cover
Contact Name
Husnun Amalia
Contact Email
husnun_a@trisakti.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jbiomedkes@trisakti.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Biomedika dan Kesehatan
Published by Universitas Trisakti
ISSN : 2621539x     EISSN : 26215470     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Biomedika dan Kesehatan is an official publication of Faculty of Medicine Trisakti University. Jurnal Biomedika dan Kesehatan is a third-monthly medical journal that publishes new research findings on a wide variety of topics of importance to biomedical science and clinical practice. Jurnal Biomedika dan Kesehatan online contains both the current issue and an online archive that can be accessed through browsing, advanced searching, or collections by disease or topic.
Arjuna Subject : -
Articles 108 Documents
Efek sinar biru pada kornea, lensa dan retina Amalia, Husnun
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2019.v2.1-2

Abstract

Penggunaan gawai yang mengandung sinar biru dengan durasi tertentu dapat menyebabkan kelelahan mata sehingga sebaiknya pengguna dapat lebih bijaksana dalam menggunakan gawai untuk mencegah terjadinya kelelahan pada mata.(7) Mencegah dan mengontrol kerusakan yang diakibatkan oleh sinar biru merupakan hal yang sangat penting. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan filter sinar biru pada media elektronik atau kacamata anti sinar biru, mengurangi penggunaan media elektronik pada malam hari dan mengkonsumsi antioksidan dengan cukup.
Hubungan keterampilan berpikir kritis (metakognitif) dengan indeks prestasi kumulatif pada mahaasiswa fakultas kedokteran Chandra, Iqbal Raka Aditya; Tjhin, Purnamawati
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2019.v2.51-57

Abstract

LATAR BELAKANG Indeks prestasi kumulatif (IPK) adalah hasil pembelajaran atau penilaian capaian pembelajaran mahasiswa pada sebuah program studi. IPK digunakan sebagai sebuah parameter kemajuan proses pendidikan mahasiswa. Banyak faktor yang dapat memengaruhi IPK mahasiswa seperti metakognisi, karakteristik responden, durasi belajar, dan motivasi dalam memperoleh IPK tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keterampilan berpikir kritis (metacognitive), usia dan tingkat perkuliahan dengan IPK pada mahasiswa fakultas kedokteran. METODE Penelitian menggunakan desain potong lintang pada 222 responden di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti pada bulan Maret 2018. Pengukuran keterampilan metakognitif menggunakan kuesioner Metacognitive Awareness Inventory (MAI) dan data IPK didapatkan dari data sekunder. Analisis data dilakukan dengan uji chi square menggunakan program SPSS versi 24. HASIL Sebagian besar responden berusia 19-20 tahun (56.3%) yang terbagi menjadi mahasiswa tingkat 1, 2 dan 3 masing-masing sebanyak 74 responden (33.3%). Responden memiliki kemampuan metakognitif development (20.7%), Ok (67.6%) dan Super (11.7%). IPK responden terbagi menjadi memuakan (36%), sangat memuaskan (41.4%) dan dengan pujian (22.5%). Analisis hubungan IPK dengan kemampuan metakognitif (p=0.000), usia (p=0.443) dan tingkat perkuliahan (p=0.200). KESIMPULAN Pada studi ini terdapat hubungan yang bermakna antara keterampilan berpikir kritis (metacognitive) dengan indeks prestasi kumulatif, tetapi antara karakteristik responden (usia, tingkat perkuliahan) tidak berhubungan dengan indeks prestasi kumulatif.
Pengaruh aktivitas fisik terhadap kapasitas memori kerja pada pelajar SMA Rizvialdi, Rizvialdi; Sidarta, Nuryani
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2019.v2.58-64

Abstract

LATAR BELAKANG Memori Kerja merupakan salah satu bagian dari fungsi eksekutif otak yang dinilai sangat penting untuk menunjang kemampuan proses belajar siswa sekolah. Penelitian menunjukan bahwa prevalensi anak dengan kapasitas memori kerja yang rendah adalah sekitar 15%, dan 80% anak tersebut mengalami kesulitan akademik. Hasil penelitian menunjukan hubungan kuat antara aktivitas fisik dengan fungsi kognitif otak, terutama memori kerja. Penelitian lain memperlihatkan korelasi lemah antara aktivitas fisik dengan fungsi kognitif otak. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat kembali hubungan antara aktivitas fisik dengan kemampuan memori kerja khususnya siswa SMA di Jakarta METODE Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan desain cross-sectional (potong-silang). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non random consecutive sampling yang melibatkan siswa SMAN 54 Jakarta. Jumlah responden yang didapat adalah sebanyak 56 siswa. Pengambilan data menggunakan instrumen kuesioner IPAQ untuk intensitas dan frekuensi aktivitas fisik serta WISC-IV mengukur indeks memori kerja. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Gamma. HASIL Terdapat korelasi antara intensitas aktvitas fisik dengan indeks memori kerja (r=0.487; p=0.023). Selain itu juga terdapat hubungan antara frekuensi aktivitas fisik dengan indeks memori kerja (r=0.220; p=0.458). KESIMPULAN Terdapat korelasi positif antara intensitas aktivitas fisik dan kemampuan memori kerja pada pelajar SMA. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi intensitas aktifitas fisik yang dilakukan oleh seorang siswa maka semakin tinggi pula kemampuan memori siswa tersebut.
Hubungan kadar asam urat dengan fungsi kognitif pada lansia Miranda, Atikah Ayu; Alvina, Alvina
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2019.v2.65-70

Abstract

LATAR BELAKANG Gangguan kognitif adalah gangguan dari kemampuan kognitif yang meliputi atensi, kalkulasi, visuospasial, bahasa, memori dan eksekutif yang dapat dijumpai akibat proses degeneratif (penuaan). Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin yang juga disebut sebagai penyumbang antioksidan plasma sehingga dapat mengurangi stres oksidatif dan melindungi dari radikal bebas yang dapat menyebabkan gangguan pada fungsi kognitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar asam urat darah dengan fungsi kognitif. METODE Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain cross sectional yang mengikutsertakan 95 lansia di Posbindu Kelurahan Tomang Jakarta Barat. Kriteria inklusi adalah pria dan wanita usia 60-90 tahun, kesadaran kompos mentis, dan dapat berkomunikasi dengan baik. Kriteria eksklusi adalah terdapat riwayat trauma kepala, stroke, tumor otak, kejang, meningitis serta mengonsumsi obat yang dapat meningkatkan atau menurunkan kadar asam urat darah (allopurinol), probenesid. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus - Oktober 2018. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, pengukuran kadar asam urat dilakukan dengan menggunakan alat easy touch blood uric acid test strips, sedangkan pemeriksaan fungsi kognitif dilakukan dengan kuesioner mini mental state examination (MMSE). Analisis data menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan p<0.05. HASIL Mayoritas responden adalah perempuan dengan rentang usia 60-74 tahun. Terdapat hubungan kadar asam urat dengan fungsi kognitif pada lansia (p=0.000). Selain itu juga diperlihatkan bahwa lansia yang memiliki kadar asam urat yang meningkat memiliki fungsi kognitif yang lebih baik. KESIMPULAN Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar asam urat dengan fungsi kognitif pada lansia.
Ko-infeksi asimptomatik helminthiasis pada pasien tuberkulosis paru di Surabaya kota: studi pendahuluan Kusumaningtyas, Rifat Nurwita; Tantular, Indah Setyawati; Kusumaningrum, Deby; Kusumaratna, Rina K
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 3 No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2020.v3.112-118

Abstract

BACKGROUNDPulmonary tuberculosis (TB) is a leading cause of morbidity and mortality, and East Java province is the second largest contributor of co-infection in Indonesia. Asymptomatic helminth infection among pulmonary tuberculosis patients causes another public health problem. Few data relate to helminth infection based on clinical and immunological outcomes of pulmonary TB in highly endemic areas. METHODSThis study was designed as a preliminary study and aimed to determine helminth co-infection among TB patients with a macroscopic assessment. This cross-sectional study was conducted in June-August 2017. RESULTSAmong 16 treated active TB patients from TB cohort data of Tanakali Kedinding health center found that 56% were stool smear-positive for Trichuris trichiura eggs, but had no clinical symptoms. CONCLUSIONWhether or not the helminth infection may have an impact on the diagnosis and treatment of active TB remains to be further investigated. Co-infection could be inhibited by the host immune response and improve the prognosis of TB treatment.
Hubungan intensitas pemakaian gawai dengan neck pain pada usia 15-20 tahun Yustianti, Yuni Tri; Pusparini, Pusparini
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2019.v2.71-76

Abstract

LATAR BELAKANG Dekade terakhir menunjukkan neck pain pada remaja semakin meningkat, bersamaan dengan meningkatnya penggunaan gawai (gadget). Seiring perkembangan zaman, gawai menjadi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat luas. Pelajar menjadi pasar terbesar dalam penggunaan gawai sehubungan dengan kebutuhan belajar yang memerlukan akses Internet. Salah satu faktor penyebab neck pain pada pengguna gawai adalah intensitas penggunaan gawai yang mempengaruhi lamanya posisi fleksi pada otot leher. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan intensitas pemakaian gawai dengan neck pain pada usia 15-20 tahun. METODE Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain cross sectional yang mengikutsertakan 164 pelajar SMAN 28 Jakarta dan Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner yang meliputi usia, jenis kelamin, intensitas pemakaian gawai dan keluhan neck pain. Penilaian neck pain menggunakan NRS (Numeric Rating Scale). Analisis data dilakukan dengan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan p<0.05. HASIL Subjek perempuan berjumlah 121 orang (73.8%). Paparan gawai dengan intensitas >56 jam/minggu dijumpai pada 109 subjek (66.5%). Keluhan neck pain dijumpai pada 138 subjek (84.1%). Uji Chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas penggunaan gawai dengan neck pain pada usia 15-20 tahun dengan nilai p=0.004. KESIMPULAN Terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas penggunaan gawai dengan neck pain pada usia 15-20 tahun.
Hubungan antara tekanan darah dengan keparahan stroke menggunakan National Institute Health Stroke Scale Razdiq, Zayyan Misykati; Imran, Yudhisman
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2020.v3.15-20

Abstract

LATAR BELAKANGStroke merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan tingkat kematian dan disabilitas yang tinggi. Sebesar 75% dari faktor risiko stroke adalah hipertensi. Semenjak tingkat mortalitas stroke mengalami penurunan, kesempatan hidup pasien pasca-stroke dengan gejala sisa yang diakibatkannya semakin meningkat. Sampai saat in masih diperoleh hasil yang kontroversi antara hubungan tekanan darah dengan keparahan stroke menggunakan National Institute Health Stroke Scale (NIHSS), diperoleh hasil penelitian yang menyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan dan sebagian lain menjumpai hubungan yang signifikan. Penelitian ini dilakukan untuk menilai hubungan tekanan darah dengan hasil keparahan stroke menggunakan NIHSS. METODEPenelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive non random sampling pada data rekam medik pasien stroke di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Jakarta Timur dari November hingga Desember 2018. Jumlah rekam medik yang diambil adalah 235 buah. Pengambilan data menggunakan data sekunder. NIHSS merupakan skala penilaian valid yang dapat dipercaya dan efisien untuk mengukur derajat neurologis pasien selama stroke akut dan mengukur hasil keluaran klinis setelah terapi. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji korelasi Spearman. HASILTerdapat hubungan antara tekanan darah sistolik (p=0.01) dan tekanan darah diastolik (p=0.004) dengan tingkat keparahan stroke. KESIMPULANTerdapat hubungan antara tekanan darah dan keparahan stroke menggunakan NIHSS pada pasien stroke yang dirawat di RSPON.
Pemanfaatan tanaman Tagetes erecta Linn. dalam kesehatan Edy, Hosea Jaya; Parwanto, ML Edy
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2019.v2.77-80

Abstract

Untuk mengembangkan obat baru, dewasa ini para peneliti berusaha untuk meneliti kandungan bahan alam, diantaranya kandungan zat dalam T. erecta Linn. Ekstrak etanol daun T.erecta Linn. diperoleh 17 senyawa dengan kandungan terbesar adalah senyawa neophytadiene diikuti 9,12,15-oktadecadienoic acid-methyl ester, hexadecanoic acid-methyl ester, palmitic acid, 9,12-oktadecadienoic acid, linolenic acid­-metil ester dan heptadecanoic acid. Tanaman T.erecta Linn. atau yang biasa dikenal dengan sebutan bunga tahi kotok memiliki kandungan kimia yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Bagian dari tanaman T.erecta Linn. yang telah diekstrak dengan berbagai macam pelarut juga telah terbukti memiliki sifat antioksidan, efek antibakteri dan mampu menyembuhkan luka. Ekstrak dari bagian tanaman T.erecta Linn. juga telah berhasil diformulasikan menjadi berbagai bentuk sedian farmasi seperti gel, krim, lotion antinyamuk dan juga pewarna rambut. Sedian farmasi dengan zat aktif ekstrak T.erecta Linn. tersebut terbukti memiliki efek yang baik dan tidak merugikan subyek uji.
Peningkatan derajat obstruksi saluran nafas menurunkan kualitas hidup penderita asma Pujo, Marcellino Satriaman Harrio; Kartini, Kartini
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 2 No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2019.v2.99-103

Abstract

LATAR BELAKANGKualitas hidup penderita asma merupakan perasaan seorang penderita asma dalam hidup yang meliputi kenyamanan, keamanan, kemandirian, dan kepuasan dalam hidup. Kualitas hidup pada penderita asma dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain status gizi, tingkat kontrol asma, kepatuhan berobat dan derajat obstruksi saluran napas. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan derajat obstruksi saluran napas dan karakteristik penderita asma dengan kualitas hidup penderita asma. METODEPenelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yang mengikutsertakan 37 penderita asma yang datang ke RSAL Dr Mintoharjo, Jakarta Pusat. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner AQLQ dan pengukuran spirometri yang didampingi oleh dokter spesialis paru. Analisis data menggunakan Uji Fisher Exact dengan tingkat kemaknaan p < 0.05. HASILHasil penelitian dari 37 responden didapatkan bahwa usia lansia adalah yang terbanyak (64.9%), lama menderita asma lebih dari 10 tahun sebanyak 32.4%, derajat obstruksi saluran napas berat sebanyak 51.4% dan penderita asma yang kualitas hidupnya terganggu sebanyak 86.5%. Usia, lama menderita asma, dan derajat obstruksi saluran napas berhubungan dengan kualitas hidup penderita asma (p<0.05), tetapi jenis kelamin tidak berhubungan dengan kualitas hidup penderita asma (p>0.05). KESIMPULANDerajat obstruksi saluran nafas berhubungan dengan kualitas hidup seorang penderita asma. Semakin berat derajat obstruksi saluran nafas, semakin berat gejala yang ditimbulkannya sehingga menurunkan kualitas hidup.
Perbandingan kadar magnesium serum setelah terapi magnesium sulfat rute berbeda pada preeklampsia Surjadi, Lily Marliany; Dasuki, Djaswadi; Mustofa, Mustofa
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 2 No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2019.v2.92-98

Abstract

LATAR BELAKANGPreeklampsia merupakan penyakit hipertensi dalam kehamilan yang menjadi masalah terburuk dalam bidang obstetrik. Sepuluh persen dari seluruh kehamilan mengalami preeklampsia, dan menjadi salah satu penyebab utama kesakitan/kematian. Diperkirakan setiap tahun terjadi 50-60 ribu kematian akibat preeklampsia di seluruh dunia. Magnesium sulfat dipakai sebagai obat terpilih untuk preeklampsia, dan diberikan dengan mengikuti protokol Pritchard atau Zuspan. Efek magnesium berguna dalam mencegah komplikasi lebih lanjut dari preeklampsia, namun intoksikasi magnesium dapat menyebabkan depresi pernafasan sampai kematian. Penelitian dilakukan untuk membandingkan kadar magnesium serum pada rute pemberian yang berbeda dan membandingkannya dengan kadar terapeutiknya. METODEPenelitian ini merupakan uji klinik secara acak pada 70 penderita preeklampsia yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama mendapat protokol Zuspan (intra vena=IV) dan kelompok kedua dengan protokol Pritchard (intra muskuler=IM). Kriteria inklusinya adalah semua penderita dengan preeklampsia/eklampsia, semua usia dan paritas, kehamilan tunggal dan hidup, bersedia mengikuti penelitian. Kriteria eksklusinya adalah komplikasi perdarahan antepartum atau penyakit kronis, misalnya diabetes mellitus (DM) dan atau gangguan fungsi ginjal, dan memiliki kontraindikasi untuk terapi magnesium. Uji independent sample t test digunakan untuk analisis data dengan tingkat kemaknaan p<0.05. HASILRerata kadar magnesium kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan (p>0.05) kecuali pada menit ke 10 (p=0.005). Kelompok IM menunjukkam rerata lebih tinggi daripada kelompok IV, tetapi masih berada dalam kadar terapeutik. KESIMPULANDosis magnesium yang lebih tinggi pada protokol Pritchard (IM) menyebabkan kadar dalam serum yang lebih tinggi dibanding kelompok IV, namun aman karena masih berada dalam kadar terapeutik.

Page 5 of 11 | Total Record : 108