Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Penyebab Kecemasan Matematika Mahasiswa Calon Guru Asal Papua Makur, Alberta Parinters; Prahmana, Rully Charitas Indra
Jurnal Elemen Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Elemen
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.413 KB) | DOI: 10.29408/jel.v1i1.84

Abstract

An increasing number of Papuans qualified teachers realized by sending young people from Papua to continue their education in the College of Education. But the basic capabilities, especially mathematics, which owned high school students graduated from Papua that continuing education is very low. This, presumably because the students have math anxiety, thus preventing them from material master mathematics. By using a qualitative research approach, particularly the case study method, this research describes what factors are the cause of math anxiety prospective teacher students from Papua, based on the results of questionnaires and interviews that have been analyzed.   
Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Android dan Tipe Kepribadian Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Calon Guru Makur, Alberta Parinters; Kurniawan, Yohanes; Gunur, Bedilius
JURNAL REVIEW PEMBELAJARAN MATEMATIKA Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jrpm.2018.3.2.86-101

Abstract

This research aims to determine the effect of using an android application compared to conventional teaching materials on Trigonometry courses on the mathematical communication skills of student candidates regarding personality type. The research method was used quasi-experiment with the population of first grade at Department of Mathematics Education of STKIP Santu Paulus Ruteng and the sample was taken from 2 classes. Data were through by questionnaires and mathematical communication test which were then analyzed by two-way ANOVA test. Data analysis and interpretation showed that: (1) students who were taught using the help of Android-based teaching materials had better mathematical communication skills than students taught conventionally; (2) there was an interaction between learning media and personality type on mathematical communication skills. The findings point to recommendations that the use of appropriate instructional media could be used to improve students' mathematical communication skills and would facilitate the learning process of mathematics.
Pengembangan Instrumen PenilaianKemampuan Koneksi Matematis Dalam Konsep-Konsep Matematika SMP Nendi, Fransiskus; Mandur, Kanisius; Makur, Alberta Parinters
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan koneksi matematis adalah salah satu keterampilan proses yang harus dikembangkan dalam diri siswa SMP. Instrumen tes kemampuan koneksi matematis adalah salah satu bagian penting untuk mengukurkemampuan koneksi itu. Dengan demikian, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk memformulasikan atau mendeskripsikan prosedur pengembangan kisi-kisi (blueprint) dan tersusunnya instrumen untuk mengukurkemampuan koneksi matematis di SMP yang tervalidasi konten oleh para ahli.Populasi sumber data adalah guru-guru matematika SMP yang telah tergabung dalam MGMP dan buku matematika/bahan ajar yang digunakan guru SMP. Sampel adalah guru dan buku teks bahan ajar matematika. Sampel guru pada penelitian ini adalah para guru mata pelajaran matematika SMP Negeri 2 Langke Rembong dan sampel buku teks adalah buku-buku sumber matematikaSMP yang digunakan guru-guru SMPN 2 Langke Rembong. Pengembangan instrumen kemampuan koneksi matematisdilakukan menurut prosedur pengembangan tes dan data kualitatif penimbang dianalisis dengan menggunakan formula Aiken’s V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) prosedur pengembangan tes diformulasikan dalam 6tahapan pengembangan, (2) kisi-kisi tes prestasi belajar terdiri atas 6 komponen yang tervalidasi secara memadai oleh para ahli yang ditunjukan oleh nilai 0,70 dengan kategori sangat tinggi. Selain itu, respon guru terhadap pengembangan instrumen yang dibuat cukup bahwa prosedur dan kisi-kisi, serta rubrik penilaian yang telah dirancang dalam penelitian ini memudahkan dan mendorong guru melakukan pengembangan soal sesuai dengan keteranpilanproses matematika sekolah.
Pengembangan Buku ajar Statistika Elementer Untuk Mahasiswa Calon Guru Matematika Alberta Parinters Makur; Sebastianus Fedi
UNION: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 6 No 3 (2018)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.572 KB) | DOI: 10.30738/union.v6i3.3097

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan buku ajar statistika elementer dan mengetahui kualitas buku ajar yang dikembangkan. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah Buku Ajar Statistika Elementer. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar evaluasi, angket respon mahasiswa, lembar observasi kegiatan pembelajaran, dan tes hasil belajar. Buku  Ajar ini dikembangkan mengikuti model pengembangan ADDIE, yaitu: a) Analysis: analisis kebutuhan, analisis kurikulum dan analisis karakteristik mahasiswa. b) Design: pengumpulan referensi, perancangan dan penyusunan  buku ajar, penyusunan Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) dengan media yang digunakan. c) Development: pembuatan  buku ajar, validasi ahli untuk mengetahui kevalidan  buku ajar, dan merevisi produk berdasarkan masukan validator. d) Implementation: terdiri atas uji coba kecil dan uji coba besar untuk memperoleh kepraktisan dan keefektifan penggunaan  buku ajar. e) Evaluation: menganalisis kevalidan, kepraktisan dan keefektifan  buku ajar. Kualitas bahan ajar yang dikembangkan adalah: a) kevalidan dengan kriteria lolos tanpa revisi berdasarkan penilaian validator materi, validator bahasa dan validator penyajian dan grafika dengan skor masing-masing 3.69, 3.25, dan 3.33 b) kepraktisan dengan kriteria lolos tanpa revisi berdasarkan penilaian dosen terhadap  buku ajar, angket respon mahasiswa dan observasi kegiatan pembelajaran dengan skor masing-masing 3.20, 93.93%, dan 87.71%. c) efek potensial   buku ajar dengan kriteria tinggi berdasarkan tes prestasi belajar mahasiswa dengan persentase sebesar 73%.
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI PEDESAAN Bedilius Gunur; Alberta Parinters Makur; Apolonia Hendrice Ramda
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 6 No 2 (2018): DECEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.608 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2018v6n2a2

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan numerik dengan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa di daerah pedesaan. Penelitian ini menggunakan penelitian korelasional dengan populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cibal yang terletak di Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai, Propinsi Nusa Tenggara Timur yang berjumlah 458 siswa. Sampel sebanyak 214 siswa dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Data diperoleh dari tes kemampuan pemecahan masalah matematika dan tes kemampuan numerik yang kemudian dianalisis dengan teknik analisis product moment.  Analisis dan interpretasi data menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat  kemampuan numerik dengan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pedesaan. Selain itu, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan numerik dengan kemampuan pemecahan masalah matematika. Kontribusi kemampuan numerik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sebesar.Abstract:The study aims to determine the correlation between numerical abilities and mathematical problem-solving abilities of the students in rural area. This study used correlational research with a population of eighth-grade students of SMP Negeri 1 Cibal of Manggarai regency, the Province of east Nusa Tenggara with total number of 458 students. The sample of 214 students had been selected by using random sampling technique. The data were obtained from mathematical problem-solving ability test and numerical ability tests, the data were then analyzed by using product moment analysis techniques. The analysis and interpretation of the data showed that: (1) the correlation between numerical ability and mathematical problem solving ability of the students in rural area was strong enough; (2) there was a positive and significant relationship between numerical ability and mathematical problem-solving ability. The contribution of numerical ability to the students' mathematical problem-solving ability was 17.64%.
Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Android dan Tipe Kepribadian Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Calon Guru Alberta Parinters Makur; Yohanes Kurniawan; Bedilius Gunur
JRPM (Jurnal Review Pembelajaran Matematika) Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.409 KB) | DOI: 10.15642/jrpm.2018.3.2.86-101

Abstract

This research aims to determine the effect of using an android application compared to conventional teaching materials on Trigonometry courses on the mathematical communication skills of student candidates regarding personality type. The research method was used quasi-experiment with the population of first grade at Department of Mathematics Education of STKIP Santu Paulus Ruteng and the sample was taken from 2 classes. Data were through by questionnaires and mathematical communication test which were then analyzed by two-way ANOVA test. Data analysis and interpretation showed that: (1) students who were taught using the help of Android-based teaching materials had better mathematical communication skills than students taught conventionally; (2) there was an interaction between learning media and personality type on mathematical communication skills. The findings point to recommendations that the use of appropriate instructional media could be used to improve students' mathematical communication skills and would facilitate the learning process of mathematics.
KECEMASAN MATEMATIS: PERSPEKTIF SOSIAL DEMOGRAFI Apolonia Hendrice Ramda; Bedilius Gunur; Hildegardis Mulu; Alberta Parinters Makur
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.507 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i1.3244

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel sosial demografi, yaitu gender dan latar belakang jurusan sewaktu di sekolah menengah terhadap kecemasan matematis. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Unika Santu Paulus Ruteng. Sampel penelitian dipilih secara acak dari tingkat I sampai III berjumlah 62 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket kecemasan matematis yang valid dan reliabel. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan statistik deskriptif, uji-t sampel bebas, dan regresi ganda untuk mengidentifikasi seberapa besar gender dan latar belakang jurusan mempengaruhi kecemasan mahasiswa terhadap kecemasan matematis. Analisis regresi dengan metode kuadrat terkecil digunakan dengan variabel terikat kecemasan matematis mahasiswa. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal dan tidak ada multikolinearitas antara variabel bebas gender dan jurusan. Koefisien regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel gender 1,447 dan variabel jurusan -0,191. Hasil uji statistik t dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti terima H0 atau tidak ada pengaruh yang signifikan antara gender dan jurusan terhadap kecemasan matematis mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Unika Santu Paulus Ruteng. Mahasiswa laki-laki tidak lebih baik dari perempuan dalam hal menggelolah kecemasan matematisnya, begitu pula sebaliknya. Perbedaan jurusan, baik itu jurusan IPA, IPS, maupun BAHASA tidak secara signifikan menyebabkan kecemasan matematis mahasiswa.Kata kunci: Gender; kecemasan matematis; latar belakang jurusan Abstract This study aims to determine the effect of socio-demographic variables, namely gender and department background while in high school, on mathematical anxiety. The population in this study were students of the Mathematics Education Study Program of Unika Santu Paulus Ruteng. The research sample was randomly selected from level I to III, totaling 62 people. The instrument in this study is a mathematical anxiety questionnaire that has proven its validity and reliability. The method used is quantitative with descriptive statistics, free sample t-test, and multiple regression to identify how much gender and major background in high school affect student anxiety about mathematics learning. Regression analysis with the least-squares method was used with the dependent variable student mathematical anxiety. The classical assumption test results show that the research data is normally distributed, and there is no multicollinearity between gender independent variables and majors. The regression coefficient shows that the coefficient value of the gender variable is 1.447 and the major variable is -0.191. The result of the t-test with a confidence level of 95% shows a significance value of 0.000. This means that accept H0 or, in other words, there is no significant influence between gender and department on students' mathematical anxiety of the Mathematics Education Study Program of Unika Santu Paulus Ruteng. Male students are no better than girls in terms of cultivating their mathematical anxiety and vice versa. The difference in majors, both science, social studies, and language majors, did not significantly cause students' mathematical anxiety.Keywords: Department background; Gender; mathematical anxiety
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI, PESERTA OSK MATEMATIKA TINGKAT SD, DAN STRATEGI THINK, TALK, AND WRITE Alberta Parinters Makur; Rully Charitas Indra Prahmana; Bedilius Gunur
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22342/jpm.12.2.5677.23-32

Abstract

This research begins with the formation of preparatory classes towards OSN Mathematics at Manggarai-NTT Regency level. This is based on the evaluation of the implementation of the Math Olympiad at the elementary level held by the Mathematics Education Department STKIP Santu Paulus. This study aims to improve students’ higher order thinking skills by using Think, Talk, and Write (TTW) strategy in introductory olympiad class. It was action research conducted at Manggarai District with six students taken from different schools selected based on their mathematics achievement. Data were obtained through observation and test. The data analysis and interpretation show that the implementation of Think, Talk, and Write (TTW) strategy can improve students' higher order thinking skills.  This can be seen from the increase in the average value of test results in each cycle that is Pre cycle 51.3; cycle I 62.2; and cycle II 71 followed by improvement of learning mastery with presentation of value of each cycle that is pre-cycle 0%; cycle I 50%; and cycle II 83,3%.  In particular, one of the students became the first winner in OSK Matematika at Manggarai District level.
Penyebab Kecemasan Matematika Mahasiswa Calon Guru Asal Papua Alberta Parinters Makur; Rully Charitas Indra Prahmana
Jurnal Elemen Vol 1, No 1 (2015): January
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jel.v1i1.84

Abstract

An increasing number of Papuans qualified teachers realized by sending young people from Papua to continue their education in the College of Education. But the basic capabilities, especially mathematics, which owned high school students graduated from Papua that continuing education is very low. This, presumably because the students have math anxiety, thus preventing them from material master mathematics. By using a qualitative research approach, particularly the case study method, this research describes what factors are the cause of math anxiety prospective teacher students from Papua, based on the results of questionnaires and interviews that have been analyzed.   
Konstruksi Tes High Order Thinking Skills (HOTS) bagi Guru-Guru Matematika SMP di Manggarai Timur Silfanus Jelatu; Kanisius Mandur; Alberta Parinters Makur; Fransiskus Nendi; Bedilius Gunur
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 10, No 2 (2019): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v10i2.3070

Abstract

Kegiatan pelatihan ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengembangan soal HOTS dalam seiap proses evaluasi pembelajaran. Pengembangan tentang HOTS saat ini menjadi pusat perhatian pendidikan dan pada bagian tertentu, kurikulum untuk matematika sekolah menengah telah bergeser pada pengembangan berpikir HOTS. Kegiatan ini dilakukan kepada guru-guru matematika SMP di kabupaten Manggarai Timur. Tujuannya adalah agar mereka dapat memahami apa itu HOTS serta bagaimana menyusun soal HOTS. Metode pelaksanaan program adalah melakukan pelatihan berupa pengenalan HOTS, cara menyusun soal HOTS, dan menelaah soal-soal yang dihasilkan oleh para guru. Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan lima dosen yang berasal dari program studi pendidikan matematika STKIP Santu Paulus. Hasil dari penelaan soal menunjukkan bahwa semua peserta memahami apa itu HOTS dan berhasil menyusun soal HOTS sesuai dengan prosesur penyusunan soal HOTS. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara semua peserta menyatakan menyukai kegiatan pelatihan yang dibawakan oleh tim. Salah satu rekomendasi dan komitmen bersama dari kepala sekolah dan para guru setelah kegiatan ini adalah mewajibkan menyusun soal HOTS pada setiap proses evaluasi pembelajaran.