cover
Contact Name
Dyah Mustika Nugraheni
Contact Email
-
Phone
+6285640740570
Journal Mail Official
medica.arteriana@unimus.ac.id
Editorial Address
Jl. Kedungmundu Raya No. 18, Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Medica Arteriana (Med-Art)
ISSN : 26572370     EISSN : 26572389     DOI : http://dx.doi.org/10.26714/medart
Core Subject : Health,
Medica Arteriana (Med-Art) is an open access journal as the official scientific journal of the Faculty of Medicine University Muhammadiyah of Semarang. The Journal publishes articles in medical and health sciences resulted from basic sciences, clinical sciences and community health (public health, occupational medicine and family medicine) research to integrate researches in all aspects of human health. This journal published twice a year and provides original article, reviews, and also currently case reports. Letters and commentaries of our published articles are welcome. MED-ART aims to be a peer reviewed scientific journal of the highest quality. We want to ensure that whatever data published is true and original from the authors. MED-ART will records knowledge about the changing pattern of human diseases, human behaviour, community diseases and how researcher initiate to overcome all the health issues in Indonesia. It will also archive how medicine develops as a profession in the Nation. We will communicate and cooperate with other scientific journals in Indonesia and other countries.
Articles 65 Documents
Hubungan Pola Konsumsi Kopi dengan Kejadian Sindroma Dispepsia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Yelvi Levani; Sofia Lailia; Detti Nur Irawati; Nafisah Nur'aini
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 4, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.4.2.2022.98-104

Abstract

Latar Belakang: Sindroma dispepsia merupakan kumpulan gejala atau sindrom yang ditandai dengan rasa tidak nyaman, nyeri pada epigastrium, rasa cepat penuh, mual dan muntah. Salah satu faktor pencetus sindroma dispepsia adalah minuman iritan seperti kopi. Pada kopi mengandung zat kafein dan chlorogenic acid yang dapat meningkatkan sekresi asam lambung sehingga memicu hipersensitivitas dan gangguan motilitas gastroduodenal. Mahasiswa Fakultas Kedokteran umumnya mengkonsumsi kopi supaya bisa belajar sampai larut malam. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola konsumsi kopi dengan kejadian Sindroma Dispepsia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan simple random sampling. Sampel mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya Angkatan 2018 – 2021. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk menilai pola konsumsi kopi dan kuesioner PADYQ untuk mengetahui kejadian sindroma dispepsia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Pearson.Hasil: Dari 118 mahasiswa, hasil analisis hubungan pola konsumsi kopi dan kejadian sindroma dispepsia dengan menggunakan uji Pearson menunjukkan nilai p = 0.00, r:0.323.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pola konsumsi kopi dengan kejadian sindroma dyspepsia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Pengaruh Ekstrak Kayu Secang terhadap Kadar Superoxide Dismutase dan Malondialdehid Tikus yang Terpapar Gas Formaldehid Ulfa Nurullita; Neni Susilaningsih; Ari Suwondo
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 5, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.5.1.2023.1-11

Abstract

Latar Belakang: Formaldehid merupakan radikal bebas yang bila masuk pada mahluk hidup akan diikat oleh antioksidan. Paparan radikal yang melebihi kapasitas antioksidan akan mendorong terjadinya peroksidasi lipid yang berakhir dengan kerusakan sel, ini dapat diatasi dengan antioksidan eksogen, salah satunya dari kayu secang (Caesalpinia sappan L.). Antioksidan alami lebih aman terhadap sel dibanding yang sintetik. Tujuan penelian adalah untuk mengetahui efektifitas kayu secang dalam meningkatkan antioksidan endogen dan menekan peroksidasi lipid.Metode: Penelitian true experimental secara in vivo ini dengan desain Randomized Post Test Only Control Group. Subyek penelitian adalah tikus Sprague dawley jantan, umur 2-3 bulan, berat 200-300 gram, sebanyak 20 ekor. Tikus dibagi menjadi empat kelompok, kelompok 1 sebagai kontrol tidak mendapat perlakuan apapun, kelompok 2 mendapat paparan formaldehid, kelompok 3 mendapat paparan formaldehid dan ekstrak kayu secang (EKS) secara bersamaan, dan kelompok 4 mendapat EKS 14 hari sebelum dipapari formaldehid, terus berlanjut selama paparan paparan formaldehid. Gas formaldehid diberikan secara inhalasi dari formaldehid cair 10%, 8 jam/hari selama 2 minggu. Ekstrak kayu secang 0,2 ml/kg berat badan/hari diberikan secara oral dengan variasi waktu. Variabel yang diukur adalah kadar antioksidan endogen (Superoxide dismutase/SOD) dengan metode Elisa dan tingkat peroksidasi lipid (kadar Malondialdehid/MDA) dengan metode TBARS. Data dianalisis dengan one way anova dan Kruskal wallis dengan kemaknaan 95%.Hasil: Rata-rata kadar SOD terendah pada kelompok 2 (3,5 u/ml), rata-rata tertinggi pada kelompok 1 (9.5 u/ml), rata-rata kadar MDA terendah pada kelompok 1 (1,9 u/ml), tertinggi pada kelompok 2 (7,23 u/ml). Uji perbedaan kadar SOD dengan nilai p=0,000, perbedaan kadar MDA p=0,023, uji hubungan kadar SOD dan MDA p=0,000.Kesimpulan:Pada tikus yang terpapar gas formaldehid, pemberian ekstrak kayu secang sebanyak 0,2 ml/ kg/berat badan/ hari  mampu meningkatkan kadar SOD, namun belum mampu menekan kadar MDA, dan peningkatan SOD berhubungan dengan penurunan kadar MDA.
Hubungan Shift Kerja dan Sleep Hygiene dengan Kejadian Insomnia pada Perawat RSUD Bumiayu Shelma Assyifa Sabila; Ratih Widayati; Muhammad Riza Setiawan
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 5, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.5.1.2023.12-17

Abstract

Latar Belakang: Insomnia merupakan salah satu dari bahaya akibat pelaksanaan shift kerja dikarenakan tidak sesuainya proses irama sirkadian dengan waktu yang diperlukan oleh seorang pekerja untuk tidur. Sleep hygiene merupakan seperangkat modifikasi dan identifikasi sikap, perilaku, dan lingkungan seseorang yang dapat memberi pengaruh terhadap kualitas tidur. Penerapan perilaku Sleep hygiene yang benar dan baik dapat memberikan kualitas tidur yang baik dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan shift kerja dan sleep hygiene dengan kejadian insomnia pada perawat RSUD Bumiayu.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik kuantitatif melalui rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah perawat RSUD Bumiayu, sebanyak 93 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Shift kerja dan sleep hygiene digunakan sebagai variabel bebas dan insomnia sebagai variabel terikat. Proses analisis penelitian ini menggunakan uji chi square.Hasil: Hasil analisis data antara shift kerja dengan insomnia didapatkan p value = 0,282 (p > 0,05), dan analisis data antara sleep hygiene dengan insomnia didapatkan p value = 0,048 (p < 0,05).Kesimpulan: Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara shift kerja dengan kejadian insomnia pada perawat RSUD Bumiayu. Namun, ada hubungan antara sleep hygiene dengan kejadian insomnia pada perawat RSUD Bumiayu.
Karakteristik Alat Pelindung Diri dengan Kejadian Burnout pada Perawat Selama Pandemi COVID-19 Rochman Basuki; Muhammad Riza Setiawan; Indra Kunto Prayogo
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 5, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.5.1.2023.18-23

Abstract

Latar Belakang: Burnout merupakan suatu sindrom psikologi yang meliputi kelelahan fisik maupun emosional, sinisme, dan penurunan produktifitas di tempat kerja. Faktor yang dapat menyebabkan burnout pada tenaga kesehatan, perawat dan dokter saat pandemi COVID-19, diantaranya alat pelindung diri (APD) yang tidak memadai. Karakteristik dari alat pelindung diri yang mempengaruhi kejadian burnout pada tenaga kesehatan khususnya pada perawat saat pandemi COVID-19 diantaranya jenis alat yang digunakan, ketersediaan (availability), dan kenyamanan (comfortability) dari alat pelindung diri tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik alat pelindung diri dengan kejadian burnout pada perawat selama pandemi COVID-19.Metode: Penelitian observasional dengan metode cross sectional dengan total sampling. Data menggunakan kuesioner dan lembar observasi yang dikimkan melalui link google form. Sampel penelitian ini yaitu perawat di Rumah Sakit Charlie Hospital dengan jumlah 32 sampel. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square.Hasil: Mayoritas responden memakai jenis APD yang mengganggu interaksi sosial sebanyak 28 responden (87,5%), merasa ketersediaan APD memadai sebanyak 24 responden (75%), merasa nyaman saat memakai APD sebanyak 19 responden (59,4%), dan responden mengalami burnout ringan sebanyak 28 (87,5%). Ketersediaan APD signifikan berhubungan dengan kejadian burnout (p=0,039) sedangkan jenis APD (p= 0,431) dan kenyamanan APD (p=0,279) tidak signifikan berhubungan dengan burnout.Kesimpulan: Ketersediaan APD berhubungan dengan kejadian burnout pada perawat selama pandemi COVID-19
Hubungan Postur Kerja, Masa Kerja, dan Durasi Kerja dengan Kejadian Low Back Pain pada Pekerja Wanita di Pabrik Bulu Mata Artifisial Annisa Dwi Puspitaningrum; Muhammad Riza Setiawan; Romadhoni Romadhoni
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 5, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.5.1.2023.24-29

Abstract

Latar Belakang: Low back pain (LBP) menjadi masalah tersering di seluruh dunia, dan menjadi penyebab utama penyakit akibat kerja yang dapat menim-bulkan kecacatan. Low back pain sering dikenal dengan nyeri punggung bawah. Prevalensi LBP didominasi oleh perempuan. Postur keja, masa kerja, dan durasi kerja mengakibatkan terjadinya LBP. Hubungan antara postur kerja, masa kerja, dan durasi kerja dengan kejadian LBP pada pekerja wanita pabrik bulu mata artifisial dianalisis sebagai tujuan penelitian ini.Metode: Penelitian ini ialah penelitian observasional analitik melalui pendekatan cross sectional dengan teknik total sampling. Sampel merupakan pekerja wanita pabrik bulu mata artifisial PT. X kabupaten Purbalingga yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Penilaian LBP dilakukan dengan kuesioner Nordic body map, sedangkan penilaian postur kerja menggunakan RULA. Uji statistik menggunakan uji kolerasi Rank Spearman.Hasil: Hasil analisis didapat postur kerja signifikan berhubungan dengan LBP (p=0,000; r=0,758), masa kerja signifikan berhubungan dengan LBP (p=0,000; r=0,604), dan durasi kerja signifikan berhubungan dengan LBP (p=0,000; r=0,557).Kesimpulan: Terdapat hubungan antara postur kerja, masa kerja dan durasi kerja dengan kejadian LBP pada pekerja wanita di pabrik bulu mata artifisial.