cover
Contact Name
Mamluatun Nafisah
Contact Email
alfanar@iiq.ac.id
Phone
+6285215313051
Journal Mail Official
alfanar@iiq.ac.id
Editorial Address
Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta Jl. Ir. H. Juanda No.70 Ciputat, Jakarta, Indonesia 15412 Phone: (+62-21) 74705154, Fax: (+62-21) 74716121, Email : iiq@iiq.ac.id, Website: https://iiq.ac.id/
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
AL-FANAR: JURNAL ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
ISSN : 26222280     EISSN : 26224658     DOI : https://doi.org/10.33511/alfanar.v5n1
Core Subject : Religion,
AL-FANAR: JURNAL ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR is peer-reviewed journal that aims to encourage and promote the study of the Quran and designed to facilitate and take the scientific work of researchers, lecturers, students, practitioner and so on into dialogue. The journal contents that discuss various matters relate to the Quranic Studies, the Quranic sciences, the Living Quran, Quranic Studies accros different areas in the world (The Middle East, The West, Archipelago and other areas), the Methodology of Quran and Quranic Exegesis. AL-FANAR: JURNAL ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR is a journal that is administered by the Department of the Quranic Exegesis and Sciences, Faculty of Ushuluddin and Dakwa, Institute of Quranic Sciences (IIQ) Jakarta in collaboration with Asosiasi Ilmu al-Quran dan Tafsir (AIAT). AL-FANAR: JURNAL ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR was first published by the Department of Quranic Exegesis of the Faculty of Usuluddin and Dakwa, Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta in Agustus 2018 and published twice within one year i.e. february and August.
Articles 6 Documents
Search results for , issue " Vol 2 No 1 (2019): Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir" : 6 Documents clear
Dinamika Tes Peringkat Hafalan Amalia, Aisyah Nur
Jurnal Al-Fanar Vol 2 No 1 (2019): Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.455 KB)

Abstract

Selain basis kitab, hafalan Al-Qur’an juga merupakan basis utama dari berbagai Pondok Pesantren yang ada di Nusantara ini. Dengan teknik dan metode yang telah banyak digunakan, salah satu tradisi evaluasi hafalan yang khas dilakukan oleh pondok pesantren An-Nur Ngrukem adalah dengan tes peringkat hafalan. Praktiknya, dalam menghadapi tes peringkat hafalan terdapat berbagai dinamika yang dialami oleh para santri putri. Artikel ini menjelaskan bagaimana dinamika santri putri dalam menghadapi tes peringkat hafalan terkait studi living Qur’an di Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem. Penelitian studi kasus yang menjadi dasar tulisan ini, membuktikan adanya faktor internal dan eksternal pada dinamika santri putri dalam menghadapi tes peringkat hafalan. Diantaranya, faktor internal; masa puber, kesiapan mental, keuletan ndandani hafalan, dan kesabaran. Sedangkan faktor eksternal; perlunya tips dari dhuriyyah dan pengurus, ketatnya persyaratan dan ketentuan tes, semakin banyaknya santri di Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem dan perlunya manajemen waktu.
Integritas Intelektual Menurut Al-Qur’an Mahfudzi, Mahfudzi
Jurnal Al-Fanar Vol 2 No 1 (2019): Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.117 KB)

Abstract

Integritas Intelektual dapat mencegah konflik melalui proses pengkombinasian antara literasi, kompetensi, dan karakter sebagai buah dari penyatuan sistem kerja kepala, tangan, dan hati melalui  pendidikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak sependapat dengan V. Henry Douglas (2003), yang menyatakan bahwa tindakan arogan hanya dapat dicegah dengan literasi dan kompetensi, tanpa melibatkan unsur karakter. Selanjutnya penelitian ini mendukung Aiden P Gregg dan Nikhila Mahadevan Anthony Gidden’s(2008), Paul. F Kniter (2010), Thomas Metjinger (2011), Nasih A. Ulwan (1997), Mohammad Kamal Hasan (2014), Alfred Binet dan Theodore Simon (2012), William H. Calvin (1994), Al-Mawardi (2009) yang menyatakan bahwa karakter moral dan karakter kinerja berkontribusi besar dalam menciptakan persatuan dan mampu mencegah berbagai bentuk tindak kekerasan dan konflik multi sektoral. Penelitian yang dipakai adalah penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat kualitatif analisis deskiptif dengan pendekatan filosofis terdiri dari analisa linguistik dan analisa konsep. Dalam hal ini konsep yang dikaji adalah konsep Integritas Intelektual menurut Al-Qur’an. Integritas Intelektual adalah bagian dari kajian filsafat etika (berten 1993, algermond.black 1993) yang kemudian dikaitkan dengan pendidikan. Sementara sumber utama penelitian ini adalah kitab-kitab tafsir Al-Qur’an dan hadis.
Kepemimpinan Non-Muslim dalam Wacana Tafsir Askan, Fatimah
Jurnal Al-Fanar Vol 2 No 1 (2019): Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.341 KB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode tafsir mauḍū’i. Melalui metode ini, peneliti menelusuri dan mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an yang menyinggung tentang kepemimpinan non-muslim, yakni ayat-ayat yang mengandung kata awliyā’, kemudian ayat-ayat tersebut dibahas dan dikaji secara mendalam hingga menjadi suatu landasan atas jawaban masalah pokok yang tengah dibahas. Kajian secara historis juga digunakan, mengingat kajian ini berhubungan dengan komunitas Yahudi dan Nasrani. Pendekatan ini akan tampak pada kajian latar belakang turunnya ayat, pengungkapan keadaan Ahl al-Kitāb saat Al-Qur’an diturunkan serta interaksi mereka dengan kaum muslimin. Dari sisi historis ini akan diketahui perjalanan interaksi sosial mereka, selanjutnya digunakan sebagai penilaian secara obyektif. Terakhir, analisa yang mendalam atas hasil penelusuran dan pengumpulan informasi dari ayat-ayat Al-Qur`an berdasar dua metode di atas, dengan sudut analisa terfokus pada kepemimpinan non-muslim dalam tiga lingkup; lingkup keluarga, lingkup masyarakat dan lingkup negara.
Prinsip Komunikasi Al-Qur’an Dalam Menghadapi Era Media Baru Iskandar, Isman
Jurnal Al-Fanar Vol 2 No 1 (2019): Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.617 KB)

Abstract

Penelitian ini berusaha merekontruksi kembali term komunikasi dalam Al-Qur’an dengan pendekatan yang lebih holistik. Term yang ada semuanya saling menguatkan dan membentuk konfigurasi makna untuk tema besar komunikasi Islam. Setidaknya empat domain media massa Islam; dakwah, tabligh, amar ma’ruf nahi mungkar dan akhlak (communication, information, change and development, and wisdom). Analisis dari key concept komunikasi melahirkan prinsip komunikasi dalam menghadapi media baru  yang disarikan dari nilai-nilai Al-Qur’an. Prinsip tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk: 1) Berkomunikasi dengan cara dan pesan yang baik 2) Kejujuran informasi dan kewajaran 3) Verifikasi informasi dan bertanggung jawab, 4) Mengajak ke jalan Tuhan (Islam) dan atau bedebat dengan cara yang paling baik 5) Antisipasi gangguan dan pelanggaran komunikasi.
Solusi Al-Qur’an Terhadap Ujaran Kebencian Bakir, Moh.
Jurnal Al-Fanar Vol 2 No 1 (2019): Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.998 KB)

Abstract

Artikel ini ingin menelusuri pandangan Al-Qur’an terhadap ujaran kebencian dengan pendekatan teori maṣlaḥah Najmuddin al-Ṭufi dalam kitab Risālah fī Ri’āyah al-Maṣlaḥah. Temuan penulis menunjukkan bahwa Al-Qur’an sebagai kitab suci universal menekankan pentingnya saling menjaga tindakan yang berpotensi menimbulkan kegaduhan, konflik,disintegrasi sosial serta menyakiti pihak lain, baik dalam bentuk ucapan, sikap, dan perbuatan. Sementara maṣlaḥah menurut imam al-Ṭufi adalah suatu yang keberadaannya menimbulkan keserasian dan tidak menimbulkan kezaliman atau madarat terhadap apapun dan siapapun. Maka tindakan provokatif, seperti namimah, mengadu domba, hoax, menyebarkan ujaran kebencian dan hal-hal yang dapat menyulut kemarahan dari pihak yang lain dapat ditekan jika sama-sama memperhatikan kemasalahatan bersama. Menurutnya, secara hukum, apabila suatu perbuatan sudah jelas dalil keharamannya dalam nash seperti keharaman mengumpat, mengadu domba, ujaran kebencian, hoax, zina, judi, khamar dan sebagainya, maka hukumnya adalah haram meskipun hal-hal tersebut memiliki unsur kebaikan bagi sebagian orang terutama pelakunya.
TAFSIR EKOLOGI Nafisah, Mamluatun
Jurnal Al-Fanar Vol 2 No 1 (2019): Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.841 KB)

Abstract

Tulisan ini ingin memposisikan aspek pemeliharaan lingkungan sebagai doktrin utama (ushūl) syariat Islam yang dimungkinkan mampu mempengaruhi dan merubah mainstream manusia untuk berprilaku baik terhadap eksistensi lingkungan. Secara ontologis, paradigma hifẓ al-bī’ah dibangun atas dasar konsep maṣlaḥah yang merupakan inti daripada konsep maqāṣid ash-sharī’ah yang terformulasikan dalam al-kulliyyāt al-khamsa (Lima kemaslahatan dasar), yaitu menjaga agama (hifẓ ad-dīn), menjaga jiwa (hifẓ an-nafs), menjaga keturunan (hifẓ an-nasl), menjaga akal (hifẓ al-‘aql) dan menjaga harta (hifẓ al-māl). Kelima hal tersebut merupakan keharusan untuk menegakkan kemaslahatan. Secara spesifik korelasi al-kulliyyāt al-khamsa yang terkait dengan konservasi lingkungan, diantaranya: Pertama, Lingkungan menjadi kata kunci dalam membangun tatanan masyarakat yang religius. Betapa tidak, keyakinan terhadap pencipta harus dimulai dari pengenalan terhadap alam semesta. Kedua, Lingkungan sebagai basis kelangsungan hidup. Ketiga, adanya hukuman setimpal bagi pelaku perusak lingkungan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6