cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
heme@unbrah.ac.id
Editorial Address
Gedung Dekanat Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Jalan Raya By Pass Km 15 Aie Pacah Padang – Sumatera Barat
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Health and Medical Journal
ISSN : 26852772     EISSN : 2685404X     DOI : https://doi.org/10.33854/heme
Core Subject : Health, Science,
Health & Medical Journal with registered number pISSN: 2685-2772 and eISSN: 2685-404X is a peer-review journal published by Medical Faculty of Universitas Baiturrahmah. The frequency of publishing is two issues in a year. The topics covered include the fields of Allergy and Immunology, Anesthesiology, Cancer and stem cells, Cardiovascular, Cell and Molecular Biology, Children's Health, Dermato-venereology, Geriatrics, Histopathology, Internal Medicine, Neuro-psychiatric treatment, Ophthalmology, Otorhinolaryngology, Physical medicine and rehabilitation, Physio-pharmacology, Pulmonology, Radiology, Surgery includes orthopedics and urology, Obstetrics and Gynecology, Science of nutrition, Clinical Pathology, Anatomy Pathology, Parasitology, Microbiology, Public Health and Medical Education. Submissions are welcome from other clinically relevant areas. However, the Journal emphasizes publishing high-quality and novel research.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2023): HEME January 2023" : 10 Documents clear
Efek Pemberian Kalsium dan Berjemur Terhadap Kadar D-Dimer pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Sumatera Barat Dwi Yulia; Rikarni Rikarni; Ellyza Nasrul
Health and Medical Journal Vol 5, No 1 (2023): HEME January 2023
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v5i1.1081

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh berjemur dan pemberian tablet kalsium terhadap kadar D-dimer pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 yang terkontrol. Berjemur adalah memanfaatkan sarana alam sinar matahari yang tersedia sesuai standar operasional waktu yang terukur, dan pemberian tablet Kalsium 500 mg tiap hari dapat menurunkan kadar D-dimer yang berisiko terjadinya obstruksi pada pembuluh darah dan berpotensi munculnya kerusakan endotel pembuluh darah. Dengan menggunakan faktor alam terapi berjemur dapat membantu memperbaiki penyakit dan merencanakan terapi. Metode: Rancangan penelitian ini adalah studi kohort prospektif dengan jumlah sampel sebanyak 20 data pasien yang terdiagnosis sebagai penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di RSUD Prof Dr. Ali Hanafiah SM Batusangkar selama periode 2019-2020.  Data yang dianalisis adalah kadar D-dimer sebelum dilakukan perlakuan berjemur dengan waktu yang terukur, serta pemberian tablet kalsium sebagai suplemen yang dapat mempengaruhi proses koagulasi dalam pembuluh darah. Kasus Diabetes mellitus tipe 2 dipilih kasus Diabetes yang terkontrol dengan pemeriksaan HBA1c dibawah 6.5%. Selajutnya, setelah dilakukan proses berjemur dan pemberian suplemen Kalsium selama 1 bulan, dilakukan kembali pemeriksaan D-dimer. Analisis data penelitian dilakukan pada derajat kepercayaan 95% CI (α=0.05), apabila hasil yang didapatkan diperoleh nilai p<0.05 maka terdapat hubungan yang bermakna. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan program SPSS 25. Hasil: Dua puluh pasien Diabetes Mellitus tipe 2 dilakukan pemerisaan D-dimer didapatkan rerata d-dimer  582 ±806 ng/mL. Selanjutnya dilakukan perlakuan berjemur sesuai protokol berjemur selama 30 hari dan pemberian suplemen tablet kalsium 500 mg, setelah itu dilakukan kembali pemeriksaan kadar D-dimer, didapatkan rerata   d-dimer 401 ±390  ng/mL Terdapat kecenderungan penurunan kadar D-dimer setelah perlakuan berjemur dan pemberian tablet kalsium dengan hubungan yang bermakna antara kadar D-dimer sebelum dan sesudah perlakuan berjemur dan pemberian tablet kalsium pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2. Simpulan: Pada penelitian ini ditemukan penurunan kadar D-dimer pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 setelah dilakukan perlakuan berjemur dan pemberian tablet kalsium. Namun, tidak diketahui apakah peran kombinasi berjemur dengan pemberian tablet kalsium atau ada peran dari masing masing variabel.
Hubungan Ekspresi PD-L1 dengan Derajat Diferensiasi dan Densitas Til di Stroma pada Karsinoma Ovarium Serosum Valencia Valencia; Aswiyanti Asri; Rachmadijah Zuryati Nizar
Health and Medical Journal Vol 5, No 1 (2023): HEME January 2023
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v5i1.1146

Abstract

Pendahuluan: Karsinoma ovarium merupakan keganasan terbanyak ke-8 pada perempuan di dunia. Karsinoma ovarium serosum merupakan keganasan ginekologi yang paling mematikan dengan perjalanan penyakit yang berbeda antara masing-masing grade. Diduga perbedaan ini disebabkan oleh adanya faktor prognostik lain yang memengaruhi luaran penyakit. Salah satu yang memengaruhi luaran penyakit adalah respon imun. Banyak efektor imun yang mendukung perkembangan tumor dan blokade efektor imun yang menimbulkan destruksi imun. Sel tumor dapat lolos dari pengenalan sel imun dan menekan aktivitas antitumor yang dimediasi sel-T sehingga mendorong pertumbuhan tumor dan metastasis melalui modulasi immune checkpoint termasuk programmed death ligand-1 (PD-L1). Tujuan penelitian:  Mengetahui karakteristik dan hubungan ekspresi PD-L1 dengan derajat diferensiasi dan densitas tumor infiltrating lymphocyte (TIL) di stroma pada karsinoma ovarium serosum. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah kasus karsinoma ovarium serosum dari 3 laboratorium Patologi Anatomik di kota Padang tahun 2019-2020 sebanyak 45 kasus. Derajat diferensiasi dinilai berdasarkan grading WHO 2020 dan densitas TIL dinilai berdasarkan rekomendasi The International TILs Working Group. Dilakukan pulasan imunohistokimia untuk melihat ekspresi PD-L1. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square dengan nilai p<0,05 dianggap bermakna. Hasil: Sebagian besar karsinoma ovarium serosum merupakan derajat diferensiasi high grade (82,2%) dan densitas TIL stroma yang tinggi (60%). Pada derajat diferensiasi high grade ekspresi PD-L1 intratumoral tinggi lebih banyak (95,7%), dibandingkan ekspresi PD-L1 rendah (68,2%). Secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara ekspresi PD-L1 intratumoral dengan derajat diferensiasi pada karsinoma ovarium serosum (p=0,022). Tidak terdapat hubungan antara ekspresi PD-L1 dengan densitas TIL di stroma. Kesimpulan: Semakin tinggi ekspresi PD-L1 intratumoral semakin tinggi derajat diferensiasi namun tidak terdapat hubungan antara ekspresi PD-L1 dengan densitas TIL di stroma.
Ulkus kaki Diabetik: Sebuah Laporan Kasus Budi Yulhasfi Febrianto; Eko Perdana Putra; Aryaldi Zulkarnaini; Dita Hasni
Health and Medical Journal Vol 5, No 1 (2023): HEME January 2023
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v5i1.1266

Abstract

Ulkus kaki diabetik merupakan salah satu komplikasi dari penyakit diabetes mellitus yang paling ditakuti. Sangat penting bagi pasien diabetes untuk mendapatkan kontrol glukosa yang optimal dengan secara ketat mematuhi terapi pengobatan, diet dan olahraga untuk mengurangi komplikasi jangka panjang yang terkait dengan ketidakpatuhan terhadap rekomendasi pengobatan. Pada kasus ini, seorang Perempuan berusia delapan puluh tiga tahun, menderita Diabetes Melitus Tipe-II dan mengkonsumsi obat-obatan secara tidak teratur, kemudian dirawat dengan riwayat nekrosis jari kaki kanan kedua yang kemudian diamputasi. Kadar gula darah sewaktu bervariasi dari 70-210 mg/dl selama masa rawatan. Kurang nya adeherensi terhadap pengobatan diabetes akibat usia  dan lamanya menderita diabetes lebih dari 30 tahun merupakan penyebab  terjadinya komplikasi seperti diabetes ulkus kaki pada pasien kasus diabetes ini . Dokter berperan memberikan terapi pasien baik farmakoterapi ataupun non-farmakoterapi, juga mengedukasi pasien dan keluarga mengenai penyakitnya, pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan, pemantauan kadar glukosa darah yang tepat waktu, serta perawatan kaki dan luka yang tepat untuk mencegah keparahan penyakit.
GAMBARAN DIAGNOSTIC DELAY DAN TREATMENT DELAY PASIEN KANKER PAYUDARA DI KOTA PADANG Cindy Fatricia Therescova; Annisa Lidra Maribeth; Rhandyka Rafli
Health and Medical Journal Vol 5, No 1 (2023): HEME January 2023
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v5i1.1174

Abstract

Pendahuluan: Tingginya angka mortalitas dan morbiditas kanker payudara disebabkan oleh diagnostic delay dan treatment delay. Diagnostic delay dan treatment delay dikaitkan dengan ukuran tumor yang lebih besar, peningkatan stadium, keterlibatan kelenjar getah bening serta metastasis organ. Namun, belum adanya data mengenai gambaran rentang waktu diagnostic delay dan treatment delay pasien kanker payudara di provinsi Sumatera Barat. Tujuan penelitian: untuk mengetahui gambaran karakteristik dan rata-rata rentang waktu diagnostic delay, surgery delay, chemotherapy delay dan radiotherapy delay pasien kanker payudara di Kota Padang.  Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan dari bulan November 2021 sampai Juni 2022. Jumlah sampel sebanyak 83 responden secara consecutive sampling di Rumah Sakit UNAND dan Ropanasuri. Analisis data berskala numerik disajikan dalam bentuk  median, nilai minimal dan maksimal. Hasil: Hasil penelitian yaitu 81 (97,6%) responden berjenis kelamin perempuan dan 2 (2,4%) laki-laki. Kelompok usia terbanyak pada kelompok lansia (46-65 tahun)  yaitu 54 (65,1%) responden dan stadium terbanyak pada stadium III B yaitu 51 (61,4%) responden. Jenis histopatologi terbanyak adalah invasive carcinoma mammae of no special type yaitu 59 (71,1%) responden dengan modalitas terapi terbanyak pada singel modaliy yaitu 36 (43,4%) responden. Hasil analisis diagnostic delay didapatkan median 7 bulan dengan nilai minimal 1 dan maksimum 193 (IK 95% : 9,78-20,66). Surgery delay didapatkan median 4 hari dengan nilai minimal 1 dan maksimum 201 (IK 95%: 4,23-25,81). Chemotherapy delay didapatkan median 23,50 hari dengan nilai minimal 1 dan maksimum 617  (IK 95% : 27,90-145,10). Radiotherapy delay didapatkan median 57,50 hari dengan nilai minimal 1 dan maksimum 1422 (IK 95% : 78,75-239,53). Kesimpulan: Rata-rata rentang waktu yang variasi dengan rentang waktu terpanjang terdapat pada diagnostic delay, yaitu dari 1 bulan sampai 193 bulan, dan terpendek pada surgery delay yaitu 1 sampai 201 hari . Nilai median dari diagnostic, surgery, chemotherapy dan radiotherapy delay adalah 7 bulan, 4 hari, 23,50 hari, 57,50 hari.
Determinan Faktor Hipotermi Pasca Operasi dengan General Anestesi di Instalasi Bedah Sentral RSUD Banten Dewi Fitriani; Betty Betty; Encep Nurohman; Liselia Armanda
Health and Medical Journal Vol 5, No 1 (2023): HEME January 2023
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v5i1.1147

Abstract

Pendahuluan: Anestesi umum merupakan teknik yang banyak ditemukan pada pembedahan, yaitu lebih dari 80%, dan ditemukan 2,5% pasien mengalami komplikasi setelah menjalani anestesi, dan pasien pasca anestesi hampir 80% mengalami kejadian hipotermia.Tujuan:Identifikasi faktor penyebab hipotermia pasca anestesi umum pada RSUD IBS Banten. Metode: Penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik. Sampel penelitian berjumlah 56 responden pascaoperasi dengan anestesi umum dengan teknik consecutive sampling, pengujian yang digunakan adalah uji Chi-Square.Hasil: Teridentifikasinya karakteristik responden berdasarkan faktor usia pascaoperasi hipotermia dengan anestesi umum yaitu hampir separuh pada rentang usia 46-55 tahun yaitu 40%. Dan mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan faktor jenis kelamin dengan hipotermia pasca operasi dengan anestesi umum yaitu lebih dari separuh responden berjenis kelamin laki-laki yaitu 55%. Ada hubungan antara faktor IMT (p = 0,032) dengan hipotermia, ada hubungan antara lama pembedahan (p = 0,001) dengan hipotermia, ada hubungan antara jenis pembedahan (p = 0,012), ada hubungan ada hubungan antara suhu kamar (p = 0,015) dengan hipotermia pasca anestesi umum, ada hubungan yang teridentifikasi antara faktor penyebab hipotermia pasca operasi (IMT, durasi operasi, jenis operasi, suhu kamar) dengan hipotermia (p = 0,020) . Kesimpulan: Ada hubungan faktor usia, IMT, jenis kelamin, lama pembedahan, jenis pembedahan dan suhu ruangan dengan hipotermia post anestesi umum di RSUD IBS Banten. Saran : Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan Penelitian ini dengan meneliti lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang berhubungan dengan hipotermia pada klien post operasi dengan anestesi umum, terutama cairan infus yang akan digunakan dan obat anestesi.
Tantangan dalam Diagnosis Adenokarsinoma Primer Tipe Enteric pada Kandung Kemih Anandia Putriyuni; Yevri Zulfiqar; Yayi Dwina Billianti
Health and Medical Journal Vol 5, No 1 (2023): HEME January 2023
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v5i1.1218

Abstract

Latar Belakang: Adenokarsinoma primer tipe enteric merupakan keganasan yang jarang ditemukan pada kandung kemih. Kasus ini sulit dibedakan secara morfologi dengan adenokarsinoma sekunder yang berasal dari kolorektal, mengenai kandung kemih melalui metastasis atau invasi langsung. Laporan Kasus: Seorang pasien usia 70 tahun dengan keluhan hematuria dan disuria. Tidak ada gejala dari saluran cerna dan riwayat batu pada saluran kemih. Massa tumor pada kandung kemih ditemukan melalui pemeriksaan ultrasonografi, ditambah pemindaian urologi menunjukkan penebalan dinding kandung kemih pada area latero-superior kanan. Pemeriksaan mikroskopik tampak proliferasi kelenjar yang menyerupai kelenjar kolorektal, dilapisi sel epitel kolumnar berlapis dengan inti atipik. Sel tumor menunjukkan ekspresi negatif CK7, positif untuk CK20, CDX-2 dan β-catenin dari pulasan imunohistokimia. Diagnosis akhir adalah adenokarsinoma primer kandung kemih, tipe enteric. Pasien meninggal 10 bulan kemudian. Kesimpulan: Suatu tantangan dalam mendiagnosis adenokarsinoma primer tipe enteric pada kandung kemih.
Hubungan Tingkat Stres dengan Derajat Keparahan Akne Niluh Wijayanti; Eka Devinta Novi Diana; Muhamad Eko Irawanto
Health and Medical Journal Vol 5, No 1 (2023): HEME January 2023
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v5i1.1095

Abstract

Latar belakang: Akne merupakan suatu penyakit inflamasi kronis pada unit pilosebasea yang ditandai dengan lesi pleomorfik yang terdiri dari komedo, papula, pustula dan nodula. Salah  satu faktor yang penting pada patogenesis akne vulgaris adalah stres namun penelitian dalam hal ini masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan antara tingkat stres dengan tingkat derajat akne. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dilaksanakan di Poli Kulit Kelamin RSUD DR Moewardi Surakarta (Agustus-November 2019). Kriteria inklusi adalah pasien dengan diagnosis akne vulgaris derajat ringan hingga berat, bersedia mengikuti penelitian dan menandatangani lembar persetujuan medis. Kriteria eksklusi berupa riwayat kebiasaan merokok, menggunakan kontrasepsi hormonal, mengkonsumsi kortikosteroid dalam jangka waktu panjang, memiliki komorbid, serta menggunakan terapi akne (topikal dan sistemik) dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Tingkat stres dihitung dengan Depression anxiety stress scale (DASS-42) sedangkan derajat keparahan akne dievaluasi dengan Global acne grading system (GAGS). Korelasi dianalisis dengan Tes korelasi Spearmandan p<0,05 dianggap signifikan secara statistik. Hasil: 58 pasien dengan akne vulgaris, skor GAGS untuk penilaian derajat keparahan akne dengan tingkat ringan, sedang, dan berat sebanyak37, 18 dan 2 pasien, skor DASS menunjukkan tingkat normal, ringan, sedang dan berat pada 47, 7, 3 dan 0 pasien. Tes Spearman Correlation(p=0,81) dengan koefisien korelasi (r=0,32). Kesimpulan: Pada penelitian didapatkan adanya hubungan yang lemah antara tingkat stres dengan derajat keparahan aknemeskipun tidak signifikan secara statistik. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti jumlah subjek penelitian yang kecil dan karakteristik subjekpenelitian yang heterogen, sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut.
Hubungan D-Dimer dengan Ketahanan Hidup Pasien Covid-19 Derajat Berat - Kritis di RSUD Tugurejo Semarang Safira Ardiani; Yanuarita Tursinawati; Zulfachmi Wahab
Health and Medical Journal Vol 5, No 1 (2023): HEME January 2023
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v5i1.1137

Abstract

Latar Belakang: Coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah sebuah penyakit temuan terbaru dengan jenis virusnya Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Parameter laboratorium untuk pasien COVID-19 salah satunya adalah D-Dimer. Peningkatan D-Dimer yang signifikan menandakan keadaan hiperfibrinolosis dan peningkatan beban inflamasi yang diinduksi oleh infeksi SARS-CoV-2. Pasien dengan derajat berat – kritis memiliki kecenderungan kematian lebih besar dibandingkan derajat lainnya. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kadar D-Dimer dengan ketahanan hidup pasien COVID-19 derajat berat – kritis di RSUD Tugurejo Kota Semarang. Metode: Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dari penelitian ini adalah semua pasien COVID-19 di RSUD Tugurejo Kota Semarang pada bulan Juni tahun 2021. Sebanyak 55 orang masuk ke dalam kriteria inklusi. Pengolahan data menggunakan uji chi square dengan derajat kemaknaan p<0,05. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan 55 data, sebanyak 48 pasien (87,3%) memiliki kadar D-Dimer meningkat dan ketahanan hidup pasien mayoritas meninggal, yaitu sebanyak 39 pasien (70,9%), serta pasien yang meninggal mayoritas memiliki kadar D-Dimer meningkat sebanyak 67,2% (37/55). Hubungan antara kadar D-Dimer dengan ketahanan hidup pasien COVID-19 menghasilkan p value sebesar 0,008. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar D-Dimer dengan ketahanan hidup pasien COVID-19 derajat berat-kritis di RSUD Tugurejo Kota Semarang.
Adenokarsinoma Paru yang Didiagnosis dari Histopatologi Metastasis di Otak dan Perikardium Dewi Safnita; Hera Novianti; Yessy Setiawati; Pamelia Mayorita
Health and Medical Journal Vol 5, No 1 (2023): HEME January 2023
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v5i1.1246

Abstract

Latar belakang: Adenokarsinoma paru merupakan keganasan tersering dan dilaporkan sekitar 40% dari keganasan paru. Adenokarsinoma paru umumnya terdeteksi pada stadium lanjut dengan metastasis multipel sehingga tindakan pembedahan tidak dianjurkan. Tumor ini umumnya terletak di bagian pinggir paru. Tumor metastasis adenokarsinoma yang dapat direseksi merupakan spesimen berharga untuk menegakkan diagnosis dan menentukan terapi yang tepat. Laporan kasus: Seorang pria non-perokok berusia 24 tahun dengan penglihatan kabur yang dicurigai dengan tumor primer otak dari pemeriksaan fisik dan radiografi. Tindakan bedah kraniotomi dilakukan dan pemeriksaan histopatologi tumor menunjukkan metastasis adenokarsinoma pada otak. Pasien mengalami tamponade jantung dengan efusi perikardial massif dan limfadenopati leher. Pemeriksaan radiografi toraks menunjukkan adanya lesi paru kanan yang semakin jelas dalam empat bulan perjalanan penyakit. Pemeriksaan histopatologi dari semua tumor yang ditemukan termasuk di kelenjar getah bening leher, tumor perikardial, dan cairan efusi perikardial mengarah pada metastasis adenokarsinoma. Pewarnaan imunohistokimia untuk Epithelial Membrane Antigen (EMA) dan Thyroid Transcription Factor-1 (TTF-1) dilakukan untuk mendeteksi tumor primer dengan hasil mengarah tumor primer berasal dari paru. Pemeriksaan mutasi Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) dan pewarnaan imunohistokimia Programmed Death Ligand-1 (PDL-1) dilakukan untuk tujuan terapeutik. Pasien diterapi dengan kemoterapi konvensional dan menunjukkan perbaikan klinis. Kesimpulan: Dalam kasus ini, spesimen tumor metastasis pada otak dan perikardial merupakan spesimen yang sangat berharga untuk mengidentifikasi tumor primer dan menentukan manajemen terapi. Pemeriksaan histopatologi, imunohistokimia, dan molekuler diperlukan untuk menegakkan diagnosis.
Hubungan Subtipe Molekuler dengan Densitas Tumor Infiltrating Lymphocytes Stroma pada Karsinoma Lobular Invasif Payudara Hasnaini Hasnaini; Aswiyanti Asri; Henny Mulyani
Health and Medical Journal Vol 5, No 1 (2023): HEME January 2023
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v5i1.1145

Abstract

Pendahuluan: Karsinoma lobular invasif payudara merupakan karsinoma invasif payudara terbanyak ke dua dengan insiden mencapai hingga 15% dari seluruh karsinoma invasif payudara. Tumor Infiltrating Lymphocytes (TIL) adalah suatu respon imun tubuh dalam melawan pertumbuhan dan perkembangan tumor. Penilaian TIL stroma adalah suatu faktor prognostik karsinoma invasif payudara dan dihubungkan dengan luaran yang baik pada subtipe tripel negatif dan HER-2. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui karakteristik karsinoma lobular invasif dan untuk menganalisis hubungan subtipe molekuler dengan densitas TIL. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel karsinoma lobular invasif dari 3 laboratorium Patologi Anatomik di Padang sebanyak 30 kasus. Densitas TIL dinilai berdasarkan rekomendasi The International TILs Working Group, kemudian dikelompokkan rendah, intermediet, dan tinggi. Dilakukan pulasan imunohistokimia (IHK) ER, PR, HER-2 dan Ki67 untuk menentukan subtipe molekuler yaitu luminal A, luminal B, HER-2 positif dan tripel negatif. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square dengan nilai p<0,05 dianggap bermakna. Hasil: Sebagian besar karsinoma lobular invasif dengan densitas TIL rendah (70%), dengan subtipe molekuler terbanyak adalah luminal A. Analisis bivariat menunjukan densitas TIL rendah banyak pada luminal A, dan densitas TIL intermediet banyak pada luminal B. Analisis statistik menunjukkan hubungan yang bermakna antara subtipe molekuler dengan densitas TIL dengan nilai p=0,004. Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan adanya hubungan bermakna antara subtipe molekuler dengan densitas TIL pada karsinoma lobular invasif.

Page 1 of 1 | Total Record : 10