cover
Contact Name
Sapta
Contact Email
ftuiba@iba.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
sapta303@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
TEKNIKA
ISSN : 23553553     EISSN : 26865416     DOI : -
Core Subject : Engineering,
TEKNIKA: Jurnal Teknik is a peer-reviewed scientific journal managed by Department of Engineering and published by the Faculty of Engineering Universitas IBA. TEKNIKA: Jurnal Teknik is published in two editions a year, the April and October editions. Contributors to Jurnal TEKNIKA: Jurnal Teknik come from researchers, academics (lecturers and students) in the field of informatics.
Articles 173 Documents
ANALISA PENGARUH VARIASI KATALIS BaCO3, NaCO3 dan CaCO3 PADA PROSES KARBURASI BAJA KARBON SEDANG DENGAN PENDINGINAN TUNGGAL Reny Afriany; Asmadi Asmadi; Siti Zahara Nuryanti
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.57 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v4i1.57

Abstract

Proses karburasi adalah proses perlakuan panas yang bertujuan untuk mendifusikan unsur karbon ke dalam logam khususnya pada bagian permukaan logam sehingga kekerasan permukaan logam meningkat. Pada penelitian ini logam yang digunakan adalah baja karbon sedang dengan paduan rendah AISI 4340 berbentuk silinder berdiameter 20 mm yang dikarburasi menggunakan arang batok kelapa dengan variasi campuran BaCO3, NaCO3 dan CaCO3 sebagai katalis sebanyak 30% pada temperatur 950⁰C selama 5 jam dan dilanjutkan dengan proses pendinginan cepat dengan oli SAE 20. Kemudian dilakukan pengujian kekerasan vickers sesuai ASTM E 384 dan foto struktur mikro. Hasil pengujian kekerasan rata-rata raw material adalah 615,8 HV. Sedangkan nilai kekerasan rata-rata spesimen karburasi dengan katalis BaCO3 adalah 1018,7 HV, spesimen dengan katalis NaCO3 adalah 972,9 HV dan dengan katalis CaCO3 adalah 708,2 HV. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai kekerasan tertinggi didapat dari penggunaan katalis BaCO3. Kata Kunci: karburasi, pendinginan tunggal, baja AISI 4340
ADSORPSI KARBON AKTIF DARI TONGKOL JAGUNG SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Cu2+ Dewi Putri Yuniarti
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.141 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v2i1.21

Abstract

Many reseerches about agricultural waste shows potency from this waste to be used as high quality of active carbon that can be used as (adsorbent) on gasoline and substances dissolved at solution. One of agricultural result in South Sumatera that is enough corn cob, where is solid waste that throun just. It is impossible since corncob contains about 40 % of cellulose. So, cellulose which can be used as an active carbon. There are two basic processes in the active carbon making, those are carbonization and activation. The aim of this study was to find out how the activated time gave influence to the adsorption capacity of active carbon as the metal ion Cu2+ adsorbent. The obtained data were analysed by using Atomic Adsorption Spectrophotometry (SNI 06-6989.6-2009). Moreover, the characteristic of the active carbon was ansalysed by Standart Nacional Indutrial (SNI 06-3730-1995). From the result of study, it was obtained that the activated time of 60 minutes with the activator H3PO4 0,5 M had the best adsorption capacity of 1.97 mg/g with the metal ion Cu2­+ concentration was 0,80 ppm. The characteristic of the missing part 9500C 20.54 %, water content of 11 %, ash content of 7 % and iodine number of 750.35 mg/g, pure active carbon 72.46 %, the density of bulk 0.31 g/ml, pass for the mesh size of 325 is 98 %. The adsorption capacity of active carbon from the corncob to the metal ion Cu2+ taken from the waste water sample at the shipyard painting work shop in Palembang was 0.1644 mg/g (97.60 %). Key words : Activated Carbon, Corn cob, Adsorption, AAS, Copper (II) Metal Ion.
PERENCANAAN PROSES FABRIKASI ALAT PENUKAR KALOR TYPE SHELL AND TUBE DI PT. ABC Tarmizi Husni
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 3 No 2 (2016)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.522 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v3i2.50

Abstract

Dengan semakin berkembangnya industri manufaktur nasional, maka peralatan penunjang produksi di tanah air semakin berkembang, slah satunya adalah alat penukar kalor yang banyak digunakan oleh kalangan industri di tanah air. Alat Penukar Kalor (APK) merupakan suatu peralatan produksi yang dipakai dalam rangka proses perpindahan panas/kalor dari medium yang satu ke medium yang lain dengan menggunakan prinsif-prinsif thermodinamika atau secara paksa. Untuk menghasilkan sebuah APK maka diperlukan adanya rujukan-rujukan yang mengacu kepada standar atau kode-kode yang berlaku sehingga alat penukar kalor yang dihasilkan memenuhi persyaratan-persyaratan yang diperlukan. Dalam proses pabrikasi APK ini keterampilan dalam proses pengelasan memegang peranan penting karena alat penukar kalor merupakan peralatan yang identik dengan bejana bertekanan. Dalam penelitian ini dibahas proses produksi dengan alur produksi yang terjadi dalam menghasilkan sebuah alat penukar kalor secara standar, serta proses-proses yang terjadi dalam menghasilkan setiap momponen-komponen atau bagian-bagian dari alat penukar kalor tersebut. Penelitian ini, berusaha menyajikan gagasan spesifik dari teknik fabrikasi yang terpadu dan dapat diterapkan dalam berbagai kasus fabriksi, yang diharapkan dapat menjadi acuan para praktisi dilapangan serta dapat membantu teknik dan pemahaman yang praktis. Key-Words: Head Exchanger, Shall and Tube, Manufacturing; Production
VARIASI WAKTU TAHAN PADA PROSES AUSTEMPERING BERPENGARUH TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA KARBON TINGGI Asmadi Lubay
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 1 No 1 (2014)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2062.138 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v1i1.8

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini menggunakan spesimen Baja Karbon Tinggi ASTM 1045 kemudian dilakukan proses Austempering. Spesimen dibagi dua bagian; yaitu: spesimen tanpa perlakuan dan spesimen di Austenisasi pada suhu 850 0 C, kemudian diquench dengan Timah Cair pada suhu 350 oC dan ditemper dengan variabel waktu 20 menit, 40 menit dan 60 menit selanjutnya dilakukan pendinginan udara. Dari hasil perhitungan diperoleh temperatur Ms = 321 oC karena untuk proses Austempering diambil diatas temperatur MS sehingga diambillah temp.MS = 350 oC. Variasi waktu tahan ini akan memberikan nilai yang berbeda terhadap hasil uji kekerasan dan uji Impack, struktur mikro yang diharapkan dari proses austempering adalah struktur bainit. Dari hasil pengujian diperoleh; uji kekerasan dengan waktu tahan 60 menit memiliki angka kekerasan terkecil yaitu 195 VHN dan nilai kekerasan terbesar adalah 217 VHN untuk waktu tahan 20 menit. Kondisi sebaliknya nilai ketangguhan tertinggi 81,43 joule untuk waktu tahan 60 menit dan nilai ketangguhan terendah yaitu 55,18 joule untuk waktu tahan 20 menit. Dapat disimpulkan bahwa dengan variasi waktu tahan, nilai kekerasan berbanding terbalik dengan nilai ketangguhan.
KATEGORI DESAIN SEISMIK WILAYAH KOTA PANGKAL PINANG BERDASARKAN SNI 1726;2012 DENGAN MENGGUNAKAN PETA HAZARD GEMPA INDONESIA 2010 sapta sapta; Sari Farlianti
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.747 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i1.78

Abstract

Kategori Desain Seismik menggambarkan Tingkat Resiko Kegempaan yang digunakan sebagai dasar untuk pemilihan Struktur Rangka Pemikul Momen yang akan digunakan dalam pelaksanaan desain struktur yang menggunakan SNI 2847;2013. KDS dalam SNI 1726;2012, diklasifikasikan kedalam tiga tingkatan secara berturut-turut yaitu; Rendah (KDS A dan B), Menengah (KDS C) dan Tinggi (KDS D, E dan F). Klasifikasi KDS ditentukan berdasarkan nilai-nilai SDS dan SD1 yang merupakan parameter respon spektral percepatan disain pada periode pendek dan periode 1detik. Nilai SDS dan SD1 ini ditentukan kondisi kepadatan tanah (lunak, sedang atau keras) pada wilayah yang ditinjau. Dari hasil analisa yang dilakukan dengan menggunakan data pada Peta Hazard Gempa 2010 dengan mengunakan aplikasi desain spektra pada situs http://puskim.pu.go.id didapatkan nilai SDS untuk tanah luak, sedang dan keras secara berturut-turut nilainya 0,096; 0,061; 0,046 dan SD1 0,179; 0,123; 0,087, sehingga dapat disimpulkan bahwa wilayah kota Pangkal Pinang termasuk wilayah dengan tingkat resiko kegempaan menegah yaitu KDS C, yang mana dalam melakukan perencanaan struktur disarankan menggunakan Struktur Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) atau Khusus (SRPMK) yang mengacu pada SNI 2847;2013. Kata kunci : Sistem Pemikul Beban Gempa, Kategori Desain Gempa (KDS), Peta Wilayah Gempa
ANALISA PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KOLAM RETENSI IBA EXISTING TERHADAP DEBIT RENCANA DENGAN APLIKASI SOFTWARE DUFLOW robi sahbar; Pujiono T
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.163 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v4i1.64

Abstract

Kolam retensi IBA adalah salah satu kolam penampungan air hujan dari saluran dalam waktu tertentu yang ada di kota Palembang. Kemampuan daya tampung kolam retensi dalam menampung limpasan air hujan di sekitar lokasi dan tidak maksimalnya pengaturan pintu air sangat mempengaruhi terjadinya banjir/ genangan. Kolam retensi IBA mempunyai luas + 12.270 m2 (1,227 Ha), dengan kedalaman rata-rata 1.44 m dan kedalaman muka air batas banjir 1,13 m, sedangkan muka air normal setinggi 0,88 m. Analisa perhitungan daya tampung kolam retensi IBA existing menggunakan data curah hujan maksimum pada stasiun terdekat (BMKG Kenten, BMKG Sultan Mahmud Badarudnin II dan BMKG Tridinanti). Perkiraan hujan rencana dilakukan dengan analisis frekwensi dengan periode kala ulang,2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun terhadap data curah hujan maksimum tahunan (annual series). Metode distribusi frekuensi dengan menggunakan Distribusi Normal, Distribusi Pearson Tipe III, Distribusi Log Person Type III dan Distribusi Gumbel. Untuk menghitung debit rencana (volume persatuan waktu) yang masuk kekolam retensi dengan menggunakan Aplikasi Software Duflow. dengan membandingkan debit yang masuk pada pintu inlet dapat diketahui apakah kolam retensi IBA masih mampu menampung limpasan air hujan dengan cathment area yang ada, selain itu dapat diketahui batas waktu (jam) kolam retensi IBAmenampung limpasan air hujan sampai terjadinya banjir. Kata Kunci : Kolam Retensi, Duflow, Daya Tampung, Debit, Volume dan Waktu
ANALISIS PENURUNAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON YANG MENGUNAKAN BEKISTING KAYU Sri Kirana Meidiani; Rangga Pratama
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.581 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v2i2.31

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemakaian bekisting kayu terhadap penurunan kuat tekan dan kuat lentur pada beton normal K.275. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen di laboratorium dengan menggunakan sampel kubus beton dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm untuk kuat tekan dan balok ukuran 15 cm x 15 cm x 60 cm untuk kuat lentur. Mix Design menggunakan metode DOE (Department of the Environment) dengan f’C rencana K.275. Variasi bekisting kayu adalah kayu balai dan kayu sengon. Sedangkan sebagai pembanding adalah beton normal yang menggunakan bekisting besi. Bahan yang digunakan adalah semen tipe I (Semen Padang), Pasir ex. 3 Ilir yang memenuhi batas gradasi zona 2, Split ex. Merak dengan ukuran butir maksimum 20 mm dan air. Proses pengujian meliputi uji tekan dan uji lentur menggunakan alat compression testing machine. Hasil analisis menunjukkan hasil kuat tekan beton normal adalah 298,996 kg/cm2 (BN), sedangkan kuat tekan beton yang menggunakan bekisting kayu sengon adalah 172.064 kg/cm2 dan kuat tekan beton yang menggunakan bekisting kayu balai 209.838 kg/cm2. Hasil kuat lentur beton normal adalah 33.41 kg/cm2 (BN) dan hasil kuat lentur beton dengan bekisting kayu sengon 37.84 kg/cm2 dan hasil kuat lentur beton yang menggunakan bekisting kayu balai adalah 30.08 kg/cm2. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan kuat tekan beton sebesar 42.45% untuk beton yang menggunakan bekisting kayu sengon dan penurunan sebesar 29.82% untuk beton yang menggunakan bekisting kayu balai. Sedangkan hasil kuat lentur, terjadi peningkatan kuat lentur sebesar 13.26% untuk bekisting kayu sengon dan terjadi penurunan sebesar 9.96% untuk bekisting kayu balai. Kata Kunci : Kuat Tekan, Kuat Lentur, Bekisting, Kayu Sengon dan Kayu Balai
PENGARUH PENAMBAHAN C- AKTIF KULIT KACANG TANAH TERHADAP KAREKTERISTIK MORFOLOGI DAN UNSUR-UNSUR PENYUSUN MEMBRAN KERAMIK DAN APLIKASINYA TERHADAP PENGOLAHAN LIMBAH PEWARNA BATIK Ria Komala; Dian Sari Dewi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.352 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i2.95

Abstract

ABSTRAK Peningkatan kegiatan industri batik yang sangat pesat selain memberikan dampak postif bagi perekonomian masyarakat juga berdampak negatif bagi lingkungan sekitar, dimana limbah cair yang dihasilkan dalam kegiatan industri tersebut terdiri zat zat organik dan polutan yang berbahaya bagi lingkungan sekitar. Pengolahan limbah cair dengan berbasis teknologi membran keramik mampu memberikan keunggulan yang menjanjikan. Pada penelitian kali ini, membran keramik yang digunakan adalah bebahan dasar C-Aktif Kulit Kacang Tanah (KKT) dengan perbandingan komposisi Tanah Liat : C-Aktif Kulit Kacang Tanah: Serbuk Besi adalah : 5% : 92,5% : 2,5%, 10% :87,5% : 2,5%, 15% : 82,5% :2,5% . Membran Keramik C- Aktif KKT di aplikasikan untuk mengolah Limbah pewarna sintetis Dylon Hb05. Variabel yang digunakan adalah komposisi C-Aktif KKT, tanah liat, serbuk besi, waktu operasi, tekanan operasi pompa sedangkan parameter yang diamati adalah karekteristik membran berupa SEM - EDS serta COD, warna dan pH limbah sintetis awal dan akhir proses. Dari hasil analisa yang didapat bahwa karekteristik membran keramik C-Aktif KKT yang dihasilkan berdasarkan uji SEM adalah bersifat terbentuknya pori-pori yang banyak yang belum seragam (Asimetrik) dan hasil uji EDS menunjukkan bahwa persentase unsur-unsur penyusun terbesar yang terkandung dalam membran keramik C-Aktif KKT adalah unsur O sebanyak 53,92 %, Si sebanyak 19,77 %, Al sebanyak 15,84 % dan unsur C sebanyak 22,08% . Pada aplikasi pengolahan limbah warna sintetis bahwa terjadi penurunan nilai COD, Warna dan Ph dimana di dapat % penurunan COD 97 %, % degradasi warna 94 %. Kata kunci : Membran Keramik, C- Aktif KKT, Dylon Hb 5,SEM, EDS.
KATEGORI DESAIN SEISMIK WILAYAH KOTA PALEMBANG BERDASARKAN SNI 03-1726-2012 DENGAN MENGGUNAKAN PETA HAZARD GEMPA INDONESIA 2010 sapta sapta; Sari Farlianti
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.528 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v4i1.54

Abstract

Seismic Design category described the Risk level of Seismicity are used as the basis for the selection of the Moment Frame Structure that will be used in the implementation of the design of structures that use the SNI 03-2847-2013. KDS in SNI 03-1726-2012, classified into three levels respectively, namely; Low (SDC A and B), intermediate (SDC C) and high (SDC D, E and F). Classification of SDC are determined based on the values of the SDS and the SD1 is the spectral response acceleration parameter design on a short period and a period of 1,00 second. The value of the SDS and the SD1 is determined the condition of soil density (soft, medium or hard) on the regions reviewed. From the results of the analysis performed using data on Earthquake Hazard Map 2010 by using application designs spectra and on the website of http://puskim.pu.go.id obtained the value soil for SDS Badger, medium and hard respectively worth 0.43; 0.278; 0.209 SD1 and 0.361; 0.234; 0.179, so it can be inferred that the Palembang area with a high level of risk, namely KDS D, which in the planning of the structure requires using the structure of Special Moment Frame (SRPMK) which refers to the SNI 03-2847-2013. Key words: Seismic Design category (SDC), Map of the earthquake area, Moment Frame
ANALISA EXERGI SISTEM KOGENERASI SIKLUS KOMBINASI Ambo Intang
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.249 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v2i1.13

Abstract

Salah satu sektor pemakai terbesar energi fosil adalah Pusat Listrik Tenaga Gas, sehingga optimalisasi konservasi energi pada pusat listrik ini menjadi signifikan. Untuk mengetahui dimana konservasi energi dapat dilakukan pada peralatan maupun sistem yang ditinjau, hal penting yang harus dilakukan adalah dengan membuat analisis kesetimbangan massa dan kesetimbagan exergi, dan selajutnya melakukan analisa exergi pada sistem tersebut sehingga dapat diketahui besaran peningkatan efisiensi pemakaian energi bahan bakar. Sistem kogenerasi dapat meningkatkan efisiensi pemakain bahan bakar, yang tepat dalam hal ini adalah Sistem Kogenerasi Siklus Kombinasi. Pada aplikasinya dapat dilihat pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang gasbuangnya masih dapat dimanfaataatkan untuk pembangkit steam/uap untuk memutar turbin yang selanjutnya berguna untuk pembangkit listrik lanjutan. Analisa exergi dilakukan pada sistem kogenerasi siklus kombinasi pusat pembangkit tenaga gas uap milik PT. PLN PJB Unit Pembangkitan Muara Tawar yang menyuplai listrik untuk sistem Jawa Bali dimana pembangkit listrik ini mempunyai kapasitas 950 MegaWatt yang terdiri dari ( 5x145 MW Gas Turbine dan 1x225 MW Steam Turbin) . Dari hasil analisa peluang efisiensi pemakaian bahan bakar didapatkan sebesar 77,83%. Kata Kunci: Kogenerasi Siklus Kombinasi, Exergi, Exergi Rate, Exergi Loss.

Page 3 of 18 | Total Record : 173