cover
Contact Name
Aulia Novemy Dhita
Contact Email
aulianovemydhita@unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
aulianovemydhita@unsri.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 19788673     EISSN : 26569620     DOI : -
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, (P-ISSN: 1978-8673 dan E-ISSN: 2656-9620) merupakan jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Sriwijaya yang mempublikasikan hasil penelitian Pendidikan Sejarah, Kajian Ilmu Sejarah dan Ilmu Sosial Budaya dalam Pendidikan Sejarah. Jurnal ini terbit secara berkala dua kali setahun (Februari dan Agustus).
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2020)" : 7 Documents clear
Pendidikan Moral Pada Tradisi Bayi Digendong Saat Maghrib di Desa Regunung-Jawa Tengah Andanny Asfarun Ni'mah Nanda
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v9i1.10412

Abstract

Kebudayaan merupakan keseluruhan dari semua tindakan, gagasan, dan hasil karya manusia. Di dalamnya terkandung tradisi. Di Desa Regunung ada tradisi bayi digendong saat maghrib. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pendidikan moral pada tradisi bayi digendong saat maghrib . Tujuan penelitian adalah mengetahui nilai pendidikan moral pada tradisi bayi digendong saat maghrib. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif yang meliputi tahap studi kepustakaan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian diketahui bahwa tradisi bayi digendong saat maghrib dilakukan agar orang tua dan keluarga untuk melindungi bayinya serta mendapat keselamatan, terbebas dari hal-hal gaib yang akan mencelakakan bayi. Dengan demikian tanggung jawab sebagai orang tua bayi dan keluarga pada nilai pendidikan moral merupakan tradisi yang penting untuk dikenalkan dan diwariskan pada generasi selanjutnya.Kata Kunci: Pendidikan Moral, Tanggung jawab, Tradisi, Bayi DigendongCulture is the entirety of all actions, ideas and human works. It contains tradition. In Regunung Village, the district of the baby tradition was carried during Maghrib. If the baby is not carried, the community believes that it will experience disaster. This is interesting to study. The purpose of this research is to describe the traditions of infants being held at dusk. The research method is the study of literature, observation, interviews and documentation. The results showed that this tradition was carried out so that parents and families could protect their babies so that they would be free from the unseen things that would harm the baby. And there is moral education in the tradition of the baby being held at dusk. Keywords: Moral Education, Responsible, Tradition, Baby Carry
Pemanfaatan Museum SUBKOSS sebagai Sumber Belajar Sejarah Di Lubuklinggau Ira Miyarni Sustianingsih
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v9i1.10260

Abstract

Museum merupakan salah satu sumber belajar penting dalam Pendidikan Sejarah. Kota Lubuklinggau memiliki Museum SUBKOSS untuk pembelajaran sejarah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah  bagaimana sejarah dan pemanfaatan Museum SUBKOOS di Lubuklinggau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan latar belakang berdirinya Museum SUBKOSS dan pemanfaatan museum SUBKOSS sebagai sumber belajar sejarah di Lubuklinggau. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dimana teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan angket. Sampel pada penelitian ini adalah guru sejarah di sekolah menegah dalam lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lubuklinggau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdirinya Museum SUBKOSS dilatarbelakangi tempat tersebut merupakan rumah pejabat Belanda yang selanjutnya dijadikan tempat tinggal pejabat Jepang setelah Indonesia dikuasai Jepang. Kedua Museum SUBKOSS dapat menjadi alternatif pembelajaran di luar kelas dengan cara mendatanginya, di mana hal tersebut dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan jiwa nasionalisme.Kata kunci: Pemanfaaatan, Museum SUBKOSS, Sumber BelajarThe museum is one of the important learning resources in Historical Education. The city of Lubuklinggau has a SUBKOSS Museum for history learning. The problem in this study is how the history and utilization of the SUBKOOS Museum in Lubuklinggau. The purpose of this study is to describe the background of the establishment of the SUBKOSS Museum and the use of the SUBKOSS Museum as a source of historical learning in Lubuklinggau. This study uses a qualitative research method with a descriptive approach, in which data collection techniques are carried out by means of observation, interviews, and questionnaires. The sample in this study was a history teacher in a secondary school within the scope of the Education and Culture Office of Lubuklinggau City. The results of this study indicate that the establishment of the SUBKOSS Museum is based on the place that is the home of a Dutch official who is then used as a residence for Japanese officials after Indonesia was conquered by Japan. Both SUBKOSS Museums can be alternatives to learning outside the classroom by visiting them, where they can foster a sense of patriotism and the spirit of nationalism.Keywords: Utilization, SUBKOSS Museum, Learning Resources
Gerak Sejarah Integratif-Multidimensional: Warisan Sartono Kartodirdjo Bagi Filosofi Pendidikan Sejarah Menuju Society 5.0 Djono Djono; Hermanu Joebagio; Nur Fatah Abidin
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v9i1.10258

Abstract

Tulisan ini berupaya mengumandangkan kembali warisan pemikiran Sartono Kartodirdjo sebagai kerangka filosofi pendidikan sejarah (philosophical  framework of history education) dan historigrafi sekolah (school historiography). Metode peninjauan dilakukan dengan pembacaan terhadap tulisan dan karya Sartono Kartodirdjo untuk mengungkap logika narasi (narrative logic) yang dikembangkannya untuk menarasikan sejarah Indonesia. Berdasarkan pembacaan karya Sartono Kartodirdjo, peneliti menggaris bawahi pendekatan gerak sejarah integratif berperspektif multidimensional sebagai jalan tengah bagi kontestasi filosofi Pendidikan sejarah di Indonesia. Melalui pendekatan ini setidaknya dua arah landasan filosofis Pendidikan sejarah yaitu penguatan kebangsaan dan tuntutan pengembangan pengetahuan kesejarahan bagi masyarakat Indonesia dapat disejajarkan secara proporsional dalam ruang Pendidikan Sejarah. Dalam konteks pendidikan sejarah di era Society 5.0, gagasan gerak sejarah integratif dan perspektif multidimensional tersebut dapat menjadi landasan filosofis dan arah pembelajaran sejarah yang memberikan ruang seimbang bagi penguatan identitas nasional dan kemampuan berfikir ilmiah peserta didik.Kata kunci: Pendidikan Sejarah, Sartono Kartodirdjo, filosofi pendidikanThis paper seeks to reiterate the legacy of Sartono Kartodirdjo's thought as a philosophical framework of historical education (philosophical framework of history education) and school history (school historiography). The review method was carried out by reading the writings and works of Sartono Kartodirdjo to reveal the narrative logic he developed to narrate the history of Indonesia. Based on the reading of Sartono Kartodirdjo's work, the researcher underlined the multidimensional perspective of integrative historical motion approaches as a middle ground for the contestation of the philosophy of historical education in Indonesia. Through this approach, at least two directions of the philosophical foundation of historical education, namely the strengthening of nationality and the demand for thedevelopment of historical knowledge for the Indonesian people, can be aligned proportionally in the Historical Education space. In the context of history education for Society 5.0, the concept of integrative historical movement can be a philosophical foundation that lead future direction of history learning to give an equal opportunity to strengten the national identity as well as the scientific thinking skills of the students.Keywords: Historical Education, Sartono Kartodirdjo, Philosophy of Education
Membangun Karakter dan Menanamkan Budi Pekerti Bagi Petani pada Tradisi Wiwitan di Desa Gilangharjo Pandak Bantul Bintari Listyani
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v9i1.10210

Abstract

Budi pekerti adalah nilai moralitas manusia yang disadari dan dilakukan dalam kehidupan masyarakat dan menyampaikan nilai-nilai serta pesan moral. Masyarakat Desa Gilangharjo, Pandak, Bantul sampai saat ini masih mempertahankan upacara sedekah bumi yaitu Tradisi Wiwitan yang di dalamnya mengandung nilai-nilai budi pekerti. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan Tradisi Wiwitan di Desa Gilangharjo Pandak Bantul. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipasi, wawancara mendalam, studi pustaka, dan dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Tradisi Wiwitan yang dilaksanakan tahun 2019,  jatuh di hari Rabu Pahing bulan Sura atau Rabu tanggal 4 September 2019. Tradisi Wiwitan dimaksudkan sebagai sarana tolak bala (menolak hal-hal yang tidak baik) dan bentuk rasa syukur para petani kepada Tuhan yang telah membebaskan tanaman padinya dari semua hama dan penyakit tanaman padi sehingga siap dipanen. Dalam Tradisi Wiwitan terdapat nilai karakter yang bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat contohmya nilai religi, nilai sosial, saling menghormati antar umat beragama, tanggung jawab.Kata kunci: Tradisi Wiwitan, Uba Rampe, Tolak Bala, Budi PekertiMorality is a value of human morality that is realized and carried out in people's lives and conveys moral values and messages. The people of Gilangharjo Village, Pandak, Bantul still maintain the earth alms ceremony, namely the Wiwitan Tradition, which contains the values of character. The purpose of this study is to describe the Wiwitan Tradition in the Gilangharjo Pandak Village of Bantul. This type of research is descriptive qualitative with data collection techniques through participatory observation, in-depth interviews, literature study, and documentation. The results of the study explained that the wiwitan tradition which was carried out this year fell on Wednesday Pahing Sura month or Wednesday, September 4 2019. The wiwitan tradition was intended as a means of repelling reinforcements (rejecting things that are not good) and a form of gratitude of farmers to God who had freeing rice plants from all pests and diseases of rice plants so that they are ready to be harvested. In the Wiwitan Tradition there are character values that are useful in social life, for example religious values, social values, mutual respect between religious communities, responsibilityKeywords: Wiwitan Tradition, Uba Rampe, Reject Reinforcements, Character
Makna Historis Monumen Kesejarahan di Malang Sebagai Sumber Belajar Sejarah Rizki Agung Novariyanto
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v9i1.9999

Abstract

Sumber belajar merupakan aspek penting dalam pembelajaran sejarah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana menumbuhkan jiwa kebangsaan bagi generasi muda melalui pembelajaran sejarah tentang keberadaan monumen sejarah. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah (1) pengembangan strategi pembelajaran yang digunakan dalam pemanfaatan Monumen Sejarah sebagai sumber belajar sejarah bagi generasi muda di Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan historis, tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah (1) menentukan rancangan penelitian, (2) menentukan tempat/ lokasi penelitian, (3) penentuan informan sebagai sumber primer, (4) pengumpulan data, (5) melakukan tindakan validitas data yang terdiri dari triangulasi data dan triangulasi metode, (6) analisis data akhir. Hasil penelitian dapat menunjukkan manfaat bangunan monumen sejarah yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar sejarah. Konsep pemanfaatannya adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis Kearifan Lokal. Dimana dalam pelaksanaannya menggunakan metode field trip.Kata Kunci : Pembelajaran Sejarah, Monumen Sejarah, karakter BangsaLearning resources are an important aspect of learning history .The formulation of the problem in this research is how to grow the national spirit for the younger generation through historical learning about the existence of historical monumens. The importance of the younger generation to better understand history in order to continue the struggle of the Indonesian nation in the future. The purpose of this research is related to (1) the development of learning strategies used in the use of Historical Monumens as a source of historical learning for young people in Malang. This research is a qualitative research with a historical approach, the stages carried out in this study are (1) determining the research design, (2) determining the place / location of the study, (3) determining the informant as the primary source, (4) collecting data, (5) perform data validity measures consisting of data triangulation and method triangulation, (6) final data analysis. The results of the study can show the benefits of building historical monumens that can be used as a source of historical learning. The concept of utilization is to use a learning strategy based on Local Wisdom. Where in its implementation using the field trip method.Keywords: Learning History, Historical Monumens, Nation Character
Sejarah Pondok Pesantren DDI Pattojo di Kabupaten Soppeng (1947-2018) Bahri Bahri; Patahuddin Patahuddin; Asmunandar Asmunandar; Andi Warekka Aulia
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v9i1.10935

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana latar belakang dan perkembangan Pesantren DDI Pattojo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui awal mula berdirinya Pesantren DDI Pattojo, sistem kurikulum, tenaga pengajar dan murid/santri, bagaimana dampak terhadap pendidikan, sosial dan ekonomi pada masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi tahapan sebagai berikut: heuristik yaitu pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, kajian literatur. Kritik yaitu dengan mengkritik, seleksi data dengan cara pengujian mengenai kebenaran dan ketetapan data yang telah dikumpulkan. Intrepretasi yaitu menafsirkan data sesuai kebenaran fakta. Historiografi yaitu menuliskan peristiwa sejarah menjadi cerita utuh. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa keberadaan Pesantren DDI Pattojo berdampak bagi pendidikan, sosial budaya masyarakat. Dengan keberadaan Pesantren DDI Pattojo kepercayaan-kepercayaan masyarakat sekitar seperti mabbacadoang mulai bergeser. Dalam bidang ekonomi, mengurangi biaya transportasi untuk santri yang berada di sekitarnya. Dalam bidang pendidikan, santri lebih mengenal lebih dalam tentang ajaran Islam.Kata kunci: Pesantren, DDI Pattojo, SoppengThe formulation of the problem in this research are how is the background and development DDI Pattojo Pesatren. This study aims to determine the beginning of the establishment of the DDI Pattojo Islamic Boarding School, the curriculum system, teaching staff and students / students, the impact on education, social and economy in society. This study uses the historical method which includes the following stages: heuristics, namely data collection by observation, interview, literature review. Criticism is by criticizing, data selection by testing the truth and determination of data that has been collected. Interpretation that is interpreting data according to the truth of facts. Historiography is writing historical events into whole stories. From the results of the study concluded that the existence of DDI Pattojo Islamic Boarding School had an impact on education, socio-cultural society. With the existence of the DDI Pattojo Pesantren, the beliefs of the surrounding communities such as mabbacadoang began to shift. In the economic field, reducing transportation costs for students living in the vicinity. In the field of education, students learn more deeply about the teachings of Islam.Keywords : Pesantren, DDI Pattoji, Soppeng.
Integrasi Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran Sejarah di SMA YP UNILA Yustina Sri Ekwandari; Yusuf Perdana; Nur Indah Lestari
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v9i1.10268

Abstract

Pendidikan multikultural penting dalam kehidupan persekolahan. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana integrasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran sejarah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui integrasi pendidikan multikultural dalam materi-materi pembelajaran sejarah di SMA YP UNILA. Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang meliputi: 1) Pengumpulan data, 2) Reduksi data, 3) penyajian data dan kesimpulan-kesimpulan : penarikan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mata pelajaran Sejarah mengintegrasikan pendidikan multikultural dalam pembelajaran sejarah di SMA YP UNILA. Metode pembelajarannya menggunakan metode ceramah bervariasi dengan memberikan kesempatan dan hak yang sama kepada peserta didik, serta mengaitkan materi peninggalan-peninggalan sejarah berupa situs-situs lokal yang ada di Provinsi Lampung seperti Pugung Raharjo dengan tujuan untuk menghargai situs dari agama yang lain, dari golongan lain, serta dari masyarakat di wilayah lain dengan cara bertoleransi kepada agama, ras, bangsa hingga suku lain. pendidikan multikultural dalam pembelajaran yang dilakukan dapat membentuk hubungan toleransi antar peserta didik yang bagus.Kata Kunci : Integrasi, Multikultural, Pembelajaran SejarahThis research aims to determine the integration of multicultural education in history learning materials in senior high schools, especially SMA YP UNILA where the students are multi ethnics. The research method used is the descriptive qualitative research method of Miles and Huberman including 1). Data collection, 2) Data reduction, and 3). Data presentation and conclusions. The result of the research, that the history teacher has integrated multicultural education in history learning at SMA YP UNILA, the learning method uses varied lecture methods by providing equal opportunities and rights to all students, as well as linking the material of historical relics in the form of sites local sites in Lampung Province such as Pugung Raharjo with the aim of respecting sites from othher religions, from other groups, as well as from people in other regions by tolerating religions, races, nations and other ethnic grups. The resulting output is very good because it is proven by the integration of multicultural education in the learning that is done can form a good tolerance relationship between students.Keywords : Integration, Multicultural, Learning History

Page 1 of 1 | Total Record : 7