cover
Contact Name
Efrin Firmansyah
Contact Email
efrinfirmansyah@unper.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
efrinfirmansyah@unper.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences
ISSN : 26859505     EISSN : 26859491     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences provides a forum for researchers on related science to publish the articles. This is a scientific journal published twice a year (June and December) by LPPM of Perjuangan University of Tasikmalaya. Covered issues in agronomy and horticulture, plant biotechnology, plant microbiology, plant breeding, soil science, plant protection and soilless cultivation / hydroponic system.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 (2020): December" : 6 Documents clear
Identifikasi Keragaman Karakter Morfologi Tanaman Pisang (Musa spp.) Wilayah Daratan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Rayhan Amadius Weihan; Zulkarnain Zulkarnain; Lizawati Lizawati
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 2 No. 2 (2020): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v2i2.559

Abstract

Pisang (Musa sp.) adalah salah satu jenis komoditi yang memiliki prospek yang baik, hal ini karena pisang merupakan komoditi yang digemari sebagian besar penduduk dunia. Karakteristik sifat morfologi merupakan cara determinasi yang paling akurat untuk melihat sifat agronomi suatu dan klasifikasi taksonomi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas atau sempitnya keragaman karakter morfologi tanaman pisang yang ada di wilayah daratan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, mengetahui korelasi antara ketinggian tempat di suatu kecamatan dengan keragaman karakter morfologi pisang di wilayah daratan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan sebagai penunjang bahan peneliti yang akan meneliti tanaman pisang lebih lanjut. Penelitian ini dilakukan di 6 kecamatan yaitu Kecamatan Berbak, Rantau Rasau, Muaro Sabak Barat, Dendang, Geragai, dan Mendahara Ulu dengan menggunakan 25 karakter morfologi pisang yang telah ditentukan berdasaarkan International Union for The Protection of New Varieties of Plants (UPOV) dan data yang diperoleh dianalisis menggunakan cluster analysis, analisis Score Plot dan analisis korelasi menggunakan perangkat lunak minitab versi 18.0. Hasil Penelitian tanaman pisang yang telah diteliti terdapat keragaman genetik yang luas pada populasi pisang di wilayah daratan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan 2 kelompok cluster pada fase vegetatif dan 4 kelompok cluster pada fase generatif, tidak terdapat korelasi antara ketinggian tempat dengan sebaran karakter di Kabupaten Tanjung Jabung Timur wilayah daratan serta dari 25 karakter morfologi yang diamati, ada 4 karakter kuantitatif dan 21 karakter kualitatif yang memiliki keragaman berkisar dari sangat sempit hingga sangat luas.
Respons Pertumbuhan Aksesi Lada (Piper nigrum L.) Hasil Iradiasi Sinar Gamma terhadap Zat Pengatur Tumbuh Rootone F dan Air Kelapa Rita Amelia; Nur Laela Wahyuni Meilawati; Siti Nurhidayah
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 2 No. 2 (2020): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v2i2.562

Abstract

Lada merupakan komoditas ekspor yang menguntungkan dan kaya manfaat. Hal ini menyebabkan permintaan benih lada yang berasal dari setek batang meningkat. Untuk memenuhi permintaan benih lada dibutuhkan peningkatan keberhasilan hidup setek batang. Salah satu caranya yaitu penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT). Beberapa ZPT akan diujikan pada lima aksesi lada hasil iradiasi sinar gamma. Aksesi ini membutuhkan waktu sekitar tiga minggu untuk menumbuhkan akar atau tunas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan aksesi lada hasil iradiasi sinar gamma terhadap zat pengatur tumbuh Rootone F dan air kelapa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Juni 2020 di Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), Bogor. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dua faktor. Faktor pertama adalah jenis aksesi yang terdiri dari lima jenis yaitu MP1, MP2, MP3, MP4 dan varietas Ciinten. Faktor kedua adalah ZPT yang terdiri dari tujuh taraf yaitu Rootone F 0.5 g, Rootone F 1 g, Rootone F 1.5 g, air kelapa 25%, air kelapa 50%, air kelapa 75% dan tanpa ZPT (kontrol). Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons aksesi MP3 dan MP4 memiliki jumlah tunas, tinggi tunas, jumlah daun, panjang daun, dan lebar daun lebih baik daripada varietas Ciinten. Respons perlakuan ZPT Rootone F 0.5 g memiliki daun lebih lebar dan jumlah daun lebih banyak dibandingkan dengan air kelapa 75%, namun tidak berbeda nyata dengan kontrol pada umur 7 MST. Terdapat interaksi ZPT dan aksesi yang diuji dimana seluruh kombinasi memiliki persentase hidup >75% kecuali perlakuan Rootone F 1.5 g aksesi MP1 memiliki persentase hidup nyata lebih rendah.
Pengaruh ZPT dan Media Tanam terhadap Pertumbuhan Setek Daun Violces (Saintpaulia ionantha) Cinthiya Muizz Abita Sari; Arrin Rosmala; Syariful Mubarok
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 2 No. 2 (2020): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v2i2.564

Abstract

Violces (Saintpaulia ionantha) merupakan tanaman hias indoor yang cukup diminati karena memiliki bentuk bunga cantik dengan daun tebal yang ditumbuhi bulu halus pada permukaannya. Pemberian kombinasi konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) auksin IAA dan sitokinin BAP serta penggunaan media tanam yang tepat penting dalam proses pertumbuhan pada perbanyakan tanaman Violces. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ZPT dan media tanam terbaik serta interaksi dari ZPT dan media tanam terhadap pertumbuhan setek daun Violces (Saintpaulia ionantha). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember-April 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah media tanam yang terdiri atas media tanam arang sekam (M1) dan media tanam tanah berpasir (M2). Faktor kedua adalah empat taraf kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin IAA dan sitokinin BAP yang terdiri dari 0 ppm IAA + 0 ppm BAP (Z1), 50 ppm IAA + 100 ppm BAP (Z2), 50 ppm IAA + 50 ppm BAP (Z3), dan 100 ppm IAA + 50 ppm BAP (Z4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap panjang akar dan jumlah akar, berpengaruh nyata terhadap persentase setek hidup dan persentase setek berakar. Faktor ZPT beserta interaksi antara ZPT dan media tanam tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar, jumlah akar, persentase setek hidup, persentase setek berakar, persentase setek bertunas, dan stadia warna daun.
Formulasi Biopestisida Trichoderma asperellum Samuels, Liecfk & Nirenberg Lukita Devy; Yuda Purwana Roswanjaya; Nur Alfi Saryanah; Ahmad Suhendra; Ade Lia Putri
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 2 No. 2 (2020): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v2i2.569

Abstract

Biopestisida dengan efektifitas dan efisiensi tinggi akan mendukung keberhasilan praktek proteksi tanaman di lapangan.  Tahapan yang cukup penting dalam produksi biopestisida berkualitas adalah formulasi.  Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari formulasi biopestisida berbahan dasarTrichoderma asperellum yang diisolasi dari tanah di PTPN XII Kediri, Jawa Timur.  Proses formulasi dilakukandengan seleksi substrat padat untuk produksi konidia, uji konsistensi substrat, uji scaling up produksi substrat dan uji daya simpan biopestisida.  Seleksi substrat dilakukan terhadap lima kombinasi substrat padat yaitu beras 100%; beras:jagung (50%:50%); beras:jagung (75%:25%); beras:jagung (25%:75%) dan jagung 100%.  Hasil menunjukkan bahwa beras 100% merupakan substrat terbaik untuk produksi konidia T. asperellum (3 x 109 konidiag-1).  Uji konsistensi beras 100% sebagai substrat dilakukan dalam dua tahap yaitu dalam volume sama dengan uji seleksi dan dalam volume lebih besar sebagai uji scaling up.  Hasil menunjukan terdapat konsistensi antara kedua uji tersebut dengan uji seleksi (7,88 x 109 dan 7,95 x 109 konidiag-1).  Uji daya simpan T. asprellum pada beras 100% menunjukkan stabilitas jumlah konidia (≥ 105 konidia g-1) sampai 105 hari setelah simpan pada suhu ruang.  Oleh karena itu, formulasi T. asprellum sebagai biopestisida dapat menggunakan beras 100% sebagai substrat.
Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh dalam Sambung Pucuk Kakao Yuda Purwana Roswanjaya; Delvi Maretta; Djatmiko Pinardi
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 2 No. 2 (2020): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v2i2.571

Abstract

Teknik sambung pucuk banyak dilakukan oleh petani kakao  karena dinilai  mudah, murah dan tidak membutuhkan sarana dan peralatan khusus. Hasil kajian peran hormon dalam interaksi batang bawah (rootstock) dan batang atas (scion) pada proses penyambungan dapat  dimanfatkan untuk penyempurnaan teknik penyambungan tanaman kakao. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh tanaman (ZPT) golongan sitokinin, auksin dan giberelin terhadap pembentukan tunas pada batang atas tanaman sambung pucuk kakao. Penelitian terdiri dari dua percobaan menggunakan rancangan acak kelompok. Sebagai perlakuan pada percobaan pertama adalah 12 taraf kombinasi ZPT golongan sitokinin dan auksin sedangkan pada percobaan kedua adalah 12 taraf kombinasi ZPT golongan sitokinin dan giberelin. Teknik sambung konvensional tanpa penggunaan ZPT digunakan sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zat pengatur tumbuh yang diaplikasikan pada entres sehari sebelum penyambungan berpengaruh nyata terhadap persentase pembentukan tunas. Persentase pembentukan tunas  pada batang atas tanaman hasil sambung lebih tinggi pada perlakuan aplikasi sitokinin tanpa penambahan auksin maupun giberelin. Perlakuan aplikasi ZPT belum berpengaruh terhadap jumlah daun, jumlah cabang dan panjang tunas baru pada batang atas. Kata kunci: ZPT, batang bawah,  tunas trubus, sitokinin, sambung pucuk
Keragaman Serangga Nokturnal dan Peranannya terhadap Agroekosistem di Kota Tasikmalaya R. Arif Malik Ramadhan; Dewi Mirantika; Dina Septria
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 2 No. 2 (2020): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v2i2.585

Abstract

Keragaman serangga dinilai dapat memberikan kontribusi terhadap kehidupan manusia, termasuk peranan serangga dalam suatu agroekosistem. Serangga memiliki berbagai peranan dalam agroekosistem meliputi serangga hama, polinator, predator, parasitoid, dan dekomposer. Monitoring serangga merupakan langkah awal yang dapat dilaksanakan guna mengetahui keragaman dan keberadaan serangga dalam suatu agroekosistem. Informasi mengenai keragaman serangga serta peranannya terhadap agroekosistem di kota Tasikmalaya masih sangat terbatas sehingga dirasa perlu untuk melaksanakan monitoring keragaman serangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pemasangan light trap pada 6 kecamatan berbeda di kota Tasikmalaya yaitu kecamatan Cihideung, Mangkubumi, Tawang, Tamansari, Kawalu, dan Cibeureum selama tiga hari. Serangga yang terperangkap kemudian diidentifikasi dan ditentukan peranannya terhadap agroekosistem. Berdasarkan hasil pemasangan perangkap dan identifikasi, didapatkan 15 spesies serangga berbeda. Sembilan spesies berperan sebagai hama: Drosophila spp., Oryctes rhinoceros, Lepidioma stigma, Leptocorisa acuta, Acanthocephala spp., Scirpophaga innotata, Helicoperva armigera, Spodoptera frugiperda, dan Spodoptera litura. Tiga spesies sebagai polinator: Anopheles spp., Musca domestica, dan Camponotus pennsylvanicus. Dua spesies sebagai predator: Paederus fuscipes dan Ortethrum sabina. Satu spesies sebagai dekomposer: Coptotermes curvignathus.

Page 1 of 1 | Total Record : 6