cover
Contact Name
Didik Efendi
Contact Email
di2kefendi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
di2kefendi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP)
ISSN : 25283669     EISSN : 2655638     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal ini memuat karya ilmiah pendidik sebagai hasil usaha mengembangkan pembelajaran. Karya ilmiah tersebut berupa artikel sepanjang 5 hingga 10 halaman yang merupakan hasil penelitian atau hasil kajian pustaka yang disusun berdasarkan kaidah artikel ilmiah.Jurnal ini memuat minimal 3 (tiga) artikel dari luar kota Madiun.Terbit 4 (empat) bulan sekali.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 3 (2021): Volume 6 No.3 Tahun 2021" : 12 Documents clear
Peranan Pembelajaran Dengan Metode Buzz Group Untuk Meningkatkan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar Menyampaikan Informasi Dalam Bentuk Berita Siswa Kelas VIII-C Semester Ganjil Di SMP Negeri 1 Pringkuku, Kabupaten Pacitan TP 2018/2019 Hasyim, S.Pd.
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 6 No 3 (2021): Volume 6 No.3 Tahun 2021
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.408 KB)

Abstract

Karya ilmiah ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran di SMP Negeri 1 Pringkuku, Kabupaten Pacitan dengan Kompetensi Dasar Menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif di Kelas VIII-C semester ganjil Tahun Pelajaran 2018/2019. dengan Teknik Buzz Group. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Metode pengumpulan data dengan observasi dokumentasi serta tes. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat diketahui bahwa Peranan pembelajaran partisipatif dengan Teknik Buzz Group berhasil meningkatkan kemampuan dan keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapatnya. Pembelajaran ini juga dapat menumbuhkan sikap saling membantu dan bekerjasama dalam belajar, serta dapat menerima adanya perbedaan dan keragaman yang ada di sekitar lingkungan belajarnya.Pada Peranan pembelajaran partisipatif dengan Teknik Buzz Group ada 5 aktivitas (perhatian terhadap pelajaran, bertanya, mengerjakan tugas, bekerja kelompok, presentasi dan diskusi) mengalami peningkatan dari Siklus 1 ke Siklus 2. Prosentase seluruh aktivitas siswa selama Siklus 1 dan Siklus 2 adalah sebesar 80,70% dan 84,74%. Pada peningkatan pembelajaran partisipatif dengan Teknik Buzz Group ketuntasan belajar secara klasikal diperoleh sebesar 83,42% dengan kategori baik, sehingga ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat tercapai yang ditunjukkan dari 27 siswa sebanyak 4 orang siswa yang tidak tuntas belajarnya. Sehingga dalam kegiatan ini dapat dinyatakan Tuntas dan Berhasil.
Mengefektifitaskan Prestasi Belajar Matematika Melalui Metode Pembelajaran Mental Activities Learning Pada Siswa Kelas IX-1 Semester Genap Di SMP Negeri 3 Nawangan, Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2018/2019 Wawan Yulianto. S.Pd. M.M.Pd.
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 6 No 3 (2021): Volume 6 No.3 Tahun 2021
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.802 KB)

Abstract

Dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Mental Activities Learning (Pembelajaran yang mengembangkan pengingatan, memecahkan soal dan menanggapi) sebagai teknik atau metode pembelajaran dapat berjalan dengan optimal. Siswa dapat dengan mudah memahami dan menguasai materi pelajaran, di samping itu siswa dituntut untuk aktif, bertanggung jawab dan disiplin dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini terlihat pada pertemuan I dalam pembahasan materi pembelajaran pengertian dan sumber-sumber Matematika, pada siklus I dinyatakan 60.58 (60.58%) dinyatakan belum tuntas. Dan perlu diadakan kegiatan pada siklus ke II. Sedangkan pada Siklus II Dari data diatas disimpulkan pada kegiatan siklus ke II ini hasil prestasi belajar siswa dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Mental Activities Learning secara rata rata sebesar 77.94 (77.94%). Hal ini berada diatas SKBM yang telah ditentukan pada awal pembelajaran sebesar 65. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil evaluasi pada siklus II dinyatakan 77.94 (77.94%) dinyatakan tuntas. Melalui Penerapan metode pembelajaran Mental Activities Learning mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat Mengefektifitaskan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil wawancara dengan sebagian siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode pembelajaran Mental Activities Learning sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar. Sehingga dalam kegiatan penelitian ini dapat dinyatakan berhasil atau Tuntas.
Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika/IPA Melalui Discovery Learning Pada Siswa Kelas VIII-A Semester Ganjil Di SMP Negeri 1 Pringkuku, Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2018/2019. Nanang Agus Setyawan. S.Pd.
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 6 No 3 (2021): Volume 6 No.3 Tahun 2021
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.612 KB)

Abstract

Dalam proses belajar mengajar dan dalam pemberian soal – soal tes atau ulangan harian yang diberikan oleh guru bidang studi setelah kompetensi dasar selesai, tidak semua siswa menguasai konsep setiap kompetensi dasar yang sesuai yang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui Melalui dari Discovery Learning (Pembelajaran yang mengembangkan hasil penemuan peserta didik) bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal soal test hasil belajar bidang studi Fisika/IPA. 2) Agar supaya pelajar yang mendapatkan remidi bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal soal test hasil belajar bidang studi Fisika/IPA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada Siklus I Dari hasil prestasi belajar tersebut diatas dapat disimpulkan secara rata rat hasil prestasi belajar siswa menunjukkan 63,73 dengan prosentase sebesar 63,72%. Hal ini masih rendah dari SKBM yang telah ditentukan sebesar 70 atau 70%. Maka Kegiatan penelitian ini perlu diadakan penelitian pada siklus ke II dan masih dinyatakan belum berhasil. Pada Siklus II Dari hasil prestasi belajar tersebut diatas dapat disimpulkan secara rata rat hasil prestasi belajar siswa menunjukkan 67,33 dengan prosentase sebesar 67.33%. Hal ini masih rendah dari SKBM yang telah ditentukan sebesar 70 atau 70%. Maka Kegiatan penelitian ini perlu diadakan penelitian pada siklus ke II dan masih dinyatakan belum berhasil. Pada Siklus III hasil prestasi belajar tersebut diatas dapat disimpulkan secara rata rat hasil prestasi belajar siswa menunjukkan 81,41 dengan prosentase sebesar 81,41%. Hal ini diatas dari SKBM yang telah ditentukan sebesar 70 atau 70%. Maka Kegiatan penelitian ini Tidak perlu diadakan penelitian pada siklus berikutnya dan dinyatakan berhasil.
Meningkatkan Hasil Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan/Penjaskes Melalui Teknik Pembelajartan Self Esteem Approach Pada Siswa Kelas VIII-C Semester Genap Di SMP Negeri 1 Pringkuku, Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2018/2019. Sigit Widyanto, S.Pd.
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 6 No 3 (2021): Volume 6 No.3 Tahun 2021
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.427 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah Melalui kegiatan belajar yang menekankan pada Self Esteem Approach (Pendekatan Pembelajaran yang mengembangkan kesadaran akan harga diri peserta didik) siswa diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan di sekolah. Dengan Self Esteem Approach , bukan mendengarkan ceramah dan mencatat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tujuan penelitian tersebut berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dibuktikan dengan adanya hasil penelitian berikut : pada Siklus I dapat diketahui kategori kurang dalam Prestasi Belajar belajar adalah nilai 5 dengan frekuensi 4 dan prosentase 10.00%, kategori nilai sedang adalah nilai 6 dengan frekuensi 10 dan prosentase 10-.00%, sedangkan kategori hasil belajar cukup adalah nilai 7 dengan frekuensi 13 dan prosentase 32.5%, nilai cukup baik adalah 8 dengan frekuensi 10 dan prosentase 25.0%, nilai baik adalah 9 dengan frekuensi 3 dengan prosentase 7.5% dan nilai sangat baik adalah 10 dengan frekuensi 0 dan prosentase 0%. Dengan nilai rata rata pada siklus I ini adalah 68.33. hal ini masih dibawah SKBM 75. sehingga perlu dilakukan kegiatan pada siklus berikutnya. Dan Pada siklus yang ke II strategi pembelajaran Self Esteem Approach . diketahui kategori kurang dalam Prestasi Belajar belajar adalah nilai 5 dengan frekuensi 0 dan prosentase 0%,kategori nilai sedang adalah nilai 6 dengan frekuensi 3 dan prosentase7.50% sedangkan kategori hasil belajar cukup adalah nilai 7 dengan frekuensi 9 danprosentase 225%, nilai cukup baik adalah 8 dengan frekuensi 13 dan prosentase 32.00% nilai baik adalah 9 dengan frekuensi 10 dengan prosentase 25.00%dan nilai sangat baik adalah 10 dengan frekuensi 5dan prosentase 12.50% dan rata rata nilai pada siklus II ini sebesar 86.11. Berdasarkan pada kegiatan siklus 2 tersebut, peneliti melakukan refleksi dari hasil kegiatan penelitian sebagai berikut : (1) terlihat ada peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dibandingkan dengan kegiatan belaajr mengajar sebelumnya (menggunakan strategi tradisional), (2) beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, (3) beberapa siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan (4) kegiatan diskusi sudah terkesan hidup dan berjalan, tidak lagi didominasi oleh siswa yang pandai. Sehingga dalam penelitian ini dapat dinyatakan Tuntas dan Berhasil.
Mengapresiasikan Hasil Prestasi Belajar Belajar Bahasa Indonesia Melalui Metode Multipt Accut Learning Pada Siswa Kelas VII-A Semester Genap Di SMP Negeri 1 Nguntoronadi, Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2017/2018. Wiwik Pujirahayu
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 6 No 3 (2021): Volume 6 No.3 Tahun 2021
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.974 KB)

Abstract

Melalui penggunaan metode Multipt Accut Learning (Pembelajaran yang mengembangkan seluruh potensi peserta didik) akan memperoleh beberapa keuntungan bagi guru dan bagi siswa. Hal ini dapat dilihat melalui kegiatan pada setiap siklusnya, sehingga pada siklus I ini data di atas dapat kita lihat dari hasil aktifitas siswa yang memiliki aktifitas baik dalam kegiatan belajar sebanyak 3 (9,38%) dan sedang sebanyak 11 (34,38%) serta sebanyak 18 (56,25%) menunjukkan aktifitas kurang. Sedangkan hasil pengamatan dari sudut perhatian siswa dalam kegiatan belajar, siswa yang memiliki perhatian baik sebanyak 1 (3,13%), sedangkan sebanyak 7 (21,88%) dan perhatian kurang 24 (75%). data diatas dapat disimpulkan pada Siklus I ini prestasi belajar secara rata rata mencapai 68,29 (68,29%) dari sejumlah siswa sebanyak 32 siswa. Hal ini masih berada di bawah SKBM sebesar 70. Untuk itu perlu diadakan kegiatan pada Siklus yang ke II. Dan Pada Siklus yang ke 2 menunjukkan data di atas dapat kita lihat dari hasil aktifitas siswa yang memiliki aktifitas baik dalam kegiatan belajar sebanyak 25 (78,13%) dan sedang sebanyak 5 (15,63%) serta sebanyak 2 (6,25%) menunjukkan aktifitas kurang. Sedangkan hasil pengamatan dari sudut perhatian siswa dalam kegiatan belajar, siswa yang memiliki perhatian baik sebanyak 25 (78,13%), perhatian orang tua sebanyak 4 (12,5%) dan perhatian kurang 3 (9,38%). Dari data di atas dapat kita simpulkan bahwa dengan metode Multipt Accut Learning dapat meningkatkan aktifitas dan perhatian siswa pada Pembelajaran Bahasa Indonesia. Dari 32 siswa yang mencapai ketuntasan 70% ada 14 siswa, yang mencapai ketuntasan 80% ada 19 siswa, yang mencapai ketuntasan 90% ada 7 siswa. Sedangkan untuk ketuntasan Madikal mencapai 78,26,25%. Jadi ketepatan pembelajaran dengan menggunakan metode Multipt Accut Learning dinyatakan tuntas. Dari data diatas dapat disimpulkan pada Siklus II ini prestasi belajar secara rata rata mencapai 76,66 (76,66%) dari sejumlah siswa sebanyak 32 siswa. Hal ini masih berada di atas SKBM sebesar 70. Untuk itu tidak perlu diadakan kegiatan pada Siklus berikutnya, Sehingga pembelajaran dengan menggunakan metode Multipt Accut Learning dinyatakan Tuntas.
Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match Materi Plantae Pada Siswa Kelas X-MIPA-2 SMA Negeri 1 Bondowoso Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 Hidayati, S.Pd., Nurul
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 6 No 3 (2021): Volume 6 No.3 Tahun 2021
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.765 KB)

Abstract

Latar belakang masalah penelitian ini adalah proses pembelajaran biologi yang kurang variatif dan tidak ada inovasi pembelajaran sehingga berujung pada rendahnya aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas X-MIPA-2 SMA Negeri 1 Bondowoso Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk meningkatan aktivitas dan hasil belajar biologi dengan menggunakan model pembelajaran make a match. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus dengan model penelitian mengacu pada model spiral dari S. Kemmis dan McTaggart. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran make a match dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa. Terbukti dari pengukuran tingkat aktivitas belajar biologi siswa kelas X-MIPA-2 SMA Negeri 1 Bondowoso pada kondisi awalhanya 11 siswa atau 40,74%, pada siklus I menjadi18 siswa atau 66,67%, dan pada siklus II menjadi27 siswa atau 100%, dan peningkatan ketuntasan dan hasil belajar biologi siswa yang awalnya pada pembelajaran pra siklus siswa yang tuntas ada 8 siswa atau 29,63%, pada siklus I mengalami kenaikan menjadi17 siswa atau 62,86%, dan pada siklus II menjadi25 siswa atau 92,59%. Hasil ini sesuai dengan indikator yang ditentukan, yakni siswa yang mendapat nilai mencapai KKM 70 di atas 85%.Adapun peningkatan nilai rata-rata hasil belajar meningkat dari 58,15 pada kondisi awal, pada siklus I menjadi 68,15, dan pada siklus II menjadi 78,89. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran make a match pada pembelajaran biologi materi plantae dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X-MIPA-2 SMA Negeri 1 Bondowoso Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018.
Peningkatan Hasil Belajar Melakukan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Model Rotating Trio Exchange Siswa Kelas I SDN Cangkring 1 Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo Eko Sulistyawati, S.Pd.SD
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 6 No 3 (2021): Volume 6 No.3 Tahun 2021
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.079 KB)

Abstract

Berdasarkan hasil observasi di Kelas I SDN Cangkring 1 Krembung Kabupaten Sidoarjo, maka diperoleh data rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran Matematika. Hal ini dilihat dari data prestasi Matematika mencapai mean skor 57,20 dan siswa yang dinyatakan tuntas belajar hanya 52,00% dengan standar ketuntasan minimal ditetapkan 75. Diharapkan dengan adanya penerapan pembelajaran kooperatif model Rotating Trio Exchange ini terjadi peningkatan hasil belajar Matematika, mean skor meningkat menjadi 75 atau lebih dan siswa yang dinyatakan tuntas belajar mencapai 75% dari keseluruhan jumlah siswa di Kelas I. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan dalam 3 siklus, tiap siklus terdiri atas 2 pertemuan dan tiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit), dan setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, wawancara dan jurnal. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan pada mata pelajaran Matematika melalui Pembelajaran Kooperatif model Rotating Trio Exchange Siswa Kelas I SDN Cangkring 1 Krembung Kabupaten Sidoarjo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar dapat ditingkatkan dengan pembelajaran kooperatif model Rotating Trio Exchange. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kenaikan nilai rerata kelas dalam setiap siklusnya. Masing-masing siklus I sebesar 73,40, siklus II sebesar 78,80 dan siklus III 84,80. Selain itu peningkatan ini juga didukung dengan adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa yaitu pada siklus I sebesar 60,00%, siklus II meningkat menjadi 84,00% dan siklus III meningkat dengan pesat sebesar 96,00%.
Peningkatan Hasil Belajar Mengenal Perbandingan Dan Skala Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Siswa Kelas V SDN Wonomlati Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo Endah Miyastutik, S.Pd.
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 6 No 3 (2021): Volume 6 No.3 Tahun 2021
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.095 KB)

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa kemampuan siswa dalam bidang Matematika khususnya pada kompetensi dasar mengenal konsep perbandingan dan skala sangat rendah, yakni 42,86% dari jumlah siswa memiliki nilai di bawah standar ketuntasan dengan nilai rerata yang dicapai 66,67. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang fatal. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Two Stay Two Stray. Apabila guru menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa memahami konsep Mengenal konsep perbandingan dan skala. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengenal konsep perbandingan dan skala melalui metode Two Stay Two Stray pada siswa Kelas V, melalui metode Two Stay Two Stray Siswa Kelas V SDN Wonomlati Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020. Peranan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam meningkatkan kemampuan Matematika ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : siklus I 70,00; siklus II 75,48; dan siklus III 79,76. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar, yaitu pada siklus I 61,91%, siklus II 76,19%, siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%. Kenyataan membuktikan bahwa penggunaan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam proses pembelajaran dapat meningkatan kemampuan dan hasil belajar Matematika pada kompetensi dasar mengenal konsep perbandingan dan skala.
Peningkatan Hasil Belajar Melaporkan Hasil Wawancara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi Peer Lessons Siswa Kelas IV SDN Mojoruntut 2 Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo Nunuk Nurlaili, S.Pd.
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 6 No 3 (2021): Volume 6 No.3 Tahun 2021
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.448 KB)

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa pemahaman konsep siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi dasar Melaporkan hasil wawancara. sangat rendah, yakni hanya 10 siswa dari 20 siswa yang dinyatakan tuntas belajar dan nilai rerata yang dicapai hanya 55,75. Apabila guru menerapkan model pembelajaran Peer Lessons diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa terampil dalam Melaporkan hasil wawancara. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 3 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep Melaporkan hasil wawancara melalui metode Peer Lessons pada siswa. Peranan Strategi Peer Lessons dalam meningkatkan pemahaman konsep mata pelajaran Bahasa Indonesia materi ajar Melaporkan hasil wawancara.ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) yakni : pada siklus I 72,25; siklus II 75,25, dan siklus III 80,50. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar yaitu pada siklus I hanya 65,00%, siklus II meningkat menjadi 75,00%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100% Kenyataan membuktikan bahwa penggunaan strategi Peer Lessons dalam proses pembelajaran dapat meningkatan pemahaman konsep mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi ajar Melaporkan hasil wawancara.
Peningkatan Hasil Belajar Membedakan Berbagai Bunyi Bahasa Pada Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Pembelajaran Model Elaborasi (EB) Siswa Kelas I-B SDN Krembung 1 Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo Nurul Pangestuti, S.Pd
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 6 No 3 (2021): Volume 6 No.3 Tahun 2021
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.063 KB)

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa keterampilan siswa untuk bidang Bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi dasar membedakan berbagai bunyi bahasa sangat rendah, yakni hanya 53,33% dari jumlah siswa dinyatakan tuntas belajar dan nilai rerata yang dicapai hanya 57,67. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang fatal. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Elaborasi. Apabila guru menerapkan model pembelajaran Elaborasi diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa terampil dalam pembelajaran berkompetensi dasar Membedakan berbagai bunyi bahasa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan kompetensi dasar Membedakan berbagai bunyi bahasa melalui metode Elaborasi pada siswa Kelas I-B, maka tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut : Meningkatkan hasil belajar Membedakan berbagai bunyi bahasa melalui metode Elaborasi Siswa Kelas I-B SDN Krembung 1 Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan Model Pembelajaran Elaborasi dalam meningkatkan hasil belajar Membedakan berbagai bunyi bahasa ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) yakni : pada siklus I 67,33; siklus II 73,67, dan siklus III 80,50. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 66,67%, siklus II meningkat menjadi 73,33%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.

Page 1 of 2 | Total Record : 12