cover
Contact Name
Aprina Defianti
Contact Email
aprina.defianti@unib.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jkf@unib.ac.id
Editorial Address
Jl. WR Supratman Kandang Limun, Bengkulu, 38122
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal Kumparan Fisika
Published by Universitas Bengkulu
ISSN : 26851806     EISSN : 26551403     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Artikel yang akan diterbitkan dalam jurnal ini adalah artikel penelitian terhadap pembelajaran fisika dan keilmuan fisika.
Arjuna Subject : -
Articles 161 Documents
Peningkatan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Gelombang Cahaya dengan Penerapan Model Inkuiri Berbantuan Simulasi PhET di Kelas XI MIPA E SMAN 2 Kota Bengkulu Enna Marti Eka Putri; Irwan Koto; Desy Hanisa Putri
Jurnal Kumparan Fisika Vol 1, No 2 Agustus (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.193 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.2.46-52

Abstract

 Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep gelombang cahaya dengan penerapan model Inkuiri berbantuan simulasi PhET. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA E SMA Negeri 2 Kota Bengkulu. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi untuk mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa, lembar tes untuk mendeskripsikan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep gelombang cahaya. Hasil analisis data observasi aktivitas guru siklus I diperoleh skor rata-rata 16,5 (kriteria cukup), pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 19,5 (kriteria baik), pada siklus III aktivitas guru kembali meningkat hingga skor rata-rata m encapai skor maksimal yaitu 21 (kriteria baik). Hasil analisis data observasi aktivitas siswa siklus I diperoleh skor rata-rata 17,5 (kriteria baik), pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 20 (kriteria baik), pada siklus III aktivitas siswa kembali meningkat hingga skor rata-rata mencapai skor maksimal yaitu 21 (kriteria baik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata keterampilan proses sains pada siklus I sebesar 64,24 (kriteria cukup), pada siklus II sebesar 79,63 (kriteria baik), dan pada siklus III sebesar 92,96 (kriteria sangat baik). Penguasaan konsep gelombang cahaya pada siklus I sebesar 77,27 (kriteria baik), pada siklus II sebesar 87,04 (kriteria baik), dan pada siklus III 90,74 (kriteria sangat baik). Disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penerapan model Inkuiri berbantuan simulasi PhET dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep gelombang cahaya. Kata kunci: Aktivitas Siswa, Keterampilan Proses Sains, Penguasaan Konsep gelombang cahaya, Model Inkiuiri, simulasi PhET
Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa melalui Penerapan Model Discovery Learning di Kelas X IPA 3 Ega Oktofika; Rosane Medriati; Eko Swistoro
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 1 April (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.161 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.1.62-69

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan  peningkatan aktivitas belajar siswa, keterampilan proses sains siswa (KPS) dan hasil belajar siswa  melalui penerapan model Disecovery Learning. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA 3 yang berjumlah 30 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I termasuk dalam kategori cukup, kemudian menjadi baik pada siklus II dan semakin baik pada siklus III. Keterampilan proses sains yang diuji adalah keterampilan mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan percobaan, menafsirkan dan berkomunikasi. Dari kelima keterampilan yang diuji, persentase peningkatan tertinggi dari siklus ke siklus adalah pada keterampilan merumuskan hipotesis, sedangkan keterampilan yang paling dikuasai siswa adalah pada keterampilan mengajukan pertanyaan. Hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan secara keseluruhan terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa secara klasikal dari siklus I sampai siklus III. Pada siklus I diperoleh daya serap siswa sebesar 70,5 % dan ketuntasan belajar siswa sebesar 63,3 % (belum tuntas), meningkat pada siklus II diperoleh daya serap siswa sebesar 76,5 % dan ketuntasan belajar siswa sebesar 80 %  (tuntas), dan meningkat lagi pada siklus III diperoleh daya serap siswa sebesar 83,6 % dan ketuntasan belajar siswa sebesar 100 % (tuntas). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model Discovery Learning  dapat meningkatkan keteampilan proses sains dan hasil belajar siswa.Kata kunci : Discovery Learning, aktivitas belajar, keterampilan proses sains, hasil belajar.
DINAMIKA SPIN KUANTUM ADIABATIK DIPERCEPAT PADA MODEL LANDAU-ZENER DAN MODEL ISING Iwan Setiawan
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 2 No. 1 April (2019): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.116 KB) | DOI: 10.33369/jkf.2.1.57-64

Abstract

Penelitian tentang konsep dinamika kuantum adiabatik yang dipercepat pada sistem 2 spin telah dilakukan. Penelitian ini merupakan aplikasi dari konsep fast-forward yang telah diteliti sebelumnya oleh Masuda-Nakamura (e.g., Proc. R. Soc. A 466, 1135 (2010)). Konsep mempercepat ini dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara dua ide yang berlawanan yaitu faktor pengali waktu  yang menuju tak hingga, serta faktor waktu adiabatik  yang sangat kecil dan menuju nol dan memenuhi hubungan  =  pada limit asimptotik , . Dinamika yang dipercepat ini dihasilkan dengan menghitung Hamiltonian penggerak melalui persamaan Schrodinger. Aplikasi pada sistem spin yaitu Model Landau-Zener dan model Ising telah mendapatkan Hamiltonian penggerak yang menjamin dinamika sistem spin tersebut dapat dipercepat secara adiabatik.  Kata-kata kunci : Dinamika kuantum adiabatik dipercepat, sistem spin
Penerapan Model Problem Based Learning Berbasis Laboratorium untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Peserta Didik di SMAN 10 Kota Bengkulu Pina Sellavia; Nyoman Rohadi; Desy Hanisa Putri
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 3 Desember (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.224 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.3.13-19

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar dan Keterampilan Proses Sains peserta didik pada konsep getaran harmonis. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X IPA 1 SMAN 10 Kota Bengkulu yang berjumlah 33 orang. Penelitian dilakukan dalam empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  rata-rata aktivitas belajar peserta didik pada siklus I adalah  sebesar 32 dalam kategori cukup, siklus II sebesar 38 dalam kategori baik, dan siklus III sebesar 42 dalam kategori baik. Untuk nilai keterampilan proses sains indikator mengamati sebesar 68,18 pada siklus I, 76,51 pada siklus II dan 79,54 pada siklus III; mengklasifikasi sebesar 71,21 pada siklus I, 78,78 pada siklus II dan 83,33 pada siklus III; merumuskan hipotesis sebesar 80,30 pada siklus I, 90,90 pada siklus II dan 96,96 pada siklus III; merencanakan percobaan sebesar 69,69 pada siklus I, 83,63 pada siklus II dan 93,93 pada siklus III; dan berkomunikasi sebesar 59,84 pada siklus I, 68,18 pada siklus II dan 86,36 pada siklus III. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penerapan model Problem Based Learning berbasis laboratorium pada konsep getaran harmonis di kelas X IPA 1 dapat meningkatkan aktivitas belajar dan meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik.Kata kunci: Problem Based Learning berbasis laboratorium, aktivitas belajar   peserta didik, keterampilan proses sains peserta didik.
Penerapan Model Problem Based Learning dengan Metode Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa di SMAN 3 Kota Bengkulu Esti Liani; Dedy Hamdani; Eko Risdianto
Jurnal Kumparan Fisika Vol 1, No 2 Agustus (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.371 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.2.20-24

Abstract

Penelitian bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning dengan metode Brainstorming pada siswa SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian adalah kelas X MIPA 3 SMAN 3 Kota Bengkulu yang berjumlah 36 orang. Penelitian dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi guru, observasi siswa dan tes kemampuan pemecahan masalah. Hasil penelitian: 1) Peningkatan aktivitas guru dan siswa dapat dilihat dari rata-rata skor pada lembar observasi aktivitas guru yaitu 31; 34,5; 35,5; dan aktivitas siswa 28,5; 32,5; 35,5. 2) Peningkatan rata-rata kemampuan pemecahan masalah siklus I, II dan III yaitu 79,34%; 82,19%; 92,14%; dan persentase ketuntasan belajar klasikal yaitu 80,55%; 88,88%; 100%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dengan metode Brainstorming di kelas X MIPA 3 SMAN 3 Kota Bengkulu dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Kata kunci: Model Problem Based Learning, Metode Brainstorming, Aktivitas Belajar,Kemampuan Pemecahan Masalah.
Pengaruh Model Project Based Learning terhadap Minat Belajar Fisika dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Negeri 1 Kota Bengkulu Mika Dwi Permata; Irwan Koto; Indra Sakti
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 1 April (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.741 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.1.30-39

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan minat belajar fisika siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa melalui model project based learning dan metode penugasan. Penelitian dilakukan di dua kelas X MIPA SMA Negeri 1 Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment Research tipe nonequivalent control group design. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling yang sebelumnya telah diuji normalitas dan homogenitas diperoleh  siswa kelas X MIPA 4 sebagai kelas uji coba (eksperimen) dan siswa kelas X MIPA 3 sebagai kelas pembanding (kontrol) dengan metode penugasan. Jumlah siswa yang terlibat sebanyak 57 siswa yang terdiri dari 28 siswa dari kelas X MIPA 4 dan 29 siswa dari kelas X MIPA 3. Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk minat belajar fisika dan tes untuk kemampuan berpikir kritis. Analisis data menggunakan uji-t dua sample indenpendent dengan rumus t-test poolled varian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan minat belajar fisika dan kemampuan berpikir kritis siswa antara yang diajarkan menggunakan model project based learning dengan siswa yang diajarkan dengan metode penugasan. Minat belajar fisika dan kemampuan berpikir kritis siswa meningkat terlihat dari nilai posttest, sehingga dapat disimpulkan bahwa model project based learning berpengaruh secara signifikan terhadap minat belajar fisika dan kemampuan berpikir kritis siswa.Kata kunci : Model project based learning, minat belajar fisika, kemampuan berpikir kritis siswa
PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DI SMAN 09 KOTA BENGKULU Deby Putri Perwita; Nyoman Rohadi; Indra Sakti
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 2 No. 1 April (2019): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.166 KB) | DOI: 10.33369/jkf.2.1.25-32

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Learning Cycle 5E dengan pendekatan saintifik terhadap motivasi belajar dan pemahaman konsep  fisika di SMAN 09 Kota Bengkulu. Penelitian dilakukan di SMAN 09 Kota Bengkulu. Jenis penelitian adalah eksperimen kuasi dengan desain non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas XI MIPA SMAN 09 Kota Bengkulu. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini kels XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol. Data motivasi belajar dan pemahaman konsep fisika diperoleh dari nilai pretest dan posttest menggunakan angket dan soal. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh model Learning Cycle 5E dengan pendekatan saintifik terhadap motivasi belajar di SMAN 09 Kota Bengkulu, yakni thitung 3,17 > ttabel 2,01, dan terdapat pengaruh signifikan model Learning Cycle 5E dengan pendekatan saintifik terhadap pemahaman konsep fisika di SMAN 09 Kota Bengkulu yang ditunjukan dengan thitung 7,14 > ttabel 2,01 dengan taraf signifikan 95%.Kata Kunci : Model Learning Cycle 5E, Pendekatan Saintifik, Motivasi Belajar, Pemahaman Konsep Fisika
Pengaruh Pembelajaran Cooperative Problem Solving Berbantuan Media Virtual Phet terhadap Motivasi Berprestasi dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa Kelas X MIPA SMAN 1 Bengkulu Selatan Reza September Hotman; Irwan Koto; Nyoman Rohadi
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 3 Desember (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.468 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.3.51-56

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui perbedaan motivasi berprestasi antara siswa yang dibelajarkan dengan  model Cooperative Problem Solving berbantuan media virtual PhET dan model Cooperative Problem Solving berbantuan media konvensional dan 2) untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang dibelajarkan dengan  model Cooperative Problem Solving berbantuan media virtual PhET dan model Cooperative Problem Solving berbantuan media konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan dua desain yaitu desain posttest only control group design untuk variabel motivasi berprestasi dan desain nonequivalent control group design untuk variabel kemampuan pemecahan masalah. Populasi penelitian ini adalah 153 siswa kelas X MIPA SMAN 1 Bengkulu Selatan. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling untuk memperoleh dua kelas: kelas X MIPA 2 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 5 yang berjumlah 31 siswa sebagai kelas kontrol. Data diperoleh dari tes kemampuan pemecahan masalah yang berbentuk essay dan angket motivasi berprestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan pemelajaran CPS berbantuan media virtual PhET dan siswa yang dibelajarkan dengan model CPS berbantuan media konvensional (2) Tidak terdapat perbedaan motivasi berprestasi  yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan pemelajaran CPS berbantuan media virtual PhET dan siswa yang dibelajarkan dengan model CPS berbantuan media konvensionalKata kunci: Pembelajaran Cooperative Problem Solving, Media Virtual PhET, Motivasi Berprestasi, Kemampuan Pemecahan Masalah.
Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dengan Model Problem Based Learning Berbantuan Simulasi PhET di Kelas XI IPA-C SMAN 6 Kota Bengkulu Rexi Agusmin; Nirwana Nirwana; Nyoman Rohadi
Jurnal Kumparan Fisika Vol 1, No 2 Agustus (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.231 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.2.53-59

Abstract

Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar, motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA-C SMAN 6 Kota Bengkulu yang berjumlah 36 siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jumlah skor rata-rata aktivitas belajar siswa siklus I sebesar 24 dalam kategori aktif, siklus II sebesar 29 dalam kategori aktif, dan siklus III sebesar 30 dalam kategori aktif. Motivasi belajar siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran berada pada kategori rendah dengan skor rata-rata yaitu 44,15, dan pada saat setelah mengikuti proses pembelajaran skor rata-rata motivasi belajar siswa meningkat menjadi 65,15 yang berada pada kategori tinggi. Hasil belajar kognitif siswa pada siklus I yaitu daya serap sebesar 73,05% dan ketuntasan belajar sebesar 66,66% (belum tuntas), pada siklus II diperoleh daya serap sebesar 77,77% dan ketuntasan belajar sebesar 86,11% (tuntas), pada siklus III diperoleh daya serap sebesar 85,14% dan ketuntasan belajar sebesar 100% (tuntas). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning berbantuan simulasi PhET dapat meningkatkan aktivitas belajar, motivasi belajar dan hasil belajar siswa.Kata kunci : Model Problem Based Learning, Simulasi PhET, Aktivitas Belajar, Motivasi Belajar Siswa, Hasil Belajar kognitif
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL OPEN-ENDED PROBLEM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA Heko Akbar Ahmad; Desy Hanisa Putri; Connie Connie
Jurnal Kumparan Fisika Vol 2, No 2 Agustus (2019): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.732 KB) | DOI: 10.33369/jkf.2.2.73-78

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana efektivitas penggunaan model open-ended problem terhadap  kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah. Jenis penelitian ini adalah Pre Experimental Design dengan tipe one group pretest postest design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif  (thitung = 31,47 lebih besar dari ttabel = 1,69) dan kemampuan pemecahan masalah siswa (thitung = 4, 95 lebih besar dari ttabel = 1,69) yang diajarkan menggunakan model open-ended problem   untuk variabel kemampuan berpikir kreatif dan  variabel kemampuan pemecahan masalah. Dengan hasil uji N-gain sebesar 0,74 untuk kemampuan berpikir kreatif dan 0,63 untuk uji N-gain pada kemampuan pemecahan masalah sehingga dapat disimpulkan bahwa model open-ended problem  efektif diterapkan pada kemampuan berpikir kreatif dan kemampaun pemecahan maalah siswa. Kata kunci : Open-Ended Problem, Kemampuan Berpikir Kreatif, Kemampuan Pemecahan Masalah This research was aimed to explain how the effectiveness of using the open-ended problem model  on creative thinking skills and problem solving abilities. The type of this research was Pre Experimental Design with one group pretest posttest design. The results showed that there was a significant effect on creative thinking skills (tcount = 31.47 which is greater than ttable = 1.69) and students' problem solving abilities (tcount = 4, 95 which is greater than ttable = 1.69), who were taught to use the open-ended problem model for creative thinking ability variables and problem solving ability variables. With the results of the N-gain test of 0.74 for the creative thinking skills and 0.63 for the N-gain test on problem solving abilities, it can be concluded that the open-ended problem model is effectively applied to creative thinking skills and students' problem solving abilities. Keywords: Open-Ended Problem, Creative Thinking Skills, Problem Solving Ability 

Page 4 of 17 | Total Record : 161