cover
Contact Name
Mahdika Putra Nanda
Contact Email
dikananda.ft@unwir.ac.id
Phone
+628995210308
Journal Mail Official
jri@unwir.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir. H Juanda KM. 03, Karanganyar, Kec. Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45213. Telp/Fax. (0234) 275907
Location
Kab. indramayu,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Published by Universitas Wiralodra
ISSN : 2460335     EISSN : 26866587     DOI : https://doi.org/10.31943/jri.v8i1
Core Subject : Engineering,
Structural Engineering, Geotechnical Engineering, Hydraulic and Water Resources Engineering, Environmental Engineering, Infrastructure Maintenance and Rehabilitation Transportation Engineering, and Construction Management & Construction work health and safety
Articles 110 Documents
ANALISA KAPASITAS DAN DESAIN PERKUATAN KOLOM BULAT STRUKTUR GEDUNG AKIBAT PENAMBAHAN LANTAI GEDUNG Hasyim, Wachid
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol 1 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.008 KB)

Abstract

Perubahan fungsi gedung yang berupa penambahan ruang pada gedung lantai 1 akan mempengaruhi kekuatan struktur dari gedung eksisting. Hasil uji kuat tekan beton dengan uji Hammer menghasilkan beberapa nilai kuat tekan beton rata-rata dengan nilai dibawah standar, yaitu sebesar 16 Mpa di kolom K2. Desain perkuatan dilakukan pada kolom K2 menggunakan CFRP yang diaplikasikan secara menyeluruh dan parsial dengan lebar dan jarak spasi masing-masing sebesar 100 mm dan 400 mm. Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai fl dan f’cc dari CFRP yang dipasang menyeluruh dan parsial masing-masing sebesar 6,336 dan 36,996 Mpa dan 1,584 dan 21,227 Mpa, selain itu nilai rasio CFRP  masing-masing didapatkan sebesar 0,396 dan 0,099.   
ANALISIS KARAKTERISTIK INTENSITAS HUJAN DI WILAYAH LERENG GUNUNG MERAPI Prayuda, Dhian Dharma
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol 1 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.686 KB)

Abstract

          Curah hujan memiliki pola tertentu karakteristik temporal dan spasial yang dipengaruhi oleh variasi topografi dan klimatologi dari suatu daerah. Karakteristik curah hujan yang intensitas , durasi , kedalaman , dan frekuensi . Dalam kasus data terbatas durasi pendek mencatat curah hujan , hubungan intensitas - durasi dapat diturunkan melalui pendekatan empiris menggunakan rumus dari Sherman , Kimijima , Haspers , dan Mononobe.Result analisis dengan menggunakan tercatat curah hujan per jam di lereng Gunung Merapi dengan nilai indikator keakuratan Root Mean Square Error ( RMSE ) , menunjukkan bahwa 10 dari 14 stasiun curah hujan memiliki kecenderungan karakteristik kompatibilitas dengan rumus Sherman.
PENGGUNAAN GULA PASIR SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PEMERLAMBAT PENGERASAN BETON (RETARDER) DITINJAU DARI KUAT TEKAN BETON Suhana, Nono; Asmayanti, Nur
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol 1 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.543 KB)

Abstract

          Dewasa ini pembangunan infrastruktur banyak menggunakan beton, karena selain bahan mudah didapat, beton juga relatjf awet. Dalam pelaksanaan pekerjaan beton sering terjadi kendala pada cuaca, seperti pada musim kemarau yang temperatur udaranya cukup tinggi sehingga menyebabkan proses hidrasi lebih cepat dibandingkan kondisi normal. Untuk mengatasi kendala tersebut, maka para pelaksana pekerjaan beton dan perusahaan beton slap pakai menggunakan bahan tambahan retarder yang berfungsi sebagai pemerlambat pengerasan beton. Salah satu bahan yang dapat memperlambat pengerasan beton adalah sukrosa, dan sukrosa merupakan bahan yang terkandung dalam gula pasir. Selain mudah didapat, gula pasir juga dapat dijadikan alternatif bahan kimia aditif pabrikan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Pada setiap campuran beton ditambahkan kadar gula pasir yang bervariasi mulai dari 0,05%, 0,075%, 0,1% dan 1% dari berat semen. Berdasarkan hasil penelitlan, didapatkan hasil bahwa beton dengan tambahan kadar gula pasir 0,05% - 1% membutuhkan waktu ikat lebih lama dibandingkan dengan beton normal. Selain itu dan segi nilai kuat tekannya, beton dengan tambahan kadar gula pasir 0,05% - 0,1% menunjukkan nilai kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kuat tekan beton normal, sedangkan pada beton dengan tambahan kadar gula pasir 1% terbukti tidak mencapai kuat tekan standar.
EFEKTIFITAS MODEL SISTEM RESAPAN HORIZONTAL DENGAN PARIT INFILTRASI DALAM MENGURANGI LIMPASAN PERMUKAAN Abdulgani, Hamdani
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol 1 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.164 KB)

Abstract

          Dengan pembangunan fisik berupa perumahan dan infrastruktur lainnya akan menyebabkan berkurangnya area resapan air sebagai akibat perubahan tata guna lahan yang sebelumnya sebagai lahan terbuka sebagai area resapan air berubah menjadi areal kedap air sehingga berakibat pada meningkatnya aliran permukaan dan menurunkan air untuk meresap ke dalam tanah yang selanjutnya berakibat pada peningkatan debit banjir pada musim hujan dan ancaman kekeringan pada musim kemarau. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan pemasukan (recharge) air tanah.Salah satu teknik yang dapat diterapkan adalah berupa parit infiltrasi air hujan.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keefektifan model sistem resapan horizontal dengan parit infiltrasi isi material dalam mengurangi limpasan permukaan pada tipikal rumah Type 54/120 yang berlokasi di Jalan Tentara Pelajar – Desa Kebulen, Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu. Berdasarkan pengujian tanah didapatkan jenis tanah di lokasi tersebut pada kedalaman 0 – 7 meter berupa lempung, abu – abu, plastisitas sedang dengan koefisien permaebilitas  2,51 x 10-9 m/det.  Setelah dilakukan analisis didapatkan debit rencanayang masuk saluran drainase tanpa parit infiltrasi sebesar 0,282 m3/det. Untuk Penghitungan debit air hujan yang masuk parit infiltrasi berasal dari atap rumah dan menghasilkan debit sebesar 0,0136 m3/det. Adapun dimensi parit infiltrasi yang dihasilkan berukuran panjang 2,2 meter, lebar 0,5 meter dengan kedalaman 0,8 meter. Kedalaman parit resapan 0,8 meter dikarenakan muka air tanah di lokasi perumahan tersebut antara 1-2 meter. Dengan adanya parit infiltrasi berisi material tersebut dapat mengurangi debit air hujan sebesar sebesar 0,131 m3/det sehingga efisiensi pengurangan debit sebesar 46,45%.
PENGARUH NILON MONOFILAMENT PADA CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR Suhana, Nono; Sugriana, Aga
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1464.397 KB)

Abstract

Beton mempunyai beberapa kelebihan antara lain kuat tekan tinggi, mudah dibentuk sesuai bentuk acuan dan relatif murah sedangkan salah satu kelemahan beton adalah rendahnya kuat lentur beton itu sendiri. Para peneliti sebelumya telah mencoba berbagai macam bahan tambahan dicampur kedalam adukan bcton, salah satunya adalah penambahan serat (fiber), keberadaan serat dalam beton dapat memperbaiki sifat struktural beton khususnya kuat lentur beton. Jenis serat yang dapat digunakan adalah serat baja, serat polypropylene, serat kaca, serat karbon dan serat alami. Serat yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilon monofilament berdiameter 1,0 mm. untuk mempermudah pengerjaan dan supaya tidak terjadi gumpalan pada saat pencampuran nilon monofilament dipotong sepanjang + 4 cm. Komposisi campuran nilon monofilament adalah 0,3%, 0,4%, dan 0,5% terhadap berat semen dibandingkan dengan beton normal. Benda uji yang dipakai berbentuk silinder 15 cm x 30 cm sebanyak 24 buah dibuat untuk uji kuat tekan sedangkan balok berukuran 15 cm x 15 cm x 60 cm sebanyak 24 buah dibuat untuk uji kuat lentur. Pengujian dilakukan pada 2 umur uji sebagai perbandingan yaitu umur 7 hari dan 28 hari. Hasil pengujian menunjukkan kuat tekan optimum adalah pada campuran nilon monofilament 0,2% menghasilkan kuat tekan 304,2kg/cm2. Hal ini terjadi peningkatan sebesar 6,99 % terhadap beton normal 284,4 kg/cm2 dm kuat lentur balok maksimum adalah 94,33 kg/cm2 pada campuran nilon monofilament 0,5%. .Dalam hal ini kuat lentur mengalami kenaikan sebesar 27,77 % terhadap beton normal 66 kg/cm2, tetapi kuat tekannya 257,1 kg/cm2 menurun sebesar 9,6%.
ANALISIS KINERJA PERSIMPANGAN BERSINYAL LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN SIMPANG DAGO KOTA BANDUNG Sarwanta
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.11 KB)

Abstract

Simpang Jalan Dago merupakan salah satu persimpangan yang ada di kawasan kota Bandungbagian utara yang memiliki volume lalu lintas tinggi. Permasalahan pada daerah persimpangan jalan  berupa lamanya tundaan yang menyebabkan terjadinya antrian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja simpang eksisting dan menganalisis alternatif pemecahan masalah yang tepat.Berdasarkan hasil analisis kinerja  persimpangan dago berdasarkan standard Manual Kapasitas Jalan Indonesia tahun 1997 adalah arus lalu lintas untuk keempat lengan/pendekan masih di bawah kapasitas artinya kinerja persimpangan masih dapat melayani arus lalu lintas yang melewati simpangan tersebut, derajad kejenuhan terbesar terjadi pada lengan B (jl siliwangi) yaitu sebesar 50%, sedangkan derajad kejenuhan terkecil terjadi pada lengan T (Jl. Dipati Ukur) yaitu sebesar 37%, Panjang antrian terbesar terbesar terjadi pada lengan B (jl siliwangi) yaitu sebesar 56,9 m sedangkan panjang antrian terkecil terjadi pada lengan T (Jl. Dipati Ukur) yaitu sebesar  24 m, Tundaan rata-rata tertinggi terjadi pada lengan S (Jl. Dago Bawah) yaitu sebesar 88,7 detik/smp sedangkan yang terkecil adalah lengan T (Jl Dipatiukur) yaitu sebesar 16,9 detik/smp.
KINERJA BALOK BETON PRA TEGANG PARSIAL PRATARIK YANG TELAH DIPERBAIKI AKIBAT PEMBEBANAN SILKLIK Suharwanto; Artiningsih, Titik Penta; Budiono, Bambang
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1579.831 KB)

Abstract

Pembangunan gedung bertingkat dan jembatan pada umumnya mengunakan rangka baja atau beton. Beton yang digunakan khususnya untuk elemen struktur balok pada umunya menggunakan system prategang. Sistem ini memungkinkan balok beton yang digunakan mempunyai bentang panjang. Namun apabila elemen struktur balok tersebut mengalami kerusakan tidak dapat di lakukan penggantian secara sebagian atau parsial, sehingga perlu ada cara lain untuk perbaikannya, yaitu dengan cara prepack dan grouting. Bahan yang digunakan untuk perbaikannya adalah beton polimer. Perbaikan ini dimaksudkan untuk memulihkan kembali kinerja dan memperpanjang umur rencana. Perbaikan secara nyata di lapangan sulit untuk langsung diketahui kinerjanya dalam waktu yang singkat, sehingga dibuat pemodelan benda uji yang dibuat dengan skala laboratorium, tetapi dapat menstimulasikan keadaan di lapangan. Pembebanan dilaboratorium dilakukan terhadap model benda uji tersebut pada keadaan awal/original dan setelah dilakukan perbaikan dengan beban siklik kembali yang sama agar elemen struktur balok tersebut dapat mensimulasikan beban dinamis dari gempa atau kendaraan yang bergerak, sehingga pemodelan dan pengaturan pengujian mendekati kondisi lapangan atau kenyataan yang ada seperti kondisi sebelum dan sesudah diperbaiki. Jumlah beban siklik yang diberikan adalah 6 siklus dengan maksud agar model benda uji dapat dibebani hingga daktilitas tingkat 3, sehingga kinerja balok prategang tersebut dapat diketahui dengan cepat. Hasil pengujian yang diperoleh adalah bahwa semua jenis balok beton prategang yang telah diperbaiki (balok retrofit) mengalami defleksi yang lebih besar dari balok beton prategang original, karena pengurangan daya prategang awal pada kabel prategang, serta baja tulangan dan kabel prategang sudah mengalami sedikit leleh. Kekuatan daya layan balok prategang masih relatif sama pada setiap siklusnya, namun sedikit penurunan daya layan beban siklus terakhir yaitu rata – rata adalah 10 % untuk penurunan kapasitas beban, 17% untuk kekuatan dan 7% untuk kekakuan. Pola retak yang terjadi benda uji (yang awal dan setelah diperbaiki) relatif sama yaitu retak lentur, sehingga kinerja beton yang telah diperbaiki masih dalam kondisi baik dan hamper sama dengan benda uji awalnya.
PEMANFAATAN LIMBAH PROSES PEMBUATAN BAJA SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT ALAM Suharwanto; D, Enri
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.153 KB)

Abstract

Beton adalah material komposit antara agregat (kasar dan halus) dan semen serta air sebagai bahan pengikatnya yang diambil dari alam, sehingga peningkatan kebutuhan agregat alam akan mengganggu lingkungan. Di lain pihak buangan limbah (padat dan cair) dari kegiatan industri seperti di PT. Krakatau Steel yang memproduksi debu EAF yang di peroleh dari sisa pembuatan pelat (Slab) baja dan billet yang ditangkap di deducting plant, lumpur (Slurry) berupa CRM yang diperoleh dari pendinginan pelat (Cold Rolling Mill) dan DR Plant yang diperoleh dari pembuatan besi Spons dari bahan baku pellet, dan dan batu gangue yang diperoleh dari sisa pembakaran besi Spons dan ini juga akan mengganggu lingkungan atau berdampak buruk bagi lingkungan sekitarnya dan membutuhkan lahan pembuangan, sehingga limbah tersebut harus diolah menjadi bahan lain atau sebagai bahan pengganti sebagian semen dan agregat alam (halus dan kasar). Pemanfaatan bahan limbah dapat mengurangi limbah buangan dan mengurangi eksploitasi agregat alam, pencemaran lingkungan dan lahan tempat pembuangan limbah. Penelitian di awali dengan mengetahui karakteristik untuk masing-masing limbah tersebut dan prosentase kandungannya di dalam beton. Hasil penelitian masing-masing limbah tersebut ternyata mendekati karakteristik bahan-bahan pembentuk beton. Dengan demikian, limbah tersebut dapat di jadikan sebagai bahan pengganti sebagaian material pembentuk beton, namun mutu yang dicapai lebih kecil dari beton dengan agregat alam. Pada pengetesan lain yang berupa pelat dan balok beton ini juga mempunyai kinerja yang baik untuk dijadikan material non-structural (seperti gorong-gorong dan kansteen) dan structural (seperti pelat dan balok).   Kata kunci : agregat, batu gangue, material pembentuk beton, debu EAF, Slurry CRM dan  DR Plant.
ANALISA DEFORMASI PONDASI TIANG BOR DENGAN MODEL ELEMEN HINGGA PADA TANAH STIFF CLAY Komarudin
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol 1 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.812 KB)

Abstract

          Analisa daya dukung pondasi tiang ditentukan berdasarkan tahanan ujung dan tahanan seimut, perhitungan ini ditentukan berdasarkan tiang tunggal, jika tiang dihitung lebih dari tiang tunggal (pile group) apakah penambahan jarak antara tiang dan tebal rakit akan mempengaruhi deformasi pada pondasi tiang bor. Berdasarkan hasil analisa, semakin besar jarak tiang maka semakin kecil deformasi yang terjadi sedangkan jika semakin tebal rakit maka semakin besar deformasi yang terjadi, deformasi yang terjadi pada study ini adalah 0.95% hingga 2.13%.
INVESTIGASI KERUSAKAN DAN ANALISA KEANDALAN STRUKTUR ATAS GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS WIRALODRA Hasyim, Wachid
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol 1 No 3 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.708 KB)

Abstract

Bangunan gedung Perpustakaan Universitas Wiralodra yang telah digunakan selama 8 tahun sejak tahun 2006, mengalami beberapa kerusakan di beberapa bagian. Kerusakan yang terjadi didominasi oleh kerusakan arsitektural pada beberapa bagian gedung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume kerusakan yang terjadi dan nilai indek reliabilitas komponen struktur pada kondisi eksisting. Tahapan penelitian dilakukan dengan pengukuran volume kerusakan dan kekuatan komponen struktur pada kondisi eksisting. Pengukuran kuat material komponen struktur dan penurunan yang terjadi pada pondasi gedung dianalisis untuk mengetahui nilai tahanan dan efek beban struktur. Nilai tahananan komponen struktur didapatkan dari kapasitas dengan nilai statistik dari faktor kuat material, faktor fabrikasi, dan faktor profesional. Nilai beban didapatkan dari besaran efek beban dan nilai parameter statistik dari masing-masing beban yang bekerja. Indek reliabilitas dihitung secara analitis (FOSM) dengan menghitung fungsi kinerja antara tahanan dan beban pada kondisi batas ultimit, sedangkan indek reliabilitas dengan simulasi Monte Carlo dihitung berdasarkan nilai rata-rata dan simpangan baku dari kurva hubungan antara tahanan dan beban dalam kondisi kuat batas yang menggunakan sejumlah sampel percobaan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa volume kerusakan non sruktural terbesar terjadi pada pintu geser utama dengan kerusakan sebesar 66.67% sedangkan kerusakan struktural terbesar terjadi pada kolom K2 sebesar 25% berupa kerusakan pengelupasan spesi. Indek reliabilitas terkecil pada kondisi aksial dan lentur  serta kondisi geser terjadi pada kolom K3 dengan nilai sebesar 0,41 dan 2,95, sedangkan pada balok didapatkan nilai kurang dari 0.

Page 1 of 11 | Total Record : 110