cover
Contact Name
Sani Ega Priani, M.Si., Apt.
Contact Email
-
Phone
jurnal.farmasyifa@gmail.c
Journal Mail Official
jurnal.farmasyifa@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Farmasi - Universitas Islam Bandung Jalan Rangga Gading No. 8, Kota Bandung, Jawa Barat
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa
ISSN : 25990047     EISSN : 25986376     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa (JIFF) merupakan Jurnal ilmiah yang memuat artikel hasil penelitian di ruang lingkup Farmasi meliputi Farmakologi dan Toksikologi, Farmasi Klinik dan Komunitas, Biologi Farmasi, Farmasetika, Farmasi Mikrobiologi dan Bioteknologi, dan Farmakokimia. Disamping penelitian, jurnal ilmiah Farmasyifa juga memuat artikel hasil review terkait perkembangan ilmu kefarmasian di Indonesia berbasis penelitian.
Articles 110 Documents
FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK GRANUL INSTAN SERBUK KERING TANGKAI GENJER (Limnocharis flava (L.) Buchenau.) SEBAGAI SUPLEMEN PENAMBAH SERAT Patihul Husni; Muchamad Luthfi Fadhiilah; Uswatul Hasanah
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v3i1.5163

Abstract

Serat dibutuhkan dalam pencernaan adalah agar proses pencernaan dapat bekerja secara maksimal. Genjer (Limnocharis flava (L.) Buchenau.) merupakan tanaman yang bagian tangkainya banyak mengandung serat. Kandungan serat yang tinggi pada genjer terutama pada bagian tangkainya berpotensi untuk dikembangkan sebagai suplemen makanan penambah serat berupa granul instan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formula terbaik granul instan secara fisik. Granul instan dibuat dengan metode granulasi basah menggunakan variasi konsentrasi PVP sebagai pengikat. Uji stabilitas fisik granul instan dilakukan pada suhu kamar selama satu bulan meliputi uji waktu alir, sudut diam, indeks kompresibilitas, kandungan lembab dan waktu larut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu alir granul 8-14 detik untuk 100 gram granul, sudut diam sekitar 40o, indeks kompresibilitas 11-15%, kandungan lembab sekitar 2% dan waktu larut 1-2 menit. Berdasarkan hasil uji stabilitas fisik, formula terbaik granul instan serbuk kering tangkai genjer adalah F2 dengan komposisi serbuk kering tangkai genjer 100 mg, laktosa 70%, PVP 3%, aspartam 1,5%, manitol 20%, Natrium Benzoat 0,5%, Green tea flavor 5% b/b dan etanol qs dengan total bobot granul 1000 mg.
PENINGKATAN LAJU DISOLUSI ATORVASTATIN DENGAN DISPERSI PADAT MENGGUNAKAN PEMBAWA KARAGENAN Deny Puriyani Azhary
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v3i1.5049

Abstract

Atorvastatin suatu obat antihiperlipidemia golongan statin termasuk kedalam BCS kelas II yang ditandai dengan kelarutan rendah dan permeabilitas tinggi. Kelarutan yang rendah dalam air menyebabkan laju disolusi obat tersebut rendah dan dapat mempengaruhi bioavailabilitasnya. Salah satu cara untuk meningkatkan laju disolusi obat yaitu dengan sistem dispersi padat. Tujuan penelitian ini untuk meningkatan laju disolusi atorvastatin dengan dispersi padat. Sistem dispersi padat dibuat dengan metode  kneading menggunakan karagenan sebagai pembawa. Dispersi padat dibuat dengan variasi perbandingan atorvastatin : karagenan 1:1; 1:3 dan 1:5 b/b. Sifat padatan serbuk dispersi padat dievaluasi dengan metode analisa difraksi sinar-X, mikroskopik SEM, termal DSC, spektrokopik FTIR. Profil disolusi dilakukan dalam medium dapar phospat pH 6,8 dengan alat uji disolusi tipe I USP. Hasil analisa difraksi sinar-X, mikroskopik SEM, termal DSC dan spektrokopik FTIR menunjukkan fase kristalin atorvastatin mengalami penurunan derajat kristalinitas dan pembentukan fase amorf. Profil disolusi menunjukan bahwa dispersi padat atorvastatin memiliki nilai laju disolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan atorvastatin murni. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembentukan dispersi padat atorvastatin dengan karagenan sebagai pembawa dapat meningkatkan laju disolusi atorvastatin.
PENGEMBANGAN SEDIAAN MIKROEMULSI GEL ANTIJERAWAT MENGANDUNG MINYAK KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni Nees ex Bl) Sani Ega Priani; Shelma Azhari Abdilla; Anan Suparnan
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v3i1.5464

Abstract

Jerawat adalah suatu kondisi kulit dimana terjadi peradangan pada kelenjar pilosebasea. Infeksi bakteri Propionibacterium acnes menjadi salah satu penyebab utama dari proses peradangan tersebut. Minyak kulit batang kayu manis diketahui mengandung senyawa antibakteri sehingga potensial untuk dikembangkan sebagai antijerawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sediaan mikroemulsi gel mengandung minyak kulit batang kayu manis dan menguji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri penyebab jerawat (P. acnes). Sediaan mikroemulsi gel dibuat dengan variasi konsentrasi surfaktan dan  kosurfaktan. Sediaan yang dihasilkan dievaluasi karateristik dan stabilitas fisiknya. Uji aktivitas antibakteri sediaan dilakukan dengan metode difusi agar. Uji iritasi dilakukan dengan metode 4 hours patch test. Formula mikroemulsi gel optimum mengandung minyak kulit batang kayu manis 5%,  Tween 80 30%, PEG 400 20%, dan Gel Viscolam 1,6%. Sediaan tersebut memiliki karakteristik dan stabilitas fisik yang baik dengan ukuran globul rata-rata 119 nm. Sediaan mikroemulsion gel memiliki aktivitas antibakteri yang sangat kuat terhadap P. acnes dengan diameter hambat 37,40 ± 0,426 mm. Hasil uji iritasi menunjukkan bila sediaan bersifat sedikit mengiritasi dengan nilai indeks iritasi 0,876 ±0,607 (skor maksimal 4).
Analisis Biaya Pengobatan Penyakit Paru Obstruktif Kronik Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sukoharjo Syafika Alaydrus
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v3i1.4540

Abstract

Penyakit paru obstruksi kronik menduduki peringkat ke empat setelah penyakit jantung, kanker, dan penyakit serebro vaskuler sebagai penyebab kematian, biaya yang dikeluarkan untuk penyakit ini mencapai $24 milyar pertahunnya.  INA-CBG merupakan paket pembiayaan kesehatan berbaris kasus dengan mengelompokkan berbagai jenis pelayanan menjadi satu kesatuan.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola pengobatan PPOK, biaya rata-rata pengobatan, kesesuaian biaya riil dengan biaya paket INA-CBG, serta factor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya total pengobatan PPOK di RSUD Sukoharjo.  Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan penelitian cross sectional  menurut perspektif rumah sakit.  Metode pengambilan data secara retrospektif.  Subyek penelitian  adalah pasien rawat inap  yang menderita PPOK dengan faktor risiko dan komplikasi.  Variable penelitian meliputi karakteristik pasien meliputi umur dan jenis kelamin, faktor resiko dan komplikasi, dan biaya yang digunakan (medical cost dan non medical cost).  Analisis data diuji menggunakan uji one sample T-Tes, Anova, Kruskal-wallis tes dan korelasi bivariat.   Hasil penelitian menunjukkan usia > 60 tahun dengan jenis kelamin laki-laki paling banyak menderita PPOK (76,2%).  Faktor resiko dan komplikasi terbanyak adalah cor pulmonale (42,8%) dan lama rawat inap paling banyak adalah < 4 hari (58,8%).  Pola pengobatan kurang sesuai dengan alogaritma terapi menurut GOLD. Factor yang berhubungan dengan total biaya adalah lama rawat inap dan tingkat keparahan.  Rata-rata biaya PPOK untuk tingkat keparahan berat sebesar Rp. 1.349.671 untuk ketiga jenis pembiayaan, untuk tingkat keparahan sangat berat dengan jenis pembiayaan umum, jamkesmas dan jamkesda berturut-turut adalah Rp. 1.051.955,5, Rp. 1.815.859 dan Rp. 1.589.706,5.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya pengobatan riil PPOK lebih rendah dan berbeda bermakna dengan biaya paket INA-CBG dengan nilai P 0,000.
Perbandingan Indeks Aterogenik Plasma Log (TG/HDL) pada Wanita Obes dan Non Obes Marita - Kaniawati
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v3i1.5118

Abstract

Obesitas dapat diartikan sebagai jumlah lemak yang berlebih dalam tubuh. Obesitas merupakan salah satu faktor bagi timbulnya penyakit lain seperti dislipidemia, stroke, penyakit jantung koroner dan lain-lain. Salah satu prediktor yang spesifik untuk menilai risiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah Indeks Aterogenik Plasma (IAP). IAP dihitung dengan menggunakan rumus Log(TG/HDL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara obesitas dengan profil High Density Lipoprotein (HDL), trigliserida (TG) dan IAP serta melihat risiko terjadinya PJK berdasarkan Indeks Aterogenik Plasma. Penelitian ini merupakan penelitian observasional  dengan desain cross sectional. Subjek penelitian adalah wanita dewasa muda yang obes dan non obes dengan teknik pengambilan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara lingkar perut dengan kadar TG, HDL dan IAP (p<0,05). Pada subjek obes terjadi peningkatan kadar TG, penurunan kadar HDL dan peningkatan nilai IAP. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan nilai IAP subjek obes memiliki risiko PJK 4,472 kali lebih besar dibandingkan dengan subjek non obes.
Isolasi Fraksi Senyawa Aktif Antibakteri Staphylococcus epidermidis Dari Chlorella vulgaris B Sebagai Bahan Aktif antiseptik Nur Azizah Suhara; Elsya Nurul Mauludiyah; Lu&#039;lu Ulul Albab; Nur Alifah Suhara; Indra Topik Maulana
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v3i1.4889

Abstract

Infeksi kulit dapat disebabkan oleh patogen yang bervariasi, salah satunya adalah bakteri. Infeksi kulit yang diakibatkan oleh bakteri tidak hanya berupa infeksi primer tetapi bisa juga menyebabkan infeksi sekunder. Mikroalga hijau (Chlorella vulgaris B) merupakan bahan alam yang mengandung senyawa yang memiliki potensi sebagai senyawa antibakteri, khususnya bakteri penyebab infeksi kulit. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri Staphylococcus epidermidis dari ekstrak dan fraksi dari mikroalga hijau (Chlorella vulgaris B) penyebab infeksi kulit. Untuk mengetahui kandungan senyawa di dalam mikroalga hijau (Chlorella vulgaris B) dilakukan penapisan fikokimia, yang menunjukkan adanya kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, monoterpen/seskuiterpen, polifenolat, steroid, tannin, dan antrakuinon. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak yang dihasilkan sebesar 119,3145 gram. Fraksinasi dilakukan dengan metode ekstraksi cair-cair, menghasilkan fraksi n-heksana sebesar 4,7885 gram, fraksi etil sebesar 0,7852 gram, dan fraksi air sebesar 16,675 gram. Hasil pengujian aktivitas antibakteri penyebab infeksi kulit dari fraksi dengan menggunakan metode difusi agar menghasilkan zona hambat.
KARAKTERISASI BAKTERI SIMBION KARANG LUNAK DARI PULAU PANJANG TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI MDR-TB Lia Kusmita
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v3i1.4595

Abstract

Mycobacterium  tuberculosis telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia. Diperkirakan terdapat 8 juta penduduk dunia diserang tuberkulosis dengan kematian 3 juta orang pertahun. .Pengobatan tuberkulosis saat ini ternyata tidak memberikan efektivitas yang tinggi karena munculnya strain MDR Mycobacterium tuberculosis. Oleh karenanya, diperlukan bahan aktif baru guna mengatasi masalah tersebut. Bakteri simbion karang lunak merupakan salah satu sumber yang menjanjikan. Hal ini karena bakteri simbion karang lunak memiliki senyawa bioaktif yang sama dengan inangnya. Bakteri simbion diisolasi dari karang lunak yang diisolasi dari Pulau Panjang. Pada penelitian ini dilakukan pengujian bakteri simbion karang lunak terhadap pertumbuhan Multi drug resistant Mycobacterium tuberculosis (strain rifampicin dan SIRE). Dari 25 bakteri simbion yang diisolasi, ada 4 bakteri yang memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri MDR TB strain SIRE dan Rifampicin. Hasil identifikasi molekuler dilakukan dengan menggunakan PCR 16S DNA, dimana bakteri P.S2 1, P.Sa 1, P.Lo 2, dan P.Lo 3 memiliki kekerabatan terdekat dengan Ponticoccus gilvus, Janibacter indicus, Virgibacillus marismortui dan Brachybacterium canglomeratum
EVALUASI MINYAK IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KUNYIT SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI azlaini yus nasution
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v4i2.6915

Abstract

Ikan patin merupakan salah satu komoditas unggulan ikan air tawar yang mudah dibudidayakan dan mempunyai kandungan minyak yang cukup banyak sehingga mempunyai potensi untuk diekstrak sebagai sumber asam lemak. Kerusakan minyak yang sering terjadi adalah ketengikan yang disebabkan oleh proses oksidasi. Untuk mencegah terjadinya oksidasi perlu ditambahkan antioksidan. Antioksidan yang digunakan adalah ekstrak kunyit sebagai antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil evaluasi minyak ikan patin (Pangasius hypophthalmus) yaitu angka peroksida dan kadar asam lemak bebas dengan penambahan ekstrak kunyit sebagai antioksidan alami. Angka peroksida minyak ikan patin berturut–turut dengan waktu penyimpanan 0 dan 7 hari pada kontrol yaitu 2,06 meq/kg; dan 3,57 meq/kg, dan pada larutan uji yaitu 1,78 meq/kg; dan 3,22 meq/kg. Hasil pengujian kadar asam lemak bebas berturut–turut dengan waktu penyimpanan 0 dan 7 hari pada kontrol yaitu 3,05%; dan 3,32%, dan pada larutan uji sebesar 1,44%; dan 2,33%. Angka peroksida dan kadar asam lemak bebas pada minyak ikan patin yang ditambahkan antioksidan ekstrak kunyit rata-rata lebih rendah dibandingkan minyak ikan patin tanpa penambahan antioksidan.
FORMULASI GEL MASERAT BATANG PEPAYA (Carica papaya Linn.) SERTA UJI ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 Muhammad Agus Ulil Albab
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v4i1.6542

Abstract

Antibiotik adalah salah satu terapi yang digunakan dalam menangani infeksi, akan tetapi penggunaan antibiotik sudah menjadi resistensi akibat penggunaan yang tidak tepat. Oleh karena itu, diperlukan adanya terapi alternatif dari tumbuhan yang berpotensi tinggi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri gel ekstrak batang pepaya terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 menggunakan metode difusi agar. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Sampel batang papaya diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etanol 70%. Kontrol positif yang digunakan adalah gel klindamisin dan kontrol negatif adalah basis gel tanpa ekstrak. Ekstrak batang pepaya dibuat menjadi sediaan gel dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 20%. Sediaan gel dilakukan evaluasi mencakup uji organoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, daya lekat, dan daya proteksi selama 10 hari. Analisa statistik dilakukan dengan uji Normalitas data, Kruskal-Wallis, dan Mann-Whitney. Hasil pengujian aktivitas antibakteri gel ekstrak batang pepaya menunjukkan gel ekstrak batang pepaya mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Gel ekstrak batang pepaya dengan konsentrasi 5%; 10%; dan 20% secara berurutan memiliki rata-rata zona hambat sebesar 19,7±0,721 mm; 21,9±1,625 mm; dan 23,6±1,629 mm. Aktivitas antibakteri diduga berasal dari aktivitas senyawa flavonoid, tanin dan saponin dalam ekstrak batang pepaya. Gel ekstrak batang pepaya memiliki daya hambat lebih kecil dibanding dengan gel klindamisin yang memiliki rata-rata zona hambat sebesar 28±0,577 mm. Gel esktrak batang pepaya memenuhi syarat uji organoleptis, homogentis, pH, daya sebar, daya lekat, dan daya proteksi serta stabil dalam masa penyimpanan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN ANTIBIOTIK (STUDI KASUS PADA KONSUMEN APOTEK-APOTEK KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN LAMONGAN) Hajar Sugihantoro
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v3i2.5655

Abstract

ABSTRAKKetidaktepatan penggunaan antibiotik banyak ditemukan di masyarakat luas. Hal ini dapat menjadi penyebab terjadinya resiko buruk seperti resistensi antibiotik. Studi awal yang dilakukan pada 15 warga Kecamatan Glagah menunjukkan sebanyak 73% menggunakan antibiotik untuk penyakit non infeksi atau membelinya tanpa resep dokter. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku penggunaan antibiotik serta meneliti hubungan antara pengetahuan dan perilaku penggunaan antibiotik. Penelitian ini merupakan penelitian dalam bentuk survey dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner tertutup. Analisis data dilakukan dengan analisis Spearman. Penelitian dilakukan pada 96 konsumen Apotek-apotek di Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan. Hasil yang didapat yakni mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (64%), berusia antara 18-40 tahun (75%). Pendidikan terakhir mayoritas responden adalah SMA (55%).  Mayoritas responden adalah ibu rumah tangga (32%). Antibiotik yang banyak digunakan oleh responden adalah amoxicillin (63%). Tingkat pengetahuan responden dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 8%, kategori cukup sebanyak 35%, dan kategori kurang sebanyak 57%. Adapun kategori perilaku baik sebanyak 22%, kategori cukup sebanyak 66%, dan kategori kurang sebanyak 12%. Hasil uji spearman didapatkan nilai sig. 0,000, nilai koefisien korelasi sebesar 0,431, dan arah korelasi positif (+). Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan perilaku penggunaan antibiotik pada konsumen Apotek-apotek Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan.

Page 4 of 11 | Total Record : 110