cover
Contact Name
Nofita
Contact Email
nofita@malahayati.ac.id
Phone
+6282186751140
Journal Mail Official
jfm@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jl. Pramuka No. 27 Kemiling, Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati)
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 25991868     EISSN : 2599185X     DOI : https://doi.org/10.33024/.v4i2
Core Subject : Health, Social,
Jurnal Farmasi Malahayati (JFM) merupakan jurnal yang berisi tentang hasil penelitian maupun review dibidang farmasi yang meliputi bidang farmasetika, kimia farmasi, biologi farmasi dan farmasi klinis komunitas
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2022)" : 11 Documents clear
Analisis Kadar Senyawa Alkaloid dan Flavonoid Total Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya L.) Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis Reza Alzanando; Mashuri Yusuf; Tutik Tutik
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i1.7032

Abstract

Daun pepaya (Carica papaya L.) mengandung alkaloid, flavonoid, pseudokarpain, saponin, tanin, vitamin C, vitamin E, kolin, dan karposid. Alkaloid dapat berperan sebagai anti-leukemia, anti-tumor, anti-virus, dan anti-malaria. Flavonoid memiliki aktivitas anti-oksidan, anti-virus, anti-bakteri, anti-alergi, anti-radang dan anti-kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar alkaloid total dan flavonoid total pada ekstrak etanol daun pepaya dengan menggunakan metode spektrofotometri UV – Vis. Penentuan kadar alkaloid total ekstrak etanol daun pepaya ditentukan berdasarkan nilai absorbansi yang diukur pada panjang gelombang 275 nm dengan menggunakan pembanding kafein, sedangkan penentuan kadar flavonoid total ditentukan berdasarkan nilai absorbansi yang diukur pada panjang gelombang 436 nm dengan menggunakan pembanding kuersetin. Hasil penetapan kadar alkaloid total yang diperoleh pada ekstrak etanol daun pepaya sebesar 16,56 % sedangkan kadar flavonoid total yang diperoleh sebesar 9,41 %. Sehingga dari data tersebut terlihat bahwa senyawa alkaloid total lebih besar kadarnya dibanding senyawa flavonoid.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF ANTIRADIKAL BEBAS DARI KULIT BATANG KEPUH (Sterculia foetida L.) Ni Wayan Rika Kumara Dewi; Made Dwike Swari Shanti
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i1.6799

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan senyawa aktif antiradikal bebas dari kulit batang kepuh (Sterculia foetida L.). Uji aktivitas dilakukan secara invitro dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-pycrylhidrazyl). Teknik pemisahan dilakukan dengan kromatografi kolom dan diidentifikasi dengan spektrofotometer FTIR dan UV-Vis.Hasil maserasi yang memiliki aktivitas adalah ekstrak etanol. Selanjutnya dipartisi dengan etil asetat dan kloroform, diperoleh ekstrak kloroform yang menunjukkan hasil uji aktivitas antiradikal bebas yang paling tinggi dan dilanjutkan teknik pemisahan. Ekstrak dipisahkan dengan kromatografi kolom dengan fase diam silika gel. Pemisahan dan pemurnian menghasilkan 9 fraksi gabungan (A, B, C, D, E, F, G, H, I). Berdasarkan uji antiradikal bebas, semua fraksi menunjukkan hasil positif antiradikal bebas, yang relatif murni secara KLT adalah fraksi B yang berbentuk serbuk berwarna kuning muda seberat 0,0325 gram. Identifikasi dengan pereaksi Leibermann Burchard menunjukkan isolat FB adalah golongan senyawa triterpenoid. Spektrum UV-Vis dari isolat FB dengan dua puncak utama yang muncul pada panjang gelombang 212 nm sebagai λ maks diduga jenis transisi yang terjadi pada panjang gelombang 212 nm kemungkinan diakibatkan oleh terjadinya transisi elektronik dari n-σ* dari kromofor C=O dan puncak yang lain berupa bahu pada panjang gelombang 284 nm diakibatkan oleh terjadinya transisi elektronik n-π* dari ikatan rangkap C=O. Dugaan ini diperkuat oleh data dari spektrum inframerah yang menunjukkan adanya gugus fungsi –OH, CH alifatik, C=O, C=C alifatik, dan C-O.
PENETAPAN KADAR FLAVONOID PADA BATANG PEPAYA (Carica papaya L.) DENGAN METODE SPEKTROMETRI UV – VIS Annisa Primadiamanti; Robby Candra Purnama; Nikhita Anindya Salsabilla
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i1.6734

Abstract

Tanaman pepaya (Carica papaya L.)  merupakan salah satu jenis tanaman tropis tumbuh di Indonesia, yang banyak dimanfaatkan sebagai sumber pangan seperti  buah, daun dan bunganya. Namun, manfaat dari batang pepaya sehubungan dengan metabolit sekunder yang dimilikinya, seperti  saponin, tanin, antrakuinon, alkaloid dan flavonoid, belum banyak diketahui. Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang dapat berperan sebagai antioksidan, antibakteri, antikolestrol, antihiperlipidemia, antidiabetes, antiradang dan antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar yang terkandung pada batang pepaya menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. Ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak diuji secara kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif dilakukan dengan reaksi warna dengan hasil terbentuk warna merah yang menandakan ekstrak mengandung flavonoid. Penetapan kadar flavonoid total menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan pembanding kuarsetin dengan panjang gelombang  maksimum  sebesar 433 nm. Diperoleh  persamaan  regresi  linier  yaitu y = 0,0085 x + 0,0057 dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,99868. Hasil uji kuantitatif kadar rata-rata flavonoid pada ekstrak etanol batang pepaya sebesar 6,0333±0,0002 mg QE/g ekstrak atau  0,60333±0,0002  % b/b.
RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN WANITA INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN METODE GYSSENS DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN TAHUN 2018-2019 Erviana Ekasari; Nofita Nofita; ade maria ulfa
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i1.5941

Abstract

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen yang terdapat pada saluran kencing hingga kandung kemih yang sangat meningkat untuk menginfeksi ginjal dan ureter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik berdasarkan kriteria Gyssens dan berdasarkan Kementerian Kesehatan (2011), meliputi tepat diagnosis, tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, tepat dosis, tepat cara pemberian, tepat waktu interval pemberian, tepat lama pemberian, serta waspada efek samping di Rumah Sakit Pertamina Bintanag Amin tahun 2018-2019. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian deskripstif serta pengumpulan data secara retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibiotik yang paling umum digunakan adalah sefiksim (48%), hasil penggunaan antibiotik berdasarkan kriteria Gyssens bahwa 94% antibiotik adalah penggunaan rasional (Kategori 0), namun 6 adalah Kategori IIIB (penggunaan terlalu pendek). Hasil evaluasi penggunaan antibiotik berdasarkan Kementerian Kesehatan RI (2011) adalah tepat diagnosis 100%, tepat indikasi 100%, tepat obat 100%, tepat dosis 100%, tepat pasien 100%, tepat cara pemberian 100%, waktu interval pemberian 100%, lama pemberian 96% dan waspada efek samping 100%.
Efektivitas Ekstrak Etil Asetat Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) Sebagai Larvasida Nyamuk Aedes aegypti Diah Evita; Nofita Nofita; Ade Maria Ulfa
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i1.5469

Abstract

Daun kemangi memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, saponin, tanin dan alkaloid yang berpotensi sebagai larvasida alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa konsentrasi ekstrak etil asetat daun kemangi (Ocimum sanctum L.) yang efektif sebagai larvasida nyamuk Aedes aegypti dan bagaimana efektivitasnya. Penelitian ini menggunakan 7 kelompok perlakuan dengan konsentrasi ekstrak etil asetat daun kemangi 1%; 2,5%; 5%; 7,5%; 10%; 1% abate sebagai kontrol positif, dan akuades sebagai kontrol negatif yang tiap kelompok berisi 25 larva Aedes aegypti instar III dan IV dengan 4 kali pengulangan. Data yang didapatkan lalu diuji menggunakan uji One Way ANOVA dan uji Post Hoc LSD (Least Significance Different) untuk mengetahui adanya perbedaan pada tiap konsentrasi. Didapatkan pada uji Post Hoc LSD efektivitas ekstrak daun kemangi 7,5% dan 10% dengan abate 1% tidak memiliki perbedaan yang signifikan (p>0,05). Hasil analisis probit didapat nilai LC50 sebesar 0,370% sehingga dapat dikatakan bahwa ekstrak etil asetat daun kemangi (Ocimum sanctum L.) mempunyai efektifitas sebagai larvasida dan memiliki sifat sangat beracun dalam membunuh larva Aedes aegypti.
Evaluasi Pemahaman Dan Penggunaan Obat-Obatan Skabies (Scabies) Pada Pasien Di Puskesmas Pembantu Sumber Jaya Way Ratai Pesawaran Yohan Alfianys; Martianus Perangin Angin; Angga Saputra Yasir
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i1.6856

Abstract

Skabies (Scabies) merupakan suatu penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi tungau dan kutu. Pemahaman dan tata cara penggunaan obat-obatan yang tepat menjadi hal dasar yang dimiliki oleh setiap pasien untuk memutus rantai penyebaran infeksi penyakit kulit skabies. Serta kesadaran dan kepatuhan terhadap pengobatan merupakan faktor utama keberhasilan terapi penyembuhan skabies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman tentang skabies dan pemahaman tentang obat-obatan yang paling tepat untuk penyakit kulit skabies pada pasien di Puskesmas Sumber Jaya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pengambilan data kuesioner secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan cukup (42%) dan tingkat kepatuhan pengobatan rendah (58%). Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemahaman dan pengobatan yang tepat serta kepatuhan dalam minum obat sangat berpengaruh terhadap kesembuhan penyakit skabies ini, dan juga menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan baik dapat mencegah kekambuhan.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN FARINGITIS RAWAT JALAN DI PUSKESMAS K BANDAR LAMPUNG TAHUN 2020 Febi Anisa; Martianus Perangin Angin; Gusti Ayu Rai Saputri
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i1.5480

Abstract

Faringitis adalah peradangan pada mukosa faring dan sering meluas ke jaringan sekitarnya. Bakteri Streptokokus Grup A adalah penyebab umum faringitis. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui  kesesuaian penggunaan antibiotik pada pasien faringitis berdasarkan pedoman Pharmaceutical Care penyakit saluran pernafasan tahun 2005 dan pedoman pengobatan dasar di puskesmas 2007 dan untuk mengetahui persentase kerasionalan penggunaan antibiotik berdasarkan parameter tepat diagnosis, tepat indikasi, tepat pasien,tepat obat, tepat dosis, tepat cara pemberian, tepat lama pemberian, tepat interval. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian deskripstif serta pengumpulan data secara retrospektif. Hasil penelitian kesesuaian penggunaan antibiotik pada pasien faringitis di Puskesmas K Bandar Lampung Tahun 2020 sudah sesuai berdasarkan pedoman Pharmaceutical Care penyakit saluran pernafasan tahun 2005 dan pedoman pengobatan dasar di puskesmas 2007 dengan persentase kerasionalan penggunaan antibiotik berdasarkan kemenkes RI (20011) didapatkan hasil yaitu tepat diagnosis 100%, tepat indikasi 100%, tepat pasien 100%, tepat obat 100%, dan tepat dosis 100%, tepat cara pemberian 100%, tepat lama pemberian 100%, tepat interval 100%.
UJI EFEKTIVITAS KOMBINASI BAWANG DAYAK (ELEUTHERINE PALMIFOLIA (L.) MERR) DAN DAUN INSULIN (TITHONIA DIVERSIFOLIA) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) DIINDUKSI NA2EDTA Yoga Purnama Haidir; Gusti Ayu Rai Saputri; Dessy Hermawan
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i1.7004

Abstract

Umbi bawang dayak dan daun insulin merupakan tanaman tradisional yang digunakan sebagai tanaman obat tradisional yang memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penurunan kadar glukosa darah dari bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) dan daun insulin (Tithonia diversifolia) dengan dosis 250 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, 250 mg/kgBB, 600 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB, 300 mg/kgBB terhadap tikus putih jantan galuh wistar yang diinduksi Na2EDTA. Metode penelitian adalah pre and post control group design. Hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan. Sebelumnya tikus diinduksi Na2EDTA kecuali tikus pada kelompok kontrol normal Kelompok I (Kontrol normal) tanpa perlakuan, kelompok II (Kontrol negatif) diberi Na CMC 0,5% kelompok III (Kontrol positif) diberi suspensi metformin 45mg/kgBB, kelompok IV, V dan VI diberi bawang dayak dan daun insulin dengan dosis 250mg/kg BB dan 300mg/kgBB, 250mg/kg BB dan 600mg/kg BB, 500mg/kg BB dan 300mg/kgBB. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan selama 15 hari. Pemberian kombinasi ekstrak umbi bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) dan daun insulin (Tithonia diversifolia) dengan dosis 500 mg/kg BB dan 300 mg/kg BB merupakan dosis yang lebih efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah dibandingkan dengan dosis 250 mg/kg BB dan 300 mg/kg BB, dosis 250 mg/kg BB dan 600 mg/kg BB. Berdasarkan hasil uji LSD (Least Significance Different) sebagai uji lanjutan atau post hoc test menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak umbi bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) dan daun insulin (Tithonia diversifolia) dosis 500mg/kgBB dan 300mg/kgBB memiliki akitivitas penurunan kadar gula darah setara dengan kontrol positif, hal ini dapat dilihat dari nilai (P>0,05).
Formulasi Sediaan Masker Gel Peel-off Limbah Kulit Pisang Ambon (Musa paradisiaca var.sapientum) sebagai Antioksidan Sudewi Mukaromah Khoirunnisa; Dirga Dirga; Irfanianta Arif Setyawan; Atika Dalili Akhmad
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i1.6350

Abstract

Provinsi Lampung merupakan penghasil pisang terbesar dengan jumlah sebanyak 1,48 juta ton atau 21,59 % dari total produksi pisang nasional. Jenis pisang yang banyak dikonsumsi masyarakat adalah pisang ambon (Musa paradisiaca var.sapientum.), namun pemanfaatan pisang sebagai bahan obat, kosmetik maupun pangan masih terbatas pada buahnya dan pengolahan bagian lainnya yang berupa limbah seperti kulit buah masih sedikit. Kulit pisang dilaporkan memiliki khasiat sebagai antioksidan, antikolesterol, antinyeri, antidiare, anti hipertensi, dan antihiperglikemi. Melihat besarnya potensi dari kulit pisang, maka diperlukan studi untuk memanfaatkan kulit pisang ambon sebagai sediaan masker gel peel-off yang stabil, berefek, dan aman. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode Diphenylhydrazylpicryl (DPPH). Formulasi masker gel dibuat dengan basis Polyvinyl Alcohol (PVA) dengan konsentrasi 10%. Evaluasi sediaan masker gel meliputi pengamatan perubahan konsistensi, warna, bau, pH, dan viskositas selama 28 hari pada suhu penyimpanan yang berbeda, yaitu pada suhu 4◦C dan 27◦C. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit pisang ambon memiliki IC50 sebesar 13,542 ppm. Dari hasil uji fisik menunjukkan bahwa formula 2 memiliki syarat yang paling baik sebagai sediaan masker. Hasil evaluasi aktivitas antioksidan, ketiga formula masker memiliki aktivitas antioksidan yang baik (IC50<50), namun formula yang disimpan dalam suhu 4◦C memiliki aktivitas antioksidan yang lebih baik.
UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DENGAN METODE BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) Muhammad Havel AlTasyah; Diah Astika Winahyu; Ade Maria Ulfa
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i1.5707

Abstract

ABSTRAK Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) banyak digemari dikarenakan rasanya yang lezat serta dipenuhi dengan nutrisi, banyak protein, serta lemak yang rendah. Selain itu jamur tiram putih juga mempunyai metabolit sekunder yang bermanfaat untuk pengobatan antibakteri, antioksidan, antitumor, antivirus, dan antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksisitas ekstrak etanol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) terhadap larva udang (Artemia salina L.) serta mengetahui nilai LC50 ekstrak jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) terhadap larva udang (Artemia salina L.). Ekstrak dibuat dari sampel serbuk jamur tiram dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak pekat dilakukan uji skrinning fitokimia dan uji toksisitas dilakukan dengan menggunakan larva udang Artemia salina L. yang berumur 48 jam. Efek toksik ekstrak diidentifikasi dengan persentase kematian larva udang menggunakan analisis probit (LC50). Dari hasil uji skrinning fitokimia mengandung metabolit sekunder golongan polifenol, tanin, saponin, flavonoid, dan terpenoid. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) memiliki efek toksik terhadap larva udang (Artemia salina L.) dan nilai LC50 <1000 μg/mL. Ekstrak etanol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) memiliki efek toksik terhadap larva udang (Artemia salina L.) dengan toksisitas sedang dengan nilai LC50 ekstrak etanol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) terhadap larva udang (Artemia salina L.) sebesar 259,519 mg/L (ppm).

Page 1 of 2 | Total Record : 11