cover
Contact Name
Hanifadinna
Contact Email
hanifadinna@itsb.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Kota Deltamas Lot-A1 CBD, Jl. Ganesha Boulevard, Pasirranji, Kec. Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat 17530
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI)
ISSN : 26566664     EISSN : 26863545     DOI : https://doi.org/10.36870/jvti
Journal Vokasi Teknologi Industri (JVTI) merupakan penerbitan jurnal yang dikelola oleh Fakultas Vokasi Institut Teknologi dan Sains Bandung. Penerbitan Jurnal ini akan mempublikasikan hasil penelitian di bidang Teknologi, Industri, dan juga yang terkait dengan kegiatan pendidikan Vokasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 48 Documents
Penggunaan asam sulfat sebagai aktivator fly ash dalam aplikasi proses koagulasi pada pengolahan limbah cair industri pulp dan kertas Nurul Ajeng Susilo; Noviea Sulistyawati
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.028 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v1i1.39

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan pemanfaatan abu layang batubara (fly ash) yang diaktivasi oleh asam sulfat sebagai koagulan pada pengolahan limbah cair pulp dan kertas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan H2SO¬4 dalam mengaktivasi abu layang batubara, menentukan aktivasi optimum abu layang batubara sebagai koagulan, serta menentukan dosis optimum penambahan koagulan abu layang batubara teraktivasi dalam proses pengolahan limbah cair pulp dan kertas. Abu layang batubara diaktivasi dengan menggunakan H2SO4 dengan 9 macam variasi aktivasi. Kondisi optimum didapatkan pada pemanasan 250oC, selama 60 menit, dengan rasio perbandingan asam sulfat : abu laying sebesar 1:5 dan konsentrasi H2SO4 2M. Selanjutnya, koagulan cair pada kondisi optimum dilakukan uji efektivitas pada proses pengolahan limbah cair pulp dan kertas. Parameter yang diukur yaitu COD, TSS, warna, kekeruhan dan konduktivitas. Dosis optimum koagulan abu layang teraktivasi yaitu pada dosis 30000 ppm dengan penurunan COD sebesar 81,5%, TSS sebesar 96,2%, warna sebesar 86,5% , dan kekeruhan sebesar 99,3%. Penambahan koagulan abu layang teraktivasi menimbulkan kenaikan nilai konduktivitas air limbah hasil koagulasi.
Pola Penyelenggaraan Konsep Triple Helix dalam Penyediaan Sumber Daya Manusia Pengelola Pabrik Kelapa Sawit Indonesia Idad Syaeful Haq; Lia Laila
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.386 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v1i1.44

Abstract

Konsep triple helix merupakan jalinan peran kerjasama ketiga aktor dalam penciptaan pengetahuan (knowledge creation) yang terdiri Akademisi, Bisnis dan Pemerintah. Penerapan konsep ini dalam pengembangan industri sawit nasional sudah mulai diterapkan, hal ini mengacu kepada posisi Indonesia sebagai negara produsen minyak mentah sawit terbesar di dunia. Hingga kini telah diidentifikasi bahwa salahsatu kelemahan utama pengembangan sawit nasional adalah ketidakmampuan untuk mengubah produk berbasis keunggulan komparatif yang dimiliki menjadi produk keunggulan kompetitif yang memiliki nilai tambah yang lebih besar. Peran pemerintah sebagai fasilitator dan regulator dalam mengatasi kendala dan persoalan industri sawit seperti diuraikan di atas, salah satu upayanya adalah memberikan mandat (penugasan) kepada ITSB (sebagai salah satu aktor akademisi) untuk membuka Program Studi Teknologi Pengolahan Sawit (TPS) jenjang diploma tiga (D-3). Penugasan ini merupakan salahsatu solusi dalam penyediaan sumber daya manusia dalam pengelolaan teknologi di industri pengolahan sawit. Keinginan pemerintah ini tidak lain agar industri sawit nasional ke depan semakin memiliki daya saing. Model pemberian tugas pembukaan Prodi TPS jenjang D-3 yang dimandatkan kepada ITSB merupakan kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada ITSB. Hasil luaran penelitian adalah teridentifikasinya pola penyelenggaraan kerjasama antara pihak pemerintah, akademisi dan bisnis dalam penyediaan sumber daya manusia pengelola Pabrik Kelapa Sawit. Sedangkan tindakan teknologis yang diperlukan berkaitan penyediaan SDM sawit nasional, di antaranya diperlukan komunikasi dan koordinasi yang lebih intens agar kompetensi yang diminta pihak industri (pabrik kelapa sawit) dapat terpenuhi dengan baik. Salah satu solusinya adalah dibentuk wadah kelembagaan (lembaga intermediasi) yang menghubungkan kepentingan industri dengan pihak akademisi. Kontribusi penelitian ini dalam pengembangan ilmu adalah memberikan suatu gambaran atau pola penyelenggaraan mengenai kerjasama tiga aktor dalam penyiapan sumber daya manusia pengelola industri sawit
Studi pemanfaatan limbah pelepah sawit sebagai bahan baku pulp metode Organosolv disertai hidrotermal pretreatment Rachmawati Apriani; Ni Njoman Manik Susantini
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.376 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v1i1.41

Abstract

Penelitian bertujuan menentukan properties strength dari pulp yang berbahan baku pelepah kelapa sawit di Laboratorium Satuan Operasi Pulp dan Kertas. Pelepah kelapa sawit merupakan limbah organik kategori non-wood dengan kandungan selulosa tinggi. Proses pembuatan pulp didominasi oleh kraft yang tidak ramah lingkungan. Salah satu metode pulping lain adalah proses organosolv dengan menggunakan pelarut organik seperti asam asetat yang menghasilkan yield yang lebih tinggi dan properties mekanis. Pengaruh kondisi operasi seperti suhu, waktu, konsentrasi liquor dan perbandingannya penting terhadap properties pulp. Proses menggunakan asam asetat 10 % dan 15% serta NaOH 15%. Pengaruh perbandingan liquor terhadap solid, penambahan aditif soda, suhu operasi dan konsentrasi komponen liquor diteliti untuk mendapatkan nilai optimal dari proses. Pretreatment hidrotermal dilakukan meningkatkan penetrasi dan difusi zat aktif selama proses pulping. Kertas yang dihasilkan memiliki kekuatan tarik yang baik dengan tingginya konsentrasi asam asetat dimana asam asetat 15% menghasilkan kekuatan tarik sebesar 0,99 kN/m sedangkan 10% menghasilkan 0,63 kN/m dibandingkan NaOH sebesar 15% kurang baik yaitu 0,385 kN/m, maka adanya penambahan LBKP 20% dapat meningkatkan tensile dikarenakan kandungan serat dari wood. Semakin tinggi konsentrasi asam asetat maka ketahanan sobek semakin kecil. Maka optimum pada 10% yaitu 228,49 mN. Jika di bandingkan dengan NaOH 15% masih kurang baik yaitu 175,73 mN.
Modifikasi Pengaturan Steam Injection Valve Pada Digester Pabrik Kelapa Sawit Deni Rachmat; Afrizal Afrizal
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.403 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v1i1.45

Abstract

Digester adalah alat pelumat berondolan buah sawit, prosesnya dibantu oleh uap panas melalui steam injection. Steam injection berfungsi sebagai pemanas berondolan agar mudah memisahkan nut sawit dengan fibre. Salah satu persoalan yang sering terjadi pada proses pelumatan ini adalah tidak tercapainya pemerataan, waktu pemanasan standar, tingginya kebutuhan steam, dan losses minyak pada fibre. Untuk itu diperlukan suatu metode pengaturan katup Steam Injection yaitu: metode injection 1 adalah memberikan uap pada digester melalui injector tingkat 1 saja, metode 2; memberikan uap melalui injector tingkat 1 dan tingkat 2, metode 3; memberikan uap melalui injector tingkat 1, tingkat 2, dan tingkat 3, metode injection ke empat, memberikan uap (steam) pada digester melalui injector tingkat 1 dengan bukaan valve sebasar 100% dan tingkat 2 dengan bukaan valve sebasar 50%. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode 4 yaitu tingkat 1 dengan bukaan valve 100% dan tingkat 2 dengan bukaan valve 50% lebih efektif dalam mencapai waktu pemanasan, losses pada fibre lebih terkontrol dan memenuhi standar, waktu rata-rata pemanasan 16,12 menit, kebutuhan steam 148.5 kg/ton TBS, temperature rata-rata yaitu 93.30C, dan losses to sample 2.56 % dari output screw press. Dengan diperolehnya metode yang tepat, dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengaturan katup steam injection pada stasiun digester and press, agar dapat mengurangi losses pada proses produksi CPO.
Studi awal perancangan plant pelepasan tinta pada kertas bekas dengan metode flotasi skala laboratorium Ni Njoman Manik Susantini; Nurul Ajeng Susilo
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.454 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v1i1.40

Abstract

Berkurang ketersediaan bahan baku untuk bahan baku kertas mengakibatkan penggunaan kertas bekas (secondary fiber atau disebut SF) sebagai bahan baku kertas. Hampir semua pabrik pengolahan kertas memilliki unit pelepasan tinta (deinking). Metode deinking yang banyak digunakan adalah Flotasi, yaitu memanfaatkan metode yang memanfaatkan gelembung untuk melepaskan tinta dari SF. Ukuran gelembung yang disarankan di kisaran 0.1-1 mm. Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan metode Flotasi dan untuk hal tersebut diAgar bisa mengembangkan metoda deinking flotation ini maka diperlukan plant deinking dalam skala laboratorium. Alasannya dengan skala dan kapasitas kecil, maka pengembangan metode ini dapat lebih mudah dan murah karena tidak melibatkan industri yang beresiko terganggunya proses produksi. Tantangan lainnya adalah bagaimana membuat kondisi plant semirip mungkin dengan di industri agar jika pengembangan metode sudah berhasil bisa kangsung diaplikasikan. Implementasi dari rancangan ini masih belum memberikan hasil yang menggembirakan, karena diameter gelembung yang dihasilkan masih di kisaran 5 mm. Gerak gelembung juga masih terlalu cepat untuk mencapai permukaan. Tekanan kompresor masih belum bisa bervariasi melainkan hanya di 4 bar saja. Gelembung juga tidak merata di permukaan bak. Oleh karena itu rancangan yang sudah diimplementasikan perlu diperbaiki lagi.
Kajian Perbandingan Komposisi Kimia, Sifat Mekanik dan Ketahanan Aus terhadap Baja Perkakas AISI D2 pada Aplikasi DIES Setiani Ibrahim
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1738.38 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v1i1.42

Abstract

Material dies yang digunakan dalam proses stamping harus memiliki kekerasan, ketangguhan, ketahanan aus dan umur pakai yang optimal, untuk menghasilkan perpaduan sifat tersebut diperlukan pemilihan material dies dan proses perlakuan panas yang tepat. Pemilihan material merupakan faktor terpenting untuk mendapatkan umur pakai yang tinggi sehingga dapat mengoptimalkan proses produksi. Salah satu material yang dapat digunakan sebagai dies adalah material baja perkakas AISI D2. Pada penelitian ini di gunakan tiga jenis material baja perkakas AISI D2 dari tiga distributor berbeda, metoda penentuan material baja perkakas AISI D2 yang tepat dilakukan berdasarkan analisis dan sifat mekanik yang dihasilkan setelah proses perlakuan panas. Material yang memiliki ketahanan aus yang tinggi merupakan material yang memiliki struktur mikro martensit temper dengan primary carbide dan small secondary carbide yang dihasilkan setelah proses tempering yang dipengaruhi oleh komposisi kimianya.
Desain Awal Berbiaya Murah Spektrofotometri Berbasis Mikrokontroler untuk Uji Angka DOBI Crude Palm Oil (CPO) Novelita W. Mondamina; Hanifadinna Hanifadinna
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1521.482 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v1i1.43

Abstract

Dalam proses pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi minyak sawit mentah (Crude Palm Oil, CPO), standar dan mutu CPO harus diperhatikan. Salah satu cara mengendalikan mutu CPO adalah dengan melakukan analisis mutu dari beberapa sifat khas CPO. Salah satu diantaranya adalah warna CPO kuning oranye yang berasal dari kandungan senyawa karoten. Uji analisis yang memanfaatkan senyawa karoten adalah uji angka Deterioration of Bleachability Index (DOBI) dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Program studi Teknologi Pengolahan Sawit (TPS) saat ini belum memiliki alat tersebut untuk pengukuran mutu CPO di laboratorium. Dalam penelitian ini akan dicoba untuk membuat spektrofotometri berbasis mikrokontroler yang juga memiliki keuntungan dari segi ekonomi serta aplikasi keilmuan instrumentasi dan kimia. Dari segi ekonomi, pembuatan spektrofotometri memiliki harga yang lebih murah dengan spektrofotometri konvensional. Selain itu dari segi keilmuan instrumentasi dan kimia, spektrofotometri ini merupakan salah satu aplikasi gabungan kedua keilmuan tersebut sehingga diharapkan dapat memperluas variasi penggunaan teknologi pengukuran. Serta juga memberikan pengetahuan kepada mahasiswa terkait gabungan beberapa keilmuan yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga standar mutu CPO.
KULIT JAGUNG UNTUK PEMBUATAN KERTAS KEMASAN DENGAN PROSES HIDROTERMAL DENGAN METODE SODA Rachmawati Apriani; Nurul Ajeng Susilo; Frans Ferdinand; Iyas Majita; Early Mahardhika; Erlita Kusuma Wardhan; Alby Venrian
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.079 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v2i1.170

Abstract

Kulit jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan bagian tanaman yang melindungi biji jagung. Limbah kulit jagung sudah digunakan sebagai pakan ternak oleh masyarakat, akan tetapi pemanfaatannya belum maksimal. Limbah tersebut masih memiliki nilai ekonomis yang rendah dan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan saat dibakar. Kulit jagung memiliki kandungan serat selulosa yang tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kertas. Penelitian ini bertujuan mencari alternatif bahan baku non kayu untuk kertas kemasan. Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya plastik dan aluminium foil. Hingga saat ini, kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya murah, mudah diperoleh dan penggunaannya yang luas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan proses penetrasi larutan pemasak ke chip dengan proses pretreatment hidrotermal atau tidak sebelum proses pembuatan pulp melalui proses pemasakan dengan soda panas, untuk mengetahui properties strength berupa kekuatan Tarik, kekakuan taber, derajat kecerahan, daya Serap Air (Cobb 60 *) dari kertas kemasan berbahan dasar kulit jagung dengan penambahan NaOH dengan proses hidrotermal. Penelitian ini menggunakan metode pemasakan dengan soda panas dengan menggunakan proses pretreatment hidrotermal dengan memvariasikan suhu proses dan waktu tunggu proses pretreatment hidrotermal, suhu dan waktu proses pulping. Semakin besar suhu dan tekanan maka terjadi kenaikan terhadap nilai pH pada 5% NaOH dan 5% NaOH dengan pretreatment. Semakin besar suhu dan tekanan maka terjadi penurunan terhadap massa padatan pada 5% NaOH dan 5% NaOH dengan pretreatment. Semakin besar tekanan dan suhu maka terjadi peningkatan terhadap nilai konsistensi pada 5% NaOH. Semakin besar tekanan dan suhu maka terjadi peningkatan terhadap nilai massa padatan pada 5% NaOH tanpa pretreatment.
Pengaruh Variasi Arus Terhadap Sifat Mekanik dan Daerah Weld Nugget pada Pengelasan Titik Collar Muffler Setiani Ibrahim; Amelia Rahmatika
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.43 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v2i1.167

Abstract

Penelitian proses pengelasan titik bertujuan untuk mengetahui pengaruh arus pengelasan terhadap sifat mekanik dan daerah weld nugget serta kekerasan pada komponen kendaraan bermotor yang berada pada bagian knalpot yaitu collar muffler. Variasi parameter las titik yang digunakan adalah arus pengelasan. Arus yang digunakan masing-masing adalah 40 A, 48 A,dan 55 A, sedangkan tekanan, dan squeeze time disamakan yaitu masing-masing 1/15 Mpa dan 22 s. Spesimen yang digunakan merupakan spesimen yang sudah berbentuk komponen kendaraan bermotor yang dinamakan collar muffler, ketebalan material 1,6 mm, jenis dengan jenis material Cold-reduced carbon steel sheets and strip atau SPCC (JIS G3141). Sifat mekanik hasil lasan dievaluasi dengan melakukan pengujian chisel test, pengujian kekerasan micro vickers, diameter weld nugget, dan analisis struktur makro dengan pengujian metalografi hasil lasan. Pada hasil penelitian, diperoleh bahwa semakin besar arus yang diberikan pada proses pengelasan titik collar muffler, maka semakin lebar hasil weld nugget yang dihasilkan sehingga kekuatan mekaniknya juga akan meningkat terlihat dari hasil pengelupasan pada washernya yang bergelombang, sedangkan jenis kegagalannya merupakan button pull out, hal ini terjadi karena untuk mengelupas hasil lasan dibutuhkan gaya yang lebih besar karena hasil las tersebut menyerap lebih banyak energi sebelum mengalami kegagalan, dan hal ini didukung dengan pengujian kekerasan, nilai kekerasan paling rendah diperoleh pada spesimen dengan arus tertinggi, baik pada daerah HAZ (146 HV dan 133 HV) maupun pada daerah weld nugget (230 HV), sehingga nilai arus paling optimal yang menghasilkan sifat mekanik paling baik adalah proses pengelasan dengan arus sebesar 55 Ampere.
Studi Awal Pengaruh Variasi Kuat Arus terhadap Kekuatan Tarik Hasil Pengelasan SMAW Material Karbon JIS G3106 dengan Filler E6013 Ely Aprilia; Amelia Rahmatika; Megarini Hersaputri; Setiani Ibrahim
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1021.817 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v2i1.168

Abstract

Kekuatan tarik hasil pengelasan merupakan salah satu sifat mekanik yang menyatakan kualitas hasil pengelasan. Pemilihan heat input dalam proses pengelasan menjadi sangat penting karena berpengaruh pada kualitas hasil pengelasan.Salah satu parameter penting dalam menentukan heat input adalah tegangan, kecepatan pengelasan dan arus yang digunakan pada proses pengelasan. Pada penelitian ini tegangan dan kecepatan pengelasan dibuat tetap sedangkan arus dibuat bervariasi. Salah satu pengeruh arus pada pengelasan akan menentukan tembusan hasil pengelasan. Dengan tembusan yang baik diharapkan kekuatan tarik akan meningkat. Peningkatan kuat tarik menjadi salah satu parameter kualitas hasil pengelasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi arus pengelasan pada kekuatan hasil tarik pengelasan material JIS G 3016 SM400A. Material JIS G3106 dipilih kerena material ini adalah material yang sering digunakan di bidang konstruksi. Proses pengelasan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah proses pengelasan Shield Metal Arc Welding (SMAW) menggunakan filler E 6013 dengan diameter 2,6 mm dengan variasi arus DC polaritas EN sebesar 80 A, 90 A dan 100 A. Spesimen disiapkan dengan kampuh las berberbentuk single V. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji tarik menggunakan standar ASME Sec.IX: 2013 untuk mengetahui pengaruh variasi arus yang digunakan terhadap kekuatan tarik. Data yang dihasilkan pada pengujian tarik berupa data Tensile strength selain itu dilakukan pula uji Makroskopik menggunakan standar ASTM E340-13 untuk mengetahui kualitas hasil las. Hasil pengujian men