cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Teknik Mesin Cakram
Published by Universitas Pamulang
ISSN : -     EISSN : 26860597     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Mesin Cakram merupakan Jurnal Ilmiah milik Prodi Teknik Mesin Universitas Pamulang yang berorientasi pada bidang Mesin Konversi Konversi Energi, Kontruksi, Material, Automasi, dan Sensor. Jurnal Teknik Mesin Cakram terbit (2) dua kali setahun pada bulan April dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 75 Documents
PENGUKURAN KUANTITATIF KANDUNGAN ZNO MENGGUNAKAN METODE PENGENCERAN─MATRIX MULTIKOMPONEN DENGAN X-RAY DIFFRACTION Iwan Setiawan
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v2i2.4025

Abstract

Abstrak: Metode pengenceran-matrik untuk analisis kuantitatif multikomponen dengan X-ray Diffractometer dapat dilakukan secara sederhana dan cepat sebagaimana metode konvensional lain seperti metoda internal standar. Percobaan ini menampilkan aplikasi dari metoda pengenceran matriks dalam menentukan kandungan senyawa oksida ZnO dalam suatu sampel yang terdiri atas beberapa komponen penyusun. Dari percobaan ini dapat diketahui kandungan senyawa ZnO dari hubungan intensitas dan konsentrasi dan dapat diketahui juga bahwa metode ini terbebas dari efek matriks dari sampel. Kata Kunci: Metode pengenceran-matrik, Analysis multikomponen, X-ray Diffractometer, kandungan senyawa oksida
PENGARUH PENEMPAAN BERULANG TERHADAP KEPADATAN STRUKTUR MIKRO DAN POTENSI KOROSI PADA PISAU SEMBELIH TERNAK Abdul Choliq
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v3i1.5060

Abstract

Korosi pada pisau sembelih menjadikan pisau harus diasah kembali agar dapat dipakai. Material bilah pisau yang terbuat dari baja biasanya mengandung inklusi/pengotor. Apabila inklusi itu ada dalam jumlah banyak, maka dapat menyebabkan kerapuhan pada bilah dan menimbulkan potensi korosi. Penelitian dilakukan terhadap pegas daun mobil untuk dibuat pisau sembelih ternak melalui proses tempa taradisional secara berulang. Sebagai acuan pembuatan pisau adalah pisau sembelih merk Z. Dari hasil pengamatan struktur mikro menunjukkan bahwa pada material pegas tampak banyak inklusi berupa flek-flek menyebar rata. Di sekitar inklusi juga tampak potensi korosi akibat oksidasi antara sisa air saat preparasi yang terjebak pada celah di sekitar inklusi dengan oksigen. Setelah kedua pegas tersebut ditempa secara berulang untuk dibentuk menjadi bilah pisau dan diberikan perlakuan panas, maka struktur mikro pisau menjadi lebih padat dan halus. Inklusi dan oksidasi pada material tidak tampak jelas lagi. Kekerasan pada sampel heat treatment dan sampel pisau mencapai ±700HV, mendekati kekerasan pisau merk Z sebagai acuan. Maka disimpulkan bahwa penempaan yang dilakukan berulang-ulang memberikan efek kepadatan struktur mikr
ANALISA KERUSAKAN SUDU TURBIN UAP MATERIAL MARTENSITIC STAINLESS STEEL 410 PADA STAGE TERAKHIR Muhamad Cahyadi
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v2i2.4021

Abstract

Abstrak: Sudu dari turbin uap merupakan komponen penting dalam pembangkit listrik, dalam mengubah gerakan linier dari uap bersuhu dan tekanan tinggi mengalir menuruni gradient tekanan menjadi gerakan berputar dari poros turbin. Jika sudu turbin mengalami kerusakan/kegagalan, pembangkit listrik akan berhenti beroperasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan menentukan jenis-jenis kerusakan serta penyebab utama kerusakan sudu turbin, agar mendapatkan petunjuk yang berguna untuk mencegah timbul dan  meluasnya tingkat kerusakan serta langkah-langkah penanggulangan atau pencegahan sesuai dengan penyebab kerusakan, meminimalisir terjadinya breakdown dengan tujuan meningkatkan reliability machine, sehingga pasokan produksi listrik yang ditargetkan dapat terpenuhi dan menentukan jenis sistem pemeliharaan mesin yang efektif dan optimal. Hasil analisa penyebab utama kerusakan terjadi karena putaran tinggi ( over speed ) pada turbin uap yang mengakibatkan overload, penyebab utama kerusakan digunakan untuk pengembangan kualitas sudu turbin serta optimasi berupa perbaikan desain, pemilihan material, perbaikanmanufaktur, cara pemasangan serta penerapan sistem manajemen pemeliharaan yang tepat. Kata kunci: Turbin uap,reliability machine, optimasi
ANALISIS KUAT TEKAN, DENSITAS DAN PENYERAPAN AIR PADA BETON ABU SAMPAH Ihat Solihat
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v4i1.10961

Abstract

Abu sampah mengandung pengikat agregat yang baik, alumunium, dan besi, yang memenuhi syarat pozzolan sesuai dengan SNI dan ASTM, itu mirip dengan fungsi semen dalam campuran beton. Dengan mengoptimalkan pemanfaatan limbah abu sampah diharapkan dapat mengurangi limbah yang mencemari ekosistem alami dan diharapkan abu sampah dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk bahan campuran beton yang dapat meningkatkan kekuatan tekan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh abu sampah dan memperoleh persentase maksimum yang optimal pada penambahan abu sampah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif tipe eksperimental menggunakan kolom silinder dengan ukuran kolom sebesar 0.0381 m dan ketinggian 0.03 m dan terdiri dari 3 spesimen uji beton normal, 3spesimen uji beton dengan campuran abu sampah, dan 3spesimen uji beton dengan abu sampah sebagai pengganti pasir. Tes dilakukan pada usia beton mencapai 14 hari. Berdasarkan penelitian, Uji Kuat Tekan rata-rata pada Beton Normal pada 14 hari adalah 100 kgf/cm²; pada Beton Dengan Campuran Abu Sampah 250 kgf/cm²; dan pada Beton Dengan Abu Sampah Sebagai Pengganti Pasir adalah 251,7 kgf/cm2. Sedangkan pada Uji Densitas pada beton normal memiliki nilai densitas yang sangat tinggi yakni mencapai 2340 kg/m3, sedangkan Beton Dengan Campuran Abu Sampah memiliki nilai densitas di bawah nilai densitas beton normal yakni sekitar 2311 kg/m3, sedangkan beton dengan full diganti abu sampah dengan nilai Penurunan nilai 2223 kg/m3. Pada Uji Penyerapan Air,Beton Normal memiliki nilai penyerapan sebesar 6.25 %; sedangkan pada Beton Dengan Campuran Abu Sampah nilai penyerapan air mencapai 8.86 %; dan pada Beton Dengan Abu Sampah Sebagai Pengganti Pasir nilai penyerapan nya sekitar 15.79 %.Nilai penyerapan air pada beton campuran abu sampah cukup tinggi hal ini dikeranakan banyaknya rongga pada beton yang dibuat dan dinyatakan sudah layak sesuai dengan berbagai penelitian sebleumnya. Kata kunci: Beton, Abu Sampah, Densitas, penyerapan air
KELARUTAN MINERAL IKUTAN KASITERIT DALAM ASAM KLORIDA ENCER (HCl 10 %) MENGGUNAKAN REAKTOR YANG DILENGKAPI PENGADUK Latifa Hanum Lalasari
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v3i2.7558

Abstract

Abstrak: Telah dilakukan penelitian kelarutan mineral ikutan kasiterit (SnO2) dalam larutan asam klorida (HCl) encer menggunakan reaktor yang dilengkapi pengaduk. Tujuan penelitian adalah melakukan investigasi dalam upaya memperoleh kondisi proses yang optimum dan efisien, khususnya temperature dan waktu proses pelindian untuk menghasilkan kasiterit dengan kemurnian tinggi. Proses yang dilakukan adalah hidrometalurgi dengan melakukan proses pelindian mineral kasiterit dalam larutan HCl 10% (encer) pada kondisi tekanan atmosferik  dan variasi temperatur 35°C, 50°C, 70°C, 90°C, 110°C;  waktu proses 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 jam. Proses pelindian menggunakan reaktor yang dilengkapi pengaduk dengan pengadukkan 300 rpm. Hasil penelitian menunjukkan larutan asam klorida (HCl) 10% mampu melarutkan mineral ikutan dari kasiterit diantaranya: besi, lantanum, cerium, titanium yang merupakan pengotor dengan jumlah besar dalam kasiterit. Kemurnian kasiterit yang diperoleh dari hasil pelindian menggunakan larutan HCl 10% (encer) adalah sebesar 82-83% SnO2 pada temperatur 110 oC selama 2 jam.Kata kunci: kasiterit, mineral ikutan, asam klorida, reaktor berpengaduk, pelindian
PENGARUH PENAMBAHAN CAMPURAN ABU BATOK KELAPA TERHADAP KUAT TEKAN, KEKERASAN DAN DAYA SERAP AIR PADA PEMBUATAN BETON Fifit Astuti
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v4i1.10957

Abstract

Beton merupakan campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, dan air sehingga membentuk massa padat. Kualitas benton tergantung pada bahan dasar penyusunnya, cara pelaksanaan dan perawatan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu tempurung kelapa tersebut terhadap daya serap air, kuat tekan dan kekerasan pada beton. Pada pengujian ini bahan tambahan abu temburung kelapa dalam pembuatan beton dengan variasi penambahan 0 gram, 3 gram, 5 gram, 7 gram, 9 gram dan 11 gram. Jumlah bahan uji yang dibuat sebanyak 5 buah pada setiap sampel. Pengujian dilaksanakan pada umur beton 21 hari. Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa semakin banyak kandungan abu tempurung pada beton, daya serap air beton semakin meningkat. Hasil uji kuat tekan dan kekerasan pada beton diperoleh nilai optimal dengan penambahan abu tempurung kelapa dengan porsentase 5 gram dengan nilai rata-rata uji kuat tekan 31,25 kg/cm² dan nilai rata-rata uji kekerasan diperoleh 400 Brinnel. Hasil ini lebih baik dibandingakan beton normal yang memperoleh nilai uji tekan 22,5 kg/cm² dan hasil nilai rata-rata kekerasan yang diperoleh 50 HD. Pada penambahan abu batok kelapa porsentase melebihi 5 gram menyebabkan nilai uji tekan dan kekerasan akan mengalami penurunan. Kata kunci : abu batok kelapa, beton, kuat tekan , kekerasan, daya serap air
DETEKSI PROSES KOROSI PADA BAJA DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN AKRILIK TERMODIFIKASI PHENOLPHTHALEIN Gadang Priyotomo
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v3i2.7518

Abstract

Masalah korosi merupakan salah satu pertimbangan biaya pemeliharaan dalam proses produksi industri minyak dan gas bumi, petrokimia dan geothermal. Salah satu metode mitigasi korosi adalah proses pelapisan polimer atau cat. Walaupun struktur di lapis oleh cat, proses korosi terjadi karena preparasi permukaan yang tidak benar. Proses deteksi dini korosi dibawah lapisan cat bisa salah satu kandidat untuk mengurangi kerusakan lebih lanjut. Material senyawa cerdik adalah phenolphthalein (PP) diperlukan sebagai indikator terjadinya korosi. Konsentrasi senyawa PP divariasikan dengan sebesar 0,01% ; 0,1 % dan 1% yang diimbuhkan ke lapisan berbasis akrilik. Pengujian perfoma lapisan cat melalui pengujian kabut garam (ASTM B117-97) selama 240 jam. Metode visualisasi secara makro dilakukan untuk melihat kerusakan cat. Perfoma senyawa PP pada cat dengan konsentrasi 0,01% dan 1% memberikan indikasi bercak warna jingga di waktu ekspos 24 jam. Reaksi oksidasi dan reduksi (elektrokimia) berlangsung  pada daerah antar muka lapisan cat dan substrak baja melalui visualisasi warna jingga.
PERANCANGAN ALAT PENGARANGAN SAMPAH DEDAUNAN Ahsonul Anam; Sugiono Sugiono
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v3i2.7559

Abstract

Abstrak : RTH atau taman kota menghasilkan banyak sekali limah dedaunan, walaupun sering dibersihkan, namun sampah dedaunan dibuang/dikembalikan ke lahan tanaman. Hal ini mengakibatkan limbah dedaunan berserakan, teronggok atau bahkan jatuh ke saluran pembuangan air (drainase) bisa menyebabkan terhambatnya aliran air pembuangan, yang menjadikan sarang penyakit dan bau busuk yang menyengat. Cara yang efektif penanganan limbah dedaunan adalah dengan memanfaatkannya menjadi briket. Namun bila dedaunan langsung dibriketkan, akan memberikan kesan yang kurang baik kepada pengguna, karena masih terlihat sampah dedaunan. Sebaliknya bila limbah dedaunan diarangkan, maka kesan sampah menjadi hilang. Pengarangan limbah dedaunan, secara mudah, sederhana dan murah, digunakan drum bekas, dibakar menggunakan udara terbatas kemudian didinginkan. Hal ini menimbulkan masalah, misalnya timbulnya asap hitam dan bau. Untuk mengatasi hal tersebut, dirancang bangun alat pengarangan menggunakan tenaga pemanas listrik walau mahal, namun  memberikan kesan bersih, praktis dan estetis. Sebagai tahap awal alat pengarangan ini dilakukan sekali uji coba menggunakan bahan baku sampah dedaunan, dengan pengisian bahan baku 80 % dan suhu pengarangan 250oC selama 5 jam. Hasil pengarangan yang baik hanya terjadi pada daerah yang dikelilingi pemanas listrik saja.Kata kunci: RTH, limbah dedaunan, pengarangan, alat pengarangan
PEMBUATAN MATERIAL TERMOLEKTRIK Ca3Co4O9 DENGAN METODA PADATAN Lusiana Lusiana
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v4i1.10958

Abstract

Pembuatan material termoelektrik Ca3Co4O9 dengan metoda padatan. Penerapan material termoelektrik pada umumnya membutuhkan dua tipe material, yaitu tipe-p dan tipe-n. Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan material termoelektrik berbasis keramik, Ca3Co4O9. Material ini dipilih karena menggunakan bahan baku yang mudah diperoleh, tidak berbahaya dan stabil pada suhu tinggi. Sintesis material tersebut dapat menggunakan metode padatan. Metode ini sederhana dan dapat digunakan untuk membuat material secara massal.. Bahan baku sintesa Ca3Co4O9 adalah gabungan serbuk Kalsium Karbonat (CaCO3) dan Kobalt Karbonat (CoCO3) dengan perbandingan stoikiometeri. Proses pembuatan material termoelektrik tipe – p ini dimulai dengan penimbangan bahan baku, dilanjutkan dengan penggerusan (milling), dikalsinasi, kemudian dikompaksi dan terakhir disintering. Sampel disintering pada suhu, 800°C ditahan selama 24 jam dengan didalam tungku. Dari hasil difraksi sinar-x menunjukkan bahwa puncak fasa Ca3Co4O9 yang terbentuk lebih banyak dibandingkan dengan fasa Ca3Co2O6. Kata kunci: termoelektrik, Ca3Co4O9, metoda padatan,serbuk, sintering, tungku
ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA WATER JACKET DI RUANG BAKAR PRIMER INCINERATOR SAMPAH KOTA Nailul Atifah; Bambang Herlambang; Edi Tri Astuti; Yayan Mulyana; Perdamean Sebayang
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v3i2.7519

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai analisis perpindahan panas pada water jacket di ruang bakar primer incinerator sampah kota. Analisis perpindahan panas dilakukan ketika water jacket berada dari fase cair hingga mencapai titik didihnya, yaitu 100 oC, Suhu api pembakaran diasumsikan seragam berdasarkan hasil pengukuran api ruang bakar diperoleh nilai stabil yakni 1097 oC. Variasi debit aliran water jacket adalah 300, 400, 500, dan 600 liter/jam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kenaikan suhu dan karakteristik perpindahan panas pada water jacket dan pengaruh variasi debit terhadap kenaikan suhu water jacket  di sepanjang ketinggian dinding ruang bakar. Penelitian dilakukan dengan melakukan perhitungan parameter termohidrolika yang merupakan fungsi suhu yang meliputi densitas, viskositas, konduktivitas, dan bilangan Prandtl. Kemudian, dilanjutkan dengan melakukan perhitungan bilangan Reynolds, Nusselt, koefisien perpindahan panas konveksi, Log Mean Temperature Difference (LMTD), resistensi termal total, dan laju perpindahan panas di sepanjang tinggi cerobong (L) sampai suhu air mencapai 100 oC. Perhitungan tersebut dilakukan dengan metode Euler. Dari hasil perhitungan perpindahan panas diketahui bahwa suhu water jacket di sepanjang ketinggian dinding ruang bakar mengalami kenaikan hingga mencapai titik didihnya. Akan tetapi, ketika aliran water jacket semakin mencapai ke atas, gradien kenaikan suhunya mengalami penurunan nilai. Dengan demikian, laju perpindahan panasnya juga ikut mengalami penurunan. Dari variasi debit diperoleh hasil bahwa semakin besar debit aliran water jacket, kenaikan suhu yang dialami water jacket di sepanjang ketinggian ruang bakar juga semakin kecil. Dengan demikian semakin besar debit aliran water jacket, lintasan yang dibutuhkan untuk mencapai titik didihnya juga semakin panjang. Semakin besar debit aliran water jacket, maka laju perpindahan panas di posisi aliran yang sama juga semakin besar.