cover
Contact Name
Mahdika Putra Nanda
Contact Email
dikananda.ft@unwir.ac.id
Phone
+628995210308
Journal Mail Official
jri@unwir.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir. H Juanda KM. 03, Karanganyar, Kec. Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45213. Telp/Fax. (0234) 275907
Location
Kab. indramayu,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Published by Universitas Wiralodra
ISSN : 2460335     EISSN : 26866587     DOI : https://doi.org/10.31943/jri.v8i1
Core Subject : Engineering,
Structural Engineering, Geotechnical Engineering, Hydraulic and Water Resources Engineering, Environmental Engineering, Infrastructure Maintenance and Rehabilitation Transportation Engineering, and Construction Management & Construction work health and safety
Articles 110 Documents
Pola Simulasi Desain Oprit Jembatan Dengan Metode Elemen Hingga Menggunakan Software Plaxis 2D Chafifurrahman Al Islami
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v5i2.191

Abstract

Timbunan jalan pendekat (oprit) merupakan segmen yang menghubungkan konstruksi perkerasan dengan abutment jembatan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi yang direncanakan sedemikian rupa sehingga mendukung terhadap kekuatan dan kestabilan abutment. Pada beberapa kasus khususnya didaerah Pekanbaru, Riau terdapat keadaan dimana terjadi kerusakan pada bagian oprit jembatan, diantaranya yaitu penurunan elevasi oprit yang menyebabkan patahnya pelat injak pada oprit jembatan dan mengakibatkan kendaraan mobil pada saat melaju terasa ketidaknyamanan dalam berkendara dikarenakan penurunan diarea oprit yang berlebih dan mengakibatkan rusaknya kendaraan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui analisa tegangan, penurunan dan faktor keamanan pada oprit jembatan dengan menggunakan Software Plaxis 2D. berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai hasil dari analisa menggunakan Software Plaxis 2D pada pelaksanaan A,B,C dan D, untuk tahapan yang lebih baik yaitu simulasi desain A pelat injak diatas tanah timbunan tanah merah (diarea pelat injak dengan pasir granular), karena dari segi waktu untuk pelaksanaannya lebih cepat dibandingkan dengan pelaksanaan simulasi desain B dan D
Analisis Kinerja Simpang Tak Bersinyal (Studi Kasus: Simpang Tiga Trisula Jalan Jendral Sudirman- Jalan D.I Panjaitan Kabupaten Indramayu) Ikawati Ikawati; Janti Januarti
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 5 No. 1 (2019): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v5i1.192

Abstract

Volume arus lalulintas di Kabupaten Indramayu setiap tahunnya mengalami peningkatan dikarenakan jumlah kependudukan mengalami pertambahan sehingga meningkatkan jumlah kepemilikan kendaraan. Titik konflik pada simpang Tiga Trisula merupakan dampak dari pertumbuhan lalulintas yang tinggi dengan memperhatikan geometrik jalan, volume arus lalulintas, lingkungan simpang yang merupakan daerah komersil. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu melakukan survei di lapangan dengan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) Tahun 1997. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa simpang Tiga Trisula memiliki nilai arus lalulintas terbesar yaitu sebesar 5293,6 smp/jam, nilai ini jauh dari nilai kapasitas dasar yang di sarankan oleh MKJI tahun 1997 hanya 2700 smp/jam, adapun nilai derajat kejenuhan (DS) yaitu 6,65. Nilai ini jauh dari nilai yang disarankan MKJI Tahun 1997sebesar kurang dari 0,75. Karena nilai kapasitas dalam pengamatan selama 7 hari rata-rata selalu melebihi dari kapasitas dasar maka untuk menanggulanginya simpang Tiga Trisula perlu adanya perancangan ulang untuk menghindari adanya titik konflik dan kemacetan pada simpang tersebut
Evaluasi Keandalan Bangunan Gedung Dengan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) Wachid Hasyim; Sekar Pamuji; Arisanto Arisanto
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 5 No. 1 (2019): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v5i1.193

Abstract

Bangunan Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Wiralodra Indramayu berdiri tahun 2007 terdiri dari dua lantai dan memiliki beberapa fungsi ruang. Bangunan ini perlu diperiksa keandalannya, mengingat terjadi beberapa kerusakan seiring dengan bertambahnya umur layan gedung. Tujuan dari penelitian ini yaitu Menganalisis kondisi eksisting struktur kolom pada Bangunan Gedung dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dari hasil penelitian diperoleh bobot prioritas pertama adalah dari aspek struktural yaitu 0.457, kemudian untuk urutan yang kedua adalah aspek arsitektural dengan bobot 0.226, selanjutnya dari aspek utilitas yaitu 0.180, dan aspek aksesibilitas sebesar 0.097. total nilai kerusakan yang terjadi pada kondisi eksisting bangunan gedung yaitu sebesar 9.921%. Dari perhitungan analisis komponen struktur kolom dengan menggunakan diagram interaksi yang dihasilkan oleh output dari program Etabs dan PCA Col yaitu beberapa kolom eksisting tidak mampu menahan beban kombinasi yang diterima, seperti kolom dengan dimensi 40/40 cm, dan untuk kolom bulat dengan diameter 40 cm. Sedangkan untuk kolom bulat dengan dimensi 30 cm masih berada didalam diagram interaksi yang berarti bahwa kondisi dari kolom bulat tersebut masih mampu memikul semua beban kombinasi yang diterima.
Evaluasi Kinerja Terminal Ditinjau Dari Kapasitas Parkir Dan Kepuasan Awak Angkutan Terminal Darmoko Darmoko; Heru Purwanto; Sarifudin Sarifudin
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 5 No. 1 (2019): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v5i1.194

Abstract

Terminal bus antar kota mempunyai peranan yang sangat penting sebagai bagian dari sistem perhubungan antar kota di Indramayu. Terminal Indramayu merupakan terminal dari salah satu prasarana tranportasi dimana terminal bus yang berfungsi untuk melayani pengguna jasa angkutan untuk melakukan perpindahan antar moda ke arah tujuannya. Terminal Indramayu difungsikan sebagai transit rute dan tempat pemberhentian terakhir angkutan bus dan angkutan kota khusus di wilayah Kabupaten Indramayu. Kondisi lalu lintas dan kapasitas parkir angkutan bus atau angkutan kota yang ada di Terminal Indramayu saat ini masih kurang berfungsi optimal di karenakan daya tampung parkir di terminal yang masih kurang ditambah pada jam-jam tertentu banyak angkutan mini bus dan angkutan kota yang tidak masuk terminal dan hanya berputar di depan terminal. Hal ini yang sering mengakibatkan kemacetan di depan terminal sehingga terminal tidak berfungsi secara optimal. Perlu di ketahui apakah kapasitas parkir di terminal Indramayu masih layak atau tidak untuk menampung seluruh angkutan yang beroperasi. Metode yag digunakan dalahm hal ini yaitu wawancara, survey dan mengevaluasi. Hasil dari penelitian ini yaitu kapasitas parkir sudah tidak mampu melayani kendaraan umum yang harus dilayani oleh terminal dan para pengguna tidak puas akan layanan kinerja terminal bus indramayu
Evaluasi Pengaruh Timbunan Material Ringan Mortar Busa Terhadap Penurunan Bahu Jalan (Ruas Jalan Padalarang, KM.15+725) Intan Permatasari; Abdul Fatah; Ignatius Sudarsono
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v9i1.198

Abstract

Jalan yang baik berawal dari tanah dasar yang kuat/stabil. Perkerasan yang terletak pada tanah dasar (timbunan) lunak atau ekspansif, sering mengalami deformasi yang berlebih baik oleh beban kendaraan berat maupun oleh penurunan konsolidasi akibat berat timbunan itu sendiri. Teknologi bahan yang dapat diterapkan pada pekerjaan struktur bahu jalan salah satunya menggunakan material ringan mortar busa. Penggunaan material timbunan ringan ini dapat memperkecil beban yang bekerja sehingga berpengaruh terhadap stabilitas tanah dasar suatu struktur. Lokasi yang menjadi sample penelitian ialah penanganan penurunan pada bahu jalan (ruas jalan Padalarang). Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu data tanah dan data laboratorium. Data primer berupa dokumentasi pekerjaan di lapangan dan dokumentasi alat dan bahan. Dari hasil analisa dan perhitungan stabilitas timbunan mortar busa, memenuhi kriteria faktor keamanan minimum yang disyaratkan SNI, yaitu >1,5 untuk jalan kelas I.  
Analisis Kelekatan Aspal Polimer (Elastomer dan Plastomer) Terhadap Agregat Agiel Mochamad
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v9i1.201

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kelekatan Aspal Pen 60/70 dan Aspal Modifikasi Polimer (Elastomer dan Plastomer) terhadap agregat, dalam penelitian ini bahan agregat menggunakan batu silika. Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode vialit tes, untuk mengetahui kelekatan pada aspal terhadap agregat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelekatan aspal penetrasi 60/70 cukup baik dalam mengikat agregat. Kelekatan aspal polimer elastomer 1%, 3%, dan 5% baik dalam mengikat agregat. Kelekatan aspal polimer plastomer 1% baik dalam mengikat agregat dan aspal polimer plastomer 3% dan 5% kurang baik dalam mengikat agregat.
Evaluasi Simpang Bersinyal : (Studi Kasus: Simpang Tiga Tugu Api Karang Ampel) Wieke Husnul Khotimah; Sarwanta Sarwanta; Sunaryo Sunaryo
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v9i1.212

Abstract

Simpang Tiga Tugu Api Karangampel merupakan salah satu persimpangan yang ada di kawasan kota Indramayu yang memiliki volume lalu lintas cukup tinggi. Permasalahan pada daerah persimpangan jalan berupa lamanya tundaan yang menyebabkan terjadinya antrian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pada kondisi eksisting dan 5 tahun ke depan dan melakukan penanganan pada simpang jika terjadi masalah. Hasil analisis kinerja Simpang ini berdasarkan MKJI 1997, dan didapatkan arus kendaraan terjadi di pendekat Utara sebesar 610 smp/jam, kapasitas terbesar pada pendekat Utara yaitu 1012 smp/jam,. Derajat kejenuhan diperoleh 0,60, untuk tundaan simpang sebesar 31,64 smp/det, panjang antrian pendekat utara 60,38 m, selatan 50,72 m, pendekat barat 49,85 m. Untuk kondisi simpang 5 tahun tahun kedepan didapatkan nilai derajat kejenuhan yaitu 0,91 smp/jam, panjang antrian sebesar 98,11 meter, tundaan simpang terbesar 51,60 dt/smp. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pelayanan simpang buruk dan perlu pengkajian ulang terhadap tingkat pelayanan simpang. Sehingga perlu dilakukan alternatif penanganan untuk memperbaiki kinerja simpang. Usulan langkah penanganan yang dapat dilakukan yaitu dengan Perubahan waktu siklus sinyal memperoleh derajat kejenuhan 0,84, Tundaan Lalu Lintas 42,63 det/smp, Panjang antrian yaitu sebesar 67,92 m.
Pengaruh Kadar Air Terhadap Pengembangan Tanah Ekspansif Tiorivaldi; Adang Irawan
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v9i1.217

Abstract

Expansive soil is one type of problematic soil, very sensitive to changes in moisture content. This soil has the characteristics of large shrinkage expansion due to changes in pore volume which can cause lifting forces on existing construction can cause damage to the construction. This research aims to determine the effect of water content on expansive soil in increasing the percentage of swelling soil. The research was conducted experimentally with materials used in this test is expansive soil taken from Sambungmacan, Sragen, Central Java. The main test equipment used in this test is a steel cylindrical mould. Cylindrical mould is filled with expansive soil then compacted a depth of 12 cm. Then the expansive soil is gradually moistened with water until it reaches maximum moisture content to determine its effect on the swelling value. The results of this study show that the increasing water content, then swellin percentage increases in expansive soils until the soil no longer expands at a certain water content.
Eksperimental Substitusi Serbuk Kaca Pada Binder Untuk Meningkatkan Kuat Tekan Beton Self-Compacting Concrete (SCC) Pada Umur 1 Hari Adji Putra Abriantoro; Sri Endah Susilowati
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v9i1.218

Abstract

Beton SCC adalah jenis beton inovatif yang dapat memadat secara mandiri. SCC memiliki manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi yang lebih baik dibandingkan beton konvensional. Penggunaan limbah kaca sebagai pengganti semen dalam SCC telah menunjukkan aktivitas pozzolanik dan meningkatkan sifat beton. Beberapa penelitian menguji penggantian sebagian semen dengan serbuk kaca, tetapi penelitian ini bertujuan untuk menentukan persentase optimal berdasarkan hasil eksperimen.Penelitian ini menggunakan 12 sampel dengan tiga sampel untuk setiap variasi. Serbuk kaca dengan variasi 0%, 5%, 10%, dan 15% digunakan. Variabel yang dikendalikan adalah penggunaan serbuk kaca sebagai subtitusi binder, sedangkan variabel yang diukur adalah kuat tekan beton pada usia 1 hari dan flowability. Dalam penelitian ini, variasi penggantian serbuk kaca sebesar 0%, 5%, 10%, dan 15% dari berat binder digunakan. Hasilnya menunjukkan bahwa penggantian 10% menghasilkan kuat tekan beton SCC yang lebih tinggi pada umur 1 hari. Namun, penggantian 15% mengakibatkan penurunan kuat tekan. Evaluasi lebih lanjut diperlukan untuk memahami kinerja jangka panjang beton SCC dengan penggantian serbuk kaca. Penggunaan serbuk kaca sebagai substitusi juga meningkatkan flowability beton SCC secara proporsional dengan persentase penggantian. Meskipun demikian, aspek lain seperti sifat mekanik dan keberlanjutan juga harus dipertimbangkan.  
Memaksimalkan Potensi Air Melalui Optimalisasi Pola Tanam Dan Perawatan Infrastruktur Untuk Pertanian Yang Berkelanjutan Tohidin Tohidin; Mahdika Putra Nanda; Hamdani Abdulgani
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v9i1.224

Abstract

Ketersediaan air adalah salah satu elemen kunci dalam pertumbuhan tanaman dan memiliki peran penting dalam meningkatkan produksi pangan dalam pertanian, terutama dalam konteks irigasi. Menentukan kebutuhan air yang tepat untuk tanaman sangat penting. Oleh karena itu, penggunaan air irigasi harus dilakukan dengan cara yang efektif dan efisien. Beberapa faktor yang memengaruhi ketersediaan air mencakup metode penyiraman, jumlah curah hujan, waktu penanaman, persiapan tanah, pola tanam, serta pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur saluran dan bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menentukan kebutuhan air irigasi yang paling optimal dalam berbagai pola tanam. Dalam penelitian ini, kami mengusulkan tiga model pola tanam: pola tanam I (padi-padi-padi), pola tanam II (padi-jagung-kedelai), dan pola tanam III (padi-kedelai-jagung) dengan luas lahan yang berbeda. Variabel-variabel dalam penelitian ini mencakup kebutuhan air irigasi (X) sebagai variabel independen, sementara ketersediaan air (Y) menjadi variabel terikat. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan air irigasi (KAI) yang paling optimal tercapai dalam pola tanam II (padi-jagung-kedelai) dengan total KAI sebesar 3.547,934 liter per hektar. Ketersediaan air yang optimal juga terjadi pada pola tanam II (padi-jagung-kedelai), dengan sisa ketersediaan air sebanyak 22.610,527 liter per hektar, meskipun terdapat defisit air pada bulan September. Dalam konteks ini, perawatan dan pemeliharaan infrastruktur saluran air dan bangunan juga menjadi faktor penting untuk memastikan ketersediaan air yang memadai sepanjang tahun

Page 11 of 11 | Total Record : 110