cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. manggarai,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
ISSN : 14441659     EISSN : 25029576     DOI : -
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio (JPKM) is published regularly twice a year in January and June by the Institute for Research and Community Service (LPPM), Santu Paulus College of Teacher Training and Education. This journal contains scientific articles from research in the fields of religion, education, social, culture, and humanities. The JPKM Editorial Team receives scientific articles that have never been published in journals or other media. The published article script has been evaluated through a review and editing process to fit the style of the JPKM.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue " Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio" : 9 Documents clear
Tradisi Roko Molas Poco dalam Hubungannya dengan Penghargaan Terhadap Martabat Perempuan Manggarai Jemali, Maksimilianus; Ngalu, Rudolof; Jebarus, Adrianus
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan salah satu upaya untuk menggali salah satu tradisi dan kearifan lokal masyarakat Manggarai yaitu roko molas poco. Tradisi ini terbilang unik karena hanya terjadi pada saat pendirian rumah adat (mbaru gendang). Tradisi ini coba dihubungkan oleh peneliti dengan konteks penghargaan terhadap martabat kaum perempuan. Tentu, substansinya adalah penamaan (roko molas poco) tidak serta merta dilakukan. Pasti memilikipendasaran dengan landasan filosofis dan kultural yang sangat kuat. pembongkaran pemahaman ini tidak terlepas dari bagaimana mempersepsikan kaum perempuan Manggarai di tengah kebudayaan kontemporer. Bahwa perempuan merupakan sosok yang mesti dihargai. Kaum perempuan adalah subyek yang mesti mendapat perlakukan setaraharkat dan martabatnya. Oleh karena itu, memaknai kearifan lokal merupakan sebuah imperasi bagi pemahaman baru terhadap kaum perempuan. Salah satunya melalui tradisi roko molas poco dalam kebudayaan Manggarai.
Mengembangkan Kreativitas Anak Rahmat, Stephanus Turibius; Sum, Theresia Alviani
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan seorang anak. Pada masa ini, seorang anak harus diberi stimulus tertentu sebagai persiapan untuk memasuki jenjangpendidikan yang lebih tinggi (school readiness). Dengan itu, seorang anak dibantu untuk merangsang perkembangan kepribadiaan, psikomotor, kognitif maupun aspek sosial. Selain itu, usia dini menjadi periode kritis bagi seoranganak. Perkembangan seorang anak selanjutnya sangat ditentukan oleh stimulasi yang dialami anak pada usia dini. Anak akan mempunyai mental yang baik jika sejak usia dini dibekali dengan hal-hal positif dan konstruktif. Bentuk layanan yang diberikan kepada seorang anak sangat menentukan perkembangan kehidupan selanjutnya. Orangtua, pendidik dan masyarakat perlu bekerja sama untuk membentuk mental anak supaya kelak menjadi anak yang berkarakter baik. Salah satu upaya untuk membentuk dan mengembangkan mental anak yang baik adalah adalahdengan mengembangkan kreativitas. Kreativitas menjadi domain yang mesti ditumbuhkembangkan dalam diri anak. Seorang anak mampu mengoptimalkan nilai-nilai potensial dalam dirinya dengan mengembangkan kreativitas.
Relevansi Epistemologi Jhon Locke Tarsan, Vitalis
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini menjelaskan epistemologi John Locke dan relevansinya untuk kontek kita saat ini. Ada empat poin yang akan menjadi penjelasan tentang epistemologinya, yaitu: pertama, gagasan tentang konsep; kedua, konsep pengetahuan; ketiga, kepastian pengetahuan manusia; dan keempat, konsep penilaian, kebenaran, dan kesalahan. Poin terakhir adalah rangkaian epistemologi Jhon Locke yang relevan untuk konteks kita.
Dimensi Teologis Komunikasi Terapeutik Jebarus, Chrispinus H.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasien merupakan subyek pelayanan medis. Pasien mempunyai hak untuk mendapat pelayanan medis yang maksimal dari para tenaga medis. Untuk itu, tenaga medis dituntut untuk melaksanakan asuhan pelayanan medis untuk pasien dengan memandang pasien secara bio-psiko-sosio-spiritual secara komprehensif, sebab tenaga medis sebagai tenaga yang profesional mesti menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggung jawab secara moral. Karena itu, komunikasi merupakan faktor yang paling penting untuk menetapkan hubungan terapeutik antara tenaga medis dan pasien. Menemukan cara yang efektif untukmengatasi hambatan komunikasi akan memberikan kesempatan bagi tenaga medis dalam menjembatani budaya dalam pemberian asuhan kesehatan. Tenaga medis yang menggunakan sumber yang tersedia dan memecahkan masalah saat terdapat kesulitan komunikasi akan lebih bisa membantu klien dan keluarga untuk mengakses pelayanan kesehatandan manfaat dari layanan asuhan kesehatan. Saat tenaga medis mampu berkomunikasi dengan baik dalam bentuk verbal dan tertulis, maka tenaga medis telah membantu pasien untuk bisa mengalami kesembuhan. Dalam hal ini,komunikasi terapeutik sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pasien.
Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif Daur Ulang dalam Pembelajaran Sains Anak Usia 5-6 Tahun. Talu, Adriani Tamo Ina
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alat permainan edukatif daur ulang dapat diartikan sebagai barang-barang bekas di lingkungan sekitaryang dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan dasar dalam kegiatan seni dan kerajinan tangan. Bahan daur ulang yang dimaksudkan adalah kertas bekas (majalah, koran, kantong beras), kardus atau karton, bahan/kain, plastik, kaleng, busa, tali, tutup botol, karet. Pemanfaatan bahan daur ulang menjadikan prinsip pembelajaran sains untukanak usia 5-6 tahun dapat dilaksanakan dengan optimal karena sains merupakan ilmu pengetahuan yang mengajak anak mengeksplorasi dengan bahan-bahan alami yang berasal dari alam. Anak usia dini memiliki kemampuanuntuk mengamati, mengeksplorasi, dan menemukan dunia di sekitar mereka. Kemampuan dan kecenderungan inimerupakan dasar untuk belajar ilmu yang dapat dan harus didorong serta didukung sejak dini. Di samping itu penggunaan alat permainan edukatif dari bahan daur ulang dalam pembelajaran sejak dini mampu menciptakan generasi mendatang yang lebih baik dalam hal pemeliharaan lingkungan sehingga tercapai lingkungan hidup yangsehat bagi seluruh makhluk hidup. Pembiasaan dalam mendaur ulang sampah ditambah dengan kreativitas yang tinggi dalam memanfaatkan alat permainan edukatif dari bahan daur ulang akan membantu anak dan masyarakatdalam peningkatan taraf hidupnya.
Pendekatan PAIKEM sebagai Solusi atas Permasalahan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Arifian, Florianus Dus
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran bahasa Indonesia yang diliputi suasana aktif membuka ruang bagi siswa untuk menjadi subjek dalam pembelajaran yang sungguh menggunakan bahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia yang inovatif menjamin siswauntuk menyalurkan daya jelajahnya atas keterampilan berbahasa sehingga siswa tersebut menjumpai hal-hal baru. Perjumpaan dengan hal-hal baru menginspirasi siswa untuk mengkreasikan produk sebagai hasil sekaligus bukti autentik kinerjanya. Sampai pada titik ini, pembelajaran bahasa Indonesia dikatakan efektif. Pembelajaran yang efektif mendatangkan kenikmatan pembelajaran pada siswa. Oleh karena itu, PAIKEM diyakini dapat mengatasipermasalahan pembelajaraan bahasa Indonesia. Namun, untuk mendesain PAIKEM bahasa Indonesia diperlukan penyelarasan dengan paradigma permikiran terbaru tentang pembelajaran bahasa. Selain itu, diperlukan pentahapan yang jelas atas pembelajaran dan pengelolaan yang memadai atas pengalaman belajar dan serta sumber belajar.
Pengembangan Instrumen PenilaianKemampuan Koneksi Matematis Dalam Konsep-Konsep Matematika SMP Nendi, Fransiskus; Mandur, Kanisius; Makur, Alberta Parinters
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan koneksi matematis adalah salah satu keterampilan proses yang harus dikembangkan dalam diri siswa SMP. Instrumen tes kemampuan koneksi matematis adalah salah satu bagian penting untuk mengukurkemampuan koneksi itu. Dengan demikian, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk memformulasikan atau mendeskripsikan prosedur pengembangan kisi-kisi (blueprint) dan tersusunnya instrumen untuk mengukurkemampuan koneksi matematis di SMP yang tervalidasi konten oleh para ahli.Populasi sumber data adalah guru-guru matematika SMP yang telah tergabung dalam MGMP dan buku matematika/bahan ajar yang digunakan guru SMP. Sampel adalah guru dan buku teks bahan ajar matematika. Sampel guru pada penelitian ini adalah para guru mata pelajaran matematika SMP Negeri 2 Langke Rembong dan sampel buku teks adalah buku-buku sumber matematikaSMP yang digunakan guru-guru SMPN 2 Langke Rembong. Pengembangan instrumen kemampuan koneksi matematisdilakukan menurut prosedur pengembangan tes dan data kualitatif penimbang dianalisis dengan menggunakan formula Aiken’s V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) prosedur pengembangan tes diformulasikan dalam 6tahapan pengembangan, (2) kisi-kisi tes prestasi belajar terdiri atas 6 komponen yang tervalidasi secara memadai oleh para ahli yang ditunjukan oleh nilai 0,70 dengan kategori sangat tinggi. Selain itu, respon guru terhadap pengembangan instrumen yang dibuat cukup bahwa prosedur dan kisi-kisi, serta rubrik penilaian yang telah dirancang dalam penelitian ini memudahkan dan mendorong guru melakukan pengembangan soal sesuai dengan keteranpilanproses matematika sekolah.
Pengembangan Modul Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar Purnami, Wahyuni; Madu, Fransiska Jaiman; Utama, Wigbertus Gaut
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah lingkungan merupakan tanggung jawab bersama baik masyarakat maupun pemerintah. Upaya penanaman rasa peduli lingkungansudah saatnya di tanamkan sejak dini, pada anak-anak. Berbagai upaya untuk menanamkan kepedulian lingkungan yang telah dilakukan antara lain melalui sosialisasi maupun kegiatan praktis dalam rangka menumbuhkan kepeduliaan lingkungan seperti pengelolaan sampah. Selain upaya diatas maka kepedulian lingkungan ini juga akan ditanamkanpada anak melalui proses pembelajaran di sekolah, yaitu melalui mata pelajaran pendidikan lingkungan hidup. Modul untuk mendukung dan menjadi panduan dalam pembelajaran menjadi salah satu sumber belajar dalam pendidikanlingkungan hidup. Modul pendidikan lingkungan hidup yang akan dijadikan panduan ini merupakan modul yang lebih berbasis pada kultur sekolah, yang akan memuat materi lingkungan yang kontekstual dan kearifan localyang mendukung pelestarian lingkungan. Pengembangan modul ini merupakan tahap lanjutan dari penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan pengelolaan sampah di sekolah dasar. Tahapan dalam pengembangan modul ini melalui tahap 3D (define, desaign dan development). Pada tahap define (pendefinisian) dilakukan pengkajian standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator dan pengumpulan referensi materi yang berhubungan denganlingkungan serta kearifan-kearifan lokal yang mendukung permalahan lingkungan. Tahap Design (perancangan) dilakukan perancangan modul pendidikan lingkungan hidup dan pada tahap Development (pengembangan) dilakukanpembuatan modul pendidikan lingkungan hidup yang divalidasi oleh para ahli.
Grammatical Devices In The Theses Written By Graduate Students Jemadi, Fransiskus
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this present study was to analyze the type of cohesive devices used in the theses of graduate students of English as a foreignlanguage. The data obtained for this discourse analysis study was gathered from the theses of 21 graduate students’ background of the study section at English Study Program Widya Mandala Catholic University Surabaya upon considering some set criteria. The results of this study indicated that the graduate students employed grammatical cohesive devices where reference was the most frequently used (80.14%), followed by conjunction (19.22%), ellipsis(0.47%) and substitution (0.15%). As far as the finding of this present study is concerned, the background of the study section of the graduate students’ theses seemed to be very cohesive through the use of reference and conjunction.The use of these two cohesive devices would serve not only to link the sentences together but also enable the readers to understand the text. Therefore, in the light of this finding, some pedagogical implications should be taken intoconsideration especially to teach explicitly about cohesive devices to students so that they would be able to compose a cohesive writing.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol. 15 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 14 No. 2 (2022): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 10 No 2 (2018): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 10 No 1 (2018): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 10 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 8 No 2 (2016): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 8 No. 1 (2016): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 8 No 1 (2016): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 7 No 2 (2015): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 7 No. 2 (2015): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 7 No. 1 (2015): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 7 No 1 (2015): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio More Issue