cover
Contact Name
Baiq Rika Ayu Febrilia
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
mpm@ikipmataram.ac.id
Editorial Address
Prodi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP Mataram Jl. Pemuda No 59A Mataram 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Media Pendidikan Matematika
Published by IKIP Mataram
ISSN : 23383836     EISSN : 26570610     DOI : -
Core Subject : Education,
MPM focuses on publishing articles related to research results as well as the results of literature studies on mathematics education. This type of research can be in the form of classroom action research, experiments, qualitative research or other research. The results of the study can be the results of the application of the model/method/approach, the use of learning media (props).
Articles 155 Documents
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR YANG MENYENANGKAN DAN MENANTANG SYAHRIR, SYAHRIR; KUSNADIN, KUSNADIN
Media Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.493 KB) | DOI: 10.33394/mpm.v1i2.1883

Abstract

Guru hanya mengejar target kurikulum, tidak peduli siswa sudah mengerti atau belum yang penting sudah diajarkan. Akibatnya anak tidak mengerti, makin lama makin tidak mengerti yang akhirnya hilang kepercayaan diri anak terhadap matematika dan menganggapnya sebagai pelajaran yang susah dan tidak menyenangkan. Guru kurang memperhatikan peningkatan kualitas kemampuan dirinya, sehingga proses pembelajaran berlangsung monoton dan tidak berkembang. Guru kurang memperhatikan hubungan ikatan emosional dengan para siswanya. Sehingga banyak guru yang hanya kejengkelan, dengan mudahnya mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas dan kasar terhadap para siswanya. Tetapi sebaliknya, jarang yang memuji terhadap siswa yang berprilaku positif. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) menghasilkan suatu model pembelajaran Sekolah Dasar yang menyenangkan dan menantang dengan  menggunakan model penemuan terbimbing dan pemecahan masalah; 2) mendeskripsikan model pembelajaran yang valid dan efektif pada model pembelajaran matematika Sekolah Dasar yang menyenangkan dan menantang. Pengembangan model pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan model Kemp. Pengembangan model ini dimulai dari tahap investigasi awal, perancangan, realisasi,  dan  evaluasi.  Produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran  yang terdiri dari; (1) buku  siswa; (2) rencana pelaksanaan pembelajaran; dan (3) tes hasil belajar. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari; (1) lembar penilaian instumen; (2) lembar validasi; (3) lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran; (4) lembar observasi aktivitas siswa; dan (5) angket respons siswa. Instrumen dan perangkat pembelajaran divalidasi terlebih dahulu sebelum diujicobakan di lapangan. Pada penelitian ini dilakukan 2 kali uji coba. Uji coba 1 dilakukan di kelas IV SD Negeri 19 Ampenan dan uji coba 2 dilakukan di kelas IV-A dan IV-B pada SD Negeri 44 Ampenan. Dengan demikian melalui penelitian ini menghasilkan produk, yakni rencana pelaksanaan pembelajaran, dan buku siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran sebagai pendukung penerapan model pembelajaran yang menyenangkan dan menantang dalam pelaksanaan pembelajaran. Perangkat pembelajaran tersebut terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Buku Siswa (BS). Perangkat-perangkat pembelajaran tersebut telah memenuhi kriteria kevalidan menurut ahli dan hasil uji coba menunjukan bahwa perangkat pembelajaran tersebut dapat mendukung penerapan model pembelajaran terlaksana secara efektif
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKASISWA KELAS VIIA SMPN 3 SIKUR PADA MATERI POKOK PECAHAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ulfa, Siti Maria; Sabrun, Sabrun; Agusfianuddin, Agusfianuddin
Media Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.543 KB) | DOI: 10.33394/mpm.v5i1.501

Abstract

this study aims to describe the application of cooperative learning model picture and picture by using the media flashcard can improve student learning outcomes in mathematics class VIIA SMPN 3 Sikur the academic year 2016/2017 in the subject matter fractions. A common issue is the mathematics subjects are still considered abstract, and difficult. The use of the model and the use of media is less precise, less varied. Thus, the lack of attention that adversely affects the student learning outcomes. The use of appropriate methods and media are expected to improve learning outcomes. The use of the learning model type of picture and picture by using the media flashcard is one of the solutions offered to solve the problem. This research is a classroom action research (PTK) is conducted in two cycles. Types of data used are: Qualitative sheet teacher observation and student observation sheet, quantitative data obtained from the results of student evaluation tests given at the end of each cycle. The results showed that there was an increase in student learning outcomes, where the results of the first cycle with the classical percentage of 70% and the second cycle peresentase by 87%. Thus, it can be concluded that the application of cooperative learning model picture and picture by using the media flashcard can improve student learning outcomes class VIIA SMPN 3 Sikur in Academic Year 2016/2017.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KOPANG Husnawati, Nely; Sanapiah, Sanapiah; Abidin, Zainal
Media Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.562 KB) | DOI: 10.33394/mpm.v3i1.1817

Abstract

: Tingkat pemecahan masalah siswa masih rendah menyebabkan siswa cenderung pasif dan bergantung pada guru sehingga siswa hanya menerima saja tanpa memiliki kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan berpikirnya. Model pembelajaran yang dianggap mampu melatih kreatifitas dan kemampuan berpikir kritis siswa adalah model pembelajaran Creative Problem Solving.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis matematika siswa melalui model pembelajaran Creative Problem Solving pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 kopang. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan jenis ?Pretest-Postest Group Design?. Populasi penelitian adalah kelas VII SMP Negeri 2 Kopang yang terdiri dari lima kelas, sampel ditentukan dengan Clauster Random Sampling dan terpilih kelas VII E sebagai kelas eksperimen (dibelajarkan dengan model Creeative Problem Solving) dan kelas VII A sebagai kelas kontrol (dibelajarkan dengan metode konvensional). Instrumen yang digunakan adalah lembaran tes kemampuann awal (pretest) dan tes kemampuan akhir (postest). Analisis data menggunakan uji statistikNonparametrisMann-Whitney Ukarena data kedua kelompok tidak berdistribusi normal, kemudian analisis data menggunakan program SPSS 16 for Windows dengan taraf signifikasi 5%. Hasil analisis data menunjukkan  bahwa kemampuan  berpikir  kritis  kelompok  siswa  yang  belajar dengan menggunakan model Creative Problem Solving dengan rata-rata (56,20) sedangkan kemampuan berpikir kritis yang dibelajarkan dengan metode konvensional(ceramah) dengan rata-rata (52,37). Hasil uji statistik Nonparametris Mann-Whitney U menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan model Creative Problem Solving dengan siswa yang  dibelajarkan  dengan  metode  konvensional(ceramah)  dengan  sig=  0,042 dan   =0,05 (sig <     ). Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa  yang  dibelajarkan  dengan  model  Creative  Problem  Solving lebih  baik daripada kemampuan berpikir kritis yang dibelajarkan dengan metode konvensional(ceramah).
PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, MENYENANGKAN GEMBIRA DAN BERBOBOT (PAIKEM GEMBROT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X.B MA NW SIKUR MATERI POKOK LOGIKA milaska, Hafiz Zulfahrizal; Yulianti, Sri
Media Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.406 KB) | DOI: 10.33394/mpm.v2i1.1851

Abstract

This study is aimed to know whether or not the use of learning active, creative, effective, pleasure, and weighted to improve the students learning achievement on the main material of logic Data collection methods used were observation, interviews, documentation and testing. The result of the data analysis approach Paikem fat  was able to improve the students learning achievement on the main material of logic at the first grade student of MA NW Sikur in Academic Year 2013/2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) BERBASIS METODE RESITASI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII.1 SMPN 1 PRAYA BARAT PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NURHIDAYAH, BAIQ
Media Pendidikan Matematika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/mpm.v1i1.1874

Abstract

Abstrak : Hasil observasi dan wawancara yang dilaksanakan di SMPN 1 Praya Barat menunjukkan bahwa dalam pembelajaran matematika di kelas VIII metode yang digunakan adalah metode ceramah, latihan dan demonstrasi metode ini sedikit memberi peluang kepada siswa untuk berperan aktif karena proses pembelajarannya hanya berjalan satu arah atau monoton, sehingga tidak ada timbal balik antara siswa maupun guru. Selain itu rendahnya prestasi belajar matematika siswa disebabkan karena beberapa permasalahan diantaranya masih banyak siswa yang belum memahami materi yang telah diajarkan oleh guru karena disebabkan siswa tidak ada yang bertanya, kemungkinan hal ini dikarenakan siswa malu dan tidak berani untuk bertanya kepada gurunya, sehingga pada saat diberi latihan soal siswa kesulitan dan tidak bisa mengerjakan. Disamping itu, masih sedikitnya siswa yang berperan aktif dalam pembelajaran dan mau mengerjakan tugas. Hal ini ditunjukkan dengan hanya beberapa orang siswa saja yang berani mengerjakan soal di depan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VIII.1 SMPN 1 Praya Barat dengan menerapkan pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbasis metode resitasi pada materi pokok kubus dan balok. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru atau peneliti di dalamkelas dengan tujuan untuk memperbaiki proses belajar dan pembelajaran sehingga aktivitas dan prestasi belajar siswa menjadi meningkat. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Dimana setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai rata-rata belajar siswa pada siklus I sebesar 78,75 dengan ketuntasan klasikal 62,50%. Karena pada siklus I belum memenuhi ketuntasan belajar klasikal yang diisyaratkan yaitu ?85%, maka penelitian dilanjutkan ke siklus II. Hasil yang diperoleh pada siklus II, nilai rata-rata siswa sebesar 81,25 dengan ketuntasan klasikal mencapai 87,50% yangartinya ketuntasan belajar klasikal sudah tercapai dan prestasi belajar mengalami peningkatan. Sehingga dapat disimpulkan dengan penerapan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbasis metode resitasidapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VIII.1 SMPN 1 Praya Barat pada materi pokok kubus dan balok Tahun pelajaran 2012/2013.
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Pajriana, Ica; Pujilestari, Pujilestari
Media Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.016 KB) | DOI: 10.33394/mpm.v4i2.372

Abstract

The aim of this study was to determine the effect of the use of learning methods Team Assisted Individualization (TAI) on learning outcomes of students' mathematics class VII MTs NW Montong Baan academic year 2014/2015. This type of research is experimental research, form design used was nonequivalent control group design. Sampling was done by purposive sampling technique. The sample in this study amounted to 39 students for the experimental class, and 38 students in the control class. Data in this study were drawn by providing initial test and final test to students in grade samples. Data collection techniques using objective tests that have been tested for validity and reliability by the validator. Data were analyzed using t-test. From the result of the calculation, shows that student learning outcomes group teaching methods Team Assisted Individualization (TAI) was higher than the control group, the t test results are known thitung 2,392 and ttabel 1,995 at significant level of 5% by dk = 75 because thitung > t table (2,392> 1,995), the Ha accepted and H0 is rejected, which means learning methods Team Assisted Individualization (TAI) effect on learning outcomes mathematics class VII MTs NW Montong Baan school year 2014/2015.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SAKRA BARAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Sabrun, Sabrun
Media Pendidikan Matematika Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.875 KB) | DOI: 10.33394/mpm.v5i2.1553

Abstract

The subjects of this study are students of class VIII A which amounted to 35 people. This classroom action research consists of 2 cycles, each cycle consisting of the planning stage, action implementation, observation, and reflection. Based on the result of observation analysis of student activity on cycle I meeting I got total score and average as much 37 and 2.31 categorized "Simply Active", meeting II increased to 42 and 2,63 "Active" category. While in the second cycle of meeting I the total score and the average of 48 and 3.00 categorized "Active", at the second meeting increased to 60 and 3.75 with the category "Highly Active". For the results of the analysis of teacher activity in the first cycle of meeting I obtained the total score and the average of 16 and 3.20, the second meeting increased to 18 and 3.60 with the category "Good". While in the second cycle of meeting I obtained the total score and the average of 19 and 3.80, the second meeting increased to 20 and 4.00 with the category of "Very Good". Furthermore, the students' classical learning completeness in the first cycle is 51.43% and in cycle II increases to 85.71%. So it can be concluded that the implementation of active learning model type Everyone Is A Teacher Here can improve the learning outcomes of students of class VIII SMP Negeri 1 Sakra Barat lesson 2016/2017.
TINGKAT KESUKARAN, DAYABEDA, KONSISTENSI INTERNAL BUTIR DITINJAU PENGUJIAN SEREMPAK-PARSIAL DAN KONTEN UJI PADA TES SELEKSI MASUK IKIP MATARAM TAHUN 2011/2012 Jumailiyah, Jumailiyah
Media Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.928 KB) | DOI: 10.33394/mpm.v2i1.1840

Abstract

Tes seleksi masuk perguruan tinggi sebagai instrumen yang penting dalam rangka pengambilan keputusan yaitu memilih calon yang cocok, membutuhkan tes berkualitas dari segi tingkat kesukaran, dayabeda, dan konsistensi internal butir. Sampel peserta tes jurusan IPA sebanyak 1056, tes terdiri dari 60 butir, masing-masing 15 butir pada tes Matematika, Biologi, Kimia dan tes Fisika. Nilai butir dihitung dengan perangkat lunak ITEMAN dan pengujian data untuk penarikan kesimpulan dengan bantunan SPSS ver.15. Pengujian perbedaan dayabeda dan konsistensi internal yang dianalisis secara serempak dan secara parsial diuji dengan teknik uji T, sedangkan perbedaan tingkat kesukaran butir, dayabeda, dan konsistensi internal pada tes Biologi, Matematika,  Kimia, dan tes Fisika diuji dengan analisis varians satu jalur ?ANOVA? Disimpulkan: (1) Dayabeda butir tes uji parsial lebih tinggi daripada dayabeda uji serempak. (2).Konsistensi internal butir  uji parsial lebih tinggi daripada konsistensi internal butir uji serempak.(3). Tidak ada perbedaan tingkat kesukaran butir tes Biologi, tes Matematika, tes Kimia, dan tes Fisika (4). Tidak ada perbedaan dayabeda butir soal pada keempat kelompok tes atau dayabeda butir soal pada tes Biologi, tes Matematika, tes Kimia, dan tes Fisika (5). Ada perbedaan konsistensi internal butir tes Biologi, tes Matematika, tes Kimia, dan tes Fisika.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) PADA MATERI SEGITIGA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A MTs NW MATARAM SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ADHAR, ADHAR
Media Pendidikan Matematika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/mpm.v1i1.1865

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII A MTs NW Mataram tahun pelajaran 2012/2013 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Conceptual Understanding Prosedurs (CUPs) atau prosedur pemahaman konsep pada materi segitiga. Hasil observasi yang dilakukan di MTs NW Mataram tahun pelajaran 2012/2013 menunjukkan adanya masalah dalam pembelajaran matematika yaitu kurangnya pemahaman konsep matematika siswa akibat proses belajar mengajar yang berpusatpada guru sedangkan siswa hanya sebagai penerima informasi sehingga keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih pasif atau kurang. Hal ini mengakibatkan aktivitas belajar siswa kurang sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu, Teknik Conceptual Understanding Prosedurs (CUPs) adalah salah satu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara penuh dan aktif serta mengarahkan perhatian siswa terhadap materiyang dipelajarinya. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VII A yang berjumlah 27 siswa. Data hasil belajar diperoleh melalui hasil tesevaluasi yang dilakukan setiap akhir siklus, sedangkan data aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru diperoleh melalui lembar observasi. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa dikatakan meningkatapabila terjadi peningkatan skor dari skor sebelumnya dan minimal berkategori aktif pada siklus akhir, dan hasil belajar siswa dikatakan telah meningkat apabila terjadi peningkatan rata-rata secara signifikan dari nilai rata-rata sebelumnya dan rata-rata nilai siswa minimal 65, dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 85%. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas dari siklus ke siklus. Skor aktivitas belajar siswa untuk setiap siklus yaitu 12,42 dan 14,64 dengan kategori aktif, dan sangat aktif. Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh nilai ratarata siswa untuk siklus I, dan II berturut-turut yaitu 65,26; dan 78,46 dengan persentasi ketuntasan klasikal 73,90% dan 87,50%. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Conceptual Understanding Prosedurs (CUPs) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika di kelas VII A MTs NW Mataram tahun pelajaran 2012/2013 pada materi segitiga. Untuk itu,diharapkan guru dapat menerapkan teknik CUPs sebagai alternatif dalam melaksanakan pembelajaran matematika. 
PENGEMBANGAN MODUL DENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Nissa, Ita Chairun; Pujilestari, Pujilestari
Media Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.167 KB) | DOI: 10.33394/mpm.v4i1.123

Abstract

Teachers are professional educators with the primary task of educating, teaching, guiding, directing. train, assess, and evaluate students. Conducting an assessment and evaluation of learners have strategic value because the result can be a material reflection for designing learning mathematics teacher quality. Identify the problem through a questionnaire distributed to students who have carried out Practice Field Experience shows that they still have weaknesses when assessing the understanding of mathematical concepts, procedural knowledge, and problem solving skills. The main obstacle is not available adequate teaching materials for studying these three aspects, necessitating an effort to develop a module for evaluation of learning mathematics courses. The module was developed with the problem solving approach through three stages of adaptation of the model development by Thiagarajan 4D, which define, design and develop. The results of the validation by the two experts of module design are extremely valid with a score of 82.963%, and 91, 852%, and the results of the validation by the two experts of creative content is also very valid with a score of 87.143% and 95.714%. In addition, the result that the use of the modules have an impact on student learning outcomes at tcount = 17.09765>ttable = 2.02439, df = 36, and  = 5%. So we concluded that the evaluation of learning course modules that have been developed have valid, practical, and effectivecriteria.

Page 1 of 16 | Total Record : 155