cover
Contact Name
Widodo Kushartomo
Contact Email
widodokushartomo@gmail.com
Phone
+628176869150
Journal Mail Official
jmts@untar.ac.id
Editorial Address
Jl. Letjen S. Parman No. 1, Jakarta 11440
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : 2622545X     DOI : http://dx.doi.org/10.24912/jmts
Core Subject : Engineering,
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil dikelola oleh Program Studi Sarjana Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara. JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil merupakan media publikasi hasil penelitian dan studi ilmiah dalam bidang Teknik Sipil yang diterbitkan 4 kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November. Jurnal ini terbit pertama kali pada 1 Agustus 2018.
Articles 24 Documents
Search results for , issue "Volume 3, Nomor 2, Mei 2020" : 24 Documents clear
ANALISIS JEMBATAN PRATEGANG BOX GIRDER DENGAN INCREMENTAL LAUNCHING METHOD Michelle Michelle; FX Supartono
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 2, Mei 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i2.6933

Abstract

The purpose of this research is to gain a broader understanding in analysing bridges that are built in stages. With Incremental Launching Method, bridges are casted in segments behind one of the abutments and launched over piers. Therefore, this method has little effect on surroundings and much efficient for constructions of highways or railroad lines. This method uses 40 meter long nose made of steel and is connected to the front part of the bridge to reduce the cantilever moment that occurs. The structure of the bridge is modelled in Midas Civil. 31 centric pre-stressing tendons are used during launching, whereas 20 tendons are placed in the top flanges and 11 tendons are placed in the bottom flanges. 2 pre-stressing tendons are placed in each web, to be tensioned after the bridge has reached its final position. The results from analysis using Midas Civil stated that the tendons used are sufficient to withstand the stresses due to dead load and live load.AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas dalam menganalisis jembatan yang dibangun secara bertahap. Dengan Incremental Launching Method (ILM), jembatan dicor per segmen di belakang salah satu abutmen dan diluncurkan diatas tiang setelah beton mencapai kekukatannya. Oleh karena itu, metode ini memiliki efek yang sedikit pada lingkungan dan sangat efisien untuk pembangunan jalan raya atau jalur kereta api. Metode ini menggunakan nose sepanjang 40 meter yang terbuat dari baja dan disambungkan pada bagian depan jembatan untuk mengurangi momen kantilever yang terjadi. Model struktur jembatan dibuat dalam program Midas Civil menggunakan wizard ILM. 31 tendon centric prestressing digunakan selama peluncuran, 20 ditempatkan di flens atas box girder dan 11 ditempatkan di bawah. 2 tendon ditempatkan di masing-masing web yang akan ditarik setelah jembatan berada di posisi akhir.  Hasil dari analisis menggunakan Midas Civil menunjukan bahwa tendon yang digunakan cukup untuk menahan tegangan akibat beban mati dan beban hidup.
ANALISIS KAPASITAS JARINGAN DRAINASE DI PASAR KEMIS CIKUPA KABUPATEN TANGERANG Daniel David Camberra Simanungkalit; Arianti Sutandi; Vittorio Kurniawan
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 2, Mei 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i2.7017

Abstract

Urban drainage is drainage in part or entire areas (cities), which is to manage/control surface water, so that it doesn’t disturb and/or harm people. This study aims to determine the size of the existing drainage channel whether it is able to accommodate the maximum discharge from the analysis of rainfall frequency in Pasar Kemis-Cikupa area. For this reason, there are several things that need to be analyzed. First is the rainfall plan, then selection of the rainfall distribution that will be used for testing using the Chi-Square Test and Kolmogorov-Smirnov Test and the data used is the rainfall data for the past 15 years, then after testing the results obtained, the method of calculating the rainfall, can be analyzed with the Log Pearson Type-3 which obtained results is 134,36 mm with a return period of 5 years, after that the analysis continues to calculate the intensity of rainfall in this study using the mononobe method, for the next analysis is the calculation of the discharge plan 5-year return period in this study using the rational method. After all the analyzes were carried out, it was concluded that the existing drainage wasn’t able to accommodate the discharge from the hydrological plan.AbstrakDrainase perkotaan adalah drainase di bagian atau seluruh wilayah (kota), yang berfungsi mengelola/mengendalikan air permukaan, sehingga tidak mengganggu dan/atau merugikan masyarakat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui ukuran dari saluran drainase eksisting apakah sudah mampu menampung debit maksimum dari hasil analisis frekuensi curah hujan di daerah Pasar Kemis-Cikupa. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dianalisis pertama adalah curah hujan rencana, dalam pemilihan metode distribusi curah hujan rencana yang akan digunakan untuk diuji, dengan menggunakan Uji Chi-Square  dan Uji Kolmogorov-Smirnov dan data yang digunakan adalah data hujan selama 15 tahun terakhir, lalu setelah diuji didapat hasil bahwa metode perhitungan curah hujan rencana untuk data dalam penelitian ini dapat dianalisis dengan metode distribusi Log Pearson Tipe-3 yang didapat hasil sebesar 134,36 mm dengan periode ulang 5 tahun, setelah itu analisis dilanjutkan untuk perhitungan intensitas hujan yang dalam penelitian ini dengan menggunakan metode mononobe untuk analisis selanjutnya adalah perhitungan debit rencana periode ulang 5 tahun yang dalam penelitian ini menggunakan metode rasional. Setelah semua analisis tadi dilakukan didapat hasil yang menyimpulkan bahwa drainase eksisting tidak mampu lagi untuk menampung debit dari hasil hidrologi rencana.
ANALISIS DISPLACEMENT PADA TIANG TUNGGAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PUSHOVER ANALYSIS Pieter Kristianto Syafrin; Chaidir Anwar Makarim; Amelia Yuwono
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 2, Mei 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i2.6986

Abstract

All construction that is engineered and built rests on the ground must be supported by foundation. Foundation is the lowest part of structure that is done first and has important function in the construction of a building to continue the burden on the structure which will then be forwarded to the soil below. The term upper structure is generally used to describe part of an engineering system that carries a burden on the foundation or bottom structure. On the basis of the definition of this foundation, it can be explained that foundation is the most important part of the engineering system. (Bowles, 1991). Single pile foundations can be used on various types of soil and one of them is soft soil. To analyze elastic and non-elastic single piles in the condition of free heads and fixed heads in various dimensions, they were designed according to SNI 1726: 2012 and evaluated using the spectrum capacity method regulated in ATC-40. Based on the results of the study, a pile drift ratio and performace point values will be obtained which describe the behavior of the pile due to gradual lateral force. Results obtained describe the behavior of all the single pile models analyzed. AbstrakSemua konstruksi yang direkayasa dan dibangun bertumpu di tanah harus ditopang oleh fondasi. Fondasi adalah bagian terendah dari struktur yang dikerjakan terlebih dahulu dan memiliki fungsi penting dalam pembangunan sebuah bangunan untuk meneruskan beban struktur di atasnya yang kemudian akan diteruskan ke tanah dan bebatuan yang berada di bawah. Istilah struktur atas umumnya digunakan untuk menggambarkan bagian dari sistem rekayasa yang membawa beban pada pondasi atau struktur bawah. Atas dasar definisi yayasan ini, dapat dijelaskan bahwa yayasan adalah bagian terpenting dari sistem teknik. (Bowles, 1991). Fondasi tiang tunggal dapat digunakan pada berbagai jenis tanah dan salah satunya adalah tanah lunak. Untuk dapat menganalisis tiang tunggal elastis dan tidak elastis dalam kondisi kepala bebas dan kepala tetap dalam berbagai dimensi, mereka dirancang berdasarkan SNI 1726: 2012 dan dievaluasi menggunakan metode kapasitas spektrum yang diatur dalam ATC-40. Berdasarkan hasil penelitian, akan diperoleh suatu nilai pile drift ratio dan performace point yang menggambarkan perilaku tiang akibat diberikan gaya lateral secara bertahap.. Hasil yang diperoleh menggambarkan perilaku semua pemodelan tiang tunggal yang dianalisis.
ANALISIS DINDING DIAFRAGMA PADA KONSTRUKSI BASEMENT DI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ELEMEN HINGGA 3 DIMENSI Calvin Wijaya; Ali Iskandar; Aniek Prihatiningsih
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 2, Mei 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i2.7062

Abstract

Basement is an underground building that can serve as an utility room and parking space. In the basement the work can be done in various ways that also at the time of operation can give effect change in the soil around the work. The analysis was taken from the case study of basement development project in Jakarta. The construction method is the top down method. The diaphragm wall is 1 metre thick, 55 meters depth, 71.5 meters in length and 60 meters in width. This analysis will focus more on the calculation of the diaphragm wall deformation and the iternal forces that occurs in the structure that is inside the Diaphragm wall. The analysis will be assisted with 3-dimensional finite element  program with modelling Mohr-Coulomb soil failure and attempted in drained conditions. Project land with a depth of 120 meters divided into 7 layers. The analysis is done in 5 stages ranging from 1st excavation to the 5th excavation. From the 5th  stage, the analysis results of  diaphragm wall is in safe condition.AbstrakBesmen adalah sebuah struktur bawah tanah yang dapat berfungsi sebagai ruangan utilitas dan tempat parkir. Dalam pengerjaan basement dapat dilakukan dengan berbagai cara yang juga pada saat pengerjaanny dapat memberikan efek perubahan pada tanah disekitar perkerjaannya. Analisis yang dilakukan diambil dari studi kasus proyek pembangungan basement di Jakarta. Metode konstruksi yang dilakukan adalah metode top down. Dinding diafragma yang diguanakan berukuran tebal 1 meter, dalam 55 meter, panjang 71.5 meter dan lebar 60 meter. Analisis ini akan lebih berfokus pada perhitungan deformasi dinding diafragma dan gaya dalam yang terjadi pada struktur yang ada di dalam dinding diafragmanya. Analisis akan dibantu dengan program elemen hingga 3 dimensi dengan pemodelan kegagalan tanah mohr-coulomb dan dicoba pada kondisi drained. tanah proyek dengan kedalaman 120 meter dibagi menjadi 7 lapisan. analisis dilakukan dalam 5 tahap mulai dari galian 1 sampai galian ke-5. Dari ke-5 tahap tersebut didapatkan hasil analisis bahwa dinding diafragma dalam kondisi aman.
OPTIMASI JUMLAH PRODUKSI BAJA RINGAN MENGGUNAKAN METODE LINEAR PROGRAMMING Willis Thedra; Iwan B. Santoso
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 2, Mei 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i2.6982

Abstract

AbstractLinear programming can analyze various constraints related to the real conditions in the company and provide the best solution. In this research, light steel production planning is carried out for 6 working days, where there are 4 types of mild steel products with different thickness. With this method, production scheduling is obtained per day and the profit gained during the week is, when the price of raw materials is normal, a profit of Rp 179,005,800 was obtained; when the price of raw materials decreased, a profit of Rp 171,143,000 was obtained, and when the price of raw materials rose, a profit of Rp 205,766,400 was obtained. In this study several scenarios were conducted, such as scenario 1, the machine used must not be damaged on the first day of production because the production target will not be achieved, then for scenario 2 an increase in the number of requests was 10% and for scenario 3 the reduction in working hours was obtained for a maximum of one hour, if more than one hour the production target will not be achieved.AbstrakPemrograman linier dapat menganalisis berbagai kendala terkait dengan kondisi nyata di perusahaan dan memberikan solusi terbaik. Pada penelitian ini dilakukan perencanaan produksi baja ringan untuk 6 hari kerja, dimana terdapat 4 jenis produk baja ringan dengan ketebalan yang berbeda-beda. Dengan metode ini didapatkan penjadwalan produksi per hari dan keuntungan yang didapat selama seminggu yaitu, pada saat harga bahan baku normal maka diperoleh keuntungan sebesar Rp 179.005.800,-; saat harga bahan baku turun diperoleh keuntungan sebesar Rp 171.143.000,-, dan saat harga bahan baku naik diperoleh keuntungan sebesar Rp 205.766.400,-. Pada penelitian ini juga dilakukan beberapa skenario seperti skenario 1 mesin yang dipakai tidak boleh mengalami kerusakan pada hari pertama produksi karena target produksi tidak akan tercapai, kemudian untuk skenario 2 peningkatan jumlah permintaan sebesar 10% dan untuk skenario 3 pengurangan jam kerja diperoleh maksimal selama satu jam, jika lebih dari satu jam maka tidak akan tercapai target produksi.
ANALISIS JEMBATAN BETON PRATEGANG BOX GIRDER DENGAN METODE BALANCED CANTILEVER Willy Kosim; FX Supartono
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 2, Mei 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i2.6947

Abstract

Indonesia is a country that has a large population, causing severe traffic jam. Therefore, the bridge is an important part in Indonesia to overcome the traffic jam. The choice of method is very important in bridge construction ,so it does not interfere with the routines of the people. Bridges using the balanced cantilever method become the choice that is often used in bridge construction, because this construction method does not require direct contact with the ground. However, prestressed concrete bridge with this construction method requires more sophisticated technology and adequate work. The girder used is a box girder because the torque resistance is quite high and its self weight relatively lighter. Box girders in the balanced cantilever method can also be made to vary in height and become smaller at the end of the cantilever, therefore reducing the weight due to self weight. At this writing, stress analysis during the construction period and after construction is complete, the box girder prestressed concrete bridges using the balanced cantilever method will be carried out with the Midas Civil program in accordance with the loading standards in SNI 1725: 2016, ASTM in the use of materials, and CEB-FIP in determining creep and shrinkage.Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang banyak, sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas yang sangat parah. Oleh karena itu, jembatan merupakan bagian penting di Indonesia untuk mengatasi kemacetan tersebut. Pemilihan metode menjadi sangat penting dalam konstruksi jembatan agar tidak mengganggu rutinitas dari masyarakat. Jembatan dengan metode balanced cantilever menjadi pilihan yang sering digunakan dalam pembangunan jembatan, karena metode konstruksi ini tidak memerlukan kontak langsung dengan tanah. Namun, jembatan beton prategang dengan metode konstruksi ini memerlukan teknologi yang lebih canggih dan kemampuan kerja yang memadai. Gelagar yang digunakan adalah box girder karena ketahanan torsi yang cukup tinggi dan berat sendiri yang relatif lebih ringan. Box girder pada metode balanced cantilever juga dapat dibuat bervariasi tingginya dan mengecil pada ujung kantilever, sehingga mengurangi berat akibat diri sendiri. Pada penulisan ini, analisis tegangan selama masa konstruksi dan setelah konstruksi selesai, jembatan beton prategang box girder dengan metode balanced cantilever akan dilakukan dengan program Midas Civil sesuai dengan standar pembebanan pada SNI 1725 : 2016, astm dalam penggunaan material, dan CEB-FIP dalam menentukan creep dan shrinkage.
PEMAHAMAN MASYARAKAT DAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP KONSEP TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT Leonard Henry; Leksmono Suryo Putranto
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 2, Mei 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i2.7016

Abstract

There are still many people who prefer to use private vehicles than to use public transportation. One way to reduce people's dependence on the use of private motorized vehicles is by applying the concept of Transit Oriented Development (TOD). But the application of the existing TOD concept is still not accordance with the actual concept so that the benefits of the TOD concept cannot optimally gained. Therefore, this study tries to review the level of understanding of students (Civil Engineering, Architecture, and Regional and City Planning), academics (Civil Engineering, Architecture, and Regional and City Planning), and regulators of the TOD concept. This research was conducted using a questionnaire consisting of open questions and questions with a likert scale. Data were analyzed using the one-sample t test method on likert scale questions to find out respondents 'understanding of the TOD concept and paired sample test methods to determine the consistency of respondents' understanding of open questions and likert scale questions. Based on the results of the study, it was found that student respondents had the lowest understanding of the TOD concept. While the academic respondents and regulator respondents have a fairly good understanding of the TOD concept.AbstrakMasih banyak masyarakat yang lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan transportasi umum. Salah satu cara mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan kendaraan bermotor pribadi dengan menerapkan konsep Transit Oriented Development (TOD). Tetapi penerapan konsep TOD yang ada saat ini masih ada yang kurang sesuai dengan konsep sesungguhnya sehingga manfaat dari konsep TOD tidak dapat dirasakan secara maksimal. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk meninjau tingkat pemahaman mahasiswa (Teknik Sipil, Arsitektur, dan Perencanaan Wilayah dan Kota), akademisi (Teknik Sipil, Arsitektur, dan Perencanaan Wilayah dan Kota), dan regulator terhadap konsep TOD. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan terbuka dan pertanyaan dengan skala likert. Data dianalisis menggunakan metode one-sample t test pada pertanyaan dengan skala likert untuk mengetahui pemahaman responden tentang konsep TOD dan metode paired sample test untuk mengetahui konsistensi pemahaman responden pada pertanyaan terbuka dan pertanyaan dengan skala likert. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa responden mahasiswa memiliki pemahaman tentang konsep TOD yang paling rendah. Sedangkan responden akademisi dan responden regulator memiliki pemahaman tentang konsep TOD yang cukup baik.
ANALISIS MOMEN NOMINAL ULTIMIT TIANG BOR UNTUK DIGUNAKAN PADA PERHITUNGAN METODE BROMS Reynard Julio Widjaja; Gregorius Sandjaja Sentosa
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 2, Mei 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i2.7040

Abstract

Foundation is the lowest part of construction that is important to bear the burden of the building above it. In this analysis, used the calculation of circle cross section analysis to get the nominal moment that can be hold to bore piled that have a diameter 30 cm to 100 cm, other than that used the different of concrete quality, concrete quality that used in this analysis is 22.5 MPa, 25 MPa, and 30 MPa. The amount of reinforcement used is also different, such as 4 reinforcement, 6 reinforcement and 8 reinforcement. The reduction factor that used is the conservative number which is 0.65. After obtained the value of ultimate moment, used the Broms chart to get the value of Hu and H. From the calculation, the result between 50 kNm to 2244 kNm. Based on the comparison with Pile Foundation from brochure, ultimate moment of the Pile Foundation is stronger than the ultimate moment of the bored pile eith 340 kNm for pile foundation dan 206 kNm for bored pile.AbstrakFondasi merupakan bagian paling bawah dari suatu konstruksi yang penting untuk memikul beban bangunan di atasnya. Dalam analisis ini digunakan perhitungan analisis penampang lingkaran yang berguna untuk mencari momen nominal yang dapat ditahan oleh tiang bor yang memiliki diameter 30 cm sampai 100 cm, selain itu digunakan juga mutu beton yang berbeda, mutu beton yang dipakai dalam analisis ini adalah mutu beton fc’ 22.5 MPa, fc’ 25 MPa, dan fc’ 30 MPa. Jumlah tulangan yang dipakai pun juga berbeda yaitu 4 tulangan, 6 tulangan dan 8 tulangan. Untuk faktor reduksi kekuatan sendiri angka yang diambil adalah angka yang konservatif yaitu 0.65 agar lebih aman. Dari hasil perhitungan, momen ultimit diperoleh antara 50 kNm sampai 2244 kNm. Setelah didapat nilai momen ultimit, momen dimasukkan ke dalam grafik Broms agar mendapatkan nilai Hu dan Hijin. Berdasarkan hasil perbandingan dengan tiang pancang yang didapat dari brosur, momen ultimit tiang pancang lebih kuat daripada momen ultimit dari tiang bor dengan momen 340 kNm untuk tiang pancang dan 206 kNm untuk tiang bor.
EFEK GAYA VERTIKAL PADA TANAH DENGAN INDEKS PLASTISITAS TINGGI TERHADAP WILAYAH SEKITAR PROYEK DI JAKARTA UTARA Staventram Inri; Alfred Jonathan Susilo
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 2, Mei 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i2.7080

Abstract

Soil improvement is common in construction work to increase the bearing capacity of the soil so the soil can carry the burden of construction which will stand on that soil. The method often used is soil compaction to increase bearing capacity. Soil compaction results in a lateral movement of soil particles and causes an increase in soil pore water pressure. Soil compaction here uses drum roller and dynamic compaction. This gives an effect at a certain distance and has the potential to damage the surrounding buildings. Therefore, the engineer needs to predict a safe distance from the effects of the compaction process. This research conducted with theoretical predictions about the amount of lateral movement due to compaction with certain formulas. The same thing will happen when the driven pile is piling, it will cause around the pile lift up (pile heaving). The results of this theoretical prediction will be compared then compare with the results of measurements of lateral movements performed using general shear failure from Terzaghi method and stress distribution Boussinesq method. Both of the results will be compared as conclusions.AbstrakPerbaikan tanah sudah umum dilakukan dalam pekerjaan konstruksi dengan tujuan untuk meningkatkan daya dukung tanah agar dapat memikul beban konstruksi yang akan berdiri di atasnya. Metode yang sering digunakan yaitu pemadatan tanah untuk meningkatkan daya dukungnya. Pemadatan tanah mengakibatkan desakan butiran tanah ke arah lateral serta menimbulkan kenaikan tekanan air pori tanah. Pemadatan disini menggunakan tandem roller dan dynamic compaction. Hal ini memberikan pengaruh hingga jarak tertentu dan berpotensi merusak bangunan di sekitar. Oleh karena itu, perlu diprediksi jarak yang aman dari pengaruh proses pemadatan. Penelitian ini dilakukan dengan prediksi teoritis besarnya pergerakan tanah ke arah lateral akibat pemadatan dengan formula tertentu. Hal yang serupa juga sama ketika tiang pancang ditumbuk, akan menyebabkan tiang di sebelahnya terangkat (pile heaving). Hasil prediksi secara teori ini kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran kegagalan geser berdasarkan metode Terzaghi dan distribusi tegangan Boussinesq. Hasil keduanya akan dibandingkan sebagai kesimpulan.
PENERAPAN METODE LINEAR PROGRAMMING DALAM PENENTUAN KOMBINASI POTONGAN PADA PEKERJAAN BEKISTING DI PROYEK X Teosaner Yutanesy; Iwan B. Santoso
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 2, Mei 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i2.6983

Abstract

ABSTRACTConventional formwork using wood as the main material. Installation of wooden planks requires planned cuts to match the planned dimensions. One method that can be used to calculate the optimal result of selection of chunks is the linear programming method. First, determine the size of the combination of pieces that allow it to be done and according to the planned dimensions. Secondly, it modeled a single equation that optimizes the use of wooden planks after determining the size. Lastly, it outlines limiting equations to optimize wooden planks in the provision of materials for 3 floors and reuse 3 times. From modeling linear programming obtained for the provision of 3 floors material and reuse 3 times required wooden board as much as 2310.05 sheets, provision of 2 floors material and reuse 3 times required wooden board as much as 1925.04 sheets and provision of materials 2 floors and Reuse 4 times the required wooden board as much as 1540.03 sheets. The results of the comparison between the calculation of the area of work with linear programming modeling showed a decrease in the need for wood planks by 2.7%.ABSTRAKPekerjaan bekisting konvensional menggunakan kayu sebagai material utama. Agar pemasangan dari papan kayu dapat dilakukan dengan baik diperlukan perencanaan pemotongan yang sesuai dengan dimensi yang direncanakan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung hasil optimal pemilihan potongan adalah metode linear programming. Pertama, menentukan ukuran dari kombinasi potongan yang memungkinan untuk dilakukan dan sesuai dengan dimensi yang direncanakan. Kedua, memodelkan satu persamaan yang mengoptimalisasi penggunaan papan kayu setelah menentukan ukuran tersebut. Terakhir, menguraikan persamaan-persamaan yang membatasi untuk mengoptimalisasi papan kayu dalam penyediaan material untuk 3 lantai dan reuse 3 kali. Dari pemodelan linear programming didapatkan untuk penyediaan material 3 lantai dan reuse 3 kali diperlukan papan kayu sebanyak 2310,05 lembar, penyediaan material 2 lantai dan reuse 3 kali diperlukan papan kayu sebanyak 1925,04 lembar dan penyediaan material 2 lantai dan reuse 4 kali diperlukan papan kayu sebanyak 1540,03 lembar. Hasil perbandingan antara perhitungan luas pekerjaan dengan pemodelan linear programming menunjukkan penurunan pembelian papan kayu sebanyak 2,7 %.

Page 1 of 3 | Total Record : 24