cover
Contact Name
Triwiyanto
Contact Email
triwiyanto123@gmail.com
Phone
+628155126883
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jurusan Teknik Elektromedik, Poltekkes Kemenkes Surabaya Jl. Pucang Jajar Timur No. 10, Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal TEKNOKES
ISSN : -     EISSN : 24078964     DOI : https://doi.org/10.35882/teknokes
The TEKNOKES is a peer-reviewed periodical scientific journal aimed at publishing research results of the Journal focus areas. The Journal is published by the Department of Electromedical Engineering, Health Polytechnic of Surabaya, Ministry of Health Indonesia. The role of the Journal is to facilitate contacts between research centers and the industry. The aspiration of the Editors is to publish high-quality scientific professional papers presenting works of significant scientific teams, experienced and well-established authors as well as postgraduate students and beginning researchers. All articles are subject to anonymous review processes by at least two independent expert reviewers prior to publishing on the Indonesian Journal of Electronics, Electromedical Engineering, and Medical Informatics website. This journal focuses on the development of the electronics, medical and informatics system based on intelligent and analysis system.
Articles 101 Documents
Pemantauan Infus Pump Secara Wireless Menggunakan Modul RF HC-11 Decoriza Kurnia Abadi; Abd. Kholiq; Sumber Sumber; Sari Luthfiyah
Jurnal Teknokes Vol 12 No 2 (2019): September
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.058 KB)

Abstract

Infuse pump suatu peralatan kedoteran dengankategori life support yang berfungsi untuk memasukan cairan atau obat yang dibutuhkan oleh pasien dengan flow rate ( ml/h) yang terkontrol.Modul ini menggunakan driver motor L298N sebagai pengendali motor stepper. Pemilihan setting infuse pump yaitu setting volume dari pemilihan 100 ml sampai 500 ml dan setting kecepatan dari pemilihan 30 ml/jam, 60 ml/jam, dan 90 ml/jam. Penulis menggunakan mikrokontrollerAtmega 328 sebagai pengontrol tetesan per menit, volume, dan kecepatan Alat ini juga dilengkapi monitoring volume, tpm dan kecepatan pada PC berbasis wireless menggunakan HC-11 sebagai pengiriman dari modul ke PC .Alat ini dilengkapi dengan Lock door.Pengolahan data lajualiranpada IDA dari infus di dapatkan hasil error terendah pada setting 30 ml/jam yaitusebesar -5,97%. Hasil error untuk perhitunganmodul yang tertinggi pada setting 30 ml/jam yaitu sebesar 32% dan manual pada setting 60 yaitu 23%.
Rancang Bangun Waterbath Dilengkapi Pemantauan Distribusi Suhu Nur Inayati Khoiron; Dyah Titisari; Lamidi Lamidi
Jurnal Teknokes Vol 12 No 2 (2019): September
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.925 KB)

Abstract

Waterbath merupakan peralatan laboratorium yang digunakan untuk inkubasi sampel melalui media air atau cairan khusus yang bisa mempertahankan suhu pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan. Untuk memakasimalkan kinerja waterbath, perlu adanya indikator deteksi level air sebagai pengaman volume air agar heater tidak sampai rusak dan safety control yang bertujuan agar suhu di dalam waterbath tidak melebihi suhu yang telah ditetapkan serta adanya sistem monitor suhu yang digunakan untuk memastikan bahwa suhu terdistribusi secara merata. Modul ini menggunakan thermostat dan level air sebagai safety control. Sensor level air digunakan sebagai deteksi level air dengan indikator LED. Penulis menggunakan microcontroller arduino uno sebagai pengendali sistem safety heater berupa level air serta monitor distribusi suhu. Hasil data pengukuran suhu waterbath didadapatkan nilai error paling besar pada titik 1 sebesar 1,51% pada suhu 37˚C, pada titik 2 sebesar 1,36% pada suhu 37˚C, pada titik 3 sebesar 1,12% pada suhu 37˚C, pada titik 4 sebesar 1,81% pada suhu 37˚C. Nilai tersebut masih di bawah batas toleransi error sebesar 5%. Nilai error terendah pada setiap titik sensor adalah saat suhu setting 60˚C. Hal itu dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu setting lama sehingga pembacaan sensor suhu DS18B20 semakin konstant dan tepat.
Light Curing Portable dengan 3 Mode Penyinaran Riska Dwi Rahma Anggaraini; Endang Dian Setioningsih; Abd. Kholiq; Liliek Soetjiatie
Jurnal Teknokes Vol 12 No 2 (2019): September
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.815 KB)

Abstract

Light Curing merupakan alat kedokteran gigi yang menghasilkan cahaya tampak dengan panjang gelombang 400-500 nm. Light Curing sendiri digunakan untuk mengeraskan bahan tambal gigi. Penambalan pada gigi tersebut dilakukan karena terjadinya kerusakan pada struktur gigi (Karies). Salah satu bahan tambal gigi untuk mengganti struktur gigi yang hilang yang digunakan saat ini adalah resin komposit. Alat ini akan menyinari resin komposit dengan waktu yang telah ditentukan, Penulis menggunakan Arduino NANO sebagai pengatur waktu pada alat. Proses penyinaram pada alat ini dilengkapi dengan 3 Mode Penyinaran (Stepped, Ramped, Dan Pulse-Delayed) dan juga pengaturan intensitas cahaya untuk mode konvensional. Berdasarkan hasil pengujian dan pengambilan data dengan mengukur kekerasan resin komposit dengan alat Hardness Tester, resin komposit yang di berikan penyinaran dengan waktu 20 detik, 40 detik dan 60 detik dengan ketebalan resin komposit 2mm. Pada alat dengan tambahan 3 mode dan tambahan pemilihan intensitas penyinaran dengan waktu 20 detik belum dapat memenuhi, namun pada penyinaran dengan waktu 40, dan 60 detik sudah dapat memenuhi tingkat kekuatan kunyah manusia yang mampu menahan sebesar 47 Ba. Pada hasil penyinaran 20 detik belum dapat memenuhi, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya spesifikasi LED yang digunakan berbeda, kondisi lingkungan saat pemberian penyinaran pada resin komposit, kurangnya ketelitian saat menyiapkan sample yaitu kurang ratanya permukaan sample, dan ketelitian pembacaan saat pengujian.
Pusat Pemantauan Volume Penggunaan Gas Medis Oksigen Berbasis Komputer Moh. Amin Nasrullah; Dwi Herry Andayani; Endro Yulianto Yulianto
Jurnal Teknokes Vol 12 No 2 (2019): September
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.91 KB)

Abstract

Penggunaan oksigen yang terjadi di rumah sakit saat ini masih kurang memberikan transparansi kepada pihak pasien. Besar tarif selama ini hanya melalui pencatatan secara manual dari lamanya pemakaian gas oksigen, bukan berdasar volume penggunaannya. Alat pendeteksi volume penggunaan oksigen yang dibuat sebelumnya, outputnya hanya sebatas per menit, belum dapat mendeteksi pemakaian per detik. Selain itu alat sebelumnya hanya khusus untuk orang dewasa, dan belum terhubung ke PC serta belum ada sentral monitoring dari ruang perawat. Tujuan penelitian ini membuat central monitoring pendeteksi volume penggunaan gas oksigen secara riil tampil pada PC. Peneliti menggunakan sensor yang lebih sensitive dengan pembacaan minimal 1 L/min sehingga bisa di gunakan untuk pasien anak dan dewasa. Disamping itu juga dapat mendeteksi output pemakaian per detik, sehingga tarif dan volume pemakaian oksigen yang di keluarkan adalah linier, transparan dan akurat. Desain penelitian ini menggunakan after only design dan yang bertindak sebagai control PT. SMS. Penghitungan total volume serta beban tarif pada modul ini menggunakan rumus persamaan fungsi
Pemantauan SpO2 Melalui Aplikasi Android di Mobile Phone Veriko Yonanto; I Dewa Gede Hari Wisana; Triana Rahmawati
Jurnal Teknokes Vol 12 No 2 (2019): September
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.073 KB)

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit obtruksi jalan napas karena bronchitis kronik atau emfisema. Salah satu penyebab PPOK adalah merokok. Monitoring saturasi oksigen digunakam untuk mengetahui nilai SPO2 selama satu menit pada perokok pasif maupun aktif yang bertujuan untuk monitoring kondisi Saturasi Oksigen pasien rawat jalan dan jika terjadi nilai yang tidak normal dapat dijadikan sebagai peringatan awal terjadinya risiko dari Pola Hidup Merokok. Tujuan dari penelitian ini membuat alat monitoring SPO2 via Android menggunakan sensor MAX30100. Sensor MAX30100 bekerja berdasarkan penyerapan cahaya IR dan LED yang masuk ke sensor, data dari sensor MAX30100 masuk ke pin 12C pada minimum sistem arduino, kemudian diolah sehingga menghasilkan presentase nilai SPO, yang kemudian ditampilkan pada LCD 16x2 dan Android dengan menggunakan Bluetooth sehagai media pengiriman. Pada peneliti sebelumnya dihasilkan error sebesar 0,6% dan hasil dari penelitian sekarang dengan melakukan pendataan 5 responden dengan 6 kali pengambilan data di dapatkan error sebesar 0.27%.
Incubator Analyzer Portabel Berbasis Pemrograman Visual Dilengkapi Penyimpanan ke Sd Card Agistya Ananda Charisa; Bedjo Utomo; Syaifudin Syaifudin
Jurnal Teknokes Vol 12 No 2 (2019): September
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.053 KB)

Abstract

Menurut peraturan pemerintah, alat kesehatan yang digunakan di sarana pelayanan kesehatan wajib untuk dilakukan uji kalibrasi secara berkala, setidaknya satu tahun sekali. Salah satu contoh alat yang digunakan untuk kalibrasi adalah Incubator Analyzer. Tujuan umum penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk menganalisis hasil data pengukuran suhu dan air flow modul incubator analyzer dengan INCU test II. Tujuan khusus penulisan karya tulis ilmiah ini adalah melakukan analisis data suhu dan air flow dengan metode after only. Suhu adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan thermometer. Sedangkan Air flow meter, adalah perangkat yang mengukur aliran udara, yaitu berapa banyak udara mengalir melalui tabung. Ini tidak mengukur volume udara yang lewat melalui tabung, mengukur kecepatan yang sebenarnya dari udara yang mengalir melalui perangkat dalam segmen waktu yang ditetapkan. Sensor DS18B20 dapat mendeteksi suhu dengan cukup baik dimana didapatkan error terbesar pada DS18B20 0,071372741%, pada Sensor Ultrasound dapat mendeteksi Airflow dengan error 0,6%. Menggunakan pengiriman data dengan bluetooth HC-05 yang ditampilkan pada Delphi. Dari data yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa alat laik digunakan.
Photoplethysmograph Portable Titoriski Romadhoni; Endang Dian Setioningsih; M. Prastawa Assalim T. Putra
Jurnal Teknokes Vol 12 No 1 (2019): April
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.867 KB)

Abstract

Photoplethysmograph (PPG) merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui kondisi sistem kardiovaskular dengan mengukur perubahan volume darah pada jaringan kulit. Dalam penerapannya, metode ini menggunakan sensor optik untuk menangkap sinyal elektrik yang berasal dari sumber cahaya yang lewat atau dipantulkan. Penelitian terakhir monitoring photoplethysmography yang memiliki kemampuan mengirim melalui Bluetooth HC-05 tetapi penelitian tersebut terpisah antara alat dan display sehingga kurang praktis. Maka dari itu dibuatlah perancangan ini, yang dapat menampilkan sinyal PPG disertai dengan nilai SpO2 (saturasi oksigen kapiler perifer) dan BPM (Beat per Minutes) ditampilkan pada LCD TFT agar dapat mempermudah dalam memonitoring sinyal PPG tersebut.Pengujian alat ini dilakukan dengan membandingkan modul dengan alat ukur oximeter yang menghasilkan rata-rata %error pengukuran SpO2 sebesar 0,486 % dengan toleransi maksimum yang diizinkan ± 1%, sedangkan pada parameter BPM didapatkan rata-rata %error sebesar 0,683 % dengan toleransi maksimum yang diizinkan ± 5%.
Rancang Bangun Electrosurgery Unit (Pure Cut) Mode Bipolar M. Aldi Bahij Faroby; Her Gumiwang Ariswati; Torib Hamzah; Sari Luthfiyah
Jurnal Teknokes Vol 12 No 2 (2019): September
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.238 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah modul Electrosurgery unit (Pure Cut) mode bipolar. Adapun yang menjadi penulis melatar belakangi pembuat modul ini karena peralatan bedah yang berfungsi melakukan pembedahan dengan meminimalisir darah yang dikeluarkan oleh pasien, dengan memanfaatkan frekuensi tinggi dan arus listrik untuk memotong (cutting), mengental (coagulation), dan pengeringan jaringan (fulguration). Namun pada penelitian ini menggunakan mode cutting saja dengan dua pemilihan daya dan frekuensi dapat diatur dengan rentan 100 kHz sampai 300 kHz. Penelitian ini mendapatkan hasil dengan daya terendah 6,5 Watt dan daya tertinggi 38,6 Watt, yang mempengaruhi hasil ukur daya tegangan, arus, hambatan, dan frekuensi. Bipolar electrosurgery adalah salah satu alat bedah yang paling umum digunakan untuk seluruh pembedahan pada titik tertentu, berdasarkan hal tersebut perlu adanya alat bedah dengan mode bipolar untuk pembedahan minor misal pada organ tubuh tertentu yang membutuhkan lingkup kecil pada manusia dengan menggunakan frekuensi tinggi.
Modifikasi Autoclave Hansin Hs-85e Berbasis Programmable Logic Control Slamet Budi Utomo; Tribowo Indrato; Moch. Prastawa Assalim T. Putra
Jurnal Teknokes Vol 12 No 2 (2019): September
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1276.623 KB)

Abstract

Autoclave merupakan peralatan yang berfungsi untuk penyeteril berbagai peralatan medis. Autoclave sangat vital penggunaanya mengingat pentingnya alat sebagai bagian dari produksi utama sebuah rumah sakit. Autoclave jenis gravity displacement ini memanfaatkan keringanan uap air panas yang dipindahkan berdasarkan gravitasi. Suhu yang ditentukan sebesar 121°C dan 132°C dengan waktu yang digunakan sesuai kebutuhan sterilisasi. Pembuatan alat modifikasi ini menggunakan PLC Siemens S7-200 sebagai pengontrol utama seluruh rangkaian. Hasil suhu dan waktu akan ditampilkan pada HMI. Berdasarkan pengukuran suhu terhadap thermocouple tusuk didapat nilai pembacan display pada setting suhu 121°C selama 15 menit memiliki error sebesar -0,003%, pada setting suhu 132°C selama 15 menit memiliki error sebesar -0,003%. Sedangkan pengukuran suhu terhadap kalibrator (data logger) didapat nilai pembacan display pada setting suhu 133°C selama 15 menit memiliki error sebesar 0,004%. Secara keseluruhan dari kinerja sistem dan berdasarkan hasil kalibrasi yang telah dilakukan menyatakan bahwa alat modifikasi ini layak pakai dan sesuai untuk digunakan pada proses sterilisasi.
Digital Pressure Meter Tensimeter Dan Suction Pump Mukhamad Ryan Nur Rokhman; Bambang Guruh Irianto; Her Gumiwang Ariswati
Jurnal Teknokes Vol 12 No 1 (2019): April
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, POLTEKKES KEMENKES Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.171 KB)

Abstract

Kalibrasi merupakan suatu kegiatan teknis yang terdiri atas penetapan, penentuan satu atau lebih sifat dan karakteristik dari suatu produk, proses atau jasa sesuai dengan prosedur khusus yang telah ditetapkan. Tujuan kalibrasi yaitu untuk menjamin hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional maupun internasional. Digital pressure meter (DPM) Tensimeter dan Suction Pump merupakan alat kalibrasi yang digunakan untuk menentukan tekanan positif maupun negatif (vacum). Memiliki titik resolusi naik turun 0,25 mmHg. Display yang digunakan pada modul ini adalah LCD 4x20 dimana pemograman keseluruhan menggunakan arduino ATmega328. Setelah melalui proses pembandingan dengan alat Pressure Calibrator di BPFK yang terkalibrasi di dapat nilai kesalahan dan error cukup rendah untuk nilai kesalahan pada tekanan positif bernilai kurang dari 0,83 mmHg, dan kurang dari 0,67 untuk tekanan negatif. Memiliki hasil rata-rata error sebesar 0,24% untuk tekanan positif dan tekanan negative.

Page 1 of 11 | Total Record : 101