cover
Contact Name
Rudi Ritonga
Contact Email
rudi_ritonga@trilogi.ac.id
Phone
+6285265868613
Journal Mail Official
-
Editorial Address
JL. TMP. Kalibata No. 1 Jakarta Selatan
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP)
Published by Universitas Trilogi
ISSN : -     EISSN : 26147491     DOI : https://doi.org/10.31326/jmp-ikp
Core Subject : Education,
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN terbit dua kali setahun pada bulan Maret dan September berisi tulisan gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori, tulisan praktisi dan hasil penelitian danpengabdian kepada masyarakat.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 02 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)" : 7 Documents clear
IMPLEMENTATING INQUIRY LEARNING MODEL TO ENHANCE PRIMARY STUDENTS’ SCIENCE LEARNING OUTCOME Nurmi Nurmi; Nelda Azriani; Jufr Jufr; Yusnimar Yusnimar; Eva Astuti Mulyani; Neni Hermita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP) Vol 1, No 02 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)
Publisher : FKIP Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jmp-ikp.v1i02.67

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa menggunakan model inkuiri. Metode penelitian ini menggunakan Kuasi Eksperimen Nonequivalent Grup Pretest-Postest Design. Penelitian ini dilakukan di SDN 003 Bangkinang Kota pada 54 orang siswa yang tiap kelas berjumlah 27 siswa. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa belajar dengan model pembelajaran inkuiri lebih baik dan lebih tinggi peningkatannya daripada yang belajar dengan model konvensional.Terlihat dari nilai indeks gain pada kelas inkuiri sebesar 0,52 yang merupakan kategori sedang, sedangkan nilai indeks gain pada kelas konvesional sebesar 0,19 yang merupakan kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa Sekolah Dasar.Kata Kunci: Model Inkuiri, Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam.This study aims to investigate primary students’ science learning outcome with implementing inquiry learning model. This method of research was quasy experiment Nonequivalent Grup Pretest-Postest Design. Participant of this study was 27 third grade students in elementary school. Based on the results of the study it was obtained that implementing the students' science learning outcomes with the inquiry learning model were better and higher than the learning in the conventional model. It was seen from the value of the gain index in the class of 0.52 which was the categorical value, while the index gain value at the conventional level was 0.19 which was the lowest score.  In conclusion, the learning model can enhance the elementary school students’ learning outcomes.Key Word: Inquiry Model, science learning outcome.
FUN MATH CLASS KELAS MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATEMATIKA DI SD NEGERI 056035 KECAMATAN BESITANG Nurhayati Malau; Lusia Novita Sari Situmeang; Novita Marlina Damanik; Indriani Pasaribu; Imelda Imelda
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP) Vol 1, No 02 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)
Publisher : FKIP Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jmp-ikp.v1i02.87

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat ini merupakan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKMM) yang didanai kemenristekdikti tahun 2018. Khalayak sasaran dari pengabdian ini adalah siswa-siswi kelas 5 dan 6 SD Negeri 056035 Kecamatan Besitang. Kegiatan pembelajaran berbasis permainan tradisional di kelas telah dilaksanakan pada tanggal 2 juli 2018 hingga 28 juli 2018 yang diikuti oleh 20 peserta siswa/siswi SD. Dari hasil evaluasi diperoleh hasil dan manfaat dari kegiatan pengabdian ini diantaranya adalah membantu pihak SD Negeri 056035 Kecamatan Besitang dalam menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran matematika, membantu siswa untuk tertarik terhadap matematika sehingga dapat menumbuhkan kemampuan matematikanya dan meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang Matematika. Hasil dari pelaksanaan PKM menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan berbasis permainan tradisional berjalan dengan baik dan siswa mampu menggunakan permainan tradisional dalam proses pembelajaran.Kata kunci : Permainan Tradisional, Matematika, Siswa SDThis Community Service is a Community Service Student Creativity Program (PKMM) funded by Kemenristekdikti in 2018. The target audience of this service is the 5th and 6th grade students of 056035 State Elementary School in Besitang District. Traditional game-based learning activities in the classroom have been held on July 2 2018 to July 28 2018 attended by 20 elementary school students. From the results of the evaluation, the results and benefits of this service were obtained, including helping 056035 Public Elementary School in Besitang District to foster students 'interest in mathematics, helping students to be interested in mathematics so that they can develop their mathematical abilities and increase students' creativity in Mathematics. The results of the PKM implementation show that the learning process based on traditional games runs well and students are able to use traditional games in the learning process.Keywords: Traditional Games, Mathematics, Elementary Students 
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KOMPETITIF KLASTER (PMK-K) Veronica Unun Pratiwi; Purwani Indri Astuti; Sari Handayani; Nurnaningsih Nurnaningsih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP) Vol 1, No 02 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)
Publisher : FKIP Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jmp-ikp.v1i02.69

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mendukung sektor pariwisata di wilayah karesidenan Surakarta paVeroda umumnya dan Kampung Batik Laweyan pada khususnya. Lebih diutamakan untuk melayani kunjungan wisatawan yang berasal dari negara-negara yang masyarakatnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa nasional karena wisatawan asing lebih konsumtif daripada wisatawan domestik. Berdasarkan penjelasan tersebut maka diperlukan kesiapan sumber daya manusia yang handal dalam hal penguasaan bahasa Inggris. Sumber daya manusia yang dimaksud seperti pramuwisata atau yang lebih dikenal dengan sebutan guide dan tukang becak yang sering mangkal disekitar tempat wisata yang bersangkutan. Dalam hal ini wisatawan yang sangat menyukai wisata batik. Berdasarkan kenyataan diatas, para tukang becak yang mampu berbahasa Inggris baik dari segi kualitas maupun kuantitas sangat diperlukan, terutama di kota solo dimana becak masih mudah dijumpai. Fenomena ini menunjukkan bahwa para tukang becak yang mampu berbahasa Inggris sangat dibutuhkan di kota Solo. Sehubungan dengan permasalahan di atas team pengabdian melakukan pelatihan serta pendampingan bagi para tukang becak di Kawasan wisata kampung batik Laweyan. Faktor penghambat dari kegiatan ini relatif kecil, dari 25 tukang becak hanya 2 atau 3 orang tukang becak yang tidak berpendidikan yang kesulitan mempelajari bahasa Inggris karena mereka tidak bisa membaca. Hasil dari pretest menunjukkan pemahaman mereka akan ketrampilan berbahasa Inggris meningkat, terutama antusias pembelajaran mereka. Setelah diadakan postest dan evaluasi, dapat dilihat bahwa hasil pelatihan serta pendampingan bisa dikatakan berhasil meski mitra hanya mampu mempelajari ungkapan-ungkapan yang sederhana. Selain itu team pengabdian juga membuat modul semacam buku saku ketrampilan berbahasa Inggris serta buku saku tentang tempat wisata berbahasa Inggris di karesidenan Surakarta. Kata Kunci : Bahasa Inggris, wisata batik, tukang becak This service activity aims to support the tourism sector in the Surakarta residency area in general and Batik Laweyan Village in particular. It is preferred to serve tourists coming from countries whose people use English as a national language because foreign tourists are more consumptive than domestic tourists. Based on this explanation, it is necessary to have reliable human resources in terms of mastering English. Human resources are referred to as guides or better known as guides and pedicab drivers who often hang around the tourist attractions in question. In this case tourists are very fond of batik tourism. Based on the above facts, pedicab drivers who are able to speak English both in terms of quality and quantity are indispensable, especially in solo cities where pedicabs are still easy to find. This phenomenon shows that pedicab drivers who can speak English are needed in the city of Solo. In connection with the problems above the service team conducted training and assistance for pedicab drivers in the tourist area of the village of Laweyan batik. The inhibiting factor of this activity was relatively small, out of 25 pedicab drivers, only 2 or 3 pedicab drivers were uneducated who had difficulty learning English because they could not read. The results of the pretest showed their understanding of English language skills increased, especially the enthusiasm of their learning. After the posttest and evaluation, it can be seen that the results of training and mentoring can be said to be successful even though partners are only able to learn simple expressions. In addition, the dedication team also made a module such as a pocket book in English skills and a pocket book about English-speaking tourist spots in the Surakarta residency. Keywords: English, batik tourism, pedicab drivers
DARI REFLEKSI PENGAJARAN HINGGA RANCANGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK): KEGIATAN LOKAKARYA BAGI PARA GURU BAHASA INGGRIS DI PROVINSI BANTEN Christine Manara
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP) Vol 1, No 02 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)
Publisher : FKIP Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jmp-ikp.v1i02.184

Abstract

 Kegiatan lokakarya ini bertujuan untuk menjelaskan langkah-langkah dasar dan memberikan panduan bagi para guru Bahasa Inggris mengenai Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Seringkali para guru mengeluhkan alasan mereka tentang PTK dengan pertanyaan seperti: “Saya tidak tahu harus mulai dari mana?” “Apa yang perlu dilakukan dalam melakukan PTK?”. Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang menginspirasi tim untuk menjawabnya dengan mengadakan kegiatan pelatihan dalam memandu para guru tentang langkah-langkah pelaksanaan PTK. Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan kerjasama dengan UIN Sultan Maulana Hasanudin yang bersedia menjadi tuan rumah dan yang telah mengundang para guru tingkat Sekolah Menengah di propinsi Banten untuk menghadiri kegiatan ini. Penulis menyediakan sebuah Lembar Kerja PTK untuk dilengkapi. Pada saat kegiatan, para guru pun terlibat dalam diskusi terstruktur dengan peserta lain dan fasilitator lokakarya untuk mendapatkan umpan balik. Pada sesi akhir lokarya ini, para guru menghasilkan rancangan awal PTK untuk dapat mereka terapkan di sekolahnya masing-masing.Kata kunci:  Penelitian Tindakan Kelas (PTK), refleksi pengajaran, guru SMU/MANThis workshop aims to enable teachers to understand the steps of starting a classroom research and guide English teachers to conduct the initial stage of an Action Research (AR) process. The most popular remarks that teachers often made concerning AR are “Where should I start?” and “What do I do in an action research?”. The workshop was implemented to address this problem and presented a step-by-step guidance for high school teachers in Banten province. This workshop was conducted together with the co-operation of UIN Sultan Maulana Hasanudin as the host of the venue who invited high school teachers in the province of Banten. In this workshop, I provided a worksheet for the teachers to complete. The teachers were involved in constructed discussion in the workshop with their peers and facilitators to gain feedback. At the end of the workshop, teachers produced an initial design of a classroom action research to be conducted in their own school settings.Keywords:  Action Research, teaching reflection, high school teachers
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE STORYTELLING MENGGUNAKAN MEDIA BIG BOOK Agung Cahya Karyadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP) Vol 1, No 02 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)
Publisher : FKIP Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jmp-ikp.v1i02.70

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan metode storytelling menggunakan media big book untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak dan apakah metode storytelling menggunakan media big book dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak kelompok B PAUD Muslimat Lampung. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan (Action Research). Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Taggart yang dilakukan selama 12 kali pertemuan. Adapun langkah-langkah metode penelitian tindakan dengan model Kemmis & Taggart yaitu meliputi (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (action), (3) pengamatan (observation), dan (4) refleksi (reflection). Sebelum melakukan penelitian, diadakan penelitian pra tindakan untuk mengetahui hasil prosentase awal keterampilan berbiara anak. Sehingga dapat diketahui seberapa peningkatan yang terjadi antara sebelum dilakukan tindakan dengan setelah dilakukan tindakan baik dalam siklus I maupun siklus II. Keterampilan berbicara dapat meningkat setelah dilakukan tindakan melalui metode storytelling menggunakan media big book. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menyebutkan bahwa rerata kelas pada pra tindakan sebesar 34,89%. Setelah dilakukan tindakan dalam siklus I meningkat rerata kelas menjadi sebesar 54,89% dan pada siklus II meningkat menjadi 71,03%. Implikasi dari penelitian ini adalah penerapan metode storytelling menggunakan media big book sebagai salah satu alternative metode pembelajaran yang menyenangkan bagi anak dan mampu memberikan pengalaman baru dan berharga pada anak, rasa ingin tahu dan perhatian anak pun dapat difasilitasi, sehingga anak dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangannyaKata kunci : keterampilan berbicara, metode storytelling, media big book, penelitian tindakan.  The aim of the research is to describe how the application of the method of storytelling using big media book to improve speaking skills of children and whether the method of storytelling using big media book can improve speaking skills of children in group B ECD Moslem Lampung. Research used in this study is action research (Action Research). This study used a model of Kemmis and Taggart were conducted over 12 meetings. The steps of the action research method Kemmis & Taggart models that include (1) planning (planning), (2) the action (action), (3) observation (observation), and (4) reflection (reflection). Before conducting the research, pre-action research conducted to determine the percentage of the initial results berbiara skills of children. So that it can be seen how the increase that occurred between the prior action with good action after the first cycle and second cycle. Speaking skills can be increased after the action through storytelling method uses big media book. It can be seen from the results of research that says that the average grade on the pre-action amounted to 34.89%. After the action in the first cycle increases the average grade of 54.89% and became the second cycle increased to 71.03%. The implication of this research is the application of the method of storytelling using big media book as one of the alternative methods of learning fun for children and are able to provide a new and valuable experience in children, the curiosity and attention of a child can be facilitated, so that the child can be actively involved in learning activities which according to the stage of development.Keywords: conversation skills, methods of storytelling, book big media, action research.   
PENGGUNAAN SARANA BELAJAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL DALAM MEMBANGUN NILAI-NILAI KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH DASAR Azis Lukman Praja; Siti Sholihah Nurfaidah; Devi Rahmiati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP) Vol 1, No 02 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)
Publisher : FKIP Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jmp-ikp.v1i02.185

Abstract

Maraknya permainan modern saat ini secara tidak langsung telah menggeser kedudukan permainan tradisional, sehingga menimbulkan efek negatif terhadap perkembangan anak, baik secara fisik, psikis, dan sosial. Berbagai kemudahan untuk mengakses permainan modern berdampak anak lebih tertarik memainkan permainan modern dibandingkan permainan tradisional yang membutuhkan sarana prasarana yang cukup luas untuk bermain. Sedangkan saat ini sarana prasarana permainan tradisional sangat terbatas mengingat kesediaan lahan untuk bermain yang tergusur oleh bangunan-bangunan perkotaan menyebabkan anak-anak harus bermain di dalam ruangan. Oleh karena itu dirasa perlu untuk melakukan program kemitraan masyakat (PKM) yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan pada kelompok masyarakat tertentu. Dalam hal ini, menitikberatkan pada pengelolaan sarana prasarana dalam melestarikan permainan tradisional khususnya di sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam PKM ini melalui penyelenggaraan seminar dan sosialisasi mengenai pengelolaan sarana dan prasarana dalam menunjang pelestarian permainan tradisional guna meningkatkan nilai-nilai karakter bangsa kepada siswa sekolah dasar yang sesuai dengan Kurikukulm 2013 tanpa meninggalkan nilai-nilai karakter orang Sunda. Adapun solusi yang kami lakukan adalah terbentuknya kemitraan dalam menemukan solusi untuk melestarikan permainan tradisional dalam pengelolaan dan pengembangan sarana prasarana permainan tradisional yang terdapat di SD yang memadai sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, penting menanamkan nilai-nilai karakter bangsa pada siswa Sekolah Dasar dalam rangka membentuk generasi milenial yang berlandaskan literasi budaya dalam kehidupan sehari-hari.Kata kunci: sarana dan prasarana, permainan tradisional, dan program kemitraan masyakat (PKM).The rise of modern games has indirectly shifted the position of traditional games, causing negative effect on child development, both physically, psychologically, and socially. Various facilities to access modern games have made children more interested in playing modern games than traditional games that require extensive infrastructure to play. While currently traditional games infrastructure facilities are very limited considering the availability of land to play which is displaced by urban buildings causes children to play indoors. Therefore, it is necessary to do a community partnership program (CPP) which aims to overcome problems in certain community groups. In this case, it focuses on managing of facilities and infrastructure in preserving traditional games, especially in elementary schools. The method used in this PKM is through organizing seminar and socialite arrangement for the management of the facilities and infrastructure to support the conservation of traditional games in order to improve the values of the nation’s character to elementary school student in accordance with the 2013 curriculum without leaving the Sundanese character values. The solution that we do is the forming of a partnership in finding solution to preserve traditional games in the management and development of traditional game infrastructure in elementary schools that are adequate according to their needs. Therefore, it is important to instill national character values in elementary school student in order to form millennial generations based on cultural literacy in daily life.Keyword: facilities and infrastructure, traditional games, and community partnership program (CPP)     
KEGIATAN TEMATIK BERLANDASKAN TEKNOPRENEUR KOLABORASI DAN KEMANDIRIAN Anggia Cahyaningtyas
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP) Vol 1, No 02 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)
Publisher : FKIP Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jmp-ikp.v1i02.186

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu cara supaya mahasiswa Universitas Trilogi memiliki keterampilan bermasyarakat. Khalayak  sasaran  dari  pengabdian  ini  adalah  masyarakat RW 09 di  desa Ciasihan. Kegiatan pengabdian  telah  dilaksanakan  pada  tanggal  11 Agustus-11 September yang  bertempat  di desa Ciasihan Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, dengan diikuti oleh seluruh masyarakat RW 09. Dari  hasil  evaluasi  diperoleh  hasil  dan  manfaat  dari  kegiatan  pengabdian  ini diantaranya adalah meningkatkan motivasi masyarakat akan pentingnya koperasi, dan pentingnya akan pemanfaatan sampah organik  menjadi pupuk. Kegiatan pengabdian  ini  berjalan  dengan  lancar,  karena  berbagai  pendukung  terutama  partisipasi peserta yang cukup antusias dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembentukan koperasi.. Tujuan  kegiatan  pengabdian  kepada  masyarakat  ini,  yang  dilaksanakan melalui kegiatan pembentukan koperasi adalah memotivasi masyarakat akan pentingnya koperasi, dan pentingnya akan pemanfaatan sampah organik  menjadi pupuk. Selain itu, Pengabdian Pada Masyarakat ini merupakan wahana bagi mahasiswa Universitas Trilogi untuk mengabdikan keilmuannya.Kata Kunci: Pembentukan Koperasi, Masyarakat RW 09Community service activities are one way for Trilogy University students to have social skills. The target audience of this service is the community of RW 09 in Ciasihan village. Community service activities were carried out on 11 August-11 September in Ciasihan Village, Pamijahan District, Bogor Regency, followed by all RW 09 people. From the results of the evaluation, the results and benefits of this service were obtained, including increasing community motivation for the importance of cooperatives, and the importance of using organic waste into fertilizer. This service activity went smoothly, due to various supporters, especially the participation of enthusiastic participants and actively participating in cooperative formation activities. The purpose of this community service activity, which was carried out through cooperative formation activities was to motivate the community on the importance of cooperatives, and the importance of waste utilization. organic into fertilizer. In addition, Community Service is a vehicle for Trilogy University students to devote their knowledge.Keywords: Formation of Cooperatives, Community RW 09

Page 1 of 1 | Total Record : 7