ABSTRAKJalan Z. A. Sugianto merupakan salah satu jalur penghubung pergerakan arus kendaraan Kota Kendari, ruas jalan ini menopang arus lalu lintas lokal dan arus lalu lintas jarak jauh sehingga tingkat aktivitas disepanjang ruas jalan ini cukup tinggi. Selain itu terjadinya penyempitan jalan dijembatan Sungai Wanggu I, dimana saat memasuki jembatan Sungai Wanggu I terjadi perbedaan type jalan dari 4/2 T menjadi 2/2 TT sehingga mengakibatkan kecepatan kendaraan berkurang. Pada ruas jalan ini telah dilakukan manajemen lalu lintas yang sifatnya sementara pada titik sebelum memasuki jembatan Sungai Wanggu I berupa pemasangan traffic cone bertujuan untuk mengatur pola pergerakan arus lalu lintas dan mengurangi potensi terjadinya kemacetan atau antrian panjang, selain itu juga sebagai pemisah atau pembatas lajur kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat sebelum memasuki jembatan. Namun dengan upaya manajemen lalu lintas tersebut, belum optimal dalam mengatasi kemacetan pada ruas jalan ini terutama saat melintas dijembatan triping sehingga menyebabkan arus lalu lintas tidak stabil pada jam-jam tertentu seperti pada pagi hari dan sore hari. Oleh karena itu sebelum melakukan upaya manajemen lalu lintas yang komprehensif, terpadu, dan terencana tersebut, maka terlebih dahulu perlu diketahui perilaku karakteristik arus lalu lintas seperti Volume, Kecepatan, dan Kepadatan serta kondisi geometric ruas jalan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara volume, kecepatan dan kepadatan lalu lintas pada penyempitan jalan (bottleneck) di ruas jalan Z. A Sugianto, serta untuk mengetahui kinerja ruas jalan berdasarkan pembagian segmen yaitu Segmen adanya perlakuan lalu lintas, Segmen normal dan segmen menyempit, Penelitian ini dilakukan di Ruas Z.A Sugianto, Kecamatan Kambu. Pengambilan data primer dilakukan selama 7 hari dimulai dari jam 07.00-18.00 WITA dengan interval pengamatan 15 menit, data diambil secara langsung pada setiap segmen. Analisis data berdasarkan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014 dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Adapun analisa hubungan karakteristik lalu lintas pada penyempitan jalan di ruas jalan Z. A. Sugianto dengan menggunakan 4 model pendekat matematis, yaitu dengan model Greenshield, model Greenberg, model Underwood dan model Bell.Berdasarkan hasil analisis dari seluruh segmen yang ditinjau diketahui model hubungan yang sesuai dengan kondisi dilapangan pada segmen menyempit adalah model Greenberg dengan persamaan hubungan antara kecepatan dan kepadatan (S-D); S = 46,672 ? 8,232 Ln D, volume dan kecepatan (V-S); V = 46,672D ? 8,232 D LnD, volume dan kepadatan (V-D); V = 289,996 S. e?0,1215 S. Pada segmen jalan normal model yang sesuai dengan kondisi dilapangan adalah model Underwood dengan persamaan kecepatan dan kepadatan (S-D); S = 34,955 e-0,016D, volume dan kepadatan (V-D); V = 34,95D.e-0,0155D, volume dan kecepatan (V-S); V = 228,946S -64,418S Ln S dan pada segmen adanya perlakuan lalu lintas model yang sesuai adalah model Greenberg dengan persamaan kecepatan dan kepadatan (S-D); S = 67,2467-13,202 Ln D, volume dan kepadatan (V-D); V = 53,600D-9,798D Ln D, volume dan kecepatan (V-S); V =162,96S e-0,0757S. Volume puncak terjadi pada hari Senin, dimana volume puncak pagi diperoleh 2778,60 Skr/jam terjadi pada jam 07.00-08.00 WITA, pada siang hari terjadi pada jam 14.00-15.00 WITA dengan volume 2481,35 Skr/jam dan volume puncak sore terjadi pada jam 16.00-17.00 WITA dengan nilai 2871.90 Skr/jam dan kepadatan maksimum DM = 121,12 Skr/Km. Kinerja jalan segmen jalan menyempit mencapai LOS E sedangkan Segmen jalan normal dan adanya perlakuan lalu lintas mencapai LOS D. Kata Kunci : Volume, Kecepatan, Kepadatan Lalu lintas, Kapasitas, PKJI 2014, Model Grenshields, Greenberg, Underwood, Bell.ABSTRACTZ. A. Sugianto Road is one of the connecting lanes for the movement of Kendari City vehicles, this road supports local traffic flow and long-distance traffic flow so that the level of activity along this road section is quite high. In addition, the narrowing of the Sungai Wanggu I bridge, where when entering the Sungai Wanggu I bridge there is a difference in the type of road from 4/2 T to 2/2 TT, resulting in reduced vehicle Kecepatan. On this road section, temporary traffic management has been carried out at the point before entering the Sungai Wanggu I bridge in the form of installing traffic cones aimed at regulating traffic flow patterns and reducing the potential for congestion or long queues, other than that as a lane separator for two-wheeled vehicles and four-wheeled vehicle before entering the bridge. However, with this traffic management effort, it has not been optimal in overcoming congestion on this road section, especially when crossing the triping bridge, causing unstable traffic flow at certain hours such as in the morning and evening. Therefore, before making a comprehensive, integrated, and planned traffic management effort, it is first necessary to know the behavior of traffic flow characteristics such as Volume, Kecepatan, and Kepadatan and the geometric conditions of the road section.This study aims to analyze the relationship between volume, Kecepatan and traffic Kepadatan on bottlenecks on the Z. A Sugianto road section, as well as to determine the performance of road segments based on segment divisions ie Segments of traffic treatment, Normal segments and narrow segments, Research this was carried out in Section ZA Sugianto, Kambu District. Primary data collection was carried out for 7 days starting at 07.00-18.00 WITA with 15 minutes observation interval, the data was taken directly on each segment. Data analysis based on the 2014 Indonesian Road Capacity Guidelines (PKJI) using Microsoft Excel software. The analysis of the relationship of traffic characteristics on the narrowing of the road in Z. A. Sugianto using 4 mathematical approach models, namely the Greenshield model, Greenberg model, Underwood model and Bell model.Based on the analysis of all the segments reviewed, it is known that the relationship model that is suitable for the conditions in the narrowed segment is the Greenberg model with the equation of the relationship between Speed and density (S-D); S = 46,672-8,232 Ln D, Volume and Speed (V-S); V = 46,672D-8,232 D LnD, Volume and Density (V-D); V = 289,996 S. e- 0,1215 S. In the normal road segment, the model that suits the field conditions is the Underwood model with the equation of Speed and density (S-D); S = 34,955 e-0,016D, Volume and Density (V-D); V = 34,95D.e-0,0155D, Volume and Speed (V-S) V = 228,946S -64,418S Ln S and in the segment there is a traffic model treatment accordingly is the Greenberg model with the equation of Speed and density (S-D); S = 67,2467-13,202 Ln D, Volume and Density (V-D); V = 53,600D-9,798D Ln D, Volume and Speed (V-S); V = 162.96S e-0.0757S. Peak volume occurs on Monday, where morning peak volume is obtained 2778.60 Skr/ hour occurs at 07.00-08.00 WITA, during the day it occurs at 14.00-15.00 WITA with volume 2481.35 Skr / hour and peak evening volume occurs at at 16.00-17.00 WITA with a value of 2871.90 Skr / hour and maximum density DM = 121.12 Skr / Km. The performance of the narrowed road segment reaches LOS E while the normal road segment and the traffic treatment reaches LOS D. Keywords : Volume, Kecepatan, Traffic Kepadatan, Capacity, PKJI 2014, Grenshields Model, Greenberg, Underwood, Bell.