cover
Contact Name
Mira Mirnawati
Contact Email
miramirnawati@ung.ac.id
Phone
+6281356708379
Journal Mail Official
redaksiideaspublishing@gmail.com
Editorial Address
Jalan Prof. Joesoef Dalie/Pangeran Hidayat/JDS (Jalan Dua Susun) Nomor 110 Kota Gorontalo 96128
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya
Published by Ideas Publishing
ISSN : 2442367X     EISSN : 2656940X     DOI : https://doi.org/10.32884
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Ideas adalah sebuah jurnal online berbasis OJS yang memfasilitasi publikasi artikel ilmiah dari hasil penelitian. Hasil penelitian dapat berupa hasil penelitian mandiri atau kolaboratif. Peneliti dapat berasal dari berbagai kalangan seperti guru, dosen, mahasiswa, atau praktisi. Fokus kajian keilmuan Jurnal Ideas terbagi menjadi tiga ruang lingkup yang setiap ruang lingkupnya membatasi pada beberapa kajian saja. Berikut ini secara detail dijelaskan.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 2 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei)" : 13 Documents clear
SWOT Analysis E-Learning Concepts Based Digitalization in Kepulauan Riau Province Border Area Alfiandri Alfiandri; Fitri Kurnianingsih; Mahadiansar Mahadiansar
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 2 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i2.349

Abstract

Abstrak Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, sehingga perlu adanya optimalisasi dunia pendidikan di masa pandemi COVID-19. Sistem pembelajaran di Indonesia akhirnya menggunakan e-learning yang merupakan fasilitas pembelajaran dengan sistem online. Tujuan: Kondisi darurat ini membuat Provinsi Kepulauan Riau khususnya Dinas Pendidikan harus mengambil langkah strategis dalam sistem pembelajaran online agar lebih efektif dan efisien karena Kepulauan. Riau termasuk dalam wilayah 3 T (Tertinggal, Terdepan, Tertinggal). Hal ini berdampak pada akses jaringan internet yang sulit diakses di daerah perbatasan. Penelitian ini berfokus pada pembelajaran digitalisasi menggunakan Digital Versatile Disk - Read Write (DVD-RW) dengan menggunakan analisis SWOT. Metode: penelitian dengan menggunakan data sekunder dan analisis menggunakan teknik pemodelan logika sebagai bentuk lain dari pencocokan pola untuk menganalisis peramalan dalam analisis SWOT. Temuan: Hasil analisis menunjukkan bahwa matriks SWOT sangat mungkin diterapkan pada pembelajaran berbasis digitalisasi dengan menggunakan DVD-RW sehingga siswa dapat dengan mudah mengakses materi pembelajaran yang telah disediakan khususnya di daerah perbatasan. Kesimpulan: Analisis SWOT ini juga bertujuan untuk menutupi kekurangan dalam pembelajaran e-learning yang membutuhkan sistem online untuk melakukannya di setiap wilayah di Indonesia selama pandemi COVID-19. Kata kunci Digitisation, e-learning, border, analisis SWOT Abstract Kepulauan Riau is a province in Indonesia that borders directly with neighboring countries, so there is a need for optimization of the world of education during the COVID-19 pandemic. The learning system in Indonesia finally uses e-learning which is a learning facility with an online system. Objective: This emergency condition makes the Riau Islands province, especially the Education Office, have to take strategic steps in online learning systems to be more effective and efficient because of the Islands. Riau is included in the 3 T area (Disadvantaged, Frontier, Disadvantaged). This has an impact on access to internet networks that are difficult to access in border areas. This research focuses on digitalization learning using Digital Versatile Disk - Read Write (DVD-RW) using SWOT analysis. Methods: research using secondary data and analysis using logical modeling techniques as another form of pattern matching to analyze forecasting in SWOT analysis. Findings: The results of the analysis show that the SWOT matrix is highly likely to be applied to digitalization-based learning using DVD-RW so that students can easily access the learning materials that have been provided especially in border areas. Conclusion: This SWOT analysis also aims to cover the shortcomings in e-learning learning which requires the online system to do so in every region in Indonesia during the COVID-19 pandemic. Keyword Digitization, e-learning, border, SWOT analysis.
Konstruksi Sosial Buruh Migran Perempuan Bercadar Asal Indramayu Jawa Barat Julaekhah Julaekhah
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 2 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i2.358

Abstract

Abstrak Indonesia merupakan negara berkembang yang mengirimkan banyak tenaga kerjanya ke negara maju. Indramayu adalah salah satu daerah pengirim tenaga kerja terbanyak dan didominasi oleh wanita atau yang disebut dengan buruh migran perempuan. Pascamoratorium, banyak buruh migran asal Indramayu yang dikirim untuk bekerja di negara-negara Asia Timur, seperti Taiwan, Hongkong, Jepang, dan Korea. Terdapat fenomena menarik yang muncul pada masyarakat Indramayu, yakni buruh migran perempuan yang menggunakan cadar pascakepulanganya bekerja di negara-negara tersebut. Buruh migran perempuan tersebut mendapatkan nilai-nilai Islam setelah bekerja di negara Asia Timur, yang penganut agama Islam di sana sebagai minoritas. Melihat fenomena tersebut penulis tertarik untuk meneliti lebih mendalam mengenai buruh migran perempuan bercadar. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian yang menggunakan analisis sosiologis untuk mengungkapkan kehidupan buruh migran perempuan bercadar dengan menggambarkan suatu konstruksi sosial buruh migran perempuan bercadar asal Indramayu. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan analisis data kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni melalui observasi dan wawancara. Dengan dikaji lebih mendalam melalui teori konstruksi sosial Petter. L. Berger yang terdiri dari proses eksternalisasi, objektifikasi, dan internalisasi. Dari penelitian ini ditemukan bahwa proses konstruksi sosial buruh migran perempuan bercadar di Indramayu melalui tiga proses yakni pertama, proses eksternalisasi melalui media sosial, kajian, serta teman sejawat. Kedua, proses objektifikasi ditandai dengan adanya anggapan bahwa cadar sebagai bentuk kesalihan seorang muslimah, munculnya penyesalan di masa lalu sebelum mengenakan cadar, serta signifikasi. Dan yang ketiga, proses internalisasi yakni ditunjukkan dengan penggunaan cadar sebagai pakaian sehari-hari, semangat berdakwah baik di media sosial maupun di organisasi untuk mengajak orang lain mengenakan cadar. Abstract Indonesia is a developing country that sends a lot of its workers to developed countries. Indramayu is one of the most labor-sending areas and is dominated by women or what are known as female migrant workers. After the moratorium, many migrant workers from Indramayu were sent to work in East Asian countries, such as Taiwan, Hong Kong, Japan and Korea. There is an interesting phenomenon that arises in Indramayu society, namely female migrant workers who wear a veil after returning to work in these countries. These female migrant workers get Islamic values ​​after working in an East Asian country, where Muslims are a minority. Seeing this phenomenon, the authors are interested in investigating more deeply the veiled female migrant workers. This research is a study that uses sociological analysis to reveal the life of veiled female migrant workers by describing a social construction of veiled female migrant workers from Indramayu. This research is a field research using qualitative data analysis. The data collection method that the writer uses is through observation and interviews. With a deeper examination through Petter's social construction theory. L. Berger, which consists of the process of externalization, objectification and internalization. From this research, it was found that the social construction process of veiled female migrant workers in Indramayu went through three processes: first, the process of externalization through social media, studies, and peers. Second, the process of objectification is marked by the assumption that the veil is a form of distraction for a Muslim woman, the emergence of regret in the past before wearing the veil, and its significance. And third, the internalization process, which is shown by the use of the veil as daily clothing, the spirit of preaching both on social media and in organizations to invite others to wear the veil.
Akulturasi Budaya Pernikahan Minangkabau dengan Transmigrasi Jawa di Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat Ona Yulita; Khairul Anwar; Dody Putra; Muhammad Isa; Muhammad Yusup
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 2 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i2.333

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan akulturasi budaya Minangkabau dengan transmigran Jawa dalam perkawinan. Penelitian ini merupakan penelitian etnografi yang akan mendeskripsikan dan menguraikan proses akulturasi budaya perkawinan secara kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan heuristik, kritik sumber, sintesis, dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akulturasi budaya perkawinan suku Minangkabau dengan transmigrasi Jawa di Kabupaten Solok Selatan-Sumatera Barat telah terlaksana dengan baik. Selain itu, akulturasi dalam perkawinan diterapkan dari penerapan adat dalam perkawinan dengan menggunakan adat campuran, sedangkan dalam resepsi perkawinan kedua mempelai juga mengenakan pakaian adat Minangkabau dan Jawa. Kata Kunci akulturasi, budaya, pernikahan, transmigrasi, Sumatera Barat Abstract This research is aimed to describe the acculturation of Minangkabau culture with Javanese transmigrants in marriage. This research was an ethnography research that would be described and elaborated the process of acculturation of marriage culture qualitatively. Data collection techniques are carried out by heuristics, source criticism, synthesis, and interpretation. The results showed that the acculturation marriage culture of Minangkabau with Javanese transmigration in South Solok Regency-West Sumatra was done well. Besides, the acculturation in marriage applied from the application of customs in marriage using mixed customs, while in wedding receptions, the bride and groom wear traditional clothes of Minangkabau and Javanese as well. Keywords Acculturation, culture, wedding, transmigration, West Sumatera
Pendekatan Antropologis, Historis, dan Sosiologis terhadap Budaya Barapan Kerbau Suku Samawa Jeri Ardiansa
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 2 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i2.340

Abstract

Abstrak Bangsa Indonesia memiliki daerah yang sangat luas dan masyarakat majemuk sehingga memiliki bahasa, ras, suku, serta budaya yang berbeda-beda. Hal tersebut menjadi kekayaan bagi Nusantara. Oleh sebab itu, riset ini diperuntukan untuk menggali secara mendalam terkait budaya barapan kerbau melalui pendekatan antropologi, historis dan sosiologis. Penelitian ini merupakan penilitian kualitatif deskriptif dan dianalisis dengan metode triangulasi. Hasilnya menunjukkan barapan kerbau melalui pendekatan antropologi terdapat unsur mistik dalam event tersebut dan masyarakat Sumbawa meyakininya sampai sekarang. Adapun pendekatan historis bahwa barapan kerbau berasal dari pola yang sangat sederhana, yaitu Maruma, sedangkan melalui pendekatan sosiologis terdapat nilai-nilai positif, yaitu nilai sportivitas, nilai kekeluargaan dan nilai ekonomi bagi masyarakat Sumbawa Abstract The Indonesian nation has a very wide area and a pluralistic society, so that it has different languages, rasec, ethnicities, and cultures, so that it becomes a wealth for the nusantara. Therefore, this research is intended to explore in depth related to the culture of the barapan Kerbau through anthropological, historical anda sociological approaches. This research is a descriptive qualitative study and abalyzed by using the tri-anggulation method. The results show that the barapan Kerbau through the anthrological approach has a mystical elemen in the even and the people of Sumbawa belive it until now, as for the historical approach that the barapan Kerbau comes from a very simple pattern, namely Maruma, while through the sociological approach there are positive values, namely the value of sportsmanship, family values, and economic value for the people of Sumbawa.
Aspek Sains dan Budaya Instrumen Cetik dalam Tinjauan Etno Organologi Akustik M. Yoga Supeno; Ary Nugraha
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 2 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i2.362

Abstract

Abstrak Pro dan kontra instrumen cetik muncul karena ada pemaksaan mindset dan masih terbatasnya kajian pada wilayah aspek sains budaya. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini fokus untuk menelaah aspek sains budaya cetik melalui perspektif etno organologi akustik. Metode penelitian mempergunakan campuran konkuren untuk mempertemukan kualitatif sebagai pelaksana penelitian sedangkan kuantitatif sebagai eksekusi data akhir, analisis merupakan komparasi komponen intramusikal dari program audacity dengan komponen ekstramusikal. Penelitian menunjukkan bahwa aspek sains mempunyai relasi dengan fungsinya dalam masyarakat berbasis kearifan lokal jenius. Abstract The pros and cons of the cetik instrument arise because there is an imposition of the mindset and the limited study in the area of cultural science aspects. Based on these problems, this research focuses on examining the aspects of cetik culture science through the perspective of acoustic ethno organology. The research method uses a concurrent mixture, to bring together the qualitative as the research implementer, while the quantitative as the final data execution, the analysis is a comparison of the intramusical component of the audacity program with the extramusical component. Research shows that aspects of science have a relationship with their function in a society based on genius local wisdom.
Faktor Diferensiasi Sekolah di Indonesia Pandu Adi Cakranegara
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 2 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i2.335

Abstract

Abstrak Diferensiasi sekolah di Indonesia yaitu sekolah swasta dan sekolah negeri milik pemerintah. Perbedaan lainnya yaitu sekolah milik yayasan yang berlatar belakang agama atau tanpa latar belakang agama. Tujuan penelitian ini adalah menemukan faktor diferensiasi sekolah di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan sepuluh diferensiasi sekolah di Indonesia, yaitu afiliasi, bahasa yang digunakan, latar belakang budaya, kurikulum, waktu belajar di sekolah, nilai etika, jalur ke perguruan tinggi, fasilitas, dan harga. Kata Kunci Diferensiasi sekolah, sekolah swasta, sekolah negeri Abstract School differentiation in Indonesia is private schools and government-owned schools. Another difference is that schools belong to foundations with religious or religious backgrounds. The purpose of this study is to find the differentiation factors of schools in Indonesia. The research method used is descriptive analytic. Based on the research results, it was found ten differences in schools in Indonesia, namely provision, language used, cultural background, curriculum, study time at school, ethical values, pathways to tertiary institutions, facilities, and prices. Keywords Differentiation of schools, private schools, public schools
Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Efektivitas Webinar selama Masa Pandemi Covid-19 Dessy Dwiyanti
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 2 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i2.339

Abstract

Abstrak Pemanfaatan webinar (website seminar) selama masa pandemi Covid-19 ini sedang marak diikuti berbagai kalangan. Webinar yang efektif diharapkan dapat memberikan dampak positif yang bermanfaat bagi kemajuan pembelajaran di era pandemi ini. Penulis melakukan riset ini dengan maksud untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat memberikan pengaruh dalam efektivitas webinar. Riset ini menggunakan metode asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Hipotesis yang diajukan diuji menggunakan teknik analisis linear berganda. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis didapatkan hasil bahwa kualitas jaringan internet memberikan pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas webinar. Sementara itu, metode webinar, materi webinar, dan kualitas narasumber tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap efektivitas webinar Abstract The implementation of webinars (website seminars) during Covid-19 pandemic is currently being attended by various groups. An effective webinar is expected to have positive impact that will benefit the progress of learning in this pandemic era. The purpose of this research is to understandzthezfactorszthat can affectzthe effectiveness of the webinar. This research utilizes an associative method with a quantitative approach, where hypothesis testing through multiple linear analysis technique used in this study. The results of hypothesis testing show that the quality of the internet network has played a major impact on the effectiveness of the webinar. Meanwhile webinar method, webinar material, and resource quality do not play a significant impact on the effectiveness of webinar.
Tingkat Kebahagiaan Masyarakat setelah Adanya Mural di Kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi Bandung Ariesa Pandanwangi; Ida Ida; Ratnadewi Ratnadewi; Rosida Tiurma Manurung; Iman Budiman; Vincent Vincent
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 2 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i2.365

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengukur tingkat kebahagiaan masyarakat Kelurahan Sukawarna setelah dibuatnya mural di lingkungan mereka. Metode yang digunakan adalah metode campuran (mix method). Pertama metode penelitian berbasis komunitas dan kedua menggunakan survei. Hasil penelitian ini menunjukkan pertama, masyarakat berhasil membuat karya mural dengan tema kearifan lokal berupa benda-benda hunian, flora, dan fauna yang diwarnai. Secara estetika, visualisasi dinding menjadi menarik, sehingga lingkungan menjadi menarik dan orang dapat mengambil foto diri di sana. Kedua, berdasarkan survei dengan adanya mural mempengaruhi tingkat kebahagiaan masyarakat sebesar 49,9 % Abstract Environmental problems, one of which is the space for the actuality of citizens. The mural is one of the attractive locations for environmental attraction and can be a marker of an urban area. At present RW 04 Sukawarna Urban Village has not been well organized, so it requires a colorful environment that can be one of the interesting areas in Bandung. This service is guided by the facilitator with the principle of partnership assistance with the Asset Based Community. Development method. The community service servants will complete a 12 meter long wall with a height of 3 m. The wall will be painted on and given color. The result of this service is a mural work with the theme of local wisdom in the form of objects of residential objects, flora and fauna that are colored. Aesthetically, the visualization of the walls becomes interesting, so the environment becomes interesting, and people can take self-photographs there. Economically, the environment can be an attraction and an incentive for tourists who come gradually, so that the community can empower economic growth in the future.
Philosophy of Yoga as Education in The Perspective of Javanese Community Life Sawitri Sawitri; Sutarman Sutarman; R. Adi Deswijaya
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 2 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i2.336

Abstract

Abstrak Beryoga adalah sebagai filosofi masyarakat Jawa dan sebagai olahraga yang tertumpu pada pernapasan dan peregangan urat sarap serta kelenturan organ tubuh, gerakan yang membuat gerakan berat jadi ringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) filosofi yoga; (2) pendidikan sebagai budaya dan pengetahuan beryoga; (3) masyarakat Jawa dalam mendapatkan kenyamanan hidup. Simpulan yang didapat ialah filosofi yang ada pada yoga adalah: (1) menyatukan pernapasan, hati, dan jiwa; (2) membuat ketenteraman hati dan jiwa; (3) beryoga merupakan sarana yang positif untuk mencerahkan pola pikir dan perilaku masyarakat Jawa; (4) budaya beryoga sebagai peninggalan nenek moyang dan leluhur masyarakat Jawa menjadikan bersih hati dan jiwa, serta berperilaku yang baik. Hal ini akan membuat hidup menjadi sejahtera dan dapat menyembuhkan penyakit jantung, stres, asma, bahkan tekanan pada suatu pekerjaan. Stres pada remaja, ibu hamil, dan orang dewasa, bahkan orang yang sudah tua. Abstract Yoga is a philosophy of Javanese society and as a sport that focuses on breathing and stretching breakfast and organ flexibility, movements that make heavy movements light. Purpose of this study is to find out: (1) philosophy of yoga; (2) education as a culture and knowledge of yoga; (3) Javanese society in getting the comfort of life. The conclusion is the philosophy which exists in yoga is: (1) uniting breathing, heart and soul; (2) yoga can make peace of heart and soul; (3) yoga is a positive means of enlightening the mindset and behavior of Javanese society (4) the culture of yoga is a legacy of the ancestors and ancestors of the Javanese people. Make the heart clean and soul clean and have good behavior. This will make life prosperous and can cure heart disease, stress, asthma and even stress at work. Stress in adolescents, pregnant women and adults and even older people.
Analisis Kesalahan Menulis Narasi Ekspositoris pada Siswa Salma Halidu; Sri Bella Haris Dua
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 2 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i2.357

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan dalam menulis narasi ekspositoris siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Subjek penelitian yaitu karangan siswa kelas V SDN 4 Bulango Timur. Objek penelitiannya adalah kesalahan siswa dalam menulis narasi ekspositoris. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan masih terdapat banyak kesalahan yang dilakukan siswa dalam menulis narasi ekspositoris. Aspek yang dinilai yaitu: (1) merangkai cerita sesuai tema, (2) menuliskan latar (tempat, waktu, dan suasana), (3) menuliskan perbuatan tokoh, (4) penggunaan ejaan dan tanda baca. Kesalahan paling banyak yang dilakukan oleh siswa adalah kesalahan dalam menuliskan latar (tempat, waktu, suasana) yang mencapai 87,5%. Kemudian kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca sebesar 81,3%, kesalahan dalam menentukan perbuatan tokoh mencapai 75,0%, serta merangkai cerita sesuai tema mencapai 43.8% Abstract This study aims to analyze the errors in writing students' expository narratives. This research use desciptive qualitative approach. Data collection techniques were carried out by means of observation, interviews, tests, and documentation. The research subjects were essays from fifth grade students of SDN 4 Bulango Timur. The object of the research is the students' mistakes in writing expository narratives. Based on the results of the study, it was found that there were still many mistakes made by students in writing expository narratives. The aspects that are assessed are: (1) arranging the story according to the theme, (2) writing the setting (place, time, and atmosphere), (3) writing down the character's actions, (4) using spelling and punctuation. The most mistakes made by students were errors in writing the setting (place, time, atmosphere) which reached 87.5%. Then errors in the use of spelling and punctuation were 81.3%, errors in determining the character's actions reached 75.0%, and assembling stories according to themes reached 43.8%.

Page 1 of 2 | Total Record : 13


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 10 No 3 (2024): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 10 No 2 (2024): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 10 No 1 (2024): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari) Vol 9 No 4 (2023): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November) Vol 9 No 3 (2023): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 9 No 2 (2023): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 9 No 1 (2023): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari) Vol 8 No 4 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November) Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 8 No 2 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 8 No 1 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari) Vol 7 No 4 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November) Vol 7 No 3 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 7 No 2 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 7 No 1 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Februari) Vol 6 No 4 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (November) Vol 6 No 3 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 6 No 2 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 6 No 1 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari) Vol 5 No 4 (2019): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya(November) Vol 5 No 3 (2019): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 5 No 2 (2019): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 5 No 1 (2019): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari) Vol 4 No 4 (2018): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November) Vol 4 No 3 (2018): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 4 No 2 (2018): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Mei) Vol 4 No 1 (2018): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Februari) Vol 3 No 4 (2017): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (November) Vol 3 No 3 (2017): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Agustus) Vol 3 No 2 (2017): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Mei) Vol 3 No 1 (2017): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Februari) More Issue