cover
Contact Name
Jurnal Artefak
Contact Email
jurnalartefaksejarah@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalartefaksejarah@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ciamis,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Artefak
Published by Universitas Galuh
ISSN : 23555726     EISSN : 25800027     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal ARTEPAK, diterbitkan olah Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh. Jurnal ini memuat hasil penelitian atau kajian teoritis yang berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan profesi guru IPS, kajian Sejarah Lokal & Nasional, Kebudayaan, dan Pendidikan. Diterbitkan secara berkala Dua kali dalam setahun yaitu pada Bulan April dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2021): April" : 10 Documents clear
TRADISI RUWATAN LAUT DESA TELUK LABUAN TAHUN 1992-2010 Rikza Fauzan; Nashar Nashar; Dede Nasrudin
Jurnal Artefak Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.671 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i1.3634

Abstract

Tujuan dari pembahasan penelitian ini agar mengenai pelaksanaan tradisi ruwatan laut yang mengundang pro dan kontra karena tidak sesuai dengan ajaran-ajaran Islam sehingga perlu adanya akulturasi agar tradisi tersebut bisa tetap dilestarikan dengan pengemasan yang berbeda. Manfaat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk mengangkat tradisi ruwatan laut yang yang secara pelaksanaannya berbeda dengan daerah lain sebagai tradisi lokal khas daerah pesisir desa Teluk yang kurang dikenal agar menjadi tradisi yang dikenal secara luas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis yang tahapannya yang terdiri dari Heuristik atau pengumpulan sumber, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Tradisi ruwatan laut yang berasal dari desa Teluk ini merupakan tradisi dengan nilai budaya lokal yang diwariskan turun-temurun. Tradisi ruwatan laut dalam perkembangannya mengalami akulturasi atau percampuran kebudayaan Hindu-Jawa dengan kebudayaan Islam sesuai dengan perkembangan zaman. Pada awal kemunculannya, tradisi ruwatan laut berfungsi sebagai pemenuhan janji/nadzar. Setelah terjadi akulturasi kebudayaan dengan agama Islam, terjadi perubahan dalam pelaksanaannya yaitu pada pelaksanaan pelarungan kepala kerbau. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat, saat ini tradisi ruwatan laut kemudian berkembang menjadi salah satu kegiatan bersedekah sekaligus hiburan bagi masyarakat desa Teluk.The purpose of this research discussion is that the implementation of the marine ruwatan tradition invites pros and cons because it is not in accordance with Islamic teachings so that acculturation is needed so that the tradition can be preserved with different packaging. The benefit referred to in this research is to raise the tradition of marine ruwatan which is different from other areas as a local tradition typical of the lesser known coastal areas of Teluk Village to become a widely known tradition. The method used in this research is the historical method, the stages of which consist of Heuristics or source collection, Criticism, Interpretation, and Historiography. The tradition of marine ruwatan originating from the village of Teluk is a tradition with local cultural values passed down from generation to generation. in its development, it experiences acculturation or a mixture of Hindu-Javanese culture with Islamic culture in accordance with the times. At the beginning of its appearance, the ruwatan laut tradition functioned as fulfillment of promises / nadzar. After the acculturation of culture with Islam, there was a change in its implementation, namely the implementation of the buffalo head pelarungan. Over time, with changes that occur in society, now the ruwatan tradition The sea then developed into a charity activity as well as entertainment for the people of Teluk Village.
UPAYA PBB DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK IRAK DAN KUWAIT PADA PERANG TELUK 1990-1991 Tri Rahayu Nugraheni
Jurnal Artefak Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.75 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i1.4669

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk membahas mengenai konflik Irak dan Kuwait dalam Perang Teluk 1990-1991 dengan menjelaskan bagaimana konflik Irak dan Kuwait dalam Perang Teluk 1990-1991 bisa terjadi serta menjelaskan bagaimana upaya PBB dalam menyelesikan invasi Irak terhadap Kuwait. Metode yang digunakan adalah metode kajian pustaka menggunakan sumber referensi dari buku dan jurnal terkait konfik Irak dan Kuwait dalam Perang Teluk 1990-1991. Hasil kajian menunjukkan bahwa ada beberapa sebab yang melatarbelakangi invasi Irak terhadap Kuwait diantaranya faktor sejarah, faktor ekonomi, ambisi Saddam Hussein, serta adanya keinginan Irak untuk memperbaiki kondisi perekonomian di negaranya. Selain itu PBB sebagai penjaga keamanan dan perdamaian dunia juga turut berperan penting dalam penyelesaian konflik Irak dan Kuwait.This study aims to discuss the Iraq and Kuwait conflicts in the 1990-1991 Gulf War by explaining how the Iraq and Kuwait conflicts in the 1990-1991 Gulf War occurred and explaining how the United Nations efforts to resolve the Iraqi invasion of Kuwait. The method used is the literature review method using reference sources from books and journals related to the Iraq and Kuwait conflicts in the 1990-1991 Gulf War. The results of the study show that there are several reasons behind the Iraqi invasion of Kuwait including historical factors, economic factors, Saddam Hussein's ambition, and Iraq's desire to improve economic conditions in his country. In addition, the UN as the guardian of world security and peace also plays an important role in resolving the Iraq and Kuwait conflicts.
PEMANFAATAN MUSEUM REMPAH SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH Jamin Safi; Suharlin Ode Bau
Jurnal Artefak Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.845 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i1.5087

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan museum rempah sebagai sumber pembelajaran, dampak perubahan, dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pemanfaata museum rempah dalam pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Subjek penelitian ialah peserta didik dan guru sejarah di SMA Negeri 1 Ternate. Jenis sumber data meliputi guru sejarah dan peserta didik; tempat dan peristiwa; serta arsip dan dokumen. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Pengujian keabsahan data penelitian dilakukan dengan cara triangulasi. Sedangkan teknik analisis data dalam penelitian menggunakan model interaktif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penerikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemanfaatan museum rempah sebagai sumber pembelajaran sejarah dilakukan sekali waktu saja dan disesuiakan dengan materi pembelajaran. Dalam pelaksanaanya mengikuti tahapan-tahapan, yaitu: menentukan tujuan, menyusun rencana, membagi kelompok, penentuan judul, pelaksanaan, menyusun laporan, dan presentasi. Peserta didik mendapat informasi awal dari guru sebelum mengunjungi museum rempah. Dampak perubahan yang diperoleh adalah peserta didik menjadi aktif, berpikir kronologis, serta berpikir kesejarahan. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran di museum rempah adalah faktor waktu dan transportasi. Uapaya pemecahannya adalah dilakukan hanya dalam sekali waktu disesuaikan dengan kondisi pembelajaran disekolah.
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI YUNANI DARI ABAD KE-5 SM SAMPAI ABAD KE-3 SM Wulan Sondarika
Jurnal Artefak Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.512 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i1.5170

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui awal perkembangan ilmu pengetahuan di Yunani dari abad ke-5 SM sampai abad ke-2 SM. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian literatur Pengumpulan data dilakukan dengan cara pencarian sumber buku, jurnal dan hasil penelitian lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perkembangan Ilmu Pengetahuan Di Yunani Abad ke-5 SM adanya sifat agama yang tidak mengenal ajaran Tuhan yang ditetapkan sebagai akidah. Kemudian keadaan geografis negara tersebut yang mengarah pada perdagangan dan perauntauan sehingga bangsa Yunani sempat bertemu dan bertukar fikiran dengan bangsa-bangsa lain. Dan bentuk negaranya yaitu Republik-Demokrasi sehingga rakyat memerintah dengan tanggung jawabnya sendiri. Selain itu juga terdaat tokoh-tokoh filsuf yang memegang peranan besar atas berkembangnya ilmu pengetahuan di Yunani diantaranya; Thales, Anaximander, Anaximenes, Heraklitus, Parmanides, Pytagoras, Hippocrates, Socrates, Plato, Aristoteles, EmpledoklesThe purpose of this study was to determine the early development of science in Greece from the 5th century BC to the 2nd century BC. This research was conducted using literature research methods. Data collection was carried out by searching for sources of books, journals and other research results. The results showed that the development of science in Greece in the 5th century BC had the nature of religion that did not recognize the teachings of God which was established as a creed. Then the geographical condition of the country led to trade and control so that the Greeks had time to meet and exchange ideas with other nations. And the form of the state is the Republic-Democracy so that the people rule with their own responsibility. In addition, there were philosophers who played a large role in the development of science in Greece, including; Thales, Anaximander, Anaximenes, Heraclitus, Parmanides, Pytagoras, Hippocrates, Socrates, Plato, Aristotle, Empledocles.
IMPLEMENTASI APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN “JELAJAH SITUS AIR MALANG RAYA” UNTUK MENUMBUHKAN KESADARAN SEJARAH LOKAL DAN UPAYA PELESTARIAN SITUS SEJARAH BAGI SISWA SMKN 2 SINGOSARI Wahyu Djoko Sulistyo; Moch Nurfahrul Lukmanul Khakim; Najib Jauhari; Maharani Arya Dewanti; Achmad Dicky Setyawan
Jurnal Artefak Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.904 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i1.4124

Abstract

Wilayah Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang yang dikategorikan sebagai kawasan Malang Raya menyimpan kekayaan jejak sejarah yang luar biasa. Kekayaan jejak sejarah ini sangat berpotensi untuk mendukung penghayatan dengan cara mengintegrasikan sejarah lokal pada matapelajaran sejarah. Sayangnya, sejarah lokal sebagai salah satu cabang tema dalam sejarah sering kali belum didayagunakan secara optimal pada pembelajaran sejarah, tak terkecuali di SMKN 2 Singosari. SMKN 2 Singosari merupakan sekolah kejuruan yang lokasinya tidak jauh dari beberapa situs air. Dalam pembelajaran sejarah, SMKN 2 Singosari juga memiliki problematika tidak optimalnya antusias siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan pada data tersebut, pemanfaatan peninggalan sejarah lokal berupa situs air yang disinergikan dengan aplikasi digial JESIAMAR, menjadi upaya untuk meningkatkan ketertarikan dan penghayatan siswa terhadap sejarah yang terkemas pada agenda implementasi masyarakat. Kegiatan implementasi ini terbagi menjadi pra pelaksanaan, pelaksanaan kegiatan, dan pasca pelaksanaan. Hasil dari implementasi ini diukur dengan kuesioner yang menunjukkan jawaban yang memuaskan yaitu penilaian mengenai kesadaran sejarah lokal sebesar 85,6%. Berdasarkan hasil evaluasi ini maka dapat dinyatakan bahwa aplikasi JESIAMAR sangat efektif untuk diimplementasikan dalam pembelajaran.The Batu region, Malang City, and Malang Regency which is categorized as Malang Raya areas hold a wealth of extraordinary historical traces. The richness of historical traces has the potential to support appreciation by integrating local history into historical subjects. Unfortunately, local history as a branch of the theme in history has often not been optimally utilized in history learning, including at SMKN 2 Singosari. SMKN 2 Singosari is a vocational school which is located not far from several water sites. In history learning, SMKN 2 Singosari also has the problem of not optimal student enthusiasm in learning. Based on these data, the use of local historical relics in the form of water sites in synergy with the JESIAMAR digital application is an effort to increase students' interest and appreciation of history which is packaged in the community service agenda. This service activity is divided into pre-implementation, activity implementation, and post-implementation. The results of this service are measured by a questionnaire which shows a satisfactory answer, namely an assessment of local historical awareness of 85.6%. Based on the results of this evaluation, it can be stated that the JESIAMAR application is very effective to be implemented in learning.
ASSESSING THE BENEFITS AND VALUES IN IMPLEMENTING THE TRADITION OF ALMIGHTY EARTH FROM THE VIEW OF FUNCTIONALISM THEORY Martin Rizaldi; Anin Lailatul Qodariyah
Jurnal Artefak Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.865 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i1.4951

Abstract

This article aims to understand the benefits of values in the implementation of the earth alms tradition from the point of view of functionalism theory. The method of preparing this article uses the heirloom study method, which uses reference sources from books and journals. In Indonesia, there are many kinds of traditions, one of which is the earth alms tradition, which is a tradition in the form of traditional celebrations aimed at the earth as a form of public gratitude for the salvation given by the Almighty Creator. In the earth alms tradition, there are various ritual activities that are carried out, and there are benefits and values that can be studied with functionalism theory such as faith values, worship values, social values, cultural values, and philosophical values.
KAJIAN IKONOGRAFI DAN IKONOLOGI: RAGAM HIAS PADA BANGUNAN BALE RANTE DI KOMPLEKS MAKAM SUNAN DRAJAT Angga Fajar Ramadhan; Djuli Djatiprambudi; I Nyoman Lodra
Jurnal Artefak Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1049.975 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i1.4725

Abstract

Kompleks makam Sunan Drajat merupakan warisan budaya yang memiliki hubungan dekat dengan periode kehiduan Sunan Drajat. Salah satu bangunan yang menarik dan memiliki konsep filosofis di kompleks makamnya yaitu bangunan bale rante. Bale rante digunakan oleh para Wali Songo untuk berkumpul dan bermusyawarah. Bangunan tersebut berbahan material kayu, berbetuk joglo, beratap limas, berhias ukiran ragam hias dan berasal dari kerajaan Majapahit. Bentuk ragam hias yang menghiasi bangunannya unik dan berbeda dengan bentuk ragam hias pada bangunan kompleks makam lainnya. Tujuan: mendeskripsikan makna ragam hias yang ada pada bangunan bale rante. Metode penelitian: penelitian ini menggunakan metode ikonografi dan ikonologi Erwin Panofsky, dengan tahapan: (1) tahap pra ikonografi, dilakukan dengan mengkaji bentuk penyusun ragam hias pada bangunan bale rante berdasarkan makna faktual dan makna ekspresionalnya. (2) Tahap analisis ikonografi, dilakukan dengan mengidentifikasi makna sekunder yang telah dikaji sebelumnya dengan mengaitkan pada tema dan konsep penciptaan sesuai peristiwa atau sejarah ragam hias tersebut diciptakan. (3) Tahap interpreasi ikonologi, melakukan intuisi sintesis untuk mengungkap makna yang terkandung dalam simbol yang ada dalam ragam hias. Hasil penelitian: Bentuk rantai menyimbolkan kesatuan dan pengayoman. Daun ukel menyimbolkan sumber kehidupan dan kebaikan hati. Pohon hayat dan bunga teratai menyimbolkan keabadian dan penyatuan manusia dengan Allah.The grave complex of Sunan Drajat is a cultural heritage that has a close relationship with the life period of Sunan Drajat. One of the interesting buildings and has a philosophical concept in the tomb complex is the Bale Rante building. Bale rante is used by the Wali Songo for gathering and deliberation. The building is made of wood material, in the form of a joglo, with a pyramid roof, decorated with ornate carvings and comes from the Majapahit kingdom. The forms of decoration that decorate the building are unique and different from the decorative forms in other tomb complex buildings. Purpose: to describe the meaning of the existing decorative styles in the bale rante building. Research method: this study uses Erwin Panofsky's iconography and iconology methods, with the following stages: (1) pre-iconography stage, carried out by examining the decorative forms of the bale rante building based on factual and expressive meanings. (2) The iconographic analysis stage is carried out by identifying secondary meanings that have been previously studied by linking to the themes and concepts of creation according to the events or history of the decorative motifs being created. (3) The iconological interpretation stage involves synthesizing intuition to reveal the meaning contained in symbols that exist in decorations. Result of research: The form of a chain symbolizes unity and protection. Ukel leaves symbolize the source of life and kindness. The tree of life and the lotus flower symbolize the immortality and union of man with Allah.
MELESTARIKAN NASKAH KUNO MELALUI KEGIATAN PRESERVASI BAHAN PUSTAKA (Studi tentang kegiatan preservasi naskah kuno “Sanghyang Raga Dewata” di Museum Sri Baduga Provinsi Jawa Barat) Yunus Winoto; Rakanda Ibrahim
Jurnal Artefak Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.717 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i1.4842

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji tentang kegiatan pelestarian naskah kuno. Lokasi penelitian dilakukan di Museum Negeri Sri Baduga Provinsi Jawa Barat. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah naskah kuno yang bernama  Sangyhyang Raga Dewata yakni suatu naskah yang menceritakan mengenai kosmologis penciptaan alam semesta menurut masyarat Sunda. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi serta melalui studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dalam membuat kebijakan pelestarian naskah kuno khususnya naskah Sanghyang Raga Dewata ada perlakuan khusus dalam melakukan tindakan yang bersifat preventif yakni dalam perawatannya tidak meggunakan minyak sereh maupun kemiri eperti pada jenis naskah kuno lainnya. Hal ini dikarenakan naskah kuno Sanghyang Raga Dewata terbuat dari daun nipah dan tinta, sehingga sangat rentan terhadap kerusakan jika menggunakan minyak sereh atau kemiri. Sedangkan untuk tindakan yang bersifat kuratif pihak musium Sri Baduga  telah melakukan tiga kali tindakan kuratif yang berupa teknik enkapsulasi serta teknik yang berupa alih media.The study aims to examine the preservation of ancient texts. The location of the study was conducted at the Sri Baduga Maharaja Museum, West Java Province. The object of this research is an ancient text called Sangyhyang Raga Dewata, a text that tells the cosmological creation of the universe according to the Sundanese masses. The method used in this study is a qualitative method with data collection techniques in the form of interviews, observation and through library research. Based on the results of the study it can be seen that in making the preservation of ancient manuscripts, especially the Sanghyang Raga Dewata manuscript, there is a special treatment in carrying out preventive actions, namely in the treatment not using citronella oil or candlenut as in other types of ancient manuscripts. This is because the Sanghyang Raga dewata is made of nipah leaves and ink, so it is very vulnerable to damage if using citronella or candlenut oil. Whereas for curative actions the museum Sri Baduga has carried out three curative actions in the form of encapsulation techniques and techniques in the form of media transfer.
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT KUTA DALAM MEMBENTUK KARAKTER WARGA NEGARA BERWAWASAN LINGKUNGAN Bali Widodo; Egi Nurholis
Jurnal Artefak Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.627 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i1.5127

Abstract

Perusakan lingkungan sebagai akibat ulah manusia dapat mengancam kehidupan manusia itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang berbasis kearifan lokal masyarakat Kuta dalam membentuk karakter warga negara yang berwawasan lingkungan. Penelitian ini adalah penelitian konseptual dengan metode library research, yakni mengumpulkan data-data dari laporan penelitian, artikel ilmiah atau sumber lain yang relevan dengan topik. Analisis dari pembahasan ini menjelaskan bahwa kearifan lokal masyarakat Kuta yang secara turun temurun menjaga kelestarian hutan adat atau Leuweung Gede dapat membentuk karakter yang peduli akan lingkungan hidup yang baik dan bersih. Maka untuk membentuk karakter peduli lingkungan peserta didik perlu dilakukan upaya: 1) revitalisasi epistemologi Pendidikan Kewarganegaraan; 2) penanaman nilai keadaban masyarakat lokal terhadap lingkungan dalam proses pembelajaran; Upaya ini kemudian diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sehingga dapat menguatkan karakter peduli lingkungan peserta didik sebagai warga negara.Environmental destruction as a result of human activity can threaten human life itself. This study aims to examine the development of Citizenship Education learning based on the local wisdom of the Kuta community in shaping the character of citizens with an environmental perspective. This research is conceptual research using the library research method, which collects data from research reports, scientific articles, or other sources relevant to the topic. The analysis of this discussion explains that the local wisdom of the Kuta community which has been hereditary to preserve the customary forest or Leuweung Gede can form a character that cares about a good and clean environment. So to form a character that cares about the environment, students need to make efforts: 1) revitalizing the epistemology of Citizenship Education; 2) inculcating the value of the local community's civility towards the environment in the learning process; This effort is then applied in Citizenship Education learning so that it can strengthen the character of caring for the environment of students as citizens.
PEMANFAATAN SITUS SEJARAH PAHLAWAN MARI LONGA SEBAGAI MEDIADALAM PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SISWA KELAS XI SMAN 1 ENDE Fransiskus Xaverius Rema; Karolus Charlaes Bego; Damianus Rikardo Sumbi Wasa
Jurnal Artefak Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.233 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i1.3840

Abstract

Penelitian ini mengacu pada proses pembelajaran tentang pemanfaatan situs Sejarah Pahlawan Marilonga Sebagai Media dalam pembelajaran sejarah yang banyak tersebar di kabupaten Ende dan di Watunggere khususnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui perencanaan pembelajaran sejarah pemanfaatan media situs Sejarah Pahlawan Marilonga kelas XI SMAN 1 Ende, 2) Mengetahui pelaksanaan pembelajaran pemanfaatan media situs Sejarah Pahlawan Marilonga kelas XI SMAN 1 Ende, 3) Mengetahui dampak pembelajaran sejarah pemanfaatan media situs Sejarah Pahlawan Marilonga kelas XI SMAN 1 Ende. Jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian kualitatif deskriptif menuju arah studi kasus tunggal terpancang (embedded case study research). Hasil penelitian menjelaskan bahwa situs sejarah pahlawan Marilonga merupakan salah satu warisan sejarah di daerah yang dapat digunakan dalam pembelajaran sejarah sesuai denganlangkah-langkah kurikulum 2013. Relevansi pembelajaran dengan memanfaatkan media situs Sejarah Pahlawan Marilonga dengan kegiatan belajar mengajarmelaui perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, dan dampak pembelajaran. Setiap tahap pelaksanaan pembelajaran membutuhkan keterlibatan aktif, ketelitian guru dalam menyusun, menyampaikan, dan memfasilitasi aktivitas belajar agar siswa dapat memahami secara baik proses pembelajaran.This research refers to the learning process about the utilization of the Historical Site of the Marilonga Heroes as a Media in learning history which is widely spread in Ende district and in Watunggere in particular. The purpose of this study is 1) Knowing the learning planning history of the use of media sites of the History of Marilonga Heroes class XI 1ND Ende, 2) Knowing the learning implementation of the use of media sites of the Heroes of Marilonga History class XI SMAN 1 Ende, 3) Knowing the impact of historical learning on the use of media sites History Heroes of Marilonga in class XI of SMAN 1 Ende. This type of research is descriptive qualitative research leading to a single embedded case study (embedded case study research). The results of the study explained that the historical site of the Mari Longa hero was one of the historical legacies in the area that could be used in historical learning in accordance with the 2013 curriculum steps. The relevance of learning by using the Marilonga Heroes History media site with learning activities through learning planning, implementation, and impact of learning. Each stage of the implementation of learning requires active involvement, the accuracy of the teacher in compiling, delivering, and facilitating learning activities so that students can understand the learning process well.

Page 1 of 1 | Total Record : 10