cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Teknik Mesin Cakram
Published by Universitas Pamulang
ISSN : -     EISSN : 26860597     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Mesin Cakram merupakan Jurnal Ilmiah milik Prodi Teknik Mesin Universitas Pamulang yang berorientasi pada bidang Mesin Konversi Konversi Energi, Kontruksi, Material, Automasi, dan Sensor. Jurnal Teknik Mesin Cakram terbit (2) dua kali setahun pada bulan April dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 75 Documents
ANALISIS SAMBUNGAN SPOT WELDING PADA RAW MATERAIL SS 304 DENGAN MENGGUNAKAN TENSILE TEST DAN STRUKTUR MIKRO Syaiful Arif; Pungkas Prayitno; Joni Arif
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v6i1.31800

Abstract

Abstrak: Las titik / Spot welding adalah salah satu metode penyambungan logam dengan pengelasan, pada permukaan plat yang disambung satu sama lain saat arus listrik dialirkan sehingga permukaan tersebut menjadi panas dan mencair karena adanya resistansi listrik. Resistansi (hambatan) dapat diartikan sebagai kemampuan menghambat listrik. Resistance Spot Welding, Mesin Spot Welding sering dijumpai pada beberapa perusahaan maupun industri yang kebanyakan memakai elektroda tembaga tetapi dalam ini menggunakan elektroda tungsten yang memiliki banyak keunggulan serta lebih tahan lama dalam penggunaan berkala. Oleh karena itu, dalam perancangan spot welding harus memiliki variasi dalam perancangan atau desain yang baru, mudah digunakan, mudah dalam perbaikan serta mudah dalam pembuatan, Redesign Portable Resistance Welding dengan Fungsi Brazing dan Soldering Skala Industri Rumahan. Menghasilkan mesin dengan berat keseluruhan mesin ± 7 kg, berdaya pengelasan ± 900 watts, dan kemampun mengelas plat dengan ketebalan maksimum 1 mm Mengetahui pengaruh kuat tarik ukuran kawat lilitan terhadap kemampuan pengelasan spot welding dan Mengetahui strukturmikro  pada masing-masing spesimen uji berdasarkan pengelasan spot welding, Percobaan ini terdiri dari pembebanan bertahap dari sebuah benda uji standart dari material. Kemudian mencatat hubungan harga beban dan perpanjangan hingga material mengalami putus, beban yang bekerja diperoleh dari harga yang di tunjukan oleh mesin uji. tegangan yang terjadi dicari dengan membagi harga beban dengan luas penampang lintang mula-mula dari benda kerja mula-mula. Harga-harga tegangan dan regangan yang bersesuaian dipergunakan untuk menggambarkan diagram tegangan. Kata kunci: Spot Welding, Elektroda, Tegangan, Resistansi
SINTESIS PADUAN TITANIUM BERBASIS Ti-Mo-Nb UNTUK APLIKASI BIOMATERIAL Cahya Sutowo; Fendy Rokhmanto
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v6i1.31807

Abstract

Abstrak: Meningkatnya usia harapan hidup penduduk akan berdampak pada peningkatan jumlah penduduk usia lanjut dan dengan meningkatnya penduduk usia lanjut maka potensi terjadinya penyakit tulang degeneratif yang dideritapun semakin meningkat. Namun tingginya kebutuhan material sebagai implan pengganti tulang masih diimpor sehingga diperlukan penguasaan teknologi untuk mengurangi ketergantungan terhadap material implan impor tersebut. Tujuan penelitian ini adalah penguasaan teknologi pembuatan ingot paduan titanium (Ti-5%Mo-9%Nb) melalui proses peleburan (remelting dan alloying) dan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh penambahan unsur Mo dan Nb terhadap struktur mikro dan sifat mekanis paduan titanium yang dihasilkan. Paduan titanium dengan penambahan unsur molybdenum dan niobium disintesis melalui proses peleburan dengan beberapa kali proses menggunakan tungku vakum busur listrik. Material paduan atau ingot yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi untuk memastikan bahwa hasil sintesis melalui proses peleburan sesuai dengan kharakteristik paduan titanium berbasis Ti-Mo-Nb dengan melakukan uji Spektroskopi Emisi Optik, pengamatan struktur mikro, uji keras mikro Vickers dan uji sound elastisitas. Paduan Ti-5Mo-9Nb yang dihasilkan memiliki nilai kekerasan dan modulus elastisitas sebesar 335 HV dan 99 GPa, nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan nilai kekerasan dan modulus elastisitas dari Ti6Al4V, hal ini menunjukkan bahwa sintesis paduan berbasis Ti-Mo-Nb melalui proses peleburan berulang untuk mendapatkan sistem paduan Ti-5Mo-9Nb ini berpotensi untuk diaplikasikan sebagai biomaterial atau material implant yang lebih baik.Kata kunci: Paduan titanium, molibdenum, niobium, Ti-Mo-Nb, biomaterial
PENGARUH TURBULENSI LARUTAN TERHADAP KINERJA pH METER Yohan Yohan; Sri Hartati; Ersam Mahendrawan
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v6i1.31801

Abstract

Abstrak: pH meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman suatu larutan di suatu kegiatan laboratorum kimia. pH meter banyak digunakan di bidang pendidikan sains seperti kimia, biologi dan fisika dan juga digunakan industri seperti perusahaan air, petrokimia, dan pupuk dan lainnya. Sensor pH berbasis potensiometri mengukur sinyal berdasarkan perbedaan potensial (Voltage) antara elektrode referensi dengan elektrode kerja. Potensial elektrode kerja bergantung pada konsentrasi analit di dalam larutan atau fasa gas. Pada penelitian pH meter ini, pH meter telah dibuat di Laboratorium Kimia Universitas Sutomo menggunakan arduino uno dan Probe BNC. pH meter ini memiliki tingkat ketelitian ±0,02 dengan nilai slope 0,167 tengangan total 3,41 mV dan kondsi temperature 28,7 oC. Pada pengukuran dengan kondisi larutan mengalami turbulensi yang dihasilkan dari putaran pengadukan larutan buffer dikerjakan pada 500 sampai 1000 rpm didapatkan asumsi semakin meningkat turbulensi larutan maka semakin meningkat penyimpangan pengukuran. Penyataan tersebut dihasilkan melalui percobaan dua titik pH 6,89 dan 9,18 yang masing masing memiliki peningkatan penyimpangan pengukuran pada 1000 rpm yaitu ± 2,91 dan ± 8,73.Kata kunci: Sensor, pH meter, turbulensi, buffer, arduino
RANCANG BANGUN ALAT TANAM BENIH JAGUNG BERBASIS DOUBLE SEED HOPPER Sahat Sahat; Jhon Sufriadi Purba; Winfrontstein Naibaho; Tambos August Sianturi; Amdan Hendrico Aritonang
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v6i1.31802

Abstract

Abstrak: Hingga saat ini para petani menanam benih menggunakan metode tugal (metode konvensional) yang membutuhkan waktu yang banyak dan tidak ergonomis. Tentunya akibat dari ketidakergonomis itu dapat menyebabkan dampak beban kerja pada postur tubuh petani saat menanam benih antara lain, back pain injury, upper limb injury, dan lower limb injury. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui rancang bangun alat tanam benih jagung berbasis double seed hopper serta mengurangi resiko kesehatan para petani saat menanam jagung dengan metode tugal. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu proses perancangan baik secara fungsional maupun structural. Tahap awal metode ini yaitu mengidentifikasi problematika para petani dari efek penggunaan alat konvensional tugal, kemudian mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul pada alat dan mesin yang sebelumnya. Selain faktor perancangan tersebut nilai ergonomika dari alat juga diperhitungkan dengan mengacu pada antropometri rata-rata manusia Indonesia sebagai acuan dimensi alat Lalu dilakukan pembuatan prototipe alat dari analisis yang dilakukan. Tahap akhir metode penelitian ini yaitu pengujian alat di lahan.Dimensi dari alat tanam benih jagung yang dibuat adalah 113,1 x 106 x 95 cm. Panjang batang penghubung yang digunakan adalah 105cm dengan roda tugal yang berdiameter 45 cm. Alat ini didesain untuk menghasilkan jarak tanam yang continuous yaitu 20cm untuk jarak antar lubang tanam dan 75 cm untuk lebar antar barisan. Kotak penampung benih dapat menampung 0,293 kg dalam satu hopper. Mata tugal didesain dengan bentuk prisma segitiga dengan dimensi 6 x 6 x 5 cm.Kapasitas lapangan aktual dari alat ini adalah 0,038 ha/jam dengan kapasitas lapangan teoritis alat adalah 0,054 ha/jam. Rata-rata kedalaman lubang tanam yang dihasilkan adalah 3,155 cm dengan rataan penjatahan benih tiap lubangnya 1 benih/lubang tanam. Efisiensi penanaman alat adalah 70,3%.Kata kunci : jagung, konvensional, tugal,antropometri, problematika petani
PERANCANGAN FLAT BELT CONVEYOR UNTUK MENTRANSFER KOMPONEN KONEKTOR FIBER OPTIC DARI ASSEMBLY LINE KE CLEAN ROOM Sigit Widiyanto; Alfian Ady Saputra; Faiq Zuhri
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v6i1.31803

Abstract

Abstrak: Pada industri manufaktur dituntut untuk bekerja dengan cepat dan efisien. Pengiriman material dari tempat awal ke tempat tujuan jika dilakukan secara manual tentu akan membuang banyak waktu serta resiko kesalahan atau kelelaian dari operator cukup tinggi mengingat kegiatan tersebut dilakukan terus menerus selama satu shift penuh. Perancangan belt conveyor bertujuan untuk mengurangi pergerakan operator serta memudahkan operator dalam melakukan pengiriman material konektor fiber optic dari assembly line ke clean room. Proses perancangan belt conveyor ini dilakukan dengan cara mengambil data-data aktual yang ada di proses produksi antara lain dari luas area yang tersedia dan juga dimensi material yang akan diangkut beserta beratnya. Dari berat material yang akan diangkut dapat ditentukan gaya tarik pada belt, untuk selanjutnya dapat dihitung daya motor yang dibutuhkan, ukuran diameter poros yang diperlukan, serta komponen-komponen lain yang diperlukan. Hasil perancangan adalah berupa desain gambar mesin belt conveyor beserta spesifikasinya. Dari hasil perhitungan, dipilih motor AC 150 Watt dengan rasio gear box sebesar 1:5. Putaran dari motor kemudian diteruskan ke drum puli oleh sistim transmisi berupa puli yang berukuran 2,5 inch dan 4,5 inch, serta panjang keliling sabuk-V yaitu 29 inch. Ukuran diameter poros ditentukan 20 mm dengan ditumpu oleh baring dengan housing bulat untuk drum puli penggerak, sedangkan untuk drum puli yang digerakkan menggunakan bearing dengan take-up housing.Kata kunci: Pengiriman material, perancangan belt conveyor, komponen belt conveyor