cover
Contact Name
Hana Ike Dameria Br. Purba
Contact Email
purbahana@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
jmutiarakesmas@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JURNAL MUTIARA KESEHATAN MASYARAKAT
ISSN : -     EISSN : 25278185     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat merupakan jurnal yang memuat tentang ilmu kesehatan masyarakat serta tulisan-tulisan hasil penelitian terkait administrasi kebijakan Kesehatan, epidemiologi, kesehatan dan keselamatan kerja, kesehatan lingkungan, kesehatan reproduksi, biostatistik dan promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Terbit dua kali dalam setahun yakni di bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 161 Documents
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI DESA TANAH RAJA Yenni Agustiani Tarigan
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.711 KB)

Abstract

Chikungunya is a self-limiting disease that caused by chik virus. Chik virus is Alphavirus group in Togaviridae family. This disease is signed with acute fever, pain in articulation especially at knee joint, wrist, finger and toe, as well as spinal column with an eruption of the skin. On Mei 2009, in Tanah Raja occurred Chikungunya outbreaks that attack 165 citizen. This study purpose was to know the characteristic of society and the association of physical environmental factors on Chikungunya disease at Tanah Raja, Sei Rampah District, Serdang Bedagai.It was an observational research using case control design. We used a questionnaire to collect information data from participants. The number of samples were 60 participants that consists of 30 participants in case group and 30 participants in control group. Chisquare test was used to examine the association of environmental factors with Chikungunya disease. The results showed that the highercharacteristicofparticipants based on age is middle-aged and older = 36 people (60%), man = 46 people (76.7%), the education level for primary school = 23 people (38.3%), and occupation as laborer = 55 people (97.7%).Physics environmental factors such as, bad room lighting = 41 houses (68.3%), bad vessel lighting = 49 houses (81.7%), and bad existence of mosquito-larva = 42 houses (70%). In bivariate analysis showed that sex (p = 0.015, OR = 0.192; 95% CI = 0.047-0.782) and existence of mosquito-larva (p = 0.001, OR = 0.111; 95 % CI = 0.028 - 0.447) were involved in Chikungunya outbreaks in Tanah Raja. There was an association of sex and existence of mosquito-larva on Chikungunya outbreaks. Therefore suggested to all of society (participants) to increase activity in destroying nest-mosquito, put abate selection or grow fish to eat the larva or do house fogging to hit mosquito population. Keyword: Chikungunya, Outbreak, Physics environmental factor.
PENGARUH DIABETES SELF MANAGEMENT EDUCATION (DSME) SEBAGAI MODEL KEPERAWATAN BERBASIS KELUARGA TERHADAP PENGENDALIAN GLUKOSA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS Dina Yusdiana Dalimunthe
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.245 KB)

Abstract

Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolik yang dikarakteristikkan dengan hiperglikemi bersama dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh defek sekresi insulin dan aksi insulin (Alberti, 2010). Berdasarkan Guyton and Hall (2011), diabetes mellitus merupakan sindrom kegagalan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh kekurangan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas jaringan terhadap insulin. Menurut Boron dan Boulpaep (2009), diabetes mellitus ditandai dengan tingginya konsentrasi glukosa darah, namun abnormalitas ini hanya salah satu dari banyaknya gangguan biokimia dan fisiologi yang terjadi pada penyakit ini. Diabetes mellitus tidak hanya satu gangguan, akan tetapi merupakan kumpulan dari berbagai macam gangguan yang diakibatkan defek regulasi dari sintesis, sekresi, dan aksi dari insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh DSME terhadap kadar glukosa penderita diabetes. Peneliti memberikan edukasi pada pasien diabetes terkait manajemen mandiri penatalaksanaan diabetes melitus. Empat poin yang harus ditekankan dalam manajemen penatalaksanaan diabetes mellitus yaitu pengontrolan pola makan, aktivitas fisik, pengobatan, dan pemeriksaan kadar glukosa. Tingkat pengetahuan responden sebelum dilakukan Diabetes Self Management Education (DSME) sebagai Model Keperawatan Berbasis Keluarga terhadap Pengendalian Glukosa Pada Penderita Diabetes Melitus adalah rendah sedangkan sesudah dilakukan DSME diperoleh pengetahuan responden sedang. Tingkat kadar gula darah responden sebelum dilakukan Diabetes Self Management Education (DSME) sebagai Model Keperawatan Berbasis Keluarga terhadap Pengendalian Glukosa Pada Penderita Diabetes Melitus adalah 217.02±30.87, sedangkan sesudah dilakukan DSME diperoleh 128.09±22.58. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh peningkatan pengetahuan responden pada intervensi Diabetes Self Management Education (DSME) sebagai Model Keperawatan Berbasis Keluarga terhadap Pengendalian Glukosa Pada Penderita Diabetes Melitus di Puskesmas Helvetia Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penurunan kadar gula darah pada Diabetes Self Management Education (DSME) sebagai Model Keperawatan Berbasis Keluarga terhadap Pengendalian Glukosa Pada Penderita Diabetes Melitus di puskesmas Helvetia Medan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN TINDAKAN PHBS DI SD SWASTA LUTHER KECAMATAN SIATAS BARITA TAPANULI UTARA TAHUN 2013 Nelson Tanjung
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.21 KB)

Abstract

Clean and Healthy behaviors (PHBS) is an attempt to provide a learning experience or creating a condition for individuals, families, groups and communities, with open lines of communication, provide information and to educate to improve knowledge, attitudes and behavior through leadership approaches (advocacy), atmosphere (social support) and empowerment (empowerment) as an attempt to help people recognize and know their own problems, in order of the household, in order to implement ways of healthy living in order to establish, maintain and improve health. Formulation of the problem in this research is how the relationship between knowledge and attitudes of good hygiene practices and healthy with Clean and Healthy behaviors in SD Private Actions Sub Siatas Luther North Tapanuli Banta in 2013. Order to determine the relationship of knowledge and attitudes of good hygiene practices and healthy with PHBs in SD Private Actions Sub Siatas Luther North Tapanuli Banta in 2013. Type of study design is an analytical study using cross-sectional design, in which measurements and observations on the subject of the research carried out all observations. The population in this study were all students in private elementary Luther Class V and Class VI as many as 51 people. Sample is partially or represent the population to be studied. The sample in this study was the entire population (total population) were 51 people. Based on existing research relationships students' knowledge of good hygiene practices and healthy with PHBs action where p value of 0.000. There are students' attitudes about the relationship clean and healthy behaviors with action PHBs where p value of 0.000. Expected to parents and teachers in schools in order to educate and teach children about healthy hygiene practices. To force also in order to make a visit at the school and provide education on healthy hygiene practices on student in primary school.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN CARING BERBASIS NEED ASSESMENT PADA PASIEN DAMPAK HOSPITALISASI DI BANGSAL PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT RSUD DR PRINGADI MEDAN Cecep Triwibowo
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.279 KB)

Abstract

Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak mengalami perubahan dari keadaan sehat dan rutinitas lingkungan serta mekanisme koping yang terbatas dalam menghadapi stresor. Stresor utama dalam hospitalisasi adalah perpisahan, kehilangan kendali dan nyeri. Caring efektif bila dilakukan melalui hubungan interpersonal sehingga dapat memberikan asuhan mandiri, menetapkan kebutuhan personal, dan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan personal pasien. Manifestasi perilaku caring perawat berdasarkan meningkatkan pembelajaran dan pengajaran interpersonal adalah menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pemberian pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan pasien, menjelaskan keluhan secara rasional dan ilmiah, meyakinkan pasien tentang kesediaan perawat untuk memberikan informasi. Populasi dalam penelitian ini yaitu keluarga pasien di ruang PICU Rumah Sakit dr Pringadi Medan berdasarkan jumlah kunjungan pasien dalam satu bulan yaitu sejumlah 17 Orang. Jumlah informan studi kualitatif yaitu 7 orang. Sedangkan tehnik pengambilan sampel pada penelitian kuantitatif menggunakan accidental sampling dan besar sampelnya menggunakan total sampling. Jumlah sampel dalam penelitian kuantitatif adalah 10 orang. Kebutuhan caring di ruang PICU terdiri dari empat indicator yaitu 1) kejelasan dalam memberikan informasi, 2) perhatian dan memotivasi, 3) ramah, sopan, dan adil, 4) kompeten . Dihasilkan instumen carin di Ruang PICU dengan jumlah pernyataan 20 item dan yang memenuhi kriteria validitas dan reabilitas bejumlah 19 item. Uji validitas diperoleh dari 20 pernyataan, 19 pernyataan dinyatakan valid dengan nilai r>0.632 dan 1 pernyataan tidak valid dengan nilai r<0.632. Uji reabilitas diperoleh bahwa pernyataan dinyatakan reliable dengan nilai alpha cronbach 0.950.
IDENTIFIKASI BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS PADA SUSU SAPI PERAH YANG DI PERJUALBELIKAN DI PETERNAKAN ASAM KUMBANG KECAMATAN MEDAN SELAYANG Eka Margareta Sinaga
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.367 KB)

Abstract

Milk is a drink that is mandatory for dikomsumsi by the community, especially for children, therefore, the milk must be free from bacterial contamination patongen. Dairymilk is a type of milk that is contaminated by bacteria susceptible patongen is Staphylococcus aureus, through tools that used less clean, dirty environment, handworkers, etc. The purpose of this research is to find out whether or not there areStaphylococcus aureus in milk of dairy cows in the perjual subdistrict of dipeternakan Acid Beetles traded Medan Selayang. This research uses descriptive method. The Media's use are bouillon, serves to nourish the growth of microbes that were about tobe isolated. After breeding in media boillon done staining gram gram staining, results from samples found three terkontaminas cocci gram positive bacteria in samples of S2, S3, S4. Then do breeding on a selective medium, while selective media used are MSA, serves to microbial so selecting one type of microbe will grow. After breeding in theMSA media done staining gram. Catalase test is then conducted on a sample of S2, S3,S4. the results of the test of catalase is positive. then do a test koagulase to determine the bacteria staphylococcus aureus. Koagulase results from a sample of S2 is positive.of the seven samples of dairy milk which is examined, there is one sample thatcontaminated the bacteria staphylococcus aureus.
Pengaruh Latihan Fisik Pada Penderita Diabetes Mellitus Terhadap Penurunan Konsentrasi Glukosa Darah Puasa, LDL dan Peningkatan HDL Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Helvetia Soep -
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus merupakan sindrom metabolic yang dikarakteristikkan dengan kehilangan homeostatis glukosa sehingga menyebabkan kerusakan pada metabolisme glukosa, kolesterol, LDL, dan HDL. Latihan fisik merupakan salah satu pilar penatalaksanaan DM. Tujuan dari peelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh latihan fisik terhadap kadar glukosa, kolesterol total, LDL, dan HDL. Penelitian ini merupakan Kuasi-eksperimental dengan rancangan pre-post-test group design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 200 orang. Sampel dalam penelitian ini yaitu 47 orang diambil dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Latihan fisik dilaksanakan selama 4 minggu, 5 kali /minggu dengan durasi 30 menit. Analisis data menggunakan uji t berpasangan untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan. Sebelum perlakuan kadar glukosa, kolesterol total, LDL, dan HDL secara berturut-turut yaitu 205.60±29.734mg/dL, 263.28±32.259 mg/dL, 156.11±24.82 mg/dL, dan 29.98±5.05 mg/dL. Setelah perlakuan kadar glukosa, kolesterol total, LDL, dan HDL secara berturutturut yaitu 123.45±21.535 mg/dL, 215.34±26.701 mg/dL, 101.55±21.83 mg/dL, 38.06±2.67 mg/dL. Hasil statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna sebelum dan setelah perlakuan untuk kadar glukosa, kolesterol total, LDL, dan HDL. Kesimpulannya yaitu aktivitas fisik memiliki pengaruh terhadap penurunan glukosa, kolesterol total, LDL, dan meningkatkan kadar LDL.Kata kunci : diabetes mellitus, latihan fisik
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2015 Vierto Irrenius Girsang
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.648 KB)

Abstract

Demam Berdarah Dengue
HUBUNGAN KOMPONEN HEALTH BELIEF MODEL (HBM) DENGAN PENGGUNAAN KONDOM PADA PEKERJA SEKS KOMERSIL (PSK) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR BARU TAHUN 2015 Darwita Juniwati Barus
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.757 KB)

Abstract

Faktor risiko penularan HIV paling tinggi adalah melalui hubungan seksual. Hal ini disebabkan masih rendahnya pemakaian kondom pada kelompok-kelompok berperilaku seksual berisiko. Salah satu kelompok tersebut adalah Pekerja Seks Komersil (PSK). Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana hubungan konsep Health Belief Model (HBM) dengan tindakan penggunaan kondom pada PSK di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Baru. Desain penelitian adalah cross sectional. Sampel berjumlah 84 orang dan diperoleh secara excidental sampling. Uji Statistik yang dipakai adalah chi square.Hubungan antara variabel bebas dan terikat ditentukan berdasarkan Prevalence Ratio(PR) pada Confidence Interval (CI) 95%, kemudian dianalisis dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi penggunaan kondom pada PSK masih rendah (23,2%). Uji statistik chi-square menunjukkan bahwa ada 6 komponen HBM yang berhubungan signifikan dengan perilaku penggunaan kondom yaitu dorongan pelanggan (p=0,004; PR=1,424), pengetahuan (p=0,033; PR=1,309), persepsi risiko tertular (p=0,032; PR=1,377), persepsi keseriusan (p=0,047; PR=1,290), persepsi positif kondom (p=0,000; PR=1,617), dan persepsi kemampuan diri (p=0,000; PR=1,550). Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa persepsi positif kondom merupakan faktor yang paling dominan.Untuk meningkatkan penggunaan kondom pada PSK, disarankan untuk mensosialisasikan penggunaan kondom, menngawasi dan mengevaluasi pemakaian kondom serta meningkatkan kemampuan PSK dalam negosiasi penggunaan kondom. Kata kunci : kondom, model kepercayaan kesehatan, pekerja seks komersial
KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYEBARAN PENYAKIT DBD DI KECAMATAN MEDAN HELVETIA KOTA MEDAN Mido Ester Sitorus
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.374 KB)

Abstract

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Medan DBD merupakan salah satu penyakit endemis yang keberadaannya selalu ada dan menyebar fluktuatif hampir diseluruh kecamatan. Menurut data Biro Pusat Statistik kota Medan tahun 2012, kecamatan-kecamatan yang paling banyak melaporkan kejadian DBD adalah kecamatan Medan Perjuangan, Medan Marelan, Medan Denai dan Medan Tuntungan. Menurut Kepala Dinas Kesehatan kota Medan, penderita DBD di kota Medan tahun 2014 mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 yakni mencapai 60% terbanyak di kecamatan Medan Helvetia ada 30 kasus DBD yang ditemukan. Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit DBD mempunyai kebiasaan menggigit pada pagi,siang dan sore hari atau dengan kata lain pada jam-jam sekolah. Artinya kemungkinan besar murid-murid SD yang notabene pakai celana pendek digigit nyamuk pada waktu belajar di ruang kelas. Bangunan sekolah merupakan salah satu bangunan yang berppotensi sebagai tempat perkembangniakan nyamuk Aedes sp. Aedes sp terutama Aedes aegypti dikenal sebagai vektor atau serangga penyebar DBD. Nyamuk Aedes sp mempunyai kebiasaan menggigit manusia pada siang hari terutama pada pagi hari dan sore hari. Penelitian ini besifat deskriptif dengan desain “cross sectional study’’. Populasi adalah seluruh SD dikecamatan Medan Helvetia yakni sebanyak 22 SD Negeri dan 15 SD Swasta. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri dan SD Swasta Kecamatan Medan Helvetia dari bulan Februari 2015 s/d Agustus 2016. Pengumpulan data primer dilaksanakan dengan observasi langsung ke setiap sekolah dengan instrumen check list sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan. Hasil uji chi Square diperoleh hasil p=0,732 (p > 0.05). Ini berarti dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh kelembaban terhadap penyakit DBD. Hasil uji chi Square diperoleh hasil p=0,000 (p < 0.05). Ini berarti dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh genagan air terhadap penyakit DBD. Hasil uji chi Square diperoleh hasil p=0,05 (p > 0.05). Ini berarti dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh penyediaan air terhadap penyakit DBD. Diharapkan Kepada Kepala Sekolah dan guru-guru agar tetap berkomunikasi kepada Dinas Pendidikan guna perbaikan gedung sekolah dasar tersebut untuk mengurangi terjadinya genangan air dan tempat perindukan aedes sp dilingkungan sekolah dasar dan menyarankan untuk selalu mengadakan gotong royong didalam membersihkan sekolahnya. Kata Kunci : Kasus DBD, bangunan sekolah, dan faktor risiko
HUBUNGAN PREFERENSI MAKANAN ASRAMA DAN KONSUMSI PANGAN DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA/I JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN TAHUN 2014 Tinah Tinah
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.456 KB)

Abstract

Indonesia’s IPM (Human Development Index) was 0.617 and ranks the 124th of 187 countries. Human resources that need to be paid attention are teenagers. On this occasion, teenagers need to consume enough food since the food which is consumed in adolescence age will affect their health in the next phase of their life; that is, when they are adults and old people. Some factors which influence nutrition status are food consumption and the incidence of infection. The objective of the research was to find out the correlation of dormitory food preference and food consumption with nutrition status of the students at the Nursing Department of Politeknik Kesehatan Medan, in 2014. The research used observational quantitative approach with cross sectional study. The population was 350 students who studied at the Nursing Department of Politeknik Kesehatan Medan, and 99 of them were used as the samples, taken by using proportional random sampling technique. The data were gathered by conducting observation and interviews with questionnaires and analyzed descriptively on all variables of dormitory food preference and food consumption with students’ nutrition status by using path analysis at α = 5%. The result of the research showed that 70% of the respondents did not like the food in the dormitory. The result of path analysis, using linear regression test, showed that there were direct preference correlation with nutrition status at 0.061 and indirect preference correlation with nutrition status through the level of energy adequacy at 0.07 which indicated that preference could directly correlate without being through the level of energy adequacy. It is recommended that the food provider at the Nursing Department of Politeknik Kesehatan Medan provide qualified food in dormitory. Food processing should meet recipe standard, portion standard, and ingredient standard so the taste of food served in dormitory will be good and the students’ nutrition status will improve. Keywords: Preference, Food Consumption, Nutrition Status

Page 4 of 17 | Total Record : 161