cover
Contact Name
Dyah Mustika Nugraheni
Contact Email
-
Phone
+6285640740570
Journal Mail Official
medica.arteriana@unimus.ac.id
Editorial Address
Jl. Kedungmundu Raya No. 18, Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Medica Arteriana (Med-Art)
ISSN : 26572370     EISSN : 26572389     DOI : http://dx.doi.org/10.26714/medart
Core Subject : Health,
Medica Arteriana (Med-Art) is an open access journal as the official scientific journal of the Faculty of Medicine University Muhammadiyah of Semarang. The Journal publishes articles in medical and health sciences resulted from basic sciences, clinical sciences and community health (public health, occupational medicine and family medicine) research to integrate researches in all aspects of human health. This journal published twice a year and provides original article, reviews, and also currently case reports. Letters and commentaries of our published articles are welcome. MED-ART aims to be a peer reviewed scientific journal of the highest quality. We want to ensure that whatever data published is true and original from the authors. MED-ART will records knowledge about the changing pattern of human diseases, human behaviour, community diseases and how researcher initiate to overcome all the health issues in Indonesia. It will also archive how medicine develops as a profession in the Nation. We will communicate and cooperate with other scientific journals in Indonesia and other countries.
Articles 65 Documents
Uji Efektivitas Ekstrak Daun Tembakau (Nicotiana tabacum L.) terhadap Mortalitas Larva Aedes aegypti Rochmadina Suci Bestari; Farid Santya Budi; Devi Usdiana Rosyidah; Febrian Dwi Cahyo
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 2, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.2.2.2020.63-70

Abstract

Daun tembakau dapat digunakan sebagai larvasida karena memiliki kandungan alkaloid, saponin, polifenol dan minyak atsiri yang dapat mengakibatkan kematian larva dengan cara merusak sistem saraf dan sistem perncernaan larva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya bunuh ekstrak daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) dalam etanol 96% terhadap larva Aedes aegypti dan mengetahui konsentrasi yang efektif untuk membunuh larva. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium murni yaitu memberikan perlakuan ekstrak daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) terhadap larva Aedes aegypti dengan metode post test only controlled group design. Terdapat 600 Larva Aedes aegypti instar III secara acak dibagi menjadi 6 kelompok (0,025%, 0,050%, 0,075%, 0,1%, aquadest + CMC sebagai kontrol negatif serta abate sebagai kontrol positif). Penelitian ini menggunakan 4 pengulangan setiap kelompoknya diamati setiap 6 jam selama 24 jam. Berdasarkan hasil uji statistika non parametrik Kruskal-Wallis diperoleh nilai p = 0,000 yang artinya terdapat perbedaan efek larvasida yang signifikan antar kelompok. Berdasarkan hasil uji Post Hoc Mann-whitney, empat konsentrasi memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kontrol negatif, sedangkan jika dibandingkan dengan kontrol positif abate, konsentrasi 0,1% yang berbeda tidak bermakna pada jam ke-24. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi 0,1% efektif membunuh larva Aedes aegypti. Ekstrak daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) efektif dalam membunuh larva Aedes aegypti.
Keinginan Pasien Untuk Periksa ke Poliklinik Orthopaedi saat Pandemi Covid-19 Rudiansyah Harahap; Ferlyannisa Ikanandia
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.48-52

Abstract

Pendahuluan : Sejak Maret 2020, Indonesia mengalami dampak penyebaran penyakit corona. Pemerintah mulai memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat untuk tidak berpergian ke fasilitas kesehatan kecuali jika sangat memerlukannya1,8. Sehingga terjadilah penurunan jumlah pasien yang berobat ke fasilitas kesehatan atau Rumah Sakit kecuali pasien yang diduga “Covid-19”.Metode : Cara penelitian dengan survey melalui kuesioner yang dilakukan pada awal Februari hingga minggu kedua Februari 2021. Kuesioner berisikan : identitas pasien, diagnosa, keluhan berdasarkan derajat nyeri, status pasien, pengaruh covid-19 terhadap keinginan untuk periksa ke bagian orthopaedi, dan metode yang diingikan pasien untuk berobat.Hasil : Dari 100 pasien, terdiri dari 53 laki-laki dan 47 perempuan, 80 pasien fraktur, 8 pasien osteoarthritis, 5 pasien infeksi, 3 pasien sprain/contusion, 1 pasien metabolik, 1 pasien dislokasi, 1 pasien ruptur tendon. Berdasarkan keluhan pasien terdapat 62 pasien dengan gejala ringan, 31 pasien dengan gejala sedang, dan 7 pasien dengan gejala berat, 6 pasien merupakan kasus baru dan 94 pasien merupakan pasien lama. Terdapat 8 pasien yang takut terjangkit bila berobat atau kontrol ke Rumah Sakit/fasilitas kesehatan. Metode yang diinginkan pasien untuk berobat adalah bertemu langsung dengan dokter (100 pasien).Kesimpulan : Pengaruh pandemi covid-19 terhadap keinginan pasien untuk berobat sebesar 8% dan 100% pasien ingin berobat langsung bertemu dokter bukan melalui media lain, menunjukkan bahwa pengaruh pandemi covid-19 untuk menunda pasien untuk berobat adalah kecil
Kapasitas Vital Paru Pekerja Pemecah Batu dan Faktor yang Berpengaruh Ayubsari, Almira Dewi; Anggraheny, Hema Dewi; Dewi, Arum Kartika
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 2, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.2.2.2020.102-107

Abstract

Latar belakang : Pemecah batu, merupakan profesi yang rentan terhadap penurunan Kapasitas Vital Paru (KVP).Usia, jenis kelamin, masa kerja, penggunaan masker, status gizi, dan merokok diketahui berhubungan dengan KVP.  Penelitian bertujuan untuk membuktikan pengaruh factor diatas dengan KVP.Metode: Penelitian deskribtif analitik ini menggunakan pendekatan  cross setional. Consecutive sampling dilakukan pada pekerja pemecah batu di Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. Pengukuran KVP menggunakan metode spirometri. Hubungan usia, masa kerja, jenis kelamin, penggunaan masker, dengan  KVP dianalisisvdengan , uji Fisher’s Exact Test dan Pearson chi-square.Hasil: Hasil penelitian didapatkan  dari 35 pekerja , mempunyai KVP normal sebanyak 57,1%, responden berusia ≥ 30 tahun sebanyak 60%, jenis kelamin mayoritas  laki-laki (85,7%), masa kerja ≥5 tahun 62,9%, tidak menggunakan masker 91,4%, status gizi normal 74,3%, merokok 74,3%. Usia berhubungan dengan KVP (p value = 0,001), masa kerja berhubungan dengan KVP (p value = 0,002), jenis kelamin tidak brhubungan dengan KVP (p value = 0,365), status gizi tidak berhubungan dengan KVP (p value = 1,000),  merokok tidak berhubungan dengan KVP (p value = 1,000), dan penggunaan masker tidak berhubungan dengan KVP (p value = 0,175).Kesimpulan : Terdapat hubungan antara usia dan masa kerja dengan kapasitas vital paru pada pekerja pemecah batu di Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.
Tipe Kepribadian dan Status Kesehatan Mental pada Kelompok Risiko Tinggi HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak I Michael Aaron Romulo; Wulandari Berliani Putri
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.14-27

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Lelaki Suka Lelaki (LSL) dan transgender merupakan sebagian dari kelompok yang beresiko tinggi mendapatkan HIV/AIDS. Meningkatnya morbiditas dan mortalitas kasus HIV/AIDS di Indonesia harus diimbangi dengan upaya pencegahan dan pengenalan dini faktor yang berkontribusi. Pengenalan kepribadian dan status kesehatan mental kelompok resiko tinggi sedini mungkin dapat mencegah timbulnya perjalanan penyakit atau gangguan yang lebih serius seperti depresi dan bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe kepribadian dan status kesehatan mental pada kelompok risiko tinggi HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak I.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan kuesioner Woodworth-Eysenck Inventory sebagai alat pengambilan data. Penelitian dilakukan pada bulan November 2020 dengan teknik purposive sampling pada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) komunitas resiko tinggi HIV/AIDS yang bekerjasama dengan Puskesmas Ngemplak I dalam program Voluntary Counselling and Testing (VCT).Hasil: Data yang didapatkan dari 20 responden menunjukkan bahwa 18 responden merupakan LSL dan 2 responden merupakan transgender dari lelaki menjadi perempuan. Data dari tes woodworth didapatkan 25% dari responden cenderung obsessive compulsive, 50% memiliki kecenderungan schizoid, 35% cenderung paranoid, 55% cenderung depresi, 35% cenderung impulsif, 55% cenderung memiliki ketidakstabilan emosi, dan 25% cenderung antisosial. Data dari tes eysenck menunjukkan bahwa 40% dari responden memiliki kecenderungan neurotik atau gangguan kecemasan dan 65% cenderung memiliki kepribadian introvert.Kesimpulan: Mayoritas tipe kepribadian dari komunitas LSL dan transgender adalah kepribadian introvert dan linier dengan kecenderungan depresi. Pengenalan tipe kepribadian dan status kesehatan mental sedini mungkin dapat bermanfaat untuk mencegah adanya perilaku yang beresiko tinggi terhadap suatu penyakit bahkan dapat mencegah terjadinya depresi berat hingga percobaan bunuh diri.
Perbandingan Dispensing Error di Ruang Perawatan dengan Sistem Unit Dose Dispensing (UDD) dan Non Unit Dose Dispensing (Non UDD) di RSM Ahmad Dahlan Kota Kediri Nur Prasetyo Nugroho; Nisa Amnifolia Niazta; Rizqi Suryani Putri
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 2, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.2.2.2020.71-79

Abstract

 Abstrak                                            Latar belakang: Unit Dose Dispensing (UDD) adalah metode pelayanan farmasi dimana sediaan obat oral dan injeksi pada pasien diberikan dalam bentuk dosis tunggal. Kelebihan dari metode UDD adalah terdapat profil pengecekan obat untuk pasien sehingga insiden medication error tahap dispensing dapat dihindarkan atau dikoreksi terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dispensing error di ruangan dengan sistem UDD dan non UDD di RSM Ahmad Dahlan Kediri.Metode: Penelitian ini bersifat observasi analitik studi komparasi dengan desain cross-sectional pada unit rawat inap dengan sistem UDD dan Non UDD di RSM Ahmad Dahlan Kediri selama periode 15-17 November 2018.Hasil: Didapatkan jumlah sampel penelitian sebanyak 336 sampel dengan distribusi 147 (43,2%) sampel dari ruang Non UDD dan 189 (56,8%) sampel dari ruangan UDD. Terjadi dispensing error pada 58 sampel yaitu sebanyak 39 (67%) sampel di ruang Non UDD dan 19 (33%) sampel di ruang UDD. Dispensing error meliputi pemberian etiket yang tidak lengkap sebanyak 40 (69%) kejadian, adanya pemberian obat di luar instruksi sebanyak 15 (24%) kejadian, dan omission atau obat yang kurang sebanyak 4 (7%) kejadian. Pada uji chi-square didapatkan p-value 0,009 (<0,05) yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna pada kejadian dispensing error di ruangan dengan sistem UDD dan Non UDD.Kesimpulan: Medication error pada fase dispensing di unit rawat inap dengan sistem UDD lebih rendah dibandingkan dengan unit rawat inap dengan sistem Non UDD.Kata kunci: Dispensing error, Unit Dose Dispensing (UDD), FarmasiAbstractBackground: Unit Dose Dispensing (UDD) is a pharmaceutical service method wherein oral and injection preparations in patients are given in the form of a single dose. The advantage of the UDD method is that there is a profile of drug checking for patients so that the incidence of medication errors in the dispensing phase can be avoided or corrected first. This study was aimed to determine the comparison of dispensing errors in the ward with the UDD and non UDD systems at Ahmad Dahlan Kediri Hospital.Method: This research is analytical observation comparative study with cross-sectional design in the ward with a system of UDD and Non UDD in Ahmad Dahlan Muhammadiyah Hospital Kediri for the period November 15-17th 2018.Result: There were 336 total samples with 147 (43.2%) distribution from Non-UDD ward and 189 (56.8%) from UDD ward. There were 58 dispensing errors namely 39 (67%) samples in the Non-UDD ward and 19 (33%) samples in the UDD ward. Dispensing errors include the administration of incomplete etiquette of 40 (69%) samples, the presence of drugs outside the instructions of 15 (24%) samples, and omission or less of drugs of 4 (7%) samples. In the chi-square test the p-value is 0.009 (<0.05) which means that there were significant differences in dispensing error in the UDD and Non-UDD ward.Conclusion: Dispensing error in the ward with UDD system is lower compared to the ward with Non-UDD system.Key words: Dispensing error, Unit Dose Dispensing (UDD), Pharmacy
Literatur Review: Terapi Plasma Konvalesen Bagi Pasien Covid-19 Francisca Romana Sri Supadmi
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.53-60

Abstract

Latar Belakang: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) disebabkan oleh Sars-CoV-2 termasuk jenis virus corona, merupakan penyakit yang menyebabkan gangguan pernapasan akut dengan masa inkubasi rata-rata 5 hingga 14 hari. Pada kasus COVID-19 berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Berbagai upaya telah dilakukan guna mencegah penyebaran infeksi, dengan dikeluarkannya berbagai protokol pencegahan dan penatalaksanaan terhadap pasien terinfeksi salah satunya terkait penggunaan plasma konvalesen sebagai terapi suportif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana prosedur penggunaan plasma konvalesen untuk terapi suportif pasien Covid-19Metode: Jenis dan rancangan penelitian ini adalah literature review. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa artikel atau jurnal dari penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian. Staregi pencarian data menggunakan database Google Scholar dan Pubmed. Seleksi studi dilakukan untuk menentukan artikel yang akan direview. Hasil catatan informasi dari artikel yang ditelaah disusun dalam tabel ektrasi data. Hasil literature review dianalisis dengan menggunakan tema sesuai temuan dari artikel.Hasil: Hasil review, dengan terapi plasma konvalesen bagi pasien Covid-19 terdapat perbaikan tanda dan gejala, peningkatan PAO2/FIO2, perbaikan gambaran radiologi, peningkatan titer antibodi IgM dan IgG, pemulihan kondisi secara umum dan kesembuhan hingga pasien boleh pulang dari rumah sakit.Kesimpulan: Terapi plasma konvalesen efektif memperbaiki dan mengobati Covid-19.
Kecerdasan emosional : implikasi terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Banyumanik Semarang Hema Dewi Anggraheny; Aisyah Lahdji; Wida Faridatul
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 2, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.2.2.2020.108-114

Abstract

Latar Belakang : Penurunan pasien rawat inap di Rumah Sakit Banyumanik Semarang pada tahun 2016  sebesar 12,83% dari tahun sebelumnya sering dikaitkan dengan turunnya kepuasan terhadap pelayanan. Perawat menjadi petugas pertama yang melayani pasien rawat inap. Kinerja perawat yang optimal cenderung meningkatkan kepuasan pasien, karena focus utama perawat adalah pelayanan pasien. Faktor yang mempengaruhi kinerja perawat meliputi faktor internal dan eksternal. Kecerdasan merupakan faktor internal yang mempengaruhi tingkah laku individu, salah satunya kecerdasan emosional. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor internal antara lain kecerdasan emosional terhadap kinerja Perawat di Rumah Sakit Banyumanik Semarang.Metode : Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2020. Sampel penelitian adalah 35 perawat di Rumah Sakit Banyumanik Semarang. Pengambilan data masing-masing variabel menggunakan kuesioner yang sudah tervalidasi. Analisis bivariat antar variabel diuji menggunakan uji Korelasi Pearson, dan dilanjutkan analisis multivariat menggunakan regresi linier berganda. Hasil : Terdapat hubungan antara kecerdasan intelektual (p-value 0,000), emosional (p-value 0,000), spiritual (p-value 0,000), dan adversitas (p-value 0,000) terhadap kinerja perawat. Kecerdasan emosional merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat.Kesimpulan : Kecerdasan emosional menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Banyumanik Semarang. 
Implementasi Program GERMAS pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Margoyoso II Merry Tiyas Anggraini; Aisyah Lahdji; Nina Anggraeni Noviasari; Nabila Min Amrina Rosyada
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.28-33

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Program GERMAS yang digalakkan pemerintah meliputi kegiatan melakukan aktifitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban. Permasalahan yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II adalah tingginya jumlah lansia dan belum ada laporan tentang pelaksanaan program GERMAS pada lansia dengan baik. Meningkatnya jumlah lanjut usia akan menimbulkan masalah kesehatan jika tidak dilakukan upaya pelayanan kesehatan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan gambaran implementasi program GERMAS pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II.Metode: Penelitian ini dilakukan di Desa Sidomukti wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II pada bulan Januari-Februari tahun 2021 menggunakan desain penelitian observasional yang dianalisis secara deskriptif. Populasi adalah lansia di Desa Sidomukti di wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II dengan besar sampel 43 orang. Pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah lansia berumur ≥ 60 tahun yang sehat dan kooperatif, serta bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusinya adalah lansia yang mengisi kuesioner tidak lengkap. Hasil: Mayoritas responden sebesar 51,2% sudah cukup baik dalam melakukan aktifitas fisik, 79,1% sudah baik dalam mengonsumsi sayur dan buah, 55,8 %  sudah cukup baik dalam kegiatan memeriksakan kesehatan rutin. 86% tidak merokok, 95,3% tidak mengonsumsi alkohol, 100% telah rutin membersihkan lingkungan, dan 97,7% sudah menggunakan jamban,Kesimpulan: Implementasi Program GERMAS pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II sudah berjalan dengan baik.
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru di Wilayah Kabupaten Lamongan pada Januari 2016 – Desember 2018 Sholihul Absor; Annisa Nurida; Yelvi Levani; Wichda Shirosa Nerly
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 2, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.2.2.2020.80-87

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Indonesia menduduki peringkat ke-3 jumlah penderita Tuberkulosis (TB) terbanyak di dunia, serta angka kematian TB setiap tahunnya sekitar 20% dari jumlah penderita TB baru. Pengobatan pada TB paru rentan untuk terjadi putus berobat (drop out) yang bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kepatuhan dalam berobat.  Ketidakpatuhan terhadap pengobatan dapat disebabkan oleh berbagai faktor meliputi faktor predisposisi (Usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan), faktor pendorong (efek dari OAT), dan faktor penguat (dukungan keluarga, petugas kesehatan dan pelayanan kesehatan).Tujuan: Studi ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan berobat penderita TB paru di Wilayah Kabupaten Lamongan.Metode: Studi ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling pada 55 pasien TB paru drop out serta 55 pasien TB paru sembuh dari tahun 2016-2018  di Wilayah Kabupaten Lamongan. Pengambilan data menggunakan rekam medis dari Dinas Kesehatan.Hasil: Hasil uji statistik menggunakan Koefisien Kontingensi terhadap hubungan tingkat pendidikan dan kepatuhan berobat pada pasien TB menunjukkan nilai yang signifikan p: 0,026 (p<0,05)Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan berobat penderita TB paru.Kata Kunci : Tuberkulosis paru, Tingkat pendidikan, Kepatuhan berobat Abstract: Background: Indonesia ranks 3rd in the number of tuberculosis (TB) cases in the world, and the annual TB mortality rate is around 20% of the number of new TB cases. Treatment of pulmonary TB is prone to drop out, which can be caused by several factors, one of which is adherence to treatment. Non-adherence to treatment can be caused by various factors, including predisposing factors (age, gender, education level, and occupation), driving factors (effects of OAT), and reinforcing factors (family support, health workers and health services).Aim: This study was conducted to determine the relationship between education level and compliance with pulmonary tuberculosis treatment in Lamongan Regency.Methods: This study used a cross sectional design with a simple random sampling technique of 55 pulmonary TB patients dropping out and 55 pulmonary TB patients recovering from 2016-2018 in Lamongan Regency. Retrieving data using medical records from the Health Office.Results: The results of statistical tests using the Contingency Coefficient on the relationship between education level and treatment compliance in TB patients showed a significant value of p: 0.026 (p <0.05).Conclusion: The results of this study indicate a relationship between the level of education and adherence to treatment of pulmonary TB patients.
Gambaran Uji Cukit Kulit Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan Gejala Rhinitis Alergi Rizka Fakhriani; Tri Wahyuliati; Asti Widuri
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 2, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.2.2.2020.115-120

Abstract

Latar Belakang: Rhinitis alergi (RA) adalah penyakit saluran napas atas yang disebabkan oleh reaksi inflamasi yang diperantarai IgE setelah adanya pajanan alergen. Uji cukit kulit merupakan tes standar yang digunakan dalam menegakkan diagnosis RA. Uji cukit kulit memberikan informasi keberadaan IgE spesifik terhadap protein dan peptide antigen atau yang dikenal dengan alergen.Tujuan: Mengetahui gambaran hasil pemeriksaan uji cukit kulit pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan gejala rhinitis alergi.Metode penelitian: Deskriptif melalui metode potong lintang.Hasil: Sebanyak 28 orang dengan gejala rhinitis alergi telah menjalani pemeriksaan uji cukit kulit. dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 21 orang, laki-laki sebanyak 7 orang. Jenis alergen terbanyak yang didapatkan adalah tungau debu rumah dan kacang tanah sebanyak 14 orang (50%). Persentase alergen lain pada hasil uji cukit kulit pada penelitian ini adalah bulu anjing didapatkan pada 13 orang (46,43%),  putih telur 13 orang (46,43%),  udang 12 orang (42,86%), daging sapi 12 orang (42,86%), kuning telur 12 orang (42,86%), kedelai 12 orang (42,86%), coklat 12 orang (42,86%), kopi 12 orang (42,86%), nanas 12 orang (42,86%), kepiting 11 orang (39,29%), cumi 11 orang (39,29%), ikan air tawar 11 orang (39,29%), teh 11 orang (39,29%), kerang 10 orang (35,71%), tongkol 10 orang (35,71%), daging ayam 9 orang (32,14%), serta susu 8 orang (28,57%).Kata kunci: rhinitis alergi, alergen, uji cukit kulit