cover
Contact Name
Saskiyanto Manggabarani
Contact Email
lppm@helvetia.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
duniafarmasi@helvetia.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Dunia Farmasi
ISSN : -     EISSN : 25483560     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Dunia Farmasi secara resmi yang dikelola oleh Program Studi S1 Farmasi Institut Kesehatan Helvetia (IKH) yang artikelnya dapat diakses dan unduh secara online oleh publik. Jurnal ini adalah jurnal review nasional, yang terbit 3 (tiga) kali dalam setahun pada bulan Desember, April dan Agustus dengan topik-topik keunggulan hasil penelitian di bidang pelayanan dan praktek kefarmasian, pengobatan masyarakat, teknologi kefarmasian serta disiplin ilmu kesehatan yang terkait erat. Jurnal ini memfokuskan pada tema meliputi Farmasi Klinis, Farmasi Komunitas, Farmasetika, Kimia Farmasi, Farmakognosi, Fitokimia.
Arjuna Subject : -
Articles 126 Documents
Evaluasi Sifat Fisik dan Uji Kelembaban Sediaan Losion Yang Dijual Secara Online-Shop Benni Iskandar; Neni Frimayanti; Ferdy Firmansya; Tiara Tri Agustini; Dea Dwi Putri
Jurnal Dunia Farmasi Vol 4, No 1 (2019): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v4i1.4561

Abstract

Pendahuluan: Perkembangan industri kosmetika menyebabkan banyaknya produk losion racikan beredar di online-shop dengan jenis, fungsi, harga ataupun variasi komposisi. Tetapi, banyak produk online-shop belum memiliki izin edar yang dikeluarkan oleh BPOM, sehingga dikhawatirkan memiliki tingkat keamanan yang rendah dikalangan masyarakat. Tujuan: Untuk menguji sifat fisik dan kelembaban sediaan losion racikan yang dijual di online shop. Metode: Penelitian ini melakukan pemeriksaan organoleptis, homogenitas, uji pH, stabilitas fisik, tipe losion, daya sebar, daya tercuci, uji iritasi, dan uji kelembaban. Hasil:  Semua uji sifat fisik memenuhi syarat kecuali uji pH yaitu hanya losion C yang sesuai dengan pH kulit dan peningkatan persentase kelembaban kulit setelah pemakaian losion pada panelis wanita lebih besar dibandingkan pria. Kesimpulan: Sediaan losion racikan memiliki sifat fisik yang baik selama penyimpanan suhu kamar dan suhu dingin dalam waktu 8 minggu, pH losion berkisar antara (6,2-7,4) dan dapat meningkatkan kelembaban kulit dengan hasil persentase 30%-60% . 
Gambaran Penggunaan Obat Pada Pasien Ibu Hamil di Poliklinik Obstetri Dan Ginekologi di RSUD Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan Leli Masliana; Ihsanul Hafiz; Indra Ginting
Jurnal Dunia Farmasi Vol 3, No 2 (2019): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v3i2.4498

Abstract

Pendahuluan; Ibu hamil memerlukan terapi obat untuk mengatasi gangguan kesehatan yang dideritanya dan obat pada ibu hamil patut mendapatkan perhatian karena dapat mempengaruhi janin. Tujuan; mengetahui jumlah penggunaan obat pada pasien ibu hamil dan kategori resiko terhadap janin berdasarkan kategori FDA. Metode; Dilakukan dengan retrospective observation, yaitu mengumpulkan data pasien rawat jalan ibu hamil di RSUD Kotapinang dilakukan pada bulan Juni-Juli 2018. Hasil; Berdasarkan 150 pasien ibu hamil yang tidak diiringi penyakit menggunakan 2 jenis obat 79 pasien (64,75%). Pasien ibu hamil yang diiringi penyakit menggunakan 1 jenis obat 9 pasien (32,14 %). Golongan obat yang diresepkan pada ibu hamil yaitu vitamin sebanyak 100 (33,33%)  antianemia 84 (25,22%). Kategori obat yang digunakan berdasarkan resiko terhadap janin adalah kategori A 183 (54,95%). Kesimpulan; Penggunaan obat pada pasien ibu hamil di RSUD Kotapinang  dengan rata-rata keseluruhan pasien yang tidak diiringi penyakit 1,96  dan pasien yang diiringi penyakit 3,2 jenis obat, golongan obat yang digunakan paling banyak obat vitamin 100 (33,33%). Peresepan obat yang paling banyak di gunakan berdasarkan kategori FDA adalah A 183 (54,95%).
Formulasi Gel dari Sari Buah Strawberry (Fragaria X ananassa Duchesne) sebagai Pelembab Alami Juliana Siva; Afriadi Afriadi
Jurnal Dunia Farmasi Vol 3, No 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v3i1.4416

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Strawberry memiliki aktivitas antioksidan tinggi karena mengandung quercetin, asam ellagic, antosianin, dan kaempferol. Antioksidan berperan sebagai pelindung tubuh dari radikal bebas, termasuk diantaranya sel kanker. Zat tersebut mencegah terbentuknya senyawa karsinogen, menghambat proses karsinogenesis, dan menekan pertumbuhan tumor. Tujuan: Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah buah strawberry dapat dibuat dalam sediaan gel. Metode: Penelitian ini dilakukan secara eksperimental, sampel buah strawberry (Fragaria x ananassa Duchesne) di blender lalu sari dikentalkan, digunakan pada tiga variasi konsentrasi yaitu 1%, 3% dan 5%. Pengujian yang dilakukan berupa uji organoleptik, uji homogenitas, uji iritasi terhadap sukarelawan dan uji pH. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa sari buah strawberry  (Fragaria x ananassa Duchesne) dapat dibuat sediaan gel dan memenuhi evaluasi fisik sediaan. Hasil uji organoleptik menunjukkan warna yang dihasilkan dari semua variasi konsentrasi yaitu 1%, 3% dan 5% berwarna coklat muda sampai coklat tua sementara basis gel menghasilkan warna yang jernih. Hasil uji homogenitas bahwa sediaan yang dibuat cukup homogen, pH gel diperoleh range pH 6,7-6,9 sehingga aman untuk digunakan pada kulit manusia karena pH kulit berkisar 4,5-7,0 dan sediaan tidak menimbulkan iritasi pada kulit sukarelawan. Kesimpulan: Sari strawberry (Fragaria x ananassa Duchesne) dengan konsentrasi 1%, 3%, dan 5% dapat diformulasikan menjadi sediaan gel sebagai pelembab alami.
Penentuan Aktivitas Tabir Surya Ekstrak Etanol Daun Marpuyan (Rhodamnia cinerea Jack.) secara In Vitro Musyirna Rahmah Nasution; Annisa Riski Permata Sari; Intan Putri Utami; Tria Halianti
Jurnal Dunia Farmasi Vol 4, No 2 (2020): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v4i2.4599

Abstract

Pendahuluan: Marpuyan (Rhodamnia cinerea Jack.) merupakan salah satu tumbuhan obat tradisional yang mengandung senyawa flavonoid dan fenolik. Senyawa tersebut diketahui memiliki berbagai aktivitas biologis. Tujuan: untuk mengetahui potensi aktivitas tabir surya ekstrak etanol daun marpuyan secara in vitro dengan metode spektrofotometri. Metode:Pengujian aktivitas tabir surya dilakukan dengan menentukan nilai Sun Protection Factor (SPF), nilai persentase Transmisi eritema (%Te) dan persentasi Transmisi pigmentasi (%Tp) menggunakan alat Microplate Reader. Hasil: Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun marpuyan memiliki aktivitas tabir surya pada konsentrasi 1000 ppm dengan kategori %Te 0,422 (Sunblock), %Tp 10,566 (Sunbock) dan SPF 20,765 (Proteksi ultra). Kesimpulan: Ekstrak etanol daun marpuyan berpotensi sebagai bahan aktif antioksidan dan tabir surya.
Pengaruh Mutu Pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit terhadap Tingkat Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Rm Djoelham Binjai Reza Utari; Adek Chan
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 2 (2018): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i2.4401

Abstract

Pendahulan: Masyarakat Indonesia saat ini membutuhkan pelayanan kesehatan yang bermutu berdasarkan lima dimensi yaitu tingible (bukti fisik), reliability (kehandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan) dan empathy (perhatian). Tujuan: untuk mengetahui pengaruh mutu pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit terhadap tingkat kepuasan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. RM Djoelham Binjai tahun 2017. Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan observasi pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 121 orang dengan teknikaccidental sampling. Hasil penelitian dianalisis dengan SPSS menggunakan uji chi-square. Hasil: penelitian mutu pelayananmempunyai pengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien. Dimensi tingibel (bukti fisik) meliputi kebersihan ruang tunggu (ρvalue 0,001), kenyamanan ruang tunggu (ρvalue 0,004), dan ketersediaan tempat parkir (ρvalue 0,007). Dimensi reliability (kehandalan) meliputi pemberian informasi obat yang diberikan petugas (ρvalue 0,001), dan sikap petugas dalam melakukan diskusi dengan pasien mengenai informasi obat (ρvalue 0,001). Dimensi responsiveness (ketanggapan) meliputi ketanggapan petugas terhadap pasien (ρvalue 0,001), kecepatan petugas dalam melakukan suatu pelayanan obat dengan resep (ρvalue 0,001), dan kejelasan pelayanan informasi obat yang diberikan petugas (ρvalue 0,001). Dimensi assurance (jaminan) meliputi kelengkapan ketersediaan obat (ρvalue 0,001), sikap sopan petugas dalam memberikan pelayanan (ρvalue 0,001), dan tingkat pengetahuan dan kemampuan petugas dalam memberi informasi obat yang benar dan lengkap (ρvalue 0,019). Dimensi empathy (perhatian) meliputi keramahan petugas (ρvalue 0,001), sikap empati dari petugas dalam pelayanan (ρvalue 0,001), perhatian petugas kepada pasien dalam memberikan pelayanan (ρvalue 0,001) dan keprofesionalan petugas dalam melayani pasien (ρvalue 0,001). Kesimpulan: penelitian ini semua berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien, kecuali tingkat pengetahuan dan kemampuan petugas dalam memberi informasi obat yang benar dan lengkap.
Perbandingan Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Etanol Bunga, Daun dan Akar Tumbuhan Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Reanza Musmulya Putri; Vivi Eulis Diana; Khairani Fitri
Jurnal Dunia Farmasi Vol 3, No 3 (2019): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v3i3.4487

Abstract

Pendahuluan; Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) merupakan tumbuhan herbal tahunan yang berasal dari keluarga Malvaceae. Hampir seluruh bagian tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan, terutama pengobatan alternatif. Diketahui kandungan senyawa yang  terdapat pada bunga, daun dan akar rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dapat digunakan  sebagai antibakteri. Tujuan; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol bunga, daun dan akar rosella (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode; Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat eksperimental. Bunga, daun dan akar rosella diekstraksi dengan etanol 70% secara maserasi. Ekstrak etanol bunga, daun dan akar rosella diuji aktivitas antibakterinya dengan menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi yang digunakan masing-masing adalah 10%, 20%, dan 30%, kontrol positif Chloramphenicol 250 mg dan kontrol negatif DMSO. Hasil; Hasil analisis data dengan menggunakan Analysis Of Variance (ANOVA) terdapat perbedaan yang signifikan pada diameter setiap kelompok (P0,05). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa daya hambat antibakteri ekstrak etanol bunga rosella pada bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 10% (17,43 mm), konsentasi 20% (21,6 mm), dan konsentrasi 30% (24,23 mm).  Daya hambat antibakteri ekstrak daun rosella pada konsentrasi 10% (12,4 mm), konsentrasi 20% ( 16,73 mm) dan konsentrasi 30% ( 21,86 mm). Daya hambat antibakteri ekstrak akar rosella pada konsentrasi 10% (10,48 mm), konsentrasi 20% ( 13,2 mm) dan konsentrasi 30% ( 13,73 mm). Kesimpulan; Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa zona  hambat terbesar terhadap Staphylococcus aureus ditunjukkan oleh ekstrak etanol bunga (24,23 mm), diikuti ekstrak daun (21,86) dan akar (13,73 mm).
Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian di UPT Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan lidya faridawaty; Mandike Ginting; Dwi Setio Purnomo
Jurnal Dunia Farmasi Vol 3, No 2 (2019): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v3i2.4470

Abstract

Pendahuluan; Kepuasan pasien adalah salah satu hal yang harus diprioritaskan oleh apotek dalam menjalankan fungsinya sebagai salah satu sarana pelayanan kefarmasian. Pasien akan merasa puas apabila kebutuhan dan harapannya dapat dipenuhi. Salah satu upaya pelayanan pasien adalah memperoleh obat yang diresepkan oleh dokter dalam waktu singkat sehingga pasien memperoleh kepuasan atas layanan dari kefarmasian.Tujuan; Penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di UPT Puskesmas Sentosa Baru Kec.Medan Perjuangan Tahun 2018. Metode; Penelitian ini adalah deskriptif menggunakan metode survey dimana jumlah sampel dengan menggunakan simple random sampling sehingga sampel sebanyak 100 orang dengan metode analisis data menggunakan analisis univariat untuk menggambarkan semua variabel.Hasil; Dari hasil perhitungan, pada masing-masing indikator diperoleh persentase sebagai berikut dimana berdasarkan kehandalan mayoritas mengatakan puas sebesar 32,0%, ketanggapan mayoritas mengatakan cukup puas sebesar 42,0%, jaminan mayoritas sangat puas sebesar 42,0%, empati mayoritas cukup puas sebesar 35,0%, sementara indikator berwujud mayoritas mengatakan kurang puas sebesar 35,0%.Kesimpulan; Disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di UPT Puskesmas Sentosa Baru Kec.Medan Perjuangan adalah sangat puas.
Formulasi Kombinasi Minyak Nilam (Patchouli oil) dan Minyak Mawar (Rose oil) pada Sediaan Lilin Aromaterapi sebagai Relaksasi Khairani Fitri; Ihsanul Hafiz; Nuzulul Safitri; Mandike Ginting
Jurnal Dunia Farmasi Vol 4, No 2 (2020): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v4i2.4544

Abstract

Pendahuluan: Relaksasi menciptakan mekanisme batin dalam diri seseorang. Kandungan minyak nilam yaitu patchoulol termasuk kedalam golongan seskuiterpen alhokol. Sementara minyak geraniol dan feniletil alkohol sebagai komponen utama minyak mawar. Kombinasi keduanya memiliki efek relaksasi. Tujuan: Untuk mengetahui apakah kombinasi minyak nilam dan minyak mawar dapat memberikan efek terapi relaksasi menggunakan alat Visual Analog Scale (VAS). Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan menguji tingkat relaksasi pada perbandingan konsentrasi minyak nilam:minyak mawar yaitu 0%:1%, 1%:0%, 1%:1%, 2%:2%, 2%:1%, 2%:0%, 0%:2%, 1%:2. Hasil: Lilin aromaterapi kombinasi minyak nilam dan minyak mawar memberikan efek terapi tenang dan segar. Hasil uji Wilcoxon yaitu tidak terdapat perbedaan signifikan tingkat relaksasi antara F9 dan kontrol positif. Kesimpulan: Lilin aromaterapi dengan kombinasi minyak nilam dan minyak mawar dapat berfungsi sebagai relaksasi dengan aromaterapi terbaik yaitu pada formula F9. 
Formulasi Sediaan Serbuk Effervescent Sari Buah Jambu Biji (Psidium Guajava) Christina Sihomning; Vivi Eulis Diana
Jurnal Dunia Farmasi Vol 1, No 1 (2016): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v1i1.4346

Abstract

Pendahuluan: Jambu biji (Psidium guajava) merupakan  salah satu tanaman yang sudah lama dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Buah jambu biji mengandung beta karoten dan vitamin Cyang tinggi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan menyembuhkan sariawan, jambu biji mengandung zat non-gizi yang tinggi dan kaya akan serat pangan. Tujuan: dari penelitian ini untuk mengetahui apakah sari buah jambu biji dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan serbuk effervecent. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, formulasi sediaan serbuk effervecent yang terdiri dari berbagai komposisi diantaranya asam sitrat, asam tartrat, natrium bikarbonat, laktosa, dan serbuk kering sari buah jambu biji. Pengujian terhadap sediaan serbukeffervecent dari sari buah jambu biji  meliputi pengujian waktu dispersi, pH dan pengujian hedonik. Hasil: Uji waktu dispersi pada sediaan serbuk effervecent sari buah jambu biji menunjukkan waktu dispersi yang baik, dimana semua sediaan larut sempurna dalam waktu kurang dari 52-59 detik, dimana formula I memiliki waktu dispersi tercepat yaitu 28,29 detik, formula II dengan waktu 31,58 detik, dan formula III dengan waktu dispersi terlama yaitu 34,08 detik. Pada pengujian pH serbuk effervecent sari buah jambu biji didapatkan pH masing-masing produk dengan jumlah, formula I dengan pH 4,6 dan formula II pH 4,7 sedangkan formula III 4,8. Pada pengujian hedonik yaitu atribut rasa menunjukkan formula III rasa terlalu asam, Formula II memiliki rasa tidak terlalu asam, dan Formula I memiliki rasa lebih manis. Kesimpulan :Sari buah jambu biji (Psidium guajava) dapat diformulasikan kedalam bentuk sediaan serbuk effervecent. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk membuat sediaan serbuk effervecent sari dari sari buah lainnya.  
Evaluasi Pelaksanaan Cara Distribusi Obat di PBF Rajawali Nusindo Meilyanie Wijaya; Adek Chan
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 3 (2018): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i3.4409

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Obat adalah kebutuhan primer dari manusia, oleh karena itu obat yang beredar perlu dijamin kualitasnya agar tetap sesuai dengan desain pada saat digunakan oleh pasien. Begitu pentingnya obat dalam hidup manusia sehingga dalam pembuatannya obat harus memenuhi kriteria : efficacy, safety, dan quality. kriteria tersebut harus terpenuhi mulai dari pembuatan, pendistribusian hingga penyerahan obat ke tangan konsumen harus diperhatikan kualitas obat tersebut tetap terjaga sampai pada akhirnya obat tersebut dikonsumsi oleh pasien. Penelitian ini ber Tujuan: untuk mengevaluasi pelaksanaan Cara Distribusi Obat di PBF Rajawali Nusindo tahun 2017. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan bulan Mei 2017 menggunakan daftar checklist yang memuat aspek-aspek CDOB yang meliputi manajemen mutu, organisasi, manajemen dan personalia, bangunan dan peralatan, operasional, inspekdiri, keluhan, obat dan atau bahan obat kembaliandidugapalsudanpenarikankembali, transportasi, fasilitasdistribusiberdasarkankontrak, dokumentasidan lain-lain. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan Cara Distribusi Obat di PBF Rajawali Nusindo tidak sesuai berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Tahun 2012. Kesimpulan: dari Penelitian ini terdapat 2 aspek Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) yang belum sesuai yaitu luas ruang bangunan penyimpanan dan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).Disarankan ruang bangunan penyimpanan obat dan/atau bahan obat di PT. Rajawali Nusindo ditambah/diperbesar agar penyusunan obat tidak terlalu menumpuk sehingga ruangan menjadi kecil dan sempit dan karyawan gudang agar lebih memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan cara memakai helm ketika kerja,sarungtangan, masker, sepatu bots, dan kacamata.

Page 6 of 13 | Total Record : 126