cover
Contact Name
Jurnal Kesehatan Perintis
Contact Email
ojs.perintis@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
fwartisa@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
JURNAL KESEHATAN PERINTIS
ISSN : 23559853     EISSN : 26224135     DOI : 10.33653
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Helath Journal) is published and imprinted by LPPM STIKes Perintis Padang. We published 2 times a year every Juny and Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis" : 11 Documents clear
Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Pepaya Jepang (Cnidoscolus aconitifolius) pada Fungi Candida albicans Afifah Nur Shobah; Mae Lidiah; Sofi Nurmay Stiani
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v10i2.1001

Abstract

Tantangan dalam upaya pengobatan untuk infeksi fungi saat ini adalah munculnya fungi yang resisten terhadap obat antifungi yang tersedia. Hal ini mengakibatkan turunnya khasiat dari obat tersebut. Untuk mengatasi hal ini perlu dikembangkan terobosan baru dalam pengobatan infeksi fungi dengan pengobatan tradisional. Contohnya adalah daun Pepaya Jepang (Cnidoscolus aconitifolius). Penelitian sebelumnya diketahui kandungan senyawa yang terdapat pada pepaya Jepang adalah flavonoid, alkaloid, tannin, saponin, fitat dan glikosida sianogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui khasiat, metabolit sekunder, serta antifungi terhadap pertumbuhan Candida albicans dengan menggunakan variasi konsentrasi yang berbeda yaitu 25%,50% dan 75%. Kontrol positif menggunakan Nistatin dan DMSO 5% sebagai kontrol negatif. Manfaat penelitian sebagai dasar acuan untuk penelitian selanjutnya tentang khasiat yang terkandung dalam ekstrak daun pepaya Jepang terhadap antifungi C. albicans. Hasil yang diperoleh terdapat zona hambat yang terbentuk yaitu 25% 7 mm, 50% 12 mm, 75% mm 14 mm, kontrol positif 22,00 mm, dan kontrol negatif tidak ada daya hambat. Kesimpulannya yaitu zona hambat yang dihasilkan dari ekstrak daun pepaya Jepang (Cnidoscolous aconitifolius) kategori kuat sehingga mampu menghambat C. albicans.
Sabun Pembersih Kewanitaan dari Ekstrak Alga Merah (Kappaphycus Alvarezii) Sebagai Antijamur Candida albicans In Rahmi Fatria Fajar; Dewi Rahma Fitri; Iin Hardiyati; Idawati Idawati
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v10i2.1014

Abstract

Kappaphycus alvarezii merupakan alga merah yang banyak tumbuh dan berkembang di pesisir Indonesia. Kappaphycus alvarezii mengandung beberapa senyawa, antara lain senyawa alkaloid, fenolik (flavonoid), tannin, saponin yang berperan penting untuk menghambat pertumbuhan jamur (antijamur) salah satunya Candida albicans. Manfaat penelitian sebagai inovasi sediaan kosmetik alga merah yang dapat dijadikan komoditi pada bidang kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh formulasi sabun pembersih kewanitaan dari ekstrak alga merah (Kappaphycus alvarezi) dan mendapatkan nilai daya hambat dalam formulasi sabun pembersih kewanitaan dengan menggunakan nystatin sebagai control positif dan F0 sebagai kontrol negatif. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental, ekstraksi alga merah menggunakan etanol 70%, dilakukan uji evaluasi alga merah meliputi uji kadar air, uji kadar abu, uji logam berat, skrining fitokimia dan pengujian daya hambat jamur ekstrak terhadap Candida albicans dengan menggunakan metode sumuran. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak alga merah (Kappaphycus alvarezi) memiliki kadar air 14,79%, kadar abu 67,53%, tidak mengandung cemaran logam berat pada ekstrak alga merah dan memenuhi persyaratan mutu sesuai SNI 2690:2016. Pada pengujian fitokimia ekstrak alga merah (Kappaphycus alvarezi) mengandung alkaloid, tannin, polifenol, saponin dan flavonoid. Hasil uji daya hambat antijamur ekstrak alga merah (Kappaphycus alvarezi) terhadap Candida albicans secara berturut-turut yaitu 2,5% sebesar 2,84 mm; 5% sebesar 5,93 mm; 10% sebesar 9,51 mm; 25% sebesar 11,19 mm; 50% sebesar 14,17 mm; dan 75% sebesar 23,68 mm. Kesimpulan ekstrak alga merah Kappaphycus alvarezii dapat dimanfaatkan sebagai sabun pembersih kewanitaan.
Partograf Digital: Berbasis Android dalam Pengambilan Keputusan Klinik Persalinan Widya Maya Ningrum; Ririn Lestari; Arifah Septiane Mukti
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v10i2.1015

Abstract

Data penggunaan partograf masih rendah, di fasilitas pelayanan 25 % di RS 45 % di Puskesmas dan 54% di Klinik bersalin. Bidan menilai pengisian partograf sulit, membutuhkan waktu lama. Melihat fenomena tersebut, peneliti menghasilkan inovasi partograf digital yang dirancang untuk mempermudah pengisian partograf, serta mendeteksi penyulit persalinan dan belum dibuktikan efektivitasnya. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penggunaan partograf digital berbasis android terhadap ketepatan dan kecepatan pengambilan keputusan klinik. Penelitian ini menggunakan quasi experimental Nonequivalent Control Group Design untuk melihat efektivitas pengambilan keputusan klinik pada kelompok kasus (Partograf Digital) dan kelompok Kontrol (Partograf Manual). Populasi penelitian seluruh bidan dan Ibu bersalin di Kabupaten Ciamis pada bulan Juni – Agustus Tahun 2023, teknik pengambilan sampel three stage sampling dipadukan dengan purposive sampling dan simple random sampling, sehingga sampel penelitian yang didapatkan yaitu 50 ibu bersalin untuk masing-masing kelompok, yang ditolong oleh 20 bidan Rancah (Kasus) dan 15 bidan Puskesmas Ciamis (Kontrol). Pengambilan data ketepatan dilakukan dengan menilai pengisian partograf menggunakan lembar ceklist (kelompok kasus dan kontrol), untuk penilaian kecepatan dilakukan menggunakan stopwatch saat ibu bersalin diobservasi ditentukan persalinan perlu dirujuk atau tidak. Analisis data dengan menggunakan uji independen t-test. Hasil penelitian dengan menggunakan Uji Mann Whitney pada variabel ketepatan dan kecepatan data diperoleh nilai p Value < 0,05 artinya ada perbedaan efektivitas yang signifikan antara partograf manual dan partograf digital dari aspek ketepatan dan kecepatan terhadap pengambilan keputusan klinik saat persalinan. Partograf digital lebih efektif dalam ketepatan dan kecepatan pengambilan keputusan.
Persepsi Ibu Hamil Masyarakat Nelayan terhadap Pemberian Suplementasi Fe dengan Pendekatan Health Belief Model Ratna Widhiastuti; Anggit Pratiwi
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v10i2.1021

Abstract

Program suplementasi Fe bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi anemia gizi besi serta menjadi salah satu intervensi spesifik dalam upaya percepatan penurunan stunting. Masyarakat nelayan masih percaya dalam kebiasaan makan dan perilaku tertentu untuk ibu hamil.Tujuan dari penelitian ini menggali persepsi ibu hamil dari masyarakat nelayan terhadap pemberian suplementasi Fe dengan pendekatan Health Belief Model. Metode Penelitan Menggunakan Kualitatif dengan Studi Kasus. Analisa data menggunakan Colaizzi. Wawancara mendalam pada 12 informan utama yaitu ibu hamil dengan suami bekerja sebagai nelayan dan informan pendukung yaitu 4 kader dan 2 bidan. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Tegal Barat yaitu di Tegal Sari dan Muarareja Pada Bulan Juni-Agustus 2023. Hasil Penelitian didapatkan 4 Tema yaitu Ketidakpahaman Pentingnya Suplementasi Fe, Ketidaknyamanan dan Efek Samping, Sikap dan Keyakinan, Peran Dukungan Sosial dan Faktor Ekonomi Keluarga. Kesimpulan persepsi yang buruk dan ketidakpahaman ibu dan keyakinan yang salah dalam suplementasi fe merupakan penyebab ibu tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe.
Relaksasi Benson dan Relaksasi Autogenik terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Silva Dwi Rahmizani; Yulia Ayu Lestari
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v10i2.1023

Abstract

Kecemasan pada ibu hamil merupakan masalah yang sering terjadi dan dapat memiliki dampak negatif pada kesejahteraan ibu dan janin. Data dari WHO (2017) menunjukkan menunjukkan sekitar 5% wanita tidak hamil mengalami kecemasan, lalu meningkat menjadi 8-10% selama kehamilan, dan meningkat kembali menjadi 13% ketika menjelang persalinan. Teknik relaksasi, seperti relaksasi Benson dan relaksasi Autogenik telah digunakan sebagai pendekatan nonfarmakologi untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil. Namun, perbandingan efektivitas kedua teknik ini belum sepenuhnya terungkap. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan efektivitas relaksasi Benson dan relaksasi Autogenik terhadap perubahan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental dengan pretest dan postest design pada dua kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan pertama menerima relaksasi Benson, sementara kelompok kedua menerima relaksasi Autogenik. Tingkat kecemasan diukur sebelum dan setelah intervensi menggunakan Perinatal Anxiety Screening Scale (PASS). Populasi penelitian ini adalah ibu hamil trimester III sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling, dari seluruh sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu 15 orang diberikan relaksasi Benson dan 15 orang diberikan relaksasi autigenik. Analisis Bivariat menggunakan paired sample T-test dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik relaksasi benson maupun relaksasi Autogenik efektif dalam mengurangi kecemasan pada ibu hamil trimester III (p = 0.000). Namun, penurunan kecemasan ibu yang dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi Benson (27.33) lebih besar daripada ibu hamil yang dilakukan relaksasi Autogenik (22.11). Terdapat perbedaan relaksasi Benson dengan relaksasi Autogenik terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III.
Pijat Oketani dan Tuina terhadap Sindrom ASI Kurang pada Ibu Pospartum Irma Mulyani; Yuliana Ayu Lestari
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v10i2.1025

Abstract

Penyebab utama kegagalan menyusui adalah kecemasan akan kurangnya produksi ASI. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah pijat Oketani dan Tuina sebagai bentuk sentuhan yang merangsang sekresi oksitosin. Pijat Oketani dapat menstimulus kekuatan otot pectoralis untuk meningkatkan produksi ASI, payudara menjadi lebih lembut dan elastis sehingga memudahkan bayi untuk mengisap ASI sedangkan Tuina dapat menyeimbangkan hormone oksitosin. Penelitian ini bertujuan mengetahui Perbedaan Efektivitas Pijat Oketani dan Tuina Terhadap Sindrom ASI Kurang pada ibu postpartum. Penelitian dilakukan menggunakan desain quasi experiment dengan nonequivalent control group design. Sampel penelitian ibu postpartum 10 hari yang telah melahirkan normal di PMB Yuliana Ayu L, S.S.T tahun 2023. Jumlah sampel yang akan di teliti adalah 50 ibu postpartum pada kelompok intervensi yaitu 25 orang dan pada kelompok kontrol 25 orang sesuai jumlah ibu Post partum yang ada di tempat yang akan diteliti. Analisis data menggunakan uji Independent Samples Test . Hasil penelitian diketahui bahwa rerata produksi ASI pada kelompok intervensi setelah diberikan pijat Oketani sebesar 112,00 cc sedangkan produksi ASI kelompok kontrol sebesar 59,20 cc. Diketahui ada perbedaan peningkatan produksi ASI pada ibu postpasrtum 10 Hari antara kelompok intervensi dan kontrol (p- Value 0,000). Namun pijat oketani menunjukan peningkatan peoduksi ASI yang lebih signifikan di bandingkan pijat tuina.
Cookies Ikan Lele (Clarias gariepinus) dengan Penambahan Labu Kuning (Cucurbita moschata) terhadap Kandungan Zat Gizi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Balita Stunting Wilda Laila; Tika Dwita Adfar; Shery Ermilia
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v10i2.1027

Abstract

Kondisi stunting di Provinsi Sumatera Barat berdasarkan data SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) 2021 yaitu 23,3%. Cookies ikan lele dengan penambahan labu kuning merupakan salah satu produk inovasi pangan fungsional yang mengandung banyak nutrisi dan zat gizi seperti protein dan kalsium dan dapat di jadikan sebagai makanan tambahan bagi balita terutama balita stunting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan cookies ikan lele (clarias gariepinus), dengan penambahan labu kuning (cucurbita moschata), terhadap kandungan zat gizi PMT balita stunting. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) yaitu 1 kontrol dan 3 perlakuan dengan 2 kali ulangan yang dilakukan pada bulan Mei – Agustus 2022, dengan pengamatan mutu organoleptik (menggunakan formulir uji hedonik) dengan 25 orang panelis. Analisa zat gizi (kadar protein menggunakan metode kjedahl dan kadar kalsium menggunakan spektrofotometri XRF) hasil data mutu organoleptik diolah di spss (uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Man Whitney pada taraf 5%). Hasil uji organoleptik didapatkan perlakuan yang paling disukai oleh panelis pada perlakuan B122 cookies ikan lele dengan penambahan labu kuning 50 g dengan indikator penelitian berdasarkan kesukaan terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa. Hasil analisa kadar protein pada perlakuan B122 (22,31 %), kadar kalsium pada perlakuan B122 (41,00 %). Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mengamati masa simpan produk dan menganalisa semua nilai zat gizi.
Asupan Magnesium, Kalsium dan Vitamin D dengan Premenstrual Syndrome Sri Nani Jelmila; Dita Hasni; Nana Liana
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v10i2.1031

Abstract

Premenstrual sindrom (PMS) sering terjadi pada fase luteal siklus menstruasi pada wanita usia subur. PMS memberikan dampak terhadap produktivitas, kesehatan mental dan kualitas hidup penderitanya. PMS dapat mempengaruhi prestasi belajar pada mahasiswi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan asupan magnesium, kalsium dan vitamin D dengan premenstrual sindroma. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan design cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 100 orang yang merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah. Sampel diambil secara consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian ini didapatkan 62% responden dengan asupan magnesium kurang, 93% responden dengan asupan kalsium kurang, 94% responden dengan asupan vitamin D kurang dan 69% responden mengalami PMS ringan. Hubungan asupan magnesium dengan PMS didapatkan nilai p=0,48, hubungan asupan kalsium dengan PMS didapatkan nilai p=0,86 dan hubungan asupan vitamin D dengan PMS didapatkan nilai p=0,72. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar responden dengan asupan magnesium, kalsium dan vitamin D kurang. Responden terbanyak mengalami PMS ringan. Tidak terdapat hubungan asupan magnesium, kalsium dan vitamin D dengan PMS.
Durasi Perebusan terhadap Kadar Zink Daun Pepaya Jepang (Cnidoscolus aconitifolius) Putri Aulia Arza; Surya Oktavaindra
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v10i2.1033

Abstract

Daun pepaya jepang (Chaya leaf) merupakan salah satu jenis sayuran lokal yang kaya zat gizi terutama zink, akan tetapi pengolahan yang tepat harus dipertimbangkan untuk mengurangi kehilangan kandungan zink. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh durasi perebusan terhadap kadar zink daun pepaya jepang. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen, daun pepaya jepang direbus pada suhu 100°C dengan waktu 5 menit, 10 menit, 15 menit. Selanjutnya daun pepaya diperiksa kadar zink menggunakan metode Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) yang dilakukan di Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Padang. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah daun pepaya jepang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan zink daun pepaya jepang segar yaitu 9,20 mg/kg. Perebusan selama 5 menit meningkatkan kandungan zink daun pepaya jepang menjadi 9,62 mg/kg, akan tetapi pada perebusan selama 10 menit dan 15 menit menurunkan kandungan zink daun papaya jepang menjadi 8,72 mg/kg dan 6,10 mg/kg dengan p value 0,002 masing-masing secara berurutan. Disarankan untuk merebus daun pepaya jepang tidak lebih dari 15 menit untuk mempertahankan kandungan zink dari daun pepaya jepang.
Aktivitas Antibakteri Fraksi N-Heksan, Etil Asetat, N-Butanol Daun Jambu Mete (Annacardium occidentale) terhadap Bakteri Penyebab Ulkus Diabetik (Staphylococcus aureus dan Escherichia coli) Pilar Tesalonika Wahyukurnia; Novena Adi Yuhara; Sarah Puspita Atmaja
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v10i2.1039

Abstract

Daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) mengandung senyawa flavonoid, tanin dan saponin yang memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi minimum dan perbedaan zona hambat 5%, 10%, 20% ekstrak, fraksi n-heksan, etil asetat dan n-butanol daun jambu mete pada pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericia coli. Metode fraksinasi yang digunakan adalah metode partisi. Ekstrak dan fraksi daun jambu mete dilakukan pengujian konsentrasi hambat minimum (KHM) dengan metode dilusi padat. Hasil KHM dilanjutkan dengan pengujian konsentrasi bunuh minimum (KBM). Dilakukan penapisan senyawa fitokimia dan kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) antar konsentrasi ekstrak, fraksi etil asetat, n-butanol daun jambu mete terhadap diameter zona hambat pertumbuhan bakteri uji. Rata-rata terkuat diameter zona hambat bakteri S.aureus pada ekstrak 20% (14,5mm), fraksi etil asetat 20% (13,3mm), fraksi n-butanol 20% (12,23mm). Pada bakteri E.coli yaitu 20% ekstrak (10,6mm), fraksi etil asetat (15,3mm), fraksi n-butanol (9mm). Konsentrasi 5% ekstrak, fraksi etil asetat, n-butanol memiliki nilai KHM, namun tidak memiliki nilai KBM pada kedua bakteri uji. Fraksi n-heksan tidak memiliki zona hambat terhadap kedua bakteri uji. Kesimpulan dari penelitian ini fraksi N-Heksan tidak memiliki zona hambat terhadap pertumbuhan kedua bakteri, namun ekstrak, fraksi etil asetat dan n-butanol daun jambu mete mampu menghambat pertumbuhan bakteri S.aureus dan E.coli dibandingkan kontrol negatif. Zona hambat yang dihasilkan tidak lebih kuat dibandingkan kontrol positif, kecuali pada fraksi etil asetat 20% memiliki diameter zona hambat sedikit lebih besar dan berbeda namun tidak signifikan (p>0,05) dibanding kontrol positif (15,33mm vs 15mm) terhadap bakteri E.coli.

Page 1 of 2 | Total Record : 11