cover
Contact Name
Muhammad Zukhrufuz Zaman
Contact Email
m_zukhruf@staff.uns.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalthp_uns@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian
ISSN : 19790309     EISSN : 26147920     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal “Teknologi Hasil Pertanian”, publishes original articles, review articles, and short communications on the fundamentals, applications and management of Agricultural Product Technology areas. The journal's aim is to offer scientist, researchers and other related professionals the opportunity to share their finding and disseminate knowledge in all the related topics of biotechnology, quality management, and technologies associated with production or product development.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2012)" : 8 Documents clear
PENGARUH LAMA FERMENTASI MOROMI TERHADAP VISKOSITAS, KADAR PROTEIN TERLARUT, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, DAN SENSORI KECAP BUNGKIL WIJEN PUTIH SANGRAI DAN NON SANGRAI Reny Fajri Pratiwi; Rohula Utami; Edhi Nurhartadi
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 5, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.071 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13560

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi moromi terhadapviskositas, kadar protein terlarut, aktivitas antioksidan, dan sensori dari kecap bungkil wijen putih sangrai dannonsangrai, dan untuk mengetahui perlakuan yang menghasilkan kecap dengan kualitas terbaik dari parameterpengujian yang dilakukan. Perancangan Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu lamafermentasi 0, 2, 4, 6, dan 8 minggu kecap bungkil wijen putih sangrai dan nonsangrai. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pengaruh lama fermentasi moromi dari 0 sampai 8 minggu memberikan perbedaan yangnyata pada 5% terhadap viskositas, kadar protein, antioksidan kecap bungkil wijen sangrai dannonsangrai. Namun untuk sensori tidak begitu memberikan perbedaan yang nyata. Hasil yang didapat viskositasterbesar pada fermentasi 4 minggu sebesar 977 cP, kadar protein terlarut pada fermentasi 6 minggu sebesar 3,03% dan 2,97 %, aktivitas antioksidan pada fermentasi moromi 6 minggu sebesar 6,96%/mg dan 6,02%/mg.Perlakuan lama fermentasi moromi 6 minggu dipilih sebagai perlakuan lama fermentasi moromi yangmenghasilkan kecap yang terbaik. Untuk perlakuan penyangraian, pada penelitian ini memberikan pengaruh,dimana pada kecap bungkil wijen putih sangrai memberikan viskositas, dan aktivitas antioksidan yang lebihtinggi dibandingkan tanpa penyangraian
KAJIAN KARAKTERISTIK TEKSTUR (TEXTURE PROFIL ANALYSIS) DAN ORGANOLEPTIK DAGING AYAM ASAP BERBASIS TEKNOLOGI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Rossi Indiarto; Bambang Nurhadi; Edy Subroto
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 5, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.43 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13562

Abstract

Daging ayam asap merupakan salah satu makanan yang banyak diminati masyarakat karena aroma dancitarasa yang khas. Umumnya daging ayam asap dilakukan dengan pengasapan tradisional. Sejak dikenalteknologi asap cair pengolahan daging ayam asap dapat dilakukan dengan lebih praktis dan aman denganpenambahan asap cair. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui katakteristik fisik Texture Profile Analysis (TPA)dan organoleptik daging ayam asap dengan penambahan asap cair R1 dan R2. Metode penelitian yang digunakanadalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu konsentrasi asap cair 1%, 3%, 5%, 7% danperlakuan asap cair (R1 dan R2). Hasil penelitian menunjukkan penambahan konsentrasi asap cair dapatmeningkatkan secara signifikan hardness R1 7% dan R2 3%, springiness R1 3% dan R2 5%, cohesiveness R1 danR2 masing- masing 5%, gumminess R2 3%, 5%, chewiness R1 dan R2 masing- masing 5% serta resilience R2 5%.Panelis cenderungan lebih menyukai daging ayam asap dengan penambahan R1 dibandingkan denganpengasapan menggunakan smoke cabinet untuk parameter warna, citarasa, after taste dan penambahan R2 untukparameter aroma, warna, citarasa dan after taste. Secara umum penambahan asap cair R1 dan R2 konsentrasi 3%paling disukai oleh panelis.
KAJIAN KARAKTERISTIK SENSORI DAN KAPASITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN FUNGSIONAL BEKATUL BERAS HITAM DENGAN PENAMBAHAN JAHE (Zingiber officinale) DAN KENCUR (Kamferia galanga L.) Basito Basito
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 5, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.716 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13548

Abstract

Bekatul beras hitam merupakan sumber antioksidan alami yang murah dan mudah didapat. Bekatul berashitam dapat dimanfaatkan sebagai minuman fungsional dengan menambahkan bahan pencita rasa yaitu dari jahe(Zingiber officinale) dan kencur (Kamferia galanga L.). Jahe dan kencur mengandung nutrisi yang cukuplengkap untuk kesehatan. Jahe dan kencur mempunyai flavor yang khas dan kuat yang diharapkan mampumenutup flavor langu dari bekatul beras hitam. Minuman fungsional bekatul beras hitam ini diharapkan dapatdijadikan sebagai alternatif minuman fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sensoriminuman fungsional bekatul beras hitam dengan penambahan jahe (Zingiber officinale) dan kencur (Kamferiagalanga L.) berbagai formulasi, menentukan kapasitas antioksidan yaitu total fenol, total antosianin dan aktivitasantioksidan minuman fungsional bekatul beras hitam dengan penambahan jahe (Zingiber officinale) dan kencur(Kamferia galanga L.) dari berbagai formulasi yang disukai. Rancangan penelitian ini menggunakan RancanganAcak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 faktor yaitu bekatul beras hitam, jahe dan kencur dengan variasiformulasi yang digunakan. Hasil uji karakteristik sensoris menunjukkan bahwa yang disukai panelis adalahminuman dengan formula (bekatul : jahe : kencur) 70:15:15 dan 70:20:10 dari semua formulasi. Pada formula70:15:15 menunjukkan kadar total fenol sebesar 705,99 mg/100ml, kadar total antosianin sebesar 133,97mg/100ml dan aktivitas antioksidan sebesar 54,36%. Sedangkan formula 70:20:10 kadar total fenolnya sebesar654,18 mg/100ml, kadar total antosianin 118,23 mg/100ml dan aktivitas antioksidan sebesar 41,81 %.
PERTUMBUHAN L.CASEI PADA BERBAGAI LAMA FERMENTASI MINUMAN SINBIOTIK DARI EKSTRAK CINCAU HIJAU (PREMNA OBLONGIFOLIA MERR) Suharyono Suharyono; Samsul Rizal; Fibra Nurainy; Muhamad Kurniadi
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 5, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.957 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13564

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan waktu fermentasi optimal dalam pembuatanminuman sinbiotik dari ekstrak cincau hijau sehingga didapat total kandungan bakteri asam laktat. Rancanganpercobaan dalam penelitian ini adalah rancangan kelompok acak lengkap. Penelitian disusun dalam tiga kalipengulangan dengan satu faktor lama fermentasi yang terdiri dari 7 tahap yaitu 0 sebagai kontrol,, 8, 16, 24, 32,40, dan 48 jam pada suhu 37oC. Hasil pengamatan kemudian diuji dengan Uji Bartlett dan dengan Uji Tuckey,untuk mengetahui adanya perbedaan antara 1% dan 5% dari perbedaan yang kurang signifikan. Hasilnyamenunjukkan bahwa lama fermentasi optimal untuk menghasilkan minuman sinbiotic cincau hijau ekstrak daunadalah 16 jam dengan karakteristik produk memiliki jumlah tertinggi di BAL 1,78 x1010 CFU / ml dengan pH3,40 dan total asam 3,30%.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIMIKROBA EKSTRAK MELINJO (Gnetum gnemon L.) Chandra Dewi; Rohula Utami; Nur Her Riyadi Parnanto
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 5, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.547 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13554

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu ekstraksi pelarut air (30°C, 45°C, 60°C)terhadap total fenol, aktivitas antioksidan, dan aktivitas antimikroba dari bagian tanaman melinjo (daun, biji,kulit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa total fenol, aktivitas antioksidan, dan antimikroba pada biji, daun,dan kulit biji tanaman melinjo semakin meningkat seiring dengan peningkatan suhu ekstraksi. Perlakuan suhuekstraksi 60oC memberikan hasil total fenol, aktivitas antioksidan, dan antimikroba pada biji, daun, dan kulit bijitanaman melinjo paling tinggi. Dari semua perlakuan, diketahui bahwa pada suhu 30, 45, dan 60oC, total fenoldan aktivitas antimikroba tertinggi terdapat pada biji melinjo sedangkan daun menghasilkan aktivitas antioksidanyang paling tinggi.
PENAMBAHAN SORBITOL PADA JENANG DODOL : KARAKTERISTIK SENSORIS DAN PERUBAHAN KUALITAS SELAMA PENYIMPANAN Atmaka, Windi; Anandito, R. Baskara Katri; Amborowati, Tri
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 5, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.825 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13566

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sorbitol terhadap karakteristik sensorisjenang dodol dan perubahan kualitasnya selama penyimpanan. Pengujian karakteristik sensoris menggunakanmetode Multiple Comparison. Parameter kualitas jenang dodol yang diuji selama penyimpanan adalah kadar air,aktivitas air, angka TBA (Thio Barbituric Acid), tekstur, dan total kapang. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa penambahan sorbitol dengan konsentrasi 2 %, 4 %, dan 6 % memiliki karakteristik sensoris yang sedikitlebih baik dibandingkan dengan jenang dodol tanpa penambahan sorbitol. Selama penyimpanan 12 hari, kadarair dan aktivitas air (aw) menurun untuk tiap periode pengujian, Sedangkan angka TBA dan tekstur semakinmeningkat untuk tiap periode pengujian. Pengujian Total kapang selama penyimpanan 12 hari menunjukkanbahwa penambahan sorbitol pada konsentrasi 4 % dan 6 % tidak terdapat pertumbuhan kapang, sedangkan padakonsentrasi 0 % dan 2 % telah ditumbuhi kapang pada hari ke-9 dengan intensitas pada konsentrasi 2 % lebihsedikit dibanding kontrol.
PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN PADA EKSTRAK SECANG (Caesalpinia sappan L.) TERHADAP KARAKTERISTIK SENSORI DAN ANTIOKSIDAN BAKSO IKAN TENGGIRI (Scomberomorus commerson) CITA RASA ASAP Nur Her Riyadi Parnanto; Mohamad Luqman Hakim; Dimas Rahardian AJi Muhammad
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 5, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.166 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13558

Abstract

Salah satu jenis bakso ikan yang paling populer di masyarakat adalah bakso yang terbuat dari ikantenggiri, meskipun tingkat penerimaan konsumen bakso ikan tengiri masih lebih rendah dibandingkan baksosapi. Hal tersebut kemungkinan terjadi karena aroma amis yang ditimbulkan dari bakso ikan tengiri serta warnayang kurang menarik. Dengan demikian diperlukan perbaikan proses produksi pada pembuatan bakso ikantengiri untuk meningkatkan karakteristik sensorisnya agar lebih disukai oleh konsumen. Penggunaan asap cairtelah terbukti dapat memberikan citarasa asap dan mengurangi citarasa amis pada bakso ikan tengiri, sedangkanperendaman pada ekstrak secang diharapkan dapat memperbaiki warna, sekaligus meningkatkan aktivitasantioksidan pada bakso ikan tengiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstraksecang (50%, 75%, 100%) dan lama perendaman (5 menit, 10 menit, 15 menit) terhadap sifat sensori, total fenol,dan antioksidan bakso ikan tenggiri citarasa asap. Uji hedonik dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaanpanelis paling tinggi terhadap bakso ikan tengiri citarasa asap yang telah direndam ekstrak secang. Setelahdidapat bakso yang paling disukai oleh panelis, dilakukan pengujian kapasitas Antioksidan dengan metodeDPPH, serta uji total fenol dengan metode Folin-Ciocalteu. Evaluasi nilai gizi bakso ikan tenggiri citarasa asapyang direndam ekstrak secang juga dilakukan dengan membandingkannya dengan kontrol. Penelitian inimenggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor yaitu variasi konsentrasiekstrak secang dan lama perendaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bakso yang paling disukai panelisadalah bakso dengan konsentrasi ekstrak secang 50% dengan lama perendaman 5 menit. Perendaman ekstraksecang mampu meningkatkan kapasitas antioksidan dan total fenol bakso ikan tengiri citarasa asap. Perendamanekstrak secang tidak berpengaruh secara nyata terhadap kadar gizi bakso ikan tengiri citarasa asap.
ISOLASI DAN KARAKTERISASI PEKTIN HIDROLASE EKSTRASELULER BAKTERI PEKTINOLITIK DALAM KLARIFIKASI JUS JERUK Widowati, Esti; Harijono, Harijono; Sutrisno, Aji
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 5, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.457 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13556

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dan mengkarakterisasi isolat bakteri pektinolitik darisampah sayuran, kulit buah jeruk dan tanah; menentukan karakter enzim pektin hidrolase ekstraseluler (pHoptimum, suhu optimum, KM dan Vmaks) dan mengetahui pengaruh enzim pektin hidrolase ekstraseluler dalamklarifikasi jus jeruk. Penelitian tahap I dilakukan isolasi dan karakterisasi bakteri dan seleksi bakteri uji.Penelitian tahap II dilakukan ekstraksi, presipitasi, dialisis dan karakterisasi enzim pektin hidrolase ekstraseluler(pH dan suhu optimum, Vmaks dan KM). Hasil seleksi isolat uji diperoleh isolat 15 hasil isolasi dari kulit buahjeruk yang dibusukkan suhu inkubasi 37°C dan isolat 19 dan 21 dari sampel kulit jeruk dicampur tanah dengansuhu inkubasi masing-masing 50°C dan 55°C. Isolat 15 berbentuk batang pendek, Gram positif, katalase positifdan motil. Isolat 15 positif uji MR-VP, positif uji Simmon`s Citrate dan tidak membentuk endospora. Isolat 19positif uji VP, negatif uji Simmon`s Citrate dan membentuk endospora dengan tipe terminal. Isolat 21 positif ujiVP, negatif uji Simmon`s Citrate dan tidak membentuk endospora. Isolat 19 diduga merupakan genus Bacillus.Enzim pektin hidrolase ekstraseluler isolat 15 memiliki pH optimum 4,0 sedangkan pH optimum enzim isolat 19dan 21 adalah 5,0. Ketiga isolat memiliki suhu optimum enzim 50 C. Nilai KM enzim isolat 15, 19 dan 21 adalah0,121; 0,126 dan 0,182 mg/ml dengan nilai Vmaks enzim isolat 15, 19 dan 21 sebesar 0,550; 0,541 dan 0,601(U/ml). Enzim isolat 15, 19 dan 21 mampu menurunkan viskositas, meningkatkan kecerahan jus melaluipeningkatan nilai transmitansi dan meningkatkan nilai total padatan terlarut pada jus jeruk dan pektin cair 1%.

Page 1 of 1 | Total Record : 8