cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
TELKA - Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol
ISSN : 25021982     EISSN : 25409123     DOI : -
Jurnal TELKA merupakan jurnal yang sepenuhnya diperiksa oleh Redaksi Ahli yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Redaksi menerima artikel ilmiah berupa hasil penelitian, gagasan, dan konsepsi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Jurnal ini terbit 2 kali secara online dan cetak (terbatas) dalam setahun, yaitu pada bulan Mei dan November. Jurnal meliputi bidang ilmu Teknik Elektro, maupun studi-studi interdisipliner yang terkait. Bidang-bidang tersebut meliputi, antara lain: Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi, Kontrol, dan Sistem Tenaga.
Arjuna Subject : -
Articles 119 Documents
Evaluasi Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya On Grid di Laboratorium B PLN UPDL Pandaan Suhardhika Sih Sudewanto; Munawar Agus Riyadi
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 8, No 2 (2022): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v8n2.165-174

Abstract

Pemerintah telah menetapkan program untuk mencapai target bauran energi dari energi baru dan terbarukan (EBT). PLN UPDL Pandaan turut serta menyukseskan program ini dengan membangun sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atap gedung Laboratorium B. PLTS yang dibangun adalah tipe on grid dengan kapasitas 8 kWp. Komponen PLTS on grid adalah panel photovoltaic (PV), inverter, pengaman dan aksesoris pendukung. Dengan evaluasi efisiensi dari sisi produksi dan pemakaian, serta analisis finansial kebutuhan pelatihan, pemasangan PLTS on grid diharapkan mampu menurunkan pembayaran listrik. Selain itu, PLTS on grid ini bisa dijadikan sebagai modul pembelajaran baru di PLN UPDL Pandaan. Hasil perhitungan dan eksperimen menunjukkan penghematan lebih dari 30% per tahun dan NPV 0. Dengan demikian, PLTS ini layak untuk dibangun dan dikembangkan pada gedung lainnya.The government has set a program to achieve the energy mix target of new and renewable energy (EBT). PLN UPDL Pandaan participated in this program by building a Solar Power Plant (PLTS) system on the roof of the Laboratory B building. The PLTS being built is of the on-grid type with capacity of 8 kWp. PLTS on grid components are photovoltaic (PV) panels, inverters, safety and supporting accessories. By evaluating efficiency in terms of production and use, as well as financial analysis of training needs, PLTS on grid is expected to reduce electricity payments. In addition, this on-grid PLTS can be used as a new learning module at PLN UPDL Pandaan. The results of calculations and experiments show savings of more than 30% per year and NPV 0. Thus, this PLTS is feasible to build and develop on other buildings.
Rancang Bangun Smart Home berbasis IoT Menggunakan Telegram Messenger Bot dan NodeMCU ESP 32 Ali Nur Fathoni; Khusnul Khotimah
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 9, No 1 (2023): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v9n1.34-43

Abstract

Sistem smart home saat ini telah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Smart home mampu memberikan keamanan dan kenyamanan pada penghuni rumah. Sistem ini bekerja dengan mengontrol beberapa peralatan rumah tangga. Pada umumnya sebagian besar sistem kendali peralatan listrik rumahan masih bersifat manual yaitu dengan menghubungkan peralatan listrik pada stop kontak atau menekan saklar secara langsung. Penerapan sistem kendali manual seringkali membuat pengguna lupa mematikan saklar atau peralatan elektronik lainya saat sedang keluar rumah. Oleh karenanya, pengguna diharuskan untuk mematikan secara manual dengan kembali ke rumah atau terkadang dibiarkan menyala oleh pemilik rumah. Penerapan sistem kendali yang dapat dioperasikan dari jarak jauh diperlukan untuk mengatasi hal ini. Sistem ini mampu membuat pengoperasian dan pemantauan peralatan listrik menjadi lebih efisien. Pada penelitian ini, prototipe sistem smart home dibuat dengan memanfaatkan fitur chat yang tersedia pada Telegram yang dipakai untuk mengontrol relay modul. Sistem bot pada Telegram digunakan sebagai pengirim dan penerima pesan untuk mengontrol relay modul yang terhubung pada peralatan kelistrikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development. Sistem dikembangkan menggunakan Modul NodeMCU ESP32 perangkat lunak Micropython. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, menunjukkan bahwa hasil uji kelayakan rata-rata keseluruhan adalah 84% yang meliputi aspek desain alat, aspek kinerja alat, aspek kemudahan pengoperasian dan implementasi. Penilaian hasil uji kelayakan diberikan oleh narasumber ahli dibidangnya sehingga menunjukkan bahwa prototipe ini sudah cukup baik dan layak untuk diterapkan pada sebuah rumah. The smart home system is now widely applied in everyday life. Smart home can provide security and comfort to the occupants of the house. This system works by controlling several household appliances. In general, most control systems for home electrical equipment are still manual, namely by connecting electrical equipment to a wall socket or pressing the switch directly. The application of a manual control system often makes users forget to turn off switches or other electronic equipment when leaving the house. Therefore, the user must turn it off manually by returning home, or sometimes it is left on by the homeowner. The application of a control system that can be operated remotely is required to overcome this. This system can make the operation and monitoring of electrical equipment more efficient. In this study, a smart home system prototype was created by utilizing the chat feature available on Telegram, which controls the relay module. The bot system on Telegram is used as a message sender and receiver to control relay modules connected to electrical equipment. The method used in this research is Research and Development. The system was developed using the NodeMCU ESP32 Module and Micropython software. Based on the tests conducted, the overall average due diligence result is 84% , including aspects of tool design, tool performance, and ease of operation and implementation. Expert sources assessed the feasibility test results in their fields to show that this prototype was good enough and feasible to be applied to a house.
Deteksi Denyut Jantung Embrio Ikan Oryzias Celebencis Menggunakan Dekomposisi Kuantil Abu-Abu Inna Ekawati; Annisa Firasanti
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 9, No 1 (2023): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v9n1.62-73

Abstract

Studi ini mengembangkan pendekatan untuk mengekstrak ciri warna sebagai referensi utama untuk mendeteksi area objek yang bergerak dalam video. Video dalam proyek ini memuat rekaman denyut jantung ikan Oryzias Celebencis yang masih dalam rupa embrio. Metode yang diusulkan pertama-tama melakukan penapisan frame berwarna dalam ruang RGB memakai filter median dan bilateral. Lalu, frame yang telah ditapis menjalani proses konversi ke ruang warna abu-abu. Pada titik ini, frame keabuan akan diurai memakai pendekatan kuantil, ke segmen-segemen warna pembentuknya. Segemen ini dideteksi keberadaan pergerakan objek didalamnya sekaligus disertai dengan perhitungan denyutannya yang timbul berdasarkan pelebaran/penyusutan region objek saat proses pemompaan darah oleh jantung. Metode yang diajukan mampu mengekstrak objek bergerak dalam video dengan IoU sebesar 85% luasan area objek yang bergerak. Penelitian ini berhasil mendeteksi jantung dengan MSE sebesar 0,5; lebih kecil jika dibandingkan dengan rata-rata intensitas objek bergerak yang deteksi oleh software imageJ yang mendapatkan nilai MSE sebesar 396,625. Metode yang diusulkan mampu mengurangi pembentukan puncak palsu dalam grafik puncak/lembah denyutan jantung. This study develops an approach to extract colour characteristics as the primary reference for detecting areas of moving objects in video. The video in this project contains recordings of the heartbeat of the Oryzias Celebencis fish, which is still in the form of an embryo. The proposed method first performs filtering of coloured frames in RGB space using median and bilateral filters. Then, the filtered frame converts to a grey colour space. The grey frame will be decomposed using a quantile approach into its constituent colour segments. This segment detects the presence of the object's movement and the calculation of its pulsation that arises based on the pulsation of the object's region during the process of blood pumping by the heart. Our method can extract moving objects in video with an IoU of 85% of the moving object area. We have detected a heart with an MSE of 0.5, more minor than the average intensity of moving objects detected by the ImageJ software, which obtained an MSE value of 396,625. Our proposed method can reduce the formation of false peaks in the heart rate peak/valley graph.
Implementasi Desain Sistem Digital: Simulasi Perancangan Sistem Teller Bank Berbasis FPGA Resa Pramudita; Muhammad Adli Rizqulloh; Roer Eka Pawinanto; Carolina Patrycia Maryana; Muhammad Hasanul Fikri; Riana Sukma Dewi
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 9, No 1 (2023): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v9n1.22-33

Abstract

Sistem antrian elektronik merupakan sebuah perangkat elektronik yang sering digunakan di bank dan tempat umum lainnya yang memerlukan antrian seperti rumah sakit, puskesmas dll. Perancangan sistem ini biasanya dilakukan dengan menggunakan mikrokontroller. Pada penelitian ini sistem dirancang menggunakan FPGA. Penelitian ini bertujuan sebagai studi awal sebelum diimplementasikan ke dalam sistem ASIC dimana kelebihan dari sistem ASIC adalah dapat membuat desain sistem yang terintegrasi dalam satu IC dan memiliki fungsi spesifik. Selain itu penggunaan daya juga lebih rendah. Simulasi pada rangkaian ini menggunakan ModelSim dan untuk proses Synthesis menggunakan Quartus. Intelectual Property (IP) yang dirancang akan diimplementasikan pada device EP4CE6E22C8. IP Teller Machine memiliki 5 input dan 3 output. Arsitektur sistem yang telah dirancang hanya menggunakan daya sebesar 65.46mW. IP Teller Machine yang telah dibuat ini mampu menerima sinyal dengan frekuensi maksimal mencapai 206.53MHz. Counter 4 bit internal mampu menerima input sinyal dengan frekuensi mencapai 402.09MHz. IP Core yang telah dirancang ini selain dapat digunakan untuk Teller Machine dapat juga digunakan sebagai Multiple Input High Speed Counter. An electronic queuing system is an electronic device often used in banks and other public places requiring queuing, such as hospitals, health centers, etc. The design of this system is usually done using a microcontroller. In this study, the system was designed using FPGA. This research is intended as an initial study before it is implemented into the ASIC system, where the advantage of the ASIC system is that it can make a system design that is integrated with one IC and has specific functions. In addition, the power usage is also lower. Simulation on this circuit uses ModelSim, and the Synthesis process uses Quartus. The designed Intellectual Property (IP) will be implemented on the EP4CE6E22C8 device. IP Teller Machine has 5 inputs and 3 outputs. The system architecture that has been designed uses only 65.46mW of power. The IP Teller Machine that has been made can receive signals with a maximum frequency of up to 206.53MHz. The internal 4-bit counter can receive input signals with frequencies up to 402.09MHz. Apart from being used for Teller Machines, the IP Core that has been designed can also be used as a Multiple Input High-Speed Counter.
Deteksi Kekeruhan untuk Memantau Kualitas Air Berbasis IoT Andrijani Sumarahinsih; Sri Aji Eka Mahendra; Muhamad Zidan Dholifun Nafsi
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 9, No 1 (2023): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v9n1.74-83

Abstract

Kualitas air merupakan bagian yang sangat penting dalam kesehatan manusia. Parameter wajib dalam parameter fisik kualitas air yang harus diperiksa salah satunya adalah kekeruhan. Rancangan sistem ini sebagai penelitian awal kualitas air dengan deteksi kekeruhan secara otomatis yang dapat dipantau dari jarak jauh menggunakan aplikasi blynk di smartphone. Keluaran sensor turbidity diolah oleh mikrokontroler NodeMCU ESP8266 dan ditampilkan pada aplikasi IoT Blynk app yang terintregasi dengan sistem Android melalui Wi-Fi. Pengukuran kekeruhan dilakukan pada tiga kondisi air yaitu air keruh, air agak keruh, dan air jernih. Hasil pengukuran pada tiga kondisi air menunjukkan air jernih dengan kekeruhan kurang dari 2 NTU, nilai tegangan kurang dari 3 V, pada air agak keruh dengan 28 NTU, nilai tegangan 2 V, dan pada air keruh lebih dari 75 NTU, nilai tegangan kurang dari 0.5 V. Water quality is an essential part of human health. One of the mandatory parameters in the physical parameters of water quality must be examined is turbidity. The design of this system is initial research of water quality with automatic turbidity detection, which can be monitored remotely using a Blynk application on a smartphone. The turbidity sensor output is processed by the NodeMCU ESP8266 microcontroller and displayed on the IoT Blynk App, which is integrated with the Android system via Wi-Fi. Tests were carried out in three conditions: turbid, slightly turbid, and clear water. Test results for three water conditions show clear water with turbidity less than 2 NTU, a voltage value less than 3 V, slightly turbid water with 28 NTU, a voltage value of 2 V, and turbid water more than 75 NTU, a voltage value of less than 0, 5V
Analisis Perbandingan Algoritma Decision Tree, Random Forest, dan Naïve Bayes untuk Prediksi Banjir di Desa Dayeuhkolot Muhammad Bagas Arya Darmawan; Favian Dewanta; Sri Astuti
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 9, No 1 (2023): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v9n1.52-61

Abstract

Bencana alam yang masih terjadi di kota–kota atau daerah di sepanjang bantaran sungai adalah bencana banjir. Bencana ini sering terjadi di Kabupaten Bandung, khususnya Desa Dayeuhkolot. Penyebab banjir umumnya karena volume air sungai meningkat dan intensitas curah hujan yang tinggi. Di Desa Dayeuhkolot, pencegahan banjir sulit dilakukan karena ketidakakuratan data dalam prediksi banjir yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memprediksi banjir yang lebih akurat dengan performa dan akurasi yang lebih baik. Penelitian ini menggunakan dataset yang diperoleh dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum untuk wilayah Dayeuhkolot dengan parameter tinggi muka air sungai dan intensitas curah hujan dari tahun 2015 – 2018. Metode yang digunakan untuk mendeteksi terjadinya banjir yaitu dengan algoritma machine learning Decision Tree, Random Forest, dan Naïve Bayes. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa metode dengan performa terbaik adalah Random Forest dibandingkan metode lain dengan rata–rata nilai akurasi, presisi, recall, dan f1-score masing-masing sebesar 99,05%, 97,91%, 99,18%, 98%, serta nilai waktu komputasi rata rata 0,2561 detik dari 3 kali pengujian yang dilakukan berdasarkan rasio pembagian data yang berbeda. A natural disaster still happening in the cities or districts along riverbanks is a flood disaster. This disaster frequently occurs in Bandung Regency, especially Dayeuhkolot Village. The cause of the flooding is generally due to increased river water volume and high rainfall intensity. At Dayeuhkolot Village, flood prevention is difficult because of the inaccurate data in flood predictions provided by the local government to the local community. Therefore, research was made to predict the flood with better performance and accuracy. This research uses a dataset from Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum for the Dayeuhkolot area with river water level and rainfall intensity parameters from 2015 – 2018. Machine learning algorithms with Decision Trees, Random Forests, and Naïve Bayes are used to detect flood disasters. From the experiment result, the method with the best performance is Random Forest, with the other methods with average values of accuracy, precision, recall, and f1-score are 99.05%, 97.98%, 99.18%, and 98%, respectively. The average value of computation time is 0.25616072 seconds from 3 times the tests were carried out based on different data partitions.
Penyeimbangan Beban Sistem Kelistrikan Tiga Fasa Berbasis Fuzzy Logic Aji Ragasukma Sutejo; Sutedjo Sutedjo; M Machmud Rifadil; Regina Salsabila
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 9, No 1 (2023): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v9n1.1-8

Abstract

Ketidakseimbangan beban pada suatu sistem distribusi tenaga listrik selalu terjadi dikarenakan pembagian beban satu fasa tidak merata. Membiarkannya dalam waktu lama akan menyebabkan arus netral. Ketidakseimbangan beban ini terjadi karena adanya perbedaan nilai arus yang signifikan pada setiap fasanya. Untuk mengatasi ketidakseimbangan beban yang berlebihan maka kami membuat penelitian penyeimbangan beban sistem kelistrikan tiga fasa berbasis Fuzzy Logic yang telah dirancang dengan standar ketidakseimbangan beban 5% menurut IEC yang membandingkan arus setiap fase. Logika Fuzzy mempunyai efek mendeteksi fasa dengan arus seperti saat fasa R mempunyai arus yang lebih banyak dari fasa yang tersisa. Relai akan memberikan efek memutus beban fasa R dengan skala prioritas terendah terlebih dahulu. Sebelum dilakukan penyeimbangan beban hasil presentase ketidakseimbangan beban sebesar 7.34%. Tindakan penyeimbangan beban membuat ketidakseimbangan beban menjadi 2.39%. Nilai ini sudah memenuhi standar ketidakseimbangan beban dari IEC. Load imbalance in an electric power distribution system always occurs due to the uneven distribution of single-phase loads. Leaving it on for a long time will cause a neutral current. This load imbalance occurs because there is a significant difference in the current value of each phase. To overcome excessive load imbalance, we conducted a study on balancing a three-phase electrical system based on Fuzzy Logic which has been designed with a 5% load imbalance standard according to the IEC, which compares the currents of each phase. Fuzzy logic detects phases with currents, such as when phase R has more current than the remaining phases. The relay will have the effect of breaking the R phase load with the lowest priority scale first. Prior to load balancing, the percentage of load imbalance was 7.34%. The load balancing action brings the load unbalance to 2.39%. This value meets the IEC load unbalance standard.
Akuisisi Data pada Sistem Monitoring Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) Nivika Tiffany Somantri; Setya Rizqi; Naftalin Winanti; Dede Furqon Nurjaman
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 9, No 1 (2023): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v9n1.9-21

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi monitoring saat ini membantu manusia mempermudah melakukan pekerjaan. Sebagai contoh, monitoring PLTMH dapat digunakan untuk memperoleh data untuk memprediksikan kebutuhan energi listrik. Data yang akan digunakan dihasilkan dari proses pengambilan, pengiriman, penerimaan sampai data dapat ditampilkan dan disimpan dalam piranti penyimpan. Sistem monitoring PLTMH ini berbasis JSN, membutuhkan modul komunikasi serta data logger. Penempatan logger data diperlukan model yang paling sesuai untuk memenuhi spesifikasi data yang diinginkan dan dapat disimpan dalam piranti penyimpanan dalam format “.txt”. Pada penelitian ini digunakan 2 model. Model 1 menempatkan logger data pada rangkaian pengirim dan Model 2 pada rangkaian penerima, sehingga parameter keberhasilan terlihat pada spesifikasi kesamaan data yang dihimpun berdasarkan waktu dan disimpan dalam piranti penyimpanan serta ditampilkan pada serial monitor. Hasil pengujian sampel akuisisi data yang diambil menunjukkan kecepatan putar sebesar 4693 rpm dan frekuensi 156 Hz. Data ini ditampilkan pada serial monitor dan piranti penyimpanan menunjukkan data yang sama. Uji Model 1 tidak menghasilkan data yang bersesuaian dengan pembacaan sensor, sedangkan uji Model 2 yang menempatkan logger data pada rangkaian pengirim dihasikan data yang bersesuain berdasarkan setting waktu pada RTC untuk waktu nyata, serta kesesuaian dari pembacaan sensor pada SD Card maupun serial monitor. Sehingga perancangan Model 2 lebih sesuai untuk penerapan sistem monitoring akuisi data PLTMH berbasis JSN yang informasi datanya dapat digunakan dalam keperluan peramalan energi pada masa mendatang. The rapid development of monitoring technology is currently helping humans make it easier to do work. For example, monitoring of PLTMH can be used to obtain data to predict electricity demand. The data to be used is generated from taking, sending, and receiving until the data can be displayed and stored in a storage device. This MHP monitoring system is based on JSN, requiring communication modules and data loggers. Placement of the data logger requires the most appropriate model to meet the desired data specifications. It can be stored in a storage device in “.txt” format. This study used two models. Model 1 places a data logger on the sending circuit and Model 2 on the receiving circuit so that the parameters of success are visible in the data similarity specifications collected by time, stored in a storage device, and displayed on a serial monitor. The test results for the data acquisition samples showed a rotational speed of 4693 rpm and a frequency of 156 Hz. This data is displayed on the serial monitor, and the storage device shows the same data. The Model 1 test did not produce data that corresponded to sensor readings, while the Model 2 test, which placed a data logger on the sending circuit, generated data that corresponded to the time setting on the RTC for real-time, as well as the suitability of the sensor readings on the SD Card and serial monitor. So the design of Model 2 is more suitable for implementing a JSN-based MHP data acquisition monitoring system whose data information can be used for future energy forecasting purposes.
Analisis Quality of Service Modul NRF24L01 pada Sistem Stasiun Cuaca Lokal Loudry Achmad Tiransri; Favian Dewanta; Hilal Hudan Nuha
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 9, No 1 (2023): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v9n1.44-51

Abstract

Internet of Things sering dimanfaatkan untuk menggantikan pekerjaan manusia secara otomatis, salah satu contohnya adalah sistem stasiun cuaca lokal. Stasiun cuaca lokal sering kali digunakan untuk melakukan pengamatan dan pendeteksian cuaca di kawasan rawan bencana yang belum terjangkau oleh jaringan internet. Sehingga pembuatan sistem stasiun cuaca lokal sering menggunakan modul pengiriman data secara nirkabel sebagai hub yang menghubungkan gateway jaringan dengan perangkat yang berada jauh di lapangan. Salah satu modul pengiriman secara nirkabel tersebut adalah modul NRF24L01 yang merupakan modul Wireless Personal Area Networks (WPAN) dengan daya kecil tetapi memiliki kecepatan pengiriman data yang tinggi. Sehingga pada penelitian ini penulis mengimplementasikan modul NRF24L01 pada sistem stasiun cuaca lokal dan melakukan analisis Quality of Service (QoS) dari komunikasi tersebut. Eksperimen dilakukan dengan cara pengiriman informasi dari transmitter menuju receiver yang bergerak bebas pada jarak tertentu dan kondisi kanal tertentu yang merepresentasikan LOS dan non-LOS. Selanjutnya, perhitungan quality of service (QoS) dari komunikasi antar modul NRF24L01 tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Best Effort Service, dengan nilai packet loss sebesar 21,67% pada jarak pengiriman efektif yang kurang dari 300 meter dan kanal yang bersifat LOS, serta nilai packet loss sebesar 4,55% pada jarak pengiriman efektif yang kurang dari 70 meter dan kanal yang bersifat non-LOS. The Internet of Things is often used to replace human work automatically; one example is a local weather station system. Local weather stations often observe and detect weather in potential disaster areas the internet network has not reached. So, creating a local weather station system often uses wireless modules as a hub that connects the network gateway with devices far in the field. One of the wireless modules is the NRF24L01 module, a Wireless Personal Area Networks (WPAN) module with a small power but high data-sending speed. So in this study, the author implements the NRF24L01 module on the local weather station system and conducts a Quality of Service (QOS) analysis of the communication. The experiment was carried out by sending information from the transmitter to the receiver that moved freely at a certain distance and certain canal conditions representing LOS and Non-LOS. Furthermore, the calculation of the Quality of Service (QOS) of communication between the NRF24L01 module is carried out using the Best Effort Service method, with a loss packet value of 21.67% at an effective transmission distance of fewer than 300 meters and a LOS channel, and packet value Loss of 4.55% at an effective transmission distance of fewer than 70 meters and a non-LOS channel.

Page 12 of 12 | Total Record : 119