cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Akuatika
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 90 Documents
STRATEGI PENGEMBANGAN INVESTASI DI SEKITAR PELABUHAN PERIKANAN TIPE B DI JAWA BARAT Agus Ruswandi; Dewi Gartika
Jurnal Akuatika Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.577 KB)

Abstract

Jawa Barat memiliki dua Pelabuhan Perikanan Tipe B yaitu Pelabuhan Perikanan Kejawanan (Cirebon) dan Pelabuhan Perikanan Pelabuhan Ratu (Sukabumi). Saat ini kondisi investasi di sekitar pelabuhan belum mengoptimalkan seluruh potensi yang ada sehingga diperlukan upaya-upaya pengembangan investasi di pelabuhan tersebut. Penelitian bertujuan: 1) mengidentifikasi keragaan infrastruktur, ekonomi, kebijakan investasi dan potensi sumberdaya investasi di sekitar Pelabuhan Perikanan Tipe B di Jawa Barat; 2) mrumuskan strategi dan kebijakan pengembangan investasi di sekitar Pelabuhan Perikanan Tipe B. Kajian dilaksanakan Bulan Maret-November Tahun 2011, di Pelabuhan Ratu (Kabupaten Sukabumi) dan Pelabuhan Perikanan Kejawanan (Kota Cirebon). Data sekunder dikumpulkan dari instansi terkait, dan data primer dikumpulkan dengan menggunakan metode PRA (Participatory Rural Appraisal), Fokus Group Discussion (FGD), serta survey wawancara dengan pengelola pelabuhan. Data dianalisis secara deskriptif, dan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Hasil kajian menunjukan bahwa investasi di sekitar pelabuhan lebih berkembang di Pelabuhan Ratu dibanding dengan PPN Kejawanan. Kondisi ini tidak terlepas dari perbedaan jarak ke permukiman penduduk dan sejarah pembentukan pelabuhan. Pelabuhan Ratu lebih dekat ke permukiman dan merupakan pengembangan dari pelabuhan yang sudah ada sejak dulu sehingga para nelayan secara budaya sudah terbiasa berlabuh di pelabuhan tersebut, sedangkan pelabuhan Kejawanan relatif baru dan relatif jauh dari pemukiman, sementara nelayan cenderung lebih suka berlabuh pada pelabuhan yang lebih dekat dengan permukiman mereka. Ada beberapa strategi yang dapat dirumuskan untuk pengembangan investasi di sekitar Kejawanan dan Pelabuhan Ratu antara lain : (1) Pengembangan penanaman modal secara terpadu dan terintegrasi dalam bentuk pendekatan bidang usaha unggulan; (2) Pengembangan iklim usaha yang kondusif; (3) Investasi pemerintah untuk perbaikan infrastruktur di zona industri, pariwisata dan pertanian; (4) Optimalisasi fungsi BPPM dalam proses pengembangan penanaman modal (perencanaan-evaluasi); (5) Pengembangan promosi dan teknologi informasi; (6) Pelatihan petugas dan tenaga kerja secara berkala.
Hubungan Filogenetik Molekuler Beberapa Jenis Mangrove di Pulau Penjarangan, Ujung Kulon, Provinsi Banten Indah Riyantini; Yuniar Mulyani; Mochamad Untung K. Agung
Jurnal Akuatika Vol 5, No 1 (2014): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.225 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis hubungan filogenetik secara molekular dari Beberapa Jenis Mangrove yang terdapat di P. Penjarangan Kawasan Ujung Kulon, yang merupakan kawasan konservasi. Pengambilan sampel dilakukan di beberapa titik di P. Penjarangan dan analisis molekular dilakukan di laboratorium Bioteknologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Metode penelitian merupakan metode survey, dan dianalisis secara deskriptif kualitatif di laboratorium. Sampel daun mangrove diisolasi DNA, dan diamplifikasi dengan PCR-RAPD menggunakan 10 primer acak. DNA hasil PCR dielektroforesis pada gel agarosa 1,4% dengan menggunakan marker DNA Lambda yang telah dipotong dengan enzim EcoRI dan Hind III. Hasil elektroforesis menunjukkan pola larik yang  diterjemahkan ke dalam bentuk data numerik (1/0) dan dianalisis hubungan filogenetik dan keragaman genetiknya menggunakan program NTSYS-pc.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Metode RAPD menggunakan primer OPA 2 dan OPA 11 dapat menghasilkan polimorfisme pada DNA genom dari beberapa jenis mangrove di Pulau Penjarangan, Kawasan Ujung Kulon. Keanekaragaman genetik pada beberapa jenis mangrove cukup tinggi, dan analisis hubungan filogenetik molekular beberapa jenis mangrove yang ada di kawasan tersebut memiliki hubungan yang tidak berbeda dengan klasifikasi morfologinya.
RESTORASI WADUK SAGULING MELALUI APLIKASI METODE EKOTEKNOLOGI Bachrulhajat Koswara
Jurnal Akuatika Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.323 KB)

Abstract

Pengendalian waduk secara internal beruparestorasiwaduk melalui penerapan beberapa metode ekoteknologi, merupakan alternatif dalam upaya memperbaiki kualitas air waduk. Berdasarkanhasil uji coba beberapa metode ekoteknologi yang dilakukan di Waduk Saguling, metode presipitasi/inaktivasi fosfor dengan Alum (Al2(SO4)3), metode oksidasi sedimen dan metode manipulasi jaring makanan, menunjukkan efisiensi dan efektifitasyang rendah baik dari segi teknis, ekonomis maupun karakteristik lingkungan perairan Waduk Saguling. Sedangkan metode aerasi hipolimnetik dan metode aerasi epilimnetik jenis difusi menunjukkan efektifitas yang positif jika diterapkan di daerah KJT Waduk Saguling.
Karakteristik Mutu Produk Ikan Baung (Mystus nemurus) Asap Industri Rumah Tangga Dari Tiga Kecamatan Kutai Barat, Kutai Kartanegara Rafitah - Hasanah; Iwan - Suyatna
Jurnal Akuatika Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Akuatika Vol. VI. No. 2/September 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.651 KB)

Abstract

Pengasapan ikan ditujukan untuk mendapatkan daya awet dan memberi aroma yang khas. Ikan Baung (Mystus nemurus) asap yang diteliti merupakan salah satu produk olahan hasil industri rumah tangga dari tiga kecamatan (Muara Muntai, Muara Kaman dan Kecamatan Kota Bangun) Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan timur. Saat ini Ikan Baung asap kering hanya dipasarkan sekitar daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu Ikan Baung asap yang dihasilkan dari rumah tangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksploratif deskriptif, yaitu menganalisis bahan penelitian yang tersedia di lapangan termasuk data yang melalui pencatatan dan pengamatan secara terperinci dan sistematik. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah mengambil sampel Ikan Baung asap dari tiga tempat pengolahan untuk dilakukan analisis proksimat di laboratorium (kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan serat kasar) dan uji organoleptik (kenampakan, bau, rasa, tekstur, jamur dan lendir) terhadap produk yang diteliti. Berdasarkan hasil analisis untuk ketiga produk dari masing-masing tempat pengolahan memenuhi kriteria SNI sehingga dapat diterima sebagai produk konsumsi begitu juga berdasarkan hasil uji organoleptik ikan asap sangat disukai konsumen.Kata kunci : Ikan baung asap, mutu, uji organoleptik.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SUPLEMEN DALAM BIOPROSES BUNGKIL KELAPA SAWIT OLEH KAPANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KECERNAAN IKAN NILA Kiki Haetami; Junianto -
Jurnal Akuatika Vol 2, No 1 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.295 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari jenis suplemen terbaik dalam bioproses bungkil kelapai sawit untuk menghasilkan bahan pakan alternatif pada ikan nila.  Penelitian terdiri dari dua tahap, yaitu tahap Bioproses, dan tahap Uji Kecernaan sebagai pakan tunggal. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap 4 perlakuan 5 ulangan. Perbedaan pengaruh perlakuan diuji dengan Analisis Ragam dan Uji Duncan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa  kandungan Protein Produk Biomos tertinggi diperoleh pada bioproses dengan penambahan suplemen urea, kemudian suplemen mineral dan tanpa suplemen dalam bioproses menggunakan mikroba Phanerochaete crysosporium .  Produk Biomos hasil bioproses oleh Phanerochaete crysosporium tanpa suplemen, dengan suplemen urea dan suplemen mineral masing-masing menghasilkan protein sebesar 20,67%; 24,5%, dan 22,02% dengan nilai kecernaan masing-masing sebesar 67,26%; 70,92%; dan 69,66%.  Produk biomos hasil bioproses kapang Phanerochaete crysosporium dengan suplemen urea-mineral dan suplemen urea mempunyai nilai kecernaan protein kasar yang lebih tinggi dibandingkan tanpa menggunakan suplemen, yaitu berkisar 71,01%-72,18%.
Pemanfaatan Teknologi Aerasi Berbasis Energi Surya Untuk Memperbaiki Kualitas Air dan Meningkatkan Pertumbuhan Ikan Nila Di KJA Waduk Cirata Zahidah Hasan; Masjamir -; Iskandar -
Jurnal Akuatika Vol 6, No 1 (2015): Jurnal Akuatika Vol. VI. No. 1/Maret 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.96 KB)

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk memecahkan salah satu masalah yang dihadapi oleh pembudidaya ikan dalam Karamba Jaring Apung (KJA), yaitu rendahnya konsentrasi oksigen terlarut, yang secara langsung akan berpengaruh terhadap kehidupan ikan yang dibudidayakan termasuk ikan nila yang saat ini semakin banyak dibudidayakan di Waduk Cirata.  Rendahnya oksigen terlarut akan menyebabkan rendahnya laju pertumbuhan yang tentunya akan menurunkan produktivitas KJA. Dalam penelitian ini diujicobakan pemberian aerasi dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi.  Aplikasi teknologi aerasi dilakukan mengingat beberapa hasil penelitian menunjukkan konsentrasi oksigen pada petak-petak KJA terutama pada malam hari relatif rendah (di bawah konsentrasi optimal).  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa solar cell dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif untuk menggerakan aerator sebagai pemasok oksigen pada lokasi-lokasi KJA dalam meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut dan pertumbuhan ikan nila yang dibudidayakan. Teknologi aerasi tersebut diharapkan menjadi bagian dari bisnis budidaya ikan dalam KJA dan mendukung ketahanan pangan berbasis protein ikan di Jawa Barat.  Konsentrasi oksigen terlarut pada KJA yang diaerasi berkisar antara 5,3-7,3 mg/L sedangkan di KJA yang tidak diaerasi berkisar antara 5,2-6,1 mg/L.  Pertumbuhan ikan nila pada KJA yang diberi aerasi tumbuh 495 %, sedangkan yang tidak diberi aerasi sebesar 130 %.   Kata kunci: KJA, aerasi, tenaga surya, ikan nila, Waduk Cirata  
EFEKTIVITAS EKSTRAK Sargassum sp. TERHADAP DIFERENSIASI LEUKOSIT IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIINFEKSI Streptococcus iniae Ike Rustikawati
Jurnal Akuatika Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.483 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi ekstrak Sargassum sp yang efektif untuk meningkatkan kelangsungan hidup berdasarkan diferensiasi leukosit pada ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dibudidayakan secara intensif terhadap tingkat prevalensi penyakit bakteri streptococciasis. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Jumlah perlakuan pada penelitian ini sebanyak lima perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak Sargassum sp. dengan cara penyuntikan efektif dalam meningkatkan imunitas ikan nila (Oreochromis niloticus) terhadap serangan streptococciasis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus innae dan berdasarkan hasil pengamatan terhadap parameter differensiasi leukosit, pemberian ekstrak sargassum sp pada dosis 75µg/g merupakan dosis terbaik dengan tingkat kelangsungan hidup tertinggi yaitu sebesar 82,22%. Kata Kunci: differensiasi leukosit, ikan nila, streptococcus innae, dan sargassum sp
PRODUKTIVITAS DAERAH PENANGKAPAN IKAN BAGAN TANCAP YANG BERBEDA JARAK DARI PANTAI DI PERAIRAN KABUPATEN JENEPONTO Warda Susaniati; Alfa F.P. Nelwan; Muh Kurnia
Jurnal Akuatika Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.479 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan produktivitas penangkapan bagan tancap (2) menentukan komposisi jenis ikan dan frekuensi kemunculan jenis ikan hasil tangkapan; (3) membandingkan produktivitas penangkapan bagan tancap berdasarkan jarak dari pantai. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Punagaya, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto pada bulan Juli sampai Agustus 2011. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada dua unit penangkapan bagan tancap. Teknik pengambilan data yang dilakukan selama penelitian yaitu melakukan pengukuran secara langsung dilapangan. Perbandingan hasil tangkapan dilakukan dengan menggunakan uji perbandingan non parametrik Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan produksi total bagan tancap yang dioperasikan dekat dari pantai sebesar 422,23 kg,sedangkan bagan tancap yang jauh dari pantai sebesar 732,92 kg. Terdapat 32 jenis ikan yang tertangkap dari bagan tancap dekat pantai, sedangkan bagan tancap yang jauh dari pantai terdapat 34 jenis ikan. Terdapat 10 jenis ikan yang dominan tertangkap, baik bagan tancap dekat pantai maupun yang jauh dari pantai. Tidak terdapat perbedaan produktivitas penangkapan yang signifikan antara bagan yang tancap yang dioperasikan dekat pantai dengan bagan tancap yang dioperasikan jauh dari pantai.
ANALISIS PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR UMUR IKAN NOMEI (Harpadon nehereus) DI PERAIRAN JUATA KOTA TARAKAN Muhammad Firdaus; Gazali Salim; Ermawaty Maradhy; Ira Maya Abdiani; Syahrun -
Jurnal Akuatika Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Akuatika Volume IV No 2 September 2013
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.9 KB)

Abstract

Perairan Juata adalah perairan laut yang memiliki sumberdaya hayati laut, salah satunya adalah ikan nomei. Ikan Nomei (Harpodon nehereus) merupakan jenis ikan yang lembek dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi untuk dapat dimanfaatkan secara lestari. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui aspek pertumbuhan dan struktur umur ikan nomei (Harpodon nehereus) dari hasil tangkapan nelayan di perairan juata kota Tarakan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif eksploratif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Ruang lingkup penelitian ini hanya difokuskan pada variabel populasi dengan pendekatan pertumbuhan absolut/mutlak model von Bertalanffy.  Teknik pengumpulan data, menggunakan desain penelitian survei. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.  Waktu pengambilan sampel dilakukan pada saat surut. Pengambilan sampling ikan nomei dilakukan sebanyak 6 kali pada 4 nelayan berbeda. Tiap nelayan diambil sampel sebanyak 30 ekor ikan nomei. Hasil penelitian didapatkan pertumbuhan ikan nomei jantan memiliki pertumbuhan panjang maksimal sebesar 33,847 cm dengan mencapai umur selama 206 hari. Model pertumbuhan Von Bertalanffy yaitu Lt = 33,847 (1–2,71828 - 0.0176 ( t + 1,7928)) (jantan ) ( r = 0,9  dan n = 481). Pertumbuhan ikan nomei betina memiliki pertumbuhan panjang maksimal sebesar 35,743 cm dengan mencapai umur selama 603 hari, namun ikan nomei betina pada umur 290 hari sudah mencapai pertumbuhan panjang sekitar 35,068 cm. Model pertumbuhan Von Bertalanffy yaitu Lt = 35,743 ( 1 – 2,71828 -0.0136 ( t + 1,9025)) (betina ) (r = 0,99 dan n = 239).
SEBARAN SPASIAL SPESIES PENYEBAB HARMFUL ALGAL BLOOM (HAB) DI LOKASI BUDIDAYA KERANG HIJAU (Perna viridis) KAMAL MUARA, JAKARTA UTARA, PADA BULAN MEI 2011 Mulyani -; Riani Widiarti; Wisnu Wardhana
Jurnal Akuatika Vol 3, No 1 (2012): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.415 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang sebaran spasial spesies HAB di lokasi budidaya kerang hijau (Perna viridis), Kamal Muara, Jakarta Utara pada bulan Mei 2011. Sampel diambil secara vertikal di sembilan stasiun dengan plankton-net.  Spesies HAB yang ditemukan berasal dari kelas Dinophyceae (Ceratium furca, Dinophysis caudata, Gonyaulax polygramma, Gonyaulax spinifera, Gymnodinium catenatum, Gymnodinium sanguineum, Prorocentrum micans, dan Prorocentrum sigmoides); Bacillariophyceae (Nitzschia spp., Chaetoceros spp., Skeletonema costatum, dan Thalassiosira spp.) dan Raphidophyceae (Chattonella spp.).  Berdasarkan peta isoplank diketahui bahwa sebaran terpadat pada bulan Mei 2011 adalah di stasiun dekat muara.   Kata kunci : Harmful Algal Blooms, Kamal Muara, kerang hijau, dan sebaran spasial