cover
Contact Name
Sarkadi
Contact Email
sarwahita@unj.ac.id
Phone
+6285881133995
Journal Mail Official
sarwahita@unj.ac.id
Editorial Address
Kampus A Universitas Negeri Jakarta Gedung Ki Hajar Dewantara Lt.6 - 7, Jalan Rawamangun Muka, Jakarta 13220
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
ISSN : 02167484     EISSN : 25978926     DOI : https://doi.org/10.21009/sarwahita
The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the area of community services. Sarwahita, particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of community services areas as follows: Community Services, People, Local Food Security; Training, Marketing, Appropriate Technology, Design; Community Empowerment, Social Access; Student Community Services; Border Region, Less Developed Region; Education for Sustainable Development.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 17 No 02 (2020): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat" : 10 Documents clear
PELATIHAN PEMBUATAN SABUN BERBAHAN BAKU JELANTAH BAGI IBU PKK DI NAGORI DOLOK MARAJA KABUPATEN SIMALUNGUN Rudi Salman; Herlinawati; Irfandi; Dewi Endriani
Bahasa Indonesia Vol 17 No 02 (2020): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.172.1

Abstract

Abstract Scientifically soap is a mixture of sodium or potassium salts from fatty acids which can be derived from oil or fat which is reacted with lye (sodium or potassium hydroxide) through a saponification process. One of the raw materials for making soap is fat found in cooking oil waste (used for cooking). Dolok Maraja village has great potential in this soap-making business with the number of heads of families (KK) reaching 1449. Each month it produces 1 kg of cooking per family. So in 1 month about 1449 kg of used cooking is produced. The aim of the training on making used used soap is to develop the potential of the women of the Dolok Maraja Village PKK in creating soap products made from used cooking raw materials, which are household needs. The presenters and instructors from the Physics and Chemistry Education Study Program lecturers came to Dolok Maraja Village, then provided information and training to PKK women about making soap made from used cooking ingredients. Based on the results of the average score scores from the evaluation and mentoring carried out by the PKM Unimed team, the process of making solid soap which was followed by 10 participants was able to master immaterial in the Very Good category. For the manufacture of liquid soap with 16 participants in the Good category. Meanwhile, making dab soap is included in the category of not mastering because the process is quite long. Abstrak Secara ilmiah sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak yang direaksikan dengan alkali (natrium atau kalium hidroksida) melalui suatu proses saponifikasi. Salah satu bahan baku pembuat sabun adalah lemak yang terdapat pada limbah minyak goreng (jelantah). Desa Dolok Maraja sangat berpotensi dalam usaha pembuatan sabun ini dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) mencapai 1449. Setiap bulannya menghasilkan jelantah 1 Kg/keluarga. Maka dalam 1 bulannya dihasilkan sekitar 1449 kg jelantah. Tujuan pelatihan pembuatan sabun berbahan baku jelantah ini adalah untuk mengembangkan potensi ibu-ibu PKK Desa Dolok Maraja dalam menciptakan produk sabun berbahan baku jelantah yang merupakan kebutuhan dalam rumah tangga. Pemateri beserta instruktur dari dosen Prodi Pendidikan Fisika dan Kimia datang ke Desa Dolok Maraja, kemudian memberikan informasi dan pelatihan kepada ibu-ibu PKK tentang pembuatan sabun berbahan baku jelantah. Berdasarkan hasil rata-rata skor nilai dari evaluasi dan pendampingan yang dilakukan oleh tim PKM Unimed, proses pembuatan sabun padat yang diikuti 10 pesert, mampu menguasa imateri dengan kategori Sangat Baik. Untuk pembuatan sabun cair dengan 16 peserta berkategori Baik. Sedangkan untuk pembuatan sabun colek termasuk dalam kategori kurang menguasai karena prosesnya cukup panjang.
KONSERVASI TANAMAN KHAS CILIWUNG MELALUI EDUKASI KOMUNAL Riris Lindiawati Puspitasari; Arief Pambudi; Dewi Elfidasari
Bahasa Indonesia Vol 17 No 02 (2020): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.172.7

Abstract

Abstract As an area with unique biodiversity, the area around Ciliwung plays a major role in determining the sustainability of this role. One of the Ciliwung watershed parts of Jakarta, namely in Pejaten Timur Pasar Minggu, there is an area that is very well preserved. Based on the priority problems of the partners, the solutions offered are increasing public knowledge and transfer of science and technology regarding the conservation of typical Ciliwung plants. Increasing knowledge is deemed necessary and important because the community is an active actor in biodiversity. The methods for implementing the Ciliwung special plant conservation education are socialization, training and education, introduction of science and technology, mentoring, and monitoring. The partners involved are the Ciliwung Care Community (KPC) Gema Bersuci and people around KPC. The result of the activity is an increase in partners insights regarding the importance of conservation, recording and labeling of plants at partner locations, and planting of seedlings on the border. The conclusion of the activity is that there are around 100 types of plants that grow in partner locations, planting Moringa seeds along the border of the partner's area, labeling 100 types of plants, and the community plays an active role in conservation of Ciliwung's typical plants. Abstrak Sebagai wilayah dengan keanekaragaman hayati yang khas, wilayah sekitar Ciliwung berperan besar dalam menentukan sustainabilitas peranan tersebut. Salah satu DAS Ciliwung bagian Jakarta, yaitu tepatnya di Pejaten Timur Pasar Minggu terdapat wilayah yang sangat dijaga kelestariannya. Berdasarkan permasalahan prioritas pada mitra maka solusi yang ditawarkan yaitu peningkatan pengetahuan masyarakat dan transfer iptek mengenai konservasi tanaman khas Ciliwung. Peningkatan pengetahuan dianggap perlu dan penting karena masyarakat merupakan pelaku aktif kelestarian hayati. Metode pelaksanaan edukasi konservasi tanaman khas Ciliwung yaitu sosialisasi, pelatihan dan edukasi, introduksi iptek, pendampingan, dan monitoring. Mitra yang terlibat adalah Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Gema Bersuci dan masyarakat. Hasil kegiatan adalah adanya peningkatan wawasan mitra mengenai pentingnya konservasi, tercatat dan terlabelnya tanaman di lokasi mitra, serta penanaman bibit di sempadan. Kesimpulan kegiatan adalah terdapat sekitar 100 jenis tanaman yang tumbuh di lokasi mitra, penanaman bibit kelor di sepanjang sempadan wilayah mitra, pelabelan terhadap 100 jenis tanaman, dan masyarakat berperan aktif dalam kegiatan konservasi tanaman khas Ciliwung.
WORKSHOP PEMBUATAN PROPOSAL PTK DAN PRODUKTIVITAS USAHA KULINER DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KESEJAHTERAAN DI JAKARTA TIMUR Etin Solihatin; Moch Sukardjo; Roby Ibnu Syarifain; Jhony Lagun Siang
Bahasa Indonesia Vol 17 No 02 (2020): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.172.2

Abstract

Abstract This research was designed to develop the ability to make the Classroom Action Research Proposal and culinary business in tekwan production. The teacher could not fulfil the promotion requirement because of the lack of ability to create an classroom action research proposal. The other problem is how to develop a culinary business by making Tekwan as a new product to increase citizen prosperity. The solution to solve this first problem that used in this research were conducting Classroom Action Research Proposal Workshop, then continued with assistance in the creating process and providing resource reference to get funding by Ministry of Education and Culture through the internet. The solution that used for the second problem in this research was by practising in tekwan production, continued by teaching how to make an eye-catching package and accessing market to make a sustainable profit and achieving prosperity. This activity was carried during COVID-19 Pandemic through online media such as Zoom and Youtube by uploading video about Tekwan production https://m.youtube.com/watch?v=9mlis3z7fCc. While the Classroom Action Research Proposal the workshop was upload by using the following link https://youtu.be/q_JRwwZyRzs with offline material such as Intellectual property right of Classroom Action Research Book EC00202017002. Abstrak Penulisan artikel ini bertujuan meningkatkan kemampuan membuat proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan produktivitas usaha kuliner dalam pembuatan tekwan. Permasalahan pertama yang dihadapi dan sangat mendesak tentang kurangnya kemampuan membuat proposal Penelitian Tindakan Kelas bagi guru, sehingga syarat melaksanakan penelitian untuk kenaikan pangkat ada kendala. Permasalahan kedua bagaimana meningkatkan produktivitas usaha kuliner dalam rangkap pengembangan kesejahteraan. Solusi yang ditawarkan untuk masalah pertama yaitu melaksanakan workshop “Penelitian Tindakan Kelas”, dilanjutkan dengan pembuatan proposal dan pendampingan/konsultasi, serta mencari sumber dana baik via internet maupun dengan Kemendikbud. Solusi untuk masalah kedua praktek kuliner, dilanjutkan bagaimana usaha memasarkannya, mengemas yang menarik. Produktivitas usaha kuliner lancar maka kesejahteraan akan mengiringi. Setelah dilakukan pengabdian kepada masyarakat untuk produktivitas usaha kuliner dalam rangka pengembangan kesejahteraan, karena pandemi corona maka dilakukan secara online via Youtube: https://m.youtube.com/ watch?v=9mlis3z7fCc. Sedangkan pelatihan pembuatan proposal PTK dilakukan secara daring melalui zoom dan youtube dengan link sebagai berikut https://youtu.be/q_JRwwZyRzs dengan HKI buku PTK EC00202017002.
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DAN SISWA MELALUI PEMBUATAN WEBSITE SEKOLAH DI PONDOK PESANTREN AL IHSAN PANDEGLANG Andhika Octa Indarso; Windhiadi Yoga Sembada; Artambo B. Pangaribuan
Bahasa Indonesia Vol 17 No 02 (2020): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.172.5

Abstract

Abstract Website is a media tool that can be used by anyone, including educational institutions as a means of official, fast, and accessible communication from anywhere. This community service activity held at the Al-Ihsan Pandeglang Islamic Boarding School has a purpose to improve the abilities and self-development of teachers and students in the world of computers, especially website creation. It is hoped that, after receiving the website creation training, both teachers and students can develop and manage the school's website independently. The problems faced by partners at this time are the absence of specific ICT learning, teachers with limited ICT abilities, students who only have the ability to type, and the absence of an official school website. The implementation method used is assisting in making websites from content to management In this mentoring, pre-test and post-test surveys were also carried out to see the level of knowledge and the effects of the assistance provided. The results of the pre-test and post-test provided showed an increase in knowledge for participants by 29.31% for basic website creation, and an increase of 34.48% for knowledge related to website content. The conclusion is that this assistance is effective in increasing participants' knowledge of the creation and management of website content. Abstrak Website menjadi sarana media yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja tak terkecuali oleh institusi pendidikan sebagai sarana komunikasi yang resmi, cepat, dan bisa diakses dari mana saja. Kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan di lingkungan Pondok Pesantren Al-Ihsan Pandeglang ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengembangan diri bagi para guru dan siswa dalam dunia komputer khususnya pembuatan website, diharapkan setelah menerima pelatihan pembuatan website, baik guru maupun siswa dapat mengembangkan serta mengelola secara mandiri website milik sekolah. Adapun permasalahan yang dihadapi Mitra saat ini adalah tidak adanya pembelajaran TIK secara khusus, guru dengan kemampuan TIK terbatas, siswa yang hanya memiliki kemampuan mengetik, serta tidak adanya website sekolah secara resmi.Metode pelaksanaan yang digunakan adalah melakukan pendampingan pembuatan website mulai dari konten sampai pengelolaan, dalam pendampingan tersebut dilaksanakan juga survei pre test dan post test untuk melihat sejauh mana tingkat pengetahuan dan efek dari pendampingan yang diberikan. Hasil dari pre test dan post test yang diberikan terdapat peningkatan pengetahuan bagi peserta sebesar 29.31% untuk dasar pembuatan website, dan kenaikan 34,48% untuk pengetahuan terkait konten website. Kesimpulan yang didapatkan adalah pendampingan ini efektif untuk meningkatkan pengetahuan peserta terhadap pembuatan dan pengelolaan konten website.
UPAYA MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI BUDIKDAMBER DENGAN AQUAPONIK DI LAHAN SEMPIT Henry Kurniawan; Juli Nursandi; Dewi Kania Widyawati
Bahasa Indonesia Vol 17 No 02 (2020): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.172.3

Abstract

Abstract The program of applying science and technology to the community (PPIM) was carried out for 9 months, located in the Kampung Bumi Baru Blambangan Umpu Way Kanan, the partners in this program were women of Alhidayah recitation. This program is increasing public knowledge through Budikdamber education with Aquaponics in narrow areas. Budikdamber stands for fish and vegetable cultivation in buckets, namely raising livestock and farming with limited land, budikdamber can be a very appropriate choice in overcoming food problems. The lack of public knowledge about aquaponics culture has resulted in the need to carry out this program. The purpose of this PPIM is to increase the knowledge, capabilities and skills of partners, optimize yard land and business capital used for cultivating fish and plants and increase income and save on partner expenses. The implementation of this PPIM first coordinated with village officials, then continued with education on budikdamber with lecture and discussion methods, accompanied by training on budikdamber which included making, caring for fish, planting kale, and water changing techniques (penyiponan). The output of this activity is: the birth of a group of people who have knowledge of Budikdamber application and the open opportunity of the business. Abstrak Kegiatan program penerapan iptek kepada masyarakat (PPIM) ini dilaksanakan selama 9 bulan, bertempat di kampung Bumi Baru Blambangan Umpu Way Kanan, mitra dalam program ini adalah ibuibu pengajian Alhidayah. Program ini adalah peningkatan pengetahuan masyarakat melalui pendidikan Budikdamber dengan Aquaponik dilahan sempit. Budikdamber singkatan dari budidaya ikan dan sayuran dalam ember, yaitu berternak dan bertani dengan lahan terbatas, budikdamber dapat menjadi salah satu pilihan yang sangat tepat dalam mengatasi permasalahan pangan. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang budikdamber dengan aquaponik ini mengakibatkan perlunya dilakukan program ini. Tujuan dari PPIM ini adalah meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan mitra, mengoptimalkan lahan pekarangan dan modal usaha yang digunakan untuk melakukan budidaya ikan dan tanaman serta meningkatkan pendapatan dan menghemat pengeluaran mitra. Pelaksanaan PPIM ini terlebih dahulu berkoordinasi dengan perangkat desa, kemudian dilanjutkan penyuluhan budikdamber dengan metode ceramah dan diskusi, disertai pelatihan budikdamber yang meliputi cara pembuatan, perawatan ikan, menanam kangkung, dan teknik pergantian air (penyiponan). Output kegiatan ini adalah: lahirnya kelompok masyarakat yang memiliki pengetahuan dengan mengerti dan paham akan penerapan Budikdamber serta dapat membuka peluang usaha.
PENGOLAHAN LIMBAH SAYUR DESA NGADIREJO (TENGGER) SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR GUNA MENUJU DESA MANDIRI KREATIF Wiwin Dwi Jayanti; Muhammad Dwi Rifa’i; Yudhi Utomo
Bahasa Indonesia Vol 17 No 02 (2020): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.172.9

Abstract

Abstrak Ngadirejo adalah desa kawasan Tengger yang merupakan desa penghasil sayur wortel, kentang, kubis, sawi, dan bawang dengan jumlah masing-masing mencapai ±20 ton setiap masa panen. Dalam masa panen, 5-20% dari total panen adalah limbah sayur yang disebabkan oleh cacat pada sayur, dan sisa dari sortiran yang tidak bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap pengolahan limbah organik menyebabkan limbah sayur menjadi penyumbang sampah terbesar di kawasan Tengger. Tujuan program pengabdian ini adalah mengurangi populasi sampah organik Desa Ngadirejo dengan cara mengolah limbah sayur sebagai pupuk organik cair (POC). Program ini dilakukan dalam bentuk sosialisasi, pelatihan, praktek pengolahan limbah sayur sebagai POC terhadap gabungan kelompok tani (GAPOKTAN), analisis kandungan unsur pada POC dalam lingkup laboratorium, serta pendampingan aplikasi POC sebagai pengganti pupuk kimia (PK) dalam penanaman sayur. Hasil program ini terbukti dapat menurunkan jumlah sampah sayur secara drastis, meningkatkan pengguna POC dan secara kualitatif produk POC memiliki unsur hara lebih banyak dari PK. Abstract Ngadirejo is a village in the Tengger area that produces ± 20 tons each of carrots, potatoes, cabbage, mustard greens, and shallots. During the harvest period, 5-20% of the total harvest is vegetable waste caused by defects in the vegetables, and the rest of the sort can no longer be consumed. The low level of public knowledge about organic waste processing has made vegetable waste the biggest contributor to waste in Tengger. This program aims to reduce the organic waste population in Ngadirejo by processing vegetable waste as liquid organic fertilizer (LOF). This program is carried out in form of socialization, training, and practice of processing vegetable waste as LOF to farmer, elemental analysis within the scope of the laboratory, and monitoring the application of LOF as a substitute for chemical fertilizers (CF) on vegetable cultivation. The results of this program have been shown to drastically reduce the amount of vegetable waste, increase LOF users, and qualitatively LOF products have more nutrients than CF.
MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS BERBASIS EKOLOGI DI SD AL-IHSAN Yufiarti; Ratna Dyah Suryaratri
Bahasa Indonesia Vol 17 No 02 (2020): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.172.6

Abstract

Abstract The purpose of community service is to improve teacher competence in managing classes in ecology-based target schools. Various student problems can occur because the teacher is less skilled in managing the class. The first problem is that the teacher does not understand the characteristics of children and how to solve problems so that the class becomes ineffective. The service was carried out for 6 meetings involving teachers around the Insan Elementary School. The training method starts with problem identification using the interview method with both the teacher and the principal. The training is carried out by the head of the foundation and the principal as well as teachers and parents of students. Based on the results of the teacher training evaluation instrument, it can increase knowledge about the characteristics of children and how to approach various children according to their learning mode. The teacher can identify the child's learning modality. Implementing community service activities to increase teacher competence in managing ecological-based classrooms can be carried out properly. Abstrak Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola kelas di sekolah sasar berbasis ekologi. Berbagai permasalah siswa dapat terjadi karena guru kurang terampil mengelola kelas. Permasalahan pertama adalah guru kurang memahami karakteristika anak dan cara mengatasi permasalahan sehingga kelas menjadi tidak efektif. Pengabdian dilakukan selama 6 kali pertemuan dengan melibatkan guru disekitar Sekolah Dasar Insan. Metode pelatihan dimulai dari identifikasi permasalahan menggunakan metode wawancara baik dengan guru maupun kepala sekolah. Pelaksanaan pelatihan terdiri oleh ketua Yayasan dan Kepala Sekolah serta guru dan orang tua siswa. Berdasarkan hasil instrument evaluasi pelatihan guru dapat meningkatkan pengetahuan tentang karakteristik anak dan bagaimana cara mendekati beragam anak sesuai dengana modality belajr mereka. Guru dapat mengidentifikasi modality belajar anak. Pelaksanaak kegiatan pengabdian peningkatan kompetensi guru dalam mengelolan kelas berbasis ekologis dapat dilaksanakan dengan baik.
PROGRAM PSIKOEDUKASI POSITIVE PARENTING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGASUHAN ORANGTUA DI KELURAHAN JATI ASIH, KECAMATAN JATI ASIH, KOTA BEKASI, JAWA BARAT Mauna; Zarina Akbar; Ernita Zakiah
Bahasa Indonesia Vol 17 No 02 (2020): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.172.8

Abstract

Abstrak Sebagian besar warga di Kelurahan Jati Asih, Kota Bekasi bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga banyak orangtua yang menitipkan anak-anaknya untuk di asuh oleh kakek dan nenek atau pengasuh. Kesibukan orangtua, menjadi salah satu alasan anak jarang memiliki waktu bersama dengan orangtuanya, sehingga anak-anak kehilangan pengasuhan yang seharusnya di dapatkan langsung dari orangtua. Tidak jarang orangtua belum memiliki pemahaman pentingnya kualitas pengasuhan orangtua dalam menstimulasi perkembangan anak. Oleh karena, itu dinilai penting untuk memberikan program psikoedukasi ke masyarakat khususnya orangtua mengenai upaya peningkatan kualitas pengasuhan orangtua ke anak melalui metode positive parenting orangtua di Kelurahan Jati Asih, Kota Bekasi. Program ini khususnya memberikan psikoedukasi kepada orangtua yang berada di Kelurahan Jati Asih, Kota Bekasi. Namun program ini juga memberikan kesempatan kepada orangtua yang ingin mendapatkan pemahaman tentang positive parenting. Peserta yang ikut dalam kegiatan ini sebanyak 216 orang, orangtua dari Kelurahan Jati Asih yang terlibat kegiatan ini sebanyak 14 orang, dan peserta lainnya dari luar daerah Jati Asih, seperti dari Aceh, Jogja, Sulawesi, dan lainnya. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara daring dengan menggunakan aplikasi zoom, karena kondisi pandemic COVID-19, sehingga aktivitas tetap dilakukan di rumah. Program ini memberikan pengetahuan kepada peserta mengenai apa itu positive parenting, teknik-teknik positive parenting, manfaat positive parenting, dan tips untuk melaksanakan positive parenting.
PEMANFAATAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) BAGI GURU SMK DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN DI KAB/KOTA BEKASI M. Agphin Ramadhan; Arris Maulana; Aisyah Kusumarini; Anggi Apriliany; Melinda Putri Haryani; Ega Rismana; Dhio Muhammad Rizky
Bahasa Indonesia Vol 17 No 02 (2020): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.172.10

Abstract

Abstract The Covid-19 Pandemic has forced schools to organize online learning. Not all teachers understand the concept of the Learning Management System (LMS). It happened to the teachers of the Building Information and Modeling Design Skills Competency at SMKN 6 Bekasi City and SMKN 1 Cikarang Barat. This community service activity is an online workshop. The purpose of this activity is to improve teachers' understanding of the LMS concept. The findings show that the LMS development model most used by teachers is by the utility and most of the teachers use Google Classroom as their LMS platform. This activity can improve teachers' understanding of the LMS concept. It indicates the increase in value from 43.56 (pretest) to 60.89 (posttest). Abstrak Adanya Pandemic Covid-19 memaksa sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran online. Pada kenyataannya, tidak semua guru paham mengenai konsep Learning Management System (LMS). Hal inilah yang terjadi pada guru Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan di SMKN 6 Kota Bekasi dan SMKN 1 Cikarang Barat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk loka karya secara daring. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman guru mengenai konsep LMS. Hasil temuan didapat bahwa model pengembangan LMS yang paling banyak digunakan guru adalah by utility dan LMS yang paling banyak digunakan adalah Google Classroom. Kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman guru mengenai konsep LMS. Hal ini ditunjukkan dari peningkatan nilai dari 43,56 (pretest) menjadi 60,89 (posttest).
EKONOMI KREATIF SEBAGAI PELUANG REMAJA AUTISTIK BERWIRAUSAHA Chrisdina; Jefri Audi Wempi; Nurul Hidayah
Bahasa Indonesia Vol 17 No 02 (2020): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.172.4

Abstract

Abstract The existence of autistic individuals in Indonesia continues to increase, this can be seen from the number of inclusive schools that continue to emerge. The increase in the number of schools provides wider opportunities to have abilities both academically and skills. The academic ability achieved has not been able to allow autistic adolescents to have a job. Apart from that, parents also need to get an understanding of how to make an effort that these autistic adolescents can do. The creative economy, especially crafts, can be a solution to these problems. The LSPR Communication and Business Institute sees this phenomenon as an opportunity to be able to develop an empowerment program for autistic adolescents so that they can have the opportunity to be able to earn their own income. Through the work training center program, autistic adolescents are taught the skills to process textiles using dyeing techniques. During the Covid 19 pandemic the learning system applied was online. The advantage of online training allows parents to assist and be able to ask questions from the process to the opportunity to market the product. After the program has been running for 6 months, 2 home businesses have been formed, which have been carried out by autistic teenagers and their parents. It was concluded that the empowerment program for adolescents with autism must be accompanied by building awareness and the communication is well accepted. ability of parents to become entrepreneurs. The use of google meet as a new technology in Keywords: autism youth; creative economy; entrepreneurship Abstrak Keberadaan individu autis di Indonesia terus bertambah, ini nampak dari jumlah sekolah inklusi yang terus bermunculan. Pertambahan jumlah sekolah memberikan peluang yang lebih luas untuk memiliki kemampuan baik secara akademik maupun keterampilan. Kemampuan akademik yang dicapai belum dapat memberikan kesempatan para remaja autis memiliki pekerjaan. Selain hal itu orangtua juga perlu mendapat pemahaman bagaimana membuat sebuah usaha yang mampu dilakukan oleh para remaja autis tersebut. Ekonomi kreatif khususnya kerjainan dapat menjadi salah satu pemecahan masalah tersebut. Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR melihat fenomena tersebut menjadi sebuah peluang untuk dapat mengembangkan sebuah program pemberdayaa remaja autis agar mampu memiliki peluang untuk dapat memiliki penghasilan sendiri. Melalui program balai latihan kerja para remaja autis diajari keterampilan mengolah teksil dengan teknik celup. Pada masa pandemi Covid 19 sistem pembelajaran yang diterapkan adalah melalui daring. Keuntungan pelatihan daring memberikan kesempatan orangtua untuk mendampingi dan dapat bertanya mulai dari proses hingga kesempatan untuk memasarkan produk. Setelah program berjalan 6 bulan sudah terbentuk 2 usaha rumahan yang dikerjakan oleh remaja autis dan orangtuanya. Disimpulkan bahwa program pemberdayaan reamja autis harus dibarengi dengan dibangunnya kesadaran dan kemampuan orangtua untuk berwirausaha. Penggunaan media google meet sebagai teknologi baru dalam berkomunikasi dapat diterima dengan baik.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 20 No 02 (2023): Sarwahita : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 20 No 01 (2023): Sarwahita : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 19 (2022): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 Edisi Khusus Tahun 2022 Vol 19 No 03 (2022): Sarwahita : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 19 No 02 (2022): Sarwahita : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 19 No 01 (2022): Sarwahita : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Edisi Khusus) Vol 18 No 02 (2021): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 18 No 01 (2021): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 17 No 02 (2020): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 17 No 01 (2020): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 16 No 02 (2019): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 16 No 01 (2019): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 15 No 02 (2018): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 15 No 01 (2018): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 14 No 02 (2017): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 14 No 01 (2017): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 13 No 2 (2016): SARWAHITA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 13 No 1 (2016): SARWAHITA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 12 No 2 (2015): SARWAHITA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 12 No 1 (2015): SARWAHITA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 11 No 2 (2014): SARWAHITA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 11 No 1 (2014): SARWAHITA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat More Issue