cover
Contact Name
Raden Gamal Tamrin Kusumah
Contact Email
jurnal_jpipsi@iainbengkulu.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
een@iainbengkulu.ac.id
Editorial Address
Lantai 2 Gedung Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu Jl. Raden Fatah Kel. Pagar Dewa Kec. Selebar Kota Bengkulu
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
ISSN : 26556588     EISSN : 26556278     DOI : http://dx.doi.org/10.29300/ijsse.v1i2.2246
Core Subject : Education,
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) memuat artikel dengan fokus penelitian dan pengkajian di bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). p-issn 2655-6588 dan e-issn 2655-6278 . Jurnal ini diterbitkan oleh Insitut Agama Islam Negeri Bengkulu dua kali dalam setahun yaitu setiap bulan Januari dan Juli. Artikel yang diterima akan direview oleh Reviewer sesuai dengan kepakarannya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2023): JULI" : 10 Documents clear
Penggunaan Metode Proyek Pada Mata Pelajaran IPS di SDN Ngujung 2 Kabupaten Magetan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Marsini Marsini
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) Vol 5, No 2 (2023): JULI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ijsse.v5i2.10575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dengan menggunakan metode proyek terhadap prestasi belajar siswa. Proses belajar mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah umumnya dianggap tidak menarik, akibatnya banyak anak-anak sekolah yang kurang tertarik untuk mendalami mata pelajaran IPS. Untuk mengkaji permasalahan tersebut lebih mendalam, maka digunakan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen kuasi (quasi experiment). Lokasi penelitian ini adalah SDN Ngujung 2, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan. Oleh karena itu untuk mempercepat pemahaman serta menghindarkan pemahaman yang keliru diperlukan pendekatan-pendekatan dan metode-metode pembelajaran yang tepat, sesuai dengan tingkat kematangan kejiwaan peserta didik. Pendekatan yang dianjurkan dalam KTSP dan K13 adalah pendekatan kontekstual termasuk dalam metode pembelajarannya. Salah satu metode pembelajaran yang bisa digunakan adalah metode proyek. Dari pelaksanaan penelitian ternyata pengaruhnya sangat menonjol, guru-guru pun tertarik untuk menggunakan serta dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar IPS. 
Penggunaan Bo’ Sangaji Kai sebagai Materi Ajar dalam Pembelajaran Sejarah Lokal di STKIP Yapis Dompu Sumiyati Sumiyati; Husnul Khatimah; Enung Nurhasanaha; Ririn Julianti; Desi Permatasari
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) Vol 5, No 2 (2023): JULI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ijsse.v5i2.10041

Abstract

Matari ajar sebagai salah satu konten pembelajaran menjadi penting peranannya bagi dosen dan mahasiswa, materi ajar dalam UU No. 12 pasal 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menjelaskan bahwa dosen berkewajiban menulis materi ajar atau buku ajar sebagai wahana sumber belajar guna pengembangan budaya akademik. Mata kuliah sejarah local merupakan salah satu mata kuliah dasar bagi mahasiswa program studi pendidikan sejarah STKIP Yapis Dompu yang di dalamnya memerlukan pendekatan pembelajaran menarik dan memuat informasi yang valid. Penelitian ini bertujuan untuk memperkaya materi ajar sejarah, selain itu juga mendekatkan pembelajaran sejarah pada sumber-sumber sejarah yang dekat dengan lingkungan mahasiswa. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Kualitatif. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan sejarah STKIP Yapis Dompu yang telah menempuh mata kuliah sejarah lokal. Kebutuhan Matari ajar bagi mahasiswa diperoleh melalui observasi selama pembelajaran dengan angket dan tanggapan mahasiswa diperoleh melalui kuisioner yang selanjutnya dianalisis secara persentase deskriptif. Sebanyak 70,21% koresponden menjelaskan bahwa materi ajar dibutuhkan dalam menunjang pembelajaran dan pemahaman mahasiswa, selain itu materi ajar hendaknya dapat membantu mahasiswa agar cept memahami mata kuliah hanya 30,61% koresponden merasa kesulitan dalam memahami materi di perkuliahan Sejarah local dengan materi ajar yang bersumber dari catatan Bo’ Sangaji Kai. Dengan demikian, materi ajar dari catatan Bo Sangaji Kai sebagai salah satu sumber belajar memiliki peranan yang sangat penting pada mata kuliah sejarah local Bima-dompu di Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP Yapis Dompu.
Kontribusi Nilai-Nilai Falsafah Dan Budaya Hidup Bangsa Jepang Bagi Kemajuan Pendidikan Jepang Pasca Perang Dunia II Etmi Hardi; Azwar Ananda; Nurhizrah Gistituati; Rusdinal Rusdinal
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) Vol 5, No 2 (2023): JULI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ijsse.v5i2.10543

Abstract

Jepang yang hancur lebur dalam Perang Dunia II, dalam waktu relatif singkat mampu membangun kembali dirinya, sehingga menjadi salah satu kekuatan baru di dunia, baik dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, maupun ekonomi. Semua itu berhasil dicapai melalui sistem pendidikan mereka yang unggul dan berkualitas, hingga Jepang menjadi salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Artikel ini ditulis untuk menelusuri nilai nilai falsafah dan budaya bangsa Jepang yang berdampak terhadap kemajuan pendidikan di negara tersebut. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif berbasis library research (studi pustaka). Sumber data pada penelitian ini berasal dari berbagai literatur dalam bentuk buku, artikel (cetak dan online) yang berhubungan dengan tema penelitian, serta bahan dokumen berupa kebijakan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Jepang. Temuan penelitian menemukan bahwa perkembangan pesat pendidikan Jepang tidak bisa dilepaskan dari nilai nilai falsafah bangsa Jepang yang bersumber dari ajaran konfusionisme. Disamping itu budaya Jepang Ganbatte Kudasai sebagai perwujudan dari filosofi Bushido ikut mendorong perkembangan pendidikan Jepang.  
Persepsi Guru IPS terhadap Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur wingsi Anggila; Adisel Adisel; Salamah salamah
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) Vol 5, No 2 (2023): JULI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ijsse.v5i2.6894

Abstract

This study aims to describe the Planning of Social Sciences Study Teachers in the Implementation of the Independent Learning Curriculum at State Junior High Schools in Tanjung Kemuning District, Kaur Regency. This research is a field research with a descriptive qualitative approach. The data sources of this study were 3 principals, 4 social studies teachers, 3 school representatives, 6 peer teachers. Data collection techniques in this study were carried out by observation, interviews, and documentation. The data analysis technique uses data reduction, data display, and verification. The results of the study found that the results of the study also explained the importance of massive socialization to all parties at the education unit level, so that curriculum implementation could be carried out properly in accordance with expectations. In addition, the perception of social studies teachers has several indicators in implementing the independent learning curriculum, including reducing curriculum content, constructivism learning, teacher personal experience and teacher education degrees. There are several factors that become obstacles, namely, the first is the quality of human resources of the teachers who are not adequate, secondly the facilities and learning resources are minimal or the infrastructure is inadequate and the teachers are clueless, the three teachers are comfortable with the old standards and have no experience in learning. free to learn.
Penguatan Nilai-nilai Nasionalisme dalam Pembelajaran Sejarah Bagi Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 4 Kabupaten Sorong Dominikus Doni Petun; Miftahuddin Miftahuddin
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) Vol 5, No 2 (2023): JULI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ijsse.v5i2.10465

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Proses penguatan nilai-nilai nasionalisme dalam pembelajaran sejarah (2) Pemahaman nasionalisme peserta didik SMA Negeri 4 Kabupaten Sorong (3) Hambatan yang ditemukan dalam melakukan penguatan nilai nasionalisme melalui pembelajaran Sejarah serta solusinya. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan deskriptif. Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 4 kabupaten Sorong. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung, wawancara, dokumentai dan Triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Proses Penguatan nilai-nilai nasionalisme dalam pembelajaran sejarah kelas XI SMA Negeri 4 Kabupaten Sorong, Guru sejarah sudah melakukan dengan baik yaitu: dalam proses perencanaan, Proses Pelaksanaan dan melakukan evaluasi dalam pembelajaran (2) Peserta didik sebagai generasi penerus bangsa semakin menyadari dan optimis dan rasa bangga sebagai bagian dari Negara kesatuan republik Indonesia. Beberapa nilai nilai nasionalisme yang mereka pahami di antaranya cinta tanah air, persatuan dan kesatuan, rela berkorban, berani, dan disiplin. Nilai-nilai Nasionalisme dalam pembelajaran sejarah sangat penting di implementasikan kepada peserta didik melalui materi-materi sejarah yang terintegrasi dengan nilai-nilai nasionalisme (3) Hambatan yang dihadapi dalam penguatan nilai-nilai nasionalisme adalah Kompotensi Kurikulum, sarana dan prasarana dan lingkungan keluarga yang kurang mendukung. 
Strategi Pelestarian Kesenian Tradisional Dongkrek Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Titalia Disa Rahmasari; Bagas Narendra Parahita; Danang Purwanto
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) Vol 5, No 2 (2023): JULI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ijsse.v5i2.11062

Abstract

Kesenian Dongkrek merupakan seni tradisi yang berasal dari Kabupaten Madiun yang dilakukan masyarakat setempat sebagai bentuk tradisi mengusir tolak bala. Kesenian ini menjadi identitas Kabupaten Madiun yang perlu dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi muda melalui dunia pendidikan. Salah satu upaya untuk melestarikan Kesenian tersebut dengan melibatkan siswa ke dalam kegiatan Kesenian Dongkrek. Secara khusus penelitian ini dilakukan untuk mengkaji strategi kebudayaan yang dilakukan SMP Negeri 1 Balerejo Kabupaten Madiun dalam melestarikan Kesenian Dongkrek melalui kegiatan ekstrakurikuler. Landasan teori pada penelitian ini menggunakan teori strategi kebudayaan oleh Van Peursen. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan pada penelitian ini merupakan guru pembina Kesenian Dongkrek, kepala sekolah, dan anggota tim Dongkrek dari siswa SMP Negeri 1 Balerejo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahap mistis masyarakat percaya untuk mengusir tolak bala harus melakukan Kesenian Dongkrek, namun ada beberapa masyarakat yang menganggap hal tersebut adalah musyrik. Kemudian, pada tahap ontologis masyarakat dan lembaga pendidikan mulai memperkenalkan Kesenian Dongkrek sebagai simbol warisan budaya daerah. Tahap fungsionalis masyarakat mulai mengembangkan Kesenian Dongkrek menjadi seni pertunjukkan. Temuan pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi penelitian selanjutnya dan menjadi materi bahan ajar terkait budaya Indonesia.
Sejarah Tradisi Pantauan Mangkal Luagh di Kedurang dan Relevansinya dengan Pembelajaran Sejarah di SMA Fenny Desmi Widyastuti; Een Syaputra; Gaya Mentari
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) Vol 5, No 2 (2023): JULI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ijsse.v5i2.11144

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan rekonstruksi sejarah tradisi pantauan mangkal laugh pada masyarakat Kedurang, Bengkulu Selatan dan menganalisis relevansinya dengan pembelajaran sejarah di SMA. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap utama, yakni heuristic, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tradisi pantauan mangkal laugh meruoakan tradisi yang berakar pada tradisi pantauan yang ada di daerah Besemah, Pagar Alam. Tradisi pantauan mangkal laugh sudah ada di Kedurang sejak lama, setidaknya sejak zaman sebelum Indonesia merdeka; 2) sejak pertama kali dilakukan hingga saat ini, tradisi pantauan mangkal laugh sudah mengalami tiga kali perubahan bentuk. Perubahan tersebut terjadi terutama dalam hal jumlah pelaksana dan bentuk pelaksanaan Mangkal Luagh; 3) dalam kaitannya dengan pembelajaran sejarah di SMA, untuk mata pelajaran Sejarah Indonesia tidak ada satupun materi yang secara langsung bersinggungan dengan tradisi Pantauan mangkal Lugah. Hal ini karena tradisi mangkal laugh tidak memiliki irisan dengan tradisi zaman pra sejarah, Hundu-Budha, Islam atau zaman pengaruh Barat. Akan tetapi, tradisi mangkal laugh dapat diintegrasikan pada pembelajaran sejarah minat, terutama pada tema berpikri sejarag, sumber sejarah, dan metode penelitian sejarah untuk kelas X tema perkembangan budaya zaman orde baru dan reformasi untuk kelas XII. 
Pengaruh Literasi Spasial dalam Pembelajaran IPS di SD Kelas Tinggi: Sebuah Telaah Literatur Roziman Roziman; Serlina Agustin; Tin Rustini
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) Vol 5, No 2 (2023): JULI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ijsse.v5i2.8687

Abstract

Learning activities have an impact on student learning outcomes. With the use of relevant learning models, it will facilitate the process of teaching and learning activities to run well in accordance with learning outcomes. This study aims to find out how the influence of spatial literacy in the social studies learning process in high school elementary school. The research method used in this research is literature study with a qualitative approach and reduction technique. The results of the study show that Spatial Literacy can invite students to practice education, for example by using illustrations of map diagrams, observing detailed designs of demonstration sketches. In addition, the children were invited to make a mind mapping project, and analyze how things work, how to move, and an imitation model of the relationship between parts. Spatial literacy in social studies learning can also improve cognitive intelligence in children, improve students' affective and psychomotor skills, but must use the right learning media.
Sejarah Harmonisasi Hukum Adat Dan Hukum Negara Dalam Masyarakat Rejang Riqqah Dhiya Ramadhanty; Nopan Wiranata; Ismail Munir; Alimni Alimni
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) Vol 5, No 2 (2023): JULI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ijsse.v5i2.11000

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sejarah harmonisasi hukum Adat, hukum Islam, dan hukum negara pada masyarakat Rejang dengan menggunakan metode socio-legal yaitu suatu pendekatan yang mengkolaborasikan pendekatan penelitian hukum dengan pendekatan non hukum yaitu ilmu sosial, antropologi, dan sejarah. Hasil kajian menunjukkan bahwa harmonisasi antara hukum adat, hukum Islam dan hukum tata negara sangat diperlukan sebagai salah satu upaya untuk memenuhi hak-hak dan kebutuhan setiap warga negara termasuk masyarakat adat serta untuk menciptakan solusi permasalahan-permasalahan adat yang belum dapat diselesaikan oleh hukum nasional. Dalam masyarakat Rejang harmonisasi antara hukum adat, hukum Islam, dan hukum negara terwujud dalam forum hukum adat yang disebut Jenang Kutei. Peradilan Jenang Kutei menjadi ruang bagi masyarakat Rejang dalam mewujudkan nilai-nilai hukum adatnya yang berdasarkan syariat agama Islam mendapat dukungan dari pemerintah daerah berupa pengakuan legalitas berupa peraturan daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan keberadaan Jenang Kutei dalam masyarakat Rejang dapat mewujudkan harmonisasi antara hukum adat, hukum Islam, dan hukum negara. 
ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN WALI PEMASYARAKATAN DALAM PROSES ASIMILASI, PEMBEBASAN BERSYARAT DAN CUTI MENJELANG BEBAS ( STUDI KASUS RUMAH TAHANAN KELAS I PONDOK BAMBU) Fitri Ningsih
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) Vol 5, No 2 (2023): JULI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ijsse.v5i2.8283

Abstract

Tulisan ini membahas fungsi dari Wali Pemasyarakatan secara umum dan menelaah lebih mendalam pada perannya terhadap proses Asimilasi, Pembebasan bersyarat dan Cuti Menjelang Bebas bagi narapidana yang diteliti pada Rutan Kelas I Pondok Bambu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada narapidana yang tidak menggunakan haknya dalam program Asimilasi, Pembebasan Bersyarat dan Cuti Menjelang Bebas. Beberapa faktor yang mempengaruhi dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu faktor awareness atau kesadaran dalam menggunakan haknya, baik narapidana tersebut cukup pengetahuan ataupun tidak kemudian faktor prosedur dan teknis dan yang terakhir faktor lain-lain di luar kedua faktor tersebut. Dari fakta-fakta yang diteliti mengerucut pada kajian mengenai bilamana tugas Wali Pemasyarakatan sebagai pendamping berkaitan langsung dengan proses pemenuhan hak warga binaan pemasyarakatan, yang mana peran sebagai fasilitator, komunikator dan motivator bagi narapidana selama berlangsungnya proses pembinaan dilakukan sesuai aturan, mampu mendorong peningkatan pemenuhan hak bagi warga binaan. Hal ini kemudian berimbas terhadap menurunnya angka resiko kapasitas berlebih di Rumah Tahanan Kelas I Pondok Bambu.Pada akhirnya tulisan ini diharapkan dapat menguraikan pengertian, tugas, kewajiban dan wewenang serta analisa terkait peran dan implementasi serta fakta lapangan yang akhirnya memberi kesimpulan dan saran yang kiranya bermanfaat bagi pemenuhan hak warga binaan pemasyarakatan dan memaksimalkan tugas pendampingan dalam hal pembinaan dan pembimbingan warga binaan sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-undang. 

Page 1 of 1 | Total Record : 10