cover
Contact Name
Harry Noviardi
Contact Email
harry.noviardi@gmail.com
Phone
+622518323819
Journal Mail Official
lppm@sttif.ac.id
Editorial Address
Jl. Kumbang No.23, Bogor, Jawa Barat, 16151
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
ISSN : 25026011     EISSN : 26864487     DOI : https://doi.org/10.47219/ath
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Farmamedika dikelola oleh Lembag Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor. Frekuensi penerbitan jurnal sebanyak 2 kali dalam satu tahun pada bulan Juni dan Desember. Kategori tulisan berupa hasil penelitian dari peneliti maupun akademisi dalam bidang Kimia Bahan Alam, Analisis Farmasi, Farmakologi dan Toksikologi, Kimia Medicinal, Biologi Molekular dan Bioteknologi, Farmakoterapi, Farmasi Klinis, Farmasetika dan Teknologi Farmasi, Biologi Farmasi, Manajemen Farmasi, Farmakoekonomi.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)" : 5 Documents clear
STUDI GAMBARAN HISTOPATOLOGI OTAK MENCIT PASCA PEMBERIAN FRAKSI DAUN BINAHONG (Basella alba) SEBAGAI NEUROPROTEKTAN Eflisa Endah Putri; Yuni Andriani; Lili Andriani; Ekowati Handharyani
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v5i2.94

Abstract

Demensia merupakan penyakit degenerative yang disebabkan proses degenerasi otak dengan gejala hilang ingatan, kesulitan bahasa dan kurangnya kemampuan dalam pemecahan masalah. Sel otak yang mengalami degenarasi otak akan mengalami kerusakan sel saraf yang diinduksi oleh diazepam dengan dosis tinggi. Kerusakan tersebut dapat dicegah oleh daun binahong (Basella alba) yang mengandung neuroprotektan yang dapat berperan sebagai perlindungan otak dari neurotoksik.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek neuroprotektan yang terdapat pada fraksi daun binahong (Basella alba) yang dapat dilihat berdasarkan gambaran histopatologi otak mencit jantan yang diinduksi diazepam pada bagian hipokampus otak. Metode ini bersifat preventif dan pada Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan yaitu K(-) diberi diazepam injeksi 0,15 ml secara intraperitoneal, K(+) diberi piracetam 800 mg/kgBB secara oral, P1 diberi fraksi n-heksana 500 mg/KgBB secara oral, P2 diberi fraksi etil asetat 500 mg/KgBB secara oral dan P3 diberi fraksi n-butanol 500 mg/KgBB secara oral. Hasil penelitian ini didapatkan rerata jumlah nekrosis neuron yang didapatkan dari hasil gambaran histopatologi otak mencit antara lain K(-) 0.061; K(+) 0.028; P1 0.044; P2 0.025; dan P3 0.044.kemudian setelah data terkumpul dari masing-masing kelompok perlakuan dilanjutkan dengan dilakukan uji statistik dengan uji One-Way ANOVA. Kesimpulan dari penelitian ini ialah terdapat pengaruh pemberian fraksi daun binahong (Basella alba) terhadap gambaran histopatologi otak mencit jantan yang diinduksi diazepam. Berdasarkan fraksi daun binahong yang digunakan didapatkan hasil bahwa fraksi etil asetat yang berpotensi sebagai neuroprotektan, Jadi fraksi daun binahong berpotensi sebagai neuroprotektan.
PENAPISAN MOLEKULAR KANDIDAT OBAT SINTETIK TUBERKULOSIS TERHADAP PROTEIN TIROSIN KINASE Mycobacterium tuberculosis Harry Noviardi; Eem Masaenah; Rizky Ramadhan
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v5i2.104

Abstract

Mycobacterium tuberculosis (Mtb) merupakan bakteri penyebab infeksi pada penyakit Tuberkulosis (TB). Sebagian besar obat TB yang dikembangkan pada saat ini mulai dilakukan sejak 40 tahun lalu. Obat tersebut memungkinkan terjadinya resistensi terhadap Mycobacterium tuberculosis. Oleh karena itu perlu dikembangkan obat baru yang dapat mengobati TB. Protein tirosin kinase dapat dijadikan target pengobatan TB karena memainkan peran kunci dalam fisiologi Mycobacterium tuberculosis dan patogenesis. Pada penelitian ini dilakukan analisis efektifitas dari senyawa-senyawa turunan sintetik sebagai inhibitor pada penambatan molekular terhadap protein tirosin kinase yang berperan penting pada penyakit tuberculosis. Senyawa turunan sintetik dilakukan analisis penambatan molecular. Penentuan nilai konstanta inhibisi serta visualisasi interaksi obat dilakukan menggunakan Pymol dan Discovery Visualizer. Aktivitas farmakologi atau biologi senyawa ligan ditentukan berdasarkan kriteria Lipinski’s Rule of Five. Analisis toksisitas dengan menggunakan Toxtree dan admetSAR. Berdasarkan pada hasil penelitian diperoleh 5 kandidat senyawa potensial sebagai tuberkulosis, yaitu DC-159a, Delamid, BTZ-043, TBA-7371, dan PBTZ169 dengan nilai binding affinity berturut-turut -9,7; -9,6; -9,5; -9,4; dan -9,1 kkal/mol.Hasil analisis Lipinski menunjukkan bahwa semua senyawa tersebut memenuhi kriteria Lipinski. Sedangkan hasil uji toksisitas menunjukkan bahwa semua senyawa tersebut tidak berpotensi bersifat karsinogenik dan mutagenik
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK AIR DAUN JAMBU MAWAR (Syzygium Jambos Alston) METODE PERENDAMAN RADIKAL BEBAS DENGAN DPPH Herson Cahaya Himawan; Inawati; Anisah Lubis
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v5i2.105

Abstract

Penuaan dan penyakit degeneratif seperti kanker , katarak, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan disfungsi otak terjadi kaerna adanya kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul atau atom tidak stabil. Antioksidan adalah zat yang dapat melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Tanainan merupakan salah satu sumber antioksidan alami, salah satu turnbuhan yang memiliki aktivitas antioksidan yaitu Daun jambu mawar ( Syzygium Jambos Alton ). Daun jambu mawar merupakan tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan dan dapat digunakan sebagai alternatif dalam pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antioksidan daun jambu mawar menggunakan metode peredaman radikal bebas dengan DPPH. Ekstrak air daun jambu mawar dibuat deret konsentrasi 20, 40, 60, 80 dan 100 ppm, dilarutkan dengan metanol dan DPPH, kernudian diukur absorbansinya menggunakan Spektrofotorneter UV- vi.s pada panjang gelombang 515,5 nm. Ekstrak air daun jambu mawar mempunyai nilai IC50 sebesar 85,514 ppm. Kesimpulan penelitian ini bahwa aktivitas antioksidan ekstrak air daun jambu mawar memiliki aktivitas antioksidan dan termasuk kategori kuat.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI CANGKANG KAPSUL KERAS DARI GELATIN TULANG IKAN LELE DUMBO (CLARIAS GARIEPINUS Triyani Sumiati; Devi Ratnasari; Ari Setiadji; Siti Rosidah Hanapiah
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v5i2.106

Abstract

Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul keras atau lunak. Cangkang kapsul dibuat dari gelatin dengan atau tanpa zat tambahan lain. Gelatin merupakan suatu zat yang diperoleh dari hidrolisa parsial dari kulit atau tulang hewan. Sumber gelatin yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembentuk kapsul cangkang keras diantaranya tulang atau kulit dari sapi, babi, ikan. Ikan lele dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan gelatin. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengevaluasi karakteristik kapsul cangkang keras dari gelatin yang dibuat dari gelatin tulang ikan lele dumbo (Clarias garepinus). Proses pembuatan gelatin dilakukan dengan menggunakan cara asam. Hasil pengujian gelatin menunjukan nilai pH gelatin 4,85, kadar air 13,5 %, viskositas 180-190 Cps, kadar abu 3,2% dan kekuatan gel 150 g/cm2. Gelatin yang dihasilkan kemudian digunakan untuk pembuatan cangkang kapsul keras yang dibedakan menjadi 2 formula dengan memvariasikan jumlah gelatin yang digunakan (Formula I = 25 g dan formula II = 35 g gelatin). Evaluasi terhadap karakteristik cangkang kapsul yang meliputi dimensi cangkang kapsul, pengukuran volume cangkang kapsul, waktu hancur dalam air dan larutan asam, kadar air dan kerapuhan. Hasil pengujian karakteristik yang tidak memenuhi persyaratan pada formula I adalah penetapan kadar air dan kerapuhan, sedangkan pada formula II hanya pada penetapan kadar air.
AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NANGKA (Artocapus heterophyllus) MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Siti Mariam; Lia Rahmania; Lilik Sulastri
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v5i2.109

Abstract

Senyawa aktif yang terkadung dalam buah nangka (Artocapus heterophyllus Lamk.) diantaranya tannin dan polifenol yang diketahui memiliki efek antibakteri. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui komposisi senyawa kimia dan aktifitas antibakteri pada bakteri Staphylococcus aureus (gram positif) dan bakteri Escherichia coli (gram negative) dari limbah kulit buah nangka Ekstraksi kulit buah dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Metode difusi cakram digunakan untuk menguji aktivitas antibakteri dengan 3 kelompok perlakuan (terdiri dari kelompok konsentrasi 10%, 20%, dan 30%) serta 2 kelompok kontrol (chloramphenicol base sebagai control positif dan DMSO sebagai kontrol negative). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 kelompok ekstrak kulit buah nangka mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Aktivitas tertinggi terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 30% menghasilkan nilai diameter zona hambat rata-rata sebesar 10,76 mm termasuk kategori kuat dan pada bakteri Escherichia coli menghasilkan diameter zona hambat rata-rata sebesar 7,13 mm termasuk kategori sedang. Hasil Analisis data menggunakan ANOVA menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah nangka berbeda nyata pada bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil uji lanjut dengan Uji Duncan menunjukkan ekstrak kulit buah nangka mempunyai aktivitas antibakteri lebih tinggi pada bakteri Staphylococcus aureus dibanding bakteri Escherichia coli.

Page 1 of 1 | Total Record : 5