cover
Contact Name
Lalan Ramlan
Contact Email
lalan_ramlan@isbi.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
penerbitan@isbi.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Seni Makalangan
ISSN : 23555033     EISSN : 27148920     DOI : -
Core Subject : Art,
Arjuna Subject : -
Articles 129 Documents
REPERTOAR TARI GAPLEK KREATIVITAS DALAM PENYAJIAN TARI RAKYAT Rizky Oktaviani Purnomo dan Jaja
Jurnal Seni Makalangan Vol 7, No 1 (2020): "GELIAT TARI DI BUMI TRADISI"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v7i1.1292

Abstract

ABSTRAKTari G[PO1] aplek adalah sebuah tarian yang disajikan dalam bentuk tari tunggal, dengan maksud menonjolkan keterampilan menari secara perorangan. Penokohannya ialah wanita yang lazim disebut R[PO2] onggeng yang sedang menghibur dalam ungkapan keakraban, kebersamaan, kehangatan, penuh keceriaan. Dengan karakter lincah/penuh tenaga, ceria dan genit.  Suasana yang ada dalam tari Gaplek tersebut menyangkut hubungan manusia dengan manusia didasarkan atas kebutuhan biologis, yaitu kesenangan akan keperluan untuk hiburan atau penglipur lara yang tersalurkan lewat pertunjukan Ronggeng. Permasalahnnya adalah bagaimana mewujudkan repertoar itu menjadi sebuah bentuk dengan gaya penyajian yang baru, dengan tidak mengubah identitas sumbernya. Untuk menjawab hal itu penulis dalam garap penyajian tari Gaplek ini menggunakan teori gegubahan dari Djelantik dengan metode gubahan tari dan langkah-langkahnya adalah eksplorasi, evaluasi, dan komposisi. Adapun hasil yang dicapai adalah sebuah penyajian tari Gaplek yang berbeda, dengan tetap mempertahankan identitas sumbernya.Kata Kunci: Ronggeng, Tari Gaplek, Tari Tunggal.  ABSTRACTRepertoire of Gaplek Dance Creativity in Folk Dance Presentation, June 2020. Gaplek dance is a dance that is presented in the form of a single dance, with the intention of accentuating individual dancing skills. The character is a woman commonly called Ronggeng who is entertaining in the expressions of intimacy, togetherness, warmth, and full of joy, with the character of agile/ full of energy, cheerful and flirty. The atmosphere in the Gaplek dance concerns human relations based on biological need, namely the pleasure of the need for entertainment or for cheer up which is expressed through the Ronggeng show. The problem is how to turn the repertoire into a form of a new presentation style, without changing the identity of the source. To answer this, the author in working on this Gaplek dance presentation uses the theory of gegubahan (transformation) by Djelantik with the dance composition method and the steps are exploration, evaluation, and composition. The result achieved is a different presentation of the Gaplek dance while maintaining its source identity.Keywords: Ronggeng, Gaplek Dance, Single Dance. [PO1]g [PO2]r
TARI ARJUNA SASRABAHU X SOMANTRI Hafiz Nuryat Muhsinin; Eti Mulyati
Jurnal Seni Makalangan Vol 8, No 1 (2021): "GERAK TUBUH TARI MENGALIR MENCIPTA ASA DAN CITA"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v8i1.1622

Abstract

ABSTRAKTari Arjuna Sasrabahu X Somantri merupakan salah satu jenis tari Wayang yang memiliki karakter dua tokoh yang berbeda yaitu; satria lungguh untuk tokoh Arjuna Sasrabahu dan satria ladak untuk tokoh Somantri. Tujuan penulis memilih tari Arjuna Sasrabahu karena memiliki keunikan yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat membuka peluang untuk bisa menggali kreativitas untuk menggubah tarian sesuai dengan konsep garap. Untuk melakukan proses menggubah tarian ini, penulis menggunakan teori gegubahan, sedangkan metode yang digunakan ialah gubahan tari, yaitu; pengembangan atau menambahkan gerak-gerak atau unsur baru, dengan tidak menghilangkan unsur-unsur pokok yang terkandung dalam tarian ini. Proses garap penyajian Tari Arjuna Sasrabahu X Somantri ini telah melalui beberapa tahapan, yaitu: tahapan eksplorasi, evaluasi dan komposisi. Dengan demikian, melalui gubahan ini yang meliputi daya kreativitas; penambahan variasi dalam segi koreografi, khususnya penambahan maupun pemadatan gerak, pengembangan dalam segi pola lantai, arah hadap, dan arah gerak dengan tetap memperhatikan unsur gerak pokok, hasil akhir nya adalah suatu bentuk dan gaya penyajian baru yang berbeda tetapi tentunya tidak menghilangkan esensi dari tarian sumber nya.Kata Kunci: Penyajian Tari, Tari Wayang, Arjuna Sasrabahu X Somantri, Gubahan Tari.ABSTRACTDance Arjuna Sasrabahu X Somantri, June 2021. Arjuna Sasrabahu X Somantri dance is a type of Wayang dance that has two different characters, namely; satria lungguh for the character of Arjuna Sasrabahu and satria ladak for the character of Somantri. The author's goal is to choose the Arjuna Sasrabahu dance because it has the uniqueness contained in it, so that it can open up opportunities to explore creativity to compose dances according to the concept of working. To perform the process of composing this dance, the author uses the theory of composition, while the method used is dance composition, namely; development or adding new movements or elements, without eliminating the main elements contained in this dance. he process of working on the presentation of the Arjuna Sasrabahu X Somantri Dance has gone through several stages, namely: exploration, evaluation and composition. Thus, through this composition which includes the power of creativity; the addition of variations in terms of choreography, especially the addition and compaction of motion, development in terms of floor patterns, facing directions, and motion directions while still paying attention to the basic motion elements, the end result is a new form and presentation style that is different but certainly does not eliminate the essence of the dance. its source.Keywords: Dance Presentation, Wayang Dance, Arjuna Sasrabahu X Somantri Dance, Gubahan Tari.
KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM PENYAJIAN TARI WAYANG GATOTKACA Syntya Marlina; Asep Jatnika
Jurnal Seni Makalangan Vol 7, No 1 (2020): "GELIAT TARI DI BUMI TRADISI"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v7i1.1287

Abstract

ABSTRAKTari Gatotkaca merupakan salah satu tarian yang termasuk ke dalam genre tari W[PO1] ayang, bertemakan tentang kesetiaan, ketangkasan, kekuatan, serta keramahan. Isi tarian menggambarkan Gatotkaca yang sedang memeriksa dan menjaga Negara Amarta, baik ketika ia berada di darat maupun di udara. Tarian ini termasuk ke dalam jenis tari putra yang berkarakter monggawa lungguh, sehingga memiliki kekhasannya tersendiri dan menjadi tantangan tersendiri bagi penulis karena bergender perempuan sehingga membutuhkan tenaga yang kuat dan konstan. Penggarapan dalam sajian Tari Wayang Gatotkaca menggunakan metode garap gubahan tari. Namun demikian, peluang garapnya berupa pengembangan pada aspek koreografi, iringan tari, pola ruang, arah hadap, arah gerak dan pola lantai tanpa menghilangkan esensinya. Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis, yaitu berupa observasi pencarian referensi yang berkaitan dengan Tari Wayang Gatotkaca, melakukan ekplorasi, evaluasi, serta komposisi, sehingga menghasilkan penyajian Tari Wayang Gatotkaca dalam konteks kemasan baru dengan sentuhan garap inovatif dalam bentuk pertunjukannya.Kata Kunci: Tari Wayang, Gatotkaca, Gubahan Tari. ABSTRACTCreativity and Innovation in the Performance of Gatotkaca Wayang Dance, June 2020. Gatotkaca dance is one of dances that belongs to Wayang dance genre with the theme of loyalty, dexterity, strength, and friendliness. The content of the dance describes Gatotkaca who was examining and guarding the State of Amarta, when he was on land and in the air. This dance is included in the type of male dance that has the character of monggawa lungguh, so that it has its own uniqueness and becomes a challenge for the writer as a woman that need strong and constant energy. The work of Gatotkaca Wayang Dance uses the method of a dance composition. However, the work opportunities are in the form of developing the aspects of choreography, dance accompaniment, spatial patterns, front direction, motion direction and floor patterns without losing its essence. The steps taken by the writer are observing the search for references related to Gatotkaca Wayang Dance, doing exploration, evaluation, and composition, so as to produce the presentation of Gatotkaca Wayang Dance in the context of a new performance package with innovative working touch.Keywords: Wayang Dance, Gatotkaca, Dance Composition.    [PO1]w
ANALISIS NILAI-NILAI PADA TARI SAMAN Imam Akhmad
Jurnal Seni Makalangan Vol 8, No 1 (2021): "GERAK TUBUH TARI MENGALIR MENCIPTA ASA DAN CITA"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v8i1.1616

Abstract

ABSTRAKPenelitian dalam artikel ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai yang terkandung dari kesenian Tari Saman. Tari Saman berasal dari suku Gayo di Aceh Tengah, Suku Alas di Aceh Tenggara (Blangkejeren), dan Aceh timur. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Pada metode ini data penelitian diteliti untuk dicarikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka (library research) dan observasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam Tari Saman terkandung berbagai macam nilai, di antaranya nilai keagamaan, nilai etika, dan nilai sosial. Nilai-nilai tersebut tercermin dari keseluruhan kesenian Tari Saman, mulai dari latihan/persiapan, gerakan tari, nyanyian, dan syair. Kata Kunci: Aceh, Etika, Gayo, Keagamaan, Sosial, Tari Saman.  ABSTRACTAnalysis Of Values In Saman Dance, June 2021. His study aims to analyze values contained of art Saman Dance. Saman Dance from the Tribe Gayo in Central Aceh, the Tribe Alas in Southeast Aceh (Blangkejeren), and East Aceh. The method used in this research is a method of analytical descriptive. In this method research data be examined to be the lesson. As for data collection techniques used in this research was the literature study and observation. The analysis shows that contained in a Saman Dance various value, of them religious values, ethics value, and social value. The value of the debt reflected of a whole art Saman Dance, start of the exercises/preparation, movements dance, singing, and the words/poetry. Keywords: Aceh, Ethics, Religious, Social, Saman Dance. 
STRUKTUR TARI WAYANG ‘ANTAREJA’ GAYA SUMEDANG HASIL TRANSFORMASI IYUS RUSLIANA Pradasta Asyari dan Lilis Sumiati
Jurnal Seni Makalangan Vol 7, No 2 (2020): “Gemulai Gerak Ketubuh Tradisi Mencipta Enerji Dinamis Tari Kreasi”
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v7i2.1412

Abstract

ABSTRAKTari Antareja, diciptakan oleh seorang seniman Sumedang yakni Raden Ono Lesmana Kartadikusumah pada tahun 1950-an. Tari yang dibentuk untuk memenuhi peran tokoh dalam pertunjukan Wayang Wong lakon Subadra Larung ini, telah menjadi salah satu karya tari yang memiliki entitas mempribadi. Entitas tersebut, terwujud dari kesatuan elemen-elemen tari yang saling berkesinambungan sehingga memberikan sentuhan yang mendalam. Agar sentuhan tersebut terjaga, maka dari itu Ono memberikan kualifikasi kepenarian secara khusus terhadap sajian tari Antareja. Akibat dari adanya kualifikasi kepenarian, maka pada akhirnya tari Antareja ini mengalami fase kepunahan. Namun demikian, upaya dari Iyus Rusliana untuk membangkitkan kembali dengan jalan merekomposisi tari Antareja, membuahkan hasil yang signifikan. Capaian dari hasil tersebut yakni, memperkuat identitas dan perwujudan tari Antareja baik dalam wilayah bentuk tari maupun isi tarinya. Selain dari itu, terjadinya proses revitalisasi dengan jalan transfer ilmu yang dijadikan sebagai bahan ajar di kalangan akademisi hingga saat ini.  Kata Kunci: Struktur; Transformasi; Tari Wayang; Antareja; Gaya Sumedang.  ABSTRACT. Wayang 'Antareja' Dance Structure Sumedang Style Transformation Results Iyus Rusliana, Desember 2020. Antareja dance, was created by a Sumedang artist, namely Raden Ono Lesmana Kartadikusumah in the 1950s. The dance, which was formed to fulfill the role of the character in the Wayang Wong performance in the Subadra Larung play, has become one of the dance works that has a personal entity. This entity is manifested from the unity of dance elements that are mutually sustainable so that it gives a deep touch. In order for this touch to be maintained, therefore Ono gave special qualifications of dances to Antareja dance offerings. As a result of this dance qualification, in the end this Antareja dance experienced a phase of extinction. However, the efforts of Iyus Rusliana to revive them by recomposing the Antareja dance have yielded significant results. The achievement of these results, namely, strengthening the identity and manifestation of Antareja dance both in the area of dance form and dance content. Apart from that, there is a revitalization process by means of transfer of knowledge which is used as teaching material in academics to date. Keywords: Structure; Transformation; Wayang Dance; Antareja; Sumedang Style.  
TARI TOPENG KLANA KARYA R. ONO LESMANA KARTADIKOESOEMAH DI PADEPOKAN SEKAR PUSAKA SUMEDANG Sevila Meitalanny dan Lilis Sumiati
Jurnal Seni Makalangan Vol 7, No 1 (2020): "GELIAT TARI DI BUMI TRADISI"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v7i1.1293

Abstract

ABSTRAKTari Topeng Klana karya R. Ono Lesmana Kartadikoesoemah diciptakan pada tahun 1942, terinspirasi dari Topeng Cirebon. Dalam pertunjukannya ada hal yang menarik untuk dijadikan objek penelitian yakni terdapat koreografi yang harus menyesuaikan dengan  prolog. Penelitian ini dibatasi pada struktur tari Topeng Klana karya Ono di Padepokan Sekar Pusaka Kabupaten Sumedang. Untuk menjawabnya digunakan teori struktur yang dianggap relevan sebagai pisau pembedah dalam membahas permasalahan. Untuk mengimplementasikan teori  digunakan metode deskriptif analisis. Strategi pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa ditinjau dari strukturnya tarian ini terdiri atas bentuk tari dan isi tari. Bentuk tari meliputi koreografi, karawitan tari, tata rias, dan busana tari sedang isi tari di antaranya latar belakang cerita, gambaran tarian, nama tarian, karakter tari dan unsur filosofis. Berdasarkan hasil analisis terdapat kesinambungan antara bentuk dan isi tarian. Selain itu, berdasarkan isi prolognya tarian ini dipertunjukan untuk kepentingan penyambutan tamu.Kata Kunci: Tari Topeng Sumedang, R. Ono Lesmana Kartadikusumah, Struktur. ABSTRACTKlana Mask Dance by R. Ono Lesmana Kartadikoesoemah in Regency of Sekar Pusaka Sumedang, June 2020. Klana Mask Dance which was created by R. Ono Lesmana Kartadikoesoemah in 1942, was inspired by the Cirebon Mask. In the show there is an interesting thing  to be the object of research namely the choreography that must adjust to the prologue. This research is limited to the structure of Ono's Klana Mask dance in regency of Sekar Pusaka Sumedang. To answer this, the structural theory is considered relevant to be used as an operation tool in discussing the problems. To implement the theory, the descriptive analysis method is used. The strategy in collecting data was carried out through literature study, interviews, observation and documentation. The results of this study indicate that in terms of structure this dance consists of dance form and dance content. The dance forms include choreography, dance music, make-up, and dance costume, while the dance contents include the background of the story, dance descriptions, dance name, dance characters and philosophical elements. Based on the analysis there is a continuity between the form and content of the dance. In addition, based on the contents of the prologue this dance is performed for the benefit of welcoming guests.Keywords: Sumedang Mask Dance, R. Ono Lesmana Kartadikusumah, Structure. 
SUGRIWA SUBALI Subayono Subayono
Jurnal Seni Makalangan Vol 8, No 1 (2021): "GERAK TUBUH TARI MENGALIR MENCIPTA ASA DAN CITA"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v8i1.1623

Abstract

ABSTRAKEpisode Sugriwa Subali adalah salah satu bagian dari buku Kis-kindhakanda yang sangat menarik bagi peneliti untuk diungkit dalam sebuah karya Tari. Karya ini akan memfokuskan dua saudara kandung yaitu Sugriwa dan Subali yang berselisih faham, karena berbeda pandangan hidup. Subali dikenal dengan temperamen tinggi dan gampang diasut oleh Rahwana, sementara Sugriwa mempunyai jiwa yang luhur. Budaya Hasut menghasut akhir-akhir ini kian menjadi makanan sehari-sehari dikehidupan kita. Persoalan dan kesalahpahaman Subali terhadap Sugriwa, mengakibatkan kematian Subali akibat hasutan Rahwana. Nilai inilah yang akan peneneliti coba ungkit, dengan mengeskpolorasi gerak. Gerak gerak tersebut berasal dari gerak hewan monyet, kemudian dieksplorasi dengan gerak sehari-hari, diberi curahan Ruang, Tenaga dan waktu, sehingga gerak yang dilahirkan dapat memunculkan ilusi imajinasi yang luar biasa. Jadi tidak hanya keterampilan fisik saja yang harus ia kuasai, tetapi non-fisikpun harus ia kuasai juga. Karya ini akan disajikan diruang outdoor dengan lokasi di sekitar Gunung Batu Baleendah Bandung, dengan memfokuskan kekuatan garap kinetik (tari), kekuatan atraktif (spektekel) dan juga garap karawitan yang dapat mendukung suasana yang diinginkan. Selain hal tersebut diatas karya ini akan dikemas menjadi sebuah karya Dance Film.Kata Kunci: Sugriwa Subali, Eksplorasi, Dance Film.ABSTRACTSugriwa Subali, June 2021. The Sugriwa Subali episode is a part of Kiskindakanda's book which is very interesting for researchers to study in a dance piece. This episode is focusing on two siblings, Sugriwa and Subali, who have disagreements because of their different views on life. Subali was known for his high temperament and was easily abetted by Rahwana, while Sugriwa had a noble soul. Nowadays, the culture of urging someone to behave unlawfully is very common and it is well depicted by the two main characters, Sugriwa and Subali. This research is aimed at describing the movement exploration taken from the problems and misunderstanding caused by Rahwana's provocation, which resulted in Subali's death.This research is based on a creative movement exploration. The basic choreography is taken from monkeys’ movement combined with daily actions. Outpouring energy and time are given so that it could give an illusion of extraordinary imagination. To master this choreography, both physical and non-physical skills are essentials. This dance piece will be presented outdoor on a mountain around BatuBaleendah, Bandung. The aim of this dance piece will be reached by focusing on the kinetic energy and striking performance accompanied by a set of traditional musical instruments. This dance piece will also be adapted into a Dance Film.Keywords: Sugriwa Subali, Exploration, Dance Film.
NYAMURJUANG: KONSEP PENCIPTAAN TARI BERLATAR PERJUANGAN, KEGIGIHAN SITI SAMBOJA Rini Fitriani dan Ria Dewi Fajaria
Jurnal Seni Makalangan Vol 7, No 1 (2020): "GELIAT TARI DI BUMI TRADISI"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v7i1.1288

Abstract

ABSTRAKPenciptaan karya tari dengan judul Nyamurjuang merupakan gabungan dua kata Nyamur dan Juang. Judul ini diartikan sebagai perjuangan Dewi Siti Samboja menyamar untuk melawan para bajo. Nyamurjuang digarap dengan tipe tari dramatik, dan didorong oleh teori kreativitas yaitu “Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau ide-ide baru yang sebelumnya tidak dikenal oleh penyusunnya sendiri”. Hasilnya, terwujudnya 5 orang penari wanita dalam visualisasi sosok Dewi Siti Samboja, baik itu sebagai gambaran perasaan, kegigihan, dan heroiknya penyamaran seorang putri sebagai ronggeng untuk menumpas para bajo. Pada proses garapnya, penulis melakukan langkah-langkah berupa observasi pencarian referensi yang relevan, melakukan ekplorasi, evaluasi, serta komposisi, sehingga menghasilkan sebuah karya tari menarik dan inovatif dengan visualisasi yang diusung dalam balutan nuansa musik tradisi.         Kata Kunci: Cerita Dewi Siti Samboja, Kreativitas Penciptaan Tari, Nyamurjuang. ABSTRACTNyamurjuang: The Concept of Dance Creation with Struggle and Strength Background of Siti Samboja, June 2020. The creation of a dance work entitled Nyamurjuang is a combination of two words: Nyamur and Juang. This title is interpreted as the struggle of Dewi Siti Samboja in disguising to fight the Bajo. Nyamurjuang is composed with dramatic dance type, and is based on the theory of creativity: "Creativity is the ability of a person to produce new compositions, products, or ideas that were previously unknown to its own composers". The result is the realization of 5 female dancers in the visualization of the figure of Dewi Siti Samboja, both as a description of feelings, persistence, and heroic disguise of a princess as a ronggeng to crush the Bajo. In the working process, the author has taken some steps in the form of observation to search for relevant reference, doing exploration, evaluation, and composition, so as to produce an interesting and innovative dance work with visualization carried in the form of traditional music.Keywords: The Story Of Dewi Siti Samboja, Creativity Of Dance Creation, Nyamurjuang.  
PENYAJIAN TARI BADAYA Teti Nurhayati; Lina Marliana Hidayat
Jurnal Seni Makalangan Vol 8, No 1 (2021): "GERAK TUBUH TARI MENGALIR MENCIPTA ASA DAN CITA"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v8i1.1618

Abstract

ABSTRAKTari Badaya merupakan salah satu genre tari Wayang yang berkarakter putri ladak, pada umumnya dikelompokkan menjadi dua status yaitu jabatan dan pertokohan. Salah satu repertoarnya adalah tari Badaya, termasuk nama jabatan yang bertugas untuk menghibur para raja dalam cerita pewayangan. Materi tarian ini dipilih karena memiliki keunikan dan nilai estetik tersendiri sehingga memiliki daya tarik sebagai sajian pertunjukan. Dengan demikian, penulis mendapatkan peluang krea-tivitas untuk menggarap kembali penyajian tari Badaya melalui olahan gerak yang bervariasi dan garap pola ruang yang inovatif. Untuk mewujudkan peluang tersebut, maka landasan teori yang dipakai adalah teori gegubahan. Sejalan dengan teori tersebut, maka metode garap yang digunakan adalah gubahan tari dengan langkah-langkah implementasi melalui; eksplorasi, evaluasi dan komposisi. Proses garap penyajian ini bertujuan menghasilkan suatu bentuk dan gaya penyajian tari Badaya yang berbeda tanpa menghilangkan esensi dan identitas sumbernya.Kata Kunci: Penyajian Tari, Tari Wayang, Tari Badaya. ABSTRACTPresentation Of Badaya Dance, June 2021. Badaya dance is one of the Wayang dance genres with the character of ladak's putri, generally grouped into two statuses, namely position and character. One of his repertoires is the Badaya dance, including the name of the title assigned to entertain the kings in wayang stories. This dance material was chosen because it has its own uniqueness and aesthetic value so that it has appeal as a performance presentation. Thus, the authors get creative opportunities to rework the presentation of the Badaya dance through varied motion processing and work on innovative spatial patterns. To realize this opportunity, the theoretical basis used is the theory of gegubahan. In line with this theory, the working method used is gubahan tari with implementation steps through; exploration, evaluation and composition. The process of working on this presentation aims to produce a different form and style of presentation of the Badaya dance without losing the essence and identity of the source.Keyword: Dance Presentation, Wayang Dance, Badaya Dance.
“TAAQUM” KARYA SENI PENCIPTAAN TARI Budi dan Turyati
Jurnal Seni Makalangan Vol 7, No 2 (2020): “Gemulai Gerak Ketubuh Tradisi Mencipta Enerji Dinamis Tari Kreasi”
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v7i2.1413

Abstract

ABSTRAKKarya penciptaan tari dengan judul TAAQUM merupakan karya yang diangkat dari pengalaman empirik penulis, berupa kerinduan akan almarhumah ibu. Penciptaan karya tari TAAQUM adalah sebuah upaya melalui proses kreatif untuk menyampaikan perjuangan dari kegelisahan rasa rindu, dengan metode kreativitas Alma M. Hawkins yang menghasilkan sebuah karya tari kontemporer bertipe dramatik. Karya tari ini lebih berfokus pada proses perjuangan seseorang dalam mengatasi rasa rindu akan almarhumah ibu.   Kata Kunci: TAAQUM, Ibu, Rindu, Perjuangan  ABSTRACT. "Taaqum" Art Works Of Dance Creation, Desember 2020. The dance creation with thetitle TAAQUM is awork lifted from the author’s emprical experience of longing for the deceased mother. The creation of the TAAQUM dance is an effort through a creative process to convey the struggle from anxious longing feelings with Alma M. Hawkins ‘ creative method which produces a dramatic contemporary dance. This dance focuses more on the process of a person’s struggle in overcoming feelings of longing for the deceased mother. Keywords : TAAQUM, Mother, Longing, Struggle     

Page 6 of 13 | Total Record : 129