cover
Contact Name
Adrianus Amheka
Contact Email
adrianus.amheka@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmesin.pnk@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
JTM - Jurnal Teknik Mesin
ISSN : 2614344     EISSN : 2656422X     DOI : -
Jurnal Ilmiah JTM diterbitkan oleh jurusan teknik Mesin, politeknik negeri kupang. Jurnal ini diterbitkan 2 kali dalam setahun dan menerima artikel berkaitan Perancangan, Analisis, Operasi, Pemeliharaan, Analisis Kegagalan, Keandalan, Otomasi dan Kontrol yang mencakup Aplikasi Teknik Mesin, Teknik Material dan Teknik Manufaktur.
Arjuna Subject : -
Articles 45 Documents
PENGARUH PUTARAN POROS PIPIL, JARAK TEKAN PENGATUR DAN LETAK MATA PIPIL TERHADAP KAPASITAS PIPIL PADA ALAT PIPIL JAGUNG BULIR SILINDER TUNGGAL DILENGKAPI KONTROL PENEKAN Yohanes Benediktus Yokasing; Amiruddin Abdullah; Aprilus Nibu
Jurnal Teknik Mesin Vol 3 No 1 (2020): Vol.3 NO 1. (2020) Jurnal Teknik Mesin
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/jtm.v3i1.689

Abstract

Biji jagung diperoleh dari bulir jagung dengan cara memipilan. Pada proses memipil diperlukan penangganan yang serius karena terjadinya kehilangan. Total kehilangan pada proses pemipilan 5,2%, yang disebabkan alat pipil. Alat Pipil Jagung Bulir silinder tunggal dilengkapi kontrol penekan, memiliki variabel posisi letak mata, jarak tekan, dan putaran yang menjamin kapasitas. Posisi mata pipil zig-zag kapasitas pipilnya lebih tinggi yakni 1,9 kg/menit sedangkan beraturan hanya 1,52 kg/menit, putaran 85 rpm. Jarak tekan sedikit pengaruh terhadap kapasitas, posisi mata pipil zig-zag, putaran 69 rpm, jarak tekan 5 mm, kapasitas yakni 1,48 kg/menit. Putaran 85 rpm, jarak tekan 5 kapasitas pipil 1,85 kg/menit, semakin besar jarak tekan (9 mm) kapasitas pipilan sedikit meningkat 1,9 kg/menit. Posisi letak mata pipil beraturan, jarak tekan 5 cm, putaran bertambah kapasitas pipilan juga meningkat, untuk putaran 68 rpm kapasitas 1,1 kg/menit dan putaran 85 rpm kapasitas pipilan 1,52 kg/menit. Hal yang sama pada jarak tekan 7 mm dan 9 mm. Perlu dilakukan kajian untuk jarak mata pipil satu terhadap yang lainnya, pada putaran yang bervariatif untuk mengetahui kapasitas pipilan yang dihasilkan. Pada Alat pipil jagung bulir silinder tunggal perlu dilakukan kajian ukuran diameter silinder pipil, serta jumlah silinder, terhadap tingkat keberhasilan memipil, satu bulir jagung, dalam sekali dipipil. Kata Kunci : Jagung Bulir, Alat Pipil, Kapasitas Pipilan
ANALISA MASALAH COOLING SYSTEM ENGINE 3306 UNIT D6D DOZER CATERPILLAR Yogi Kogama; Ghandy Junne Putra; Ruzita Sumiati; Yanziwar Yanziwar
Jurnal Teknik Mesin Vol 3 No 1 (2020): Vol.3 NO 1. (2020) Jurnal Teknik Mesin
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/jtm.v3i1.707

Abstract

Cooling system merupakan salah satu sistem yang mempengaruhi performance dari engine. Cooling system berfungsi untuk menjaga kondisi temperatur engine agar tetap normal, berkisar antara 1920F (890C). Untuk mengidentifikasi gejala kerusakan yang terjadi pada komponen cooling system yang menyebabkan over heating yaitu dengan cara troubleshooting cooling system. Terjadinya masalah over heating pada Engine 3306 Dozer Caterpillar, ditandai dengan adanya pergerakan jarum temperature engine yang bergerak menuju batasan maksimum temperature engine. Untuk mengetahui penyebab kerusakan, maka dilakukanlah 8 langkah troubleshooting. Berdasarkan hasil troubleshooting, ditemukan bahwa kurangnya coolant pada radiator dan setelah dilanjutkan dengan pembongkaran cooling system engine ditemukan rusaknya thermostat dalam keadaan tertutup dan retaknya liner engine. Untuk memperbaiki agar masalah pada cooling system kembali normal , maka dilakukanlah penggantian thermostat dan liner dengan yang baru. Agar masalah tidak terjadi lagi maka lakukanlah perawatan secara berkala pada unit maupun engine dan terutama gunakanlah coolant conditioner pada engine agar cooling system pada engine bekerja dengan baik
PERANCANGAN TONGKAT PEMANDU TUNA NETRA MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS ARDUINO UNO Jonshon Tarigan; Minsyahril Bukit; Bernandus Bernandus; Agustinus Deka Betan
Jurnal Teknik Mesin Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/jtm.v3i2.750

Abstract

Telah dirancang piranti yang dapat melakukan pengukuran jarak secara otomatis. Untuk mempermudah kegiatan itu, maka kita perlu merancang sebuah sistem perangkat yang dapat melakukan pengukuran jarak secara otomatis untuk dapat digunakan olek para tunanetra. Alat ini bertujuan untuk menggantikan tongkat manual menjadi alat tongkat otomatis .manfaat yang didapat dari alat ini adalah dapat mempermudah pekerjaan para penyandang tunanetra dalam melakukan aktifitas atau berjalan. Penelitian ini dilakukan dengan merancang, membuat dan mengimplementasikan komponen-komponen sistem yang meliputi mikrokontroller arduino uno sebagai pengendali ,driver relay untuk memghiupkan dan mematikan Buzzer, dan LCD (linquit Cristal Display) untuk menampilkan jarak terhadap benda Proses pengambilan data di dalam sebuah ruangan dengan menampilkan dalam LCD nilai jarak 3 cm - 9 cm maka Buzzer ON. Nilai tersebut diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan alat pengukur jarak. Sedangkan dari hasil pengukuran menggunakan sensor ultrasonik HCSR-04 yang dilakukan pada benda diperoleh nilai jarak yang diukur 3 cm – 28 cm. Dapat dilihat bahwa hasil menunjukkan sesuai dengan nilai jarak yang diperbolehkan, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa rancangan sistem ini berjalan dengan baik.
MESIN PEMOTONG KAYU DENGAN METODE MULTICUTTER Didi A. Manimau; Nasarudin Nasarudin; Alexius Leonardo Johanis
Jurnal Teknik Mesin Vol 3 No 1 (2020): Vol.3 NO 1. (2020) Jurnal Teknik Mesin
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/jtm.v3i1.691

Abstract

Kualitas produksi kayu sangat penting dalam meningkatkan permintaan konsumen. Diantaranya industri yang memerlukan pengendalian kapasitas adalah industry meubel, Diindonesia industri meubel didominasi oleh hasil kayu dan diolah para pengrajin meubel untuk membuat lemari, meja, kursi dan lain-lain. Untuk membuat lemari, meja, kursi atau sebagainya pengrajin meubel membutuhkan sebuah mesin pemotong, Agar memudahkan para pengrajin meubel untuk membuatnya. Saat ini diindustri meubel masih menggunakan mesin pemotong yang menggunakan satu mata pisau gergaji, akan tetapi mesin ini hanya menghasilkan kapasitas produksi yang sedikit saja dengan waktu yang lambat. Untuk menanggulangi masalah tersebut perlu adanya pengembangan mesin pemotong dengan menggunakan dua buah mata pisau gergaji,Untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan waktu yang cepat dan multi fungsi. Pengembangan ini dilakukan dengan tahapan berikut yaitu merancangan dua buah mata pisau gergaji dimana mata pisau satu bisa naik turun dan mata pisau kedua bisa dipindah-pindahkan. Perancangan dua buah mata pisau gergaji ini terdiri dari 3 tahap yaitu: Embodiment design (merealisasikan konsep), Manufacturability(keterbuatan), dan desain rinci menggunakan aplikasi Inventor Autodesk 2016. Selanjutnya perancangan mata pisau naik turun dan yang bisa dipindah-pindahkan menggunkan poros berulir dan tuas kemudi. Setelah komponen sudah dibuat dan dirakit selanjutnya dilakukan pengujian didapatkan hasil 2 potongan kayu dalam proses 1kali pemotongan dengan rata-rata waktu 41 detik dengan ukuran kayu yang dipotong berdimensi tebal kayu 40 cm, lebar kayu 30 cm dan panjang kayu 1 m
KORELASI WAKTU PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KEKUATAN TARIK SERAT PANGKAL PELEPAH LONTAR (BORASSUS FLABELLIER) Duran Hore; Agustinus Deka Betan; Melsiani R.F. Saduk
Jurnal Teknik Mesin Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/jtm.v3i2.711

Abstract

Salah satu unsur penyusun bahan komposit adalah serat, baik serat alam maupun serat sintetis, Serat sangat berperan menentukan karakteristik bahan komposit, seperti kekakuan, kekuatan, serta sifat-sifat mekanik lainnya. Serat juga yang menahan sebagian besar gaya-gaya yang bekerja pada bahan komposit. Komposit dengan penguat serat (fibrous composite) sangat efektif, karena bahan dalam bentuk serat jauh lebih kuat dan kaku dibanding bahan yang sama dalam bentuk padat (bulk). Serat yang digunakan sebagai penguat pada komposit harus dilakukan pengujian kekuatan tarik untuk mengetahui data kekuatan serat tunggalnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan serat pangkal pelepah lontar setelah diberi perlakuan alkali sehingga serat yang dipakai untuk pembuatan komposit pada kekuatan yang maksimum. Dari hasil pengujian diperoleh serat pangkal pelepah lontar yang mengalami perlakuan alkali NaOH 5% selama 30 menit mengalami peningkatan kekuatan dari 187,201 MPa menjadi 234,603 MPa atau sebesar 25,32%. Dengan demikian maka serat pangkal pelepah lontar ini potensial untuk dikembangkan.
Pengaruh Pemasangan Bilah Pengarah dan Variasi Jumlah Sudu Rotor Terhadap Performa Turbin Kinetik Bernadus Stefanus Wuwur; Dedy Nataniel Ully; Purnawarman Ginting; Paula Rita
Jurnal Teknik Mesin Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/jtm.v3i2.751

Abstract

Saat ini masih banyak daerah pedesaan di Nusa Tenggara Timur yang belum menikmati listrik dari Perusahaan Listrik Negara karena berbagai kendala yaitu keterbatasan kapasitas pembangkit listrik PLN sehingga tidak mampu menjangkau daerah pedesaan yang jauh dari perkotaan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan sumber energi alternatif yang dapat menggantikan sumber energi fosil dengan energi terbarukan seperti energi air sebagai pembangkit listrik. Turbin kinetik yang digunakan memiliki tiga variasi jumlah sudu rotor yaitu 2 sudu, 3 sudu dan 4 sudu dengan lima variasi kecepatan aliran air yaitu 1,5, 2, 2,5, 3 dan 3,5 m / s. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental nyata pada skala laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kinerja pemasangan bilah pengarah pada berbagai variasi jumlah sudu rotor dibandingkan dengan turbin kinetik tanpa menggunakan bilah pengarah.
PENGARUH VARIASI PANJANG SERAT TAPIS LONTAR TERHADAP KEKUATAN IMPAK KOMPOSIT BERMATRIKS POLIESTER amros alfonsius tuati
Jurnal Teknik Mesin Vol 3 No 1 (2020): Vol.3 NO 1. (2020) Jurnal Teknik Mesin
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/jtm.v3i1.699

Abstract

Penggunaan serat alam sebagi filler pada komposit mulai banyak digunakan,salah satu yang memiliki prospek cukup baik adalah serat tapis lontar, serat ini dikombinasikan dengan poliester sebagai matriks. Penelitian ini dilakukan dengan mengkombinasikan poliester dengan serat tapis lontar yang diberi perlakuan 5% NAOH selama 90 menit. Panjang serat yang digunakan adalah 10 mm, 20 mm dan 30 mm dengan presentase serat 30% untuk semua ukuran panjang serat. Pencetakan material menggunakan metode hand lay up. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian Impak Komposit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata Energi Serap semakin meningkat dengan bertambahnya panjang serat dalam komposit yaitu 0,55 Joule,1,05 Joule, 2,05 Joule dan 4,75 Joule. Nilai rata-rata Kekuatan Impak Komposit juga mengalami peningkatan dengan bertambahnya panjang serat yaitu 0,004 Joule/mm2, 0,007 Joule/mm2, 0,01 Joule/mm2, 0,03 Joule/mm2. Energi Serap tertinggi dimiliki oleh komposit dengan panjang serat 30 mm yaitu 4,75 Joule dan terendah ada pada komposit dengan panjang serat 0% serat yaitu 0,55 Joule. Nilai rata-rata Kekuatan Impak tertinggi dimiliki oleh komposit dengan panjang serat 30 mm yaitu 0,03 Joule/mm2 dan Kekuatan Impak terendah ada pada komposit dengan panjang serat 0% serat yaitu 0,004 Joule/mm2. Pola patah pada komposit cenderung mengalami patah getas dengan mekanisme fiber pull out
PERANCANGAN BUSHING PENGGANTI BEARING PADA POMPA BAHAN BAKAR MESIN MTU 12V2000G62 DI PLTD SEMAU Yudi Krisyanto Nggi; Oktovianus Darma Rerung; Nasarudin Nasarudin
Jurnal Teknik Mesin Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/jtm.v3i2.739

Abstract

Bushing merupakan komponen yang fungsinya terbilang cukup penting. Akan tetapi komponen ini sering kali terlupakan, hal tersebut dikarenakan letaknya yang tersembunyi. Namun perlu diketahui juga bahwa bushing juga merupakan bantalan yang dapat mengantikan fungsi suatu bearing yang mengalami keruskan. Oleh karena itu, maka dibutuhkan solusi berupa sebuah alat bushing yang dapat menganti fungsi kerja dari bearing pada pompa bahan bakar tersebut. Teknologi yang direncanakan ini adalah teknologi tepat guna sebagai sarana pendukung dalam proses pengoperasian pompa bahan bakar mesin diesel MTU 12V2000G62. Rumusan masalah yang akan diselesaikan dalam proses pembuatan alat bushing ini yaitu bagaimana membuat suatu alat untuk mengganti fungsi bearing pada pompa bahan bakar mesin diesel MTU 12V2000G62 di PLTD Semau Dalam proses perencanaan alat bushing ini memiliki metode – metode yang di gunakan yaitu analisis dan perancangan. Dimana dalam tahap analisis dan perancangan meliputi langka – langka yang dilakukan untuk menunjang tujuan dalam penyelesaian pembuatan alat ini antara lain studi awal, pemilihan konsep, dasar pertimbangan, tahap perencanaan, tahap pembuatan, tahap uji fungsi, dan tahap analisa. Dari hasil yang pembuatan bushing telah didapat maka diketahui bahwa diameter luar bushing 17,5, mm diameter dalam, 12,5 mm dan panjang 14,7 mm. Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa bushing kuningan lebih layak digunakam dibandingkan baja st 37 hal ini dapat dilihat dari tabel hasil pengujian yang telah dilakukan.
KAJI KEKUATAN SERAT MURNI (PURE FIBER) PADA PANGKAL PELEPAH LONTAR (BORASSUS FLABELLIFER) UNTUK PEMBEBANAN TARIK Duran Hore; Agustinus Deka Betan
Jurnal Teknik Mesin Vol 3 No 1 (2020): Vol.3 NO 1. (2020) Jurnal Teknik Mesin
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pangkal pelepah daun lontar memiliki serat yang belum banyak dikembangkan dari sisi engineering. Pelepah daun lontar sejauh ini biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat pedesaan hanya sebagai bahan bakar untuk keperluan masak-memasak. Pada penelitian ini akan digunakan serat pangkal pelepah lontar sebagai obyek penelitian di mana akan diteliti kekuatan serat yang dikandung di dalamnya. Penelitian ini bertujuan meneliti kekuatan tarik yaitu untuk mengetahui sifat mekaniknya serat agar dapat dimanfaatkan sesuai dengan aplikasi yang diinginkan. Proyeksi aplikasi dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan material baru yang nantinya dapat bermanfaat sebagai alternatif untuk pembuatan berbagai komponen mesin atau alat yang berbasis serat alam. Dari data hasil penelitian disimpulkan bahwa serat pangkal pelepah lontar memiliki mechanical properties dalam hal ini kekuatan tarik sangat baik yaitu 195,03 MPa di atas serat bambu yaitu 192,7 MPa, dan serat pisang yaitu 95 MPa. Dengan demikian maka serat pelepah pangkal lontar ini sangat potensial untuk dapat dikembangkan.
RANCANG BANGUN TEKNOLOGI PEMBUATAN ARANG TEMPURUNG KELAPA CACAHAN Yohanis Yokasing; Emilus T Kosat; Amiruddin Abdullah; Antonius Pangalinan
Jurnal Teknik Mesin Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/jtm.v3i2.717

Abstract

Arang tempurung kelapa sebagai bahan bakar, yang memiliki kalor yang tinggi. Untuk itu dilakukan kajian teknologi arang pembuatan tempurung kelapa cacahan. Rancang bangun teknologi tempurung kelapa yang berhasil dibuat, memiliki spesifikasi sebagai berikut, tinggi 800 mm (tidak memperhitungkan cerobang asap), lebar 500 mm, menggunakan isolasi sebanyak 2 buah, blower penyalur udara, kapasitas tempurung 1 kg sekali proses. Hasil uji coba alat menunjukan 1 kg tempurung berkisar 34, 35, dan 36 cacahan tempurung kelapa tergantung ukuran tempurung, dari hasil yang didapat setelah percobaan secara tradisional dari 36 tempurung yang dibakar 25 yang terbentuk menjadi arang dengan presentasi 69 %, sedangkan mennggunakan alat dari 36 tempurung yang dibakar, 30 yang terbentuk menjadi arang dengan presentasi 83 %.