cover
Contact Name
Endah Yuniarti
Contact Email
endah.yuniarti13@gmail.com
Phone
+628159460696
Journal Mail Official
jtk@unsurya.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknologi Kedirgantaraan R.215 Kampus A Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma Jl. Halim Perdanakusuma Jakarta - 13610 Telp. 021 8093475 ext 16 Fax. 021 8009246 email: jtk@unsurya.ac.id http://jurnal.ftkunsurya.com/index.php/jtk/about/submissions
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan (JTK)
ISSN : 25282778     EISSN : 26849704     DOI : https://doi.org/10.35894/jtk.v6i2
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan (JTK) memuat artikel-artikel hasil penelitian dan kajian analitis kritis bidang teknik penerbangan yang belum pernah dipublikasikan pada media lain. Adapun lingkup bahasan meliputi: propulsi, avionik, struktur, material pesawat terbang, pemeliharaan dan operasional pesawat terbang dan topik-topik yang berkaitan. Tujuan utama dari Jurnal Teknologi Kedirgantaraan adalah mempublikasikan hasil penelitian yang dilakukan dan memotivasi produktivitas karya ilmiah dalam bidang Teknik Penerbangan/Aeronautika. Jurnal Teknologi Kedirgantaraan (JTK) terbit secara berkala dua volume dalam satu tahun. Kami selaku pengelola juga selalu melakukan pembenahan dan perbaikan agar Teknologi Kedirgantaraan ini dapat diakui secara nasional maupun internasional.
Articles 82 Documents
SIMULATOR PESAWAT MELEWATI VHF OMNIDIRECTIONAL RADIO RANGE (VOR) Rachmanto, Ariawan D; Iswanto, Iswanto
JTK: JURNAL TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : JTK: JURNAL TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1942.555 KB) | DOI: 10.35894/jtk.v5i1.422

Abstract

Penerbangan pesawat terbang komersial selalu mengikuti flight plan yang dibuat, flight plan dibuat pilot berdasarkan airways yang sudah ada. Airways menghubungkan antara airport dengan VOR/DME, dimana VOR/DME dalam penerbangan dikenal sebagai peralatan navigasi udara . VOR/DME diperlukan penerbang supaya tidak kehilangan arah sehingga pesawat dapat terbang ke airport tujuan. Instrument HSI memberikan visualisasi bearing, course, from to dan deviasi VOR/DME tujuan. Informasi dari HSI merupakan informasi yang digunakan pilot untuk sampai ke VOR/DME berikutnya. Tujuan penelitian adalah membuat perangkat lunak simulasi pergerakan pesawat melewati VOR, metode pengembangan perangkat lunak menggunakan model Prototype dengan cara melihat perangkat yang sudah ada. Simulasi dan pemodelan dilakukan dengan meletakkan VOR/DME pada latitude dan longitude sesuai dengan letak di darat, kemudian memodelkan letak VOR/DME menggunakan peta MapX4.5, pesawat dikondisikan terbang pada airport yang ditentukan, instrument  HSI dimodelkan dengan menggunakan GL Studio, dengan menggunakan bahasa pemrograman C#,  data VOR/DME Indonesia dan airport Indonesia disimpan dalam Excell. Hasil perhitungan kemudiandivisualisasikan pada instrument HSI, hasil visualisasi instrumen dibandingkan dengan Garmin Integrated Flight Deck (GIFD) Trainer, version 14.01 pada kondisi yang sama.
ANALISIS LINTASAN TERBANG ROKET MODEL SATU TINGKAT DENGAN BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK Susilo, Tri; Widodo, Aris
JTK: JURNAL TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : JTK: JURNAL TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.285 KB) | DOI: 10.35894/jtk.v5i1.417

Abstract

Makalah ini menjelaskan tentang perhitungan dan menganalisa lintasan terbang roket model satu tingkat dengan menggunakan komputerisasi atau perangkat lunak sebagai salah satu alat analitik. Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 untuk menganalisis lintasan terbang motor roket berbahan bakar padat dan MatCad 2000 untuk mendapatkan gambaran kedudukan dan riwayat roket terhadap ketinggian. Analisis perhitungan yang dilakukan meliputi ketinggian terbang maksimum, kecepatan terbang, kedudukan roket dan perhitungan mengenai perbandingan massa, kecepatan pancar gas, impuls total, kecepatan pancar gas efektif dan spesifik impuls pada berbagai ketinggian. Kesimpulan yang diperoleh adalah Roket mencapai titik tertinggi (culmination point) di ketinggian 31.589,66 meter dalam waktu 178,13 detik setelah roket mulai diluncurkan. Bagian roket di ketinggian 17.772,49 meter dalam waktu 11.23 detik akan mengalami titik mati dan akan meluncur dengan kecepatan Voff sampai titik puncak (culmination point).
ANALISIS PENGARUH WINGLET PADA SAYAP PESAWAT CESSNA 172 MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK XFLR5 Rabeta, Bismil; Hidayat, Fauzan Taufik; Franciscus, Freddy
JTK: JURNAL TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : JTK: JURNAL TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1141.864 KB) | DOI: 10.35894/jtk.v5i1.423

Abstract

Inovasi pada sayap pesawat terbang terus dikembangkan guna memperoleh efisiensi sayap yang lebih baik. Terutama untuk mengoptimalisasi bentuk sayap dan mengurangi induce drag pada pesawat dengan memasang sebuah alat yang dinamakan dengan Winglet. Pada penelitian ini dilakukan studi untuk mengetahui pengaruh winglet jika ditambahkan pada sayap pesawat Cessna 172. Winglet berfungsi untuk meningkatkan efisiensi pada sayap sehingga dapat mengurangi induce drag dan meningkatkan rasio perbandingan antara koefisien lift terhadap koefisien drag. Objek yang akan diuji merupakan modifikasi sayap pesawat Cessna 172 yang dimodelkan mempuyai variasi cant angle winglet 0°, 30°, 60°, dan 90° menggunakan perangkat lunak XFLR5. Hasil pengujian menunjukkan, bahwa modifikasi pemodelan sayap dengan modifikasi sayap berupa winglet memiliki perbandingan koefisien lift dan drag paling besar pada sudut cant angle 30° dengan nilai CL/CD optimum terdapat pada angle of attack 2.5° sebesar 24,728.
ANALISIS KINERJA PEMELIHARAAN BERDASARKAN SAFETY PERFORMANCE INDICATOR MENGGUNAKAN REALIBILITY MAPPING Arifin, Mufti
JTK: JURNAL TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : JTK: JURNAL TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.501 KB) | DOI: 10.35894/jtk.v5i1.418

Abstract

ICAO Annex 19 tentang Safety Management mensyaratkan pengukuran safety menggunakan Safety Performance Indicator (SPI). Parameter SPI ditetapkan oleh operator. Salah satu contoh adalah parameter maintenance (pemeliharaan) yang terkait accident atau incident. SPI maintenance terdiri dari Pilot Report, Dispatch Reliability, Deferred Maintenance (DMI), Service Difficulty Report, Air Turn Back, Rejected Take Off, dan Repeated Defect. Beberapa parameter SPI memiliki korelasi satu sama lain. Simulasi telah dilakukan menggunakan reliability mapping dengan berbagai skenario pemeliharaan untuk melihat hubungan antara parameter Deferred Maintenance Item, Repeated Defect, dan Technical Interruption yang digunakan pada perhitungan Dispatch Reliability. Analisis kinerja pemeliharaan juga disimulasikan dengan metode ini. Hasil simulasi memperlihatkan hubungan sebab akibat dua arah dan satu arah diantara ketiga parameter SPI. Kinerja pemeliharaan dapat diperkirakan dari reliability mapping terutama waktu yang diperlukan untuk penyelesaian defect dan kejadian berulang baik defect, DMI, atau technical interruption.
ANALISIS NUMERIK EFEK TUMBUKAN DAN POLA DEFORMASI CRASH BOX BERBENTUK ORIGAMI Rabeta, Bismil; Afandi, Sahril; Fransisco, Romario
JTK: JURNAL TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : JTK: JURNAL TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1318.449 KB) | DOI: 10.35894/jtk.v5i1.424

Abstract

Crash Box adalah batang longitudinal yang terintegrasi dengan bumper yang digunakan untuk menyerap energi tumbukan akibat tabrakan melalui proses deformasi (progressive buckling). Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui respon tabung crash box ketika dikenakan beban tumbukan dengan kecapatan rendah. Selain itu analisis ini juga untuk mengetahui besarnya Pmax (peak force) terhadap variasi geometri yang meghasilkan output berupa nilai gaya terhadap perpindahan, sebagai acuan untuk menentukan nilai dari mean crushing force (Pmean) dan crushing force efficiency (CFE). Pada setiap model memiliki mean crushing force (Pmean) dan crushing force efficiency (CFE) yang berbeda-beda. Pada model 1 memiliki nilai mean crushing force (Pmean) sebesar 12.976 kN dan crushing force efficiency (CFE) sebesar 0.584, model 2 memiliki nilai mean crushing force (Pmean) sebesar 10.458 kN dan crushing force efficiency (CFE) sebesar 0.789, dan model 3 memiliki nilai mean crushing force (Pmean) sebesar 9.282 kN dan crushing force efficiency (CFE) sebesar 0.798.
ANALISIS KONSEP CIRCULAR AIRPORT UNTUK WILAYAH KEPULAUAN INDONESIA Franciscus, Freddy; Kusumalestari, Aprilia Sakti
JTK: JURNAL TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : JTK: JURNAL TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.093 KB) | DOI: 10.35894/jtk.v5i1.419

Abstract

Konsep Circular Airport, yang dikemukakan oleh Hessellink pada tahun 2014, menimbulkan perdebatan dan perbedaan pendapat para ahli bandara. Sampai sekarang proyek ini masih berjalan. Tulisan ini membuat analisa awal tentang penerapan konsep circular airport di daerah Kepulauan Indonesia. Membangun bandara di area terbatas merupakan tantangan besar. Pengembangan beberapa rute perintis yang menghubungkan daerah-daerah terpencil dengan pesawat kecil terus dilakukan. Tantangan lain dalam membangun bandara adalah kelestarian lingkungan. Konsep circular airport diharapkan bisa menjadi solusi yang tepat untuk daerah Kepulauan Indonesia. Pembahasan mencakup analisa teknis dan safety terkait desain bandara, karakteristik pesawat terbang, Air Traffic Management [ATM} dan juga analisa tentang lingkungan dan populasi daerah yang akan dikembangkan.
Otomatisasi Flame Trap Berbasis Sistem Pneumatik Pada Kendaraan Pengangkut BBM ahmad zayadi
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.559 KB) | DOI: 10.35894/jtk.v5i2.2

Abstract

Abstrak - Flame trap merupakan sebuah perangkat yang dipasang pada knalpot mobil tangki bahan bakar minyak (BBM) dengan bertujuan untuk mencegah terjadinya percikan api yang ditimbulkan akibat hasil pembakaran pada mesin mobil tangka bahan bakar minyak (BBM). Flame trap merupakan fitur keselamatan dasar tetapi memiliki peran sebagai kunci keselamatan pada kendaraan yang berada di area yang mudah terbakar atau zona berbahaya. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya ledakan       di area pengisian bahan bakar minyak (BBM). Flame trap berbasis sistem pneumatik merupakan sebuah inovasi yang dikembangkan untuk memudahkan para awak mobil tangki, sehingga tidak lagi diperlukan pemasangan secara manual serta mengurangi potensi kecelakaan yang berdampak pada kesehatan awak mobil tangki akibat menghirup gas yang dihasilkan dari proses pembakaran pada mesin mobil tangki melalui knalpot. Topik penelitian ini diambil dari kasus di PT. X. Dilakukan perencanaan dan perhitungan alat flame trap berbasis pneumatik, menentukan tekanan pada sistem dan menghitung tekanan hilang yang terjadi. Dengan hasil tekanan minimum yang dibutuhkan sistem sebesar 3, 2482 bar dan tekanan yang tersedia pada tangki 9,8 bar. Maka perancangan alat flame trap berbasis pneumatik dinyatakan aman karena tekanan yang tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan sistem pneumatik.   Kata Kunci : Flame trap, Pneumatik, Mobil tangki BBM   Abstract, Flame trap is a device mounted on the exhaust of fuel tank car aims to prevent the occurrence of sparks caused by burning results in the tank car engine. The flame trap is a basic safety feature but has a key safety role in vehicles in combustible areas or dangerous zones. This is done to avoid the explosion in the fuel replenishment area. Flame trap based pneumatic system is an innovation developed to facilitate the crew of the tank car, so it is no longer necessary manual installation and reduce the potential accidents that impact on the health of tank crews due to inhaling gas generated from the combustion in the tank car engine through the exhaust. This final project topic is taken from the case in PT Pertamina (Persero). Planning and calculation of pneumatic-based flame trap tools, determining the pressure on the system and calculating the lost pressure that occurs. With the minimum required system pressure of 3.2482 bar and pressure available on the 9.8 bar tank. So the design of pneumatic based flame trap tools is declared safe because the pressure available is sufficient to meet the needs of the pneumatic system.   Keywords: Flame trap, Pneumatic, fuel tank car    
Analisi Faktor-Faktor yang Berkontribusi Pada Technical Delay Pesawat Boeing 777-300ER di PT. GMF Aerosia Tbk
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.465 KB) | DOI: 10.35894/jtk.v5i2.3

Abstract

Abstrak – Maskapai Garuda Indonesia Airlines mengoperasikan sebanyak 144 pesawat untuk melayani rute domestik maupun rute internasional. Garuda Indonesia mempercayakan perbaikan dan perawatan pesawat (maintenance), serta technical handling kepada PT. GMF AeroAsia, Tbk. Pada operasional maskapai terdapat kemungkinan terjadinya technical delay yang mempengaruhi On Time Performance sebuah pesawat. Technical delay  adalah keterlambatan penerbangan yang tidak sesuai dengan jadwal terjadi akibat penanganan teknik. Penelitian ini membahas faktor-faktor terjadinya technical delay yang mempengaruhi On Time Performance maskapai Garuda Indonesia Airline berdasarkan data selama satu tahun. Data technical delay selama tahun 2018 dikumpulkan dan dianalisis menggunakan metode Pareto. Hasil analisis menunjukkan technical delay disebabkan penanganan teknik yang tidak efektif dan efisien. Data yang didapatkan menunjukkan 19 kali (52,78%) technical delay yang disebabkan oleh delay code 41, 9 kali (25%) disebabkan oleh delay code 43, dan 8 kali (22,22%) yang disebabkan oleh delay code 46 dari total 36 kali  technical delay sepanjang tahun 2018. Analisis pareto ATA chapter menunjukkan ATA 28, ATA 27, dan ATA 52 mendominasi technical delay.
Bird Strike Analysis on 19 Passenger Aircraft Windshield with Different Thickness and Impact Velocity
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2078.324 KB) | DOI: 10.35894/jtk.v5i2.5

Abstract

Abstrct - A Windshield is a component that must be tested to comply with the certification requirements in the bird strike phenomenon based on Civil Aviation Safety Regulations (CASR) subpart 23.775. The purpose of this study is to obtain the thickness of 19 passenger aircraft windshield that meets the certification requirements and determine the dynamic response of the windshield to impact velocity variations. The finite element is used to simulate bird strike phenomena. The elastic-plastic polymethyl methacrylate (PMMA) material with the maximum principal strain failure criterion is used to model the dynamic response of the windshield. Numerical modeling is validated, both with analytical and experimental results which are then used to investigate the effect of variations in windshield thickness and impact velocity. The results obtained that with a thickness of 9 mm, the windshield is able to withstand bird strikes based on cases that have been determined by the regulation. In addition, the impact velocity that causes the dynamic response of the windshield in the elastic, plastic deformation, and the greatest failure is the velocity of 87.5 ms-1(cruising phase). The uppermost of the windshield (fixed) is the weakest part due to the stress concentration.
Analisis Numerik Penyerapan Energi pada Sabot untuk Pengujian Bird Strike Riskha Agustianingsih; Sahril Afandi Sitompul; Endah Yuniarti; Rizky fitriansyah; Agus Bayu
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2431.956 KB) | DOI: 10.35894/jtk.v5i2.7

Abstract

abstrak - Pengujian Bird Strike dilakukan menggunakan alat SHPB (Split Hopkinson Pressure Bar) yang menembakkan sabot (wadah burung). Pada ujung alat SHPB, sabot akan dihentikan oleh stopper sehingga burung akan terlepas dan meluncur dengan bebas hingga mengalami tumbukan dengan komponen uji. Sabot harus memaksimalkan kecepatan burung ketika keluar (terlepas dari sabot). Berdasarkan persamaan impuls dan momentum, hal ini dapat diperoleh dengan meminimalkan waktu tumbukan sehingga gaya impulsnya akan meningkat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui waktu tumbukan, pola grafik Energy Absorption (EA), Peak Crushing Force (PCF), dan Mean Crushing Force (MCF). Dari parameter tersebut, maka diperoleh sabot yang diinginkan berdasarkan waktu tumbukan tersingkat, PCF dan MCF tertinggi, serta EA terendah. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak elemen hingga (Abaqus CAE) berdasarkan variasi material (AA6061-T6, S355, dan AISI 1340) sabot. Berdasarkan hasil dan pembahasan, diperoleh bahwa waktu tumbukan paling singkat dimiliki variasi material AISI 1340 dengan nilai 0.00071 s. EA terendah untuk variasi material dimiliki oleh AISI 1340, yaitu sebesar 2.51 kJ. PCF tertinggi untuk variasi material dimiliki oleh material AISI 1340, yaitu 466 kN. Ditentukan bahwa berdasarkan nilai waktu (t) paling singkat, PCF, MCF paling tinggi, dan EA paling rendah, maka diperoleh material AISI 1340 sebagai material yang diinginkan karena paling berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan burung setelah keluar dari sabot.