cover
Contact Name
Eri Hendra Jubhari
Contact Email
webpdgi@gmail.com
Phone
+628124235346
Journal Mail Official
webpdgi@gmail.com
Editorial Address
Ruko Malino A4. Baruga, Antang, Makassar
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
MDJ (Makassar Dental Journal)
ISSN : 20898134     EISSN : 25485830     DOI : 10.35856/mdj
Core Subject : Health,
The journal receives a manuscript from the following area below Dentistry science and development with interdisciplinary and multidisciplinary approach: Dental Public Health and Epidemiology Oral and Maxillofacial Surgery Dental Conservation and Endodontics Preventive Dentistry Biomedical Dentistry Dental Radiology Pediatric Dentistry Oral Pathology Prosthodontics Traumatology Oral Biology Biomaterials Orthodontics Periodontics
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 3 (2013): Vol 2 No 3 Juni 2013" : 8 Documents clear
Gambaran klinis dan rencana perawatan dens invaginatus Amanah Pertiwisari; Hendrastuti Handayani
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 3 (2013): Vol 2 No 3 Juni 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.163 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i3.124

Abstract

Berbagai kelainan gigi sering dijumpai oleh dokter gigi. Tidak sedikit dari kelainan gigi tersebut yang memiliki gambaran klinis yang serupa dan dapat menyebabkan kesalahan diagnosis. Pemahaman yang tepat mengenai kelainan-kelainan tersebut dapat menegakkan diagnosis dan penentuan rencana perawatan yang tepat. Salah satu kelainan gigi yang sering dijumpai oleh dokter gigi ialah dens invaginatus. Dens invaginatus adalah anomali perkembangan gigi yang dapat disebabkan oleh trauma atau infeksi yang menyebabkan invaginasi epitel gigi dari enamel dan dentin ke dalam mahkota atau dari sementum dan dentin ke dalam akar, merupakan kelainan pada gigi yang sedang berkembang. Dens invaginatus dapat terjadi pada gigi sulung maupun gigi permanen. Etiologi dens invaginatus masih kontroversi dan belum jelas. Dens invaginatus dapat menyebabkan karies, pulpitis, nekrosis pulpa dan penyakit periodontal. Gambaran klinis dens invaginatus dapat terlihat normal sampai menunjukkan bentuk yang tidak biasa tergantung pada ukuran invaginasi. Kajian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran klinis serta perawatan yang tepat mengenai dens invaginatus, yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dokter gigi mengenai dens invaginatus sehingga tidak salah dalam pemilihan perawatannya.
Regulasi molekuler proses resorbsi alveolar pada gigi sulung Yani Corvianindya Rahayu
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 3 (2013): Vol 2 No 3 Juni 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.708 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i3.125

Abstract

Resorbsi akar gigi sulung merupakan proses fisiologis yang terjadi pada pergantian gigi permanen. Sel yang bertanggung jawab pada proses resorbsi tersebut adalah sel odontoklas. Dimana prekursor sel odontoklas tersebut menggalami differensiasi dan memberikan signal untuk memulai proses resorbsi gigi sulung. Makalah ini membahas mengenai mekanisme yang melibatkan proses resorbsi akar gigi fisiologis tanggalnya gigi sulung, oleh karena gigi permanen pengganti maupun yang agenisi serta regulasi molekuler pada proses resorbsi tersebut. Resorbsi akar gigi sulung diregulasi oleh sel retikulum dan folikel gigi permanen melalui sekresi molekul stimulator, seperti sitokin dan faktor transkripsi. Proses resorbsi akar gigi sulung diregulasi menyerupai proses remodeling tulang yang meliputi sistem reseptor ligand yang dikenal sebagai RANK/RANKL (aktivator reseptor dari inti faktor kappa B) Ligand (RANKL). Selain RANKL dan OPG, molekul lain seperti faktor transkripsi terlihat dalam aktivasi osteoklas dan pembentukan odontoblas.
Penatalaksanaan hand foot and mouth disease yang menyerang ibu dan anak Dwi Setianingtyas; Nafi'ah .; Isidora KS; Astrid P; Ramadhan Hardani Putra
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 3 (2013): Vol 2 No 3 Juni 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.525 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i3.126

Abstract

Hand foot and mouth disease (HFMD) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh sejumlah virus coxsackie A dan B. Penyakit ini biasanya mengenai anak, tapi dapat pula dijumpai pada usia dewasa muda. Tulisan ini bertujuan melaporkan tentang penatalaksanaan HFMD yang menyerang wanita muda 37 tahun dan anak 4 tahun. Penanganan pada kunjungan pertama berupa medikasi antivirus, antipiretik, multivitamin dan obat kumur. Penderita diedukasi tentang pentingnya isolasi, kemudian dikonsul ke ahli penyakit dalam supaya mendapat penanganan lebih lanjut, lalu dirujuk masuk rumah sakit/opname untuk bed rest dan mendapat perawatan lebih intensif. Hasil akhirnya adalah dengan diagnosis dan penatalaksaan yang tepat, maka HFMD mempunyai prognosis yang baik.
Faktor-faktor stres yang berhubungan dengan pekerjaan dokter gigi praktek swasta di Makassar Muhammad Ilyas; Andi Tenri Sanna; Nita JH; Huzair .
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 3 (2013): Vol 2 No 3 Juni 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.382 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i3.127

Abstract

Stres merupakan respon fisiologis, psikologis dan perilaku individu yang mencari adaptasi atau penyesuaian diri dari tekanan internal dan eksternal. Peneliti sebelumnya mengatakan pekerjaan dokter gigi menduduki peringkat yang tinggi dibanding dengan pekerjaan lain sebagai penyebab stres. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor-faktor stres dengan profesi dokter gigi di Kota Makassar. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah dokter gigi yang tinggal di kota Makassar, sebanyak 217 orang. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Tercatat dokter gigi perempuan 171 orang dan laki-laki sebanyak 436 orang, frekuensi penanganan stres praktek dokter gigi swasta sebanyak 145 orang (membuat situasi nyaman 73 orang, motivasi diri 30 orang dan konsumsi obat penenang 42 orang), Jadi ada hubungan faktor-faktor stres dengan pekerjaan praktek dokter gigi swasta di Kota Makassar dengan nilai x hitung = 3,15 (p = 0,03). Disimpulkan dokter gigi praktek swasta lebih banyak dijumpai perempuan dibanding dengan laki-laki, konsumsi obat penenang dan motivasi diri merupakan hal yang paling banyak dilakukan oleh dokter gigi praktek swasta agar situasi terasa nyaman dalam melakukan praktek. Ada hubungan antara faktor-faktor stres dengan pekerjaan dokter gigi praktek swasta di Kota Makassar.
Perubahan elemen resin komposit mikrohibrid setelah direndam di dalam saliva buatan Kholidina Imanda Harahap; Sumadhi Sastrodihardjo; Harry Agusnar
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 3 (2013): Vol 2 No 3 Juni 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.736 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i3.128

Abstract

Kondisi lingkungan rongga mulut ketika pemakaian bahan restorasi resin komposit merupakan hal penting yang dapat mempengaruhi sifat resin komposit tersebut. Paparan saliva terhadap resin komposit menimbulkan proses penyerapan air. Penyerapan air pada resin komposit selain dapat menurunkan sifat mekanis dan ketahanannya terhadap keausan, juga dapat merusak ikatan antara matriks dengan filler menyebabkan lepasnya beberapa unsur di dalam resin komposit. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perubahan elemen resin komposit mikrohibrid yang terjadi setelah perendaman di dalam saliva buatan. Pada penelitian ini resin komposit mikrohibrid (Solare F, GC, Jepang) dibuat menjadi sampel berbentuk tablet berdiameter 15 mm dan ketebalan 1 mm. Setelah penyinaran dengan visible blue light selama 20 detik, sampel direndam di dalam saliva buatan dan disimpan di dalam inkubator 37ÂșC selama 2, 4, 6, dan 8 jam. Elemen pada sampel diperiksa dengan menggunakan SEM-EDX (Jeol, JSM-6510LA, Jepang). Dari hasil pemeriksaan terlihat penurunan persentase berat unsur karbon, dari 41,34%berat menjadi 38,58%berat, 33,30%berat, 31,19%berat dan 26,06% berat masing-masing setelah direndam di dalam saliva buatan selama 2, 4, 6, dan 8 jam. Jumlah unsur silikon berubah dari 22,27%berat menjadi 18,80%berat, 21,71%berat, 21,20%berat dan 22,26%berat setelah perendaman. Sedang jumlah oksigen terjadi peningkatan dari 19,02%berat menjadi 34,53%berat, 36,10%berat, 38,80%berat dan 41,54%berat. Terdeteksi juga unsur lain berupa kalium sebanyak 3,22%berat, 4,00%berat, 3,86%berat dan 3,72%berat setelah perendaman 2, 4, 6, dan 8 jam. Unsur magnesium pada komposit resin setelah perendaman 2 jam terdeteksi sebanyak 0,47%berat dan pada 8 jam sebanyak 0,98%berat. Dengan terjadinya penyerapan cairan pada resin komposit menyebabkan pelepasan beberapa unsur yang terkandung pada resin komposit.
Perawatan bleaching internal pada incisivus lateral kiri rahang atas Nadia Suryanti Wongsari; Juni Jekti Nugroho
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 3 (2013): Vol 2 No 3 Juni 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.015 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i3.129

Abstract

Diskolorasi pada gigi anterior merupakan masalah estetik. Diskolorasi dapat disebabkan oleh faktor intrinsik, ekstrinsik, maupun kombinasi kedua faktor. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan teknik bleaching Hidrogen peroksida 35% merupakan bahan pilihan yang digunakan untuk memutihkan gigi karena merupakan agen oksidasi yang dapat mengeluarkan radikal bebas untuk memecah ikatan ganda chromophore yang menyebabkan diskolorasi. Pasien pria usia 23 tahun datang dengan keluhan perubahan warna pada gigi insisivus lateral kiri rahang atas. Pemeriksaan klinis menunjukkan diskolorasi pada mahkota dan tes vitalitas negatif. Dilakukan perawatan saluran akar kemudian dilanjutan dengan internal bleaching. Disimpulkan bahwa diskolorasi intrinsik yang disebabkan oleh nekrosis pulpa dapat dirawat secara walking bleach menggunakan hidrogen peroksida 35%.
Perbandingan efek antibakteri ekstrak propolis, formokresol dan kalsium hidroksida terhadap bakteri pada abses periapikal gigi molar sulung Sherly Horax; Nur Samsi
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 3 (2013): Vol 2 No 3 Juni 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.622 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i3.130

Abstract

Propolis dipercaya memiliki efek anti-bakteri, anti-inflamasi dan anti-fungi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan efek antibakteri ekstrak propolis dan dua medikamen intrakanal (formokresol dan kalsium hidroksida) terhadap bakteri yang diisolasi dari gigi molar sulung yang mengalami abses periapikal. Efek antibakteri ekstrak propolis, formokresol dan kalsium hidroksida diukur menggunakan metode pengenceran dan difusi agar. Uji statistik ANOVA digunakan untuk membandingkan perbedaan efek-antibakteri masing-masing bahan. Hasil diperoleh adalah efek antibakteri ekstrak propolis lebih tinggi dibanding kalsium hidroksida namun lebih rendah dibandingkan formokresol. Berdasarkan jenis bahan, secara statistik perbedaan antara ekstrak propolis dan formokresol menunjukkan hasil yang signifikan (p<0,05) namun tidak signifikan antara propolis dan kalsium hidroksida (p>0,05). Secara statistik, perbedaan antara jenis bahan berdasarkan konsentrasi hambat minimum (ekstrak propolis dan formokresol 0,2%, kalsium hidroksida 2%) tidak signifikan (p>0,05) dan berdasarkan konsentrasi yang paling efektif (ekstrak propolis dan kalsium hidroksida 4,1%, formokresol 8,3%) memperlihatkan hasil yang signifikan (p<0.05). Sehingga disimpulkan bahwa propolis dapat digunakan sebagai medikamen intrakanal alternatif yang baru yang bersifat alamiah.
Pengaruh stres, depresi, dan kecemasan terhadap volume saliva pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Judith Amelia Fransisca Polimpung; Rini Pratiwi
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 3 (2013): Vol 2 No 3 Juni 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.869 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i3.131

Abstract

Saliva perlu dihasilkan dalam rongga mulut dalam jumlah yang cukup agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi sekresi saliva di dalam mulut yaitu kondisi emosional. Sekolah kedokteran gigi diketahui sebagai lingkungan pembelajaran yang meminta tuntutan yang tinggi dan penuh dengan tekanan jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stres, depresi, dan kecemasan terhadap volume saliva pada mahasiswa preklinik fakultas kedokteran gigi Universitas Hasanuddin. Stres, depresi, dan kecemasan diukur dengan menggunakan kuesioner depression anxiety stress scale (DASS) yang terdiri dari 42 pertanyaan. Saliva diukur dengan menggunakan stopwatch dan tabung ukur. Sampel pada penelitian ini sejumlah 99 orang, diperoleh dengan menggunakan metode proportional random sampling. Nilai rata-rata yang diperoleh melalui akumulasi dari jawaban kuesioner DASS untuk stres 13,41, untuk depresi 6,16, dan untuk kecemasan 9,56, sedangkan nilai rata-rata saliva diperoleh sebesar 2,34 ml. Tingkat stres dan depresi pada mahasiswa preklinik kedokteran gigi Universitas Hasanuddin tergolong normal, hanya tingkat kecemasannya saja yang di atas normal, namun masih dalam tahap kecemasan ringan. Berdasarkan penelitian ini diketahui pula pengaruh penurunan volume saliva yang signifikan karena stres, depresi, dan kecemasan.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol. 12 No. 2 (2023): Volume 12 Issue 2 Agustus 2023 Vol. 11 No. 1 (2022): Volume 11 Issue 1 April 2022 Vol. 10 No. 3 (2021): Volume 10 Issue 3 Desember 2021 Vol. 10 No. 2 (2021): Volume 10 Issue 2 Agustus 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): Volume 10 Issue 1 April 2021 Vol. 9 No. 3 (2020): Volume 9 Issue 3 December 2020 Vol. 9 No. 2 (2020): Volume 9 No 2 Agustus 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): Volume 9 No 1 April 2020 Vol. 8 No. 3 (2019): Vol 8 No 3 Desember 2019 Vol. 8 No. 2 (2019): Vol 8 No 2 Agustus 2019 Vol. 8 No. S - 2 (2019): Volume 8 Suplemen 2 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): Volume 8 No 1 April 2019 Vol. 8 No. S - 1 (2019): Volume 8 Suplemen 1 2019 Vol. 7 No. 3 (2018): Volume 7 No 3 Desember 2018 Vol. 7 No. 2 (2018): Vol 7 No 2 Agustus 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): Vol 7 No 1 April 2018 Vol. 6 No. 3 (2017): Vol 6 No 3 Desember 2017 Vol. 6 No. 2 (2017): Vol 6 No 2 Agustus 2017 Vol. 6 No. S-1 (2017): Vol 6 Suplemen 1 2017 Vol. 6 No. 1 (2017): Vol 6 No 1 April 2017 Vol. 5 No. 3 (2016): Vol 5 No 3 Desember 2016 Vol. 5 No. 2 (2016): Vol 5 No 2 Agustus 2016 Vol. 5 No. 1 (2016): Vol 5 No 1 April 2016 Vol. 5 No. S - 1 (2016): Vol 5 Suplemen 1 2016 Vol. 4 No. 6 (2015): Vol 4 No 6 Desember 2015 Vol. 4 No. 5 (2015): Vol 4 No 5 Oktober 2015 Vol. 4 No. 4 (2015): Vol 4 No 4 Agustus 2015 Vol. 4 No. 3 (2015): Vol 4 No 3 Juni 2015 Vol. 4 No. 2 (2015): Vol 4 No 2 April 2015 Vol. 4 No. 1 (2015): Vol 4 No 1 Februari 2015 Vol. 3 No. 6 (2014): Vol 3 No 6 Desember 2014 Vol. 3 No. 5 (2014): Vol 3 No 5 Oktober 2014 Vol. 3 No. 4 (2014): Vol 3 No 4 Agustus 2014 Vol. 3 No. 3 (2014): Vol 3 No 3 Juni 2014 Vol. 3 No. 2 (2014): Vol 3 No 2 April 2014 Vol. 3 No. 1 (2014): Vol 3 No 1 Februari 2014 Vol. 2 No. 6 (2013): Vol 2 No 6 Desember 2013 Vol. 2 No. 5 (2013): Vol 2 No 5 Oktober 2013 Vol. 2 No. 4 (2013): Vol 2 No 4 Agustus 2013 Vol. 2 No. 3 (2013): Vol 2 No 3 Juni 2013 Vol. 2 No. 2 (2013): Vol 2 No 2 April 2013 Vol. 2 No. 1 (2013): Vol 2 No 1 Februari 2013 Vol. 1 No. 6 (2012): Vol 1 No 6, Desember 2012 Vol. 1 No. 5 (2012): Vol 1 No 5, Oktober 2012 Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012 Vol. 1 No. 3 (2012): Vol 1 No 3, Juni 2012 Vol. 1 No. 2 (2012): Vol 1 No 2, April 2012 Vol. 1 No. 1 (2012): Vol 1 No 1, Februari 2012 More Issue