalam kehidupan gereja dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan tekad untuk menghapus stigma, gereja yang inklusif bukan hanya merangkul perbedaan, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial yang positif, membentuk dunia di mana setiap individu diterima dan dihargai, tanpa memandang kondisi fisik atau mentalnya.
Negara Sekuler atau Negara Agama: Tinjauan Hubungan Agama-Negara dari Perspektif Teologi Calvinis Costantinus Ponsius Yogie Mofun
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 6, No 2 (2023): 15 Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v6i2.335

Abstract

Ketika berbicara mengenai hubungan antara negara dan agama, seringkali menjadi perdebaatan yang kontroversial. Kebanyakan orang beranggapan bahwa Indonesia adalah negara yang religius dan ada juga yang menganggap bahwa Indonesia adalah negara sekuler. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh agama di ruang publik yang kemudian dapat mempengaruhi juga sistem bernegara di Indonesia. Negara juga hanya digunakan sebagai alat untuk memfasilitasi kepentingan unsur-unsur agama dalam masyarakat. Di sisi lain negara pun juga seringkali membatasi agama untuk tidak mencampuri urusan negara. itulah yang menjadi perdebatan hingga sekarang ini sebab Indonesia mau dibilang negara agama melainkan negara membatasi hubungan agama di dalamnya namun jika dibilang negara sekuler agama pun turut memainkan peran di dalam negara. Berangkat dari persoalan tersebut maka tulisan ini bertujuan untuk mengkaji hubungan agama-negara di Indonesia (apakah negara sekuler atau negara agama) dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan komparatif. Berdasarkan kajian tersebut ditemukan bahwa negara Indonesia adalah negara pancasilais atau negara berketuhanan yang maha esa. Namun dalam memahami maknanya banyak yang masih memperdebatkan bahwa sebaiknya negara Indonesia dijadikan negara agama atau sebaliknya. Oleh sebab itu dilakukan kajian teologis dengan pendekatan Calvinis dalam melihat hubungan agama-negara di Indonesia agar setiap orang dapat memahami maknanya tersendiri.
Liturgi Kontemporer dalam Ibadah dan Implikasinya Pada Kerohanian Jemaat di Sinode Gereja Bethel Indonesia Wennar Wennar; Nira Olyvia Purmanasari
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 6, No 2 (2023): 15 Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v6i2.415

Abstract

Gereja menghadapi tantangan baru di era postmodern, dengan perdebatan yang terus berlanjut antara mengadaptasi liturgi agar sesuai dengan era baru atau melestarikan liturgi klasik. Ketegangan antara tradisi dan modernisasi ini muncul di setiap era baru. Untuk menjawab tantangan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari liturgi kontemporer dalam ibadah dan implikasinya terhadap kerohanian jemaat di Sinode Gereja Bethel Indonesia. Dengan menggunakan metodologi penelitian kepustakaan, penelitian ini berfokus pada pemahaman bagaimana praktik liturgi kontemporer diterapkan dalam konteks gereja-gereja yang bernaung dalam Sinode Gereja Bethel Indonesia dan dampaknya terhadap kehidupan kerohanian jemaatnya. Data penelitian dikumpulkan melalui kajian literatur, analisis buku referensi, karya ilmiah, dan situs resmi terkait tema liturgi kontemporer dalam ibadah dan kerohanian jemaat di Sinode Gereja Bethel Indonesia. Temuan menunjukkan bahwa jemaat yang tergabung dalam Sinode Gereja Bethel Indonesia ketika melakukan kebaktian dengan liturgi kontemporer menunjukkan dalam kesehariannya memiliki gaya hidup berdoa, memuji dan menyembah, sekaligus menjadi saksi Kristus dan terlibat dalam multiplikasi murid Kristus. Hal ini menunjukkan bahwa ibadah dengan liturgi kontemporer terbukti efektif mendukung visi dan misi gereja untuk menyebarkan pesan Injil dan multiplikasi jiwa-jiwa baru bagi gereja.
Dengarlah, maka Kamu akan Hidup! (Aktualisasi Shema Yisrael dalam Hidup Remaja Kristen di Indonesia) Gabriella Tara Yohanessa
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 6, No 2 (2023): 15 Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v6i2.458

Abstract

Saat ini, kita sering mendengar atau membaca berita mengenai tindak kriminal yang dilakukan kaum remaja. Perbuatan melanggar hukum sesungguhnya mengindikasikan dekadensi moral yang dipengaruhi banyak faktor: dampak negatif teknologi, pengaruh lingkungan sekitar, dsb. Berkenaan dengan ragam faktor tersebut, penulis berfokus pada peran penting orang tua yang idealnya diharapkan hadir selaku pihak yang mengayomi sekaligus mengerti karakteristik remaja. Orang tua dan keluarga perlu membangun koneksi yang baik dengan remaja seraya menunjukkan keteladanan, kasih, dukungan serta bimbingan dalam rumah tangga. Terkait kasus darurat moral pada kaum muda di Indonesia, penulis akan menyelidiki tradisi bangsa Israel dalam mendidik iman anak. Pendidikan tersebut ditanamkan konsisten dan diberikan sedini mungkin kepada anak (berimplikasi pada terkontrolnya perilaku moral dan spiritual). Bagian terpenting yang memuat dasar pendidikan iman anak dapat disimak dalam Ulangan 6:4-9 (shema Yisrael). Lewat penelitian kualitatif yang diikuti studi kepustakaan, tulisan ini menemukan bahwa kombinasi pendidikan iman lewat pendengaran yang diikuti tindakan mengingat (memorisasi) serta kesediaan melakukan firman pada akhirnya menolong remaja Kristen membentengi diri dari ragam tindak penyimpangan yang merugikan. Lewat hidup iman, moral, dan spiritual yang terus dipupuk dan ditumbuhkan, dekadensi moral remaja dicegah terjadi. 
Perwujudan Eklesiologi Ekaristik dalam Komunitas Basis Gerejawi: Antara Harapan dan Kenyataan Herman Punda Panda
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 6, No 2 (2023): 15 Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v6i2.403

Abstract

Ekaristi bukan hanya upacara sakral yang berakhir di gedung gereja tetapi erat kaitannya dengan komunitas gerejawi. Selanjutnya ekaristi berdampak pada pembangunan komunitas gerejawi sebagai tubuh Kristus, yaitu persekutuan dengan sesama. Hal ini dimulai dari setiap anggota umat yang telah mengalami pembaruan hidup supaya sesuai dengan ajaran Kristus. Ekaristi juga berdampak pada transformasi sosial, dimulai dari pembaruan komunitas basis gerejawi. Konsep teologis ini dikenal sebagai Eklesiologi Ekaristik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana Eklesiologi Ekaristik dihidupi secara nyata di Paroki St. Yoseph Penfui, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Metode yang digunakan selain studi pustaka adalah studi kualitatif-deskriptif dengan mewawancarai sejumlah umat paroki dan mengamati beberapa perayaan ekaristi pada hari Minggu dan hari biasa. Hasil penelitian menunjukkan penghayatan umat paroki Penfui terhadap ekaristi yang meliputi pemahaman tentang hakikat ekaristi dan pengaruh nyata ekaristi terhadap kehidupan mereka.
Kristus Sang Undangan – Redefinisi Allah sebagai Sahabat yang Persuasif dan Bukan Memaksa Joyada Eliezer Hasian Gultom
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 6, No 2 (2023): 15 Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v6i2.414

Abstract

Dalam imajinasi Teisme Klasik, Allah digambarkan sebagai Sahabat yang memaksakan kehendaknya dan tidak terpengaruh pada penderitaan umat-Nya. Pemaksaan ini terjadi karena sifat maha kuasa Allah yang mengimplikasikan bahwa Allah telah menentukan siapa yang menjadi sahabat-Nya lalu memaksa manusia masuk ke dalam relasi persahabatan dengan-Nya. Menggunakan lensa teologi proses dan teologi persahabatan Jürgen Moltmann, penelitian ini bertujuan meredefinisikan sifat absolut dan kemahakuasaan Allah dalam konteks persahabatan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, Hasilnya didapati bahwa Allah ikut berproses dan dipengaruhi oleh ciptaan-Nya, dan kemahakuasaan Allah bersifat persuasif di dalam landasan kasih. Allah menjadi sahabat yang ikut menderita bersama umat-Nya, dan mengundang manusia untuk masuk ke dalam relasi persahabatan. Kedua sifat ini diwujudkan di dalam diri Yesus yang menderita. Karenanya, Kristus menjadi undangan persuasif paling sempurna agar manusia dapat masuk ke dalam relasi persahabatan bersama Allah.
Towards A Christian-Communist Friendship: Membawa Persahabatan Kristiani-Komunisme dalam Ketabuan Komunisme di Indonesia Fransisco Kent Djie
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 6, No 2 (2023): 15 Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v6i2.412

Abstract

Ketabuan Komunisme akibat peristiwa kelam yang pernah dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia membuat nilai-nilai Komunisme dilarang beredar di Indonesia. Padahal, ideologi ini memuat nilai-nilai penting yang dapat diintegrasikan dengan nilai kasih karena kesetaraan manusia yang terkandung di dalamnya dan bermuara pada tindakan yang setara pada setiap manusia. Maka dengan penelitian terhadap nilai-nilai kesetaraan Komunisme dan nilai-nilai kasih dalam Kekristenan, penulis memadukan kedua nilai tersebut ke dalam ikatan persahabatan, khususnya dengan teori mirror view yang dikembangkan Dean Cocking dan Jeanette Kennett. Kemudian penulis berusaha memadukan nilai-nilai kesetaraan dan kasih Kekristenan, secara khusus dalam peristiwa inkarnasi sebagai wujud penyetaraan Diri dan persahabatan Allah dengan manusia, demi terjalinnya persahabatan di tengah dunia yang penuh stratifikasi sosial sehingga tercapailah kesetaraan dan kasih antar-sesama, khususnya di Indonesia, sebuah negara dimana Komunisme tabu untuk beredar. Oleh karena itu, di tengah perpaduan nilai-nilai Komunisme dan Kekristenan, penelitian ini bertujuan untuk memadukan nilai-nilai kesetaraan dalam ideologi Komunisme dengan nilai kasih dalam Kekristenan demi terwujudnya suatu ikatan persahabatan sebagai alternatif menuju kesetaraan dan penyaluran kasih antar-sesama. Di akhir tulisan, penulis menawarkan dasar baru dalam mendorong terciptanya ikatan persahabatan sebagai bentuk penyetaraan diri dan penyaluran kasih antar-manusia di tengah stratifikasi sosial yang ada.
Penurunan Kemampuan Kognitif dan Mental Jemaat Lansia: Mengimplementasikan Pelayanan Pastoral Yehezky Debora Mustamu; Yanto Paulus Hermanto
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 6, No 2 (2023): 15 Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v6i2.463

Abstract

Penurunan kemampuan kognitif dapat terjadi pada individu usia lanjut. Dampak penurunan kemampuan kognitif ini berdampak langsung pada mental (emosional). Keadaan ini membuat para lansia ini membutuhkan komponen selain penanganan medis dan bimbingan mental yang dapat menolong lansia mengatasi gejolak jiwa akibat penurunan kognitif sehingga lansia tidak sepenuhnya menjadi terpuruk dalam kondisi di masa tuanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan literatur. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan alternatif penanganan dan pelayanan langsung bagi jemaat usia lanjut yang mengalami penurunan mental (emosional) yang disebabkan kualitas kognitif menurun. Hasil penelitian, Pelayanan pastoral menjadi salah satu solusi bagi para jemaat lansia, melalui bimbingan dan pemberian nilai-nilai Firman Tuhan yang dapat menolong para lansia mengatasi penurunan mental yang juga merupakan dampak penurunan kualitas kognitif. Karena setiap individu pada hakikatnya tidak hanya dibentuk oleh kekuatan intelektual (kognitif) saja namun ada kekuatan spiritual juga yang dapat menopang keutuhan mentalnya (emosional).
Problematika Lembaga Pendidikan Kristen: Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Guru KB Dwiati Yulianingsih; Hendro Hariyanto Siburian
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 6, No 2 (2023): 15 Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v6i2.409

Abstract

Problematika lembaga pendidikan nonformal Kristen masa kini salah satunya kesiapan dalam penyediaan dan tatakelola pendanaan operasional. Problematika ini berimplikasi terhadap motivasi kerja guru dalam menjalankan profesinya. Dimana motivasi guru KB Kristen rendah yang disebabkan lembaga pendidikan Kristen tidak memperhatikan indikator motivasi kerja guru yaitu pemenuhan kebutuhan mendasar seseorang sesuai teori motivasi yang dicetuskan oleh Abraham Maslow. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan literatur. Tujuan dari tulisan ini adalah menawarkan penerapan teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow sebagai upaya meningkatkan motivasi kerja guru KB. Hasil penelitian; ketika lembaga pendidikan Kristen mengimplementasikan teori motivasi Abraham Maslow yaitu pemenuhan kebutuhan fisiologis, keamanan, dimiliki dan dicintai, penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri maka motivasi kerja guru KB akan meningkat.

Page 1 of 1 | Total Record : 10