cover
Contact Name
Arimurti Kriswibowo
Contact Email
arimurti.adne@upnjatim.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
arimurti.adne@upnjatim.ac.id
Editorial Address
Gedung Adi Krita, FISIP. UPN Veteran Jawa Timur. Jl.Raya Rungkut Madya, Gununganyar. Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara
ISSN : 23030089     EISSN : 26569949     DOI : https://doi.org/10.33005
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal DINAMIKA GOVERMANCE (JDG) diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Jurnal ini menyajikan hasil penelitian dan artikel mengenai Manajemen dan Kebijakan Publik, Pemerintahan, dan Pemberdayaan Masyarakat serta relasi sektor privat terhadap publik yang bersifat terbuka terhadap pendekatan multi dan interdisipliner. JDG terbit dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan April dan Oktober.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 2/Juli (2022): Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara" : 14 Documents clear
Analisis Struktur Organisasi Badan Usaha Milik Desa di Desa Puro Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Suharto, Didik Gunawan; Tauhid, Lurus Margiwa
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 12, No 2/Juli (2022): Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jdg.v12i2.2579

Abstract

ABSTRAK Struktur organisasi sering dinilai lemah dan tidak memadai sebagai dasar BUMDesa yang kokoh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang dimensi struktur organisasi yang meliputi spesialisasi aktivitas, standarisasi aktivitas, koordinasi aktivitas, sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan, dan ukuran unit kerja pada Badan Usaha Milik Desa. Penelitian dilakukan di BUMDesa Kencana Mukti di Desa Puro Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara, observasi serta menggunakan dokumentasi untuk memperkaya data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur organisasi BUMDesa Kencana Mukti tidak memiliki spesialisasi aktivitas. Pembagian tugas cenderung bersifat umum karena keterbatasan jumlah sumber daya manusia dan struktur organisasi yang sederhana. Dalam hal standarisasi aktivitas, BUMDesa sudah memiliki standar baku yang mengatur aktivitas organisasi berupa kententuan-ketentuan yang termuat dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Dimensi koordinasi aktivitas yang dilakukan oleh BUMDesa Kencana Mukti sudah berjalan secara efektif melalui koordinasi antar pegawai dalam forum formal atau informal. BUMDesa Kencana Mukti memiliki struktur yang sederhana, sehingga dalam pengambilan keputusan lebih cenderung pada sentralisasi dengan mengedepankan asas musyawarah. Terkait ukuran unit kerja, BUMDesa Kencana mukti merupakan organisai dengan tipe sederhana, yakni hanya terdiri dari 10 pengurus dan 3 bidang. Struktur organisasi BUMDesa Kencana Mukti secara umum memperlihatkan kapasitas dan profesionalisme yang masih lemah. Kata kunci: Struktur organisasi, Badan usaha milik desa, BUMDesa ABSTRACT Organizational structure is considered as weak and inadequate as a strong foundation of BUMDesa. This research aims to describe the organizational structure dimension involving activity specialization, activity standardization, activity coordination, decision making centralization and decentralization, and work unit size in Village-Owned Enterprises. The research took place in BUMDesa Kencana Mukti in Puro Village, Karangmalang Sub District, Sragen Regency. Data was collected through interview, observation, and documentation techniques to enrich the data. The result of research showed that organizational structure of BUMDesa Kencana Mukti has no activity specialization. Task distribution tends to be general in nature, due to limited human resource quantity and simple organizational structure. In relation to activity standardization, BUMDesa has had basic standard governing the organizational activities in the form of stipulations mentioned in the enterprise’s Bylaw (AD/ART). Activity coordination dimension has been implemented effectively by BUMDesa Kencana Mukti through coordination between personnel (officers) in either formal or informal forum. BUMDesa Kencana Mukti has simple structure, so that decision making tends to be centralized by prioritizing discussion. In relation to work unit size, BUMDesa Kencana Mukti is a simple type of organization, consisting of 10 (ten) administrators and 3 (three) divisions. Organizational structure of BUMDesa Kencana Mukti generally reveals poor capacity and professionalism.   Keywords: Organizational structure, Village-Owned Enterprises, BUMDesa
Analisis E-Readiness Pemerintah Desa dalam Pengembangan E-monografi Desa Eprilianto, Deby Febriyan; Prabawati, Indah; Ma'ruf, Muhammad Farid; Kurniawan, Badrudin; Pradana, Galih Wahyu
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 12, No 2/Juli (2022): Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jdg.v12i2.2832

Abstract

Abstract— Peran pemerintah desa dalam mendorong percepatan pembangunan nasional sangatlah penting. Oleh karena itu perbaikan manajemen data desa sangatlah diperlukan untuk mendukung percepatan pembangunan tersebut. Data desa memiliki posisi yang sangat strategis dan sangat dibutuhkan untuk setiap proses pembangunan yang dilakukan. E-monografi desa sebagai wujud inovasi yang dilakukan oleh pemerintah desa Kedungpeluk sebagai upaya perbaikan proses pengelelolaan data desa (mulai pengumpulan, pengelolaan/pengolahan, penyajian, pemanfaatan dan update data desa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis e-readiness Pemerintah Desa Kedungpeluk dalam pengembangan E-monografi desa. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif melalui wawancara, survei lapangan/observasi langsung dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga indikator yaitu kesiapan infrastruktur teknologi, kesiapan sumber daya manusia dan kesiapan kebijakan (Peter dalam Staletic, et.al. 2020) di Desa Kedungpeluk sudah cukup siap. Dari aspek kesiapan infrastruktur teknologi diperlukan penambahan unit yang diperuntukkan khusus untuk pengembangan dan pemanfaatan e-monografi desa melalui pengalokasian anggaran desa dan melalui kerjasama dengan pihak lain. Sedangkan dari aspek kesiapan sumber daya manusia diperlukan penambahan jumlah perangkat desa yang memiliki latar belakang pendidikan yang dibutuhkan dan pembentukkan taks force atau bagian/sub-bagian dalam struktur pemerintah desa yang memiliki tugas pengembangan dan pemanfaatan e-monografi desa, dan mengirimkan perangkat desa dalam program pelatihan terkait dengan e-government atau e-monografi desa. Terakhir dari aspek kesiapan kebijakan diperlukan penetapan peraturan Desa Kedungpeluk terkait dengan petunjukan teknis dalam pengembangan dan pemanfaatan e-monografi desa. Hal tersebut perlu diperhatikan untuk mendukung keberhasilan pengembangan e-monografi secara optimal. Keywords— E-monograph, E-readiness, Pemerintah Desa, dan Data Desa) Abstract— The role of the village government in encouraging the acceleration of national development is very important. Therefore, improvement of village data management is needed to support the acceleration of development. Village data has a very strategic position and is needed for every development process carried out. Village e-monographs as a form of innovation carried out by the Kedungluk village government as an effort to improve the village data management process (starting from collecting, managing/processing, presenting, utilizing and updating village data. This study aims to analyze the e-readiness of the Kedungluk Village Government in developing E-monographs). - village monograph The method used is a qualitative approach through interviews, field surveys/direct observations and documentation. The results show that of the three indicators, namely technological infrastructure readiness, human resource readiness and policy readiness (Peter in Staletic, et.al. 2020 ) in Kedungluk Village, it is quite ready. From the aspect of technological infrastructure readiness, it is necessary to add units specifically designated for the development and utilization of village e-monographs through the allocation of village budgets and through collaboration with other parties. Meanwhile, from the aspect of readiness of human resources, it is necessary to increase the number village officials who have the required educational background and the formation of a tax force or section/sub-section within the village government structure that has the task of developing and utilizing village e-monographs, and sending village officials in training programs related to e-government or e-monographs village. Finally, from the aspect of policy readiness, it is necessary to stipulate Kedungluk Village regulations related to technical guidance in the development and use of village e-monographs. This needs to be considered to support the success of optimal e-monograph development. Keywords— E-monograph, E-readiness, Village Government, and Village Data
Merespon Tantangan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka Melalui Model Sustainable Organization Handoko, Debora Wintriarsi; Wardhana, Daniel Yudistya; Pramusiwi, Aloysia Desy
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 12, No 2/Juli (2022): Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jdg.v12i2.3028

Abstract

ABSTRAK Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka menjadi sarana untuk mendekatkan mahasiswa dengan dunia usaha dan dunia industri serta meningkatkan kompetensi mahasiswa menjadi SDM unggul. Perlu adanya kesiapan dari berbagai pihak di dalam Perguruan Tinggi khususnya untuk mempersiapkan dosen sebagai penggerak dalam mengimplementasikannya agar program ini memiliki keberlanjutan. Tujuan penelitian ini untuk memahami kondisi nyata di lapangan dalam pengimplementasian Program MBKM yang dialami oleh SDM di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Perhatian dari pimpinan universitas memastikan dosen mendapatkan fasilitas, motivasi intrinsik dan ekstrinsik menjadi kunci untuk meningkatkan partisipasi dosen dalam jangka panjang dan meningkatkan employee engagement pada pelaksanaan progam ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dengan memaparkan bagaimana proses dari Program MBKM berjalan dan menjelaskan apa yang dialami oleh SDM di lingkungan UAJY. Untuk menganalisis kondisi tersebut maka penelitian ini menggunakan Model of Sustainable Organization yang dikemukakan oleh Grecu & Ipiña (2015). Sampel yang digunakan adalah dosen, mahasiswa, dan mitra yang terlibat langsung dalam implementasi program MBKM, dan data primer yang digunakan berupa hasil focus group discussion. Melalui penelitian ini ditemukan beberapa evaluasi atas kesiapan UAJY dalam Implementasi Program MBKM. Hasil evaluasi tersebut menjadi dasar perbaikan terus menerus untuk memastikan Implementasi Program MBKM lebih baik di masa mendatang. Kata Kunci : Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Employee Engagement, Partisipasi, Sustainable Organization, Kualitatif Deskriptif ABSTRACT Merdeka Belajar Kampus Merdeka Program is a means to bring students closer to the business and industry, improving student competencies to become superior human resources. Various parties inside university, need to prepare lecturers as drivers to implement this program to become sustainable. The purpose of this study is to understand the real conditions in implementing MBKM Program experienced by HR at Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). The attention from university leaders to ensure lecturers receive facilities, intrinsic and extrinsic motivation is the key to increase long term participation and employee engagement in the implementation of this program. This study uses a qualitative descriptive analysis approach by explaining how the process of the MBKM program runs and explaining what is experienced by HR in the UAJY environment. To analyze these conditions, this study uses the Model of Sustainable Organization proposed by Grecu & Ipiña (2015). The sample used is lecturers, students, and partners who are directly involved in the implementation of the MBKM program, and the primary data used is the results of focus group discussions. Through this research, several evaluations were found on the readiness of UAJY in the Implementation of the MBKM Program. The evaluation results are the basis for continuous improvement to ensure better implementation of the MBKM Program in the future. Keywords: Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Employee Engagement, Participation, Sustainable Organization, Descriptive Qualitative  
Development Of Health Education Management Models In Elementary Schools Salfiyadi, Teuku; Nuraskin, Cut Aja; Reca, Reca
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 12, No 2/Juli (2022): Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jdg.v12i2.3037

Abstract

ABSTRACT This study aims to explain the development of the Health Education Management model, especially for elementary school students. The methodology used is Research and Development. This research was conducted at an elementary school in the city of Banda Aceh. Data was collected using questionnaires, in-depth interviews, and observations. Analysis and testing of data using t-test. The results showed that there were significant differences in students' understanding before and after the intervention. Implementation of effective and efficient health education management in primary schools in Banda Aceh City. These results were proven by statistical t-test at a significance level of 0.919, ie 0.000 < 0.005. Keywords: Management, education, health. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perkembangan model Manajemen Pendidikan Kesehatan khususnya pada siswa sekolah dasar. Metodologi yang digunakan adalah Research and Development. Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah dasar di kota Banda Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, dan observasi. Analisis dan pengujian data menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman siswa yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi. Penerapan manajemen pendidikan kesehatan yang efektif dan efisien di sekolah dasar di Kota Banda Aceh. Hasil tersebut dibuktikan dengan uji-t statistik pada taraf signifikansi 0,919, yaitu 0,000 < 0,005. Kata kunci: Manajemen, pendidikan, kesehatan. 
Implementation Of The Jogo Tonggo Program In Karangnangka Village, Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas Kusumaningsih, Oti; Saputra, Anggara Setya; Sutikno, Chamid; Mujib, Mujib
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 12, No 2/Juli (2022): Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jdg.v12i2.3089

Abstract

ABSTRACT Important instruments in policy implementation are institutions and structures to achieve goals effectively and efficiently as expected. WHO declared COVID-19 as a pandemic until September 6, 2020. There were 26,468,031 cases of COVID-19 and 871,166 deaths worldwide. The Central Java Provincial Government has issued Instruction Number 1 of 2020 concerning Community Empowerment in Accelerating the Handling of COVID-19 at the Level of Community Units (RW) through the Establishment of the Jogo Tonggo Task Force. This research uses a qualitative method with a descriptive approach through the collection of words and pictures. The research design was carried out using a case study approach where the researcher developed a description and in-depth analysis of program implementation. Implementing the Jogo Tonggo program in Karangnangka Village, Kedungbanteng District, Banyumas Regency has been going well and effectively. This paper studied the aspect of an ideal policy per the rules and regulations of the central government, which is supported by policies at the local government level so that the program can realize properly. Target groups for affected communities by involving collaboration. The elements of the village government, village institutions, and the participation of the community. Implementing organizations comprise village government, village health, Dasa Wisma, village institutions, and communities. Environmental support maintains a culture of cooperation, both socially and economically. Keywords: Implementation, Jogo Tonggo, Collaboration, Institutions   ABSTRAK Instrumen yang penting dalam implementasi kebijakan adalah kelembagaan dan struktur untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan. WHO mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi hingga tanggal 6 September 2020 tercatat jumlah kasus COVID-19 sebanyak 26.468.031 dan kasus meninggal sebanyak 871.166 di seluruh dunia. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah telah mengeluarkan Instruksi Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pemberdayaan Masyarakat Dalam Percepatan Penanganan COVID-19 di Tingkat Rukun Warga (RW) Melalui Pembentukan Satgas Jogo Tonggo. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui pengumpulan berupa kata-kata dan gambar. Desain penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi kasus dimana peneliti mengembangkan deskripsi dan analisis mendalam tentang implementasi program. Implementasi Progam Jogo Tonggo di Desa Karangnangka Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas sudah berjalan dengan baik dan efektif. Hal ini dikaji melalui aspek kebijakan yang ideal sesuai dengan aturan dan regulasi dari pemerintah pusat yang didukung dengan kebijakan pada level pemerintah daerah sehingga jalannya program dalam terrealisasi dengan baik. Kelompok sasaran kepada masyarakat terdampak dengan melibatkan kolaborasi unsur pemerintah desa, kelembagaan desa serta peran serta dari masyarakat. Organisasi pelaksana yang terdiri Pemerintah Desa, kesehatan desa, Dasa Wisma, kelembagaan desa dan masyarakat. Dukungan lingkungan yang mempertahankan budaya gotong royong baik sosial maupun ekonomi warga.   Kata Kunci: Implementasi, Jogo Tonggo, Kolaborasi, Kelembagaan 
Implementasi Program Keluarga Harapan Di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang Basori, Basori; Sasmito, Cahyo; Gunawan, Cakti Indra
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 12, No 2/Juli (2022): Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jdg.v12i2.3097

Abstract

Abstract This research was conducted in 2021 using a qualitative descriptive method, data sources: primary (observations, and interviews), secondary (documents). For determining informants (snowball sampling), interview guides were used as instruments, and also the researchers themselves. Data analysis using the Miles and Huberman model in Sugiyono (2019) with activities: data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The results of the study: Implementation of the Family Hope Program in Dau District, Malang Regency were well, good communication was shown between the Camat, Head of Social Welfare Section, Facilitator and the Community. The implementation of this program is addressed to the names of the government aid groups that have been written in the data base of the Ministry of Social Affairs. The budget sources from the National Revenue and Expenditure Budget, supported by facilities and infrastructure that support the existence of buildings, computer equipment, and structures to support the smooth running of the program, as well as stakeholder support, and communication tools such as sophisticated cellphones that support accelerating the arrival of information to government aid groups. . Inhibiting factors include: the existence of data on beneficiary groups that need to be validated again.   Keywords: Implementation, program, poverty   Abstrak Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2021 menggunakan metode deskriptif kualitatif, sumber data: primer (pengamatan, dan wawancara), sekunder (dokumen). penentuan informan (snowball sampling), interview guide dijadikan instrumen, selain peneliti itu sendiri. Analisis data dengan model Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2019) dengan aktivitas: data reduction, data display, dan conclution drawing/verification. Hasil penelitian: Implementasi Pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Dau Kabupaten Malang berjalan dengan baik, ditunjukkan komunikasi yang baik antara Camat, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial, Pendamping dan Masyarakat. Pelaksanaan program ini ditujukan kepada nama nama Kelompok Penerima Manfaat yang sudah tertulis dalam data base kementerian sosial. sumber anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional, ditunjang dengan sarana dan prasarana yang mendukung adanya gedung, peralatan komputer, dan struktur sebagai penunjang lancarnya program, serta dukungan stakeholders, dan alat komunikasi seperti hp yang canggih ini dapat mendukung mempercepat sampainya informasi kepada kelompok penerima manfaat. Faktor penghambat meliputi: adanya data kelopok penerima manfaat yang perlu divalidasi lagi.   Kata Kunci: Implementasi, program, kemiskinan 
Implementasi Community Relations Dalam Program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) Pasca Pandemi Covid-19 Amaliah, Asih; Hermansyah, Hermansyah
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 12, No 2/Juli (2022): Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jdg.v12i2.3117

Abstract

 ABSTRACT This study aims to describe and analyze the the implementation of community relation in Community-based Intervention Program (IBM) in post covid-19 pandemic. Community Based Intervention (IBM) is the BNN new program of drugs-rehabilitation in an effort to enhance community involvement in drug rehabilitation services. Researchers link the IBM program as organization’s community relations with stakeholder theory in the realm of public relations. The research method uses a qualitative approach with a descriptive type. The results showed IBM program impelemented as a community relations organization in achieving rehabilitation goals. During the pandemic, there were obstacles in the implementation of the IBM program, but the program objectives could be achieved, while after the pandemic in 2022 the program was implemented optimally according to the procedures and timelines set. Keywords: community-based intervention, drugs-rehabilitation, community relations, community empowerment ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa implementasi community relations dalam program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) pasca pandemi covid-19. Intervensi Berbasis Masyarakat merupakan program baru BNN dalam upaya meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam layanan rehabilitasi narkoba. Penulis mengaitkan program IBM sebagai pendekatan community relations organisasi dengan teori stakeholder dalam ranah public relations. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif dengan subyek penelitian program IBM di BNNK Sidoarjo pada tahun 2021 dan komparasi pasca pandemi di tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program IBM digunakan sebagai community relations organisasi dalam mencapai tujuan kinerja rehabilitasi. Pada masa pandemi terjadi hambatan dalam pelaksanaan program IBM namun tujuan program dapat tercapai sedangkan pasca pandemi pada tahun 2022 program diimplementasikan dengan maksimal sesuai dengan prosedur dan timeline yang ditetapkan. Kata kunci : intervensi berbasis masyarakat, rehabilitasi narkoba, hubungan komunitas, permberdayaan masyarakat 
Problematika Kebijakan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Banyumas Pazqara, Emiraldo Win
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 12, No 2/Juli (2022): Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jdg.v12i2.3120

Abstract

Abstract Writing this scientific paper aims to describe the implementation of waste management policies in the Banyumas Regency area. The research uses a qualitative descriptive analysis model with competent informants in carrying out policies. The results of the analysis show that the implementation of waste management policies in Banyumas Regency from the communication aspect is quite good, it can be seen from the running of the policy socialization mechanism carried out by the office which is routine and quite intense to the community. Second, from the aspect of resources, it can be seen from implementing officials who understand the policy, but are constrained in efforts to change the mindset of the people who are used to being served in managing waste. Third, from the disposition aspect, it can be seen from the distribution of authority that is going well and coordinatively, including the implementation of the principle of partnership with the community through KSM, but on the other hand, it is constrained by the lack of experience of partners and limited operational funds. Fourth, from the aspect of bureaucratic structure, it can be seen from the availability of policy SOPs, including the functioning of the work monitoring and reporting system. Keywords: Public Policy, Waste Management, Local Government  AbstrakPenulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan pengelolaan sampah di wilayah Kabupaten Banyumas. Penelitian menggunakan model analisis deskriptif kualitatif dengan informan pihak-pihak yang berkompeten dalam menjalankan kebijakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa implementasi kebijakan pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas dari aspek komunikasi berlangsung cukup baik, terlihat dari berjalannya mekanisme sosialisasi kebijakan yang dijalankan oleh dinas yang bersifat rutin serta cukup intens kepada masyarakat. Kedua, dari aspek sumber daya, terlihat dari aparat pelaksana yang memahami kebijakan, namun terkendala dalam upaya mengubah pola pikir masyarakat yang terbiasa dilayani dalam mengelola sampah. Ketiga, dari aspek disposisi, terlihat dari pembagian wewenang yang berjalan dengan baik dan koordinatif termasuk berjalannya prinsip kemitraan dengan masyarakat melalui KSM, namun di sisi lain terkendala dalam hal kurangnya pengalaman mitra kerja dan keterbatasan dana operasional. Keempat, dari aspek struktur birokrasi, terlihat dari ketersediaan SOP kebijakan, termasuk berjalannya sistem pengawasan dan pelaporan kerja.Kata Kunci: Kebijakan Publik, Manajemen Sampah, Pemerintah Daerah 
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Di Kabupaten Banyumas: Model Pergeseran Paradigma Pengelolaan Potensi Desa Sutikno, Chamid; Atika, Zaula Rizqi; Wijaya, Shadu Satwika; Mujib, Mujib
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 12, No 2/Juli (2022): Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jdg.v12i2.3143

Abstract

AbstrackThe formation of BUMDes has been in accordance with the direction of the development of the paradigm of public administration, because there has been a paradigm shift from Old Public Administration to New Public Management which is implemented in the village government. Therefore, the establishment of Village Owned Enterprises (BUMDes) is one model of utilizing village financial capacity to utilize village potential and assets. The purpose of this study is to compare the traditional management of village potential through the village government and management based on public enterprises (public enterprise). The results of the study indicate that there are fundamental differences in the management of village potential. Therefore, the shift in the village potential management model from the government to a public enterprise for managing village potential has been on the right path. BUMDes as a form of public enterprise at the village level is moving from a bureaucratic paradigm to the business sector, but not just pure business but social business.  Keywords: Local Competitiveness, New Public Management, Public Enterprise, Social Businesses Model. AbstrakPembentukan BUMDes telah sesuai dengan arah perkembangan paradigma administrasi publik, karena terjadi pergeseran paradigma dari Old Public Administration ke New Publik Management yang diterapkan di pemerintah desa. Oleh karena itu, pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan salah satu model pemanfaatan kapasitas finansial desa untuk pemanfaatan potensi dan aset desa. Tujuan penelitian ini membandingkan pengelolaan potensi desa secara tradisional melalui pemerintah desa dan pengelolaan berbasis badan usaha publik (public enterprice). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mendasar dalam pengelolaan potensi desa. Oleh karena itu, pergeseran model pengelolaan potensi desa dari pemerintah ke arah public enterprise untuk pengelolaan potensi desa telah berada di jalan yang benar. BUMDes sebagai bentuk public enterprise di level desa bergerak dari paradigma birokratik ke sektor bisnis, namun bukan sekadar bisnis murni melainkan bisnis sosial.  Kata Kunci: Local Competitiveness, New Public Management, Public Enterprice, Social Businesses Model. 
Pikiran Talcot Parsons Terhadap Fenomena Pasca Bencana Alam Jondar, Aloysius; Widodo, Agus Purbo; Hakim, Lukman; Laleat, Yoram Oddang; Sujudi, Muhammad; Susanto, Susanto
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 12, No 2/Juli (2022): Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jdg.v12i2.3243

Abstract

AbstractThe article that discusses Talcot Parsons' thoughts and their implementation in post-earthquake natural disasters, has its own uniqueness and becomes a serious problem. Starting from that, the problems that need to be answered in this study are 1). What changes will occur after the disaster? 2). Is Talcot Parsons' way of thinking still relevant in seeing changes in society in post-disaster social life? The findings obtained conclude that the phenomenon of natural disasters in Indonesia brings changes in social, cultural behavior, economy, infrastructure for disaster victims. The concept of social system change developed by Talcot Parsons is still relevant to be developed in Indonesia because disaster victims can make social changes through adaptation mechanisms, achieve goals, can integrate, can maintain elements of togetherness in building disaster victims and have a high civilization. In managing disaster victims, the government is responsible for building new communities through the construction of new houses for disaster victims as well as through repairing damaged houses and building infrastructure to launch the economy of the victims. The government also always improves maximum service to disaster victims by increasing disaster anticipation training and comparative studies for disaster victims who have succeeded in building new villages for disaster victims. Key person: Disasters and Safety, Goal, Adaptasi, Integrasi,Laten.AbstraksiArtikel yang membahas pikiran Talcot Parsons dan implementasinya terhadap bencana alam pascagempa, memiliki keunikan tersendiri dan menjadi permasalahan yang serius. Bertolak dari hal itu, maka masalah yang perlu dijawab dalam penelitian ini adalah 1). Perubahan apa yang akan terjadi setelah bencana? 2). Apakah cara berpikir Talcot Parsons masih relevan dalam melihat perubahan masyarakat dalam kehidupan sosial pascabencana terjadi? Temuan yang diperoleh menyimpulkan fenomena bencana alam di Indonesia membawa perubahan sosial, perilaku budaya, ekonomi, infrastruktur bagi masyarakat korban bencana. Konsep perubahan sistem sosial yang dikembangkan Talcot Parsons masih relevan untuk dikembangkan di Indonesia karena korban bencana dapat melakukan perubahan sosial melalui mekanisme adaptasi, pencapaian tujuan, dapat melakukan integrasi, dapat memelihara unsur kebersamaan dalam membangun masyarakat korban bencana dan memiliki peradaban yang tinggi. Dalam mengelola warga masyarakat korban bencana, pemerintah ikut bertanggung jawab dalam membangun komunitas baru melalui pembangunan rumah baru bagi warga korban bencana maupun melalui perbaikan rumah warga yang rusak serta membangun infrastruktur untuk melancarkan roda perekonomian warga korban. Pemerintah juga selalu meningkatkan pelayanan yang maksimal kepada warga korban bencana melalui peningkatan pelatihan antisipasi bencana dan studi banding kepada warga korban bencana yang sudah sukses membangun perkampungan baru bagi korban bencana.Kata Kunci: Bencana, Keamanan, Adaptasi, Integrasi, Laten.

Page 1 of 2 | Total Record : 14