cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Penelitian Teknologi Industri
ISSN : 2085580X     EISSN : 26144069     DOI : -
Jurnal Penelitian Teknologi Industri (JPTI), adalah jurnal ilmiah yang bertujuan untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan ilmiah, paket ilmiah dan kajian dalam bidang kimia proses dan teknologi yang dilakukan oleh para peneliti/perekayasa baik yang berasal dari Balai Riset dan Standardisasi Industri Manado maupun instansi lainnya.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 11 No. 2 Desember 2019" : 7 Documents clear
PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN PENGAWET ALAMI TERHADAP CEMARAN MIKROBA PADA PASTA TOMAT Sjamsiwarni Reny Sjarif; rosmaeni rosmaeni
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 11 No. 2 Desember 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33749/jpti.v11i2.5804

Abstract

Tomat merupakan salah satu jenis buah dan sayuran dengan kadar air yang tinggi sehingga buah ini cepat mengalami kerusakan. Tomat tidak dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama. Pengolahan tomat menjadi pasta tomat adalah salah satu alternatif cara untuk memperpanjang daya simpan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batas waktu penurunan mutu pasta tomat khususnya cemaran mikroba angka lempeng total ALT dan kapang apabila digunakan setiap empat hari dengan kondisi wadah dibuka apabila akan digunakan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan perlakuan A1=suhu penyimpanan 5°C dan A2= suhu ruang,  B1= tanpa penambahan bumbu,  B2= penambahan bahan pengawet alami/bumbu (gula 12%, garam 2% dan Cuka kadar 25% sebanyak 1%,) serta Waktu penyimpanan (C) C1= 0 hari, C2= 4 hari, C3= 8 hari, C4= 12 hari, C5= 16 hari C6= 20 hari,C7= 24 hari C8=28 hari,C9= 32 hari. Dilakukan juga pengujian terhadap keadaan fisik, pH dan cemaran mikrobiologi khususnya ALT dan kapang dengan menggunakan metode deskriptif. Dari hasil penelitian yang diperoleh, penambahan bahan pengawet alami, suhu 5°C dan waktu penyimpanan berpengaruh terhadap cemaran mikrobiologi pasta tomat. Pada perlakuan A1B2C9 memenuhi syarat mutu saus tomat SNI 01-3546-2004 untuk cemaran logam. Pada suhu ruang produk pasta tomat tanpa penambahan bumbu pada perlakuan A2B1C2 mengalami pencemaran mikroba ALT dan Kapang.
FORMULASI BERAS ANALOG BERBAHAN TEPUNG TALAS DAN TEPUNG KELAPA Nova P Kumolontang; Mariaty Edam
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 11 No. 2 Desember 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33749/jpti.v11i2.5755

Abstract

ABSTRAKBeras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari bahan baku selain beras. Pada penelitian ini digunakan tepung talas dan tepung kelapa sebagai bahan baku untuk pembuatan beras analog. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi terbaik dari karakteristik kimia beras analog yang dihasilkan. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima level perlakuan yang disusun dalam bentuk formulasi yang terdiri dari (A) tepung talas 90% : tepung kelapa 10%, (B) tepung talas  85% : tepung kelapa15%, (C) tepung talas  80% : 20% tepung kelapa, (D) tepung talas  75% : 25% tepung kelapa, (E) tepung talas 70% : tepung kelapa 30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi tepung talas dan tepung kelapa dari beras analog yaitu kadar air (5,15 – 5,62%), karbohidrat (66,49-80,7%), protein (2,10-2,48%), lemak (7,41- 20,4%), dan kadar abu (2,26-2,43%). Dari hasil penelitian dapat disimpukan bahwa tepung talas dan tepung kelapa dapat dijadikan bahan baku pengolahan beras analog serta penambahan tepung kelapa berpengaruh terhadap karbohidrat, kadar lemak, protein dan serat kasar. Kata Kunci: beras analog, tepung kelapa, tepung talas 
PENGARUH SUBSITUSI KAOLIN TORAGET TERHADAP GIPSUM UNTUK PROFIL DENGAN BAHAN PENGISI SERAT SABUT KELAPA Doly P Silaban; Petrus Patandung
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 11 No. 2 Desember 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33749/jpti.v11i2.5574

Abstract

The effect of substituting Toraget kaolien on gypsum for profile with coconut fiber fiber filler material has been carried out. The aim of the study was to determine the effect of substitution of kaolien toraget and gypsum for profiles with coconut fiber fiber fillers.The research method used a simple Completely Randomized Design (RAL) experiment with a substitution variation of Toraget kaolien and gypsum with constant coconut fiber with a treatment consisting of: A=0:1 (kaolien 0 g and gypsum 3000 g); B=1:9 (kaolien 300 g and 2700 g gypsum); C=3:7 (kaolien 900 g and gypsum 2100 g); D=1:1 (kaolien 1500 and gypsum 1500 g); E=7:3 (kaolien 2100 g and gypsum 900 g); F=9:1 (kaolin 2700 g and 300 g gypsum); G=1:0 (kaolien 3000 g and gypsum 0 g), each treatment was added 10 g of coconut fiber (b / b), and the data was analyzed descriptively. The research was repeated 2 (two) times. The results showed that: the contents of weight were 1.21-1.28%, water absorption was 20.92-53%, flexural strength of 2.10-4.06 kg / cm², hardening time was 0.35-1.49 hours and conditions in general, it can be perfectly printed unless treatment F is imperfect and cracked, and treatment G that uses kaolien 1 part and zero parts of gypsum material does not form a profile and does not tumble and harden. The best results were obtained in treatment D with a ratio that is the ratio of kaolien and gypsum 1:1 or 1500 g kaolien and 1500 g gypsum and treatment E with a ratio of 7:3 namely kaolin 2100 g and gypsum 900 g because it can use balanced kaolien and gypsum and formed a perfect profile and no cracks and meet the profile requirements.Keywords: coconut fiber, gypsum, Kaolien
PERANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI SENTRA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KELAPA TERPADU KOTA BITUNG Ahmad Sukron; Jalmi Sulistyorini; Broerie Pojoh
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 11 No. 2 Desember 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33749/jpti.v11i2.5741

Abstract

Tanaman kelapa (Cocos nucifera) merupakan salah satu komoditas pertanian utama di Provinsi Sulawesi Utara. Hal ini memberikan peluang yang sangat bagus bagi perkembangan industri pengolahan berbasis kelapa. Salah satu produk terbaru dari hasil pengolahan buah kelapa yang beberapa tahun terakhir semakin terkenal adalah virgin coconut oil (VCO). Sebagai respon terhadap hal ini, Pemerintah Kota Bitung telah mendirikan sebuah sentra industri kelapa terpadu. Namun setelah beroperasi dalam skala kecil, sentra industri ini ternyata menghasilkan air limbah dalam jumlah signifikan berupa air kelapa, air sisa santan, dan air sisa pencucian. Penelitian ini bertujuan untuk merancang IPAL yang dibutuhkan.IPAL yang dirancang terdiri atas dua alternatif. Alternatif pertama meruapakan pengembangan dari bangunan IPAL yang telah ada sementara alternatif yang ke dua merupakan rancangan yang sama sekali baru. Alternatif ke dua dirancang dengan mempertimbangkan rencana pengembangan sentra industry selama beberapa tahun ke dapan, dimana sentra industry tersebut akan mampu menghasilkan sekitar 72.000 liter VCO per bulan. Kedua alternatif menggunakan pengolahan secara biologis maupun fisika. Alternatif pertama menggunakan proses aerobic dan filtrasi, dimana kolam aerobiknya memiliki daya tampung 8,694m3. Sementara itu, alternatif ke dua juga menggunakan proses sedimentasi di samping proses aerobic dan filtrasi. Kolam aerobic pada alternatif ke dua memiliki daya tampung sebesar 275 m3. Dengan air limbah yang masuk ke system sebanyak 15 m3 per hari, kolam aerobic ini akan memiliki waktu retensi lebih dari 18 hari. Kedua alternatif juga berbeda dalam hal aliran limbah cairnya. Pada alternatif pertama, limbah cair harus dipompa terlebih dahulu dari kolam pengumpul ke kolam aerobic sebelum akhirnya mengalir dengan bantuan gravitasi. Sebaliknya, alternatif ke dua menggunakan gravitasi sepenuhnya untuk mengalirkan limbah cair yang masuk.Kata kunci : Instalasi pengolahan air limbah, kelapa, VCO
PEMANFAATAN BUAH MATOA SEBAGAI CITA RASA ES KRIM YANG BARU Alim M Nuryadi; Doly P Silaban; Supardi Manurung; Shinta Wahyu Apriani
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 11 No. 2 Desember 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33749/jpti.v11i2.5636

Abstract

Matoa (Pometia pinnata Frost.) adalah buah asli dari Papua yang mempunyai cita rasa yang khas yaitu seperti rasa rambutan bercampur kelengkeng dan durian. Buah matoa selama ini hanya dikonsumsi segar dan belum banyak dijadikan makanan olahan. Es krim adalah produk pangan beku yang dibuat melalui kombinasi pembekuan dan agitasi. Mutu dan nilai gizi es krim sangat tergantung pada bahan baku dan cara penanganannya. Penambahan buah segar dapat meningkatkan nilai gizi es krim yang dihasilkan. Penelitian bertujuan untuk memanfaatkan buah matoa sebagai cita rasa es krim yang baru yaitu dengan menambahkan daging buah matoa ke dalam campuran es krim. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan perlakuan penambahan daging buah matoa cacah sebanyak 10% (P1), 20%(P2) dan 30%(P3) serta satu perlakuan kontrol (K/blangko). Mutu es krim yang dianalisa adalah overrun dan daya leleh, serta dilakukan analisa sensoris yang meliputi uji kesukaan terhadap rasa, tekstur, warna dan aroma es krim yang dihasilkan. Es krim yang paling disukai baik dari segi rasa, tekstur, warna dan aroma adalah perlakuan penambahan daging buah matoa sebanyak 20% (P2) yaitu dengan nilai 4 (suka). Namun pada perlakuan tersebut belum dapat memberikan overrun dan daya leleh yang terbaik.
PROSES PENGOLAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA MENGGUNAKAN TUNGKU PEMBAKARAN TERMODIFIKASI Nicolas Tumbel; Ardi Kurniawan Makalalag
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 11 No. 2 Desember 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33749/jpti.v11i2.5744

Abstract

Tungku pembakaran tempurung kelapa termodifikasi yang telah didesain memiliki spesifikasi: panjang 60 cm, diameter tungku 60 cm dan tinggi 220 cm, dengan bagian-bagian alat yang terdiri dari, tungku pembakaran (kiln), pipa saluran cerobong, thermometer, tempat memasukkan bahan, lubang pengeluaran produk dan kerangka dudukan alat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kinerja dari proses pembuatan arang tempurung kelapa dan mendapatkan kualitas arang tempurung yang baik menggunakan pembakaran tungku termodifikasi. Hasil konstruksi alat tungku pembakaran tempurung kelapa di disain secara kompak, dengan menggunakan metode pirolisis yaitu proses mendegradasi senyawa organik yang kompleks pada tempurung kelapa menggunakan pemanasan suhu tinggi tanpa oksigen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembakaran tempurung pada suhu 400 – 450 °C untuk  bobot 5 kg dengan waktu pembakaran 3 jam dihasilkan arang tempurung 625 – 650 gr, dengan rendemen 12,80 %. Pada pembakaran tempurung kelapa dengan bobot 10 kg dengan waktu pembakaran 5 jam dihasilkan arang tempurung 1,35 - 1,50 kg, dengan rendemen 14,20 %. Sementara itu, untuk pembakaran tempurung kelapa dengan bobot 15 kg dengan waktu pembakaran 7 jam dihasilkan arang tempurung 2,0 - 2,2 kg, dengan rendemen 32,67 %. Dengan mutu arang tempurung kelapa diperoleh kadar air 4,77 %, kadar abu 21,30%, zat mudah menguap pada pemanasan 950°C 13,17 %, karbon terikat 76,72%, benda asing 0,0 %, dan warna hitam yang tidak merata. Hasil pengujian dibandingkan dengan syarat mutu SNI 01-1682-1996, diperoleh dua parameter uji yang memenuhi syarat, pada kadar air dan kandungan benda asing. Dari hasil pengujian diperoleh kesimpulan untuk perlu dilakukan perbaikan demi meningkatkan kualitas arang tempurung. Antara lain kontrol nyala api untuk proses karbonisasi atau memodifikasi volume tungku pembakaran.Kata kunci: Arang tempurung kelapa, tungku pembakaran tempurung.
Indeks Kata Kunci Tampinongkol, Meity
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 11 No. 2 Desember 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33749/jpti.v11i2.6452

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 7